KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Executive Game Center.

(1)

BAB IV

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN EXECUTIVE GAME CENTER

4.1. Gagasan Perencanaan

4.1.1. Fungsi dan Peranan Executive Game Center 1. Fungsi

Executive Game Center memiliki fungsi antara lain:

a. Sebagai pusat tempat olahraga kalangan atas atau eksekutif yang dimana biasanya harus menggunakan lahan yang luas dan lebar kini dibuat lebih simpel dan sederhana menjadi permainan olahraga yang dapat dilakukan dalam sebuah gedung.

b. Sebagai tempat berlatih dan berkumpul. 2. Peranan

Keberadaan Executive Game Center mempunyai peranan sebagai berikut: a. Sebagai tempat bermain olahraga dan merelaksasikan tubuh dan

pikiran dari kepenatan pekerjaan.

b. Memberikan kemajuan Kota baik dari segi olahraga, pariwisata dan ekonomi.

4.1.2. Sasaran dan Lingkup Pelayanan Executive Game Center

Sasaran Executive Game Center adalah Masyarakat kalangan atas atau golongan eksekutif di Surakarta secara khususnya dan masyarakat kalangan atas yang berkunjung di Surakarta serta tidak menutup kemungkinan semua golongan yang ingin menikmatinya.

4.1.3. Pelaku Kegiatan Executive Game Center

Secara garis besar pelaku kegiatan di Executive Game Center dapat dikelompokkan sebagi berikut :

a. Pengelola 1. Direktur 2. Manager


(2)

4. Divisi Golf Virtual 5. Divisi Softball Virtual 6. Divisi Bowling Virtual 7. Divisi Billiard

8. Divisi Futsal 9. Divisi Fitness 10. Divisi Tennis Virtual 11. Divisi Tennis Squash 12. Divisi Shooting Virtual 13. Divisi Boxing Virtual 14. Divisi Balap Virtual 15. Divisi Fishing Virtual 16. Divisi Dancing Virtual 17. Divisi Downhill Virtual 18. Divisi Percussion Virtual 19. Divisi Nascar Racing Virtual 20. Divisi Motocycle Virtual 21. Divisi Star Wars Trilogy

22. Divisi Blazzing Angel Squadrons 23. Divisi Harley Davidson

24. Divisi Top Skaters Virtual 25. Divisi Rockband Virtual 26. Divisi Guitar Hero 27. Divisi Foosball 28. Divisi SPA

29. Divisi Sport Station 30. Divisi Cafetaria 31. Divisi Food Court 32. Divisi Gramedia 33. Divisi Family Karaoke


(3)

d. Maintenance gedung 4.2. Lokasi Gedung

4.2.1. Analisa Lokasi

Executive Game Center adalah bangunan yang difungsikan sebagai tempat sarana olahraga dan kebugaran yang menjadi sasaran utama adalah masyarakat kalangan atas, maka pemilihan site harus berada dikawasan pusat bisnis kota atau wilayah yang dapat terjangkau dan relatif dekat dengan pusat kota.

Pemilihan site juga harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain: terdapat sarana dan prasarana yang baik disekitar lokasi site, kemudahan akses menuju site sehingga aktivitas Executive Game Center dapat erwadahi secara optimal.

Lokasi yang dipilih untuk dibangun sarana Executive Game Center adalah: a. Alternatif 1

Area yang terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo, sebelah barat Luwes, dengan kondisi eksisting site :

1. Termasuk area pusat pelayanan kota I dan II yang mengacu pada fungsi pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga dan industri kreatif.

2. Luas lahan ± 1,08 Ha. 3. Berada di pusat kota. 4. Tanah milik perusahaaan. 5. Tanah tidak berkontur.


(4)

Gambar 4.1. Batas Lokasi Alternatif 1

Sumber:

https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0 5ffcadccb6115, 2014

Batas-batas lokasi

Utara : Jl. Slamet Riyadi dan Hotel Novotel Timur : LUWES

Selatan : Graha Farma Barat : Solo Mio Galleria b. Alternatif 2

Area yang terletak di Jl. Ronggo Warsito no. 123, Banjarsari, Solo, dengan kondisi eksisting site :

1. Termasuk area pusat pelayanan kota II dan III yang mengacu pada fungsi pariwisata, olahraga, industri kreatif, permukiman, perdagangan dan jasa.

2. Luas lahan ± 0,6 Ha. 3. Berada di pusat kota. 4. Tanah milik perusahaaan. 5. Tanah tidak berkontur.


(5)

Gambar 4.2. Batas Lokasi Alternatif 2

Sumber:

https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0 5ffcadccb6115, 2014

c. Alternatif 3

Area yang terletak di Jl. Dr. Radjiman no. 312, Laweyan, Solo, dengan kondisi eksisting site :

1. Termasuk area pusat pelayanan kota I dan II yang mengacu pada fungsi pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga dan industri kreatif.

