UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL).

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan nikmatNya kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.Skripsi berjudul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
MasalahMatematika Siswa SMP Melalui Strategi pembelajaran Genius Learning
Melalui Pendekatan SAVI ( Somatic, Auditori, Visual, Intelektual)”. Disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. M. Manullang, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Bapak Prof. Dr. Bornok
Sinaga, M.Pd, dan Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku dosen
pembimbing akademik yang sudah membantu penulis. Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Drs. Motlan, Msc., Ph.D
selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku ketua

Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Program Studi
Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED,
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SMP
Negeri 9 Binjai Bapak Ruswanto, S.Pd, Bapak Erwinsyah, S.Pd sebagai guru
bidang studi matematika dan seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai yang
telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis
Ayahanda Drs. Sucipta Surbakti dan Ibunda B. Sembiring tercinta yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, semangat dan pengorbanan

yang tak ternilai selama pendidikan sampai selesainya skripsi ini. Tidak lupa pula
penulis ucapkan terima kasih kepada Kakanda Haris Budi Harja, Amd dan adinda
tersayang Pramudi Harinta Surbakti, S.Pd. Terima kasih kepada yang terkasih
karena Allah SWT Abangku Didi Handoko, ST yang selalu mendampingi dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, beserta seluruh keluargaku
yang tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Buat ketiga sahabat penulis Elly, Fatimah, dan Nuras, seluruh teman-teman
seperjuangan angkatan 2005 khususnya kelas Ekstensi A ( Fandi, Zikriatul,
Mama, Juang, Nina, Lia, Tutut, Hendra, Adri, Anta). Teman-teman Smansa Evi,

Erika, mahdalena.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis,

C. Melita
0510310641

Agustus 2012

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan
Riwayat Hidup
Abstrak

Kata Pengantar
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika
2.1.2 Strategi Pembelajaran
2.1.3 Masalah Dalam Matematika
2.1.4 Pemecahan Masalah Matematika
2.1.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

2.1.6 Genius Learning
2.1.7 Genius Learning Melalui Pendekatan SAVI
2.1.8 Unsur-Unsur Pendekatan SAVI
2.1.9 Pembelajaran Strategi Genius Learning Melalui
Pendekatan SAVI Yang Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa
2.1.10 Teori Belajar Pendukung Strategi Pembelajaran
Genius Learning Melalui Pendekatan SAVI
2.1.11 Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
2.2 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Lokasi Penelitian
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
3.3.1 Subjek Penelitian
3.3.2 Objek Penelitian

i
ii

iii
iv
vi
viii
ix
x
xi
1
1
5
5
6
6
6
8
8
8
9
10
12

13
16
26
27

30
33
36
43
45
46
46
46
46
46
46

3.4 Prosedur Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data.
3.6 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

47
51
54
58

4.1

Hasil Penelitian Pada Siklus I

58

4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Awal

57

4.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah I

61


4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I

61

4.1.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

69

4.1.5 Deskripsi Hasil Observasi

70

4.1.6 Hasil Refleksi I

74

Hasil Penelitian Pada Siklus II

75


4.2.1 Permasalahan II

75

4.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah II

75

4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II

76

4.2.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

81

4.2.5 Deskripsi Hasil Observasi

82


4.2.6 Hasil Refleksi I

87

4.3

Pembahasan Hasil Penelitian

88

4.4

Diskusi Hasil Penelitian

90

4.2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


93

5.1

Kesimpulan

93

5.2

Saran

94

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemasukan informasi untuk masing-masing gaya belajar
Tabel 4.1

21

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Pada Tes Kemampuan Awal

58

Tabel 4.2

Kesalahan Siswa Pada Tes Awal

60

Tabel 4.3

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

Tabel 4.4

Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I

Tabel 4.5

69

70

Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I

72

Tabel 4.6

Kesalahan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 72

Tabel 4.7

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

Tabel 4.8

Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II

Tabel 4.9

81

82

Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II

84

Tabel 4.10 Kesalahan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II

85

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Bangun ruang sisi lengkung sukses pembelajaran
Genius Learning (Gunawan, 2004 : 11)

