ANALISIS INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI, SUMUR BOR DAN KANDUNGAN LOGAM BERAT DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK DI KECAMATAN HAMPARAN PERAK.

(1)

ANALISIS INTRUSI AIR LAUT DAN KANDUNGAN LOGAM

BERAT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR BOR DI

KECAMATAN HAMPARAN PERAK

Oleh:

Grace Lamtiar Magdalena Silitonga NIM 4103240009

Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

iii

Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali, Sumur Bor Dan Kandungan Logam Berat Dengan Metode Konduktivitas Listrik

Di Kecamatan Hamparan Perak

Grace Lamtiar Magdalena Silitonga (4103240009)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian “Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali, Sumur Bor dan Kandungan Logam Berat dengan Metode Konduktivitas Listrik di Kecamatan Hamparan Perak”, di Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai daya hantar listrik (DHL) dan mengetahui keadaan kandungan logam berat pada sumur gali dan sumur bor. Pengambilan sampel air laut dimulai dari titik acuan (garis pantai) hingga air laut murni dan sampel air sumur gali dan sumur bor dimulai dari sumur yang terdekat dari garis pantai.

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa semua air sumur gali dan sumur bor telah terintrusi air laut yang mencapai tingkat intrusi tinggi. Kadar intrusi air laut tertinggi pada air SG 12 dengan kedalaman 2 m pada jarak 21604 dari garis pantai dengan nilai DHL 2520.325 µmho/cm,250C, sedangkan terendah pada SG 2 dengan jarak 20703 dan kedalaman 2 m dengan nilai DHL 610.7955 µmho/cm,250C. Kadar intrusi yang paling tinggi SB 15 pada jarak 21402 dengan kedalaman 20 m dengan nilai DHL 9500.00 m µmho/cm,250C, sedangkan palig rendah pada SB 9 pada jarak 21592 m dengan kedalaman 72 m dan cengan nilai DHL 687.74 µmho/cm,250C.

Semua sampel air sumur telah mengandung logam kadmium dan hanya ada 1 sampel yang tidak tercemar oleh logam berat yaitu pada SB 16. Aitinya hanya ada 1 sampel yang layak untuk dikonsumsi manusia.

Kata Kunci: Hamparan Perak, Air Sumur Gali dan Sumur Bor, Konduktivitas Listrik, Logam Berat


(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 6

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Tujuan Penelitian 7

1.5. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Tanah 8

2.1.1. Asas Pembentukan Tanah 8

2.1.2. Sifat-sifat Tanah 9

2.1.3. Proses-proses Epimorfik 10

2.2. Air 11

2.2.1. Siklus Hidrologi Air 13

2.2.1.1. Siklus Pendek 13

2.2.1.2. Siklus Sedang 13

2.2.1.3. Siklus Panjang 14

2.2.2. Sifat-sifat Air 16

2.3. Air tanah 18

2.3.1. Kondisi Air Tanah 20


(5)

vii

2.3.3. Jenis Eksploitasi Air Tanah 22

2.3.4. Air Tanah di sekitar Pantai 24

2.4. Kualitas Air Secara Fisik 25

2.4.1. Warna 25

2.4.2. Bau 25

2.4.3. Rasa 25

2.4.4. Suhu 26

2.4.5. Kekeruhan 26

2.4.6. Konduktivitas 27

2.5. Persyaratan Kualitas Air Minum 27

2.6. Air Laut 29

2.6.1. Salinitas Air Laut 29

2.6.2. Intrusi Air Laut ke Air Tanah 31

2.7. Daya Hantar Listrik (DHL) 34

2.6.1. Konduktivitas Larutan Elektrolit 35

2.8. Logam Berat 36

2.8.1. Merkuri 36

2.8.2. Timbal 36

2.8.3. Arsen 36

2.8.4. Kadmium 37

2.9.Bahaya Logam Berat Bagi Manusia 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 38

3.1.1. Tempat Penelitian 38

3.1.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 38

3.1.2. Waktu Penelitian 42

3.2. Alat dan Bahan 43

3.2.1. Alat 43

3.2.2. Bahan 44

3.3. Sampel Penelitian 44


(6)