2. Luas lahan ± 2,5 Ha. 3. Berada di dekat pusat kota 4. Tanah milik pemerintah. 5. Tanah tidak berkontur.


(6)

Gambar 4.3. Batas Lokasi Alternatif 3

Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815

:0xdb05ffcadccb6115, 2014 4.3. Analisa Pemilihan Site

4.3.1. Kriteria Pemilihan Site

Kriteria-kriteria yang dijadikan pedoman menganalisa pemilihan site untuk Executive Game Center sebagai berikut :

a. Fungsi lahan (Land use)

Kesesuaian fungsi kawasan menurut ketentuan RURTK Kota Surakarta 2011-2031.

b. Ketersediaan lahan

Ketersediaan lahan yang cukup luas dan cukup menampung berbagai ruang dan aktifitas yang menunjang fungsi-fungsi di dalamnya.


(7)

Site terletak pada daerah yang sudah mempunyai fasilitas sarana prasarana penunjang serta fasilitas kebutuhan pokok bangunan umum seperti saluran air bersih, listrik, telepon, dan saluran pembuangan air kotor.

d. Pencapaian

Site terletak pada daerah yang strategis sehingga memungkinkan dapat di akses dari berbagai arah serta memiliki jalur transportasi umum dalam dan luar kota.

e. Kondisi tanah

Kondisi tanah yang tidak berkontur dan kualitas yang baik sehingga langsung dibangun.

f. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan yang mendukung aktifitas di dalam bangunan Tabel 4.1 Skala prioritas kriteria pemilihan site

No. Kriteria Bobot

1. Fungsi kawasan 4

2. Kondisi lingkungan 3

3. Pencapaian 4

4. Ketersediaan Infrastruktur 3

5. Ketersediaan lahan 3

6. Kondisi tanah 2

Sumber : Analisa penulis, 2014 Keterangan bobot kriteria :

Sangat mendukung = 4

Mendukung = 3

Cukup mendukung = 2 Kurang mendukung = 1


(8)

4.3.2. Penentuan Lokasi

Bebrapa alternaif site yang sudah di pilih yaitu alternatif 1 terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo (sebelah selatan Luwes), alternatif 2 terletak di Jl. Ronggo Warsito no. 123, Banjarsari, Solo, dan alternatif 3 terletak di Jl. Dr. Radjiman no. 312, Laweyan, Solo.

Penentuan lokasi site dilakukan dengan penilaian berdasarkan potensi lokasi dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Hasil yang dipilih merupakan potensi site yang lebih memadahi dan potensial untuk perencanaan Executive Game Center di Kota Surakarta.

Berikut ni adalah tabel penilaian untuk menentukan lokasi site. Tabel 4.2. Skala prioritas kriteria pemilihan site

Kriteria Skala Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Prioritas Range Hasil Hasil Skala Prioritas Range Hasil Hasil Skala Prioritas Range Hasil Hasil Fungsi

Kawasan 4 4 16 4 4 16 3 4 12

Kondisi

Lingkungan 4 4 16 3 3 9 3 3 9

Pencapaian 4 4 16 4 4 16 3 3 9

Ketrsediaan

Infrastruktur 4 4 16 3 3 9 3 3 9

Ketresediaan

Lahan 3 3 9 2 2 4 4 4 16

Kondisi

Tanah 3 4 12 3 3 9 3 4 12

Jumlah 85 63 67

Sumber : analisa penulis, 2014 Keterangan bobot kriteria

4 = Sangat baik 3 =Baik

2 = Cukup 1 = Kurang

Berdasarkan hasil analisa penilaian di atas, maka site yang paling tepat untuk dibangun sebagai Executive Game Center terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo (sebelah selatan Luwes).


(9)

4.4. Analisa Pengolahan Site 4.4.1. Kondisi Eksisting Site

Site berada di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo, merupakan lahan kosong milik Perusahaan, batas-batas site yaitu :

Utara : Jl. Slamet Riyadi dan Hotel Novotel Timur : Luwes

Selatan : Graha Farma Barat : Solo Mio Galleria

Gambar 4.4. Kondisi Eksisting Site


(10)

Gambar 4.5. Luas Site Area

Sumber:

https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@-7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0 5ffcadccb6115, 2014

Berikut ini adalah penjelasan secara rinci mengenai kondisi site, a. Site ada di sebelah Jl. Slamet Riyadi merupakan sekunder b. Topografi relatif data

c. Koefisien Dasar Bangunan = 60% d. Koefisien garis Sempadan bangunan = 15-20m

Tabel 4.3. Ketinggian dan koefisien bangunan Nama

Jalan

Luas kapling (m²)

Tinngi bangunan (lapis)

KDB KLB KDH

Jl. Slamet Riyadi

<500 4 lps (20m) 90 360 >5

500-<1000 5-9l ps (20-40m) 85 425-750 >10 1000-<2000 10-16 lps (44-70m) 70 700-1120 15

200-<3000 17-25 lps (72-104m) 65 1100-1625 15 3000-<5000 26-30 lps (108-124) 60 1560-1800 20


(11)

4.4.2. Analisa dan Konsep Pencapaian

Tujuan dari analisa pencapaian ini adalah untuk menentukan letak pintu masuk utama (Main Entrance) dan untuk pintu kegiatan service (Side Entrance), dasar pertimbanganya adalah :

Kriteria :

a. Main Entrance (ME)

1. Mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi dan mudah di kenali dari jalur utama.

2. Menyesuaikan dengan arah pergerakan lalu lintas, potensi jalan dan kegiatan disekitar lingkungan.

3. Jauh dari titik kemacetan dan menghadap langsung ke jalur utama b. Side Entrance (SE)

1. Tidak menggangu main entrance (ME).

2. Letak side entrance tidak diharuskan melalui jalur utama karena berfungsi sebagai sirkulasi servis dan karyawan.

Analisa :

a. Jl. Slamet Riyadi merupakan jalan utama dengan dua jalur sebagai penghubung jalur ke dalam dan keluar kota.

b. Kedua sisi Jl. Slamet Riyadi terdapat jalur Pedestrian.

