HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stres Kerja Pada Karyawan Solopos.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA
PADA KARYAWAN SOLOPOS
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
untuk Memenuhi Sebagian Syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Diajukan Oleh :
KHAFIDH ATHMA DODIANSYAH
F 100 100 063
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA
PADA KARYAWAN SOLOPOS
Naskah Publikasi
Diajukan Oleh :
Khafidh Athma Dodiansyah
F 100 100 063
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA
PADA KARYAWAN SOLOPOS
Khafidh Athma Dodiansyah
Achmad Dwityanto
Khafidh.Athma@yahoo.com
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Stres kerja menjadi salah satu faktor yang harus dihadapi oleh setiap orang
yang bekerja. Bagi setiap karyawan yang bekerja di perusahaan akan menghadapi
kondisi-kondisi yang menyebabkan rentan terjadinya stress kerja. Dukungan
sosial rekan kerja diharapkan dapat mengurangi stress kerja bagi karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui apakah ada hubungan antara
dukungan sosial keluarga dengan stres kerja, 2) mengetahui tingkat dukungan
sosial pada karyawan, 3) mengetahui tingkat stres kerja pada karyawan, 4)
mengetahui sumbangan efektif dukungan sosial terhadap stres kerja. Subjek
penelitian adalah karyawan redaksi Solopos Surakarta. Metode menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari person.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar
-0,498
dengan sig. = 0,000; p < 0,001, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat
dikatakan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial
dengan stres kerja. Sumbangan efektif dukungan sosial dengan stres kerja sebesar
24,8 % dan sisanya 75,2 % dipengaruhi variabel lainnya. Dukungan sosial
termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rerata empirik 70,56 dan rerata
hipotetik skala dukungan sosial sebesar 57,5. Tingkat stres kerja termasuk ke
dalam kategori sedang dengan rerata empirik 24,8 dan rerata hipotetik sebesar
75,2.
Kata kunci : dukungan sosial, stres kerja
1
sebuah
kinerja yang baik dapat membantu
benar-benar
perusahaan memperoleh keuntungan.
diperhatikan. Hal tersebut biasanya
Sebaliknya, bila kinerja menurun
terwujud dalam upaya peningkatan
dapat merugikan perusahaan. Stres
kualitas karyawan dan pengaturan
yang dibiarkan begitu saja tanpa
manajemen organisasi. Peningkatan
penanganan yang serius dari pihak
kualitas karyawan itu penting karena
perusahaan
kemajuan suatu organisasi
tidak
menjadi tertekan, tidak termotivasi,
hanya bergantung dari teknologi
dan frustasi. Menyebabkan karyawan
mesin
bekerja
Kualitas
organisasi
harus
tetapi
memegang
dari
faktor
peranan
manusia
penting
tidak
kinerjanya
di
membuat
pun
optimal
akan
karyawan
sehingga
terganggu,
dalamnya. Persaingan dan tuntutan
kemudian dalam jangka panjang,
profesionalitas yang semakin tinggi
karyawan tidak dapat menahan stres
menimbulkan banyaknya tekanan-
kerja maka ia tidak mampu lagi
tekanan yang harus dihadapi individu
bekerja diperusahaan. Pada tahap
dalam
Selain
yang semakin parah, stres bisa
tekanan yang berasal dari lingkungan
membuat karyawan menjadi sakit
kerja,
atau bahkan akan mengundurkan
lingkungan
kerja.
lingkungan
lingkungan
keluarga
sosial
juga
dan
diri.
sangat
menimbulkan
Dalam mengatasi hal tersebut
kecemasan. Dampak yang sangat
para karyawan membutuhkan suatu
merugikan dari adanya gangguan
bentuk dukungan sosial (baik itu
kecemasan yang sering dialami oleh
dukungan dari atasan, rekan kerja,
masyarakat dan karyawan khususnya
dan keluarga) maupun dalam suatu
disebut stres.
pendekatan dan pembinaan konseling
berpotensial
Hulaifah
mengatakan
Gaffar
bahwa
yang dilakukan perusahaan guna
(2012)
stres
mengetahui
kerja
permasalahan-
merupakan aspek yang penting bagi
permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan terutama keterkaitannya
para
dengan
sehingga nantinya para karyawan
kinerja
karyawan.