Gambar 2.2

17

Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung
(tabung) yang dapat dijumpai di sekitar kita

35

Gambar 2.3

Tabung

35

Gambar 2.4

Jari – jari tabung

35

Gambar 2.5

Luas tabung

36

Gambar 2.6

Volume tabung

37

Gambar 2.7

Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung
(Kerucut) yang dapat dijumpai di sekitar kita

37

Gambar 2.8

Kerucut

38

Gambar 2.9

Jaring-jaring kerucut

38

Gambar 2.10 Luas sisi kerucut

39

Gambar 2.11 Volume kerucut

40

Gambar 2.12 Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung
(bola) yang dapat dijumpai di sekitar kita

40

Gambar 2.13 Kerangka bola

40

Gambar 2.14 Luas permukaan bola

41

Gambar 2.15 Volume bola

42

Gambar 3.1

Skema Prosedur Penelitian

50

Gambar 3.2

Kurva Simetrik Kriteria Nilai Standar Skala Lima

55

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I)

97

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II)

112

Lampiran 3 : Lembar Aktifitas Siswa I (SIKLUS I)

125

Lembar Aktifitas Siswa II (SIKLUS I)
Lampiran 4 : Lembar Aktifitas Siswa III (SIKLUS II)

129

Lembar Aktifitas Siswa IV (SIKLUS II)
Lampiran 5 : Lembar Validasi Soal

132

Lampiran 6 : Lembar Validasi Soal

139

Lampiran 7 : Lembar Validasi Soal

145

Lampiran 8 : Tes Kemampuan Awal (Pretes)

151

Lampiran 9 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TPKM I)

152

Lampiran 10 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II (TPKM II)

153

Lampiran 11 : Penyelasaian Tes Kemampuan awal (pretes)

154

Lampiran 12 : Penyelasaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TPKM I)158
Lampiran 13 : Penyelasaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

162

Lampiran 14 : Pedoman Penskoran Nilai Matematika

166

Lampiran 15 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal

167

Lampiran 16 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TPKM I) 173
Lampiran 17 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II (TPKM II)

178

Lampiran 18 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

182

Lampiran 19 : Lembar Observasi Siswa Siklus I

186

Lampiran 20 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

190

Lampiran 21 : Lembar Observasi Siswa Siklus II

194

Lampiran 22 : Dokumentasi Penelitian

200

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan keharusan bagi
bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap
bangsa untuk bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa
yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas.
Kualitas sumber daya manusia yang rendah tidak terlepas dari rendahnya kualitas
pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam rangka menghasilkan
sumber daya manusia seutuhnya baik secara individu dan masyarakat.
Pendidikan satu upaya pemerintah untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Proses pelaksanaan dalam bidang pendidikan
mengalami perubahan secara bertahap. Pendidikan secara keseluruhan mencakup
banyak unsur, salah satu diantaranya adalah matematika. Matematika merupakan
salah satu ilmu pengetahuan yang mendasar yang dapat menumbuhkan
kemampuan penalaran siswa dan sangat diperlukan dalam perkembangan ilmu
dan teknologi. Seperti yang diungkapkan oleh Cornelius (dalam Abdurrahman,
1999:253) bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

Lima alasan perlunya belajar matematika, karena matematika merupakan
(1) sarana berfikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola–pola
hubungan dan generalisasi pengalaman, 4) sarana untuk mengembangkan
kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya.
Berdasarkan kutipan disimpulkan bahwa dengan belajar matematika
diharapkan

dapat

mengembangkan

kemampuan

berfikir,

bernalar,

mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktifitas kreatif dan
mampu dalam memecahkan masalah. ini menunjukkan bahwa matematika
memiliki manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu
untuk dipelajari.