viii

3.5. Prosedur Kerja 45

3.6. Variabel Penelitian 45

3.7. Prosedur Penelitian 45

3.7.1. Penentuan DHL 44

3.7.2 Pengujian Kandungan Logam Berat 46

3.8. Teknik Analisis Data 50

3.8.1.Analisa Model regresi Linear Berganda 50

3.8.2.Analisis Varian (Uji F) 50

3.8.3.Analisa Air Laut dan Air Sumur 52

3.8.4.Analisis Kandungan Logam Berat 53

3.9. Diagram Penelitian 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55

4.1. Hasil Penelitian 55

4.1.1. Data Pengukuran DHL Air Laut 55

4.1.2. Data Pengukuran DHL Pada Sumur Gali 56

4.1.3. Data Pengukuran DHL Pada Sumur Bor 57

4.1.4. Uji DHL pada Air Laut yang nilai DHL paling Tinggi 59

4.1.5. Data Pengujian Kandungan Logam Berat 61

4.2. Pembahasan 65

4.2.1. Perhitungan Daya Hantar Listrik (DHL) Air Laut Pada Suhu 250C 68

4.2.1.1 Perhitungan DHL Air Sumur Gali 69

4.2.1.2 Perhitungan DHL Air Sumur Bor 72

4.3. Analisis Air Sumur Gali dan Air Sumur Bor 75 4.4. Hubungan antara DHL terhadap Salinitas pada Sumur Gali 78 4.5. Hubungan antara Jarak dan Intrusi Air Laut 80 4.6. Hubungan antara DHL terhadap Salinitas pada Sumur Bor 82 4.7. Analisis Regresi Linear Berganda Pada Sumur Gali 88 4.8. Analisis Regresi Linear Berganda Pada Sumur Bor 90

4.9. Hasil Penelitian Logam Berat 91


(7)

ix

Bab V Kesimpulan Dan Saran 95

5.1. Kesimpulan 95

5.2. Saran 96


(8)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Hasil Penelitian Intrusi Air Laut 4

Tabel 2.1 Sifat-sifat, Efek dan kegunaan Air 17

Tabel 2.2. Taksiran Kekayaan Air Pada Bumi 20

Tabel 2.3. Parameter Wajib 28

Tabel 2.4. Klasifikasi Air berdasarkan Nilai TDS 30 Tabel 2.5. Klasifikasi Air Berdasarkan Konsentrasi Garam 30 Tabel 2.6. Klasifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas Listrik 31 Tabel 2.7. Klasifikasi Air berdasarkan “ Clorida Bicarbonat Ratio” 31

Tabel 3.1. Waktu Penelitian 42

Tabel 3.2. Alat yang digunakan dalam penelitian 43 Tabel 3.3. Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian 44 Tabel 3.4. Kandungan Logam Berat Air sumur Bor 53 Tabel 3.4. Kandungan Logam Berat Air sumur Gali 53

Tabel 4.1. Data Pengukuran DHL Air Laut 55

Tabel 4.2. Data Pengukuran Pada Sumur Gali 56

Tabel 4.3. Data Pengukuran Pada Sumur Bor 58

Tabel 4.4. Data Pengukuran Pada Air Laut yang nilai DHL Tinggi 60 Tabel 4.5. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Gali 1 61 Tabel 4.6. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Gali 2 61 Tabel 4.7. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Gali 17 62 Tabel 4.8. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Gali 19 62 Tabel 4.9. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Bor 8 63 Tabel 4.10. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Bor 9 63 Tabel 4.11. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Bor 15 64 Tabel 4.12. Data Kandungan Logam Berat pada Sumur Gali 1 64 Tabel 4.13. Analisis DHL Air Laut pada Suhu 250C 66 Tabel 4.14. Analisis DHL 250C) Air Sumur Gali 69 Tabel 4.15. Analisis DHL 250C) Air Sumur Bor 72 Tabel 4.16. Analisis DHL ( ) pada suhu 250C di Laboratorium 76


(9)

xiii

Tabel 4.17. Daya Hantar Listrik 250C) terhadap Jarak SG 78 Tabel 4.18. Daya Hantar Listrik 250C) terhadap Jarak SB 79 Tabel 4.19. Hubungan Salinitas (ppm) terhadap Daya Hantar Listrik 80

250C) SG

Tabel 4.20. Hubungan Salinitas (ppm) terhadap Daya Hantar Listrik 81 250C) SB

Tabel 4.21. Klasifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan 84 Daya Hantar Listrik (DHL)

Tabel 4.22. Klasifikasi Intrusi Air Laut pada Sumur Gali 85 Tabel 4.23. Klasifikasi Intrusi Air Laut pada Sumur Bor 87


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Profil tanah yang memperlihatkan 9

horizon-horizon tanah

Gambar 2.2. Siklus Hidrologi Pendek 13

Gambar 2.3. Siklus Hidrologi Sedang 14

Gambar 2.4. Siklus Hidrologi Panjang 14

Gambar 2.5. Siklus Hidrologi Air 16

Gambar 2.6. Perbatasan antara air asin dan air 23 tawar berada seimbang di pantai

Gambar 2.7. Penampang Air Bawah Tanah 24

Gambar 2.8. Mengubah Pola Pemompaan 33

Gambar 2.9. Pengisian Air tanah Buatan 33

Gambar 2.10.Extraction Barrier 33

Gambar 2.11.Injection barrier 34

Gambar 2.12.Subsurface Barrier 34

Gambar 3.1. Peta Topografi 40

Gambar 3.2. Peta Geologi 41

Gambar 3.3. Skema titik pengambilan sampel penelitian 45 Gambar 4.1. Kontur pengambilan sampel di daerah penelitian 57 Gambar 4.2. Kontur pengambilan sampel di daerah penelitian 59 Gambar 4.3. Grafik Regresi Linear antara DHL air laut 67