karyawan
tersebut
Perusahaan harus memiliki kinerja,
2
dapat
ditempat
mengelola
kerja
stress
kerjanya dengan baik dan dapat
sosial yang diterima maka semakin
memberikan dampak yang positif
rendah tingkat stress kerjanya dan
kepada
begitu juga sebaliknya. Dukungan
para
karyawan
kerja,
sosial yang dimaksud disini adalah
kinerja
dukungan sosial yang didapat dari
perusahaan
lingkungan pekerjaan yaitu seperti
(rendahnya tingkat ketidakhadiran
rekan kerja. Sehingga, banyak kasus
karyawan, pergantian karyawan, dan
yang
sebagainya). Melihat dampak stress
karyawan yang mengalami stress
kerja yang yang berakibat negatif
kerja adalah mereka yang tidak
pada kepuasan kerja karyawan maka
mendapatkan dukungan dari rekan
diperlukan
sekerjanya. Hal ini sesuai dengan
(meningkatnya
kepuasan
produktivitas,
maupun
karyawan)
dan
suatu
upaya
menanggulanginya
dengan
untuk
antara
menggunakan
menunjukan
yang
lain
diungkapkan
dukungan
individu
strategi
dukungan
sosial.
Dukungan sosial dapat mengurangi
dalam
beban
stress.
atau
permasalahan
oleh
para
Collins
(2007) yang menjelaskan bahwa
sumber-
sumber positif yang ada disekitar
yaitu
bahwa,
yang
merupakan
terpenting
salah satu
yang
menanggulangi
terlibat
terjadinya
dihadapi seseorang sehingga dapat
Chaplin (2009) stres adalah
dikatakan bahwa dukungan sosial
suatu keadaan tertekan, baik secara
merupakan model dukungan yang
fisik
dihasilkan dari interaksi pribadi yang
dengan cara memberikan tekanan
melibatkan salah satu atau lebih
atau ketegasan dalam cara berbicara
aspek emosi, penilaian, informasi,
atau menulis.
dan
instrumen
mereduksi
sehingga
beban
yang
Secara
dapat
(Dwiyanti, 2001)
diterima
secara
umum
psikologis
menurut
menyatakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi
individu (Santi, 2003).
Bagi
maupun
karyawan
stress kerja
dukungan
a. Tidak adanya dukungan sosial.
sosial sangat diperlukan sekali guna
kerja.
Artinya, stres akan cenderung
Karena, semakin besar dukungan
muncul pada para karyawan yang
untuk
mengurangi
stress
3
d. Kondisi lingkungan kerja.
tidak mendapat dukungan dari
lingkungan
Dukungan
sosial
sosial
Kondisi lingkungan kerja fisik ini
mereka.
disini
bisa berupa suhu yang terlalu
bisa
berupa dukungan dari lingkungan
panas,
terlalu
pekerjaan maupun dukungan dari
sesak,
kurang
lingkungan keluarga..
semacamnya.
b. Tidak
adanya
dingin,
terlalu
cahaya
dan
e. Manajemen yang tidak sehat.
kesempatan
berpartisipasi dalam pembuatan
Banyak orang yang stres dalam
keputusan di kantor.
pekerjaan
Hal ini berkaitan dengan hak dan
kepemimpinan para manajernya
kewenangan
dalam
cederung
neurotis,
yakni
seseorang
pimpinan
yang
seseorang
menjalankan
tugas
dan
pekerjaannya.
Banyak
orang
ketika
gaya
sensitive, tidak percaya orang
mengalami stres kerja ketika
lain
mereka tidak dapat memutuskan
perfeksionis,
persoalan yang menjadi tanggung
mendramatisir suasana hati atau
jawab dan kewenangannya.
peristiwa
kerja
baik
bawahan),
terlalu
sehingga
mempengaruhi
c. Pelecehan seksual yang terjadi di
tempat
(khususnya
pembuatan
keputusan di tempat kerja.
dilakukan
f. Tipe kepribadian.
dengan sengaja maupun tidak
Seseorang dengan kepribadian
dengan sengaja.
bisa
tipe A yaitu tipe kepribadian
dimulai dari yang paling kasar
tertutup cenderung mengalami
seperti memegang bagian badan
stres dibanding kepribadian tipe
yang sensitif, mengajak kencan
B yang lebih terbuka terhadap
dan semacamnya sampai yang
dunia luar.
Pelecehan
paling
seksual
halus
berupa
ini
g. Peristiwa
rayuan,
atau
pengalaman
pujian bahkan senyuman yang
pribadi.
tidak pada konteksnya.