Namun

pada

kenyataannya,

pendidikan

matematika

masih

memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini
sesuai dengan data dari UNESCO, http://zainuriewordpress.com:
Data UNESCO menunjukkan, peringkat matematika Indonesia berada di
deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas
dari deretan penghuni papan bawah……. Sementara itu, menurut peneliti
Trends in Intenational Mathematics and Science Study (TIMMS) yang
sudah agak lawas yaitu tahun 1999, matematika Indonesia berada di
peringkat ke-34 dari 38 negara. Padahal jam pembelajaran di Indonsia
adalah 169 jam rata-rata setiap tahun sedangkan Malaysia 120 jam dan
Singapura hanya 112 jam. Tetapi kenyataannya tingkat prestasi Indonesia
masih berada jauh dibawah negara tersebut.
Dari kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan
matematika di Indonesia masih mengecewakan dan belum sesuai yang diharapkan
untuk mampu bersaing pada era globalisasi. Rendahnya mutu pendidikan
merupakan tanggung jawab semua pihak untuk menanggulanginya

baik dari

pemerintah maupun dari pihak yang berhubungan langsung dalam proses belajar
mengajar untuk itu dipelukan suatu usaha yang mampu meningkatkan mutu
pendidikan.
Selanjutnya disebuah media Jakarta menyebutkan bahwa terungkap dari
penelitian yang dilakukan The Third International Mathematic And Science Study
Repeat (TIMSSR) hasil nilai matematika pada ujian nasional di Indonesia pada
semua tingkat dan semua jenjang pendidikan selalu terpaku pada nilai rendah.
Dan Indonesia berada pada urutan 34 dari 38 negara untuk prestasi siswa SMP di
bidang matematika
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=8612
Dari kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa pendidikan di
Indonesia masuh rendah. Hal disebabkan karena kurangnya kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa karena menurut (Tim MKBKM 2001:83)
“ Bahwa pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan
matematik yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswa
di semua tingkatan mulai dari SD sampai SMU. Akan tetapi hal
tersebut masih dianggap sebagai bagian yang paling sulit dalam
matematika baik siswa dalam mempelajarinya maupun bagi guru yang
mengerjakannya”.

Sedangkan berdasarkan hasil belajar matematika, Lenner (dalam
Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa :
“Kurikulum

bidang studi

matematika hendaknya

mencakup

tiga

elemen,(1) konsep, (2) keterampilan, dan (3) pemecahan masalah”.

Dari pernyataan di atas,salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum
adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pemecahan masalah
merupakan bagian dari kurikulum matematika yang samgat penting karena dalam
proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Salah
satunya adalah kurangnya minat siswa menerima pelajaran yang diberikan oleh
guru khususnya bidang studi matematika. Dari hasil pengalaman penulis ketika
melaksanakan PPL_T di SMA Negeri 4 Asahan tahun 2008 banyak siswa yang
mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit untuk
dimengerti dan membosankan serta tidak menarik karena hanya merupakan
konsep-konsep, teori lalu contoh soal dan tidak ada aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga mengakibatkan rendahnya hasil pembelajaran matematika.
Hal ini senada dengan pernyatan Abdurrahman (1999 : 252) yang menyatakan
bahwa “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang
tidak berkesulitan belajar dan lebih lagi bagi siswa yang berkesulitan belajar”.
Bangun ruang sisi lengkung merupakan pokok bahasan matematika yang
tidak asing lagi bagi siswa karena bagian-bagiannya telah dipelajari sebelumnya.
Akan tetapi prestasi siswa masih rendah pada pokok bahasan bangun ruang sisi
lengkung. Hal ini diketahui hasil wawancara yang dilakukan peneliti di SMP
Negeri 9 Binjai. Menurut guru matematika SMP Negeri 9 Binjai Bapak Mansor
Saragih, S.Pd, bahwa :
“ Siswa kurang mampu dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan
bangun ruang sisi lengkung, pada saat proses belajar mengajar
berlangsung siswa lebih sering diam dan sangat jarang menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa hanya menghapal rumus-rumus
tanpa menguasai konsep. Siswa hanya aktif pada saat guru menjelaskan
contoh soal kepada siswa, akan tetapi pada saat guru memberikan soal
latihan siswa kurang aktif dalam memberikan pemecahan masalah.
Sehingga untuk menunjukan hasil kerja siswa, guru harus menunjuk nama
siswa yang akan mengerjakan kedepan kelas”.
Dari beberapa uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
banyaknya siswa yang tidak mampu menyelesaikan soal dikarenakan proses
pembelajaran yang kurang bermakna sehingga menyebabkan rendahnya
kemampuan siswa memecahkan masalah matematika, maka perlu adanya suatu
tindakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
siswa meningkatkan pembelajaran matematika. Peneliti masih melihat bahwa
pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional yang masih
dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi konvensional yang
dipelajari tidak mampu menolongnya dari masalah karena siswa hanya dapat
memecahkan masalah apabila informasi yang dimiliki dapat secara langsung
Menyadari hal tersebut perlu adanya suatu pembaharuan dalam
pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari matematika lebih
mudah, lebih bermakna, efektif, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga siswa
mampu memecahkan masalah dalam menyelesaikan soal matematika.