250C) terhadap jarak (m)

Gambar 4.4. Kontur DHL ( ) Air Sumur Gali 71 Gambar 4.5. Kontur DHL ( ) Air Sumur Bor 74 Gambar 4.6. Grafik DHL (µmhos/cm, 25C) Terhadap ppm (ml/l) 77

pada Uji Laboratorium

Gambar 4.7. Hubungan Jarak terhadap DHL (µmhos/cm, 25C) 78 sumur gali


(11)

Gambar 4.9. Grafik Salinitas (ppm) terhadap DHL(µmhos/cm, 25C) 81 Gambar 4.10. Grafik Salinitas (ppm) terhadap DHL (µmhos/cm, 25C) 83


(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Peta Topografi 99

Lampiran 2 Peta Geologi 100

Lampiran 3 Tabel Penolong untuk Perhitungan 101 Regresi Linear Berganda Sumur Bor

Lampiran 4 Tabel Penolong untuk Perhitungan 102 Regresi Linear Berganda Sumur Gali

Lampiran 5 Perhitungan Kuartil 103

Lampiran 6 Letak Koordinat Pengambilan Sampel Air Sumur Gali 105 Lampiran 7 Letak Koordinat Pengambilan Sampel Air Sumur Bor 106 Lampiran 8 Pengkonversian Letak Titik Sampel Air Sumur Gali dan 107

Sumur Bor

Lampiran 9 Perhitungan DHL Air Laut Pada Suhu 250C, DHL 108 Sumur Gali dan Sumur Bor suhu 250C

Lampiran 10 Kontur DHL Air Sumur Gali terhadap Jarak dan Kedalaman110 Lampiran 11 Kontur DHL Air Sumur Bor terhadap Jarak dan Kedalaman 115

Lampiran 12 Foto Alat dan Bahan Penelitian 120


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2, dan memiliki panjang pantai 95,181 km. Indonesia juga merupakan negara nomor empat yang mempunyai pantai terpanjang dan 75% wilayahnya adalah lautan. Meskipun demikian, Indonesia masih saja tidak pernah terlepas dari masalah yang berhubungan dengan kondisi air bersih. Banyak kota-kota besar di Indonesia yang masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Misalnya di kota Sumatera Utara khususnya daerah yang berada di dekat pesisir pantai.

Air merupakan salah satu sumber utama bagi manusia. Manusia tidak bisa dipisahkan dari air. Banyak kegiatan makhluk hidup khususnya manusia yang yang memerlukan air dalam kehidupannya hari. Dalam kehidupan sehari-hari air digunakan untuk minum, mandi, mencuci, masak, dll. Dari hasil penelitian di dalam tubuh manusia hampir terdapat 60-70% air dan sisanya adalah sumber-sumber makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu manusia tanpa air bisa mati.

Air yang digunakan oleh manusia biasanya adalah air permukaan yaitu air tawar dan air tanah murni. Air tanah merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan air bagi makhluk hidup, sehingga sangat diperlukan pemanfaatan air tanah. Air tanah merupakan sumber daya alam yang bersifat dapat diperbaharui (renewable), karena air tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari siklus hidrologi di bumi, yang ditemukan pada reservoir air tanah. Reservoir ini berasal dari peresapan air hujan yang turun ke bumi (Wuryantoro,2007).

Air tanah merupakan salah satu sumberdaya air yang baik untuk air bersih dan air minum, dibandingkan dengan sumber air lainnya. Kebutuhan air tanah selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Kebutuhan air yang selalu meningkat sering membuat orang lupa bahwa daya dukung alam ada batasnya dalam memenuhi kebutuhan air. Kebutuhan air manusia terutama untuk


(14)

2

kebutuhan domestik sehari-hari, industri, irigasi, jasa, penyediaan air perkotaan, dan sebagainya ( Sriyono, 2000).

Kondisi sistem akifer di dalam tanah sangat rumit, namun dapat dipelajari dan diprediksi keberadaannya. Akifer adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah. Pada musim hujan kandungan air pada akifer meningkat sedangkan pada musim kemarau kandungan air menurun atau tidak ada sama sekali. Padahal air sangat dibutuhan dari waktu ke waktu untuk mendukung kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Dengan melakukan upaya-upaya konservasi maka kondisi air tanah pada musim kemarau dapat diatasi dengan teknik tindakan dan perlakuan tertentu. Kajian imbangan antara ketersediaan air tanah dan intrusi air laut memberikan gambaran tentang kondisi akifer, dinamika potensi air tanah dan penyebaran intrusi air laut. Secara prinsip air tanah dari darat mengalir ke laut melalui media akifer, sedangkan air laut juga meresap ke darat karena tekanan hidrostatika air laut (Soemarto, 1995).