Stres kerja sering disebabkan
pengalaman
pribadi
yang
menyakitkan, kematian pasangan,
4
perceraian, sekolah, anak sakit
buruk keadaannya (menambah
atau gagal sekolah, kehamilan
penghargaan diri).
yang tidak diinginkan, peristiwa
traumatis
atau
3. Dukungan
menghadapi
mencakup
masalah hukum.
instrumental
bantuan
:
langsung
seperti kalau orang memberikan
Kate dan Khan (Masbow,
pinjaman uang kepada orang atau
2009) berpendapat, dukungan sosial
menolong dengan pekerjaan pada
adalah perasaan positif, menyukai,
waktu mengalami stress.
kepercayaan,
dan
dari
4. Dukungan informatif : mencakup
orang lain yaitu orang yang berarti
memberikan nasehat, petunjuk-
dalam
petunjuk, saran atau umpan balik.
kehidupan
perhatian
individu
bersangkutan,
yang
pengakuan,
kepercayaan seseorang dan bantuan
Metode Penelitian
langsung dalam bentuk tertentu.
Penelitian
Aspek-aspek dukungan sosial
dengan
ini
dilakukan
pendekatan
kuantitatif
keluarga menurut House ( Smet,
dengan menggunakan skala sebagai
1994) sebagai berikut :
alat pengumpulan datanya. Skala
1. Dukungan emosional : mencakup
yang digunakan ada dua, yaitu skala
empati,
keadaan
peduli
dan
dukungan sosial keluarga dan skala
perhatian terhadap orang yang
kesejahteraan
bersangkutan misalnya umpan
berdasarkan aspek-aspek dukungan
balik, penegasan.
sosial yang dikemukan House (Smet,
2. Dukungan penghargaan : terjadi
lewat
ungkapan
(penghargaan)
positif
siswa.
Skala
1994) menjelaskan masing-masing
hormat
aspek yang meliputi : dukungan
untuk
instrumental, dukungan emosional,
orang itu, dorongan maju atau
dukungan
persetujuan dengan gagasan atau
dukungan
perasaan
berdasarkan aspek-aspek stress kerja
individu
dan
penghargaan
informatif
oleh
Beehr
skala
perbandingan positif orang itu
yang
dengan orang lain, sperti orang
Newman
yang kurang mampu atau lebih
menjelaskan masing-masing aspek
5
disusun
dan
dan
(Diahsari,
dan
2001)
yang meliputi : aspek fisik, aspek
Hasil penelitian ini sesuai yang
psikologis,
perilaku.
dikemukakan oleh French (Ummu
Sampel yang dijadikan penelitian adalah
Hany), menemukan bahwa dukungan
karyawan redaksi Solopos Surakarta.
sosial dapat mencegah terjadinya
Jumlah subjek penelitian adalah 100
stres di lingkungan kerja. Oleh
dan
Teknik
karyawan.
sampel
dilakukan
insendental
pengambilan
dengan
sampling
penentuan
sampel
kebetulan
peneliti
aspek
dan
dapat
karena itu, hal seperti ini menjadi
cara
sesuatu yang sangat penting sekali
yaitu
untuk
berdasarkan
dipandang
dijadikan
diperhatikan
oleh
pihak
perusahaan supaya tingkat stres kerja
oleh
yang terjadi pada karyawan dapat
sebagai
diminimalisir
sumber data.
dengan
adanya
dukungan sosial dari rekan kerja
Sumbangan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil
efektif
variable
dukungan sosial terhadap stress kerja
analisis
sebesar 24,8%, Hal ini menandakan
Product Moment diketahui bahwa
masih ada 75,2 % variabel lain yang
hubungan antara dukungan sosial
mempengaruhi variabel stres kerja
keluarga dengan kesejahteraan siswa
adalah
Berdasarkan
hasil
analisis
-0,498 dengan sig. =
diketahui variabel dukungan sosial
0,000; p < 0,01. Hal ini menunjukkan
mempunyai rerata empirik sebesar
bahwa ada hubungan negatif yang
70,56 dan rerata hipotetik sebesar
sangat signifikan antara dukungan
57,5 yang berarti dukungan sosial
sosial dengan stress kerja. Hubungan
pada
negatif
Kondisi
dari
menggambarkan
penelitian
bahwa
ini
semakin
subjek
tergolong
tinggi
diinterpretasikan
tinggi.
ini
dapat
bahwa
subjek
tinggi dukungan sosial maka semakin
penelitian pada dasarnya memiliki
rendah stress kerja pada karyawan
sikap yang terbentuk dari aspek
Solopos dan sebaliknya semakin
dukungan
rendah
maka
dikemukakan oleh Hause (Smet,
semakin tinggi stres kerja pada
1994) yaitu aspek emosional yang
karyawan Solopos.