U

Gambar 4.6. Analisa Jalan

Sumber: Analisa Penulis, 2014 Jalan Utama

kota

Jalan ke arah Solo Baru Jalur Lambat

Pedestrian ME


(12)

Konsep :

a. Merespon dari Site Lokasi,ME di sebelah barat dan SE berada disebelah timur.

Gambar 4.7. Analisa Letak SE dan ME Sumber: Analisa Penulis, 2014 4.4.3. Analisa dan Konsep Orientasi Bangunan

Tujuan dari analisa ini adalah untuk menentukan orientasi bangunan agar didapatkan nilai view yang optimal, sehingga dapat menjadikan bangunan sebagai daya tarik bagi para pengunjung dan pengguna jalan.

Kriteria :

a. Orientasi dimaksudkan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap kegiatan yang ada pada bangunan.

b. Letak ME dan SE.

c. Memanfaatkan kondisi iklim. Analisa :

Berdasarkan letak site terhadap lingkungan sekitar, orientasi bangunan di arahkan ke Jl. Slamet Riyadi.


(13)

Gambar 4.8. Analisa Orientasi Bangunan Sumber: Analisa Penulis, 2014 Konsep :

a. Secara garis besar, orientasi bangunan di arahkan ke Jl. Slamet Riyadi sebagai jalan utama kota.

b. Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yaitu dengan menghadapkan bangunan ke arah utara dan selatan untuk menghindari intensitas sinar matahari yang berlebihan dari arah barat dan timur. 4.4.4. Analisa dan Konsep View

Tujuan dari analisa view adalah untuk mendapatkan arah pandang yang terbaik, baik dari dalam ke luar site atau pun sebaliknya sehingga menjadikan point of interest.

Kriteria :

a. View dari dalam site. b. View dari luar site.

c. Situasi lingkungan sekitar. Analisa :

a. View dari luar site berasal dari Jl. Slamet Riyadi.

b. View dari dalam site berpotensi ke arah Jl. Slamet Riyadi. Orientasi ke arah Jl. Slamet Riyadi


(14)

Gambar 4.9. Analisa View To dan From Site Sumber: Analisa Penulis, 2014 Konsep :

a. View di arahkan keluar bangunan untuk merespon tuntutan dari analisa konsep yaitu ke arah jalan arteri sehingga diharapkan nilai ekspos bangunan dapat menarik perhatian.

4.4.5. Analisa dan Konsep Kebisingan (Noise)

Tujuan dari analisa kebisingan ini adalah untuk mereduksi tingkat kebisingan yang berasal dari luar site dengan tujuan mendapatkan kenyamanan di dalam bangunan, dasar pertimbnganya adalah :

Kriteria:

a. Sumber bunyi berasal dari luar site. b. Intergritas terhadap konsep view. c. Kenyamanan pengunjung.

Analisa :

a. Sumber kebisingan berasal dari Jl. Slamet Riyadi

View to & from Site


(15)

Gambar 4.10. Analisa Kebisingan Sumber: Analisa Penulis, 2014 Konsep :

a. Penggunaan pagar pembatas dan vegetasi yang berdaun lebat, berfungsi mereduksi bangunan.

b. Masalah kebisingan juga dapat diatasi dengan sistem zoning, fasilitas yang tidak membutuhkan keterangan yang serta fasilitas penunjang diletakkan berdekatan dengan zona bising sehingga dapat befungsi sebagai barier terhadap fasilitas yang membutuhkan privasi tinggi.

Gambar 4.11. Analisa Kebisingan Sumber: Analisa Penulis, 2014

Bising

Sedang

Tenang

Sumber kebisingan


(16)

4.4.6. Analisa dan Konsep Iklim

Tujuan dari analisa klimatologi adalah bagaimana memanfaatkan potensi alam (iklim) guna menunjang aktifitas di dalam banguan, dasar pertimbanganya adalah :

Kriteria :

a. Arah datang sinar matahari. b. Arah angin.

c. Memanfaatkan kondisi iklim.

Gambar 4.12. Analisa Iklim Sumber: Analisa Penulis, 2014 Konsep :

a. Penggunaan sun shading sebagai pereduksi sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan

Matahari pagi : panas, tidak menyilaukan, menyehatkan Matahari siang :

panas, tidak menyilaukan,

tidak menyehatkan

Matahari siang : panas, tidak menyilaukan, tidak


(17)

c. Penggunaan vegetasi sebagai upaya membelokkan arah angin dengan tujuan mengurangi beban angin pada bangunan dan juga sebagai upaya memberikan kenyamanan.

d. Menggunakan cross ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih ke dalam ruangan.