Masyarakat di Indonesia hampir seluruhnya masih menggunakan air tanah dalam kegiatan sehari-hari, khususnya di kota Sumatera Utara. Sebagai Negara yang alamya kaya akan kandungan mineral, tetapi air tanah di Indonesia masih sering ditemui mengandung besi, mangan, timbal, cadmium yang cukup tinggi. Di dalam air tanah lebih sering ditemukan kandungan besi dan mangan. Kandungan logam berat ini selalu ada bersama-sama terdapat dalam air tanah. Bagi manusia kedua logam adalah esensial tetapi juga toksik. Keberadaannya dalam air tidak saja dapat diditeksi secara laboratoris tetapi juga dapat dikenali secara organoleptik. Dengan konsentrasi Fe atau Mn sedikitnya 1 mg/L, air terasa pahit-asam, berbau tidak enak dan berwarna kuning kecoklatan (Lee, 1990 ).

Di daerah pesisir pantai, penggunaan air tanah oleh penduduk perlu mendapat perhatian yang serius karena masih terbatasnya sarana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), seiring dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, maka tingkat konsumsi air juga semakin tinggi. Pentingnya air bawah tanah karena potensinya yang diperkirakan 98% dari


(15)

3

keseluruhan air tawar yang berada di bumi, sedangkan selebihnya berada di danau, sungai dan lain-lain (Hendrayana, 1994).

Misalnya daerah sekitar Hamparan Perak adalah termasuk daerah dekat pantai Belawan yang secara administrasi pemerintahan termasuk wilayah kabupaten Deli Serdang. Daerah kecamatan Hamparan Perak terletak diketinggian berkisar 0 - 2,5m dari permukaan laut dan penduduk sekitar daerah tersebut masih terbatas untuk mendapatkan air PDAM. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maka penduduk daerah tersebut membuat sumur gali dan sumur bor. Untuk mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan warga karena cara tersebut sangat mudah dan lebih ekonomis.

Kesulitan untuk mendapatkan sumber air bersih dari PDAM membuat masyarakat membuat sumur bor dan sumur gali di rumah warga. Pembuatan sumur bor memang harus berijin dan dikenai pajak, namun banyak para pengusaha dan masyarakat membuat sumur bor tanpa melakukan proses perijinan. Keberadaan jumlah dan lokasi sumur bor semakin banyak. Oleh karena itu air bawah tanah menjadi berkurang, sehingga terjadi penurunan muka tanah di kawasan pantai Kota Belawan. Pengembilan air tanah berlebihan di kawasan daerah yang dekat dengan pantai Belawan akan menyebabkan terjadi penyusupan air laut ke daratan. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan kualitas air tanah dan sejauh mana intrusi air laut sudah menyusup ke dataran pantai Kota Belawan(Situmorang.2003).

Intrusi air laut menjadi persoalan yang serius bagi penduduk yang tinggal di dekat garis pantai, karena pengambilan air tanah yang secara berlebihan tanpa harus memperhatikan daya dukungnya, yang dapat menyebabkan terjadinya intrusi air laut ke dalam sumur-sumur penduduk. Besarnya nilai intrusi air laut tersebut dapat dilihat dari nilai daya hantar listrik (DHL) air di daerah tersebut. Air yang sudah terintrusi air laut kualitasnya menurun.

Penyebab utama pencemaran air adalah pembuangan air limbah secara langsung ke lingungan. Limbah yang masuk ke dalam air lingkungan dapat berupa limbah padatan dan limbah cair. Apabila semua kegiatan industri dan teknologi


(16)

4

memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum tidak membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air tidak perlu dikawatirkan. Namun pada kenyataannya air di lingkungan hampir semuanya sudah tercemar oleh limbah industry (Wardhana.2004).

Pengaruh pencemaran logam berat dan beracun terhadap lingkungan hidup bagi kesehatan manusia tidak diragukan lagi. Salah satu lokasi pencemaran air yang sangat rentan terhadap keberadaan logam kadmium adalah Perairan Belawan. Belawan merupakan suatu kawasan industri dan sarana pelabuhan terbesar di kota Medan. Perairan Belawan menjadi tempat bermuaranya Sungai Deli yang telah tercemar oleh logam berat berbahaya yaitu : Cu, Pb, Cd, Zn, Cr, Ni dan Sianida. Hal ini disebabkan karena di daerah aliran sungai ini terdapat beberapa industri yang menggunakan bahan-bahan yang mengandung logam berat dalam proses produksinya seperti industri pembuatan barang dari logam, industri plastik dan industri karet. Kondisi sungai yang tercemar dapat terlihat dari warna fisik sungai yang coklat kehitaman dan mengeluarkan aroma busuk menyengat. Banyak dari tanaman yang tumbuh di sekitar sungai ini menjadi kerdil dan layu, selain itu hewan air seperti ikan akan sulit hidup jika ikan hidup tidak akan aman untuk dikonsumsi oleh manusia akibat pencemaran logamnya yang terakumulasi dalam daging ikan (Wardhana, dalam Palma Juanta, 2014).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa daerah penelitian yang sama, ditemukan bahwa faktor yang paling mempengaruhi terjadinya intrusi air laut disebabkan adanya eksploitasi air tanah secara berlebihan, sehingga menurunnya tekanan air tanah dan mempermudah air laut untuk masuk ke dalam pori-pori lapisan akuifer. Perembesan (intrusi) air laut menjadi hal yang sangat serius, mengingat bahwa wilayah Indonesia dikelilingi laut yang luas, sehingga perlu diadakan penelitian dibeberapa daerah pesisir pantai mengenai perembesan air laut. Menurut hasil penelitian sebelumnya di daerah pesisir pantai Belawan sampai di daerah KIM (Kawasan Industri Medan) sejauh 14 km dari garis pantai bebas sudah terintrusi yang tidak jauh daari Hamparan Perak (Situmorang.2003).