melibatkan kekuatan jasmani dan
dukungan
sosial
6
sosial
seperti
yang
keinginan untuk percaya pada orang
lain
sehingga
individu
Kesimpulan
yang
Berdasarkan
hasil
analisis
maka
diambil
bersangkutan menjadi yakin bahwa
data
orang
kesimpulan sebagai berikut ini :
lain
tersebut
mampu
memberikan cinta dan kasih sayang
kepadanya,
selanjutnya
instrumental
yang
penyediaan
sarana
penelitian,
1. Ada
aspek
hubungan
sangat
negatif
signifikan
yang
antara
meiliputi
dukungan sosial dengan stress
untuk
kerja. Hubungan negatif dari
mempermudah atau menolong orang
penelitian ini menggambarkan
lain, aspek informative yang berupa
bahwa semakin tinggi dukungan
pemberian
untuk
sosial
maka
semakin
mengatasi masalah pribadi seperti
stress
kerja
pada
pemberian nasehat, dan pengarahan
Solopos dan sebaliknya semakin
yang dibutuhkan oleh individu yang
rendah dukungan sosial maka
bersangkutan, dan aspek penilaian
semakin tinggi stres kerja pada
yang terdiri dari dukungan peran
karyawan
sosial yang meliputi umpan balik,
ditunjukan oleh nilai koefisien
perbandingan sosial dan afirmasi
korelasi
atau persetujuan. Variabel stres kerja
dengan sig.= 0,000; p < 0,01.
informasi
memiliki
rerata
sebesar
karyawan
Hal
ini
-0,498
sebesar
2. Tingkat dukungan sosial masuk
61,22 dan rerata hipotetik sebesar
dalam kategori tinggi. Rerata
67,5 yang berarti stress kerja subjek
empirik untuk dukungan sosial
tergolong sedang. Kondisi ini dapat
keluarga 70,56. Rerata hipotetik
diinterpretasikan bahwa stress kerja
skala dukungan sosial sebesar
yang
57,5.
sedang
mengalami
kondisi
maupun
empirik
Solopos.
rendah
dikarekan
suatu
ketegangan
subjek
keadaan
atau
3. Tingkat stres kerja masuk dalam
baik
fisik
kategori sedang. Rerata empirik
yang
sebesar 61,22. Rerata hipotetik
psikologis
mempengaruhi emosi, intelektual,
skala stres kerja sebesar 67,5.
dan interpersonal individu dalam
4. Sumbangan
pekerjaannya (Lenny dkk, 2006).
efektif
dukungan
sosial dan efikasi diri dengan
7
Lenny, I., Bahar, A. Dan Elfida, D.
2006. Hubungan antara
Beban Kerja dengan Stres
Kerja pada Perawat di
Rumah
Sakit
Umum
Daerah Pekanbaru. Jurnal
Psikologi. Vol.2.No.1.
stres kerja sebesar 24,8% dan
35,9% kemudian masih terdapat
39,3%
sisanya
variabel
lain
dipengaruhi
yang
dapat
mempengaruhi stres kerja diluar
variabel
dukungan
sosial.dan
Masbow. 2009. Apa Itu Dukungan
Sosial?. Artikel,
http://www.masbow.com
efikasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Santi,
D.Y.2003.
Hubungan
dukungan sosial dengan
stress
kerja
pada
pramuniaga.
Skripsi.
(Tidak
Diterbitkan).
Yogyakarta : Fakultas
Psikologi
Universitas
Wangsa Manggala.
Smet,
B.
(1994).
Psikologi
Kesehatan. Jakarta : PT.
Grasindo.
Collins, S. 2007. Statutory Social
Workers:
Stres,
Job
Satisfaction,
Coping,
Sosial
Support
and
Individual
Differencees.
British Journal of Social
Work. Vol.3.No.8.
Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap
Psikologi. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada
Ummu, H. 2011. Stres Kerja Ditinjau
Diahsari, E.Y. 2001. Konstribusi
Stres pada Produktivitas
Kerja.
Jurnal
Anima.
Surabaya : Universitas
Surabaya. Vol.16.No.4.
dari Konflik Peran Ganda
Dwityanti.2001. Stres Kerja di
Lingkungan DPRD: Study
tentang anggota DPRD di
kota Surabaya, Malang,
dan Kabupaten Jember.
Jurnal
Masyarakat,
Kebudayaan, dan Politik.
Surabaya:
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas Airlangga.
Dharma
dan Dukungan Sosial pada
Perawat. Jurnal Psikologi.
Universitas
Klaten.
No.1. 2011.