Salah

satunya menggunakan strategi Genius Learning melalui pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual).
Menurut Gunawan (2006 : 2)
Strategi Genius Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran,
upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang
berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan otak, cara kerja
memori, motivasi, konsep diri, kepribadian, perasaan, pikiran, gaya
belajar, kecerdasan jamak, dan teknik lainnya.
Pembelajaran SAVI merupakan singkatan dari kata Somatic (belajar
dengan bergerak dan berbuat), Auditory (belajar dengan berbicara dan
mendengarkan), Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan), dan
Intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung), sebagaimana

yang dinyatakan Meier (2002 : 91) “Menggabungkan gerakan fisik dengan
aktifitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar pada
pembelajaran”. Sehingga dengan pembelajaran SAVI siswa dapat bergerak bebas
dan dapat mengaplikasikan suatu gagasan yang kreatif.
Berdasarkan latar belakang itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa SMP Melalui Strategi Pembelajaran Genius learning
Melalui Pendekatan SAVI ( Somatic, Auditori, Visual, Intelektual )

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam memecahkan masalah
matematika.
2. Banyak siswa memandang matematika sebagai bidang studi paling sulit .
3. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar
mengajar.
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada pokok bahasan bagun ruang sisi
lengkung

1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk lebih mengarahkan
penelitian ini sehingga terfokus dan spesifik. Maka masalah penelitian ini dibatasi.
Yang selanjutnya

dinyatakan

sebagai

upaya meningkatkan

kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran
genius learning melalui pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)
pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung.

1.4. Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran genius learning melalui
pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dapat
meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah matematika pada
pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 9
Binjai tahun ajaran 2011/2012?
2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah dengan
penerapan strategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) pada pokok bahasan bangun ruang
sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 9 Binjai tahun ajaran 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran genius learning
melalui pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dapat
meningkat .
2. Untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran genius
learning melalui pendekatan SAVI(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)
pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 9
Binjai tahun ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih strategi pembelajaran
mtematika upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
2. Bagi siswa, mambah pengalaman belajar siswa terkait pemecahan masalah
dan berkolaborasi secara kolaboratif melalui penggunaan strategi

pembelajaran

genius learning melalui pendekatan SAVI (Somatic,

Auditory, Visual, Intelektual).
3. Bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan
penerapan strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa .
4. Bagi peneliti, Sebagai wawasan bagi peneliti maupun pembaca lainnya
sebagai calon guru tentang strategi pembelajaran genius learning melalui
pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkann hasil
ha analisis data dan hasil observasi dapatt diambil
di
beberapa

simpulan sebagai berikut
beri
:
1. Penerapan strateg
tegi pembelajaran genius learning melalui pendekatan
pe
SAVI
(Somatik, Auditor
uditori, Visual, Intelektual) pada materi bang
angun ruang sisi
lengkung di kela
elas IX SMP Negeri 9 Kota Binjai dapat
pat meningkatkan
kemampuan sisw
iswa dalam memecahkan masalah matem
tematika, dimana
peningkatan diper
peroleh setelah siklus II dilaksanakan.
2. Tingkat kemampu
puan siswa memecahkan masalah pada siklus
us I adalah sedang
dengan skor rata--rata kelas 37,2 dengan 30 siswa atau 75% dari
da seluruh siswa
telah mencapai tingkat
ting
ketuntasan belajar. Selanjutnya pelaks
aksanaan tindakan
pada siklus II, tingkat
ting
kemampuan siswa memecahkan masala
alah adalah tinggi
dengan skor rata--rata kelas 40,45 dengan mencapai tingkat ketuntasan
ke
belajar
sebanyak 35 orang
oran atau 87,5% dari seluruh siswa. Dengann demikian dapat
dikatakan kelass tersebut
t
telah tuntas belajar, terdapat