(17)

5

Banyak peneliti-peneliti sebelumnya yang sudah meliti intrusi air laut pada daerah Kecamatan Hamparan Perak. Adapun hasil penelitian dari peneliti sebelumnya , yaitu:

Tabel 1.1. Hasil Penelitian Intrusi Air Laut

No. Nama

Peneliti

Hasil Penelitian

1. Sigalingging. 2007

Di kecamatan Hamparan Perak bahwa semua air sumur gali yang di teliti telah terintrusi air laut mulai dari tingkat intrusi sedikit sampai tingkat intrusi palingg tinggi. Kadar Daya Hantar Listrik terendah pada sumur gali yakni pada sumur gali SG 23 dengan nilai Daya Hantar Listrik 306,73 mhos/cm yang terdapat di desa Paya Bakung dengan kedalaman sumur 3,2 m dan dengan jarak dari garis pantai adalah 16770 m. Sedangkan tertinggi pada sumur gali yakni pada SG 2 dengan nilai DHL 2261,45 mhos/cm dengan kedalaman sumur 2,5 m dan jarak dari garis pantai adalah 16115 m. Kedalaman dan jarak sumur dari garis pantai tidak berpengaruh nyata terhadap daya hantar listrik dengan koefisien determinasi 0,00094 atau 0,094%.

2. Ginting.2007 Sumur gali SG 16 sebesar 349,8201 mho/cm, 250C yang berada pada jarak 5370 m dengan pH sebesar 6.40, sedangkan nilai DHL terbesar yaitu sumur SG 24 sebesar 1646,583 mho/cm, 250C yang berada pada jarak 5576 m dengan pH sebesar 5.94.

3. Mahyum. 2012

Kandungan timbal untuk industri III,IV,V tergolong perairan yang tercemar, kandungan kadmium untuk industri V tergolong perairan yang sedang, kandungan tembaga untuk industry I, II tergolong perairan yang tercemar dan industry III,IV,V tergolong perairan yang sedang, kandungan Arsen untuk semua industry tergolong perairan yang baik.


(18)

6

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan para peneliti yang terlebih dahulu hanya meneliti Intrusi Air Laut di Kecamatan Hamparan Perak. Peneliti sebelumnya juga tidak ada yang meneliti kandungan logam berat air di kecamatan Hamparan Perak. Hal tersebutlah yang menjadi alasan peneliti ingin meneliti “Analisis Intrusi Air Laut dan Kandungan Logam Berat pada Air Sumur Gali Dan Sumur Bor Di Kecamatan Hamparan Perak”. Penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk mengetahui sampai sejauh mana intrusi air laut akibat penyedotan air bawah tanah oleh masyarakat kecamatan Hamparan Perak untuk keperluan sehari-hari dan upaya untuk mengetahui sejauh mana penyedotan air bawah tanah yang tidak secara berlebihan. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan logam berat pada air sumur gali dan sumur bor di kecamatan Hamparan Perak.

1.2. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas penulis membatasi masalah hanya pada pengukuran daya hantar listrik sumur bor di sekitar desa kecamatan Hamparan Perak dengan konduktivitimeter dan pengukuran kadar logam berat pada air sumur gali dan sumur bor.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Berapakah nilai Daya Hantar Listrik (DHL) air sumur gali dan sumur bor di desa kecamatan Hamparan Perak?

2. Bagaimanakah keadaan kandungan logam berat pada sumur gali dan sumur bor di kecamatan Hamparan Perak?

3. Apakah ada hubungan antara jarak dengan besarnya nilai daya hantar listik (DHL)?


(19)

7

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui nilai daya hantar listrik (DHL) air sumur gali dan sumur bor.

2. Untuk mengetahui keadaan kandungan logam pada air sumur gali dan sumur bor di kecamatan Hamparan Perak.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara jarak dengan besarnya nilai daya hantar listrik (DHL)

1.5. Manfaat Pelitian

1. Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai intrusi air laut yang terjadi di daerah penelitian.

2. Sebagai informasi bagi instansi yang terkait untuk pembangunaan wilayah yang berkaitan dengan penyediaan sarana air bersih.