8
Widya
Vol.8
PADA KARYAWAN SOLOPOS
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
untuk Memenuhi Sebagian Syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Diajukan Oleh :
KHAFIDH ATHMA DODIANSYAH
F 100 100 063
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA
PADA KARYAWAN SOLOPOS
Naskah Publikasi
Diajukan Oleh :
Khafidh Athma Dodiansyah
F 100 100 063
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA
PADA KARYAWAN SOLOPOS
Khafidh Athma Dodiansyah
Achmad Dwityanto
Khafidh.Athma@yahoo.com
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Stres kerja menjadi salah satu faktor yang harus dihadapi oleh setiap orang
yang bekerja. Bagi setiap karyawan yang bekerja di perusahaan akan menghadapi
kondisi-kondisi yang menyebabkan rentan terjadinya stress kerja. Dukungan
sosial rekan kerja diharapkan dapat mengurangi stress kerja bagi karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui apakah ada hubungan antara
dukungan sosial keluarga dengan stres kerja, 2) mengetahui tingkat dukungan
sosial pada karyawan, 3) mengetahui tingkat stres kerja pada karyawan, 4)
mengetahui sumbangan efektif dukungan sosial terhadap stres kerja. Subjek
penelitian adalah karyawan redaksi Solopos Surakarta. Metode menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari person.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar
-0,498
dengan sig. = 0,000; p < 0,001, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat
dikatakan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial
dengan stres kerja. Sumbangan efektif dukungan sosial dengan stres kerja sebesar
24,8 % dan sisanya 75,2 % dipengaruhi variabel lainnya. Dukungan sosial
termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rerata empirik 70,56 dan rerata
hipotetik skala dukungan sosial sebesar 57,5. Tingkat stres kerja termasuk ke
dalam kategori sedang dengan rerata empirik 24,8 dan rerata hipotetik sebesar
75,2.
Kata kunci : dukungan sosial, stres kerja
1
sebuah
kinerja yang baik dapat membantu
benar-benar
perusahaan memperoleh keuntungan.
diperhatikan. Hal tersebut biasanya
Sebaliknya, bila kinerja menurun
terwujud dalam upaya peningkatan
dapat merugikan perusahaan. Stres
kualitas karyawan dan pengaturan
yang dibiarkan begitu saja tanpa
manajemen organisasi. Peningkatan
penanganan yang serius dari pihak
kualitas karyawan itu penting karena
perusahaan
kemajuan suatu organisasi
tidak
menjadi tertekan, tidak termotivasi,
hanya bergantung dari teknologi
dan frustasi. Menyebabkan karyawan
mesin
bekerja
Kualitas
organisasi
harus
tetapi
memegang
dari
faktor
peranan
manusia
penting
tidak
kinerjanya
di
membuat
pun
optimal
akan
karyawan
sehingga
terganggu,
dalamnya. Persaingan dan tuntutan
kemudian dalam jangka panjang,
profesionalitas yang semakin tinggi
karyawan tidak dapat menahan stres
menimbulkan banyaknya tekanan-
kerja maka ia tidak mampu lagi
tekanan yang harus dihadapi individu
bekerja diperusahaan. Pada tahap
dalam
Selain
yang semakin parah, stres bisa
tekanan yang berasal dari lingkungan
membuat karyawan menjadi sakit
kerja,
atau bahkan akan mengundurkan
lingkungan
kerja.
lingkungan
lingkungan
keluarga
sosial
juga
dan
diri.
sangat
menimbulkan
Dalam mengatasi hal tersebut
kecemasan. Dampak yang sangat
para karyawan membutuhkan suatu
merugikan dari adanya gangguan
bentuk dukungan sosial (baik itu
kecemasan yang sering dialami oleh
dukungan dari atasan, rekan kerja,
masyarakat dan karyawan khususnya
dan keluarga) maupun dalam suatu
disebut stres.
pendekatan dan pembinaan konseling
berpotensial
Hulaifah
mengatakan
Gaffar
bahwa
yang dilakukan perusahaan guna
(2012)
stres
mengetahui
kerja
permasalahan-
merupakan aspek yang penting bagi
permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan terutama keterkaitannya
para
dengan
sehingga nantinya para karyawan
kinerja
karyawan.