Gambar 4.13. Respon Matahari Sumber: Analisa Penulis, 2014

Gambar 4.14. Respon Hujan Sumber: Analisa Penulis, 2014


(18)

Gambar 4.15. Respon Angin Sumber: Analisa Penulis, 2014 4.4.7. Analisa dan Konsep Zonifikasi

Tujuan dari analisa zonifikasi adalah untuk menata urutan tata ruang yang sesuai tingkat privasinya, dasar pertimbanganya adalah :

Kriteria :

a. Karakter kegiatan yang beraneka ragam. b. Kebutuhan kenyamanan dalam kegiatan.

c. Tingkat kebisingan pada lingkungan sekitar tapak. Analisa :

a. Site terletak di jalan raya merupakan jalan penghubung antar kota. b. Aktifitas sekitar site sedang karena merupakan daerah permukiman,

perdaganagn dan pelayanan jasa. Konsep :

a. Pemisahan atara zona publik, semi publik, privat kedalam bentuk penzoningan vertikal dan horizontal.

b. Zona publik diletakkan di site bagian luar dekat jalan raya dan pintu masuk karena zona publik merupakan zona yang berhubungan dengan orang banyak (publik) sehingga harus mudah di capai.

c. Zona semi publik diletakkan di site bagaian dalam karena zona ini tidak berhubungan langsung dengan publik.


(19)

Gambar 4.16. Analisa Zoning Sumber: Analisa Penulis, 2014 4.4.8. Analisa dan Konsep Sirkulasi

Tujuan dari analisa sirkulasi ini adalah untuk memperoleh pola sirkulasi internal yang nyaman dan tidak membingngkan bagi pengguna serta tidak terjadi crossing antar jalur sirkulasi pengunjung, dasar pertimbanganya adalah :

Kriteria :

a. Kelancaran, kenyamanan, dan keamanan. b. Pemisahan jalur sirkulasi.

c. Zonifikasi. Analisa :

a. Sirkulasi pengunjung berupa pedestrian, jalur kendaraan. b. Area parkir berada di basement.

c. Pemisahan sirkulasi antara penjalan kaki dan kendaraan bermotor. Publik

Semi Publik Privat


(20)

Gambar 4.17. Analisa Sirkulasi Sumber: Analisa Penulis, 2014


(21)

Gambar 4.18. Analisa Keseluruhan Sumber: Analisa Penulis, 2014

ME MOTO R

ME MOBIL

SE MOBIL SE

MOTOR

ME

PEJALAN KAKI TANGGA


(22)

4.4.9. Analisa Kebutuhan Ruang Pengguna

Aktifitas Kebutuhan Ruang Kelompok

Ruang Pe ng un ju ng Pe ng el ola K ar ya w an

v v v

Datang & parkir Area Parkir Loading Dock

v Kerja Direktur R. Direktur

Kelompok Pengelola

v Kerja Manager R. Manager

v Mendampingi pimpinan R. Sekretaris

v Membantu keuangan R. Bendahara

v Mengurus bidang R. Seksi bidang

v Menerima tamu R. Tamu

v Mengadakan rapat R. rapat

v v v Solat Musolla

v v v MCK KM/WC

v Menertibkan keamanan R. Scurity

Kelompok Servis

v v Mendaftar R. Informasi

v v v Bersantai R. Lobby

v Membersihkan, Masak, Cuci R. Pantry /OB v Memperbaiki kerusakan R. Maintenance v Menampung air bersih Groundtank v Mendeteksi kelistrikan

R. Panel R. Travo R. Genset

v Menaruh barang Gudang


(23)

v v v Bermain Softball R. Softball Pengunjung

v v v Bermain Bowling R. Bowling

v v v Bermain Billiard R. Billiard

v v v Bermain Futsal Lapangan Futsal

v v v Bermain Fitness R. Fitness

v v v Merelaksasikan tubuh R. SPA

v v v Berbelanja Sport Station

v v v Makan, nongkrong Cafetaria

v Mengarahkan permainan R. Operator

v v v Bermain Tennis R. Tennis

v v v Bermain Tennis Squash R. Tennis Squash

v v v Bermain Tembak R. Shooting

v v v Bermain Balap R. Balap

v v v Bermain memancing R. Fishing

v v v Bermain Dansa R. Dancing

Kelompok Pengunjung

v v v Bermain Sepeda R. Downhill

v v v Bermain Perkusi R. Percussion

v v v Bermain Nascar R. Nascar Racing

v v v Bermain Balap motor R. Motocycle

v v v Bermain Perang R. Star Wars

v v v Bermain Pesawat R. Squadron

v v v Bermain Motor Gedhe R. Harley Davidson v v v Bermain Skateboard R. Skaters

v v v Bermain Alat musik R. Rock Band

v v v Bermain Musik R. Guitar Hero

v v v Bermain Fossball R. Foosball

v v v Makan R. Food Court


(24)

(25)