(20)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan: 1. Pada sumur gali dan sumur bor, semua air sumur telah terintrusi dengan

tingkat intrusi tingkat tinggi. Nilai daya hantar listrik (DHL) pada sumur gali, DHL tertinggi 2520.325 250C) terdapat pada sumur gali 17 (Desa Sei Baharu Dusun 5) yang berada pada jarak 21604 m dari garis pantai dengan kedalaman sumur 2 m. DHL pada sumur bor, DHL tertinggi 9500 250C) terdapat pada sumur bor 15 (Desa Sei Baharu Dusun 5) yang berada pada jarak 21402 m dari garis pantai dan kedalaman sumur 20 m.

2. Berdasarkan laporan hasil analisa pengujian sampel di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Medan, diperoleh hasil kandungan logam berat timbal (Pb) yang negatif. Hal itu dapat disimpulkan bahwa di setiap sampel air sumur gali dan sumur bor tidak terdapat kandungan logam berat timbal (Pb). Sedangkan logam berat Besi (Fe) yang terdapat pada sumur gali 17 sebesar 1,94. Dapat disimpulkan bahwa sumur gal 17 melewati batas baku mutu air minum. Untuk uji logam berat kadmium sumur yang nilainya lebih besar dari baku mutu air adalah pada sampel SG1, SG2, SG17, SG19, SB8, SB9, SB15. Dan dari hasil penelitian kandungan logam berat hanya ada 1 sampel air sumur yang tidak melewati batas kadar baku mutu air yaitu SB16 (Desa Sei Baharu 5) Oleh karena itu air sumur bor tersebut layak untuk di minum. 3. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan antara jarak terhadap

besarnya nilai daya hantar listrik. Besarnya nilai daya hantar listrik dipengaruhi oleh akuifer-akuifer tanah.


(21)

96

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kepada Pemerintah Kota Medan dan masyarakat yang berdomisili di daerah Kecamatan Hamparan Perak khususnya di Desa Sei Baharu Dusun 2 dan 5 disarankan:

1. Kepada Pemerintah khususnya untuk Pemerintah Kecamatan Hamparan Perak agar memperketat izin untuk membuat sumur gali dan sumur bor di daerah batas antara air tawar dan air payau.

2. Kepada Pemerintah khususnya untuk Pemerintah Kecamatan Hamparan Perak agar menyedikan fasilitas air bersih (PDAM) untuk keperluan masyarakat.

3. Kepada masyarakat setempat agar menggunakan air bawah tanah seperlunya. Dan tidak menggunakan air sumur gali sebagai sumber air minum.

4. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk meneliti faktor-faktor lain yang menyebabkan tingginya nilai DHL air bawah tanah dan mencari metode-metode yang dapat mengurangi nilai DHL dan kandungan logam berat.


(22)

97

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R, (2004). Kimia Lingkungan. Penerbit ANDI. Jakarta. Atkins, P.W., (1999), Kimia Fisika, Jilid II, Erlangga, Jakarta.

Davis , S.N, dan Wiest, R.J.M, (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York.

Ginting, R.(2007). Korelasi Antara Daya Hantar Listrik (DHL)Dengan pH Air Sumur Gali Di Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak.Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan.

Hendra, W . (2009). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Bangkalan.Jurnal Aplikasi. Vol 7 :1907-753X

Hendrayana, H., (2004), Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan, Jurnal Aplikasi. Vol 9 : 1921- 756X

Juanta, P.(2014). Pendeteksian intrusi air laut dan Analisis kandungan air pada sumur bor dengan metode konduktivitas listrik di daerah Belawan. Skripsi FMIPA.Unimed. Medan

Kodoatie, J.R. (1996), Pengantar Hidrogeologi, Andi, Yokyakarta.

Lee, R., (1990), Hidrologi Hutan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Linsley, R.K dan Franzini J.B. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta. Mahyum, S. (2012). Analisis Kualitas Air Laut Berdasarkan Parameter Fisika

dan Kimia Serta Kandungan Logam Berat di Kawasan Industri Pesisir Pantai Sibolga. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan

Matahelumual, B. (2007). Penentuan Status Mutu Air Dengan Sistem Storet Di Kecamatan Bantar Gebang. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 2. 113-118 Moersidik, S dan Basuki, H. (1999). Analisis Kualitas Air. Universitas Terbuka.

Jakarta

Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah Dan Lingkungan. Gramedia. Jakarta Poenyaloms. (2011). Makalah Geografi Perairan Darat (air tanah)

http://poenyaloms-s.blogspot.com/2011/12/makalh-geografi-perairan-darat -air.html-at19.30. Diakses tanggal 14 Januari 2014


(23)

98

Saparuddin. (2010). Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih Di Kampus Bumi Bahari Palu.Jurnal SMARTek. Vol.8: 143-152

Siagian dalam Sinaga,L. (2013). Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali di Kecamatan Teluk Nibung Tanjung Balai Dengan Metode Konduktivitas Listrik. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan

Sigalingging, Y.,(2007).Pengukuran Daya Hantar Listrik Air Melalui Sumur Gali Di Daerah Hamparan Perak Dengan Metode Konduktivitas Listrik.