karyawan
tersebut
Perusahaan harus memiliki kinerja,
2
dapat
ditempat
mengelola
kerja
stress
kerjanya dengan baik dan dapat
sosial yang diterima maka semakin
memberikan dampak yang positif
rendah tingkat stress kerjanya dan
kepada
begitu juga sebaliknya. Dukungan
para
karyawan
kerja,
sosial yang dimaksud disini adalah
kinerja
dukungan sosial yang didapat dari
perusahaan
lingkungan pekerjaan yaitu seperti
(rendahnya tingkat ketidakhadiran
rekan kerja. Sehingga, banyak kasus
karyawan, pergantian karyawan, dan
yang
sebagainya). Melihat dampak stress
karyawan yang mengalami stress
kerja yang yang berakibat negatif
kerja adalah mereka yang tidak
pada kepuasan kerja karyawan maka
mendapatkan dukungan dari rekan
diperlukan
sekerjanya. Hal ini sesuai dengan
(meningkatnya
kepuasan
produktivitas,
maupun
karyawan)
dan
suatu
upaya
menanggulanginya
dengan
untuk
antara
menggunakan
menunjukan
yang
lain
diungkapkan
dukungan
individu
strategi
dukungan
sosial.
Dukungan sosial dapat mengurangi
dalam
beban
stress.
atau
permasalahan
oleh
para
Collins
(2007) yang menjelaskan bahwa
sumber-
sumber positif yang ada disekitar
yaitu
bahwa,
yang
merupakan
terpenting
salah satu
yang
menanggulangi
terlibat
terjadinya
dihadapi seseorang sehingga dapat
Chaplin (2009) stres adalah
dikatakan bahwa dukungan sosial
suatu keadaan tertekan, baik secara
merupakan model dukungan yang
fisik
dihasilkan dari interaksi pribadi yang
dengan cara memberikan tekanan
melibatkan salah satu atau lebih
atau ketegasan dalam cara berbicara
aspek emosi, penilaian, informasi,
atau menulis.
dan
instrumen
mereduksi
sehingga
beban
yang
Secara
dapat
(Dwiyanti, 2001)
diterima
secara
umum
psikologis
menurut
menyatakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi
individu (Santi, 2003).
Bagi
maupun
karyawan
stress kerja
dukungan
a. Tidak adanya dukungan sosial.
sosial sangat diperlukan sekali guna
kerja.
Artinya, stres akan cenderung
Karena, semakin besar dukungan
muncul pada para karyawan yang
untuk
mengurangi
stress
3
d. Kondisi lingkungan kerja.
tidak mendapat dukungan dari
lingkungan
Dukungan
sosial
sosial
Kondisi lingkungan kerja fisik ini
mereka.
disini
bisa berupa suhu yang terlalu
bisa
berupa dukungan dari lingkungan
panas,
terlalu
pekerjaan maupun dukungan dari
sesak,
kurang
lingkungan keluarga..
semacamnya.
b. Tidak
adanya
dingin,
terlalu
cahaya
dan
e. Manajemen yang tidak sehat.
kesempatan
berpartisipasi dalam pembuatan
Banyak orang yang stres dalam
keputusan di kantor.
pekerjaan
Hal ini berkaitan dengan hak dan
kepemimpinan para manajernya
kewenangan
dalam
cederung
neurotis,
yakni
seseorang
pimpinan
yang
seseorang
menjalankan
tugas
dan
pekerjaannya.
Banyak
orang
ketika
gaya
sensitive, tidak percaya orang
mengalami stres kerja ketika
lain
mereka tidak dapat memutuskan
perfeksionis,
persoalan yang menjadi tanggung
mendramatisir suasana hati atau
jawab dan kewenangannya.
peristiwa
kerja
baik
bawahan),
terlalu
sehingga
mempengaruhi
c. Pelecehan seksual yang terjadi di
tempat
(khususnya
pembuatan
keputusan di tempat kerja.
dilakukan
f. Tipe kepribadian.
dengan sengaja maupun tidak
Seseorang dengan kepribadian
dengan sengaja.
bisa
tipe A yaitu tipe kepribadian
dimulai dari yang paling kasar
tertutup cenderung mengalami
seperti memegang bagian badan
stres dibanding kepribadian tipe
yang sensitif, mengajak kencan
B yang lebih terbuka terhadap
dan semacamnya sampai yang
dunia luar.
Pelecehan
paling
seksual
halus
berupa
ini
g. Peristiwa
rayuan,
atau
pengalaman
pujian bahkan senyuman yang
pribadi.
tidak pada konteksnya.