4.4.11. Analisa Besaran Ruang

Besaran ruang ditebtukan berdasarkan persyaratan kuantitatif suatu ruang yang meliputi volume aktifitas, besaran, serta flow dalam ruang. Luasan standart diperoleh dari :

NAD : Neufert Ernest, Architect Data A : Asumsi

S : Studi Banding

Kelompok Pengelola

Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2

R. Direktur 30 m2 1 NAD 30 m2

R. Manager 30 m2 1 NAD 30 m2

R. Sekretaris 10 m2/orang 2 NAD 20 m2

R. Bendahara 10 m2/orang 1 NAD 20 m2

R. Seksi Bidang 10 m2/orang 30 A 300 m2

R. Tamu 15 m2/ 5

orang 1 A 15 m2

R. Rapat 50m2/15oran

g 1 A 50 m2

KM/WC 1.65 x 1.35

m2 6 NAD 13,36 m2

Jumlah m2 478,36 m2

Flow 20% 95,67 m2

Total 574,03 m2

Kelompok Servis

Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2

R. Scurity 30 m2 1 A 30 m2

R. Lobby 150 m2 1 A 150 m2

R. Informasi 25 m2 1 A 25 m2

R. Musolla 0,85

m2/orang 100 orang NAD 85 m2

R. Wudhu 0,85

m2/orang 25 A 21,25 m2

R. Pantri 25 m2 1 A 25 m2

R. Dapur 20 m2 1 A 20 m2

R. Maintenance 50 m2 1 A 50 m2

R. Grountank 25 m2 1 A 25 m2

R. Panel 20 m2 1 A 20 m2

R. Travo 15 m2 1 A 15 m2

R. Genset 25 m2 1 A 25 m2

R. Gudang 200 m2 2 A 400 m2

R. Pompa 20 m2 1 A 20 m2

R. Smooking Area 25 m2 2 A 50 m2

Jumlah m2 961,25 m2


(26)

Total 1153,5 m2

Kelompok Pengunjung

Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2

1. Golf

R. Golf 16x26x10

m2 15 S 6240 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 50 m2 1 A 50 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 25 NAD 21,85 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 6240 A 1248 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 20 NAD 44,54 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 20 NAD 17 m2

Jumlah m2 7681,39 m2

Flow 20% 998,4 m2

Total 8679,79 m2

2. Softball

R. Softball 15x5x10 m2 15 S 1125 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 50 m2 1 A 30 m2

R. Peralatan 25 m2 1 A 25 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 15 NAD 12,75 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 1125 A 225 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 15 NAD 12,75 m2

Jumlah m2 1462,77 m2

Flow 20% 292,55 m2

Total 1755,32 m2

3. Bowling

R. Bowling 9,75 m2 25 NAD 243,75 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 50 m2 1 A 50 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 20 NAD 17 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 243,75 A 48,75 m2

KM 1.65 x 1.35


(27)

Jumlah m2 476,8 m2

Flow 20% 95,36 m2

Total 572,16 m2

4. Billiard

R. Billiard 2,7x1,35 m2 50 NAD 182,24 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 15 NAD 12,75 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 182,24 A 36,44 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 20 NAD 44,55 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 15 NAD 12,75 m2

Jumlah m2 373,73 m2

Flow 20% 74,74 m2

Total 448,47 m2

5. Futsal

Lapangan Futsal 25x15 m2 4 NAD 1500 m2

R. Loket 10 m2 2 A 20 m2

R. Peralatan 25 m2 2 A 50 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 20 NAD 17 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 2250 A 450 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 15 NAD 33,41 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 15 NAD 12,75 m2

Jumlah m2 2083,16 m2

Flow 20% 416,63 m2

Total 2499,79 m2

6. Fitness

R. Fitness 200 m2 2 NAD 400 m2

R. Loket 10 m2 2 A 20 m2

R. Operator 25 m2 2 A 50 m2

R. Peralatan 50 m2 2 A 100 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 15 NAD 12,75 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 400 A 80 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 15 NAD 33,41 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 704,66 m2


(28)

Total 845,59 m2 7. SPA

R. SPA kolam 80 m2 1 A 80 m2

R. SPA scrub tubuh 50 m2 2 A 100 m2

R. SPA luluran 50 m2 2 A 100 m2

R. SPA pijat 50 m2 2 A 100 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

Karyawan 25 m2 2 A 50 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 2 dari 10 orang NAD 8,5 m2 R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 380 A 76 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 555,27 m2

Flow 20% 111,05 m2

Total 666,32 m2

8. Sport Station

Sport Station 500 m2 1 A 500 m2

R. Karyawan 25 m2 1 A 25 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 10 NAD 12,75 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 6 NAD 13,36 m2

Gudang 25 m2 1 A 25 m2

Jumlah m2 576,11 m2

Flow 20% 115,22 m2

Total 691,33 m2

9. Cafetaria

R. Masak 25 m2 1 A 25 m2

R. Cuci 10 m2 1 A 10 m2

T. Menu 20 m2 1 A 20 m2

T. Makan dan nobar 500 m2 1 A 500 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 585,77 m2

Flow 20% 117,15 m2

Total 702,92 m2

10. Tennis

R. Tennis 15 m2 25 A 375 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2


(29)