Skripsi FMIPA. Unimed. Medan

Situmorang, R.,(2003).,Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan Industri Kimia Medan (KIM) Dengan Metode Konduktivitas Listrik,Tesis,program Pasca Sarjana USU, Medan.

Situmorang, M. (2007). Kimia Lingkungan. FMIPA. Unimed. Medan Soemarto., (1995), Hidrologi Teknik Ed 2, Erlangga, Jakarta.

Sosrodarsono dan Takeda., (1993), Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita, Jakarta.

Sriyono Nur Qudus, Dewi Liesnoor Setyowati.2000.model spasial ketersediaan air tanah dan instrusi air laut untuk menentukan zona konversi air tanah (sekripsi): Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Wardhana, W.A., (2004), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi. Yogyakarta

Wardana dalam Palma Juanta.(2014). Pendeteksian Intrusi Air Laut Dan Analisis Kandungan Air Pada Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Daerah Belawan. Skripsi.FMIPA. Unimed. Medan

Wilson, E.M., (1993), Hidrologi Teknik Edisi Keempat, Penerbit ITB. Bandung Wuryantoro.(2007). Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk menentukan

letak dan kedalaman aquifer tanah (studi kasus di area temperak kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa Tengah). FMIPA. Universitas Semarang

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0174/3ff6b e90.dir/doc/pdf. Diakses tanggal 21 Januari 2014

Vienastra. 2010. Intrusi Air Laut

http://vienastra.wordpress.com/2010/07/06/intrusi-air-laut/. Diakses 27 Februari 2014 pukul 12.00


(24)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 06 Juli 1992 di Medan, Sumatera Utara dari keluarga Drs.Marsangkap Silitonga, M.Pd dan Ibu Nurhaida Bakara,S.Pd. Penulis merupakan anak ke dua dari empat bersaudara.

Pada tahun 1998, penulis masuk Sekolah Dasar Budi Murni 7 Medan, tamat pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Budi Murni 1 Medan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 11 Medan.dan lulus pada tahun 2010 pada tahun 2010 penulis dinyatakan lulus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Fisika Jurusan Fisika di Universitas Negeri Medan (UNIMED) melalui Jalur ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).


(1)

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui nilai daya hantar listrik (DHL) air sumur gali dan sumur bor.

2. Untuk mengetahui keadaan kandungan logam pada air sumur gali dan sumur bor di kecamatan Hamparan Perak.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara jarak dengan besarnya nilai daya hantar listrik (DHL)

1.5. Manfaat Pelitian

1. Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai intrusi air laut yang terjadi di daerah penelitian.

2. Sebagai informasi bagi instansi yang terkait untuk pembangunaan wilayah yang berkaitan dengan penyediaan sarana air bersih.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan: 1. Pada sumur gali dan sumur bor, semua air sumur telah terintrusi dengan

tingkat intrusi tingkat tinggi. Nilai daya hantar listrik (DHL) pada sumur gali, DHL tertinggi 2520.325 250C) terdapat pada sumur gali 17 (Desa Sei Baharu Dusun 5) yang berada pada jarak 21604 m dari garis pantai dengan kedalaman sumur 2 m. DHL pada sumur bor, DHL tertinggi 9500 250C) terdapat pada sumur bor 15 (Desa Sei Baharu Dusun 5) yang berada pada jarak 21402 m dari garis pantai dan kedalaman sumur 20 m.

2. Berdasarkan laporan hasil analisa pengujian sampel di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Medan, diperoleh hasil kandungan logam berat timbal (Pb) yang negatif. Hal itu dapat disimpulkan bahwa di setiap sampel air sumur gali dan sumur bor tidak terdapat kandungan logam berat timbal (Pb). Sedangkan logam berat Besi (Fe) yang terdapat pada sumur gali 17 sebesar 1,94. Dapat disimpulkan bahwa sumur gal 17 melewati batas baku mutu air minum. Untuk uji logam berat kadmium sumur yang nilainya lebih besar dari baku mutu air adalah pada sampel SG1, SG2, SG17, SG19, SB8, SB9, SB15. Dan dari hasil penelitian kandungan logam berat hanya ada 1 sampel air sumur yang tidak melewati batas kadar baku mutu air yaitu SB16 (Desa Sei Baharu 5) Oleh karena itu air sumur bor tersebut layak untuk di minum. 3. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan antara jarak terhadap

besarnya nilai daya hantar listrik. Besarnya nilai daya hantar listrik dipengaruhi oleh akuifer-akuifer tanah.


(3)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kepada Pemerintah Kota Medan dan masyarakat yang berdomisili di daerah Kecamatan Hamparan Perak khususnya di Desa Sei Baharu Dusun 2 dan 5 disarankan:

1. Kepada Pemerintah khususnya untuk Pemerintah Kecamatan Hamparan Perak agar memperketat izin untuk membuat sumur gali dan sumur bor di daerah batas antara air tawar dan air payau.

2. Kepada Pemerintah khususnya untuk Pemerintah Kecamatan Hamparan Perak agar menyedikan fasilitas air bersih (PDAM) untuk keperluan masyarakat.