Stres kerja sering disebabkan
pengalaman
pribadi
yang
menyakitkan, kematian pasangan,
4
perceraian, sekolah, anak sakit
buruk keadaannya (menambah
atau gagal sekolah, kehamilan
penghargaan diri).
yang tidak diinginkan, peristiwa
traumatis
atau
3. Dukungan
menghadapi
mencakup
masalah hukum.
instrumental
bantuan
:
langsung
seperti kalau orang memberikan
Kate dan Khan (Masbow,
pinjaman uang kepada orang atau
2009) berpendapat, dukungan sosial
menolong dengan pekerjaan pada
adalah perasaan positif, menyukai,
waktu mengalami stress.
kepercayaan,
dan
dari
4. Dukungan informatif : mencakup
orang lain yaitu orang yang berarti
memberikan nasehat, petunjuk-
dalam
petunjuk, saran atau umpan balik.
kehidupan
perhatian
individu
bersangkutan,
yang
pengakuan,
kepercayaan seseorang dan bantuan
Metode Penelitian
langsung dalam bentuk tertentu.
Penelitian
Aspek-aspek dukungan sosial
dengan
ini
dilakukan
pendekatan
kuantitatif
keluarga menurut House ( Smet,
dengan menggunakan skala sebagai
1994) sebagai berikut :
alat pengumpulan datanya. Skala
1. Dukungan emosional : mencakup
yang digunakan ada dua, yaitu skala
empati,
keadaan
peduli
dan
dukungan sosial keluarga dan skala
perhatian terhadap orang yang
kesejahteraan
bersangkutan misalnya umpan
berdasarkan aspek-aspek dukungan
balik, penegasan.
sosial yang dikemukan House (Smet,
2. Dukungan penghargaan : terjadi
lewat
ungkapan
(penghargaan)
positif
siswa.
Skala
1994) menjelaskan masing-masing
hormat
aspek yang meliputi : dukungan
untuk
instrumental, dukungan emosional,
orang itu, dorongan maju atau
dukungan
persetujuan dengan gagasan atau
dukungan
perasaan
berdasarkan aspek-aspek stress kerja
individu
dan
penghargaan
informatif
oleh
Beehr
skala
perbandingan positif orang itu
yang
dengan orang lain, sperti orang
Newman
yang kurang mampu atau lebih
menjelaskan masing-masing aspek
5
disusun
dan
dan
(Diahsari,
dan
2001)
yang meliputi : aspek fisik, aspek
Hasil penelitian ini sesuai yang
psikologis,
perilaku.
dikemukakan oleh French (Ummu
Sampel yang dijadikan penelitian adalah
Hany), menemukan bahwa dukungan
karyawan redaksi Solopos Surakarta.
sosial dapat mencegah terjadinya
Jumlah subjek penelitian adalah 100
stres di lingkungan kerja. Oleh
dan
Teknik
karyawan.
sampel
dilakukan
insendental
pengambilan
dengan
sampling
penentuan
sampel
kebetulan
peneliti
aspek
dan
dapat
karena itu, hal seperti ini menjadi
cara
sesuatu yang sangat penting sekali
yaitu
untuk
berdasarkan
dipandang
dijadikan
diperhatikan
oleh
pihak
perusahaan supaya tingkat stres kerja
oleh
yang terjadi pada karyawan dapat
sebagai
diminimalisir
sumber data.
dengan
adanya
dukungan sosial dari rekan kerja
Sumbangan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil
efektif
variable
dukungan sosial terhadap stress kerja
analisis
sebesar 24,8%, Hal ini menandakan
Product Moment diketahui bahwa
masih ada 75,2 % variabel lain yang
hubungan antara dukungan sosial
mempengaruhi variabel stres kerja
keluarga dengan kesejahteraan siswa
adalah
Berdasarkan
hasil
analisis
-0,498 dengan sig. =
diketahui variabel dukungan sosial
0,000; p < 0,01. Hal ini menunjukkan
mempunyai rerata empirik sebesar
bahwa ada hubungan negatif yang
70,56 dan rerata hipotetik sebesar
sangat signifikan antara dukungan
57,5 yang berarti dukungan sosial
sosial dengan stress kerja. Hubungan
pada
negatif
Kondisi
dari
menggambarkan
penelitian
bahwa
ini
semakin
subjek
tergolong
tinggi
diinterpretasikan
tinggi.
ini
dapat
bahwa
subjek
tinggi dukungan sosial maka semakin
penelitian pada dasarnya memiliki
rendah stress kerja pada karyawan
sikap yang terbentuk dari aspek
Solopos dan sebaliknya semakin
dukungan
rendah
maka
dikemukakan oleh Hause (Smet,
semakin tinggi stres kerja pada
1994) yaitu aspek emosional yang
karyawan Solopos.