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 375 A 75 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 553,52 m2

Flow 20% 110,70 m2

Total 664,22 m2

11. Tennis Squash

R. Tennis Squash 6,4x9,8 m2 20 S 1254, 4 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 20 m2 1 A 20 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 1254,4 A 250,88 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8, 5 m2

Jumlah m2 1599,55 m2

Flow 20% 319,91 m2

Total 1919,46 m2

12. Shooting

R. Shooting 15 m2 25 A 375 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 25 m2 1 A 25 m2

R. Ganti 0,85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 375 A 75 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 549,27 m2

Flow 20% 109,85 m2

Total 659,12 m2

13. Boxing

R. Boxing 1x2 m2 50 S 100 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 100 A 20 m2


(30)

m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 235,77 m2

Flow 20% 47,15 m2

Total 282,92 m2

14. Gokart

R. Gokart 3x1 m2 25 S 75 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 75 A 15 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 205,77 m2

Flow 20% 41,15 m2

Total 246,92 m2

15. Fishing

R. Fishing 20 m2 25 A 500 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 500 A 100 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 715,77 m2

Flow 20% 143,15 m2

Total 858,92 m2

16. Danching

R. Danching 15 m2 25 A 375 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 375 A 75 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 565,77 m2


(31)

R. Downhill 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2

Flow 20% 83,15 m2

Total 498,92 m2

18. Percussion

R. Percussion 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2

Flow 20% 83,15 m2

Total 498,92 m2

19. Nascar Racing

R. Nascar Racing 15 m2 20 A 300 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 300 A 60 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 475,77 m2

Flow 20% 95,15 m2

Total 570,92 m2

20. Motocycle

R. Motocycle 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2


(32)

m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2

Flow 20% 83,15 m2

Total 498,92 m2

21. Star Wars

R. Star Wars 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2

Flow 20% 83,15 m2

Total 498,92 m2

22. Squadrons

R. Squadons 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2

Flow 20% 83,15 m2

Total 498,92 m2

23. Harley Davidson

R. Fishing 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2


(33)

R. Fishing 10 m2 25 A 250 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 250 A 50 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 415,77 m2

Flow 20% 83,15 m2

Total 498,92 m2

25. Rockband

R. Rockband 10x10 m2 8 S 800 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 800 A 160 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 1075,77 m2

Flow 20% 215,15 m2

Total 1290,92 m2

26. Guitar Hero

R. Guitar Hero 10 m2 20 A 200 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 50 m2 1 A 50 m2

R. Tunggu/santai 0,85

m2/orang 20% dari 200 A 40 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 6 NAD 13,36 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 5 NAD 4,25 m2

Jumlah m2 342,61 m2

Flow 20% 68, 52 m2

Total 411,13 m2

27. Foosball

R. Foosball 1,2 x 0,61

m2 25 S 18,3 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

R. Operator 25 m2 1 A 25 m2

R. Peralatan 15 m2 1 A 15 m2

R. Tunggu/santai 0,85


(34)

KM 1.65 x 1.35

m2 4 NAD 8,91 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 4 NAD 3,4 m2

Jumlah m2 84,27 m2

Flow 20% 16,85 m2

Total 101,12 m2

28. Gramedia

R. Gramedia 500 m2 1 A 500 m2

R. Loket 10 m2 1 A 10 m2

Gudang 50 m2 1 A 50 m2

R. Baca 0,85

m2/orang 20% dari 500 A 100 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 6 NAD 13,36 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 4 NAD 3,4 m2

Jumlah m2 676,76 m2

Flow 20% 135,35 m2

Total 812,12 m2

29. Food Court

R. penjual 15 m2 25 A 375 m2

R. makan 1000 m2 1 A 1000 m2

KM 1.65 x 1.35

m2 10 NAD 22,27 m2

Urinoir 0.85

m2/orang 10 NAD 8,5 m2

Jumlah m2 1405,77 m2

Flow 20% 281,15 m2

Total 1686,92 m2

Total Keseluruhan Pengunjung

1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17+18+19+20+21+2 2+23+24+25+26+27+28+29

30.538,38 m2

Kelompok Servis Parkir

Ruang Standart Jumlah Sumber Luas m2

Parkir motor 2,25x0,75

m2 500 NAD 845 m2

Parkir mobil 2,5x5 m2 100 NAD 1250 m2

Loading dock 60 m2 1 A 60 m2

Jumlah m2 2155 m2

Flow 75% 1616,25 m2

Total 3771,25 m2

Rekapan semua keutuhan ruang

Kelompok ruang Besaran total


(35)

Total 32.265,91 m2

Berdasarkan RUTRK Kota Surakarta tentang peraturan pembangunan, maka jumlah lantai dapat diketahui sebagai berikut :

Building Coverage : 60 %

Luas Site : 10.806 m2

Luas total ruang : 41.098,91 m2 Site yang bisa dibangun ( KLB) : 0,6 x 10.806 m2

: 6.483,6 m2

Jumlah lantai : 41.098,91 / 6.483,6 m2 : 6,3 lantai

Sisa Site untuk RTH : 10.806 – 6.483,6 : 4.322,4 m2 4.4.12. Analisa dan Konsep Tampilan Arsitektur

Bentuk dasar bangunan ini adalah Minimalis Kontemporer.