80% siswa yang

memiliki tingkatt kemampuan
ke
pemecahan masalah sedang.
3. Berdasarkan has
asil observasi yang dilakukan oleh observer,
obser
diperoleh
pengelolaan pem
mbelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus
s
I dengan
menerapkan strate
ategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan
pe
SAVI
(Somatik, Auditor
tori, Visual, Intelektual) termasuk kategori kurang
kura dengan nilai
rata-rata pada keg
egiatan awal 3, kegiatan inti 2,43 dan kegiatann aakhir 2,67. Pada
awal pembelajaran,
ran, guru belum mampu secara maksimal dalam
lam mengelola dan
melaksanakan kegiatan
ke
belajar mengajar. Tetapi pada siklus
sikl
II, tingkat
kemampuan pene
neliti mengelola pembelajaran termasuk kateg
tegori cukup baik
dengan nilai rata--rata pada kegiatan awal 3, kegiatan inti 3,21 dan kegiatan
akhir 3.

5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang
diajukan adalah :
1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Negeri 9 Bnjai,
disarankan memperhatikan kemampuan pemecahan masalah dan melibatkan
peran akitf siswa dalam proses belajar mengajar karena pembelajaran ini lebih
inovatif. Untuk itu disarankan hendaknya guru matematika dapat menerapkan
strategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI (Somatik,
Auditori, Visual, Intelektual).
2. Kepada siswa SMP Negeri 9 Binjai disarankan lebih berani dalam
menyampaikan pendapat atau ide-ide dalam berdiskusi dan siswa akan lebih
efektif karena guru lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran.
3. Kepada kepala SMP Negeri 9 Binjai, agar dapat mengkoordinasikan guruguru untuk menerapkan model pembelajaran yang relevan dan inovatif untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Sehingga
penerapan strategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI
(Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) sebagai salah satunya.
4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran genius
learning melalui pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual)
belajar pada pokok bahasan

bangun ruang sisi lengkung ataupun pokok

bahasan yang lain dan dapat dikembangkan

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT.
Asdi Maha Satya, Jakarta.
Arikunto, S. (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Derek dan Sue,(2005), Improving Learning Profesional Practice In Secondary
Schools. PT. Gramedia, jakarta
Dimyati dan Mujiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Gunawan. W. Adi, (2006), Genius Learning Strategi, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Hamzah, (2008), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
Yang Efektif, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hudojo, H. (1988) Mengajar Belajar Matematika, Dekdikbut, Jakarta.
Kartini dkk, (2003), Matematika 3 untuk kelas 3 SLTP, PT. Intan Pariwara, klaten.
Kunandar, (2007), Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru), Rajawali Press, Jakarta.
Margono, s, (2005), Metode Penelitian Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Meier, Davi, (2003), The Accelerated Learning, Kaifa, Bandung.
Muslich, Mansnur, (2008), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual, Bumi Aksara, Jakarta.
Pakar

Matematika, (2009), Prestasi
http://zainurie.wordpress.com

Pendidikan

Matematika

Indonesia,

Purwanto, Ngalim, (2007), Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.

Siswono, Syamsul, (2004), Matematika SMP Untuk Kelas VIII, PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakarta.
Sudijono, A., ( 2009), Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

1 3 36

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 1 20

USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL (SAVI) ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N II Wuryantoro).

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) Peningkatan Hasil IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Ka

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL).

6 13 40

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL).

0 0 7

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PATIKRAJA MELALUI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL)

0 0 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN PARTISIPASI KONTRIBUTIF SISWA KELAS VII SMP N 1 SUMBANG MELALUI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

0 0 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual) - MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN PARTISIPASI KONTRIBUTIF SISWA KELAS VII SMP N 1 SUMBANG MELALUI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIF SMP N 1 KARANGANYAR MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

0 0 15