melibatkan kekuatan jasmani dan
dukungan
sosial
6
sosial
seperti
yang
keinginan untuk percaya pada orang
lain
sehingga
individu
Kesimpulan
yang
Berdasarkan
hasil
analisis
maka
diambil
bersangkutan menjadi yakin bahwa
data
orang
kesimpulan sebagai berikut ini :
lain
tersebut
mampu
memberikan cinta dan kasih sayang
kepadanya,
selanjutnya
instrumental
yang
penyediaan
sarana
penelitian,
1. Ada
aspek
hubungan
sangat
negatif
signifikan
yang
antara
meiliputi
dukungan sosial dengan stress
untuk
kerja. Hubungan negatif dari
mempermudah atau menolong orang
penelitian ini menggambarkan
lain, aspek informative yang berupa
bahwa semakin tinggi dukungan
pemberian
untuk
sosial
maka
semakin
mengatasi masalah pribadi seperti
stress
kerja
pada
pemberian nasehat, dan pengarahan
Solopos dan sebaliknya semakin
yang dibutuhkan oleh individu yang
rendah dukungan sosial maka
bersangkutan, dan aspek penilaian
semakin tinggi stres kerja pada
yang terdiri dari dukungan peran
karyawan
sosial yang meliputi umpan balik,
ditunjukan oleh nilai koefisien
perbandingan sosial dan afirmasi
korelasi
atau persetujuan. Variabel stres kerja
dengan sig.= 0,000; p < 0,01.
informasi
memiliki
rerata
sebesar
karyawan
Hal
ini
-0,498
sebesar
2. Tingkat dukungan sosial masuk
61,22 dan rerata hipotetik sebesar
dalam kategori tinggi. Rerata
67,5 yang berarti stress kerja subjek
empirik untuk dukungan sosial
tergolong sedang. Kondisi ini dapat
keluarga 70,56. Rerata hipotetik
diinterpretasikan bahwa stress kerja
skala dukungan sosial sebesar
yang
57,5.
sedang
mengalami
kondisi
maupun
empirik
Solopos.
rendah
dikarekan
suatu
ketegangan
subjek
keadaan
atau
3. Tingkat stres kerja masuk dalam
baik
fisik
kategori sedang. Rerata empirik
yang
sebesar 61,22. Rerata hipotetik
psikologis
mempengaruhi emosi, intelektual,
skala stres kerja sebesar 67,5.
dan interpersonal individu dalam
4. Sumbangan
pekerjaannya (Lenny dkk, 2006).
efektif
dukungan
sosial dan efikasi diri dengan
7
Lenny, I., Bahar, A. Dan Elfida, D.
2006. Hubungan antara
Beban Kerja dengan Stres
Kerja pada Perawat di
Rumah
Sakit
Umum
Daerah Pekanbaru. Jurnal
Psikologi. Vol.2.No.1.
stres kerja sebesar 24,8% dan
35,9% kemudian masih terdapat
39,3%
sisanya
variabel
lain
dipengaruhi
yang
dapat
mempengaruhi stres kerja diluar
variabel
dukungan
sosial.dan
Masbow. 2009. Apa Itu Dukungan
Sosial?. Artikel,
http://www.masbow.com
efikasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Santi,
D.Y.2003.
Hubungan
dukungan sosial dengan
stress
kerja
pada
pramuniaga.
Skripsi.
(Tidak
Diterbitkan).
Yogyakarta : Fakultas
Psikologi
Universitas
Wangsa Manggala.
Smet,
B.
(1994).
Psikologi
Kesehatan. Jakarta : PT.
Grasindo.
Collins, S. 2007. Statutory Social
Workers:
Stres,
Job
Satisfaction,
Coping,
Sosial
Support
and
Individual
Differencees.
British Journal of Social
Work. Vol.3.No.8.
Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap
Psikologi. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada
Ummu, H. 2011. Stres Kerja Ditinjau
Diahsari, E.Y. 2001. Konstribusi
Stres pada Produktivitas
Kerja.
Jurnal
Anima.
Surabaya : Universitas
Surabaya. Vol.16.No.4.
dari Konflik Peran Ganda
Dwityanti.2001. Stres Kerja di
Lingkungan DPRD: Study
tentang anggota DPRD di
kota Surabaya, Malang,
dan Kabupaten Jember.
Jurnal
Masyarakat,
Kebudayaan, dan Politik.
Surabaya:
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas Airlangga.
Dharma
dan Dukungan Sosial pada
Perawat. Jurnal Psikologi.
Universitas
Klaten.
No.1. 2011.
8
Widya
Vol.8