Gambar 4.19. Bangunan Minimalis Kontemporer

Sumber: http://architecturalmoleskine.blogspot.com/2012/11/tadao-ando-suntory-museum.html, 2014


(36)

1. Tampak depan bangunan terkesan terbuka namun masih terlihat elegan dengan tampilan yang sederhana simpel tidak banyak ornamen sesuai dengan konsepnya minimalis kontemporer yang lebih mementingkan keterbukaan, kesederhanaan dan memanfaatkan ruang.

Gambar 4.20. Bangunan Minimalis Kontemporer

Sumber: http://architecturalmoleskine.blogspot.com/2012/11/tadao-ando-suntory-museum.html, 2014

Konsep 2 :

1. Bentuk bangunan yang hanya persegi panjang dengan bukaan didepan menggunakan material kaca dan bangunan seperti melayang karena tumpuan dibawahnya lebih menjorok ke dalam, dengan demikian bangunan tersebut walaupun sederhana dengan bentuk persegi mampu membuat kesan yang enak dilihat dan elegan.


(37)

Gambar 4.21. Bangunan Minimalis Kontemporer

Sumber: http://desaininterior.me/2012/02/arsitektur-rumah-tinggal-terbuka-gaya-kontemporer-dari-bentuk-l/ , 2014

Konsep 3:

1. Sisi sebelah bangunan ditempatkan sebuah tempat fift atau tangga dengan konsep seluruhnya dinding dari kaca agar transparan dan terlihat dari luar bangunan guna memperlihatkan struktur bangunan yang sederhana simpel namun terlihat bersih terawat dan nyaman dinikmati dari dalam keluar maupun dari dalam keluar bangunan.

4.4.13. Analisa dan Konsep Interior a. Lobby

Gambar 4.21. Interior lobby

Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014


(38)

Untuk area lobby akan terlihat hangat dan nyaman akan dipadukan unsur lantai parquet dan unsur kayu di dalam balutan dinding nya, dengan interior berkonsep minimalis yang tanpa ornamen tambahan maka ruangan akan semakin terlihat luas.

b. Sport Station

Gambar 4.22. Interior toko olahraga

Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014

Dengan memadukan arena lapangan olahraga sebagai estetika interior didalamnya maka akan dapat lebih terlihat selaras dengan tampilannya sebagaimana toko olahraga.


(39)

Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014

Meskipun bentang lebar atap plafond lapangan futsal dapat terlihat rapi dan elegan jika dipadukan dengan atap plafond minimalis.

d. Spa

Gambar 4.25. Interior SPA

Sumber: http://www.zomdai.com/luxurious-day-spa-interior-with-clean-and-wood-accent/spa-room-with-waves-sofa-chairs/, 2014

Dengan interior minimalais ruangan pijat SPA dapat terlihat lebih luas karena tanpa aksen-aksen tambahan didalamnya.

4.4.14. Analisa dan Konsep Struktur 1. Rangka Bangunan

Gambar 4.26. Rangka bangunan Sumber: Dokumen Penulis, 2014


(40)

a. Pondasi

Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, namun karena keberadaannya di sekeliling bangunan lainnya maka untuk pemancangan menggunakan alat berat Jack In Pile 120 Ton, yang dimana alat berat ini sangat cocok digunakan karena rendah polusi udara, kebisingan yang rendah dan tanpa adanya getaran karena menggunakansistem hydroulic.

Gambar 4.27. Alat berat Jack In Pile 120 Ton Sumber: http://www.pt_karuniapondasi.com, 2014 b. Atap

Gambar 4.28. Rangka Atap bangunan

Rangka baja Rangka

Dak beton


(41)

Untuk rangka atap yang akan digunakan adalah menggunakan 2 jenis, yang pertama adalah rangka atap dak cor beton dan yang kedua adalah rangka atap baja untuk area atap gedung futsal.

4.4.15. Analisa Utilitas g. Instalasi air bersih

Gambar 4.29. Instalasi air bersih Sumber: Dokumen Penulis, 2014

Kebutuhan air bersih yang utama pada bangunan bersumber pada PDAM dan sumur artesis digunakan sebagai sumber cadangan air bersih. Pendistribusian air bersih menggunakan sistem down feed yaitu air bersih dari sumber air yang ditampung.

Gambar 4.30. Down Feed System Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan


(42)

h. Instalasi air kotor

Air kotor atau air buangan pada bangunan inti pada dasarny ada tiga macam yaitu:

1. Black water, yaitu dari kloset

2. Grey water, yaitu dari bak mandi, dapur, dan cucui 3. Air hujan, yaitu air dari atap atau halaman

Gambar 4.31. Sistem drainase

Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan

Pembuangan air kotor menggunakan pipa ganda, yaitu pembuangan air kotor dibagi menjadi dua buah pipa sehingga terjadi pemisahan air buangan. Pembuangan air kotor yang berasal dari air hujan dan grey water disalurkan melalui saluran tertutup ke saluran pembuangan kota, sedangkan black water disalurkan ke dalam septitank lalu ke sumur resapan.

i.