3. Kepada masyarakat setempat agar menggunakan air bawah tanah seperlunya. Dan tidak menggunakan air sumur gali sebagai sumber air minum.

4. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk meneliti faktor-faktor lain yang menyebabkan tingginya nilai DHL air bawah tanah dan mencari metode-metode yang dapat mengurangi nilai DHL dan kandungan logam berat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R, (2004). Kimia Lingkungan. Penerbit ANDI. Jakarta. Atkins, P.W., (1999), Kimia Fisika, Jilid II, Erlangga, Jakarta.

Davis , S.N, dan Wiest, R.J.M, (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York.

Ginting, R.(2007). Korelasi Antara Daya Hantar Listrik (DHL)Dengan pH Air

Sumur Gali Di Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak.Skripsi.FMIPA.

Unimed. Medan.

Hendra, W . (2009). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten Bangkalan.Jurnal Aplikasi. Vol 7 :1907-753X

Hendrayana, H., (2004), Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan, Jurnal Aplikasi. Vol 9 : 1921- 756X

Juanta, P.(2014). Pendeteksian intrusi air laut dan Analisis kandungan air pada sumur bor dengan metode konduktivitas listrik di daerah Belawan. Skripsi FMIPA.Unimed. Medan

Kodoatie, J.R. (1996), Pengantar Hidrogeologi, Andi, Yokyakarta.

Lee, R., (1990), Hidrologi Hutan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Linsley, R.K dan Franzini J.B. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta. Mahyum, S. (2012). Analisis Kualitas Air Laut Berdasarkan Parameter Fisika

dan Kimia Serta Kandungan Logam Berat di Kawasan Industri Pesisir

Pantai Sibolga. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan

Matahelumual, B. (2007). Penentuan Status Mutu Air Dengan Sistem Storet Di

Kecamatan Bantar Gebang. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 2. 113-118

Moersidik, S dan Basuki, H. (1999). Analisis Kualitas Air. Universitas Terbuka. Jakarta

Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah Dan Lingkungan. Gramedia. Jakarta Poenyaloms. (2011). Makalah Geografi Perairan Darat (air tanah)

http://poenyaloms-s.blogspot.com/2011/12/makalh-geografi-perairan-darat -air.html-at19.30. Diakses tanggal 14 Januari 2014


(5)

Saparuddin. (2010). Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih Di Kampus Bumi Bahari Palu.Jurnal SMARTek. Vol.8: 143-152

Siagian dalam Sinaga,L. (2013). Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali di Kecamatan Teluk Nibung Tanjung Balai Dengan Metode Konduktivitas

Listrik. Skripsi. FMIPA. Unimed. Medan

Sigalingging, Y.,(2007).Pengukuran Daya Hantar Listrik Air Melalui Sumur Gali

Di Daerah Hamparan Perak Dengan Metode Konduktivitas Listrik.

Skripsi FMIPA. Unimed. Medan

Situmorang, R.,(2003).,Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan

Industri Kimia Medan (KIM) Dengan Metode Konduktivitas

Listrik,Tesis,program Pasca Sarjana USU, Medan.

Situmorang, M. (2007). Kimia Lingkungan. FMIPA. Unimed. Medan Soemarto., (1995), Hidrologi Teknik Ed 2, Erlangga, Jakarta.

Sosrodarsono dan Takeda., (1993), Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita, Jakarta.

Sriyono Nur Qudus, Dewi Liesnoor Setyowati.2000.model spasial ketersediaan air tanah dan instrusi air laut untuk menentukan zona konversi air tanah (sekripsi): Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Wardhana, W.A., (2004), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi. Yogyakarta

Wardana dalam Palma Juanta.(2014). Pendeteksian Intrusi Air Laut Dan Analisis Kandungan Air Pada Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di

Daerah Belawan. Skripsi.FMIPA. Unimed. Medan

Wilson, E.M., (1993), Hidrologi Teknik Edisi Keempat, Penerbit ITB. Bandung Wuryantoro.(2007). Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk menentukan

letak dan kedalaman aquifer tanah (studi kasus di area temperak

kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa Tengah). FMIPA.

Universitas Semarang

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0174/3ff6b e90.dir/doc/pdf. Diakses tanggal 21 Januari 2014

Vienastra. 2010. Intrusi Air Laut

http://vienastra.wordpress.com/2010/07/06/intrusi-air-laut/. Diakses 27 Februari 2014 pukul 12.00


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 06 Juli 1992 di Medan, Sumatera Utara dari keluarga Drs.Marsangkap Silitonga, M.Pd dan Ibu Nurhaida Bakara,S.Pd. Penulis merupakan anak ke dua dari empat bersaudara.

Pada tahun 1998, penulis masuk Sekolah Dasar Budi Murni 7 Medan, tamat pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Budi Murni 1 Medan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 11 Medan.dan lulus pada tahun 2010 pada tahun 2010 penulis dinyatakan lulus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Fisika Jurusan Fisika di Universitas Negeri Medan (UNIMED) melalui Jalur ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).