Sistem proteksikebakaran

Jenis Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran 1. Detektor: ionisasi, fotoelektrik, detektor api dan panas


(43)

2. Sistem air: hidran bangunan, hidran halaman/siamese dan hidran kota dan sprinkler

Gambar 4.33. Springkler

Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan 3. Portable/alat pemadam api ringan

Gambar 4.34. Pemadam api

Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan

j.

Sistem transportasi vertikal

Transportasi vertikal adalah sarana pergerakan manusia dan barang dari lantai bawah ke lantai atasnya. Dalam desainnya harus aman dan dapat menampung beban dengan kuat. Sistem transportasi vertikal yang diterapkan pada bangunan antara lain :

1. Tangga, adalah sistem transportasi vertikal pada bangunan yang mempunyai pijakan dan ketinggian yang digunakan untuk mencapai ketinggian tertentu.

2. Ramp, adalah jenis jalan melintas miring (6º - 7º) untuk gerak manusia pada bangunnan kurang dari 5 lantai, yang memudahkan jarak horisontal dan vertikal. Digunakan untuk mempermudah


(44)

gerakan melintas pada bangunan umum agar mudah dalam aksesibilitas.

3.

Eskalator, adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.


(1)

Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumah-huni-kontemporer/, 2014

Meskipun bentang lebar atap plafond lapangan futsal dapat terlihat rapi dan elegan jika dipadukan dengan atap plafond minimalis.

d. Spa

Gambar 4.25. Interior SPA

Sumber: http://www.zomdai.com/luxurious-day-spa-interior-with-clean-and-wood-accent/spa-room-with-waves-sofa-chairs/, 2014

Dengan interior minimalais ruangan pijat SPA dapat terlihat lebih luas karena tanpa aksen-aksen tambahan didalamnya.

4.4.14. Analisa dan Konsep Struktur 1. Rangka Bangunan


(2)

a. Pondasi

Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, namun karena keberadaannya di sekeliling bangunan lainnya maka untuk pemancangan menggunakan alat berat Jack In Pile 120 Ton, yang dimana alat berat ini sangat cocok digunakan karena rendah polusi udara, kebisingan yang rendah dan tanpa adanya getaran karena menggunakansistem hydroulic.

Gambar 4.27. Alat berat Jack In Pile 120 Ton Sumber: http://www.pt_karuniapondasi.com, 2014

b. Atap

Gambar 4.28. Rangka Atap bangunan Sumber: Dokumen Penulis, 2014

Rangka baja Rangka

Dak beton


(3)

Untuk rangka atap yang akan digunakan adalah menggunakan 2 jenis, yang pertama adalah rangka atap dak cor beton dan yang kedua adalah rangka atap baja untuk area atap gedung futsal.

4.4.15. Analisa Utilitas

g. Instalasi air bersih

Gambar 4.29. Instalasi air bersih Sumber: Dokumen Penulis, 2014

Kebutuhan air bersih yang utama pada bangunan bersumber pada PDAM dan sumur artesis digunakan sebagai sumber cadangan air bersih. Pendistribusian air bersih menggunakan sistem down feed yaitu air bersih dari sumber air yang ditampung.


(4)

h. Instalasi air kotor

Air kotor atau air buangan pada bangunan inti pada dasarny ada tiga macam yaitu:

1. Black water, yaitu dari kloset

2. Grey water, yaitu dari bak mandi, dapur, dan cucui 3. Air hujan, yaitu air dari atap atau halaman

Gambar 4.31. Sistem drainase

Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan

Pembuangan air kotor menggunakan pipa ganda, yaitu pembuangan air kotor dibagi menjadi dua buah pipa sehingga terjadi pemisahan air buangan. Pembuangan air kotor yang berasal dari air hujan dan grey water disalurkan melalui saluran tertutup ke saluran pembuangan kota, sedangkan black water disalurkan ke dalam septitank lalu ke sumur resapan.

i.

Sistem proteksikebakaran

Jenis Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran 1. Detektor: ionisasi, fotoelektrik, detektor api dan panas

Gambar 4.32. Sistem Proteksi Kebakaran Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan


(5)

2. Sistem air: hidran bangunan, hidran halaman/siamese dan hidran kota dan sprinkler

Gambar 4.33. Springkler

Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan

3. Portable/alat pemadam api ringan

Gambar 4.34. Pemadam api

Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan

j.

Sistem transportasi vertikal

Transportasi vertikal adalah sarana pergerakan manusia dan barang dari lantai bawah ke lantai atasnya. Dalam desainnya harus aman dan dapat menampung beban dengan kuat. Sistem transportasi vertikal yang diterapkan pada bangunan antara lain :

1. Tangga, adalah sistem transportasi vertikal pada bangunan yang mempunyai pijakan dan ketinggian yang digunakan untuk mencapai ketinggian tertentu.

2. Ramp, adalah jenis jalan melintas miring (6º - 7º) untuk gerak manusia pada bangunnan kurang dari 5 lantai, yang memudahkan jarak horisontal dan vertikal. Digunakan untuk mempermudah


(6)

gerakan melintas pada bangunan umum agar mudah dalam aksesibilitas.

3.

Eskalator, adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.