PERMAINAN PUZZLE BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI DI TK Pengaruh Permainan Puzzle Terhadap Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Dini Di TK Pertiwi Karanglor, Manyaran, Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014.

PERMAINAN PUZZLE BERPENGARUH TERHADAP
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI DI TK
PERTIWI KARANGLOR, MANYARAN, WONOGIRI TAHUN
PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S1
Pendidikan Guru PendidikanAnak Usia Dini

Diajukan Oleh:
FITRI NURVITA
NIM: A520100209

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
PERMAINAN PUZZLE BERPENGARUH TERHADAP

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI DI TK
PERTIWI KARANGLOR, MANYARAN, WONOGIRI TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Fitri Nurvita, A520100209, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, xv
+ 64 halaman

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh permainan puzzle
terhadap perkembangan kognitif anak TK Pertiwi Karanglor Manyaran Wonogiri
tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian ini adalah eksperimen jenis One
Group Pretest Posttest. Subyek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B1
TK Pertiwi Karanglor Manyaran Wonogiri tahun ajaran 2013/2014 umur 5-6
tahun yang berjumlah 20 anak. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui
observasi dengan instrument penelitian berbentuk rating scale. Teknik analisis
data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif
digunakan untuk mengetahui status perkembangan kognitif anak sebelum dan
sesudah diberikan eksperimen menggunakan permainan puzzle. Analisis
inferensial untuk menguji hipotesis menggunakan uji T dalam program SPSS 16
yaitu Paired Sample T-test. Hasil analisis data pada α = 5% diperolehthitung =
11.500 dan ttabel = 2.093 karena thitung > ttabel = 11.500 > 2.093 maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sesudah
diberikan perlakuan menggunakan permainan puzzle berpengaruh daripada
perkembangan kognitif anak sebelum diberikan eksperimen menggunakan
permainan puzzle. Kesimpulan penelitian adalah bahwa permainan puzzle
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak kelompok B1 di TK Pertiwi
Karanglor Manyaran Wonogiri tahun ajaran 2013/2014.
Kata kunci: Permainan Puzzle, Perkembangan Kognitif Anak

A. PENDAHULUAN
Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat komulatif artinya
perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Menurut Darsinah (2011:5) perkembangan kognitif merupakan perubahan
kognitif yang terjadi pada aspek kognitif anak, dimana perubahan ini
merupakan suatu proses yang berkesinambungan, mulai dari proses- proses
berfikir kogkrit sampai pada konsep yang lebih tinggi yaitu konsep abstrak
dan logis.
Permainan

merupakan


salah

satu

media

pembelajaran

yang

menyenangkan bagi anak. Permainan dapat menstimulasi perkembangan
kognitif pada anak. Belajar bagi anak menjadi menyenangkan. Pemberian
permainan pada anak sangat penting karena dapat bermain sambil belajar dan
belajar sambil bermain dengan menggunakan media yang kogkrit atau nyata,
serta dapat mengembangkan kemampuan berfikir anak secara kritis dan positif
dan dapat memecahkan masalah, melatih konsentrasi, ketelitian, kesabaran,
memperkuat daya ingat dan dapat melatih anak untuk berfikir matematis.
Salah satu jenis permainan tersebut adalah puzzle. Menurut Ismail (2011:199)
puzzle adalah permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah
dipecah dalam beberapa bagian. Dengan menggunakan puzzle anak lebih

menarik untuk belajar dan tidak membosankan. Permainan puzzle dapat
mengembangkan aspek kognitif pada anak usia dini.
Karena pentingnya merangsang perkembangan kognitif sejak usia dini
mengharuskan pendidik maupun orang tua mengetahui permainan yang tepat
digunakan

untuk

merangsang

perkembangan

kognitif.

Diharapkan

kemampuan kognitif dapat berkembang maksimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki anak. Namun pada kenyataannya perkembangan kognitif anak
kelompok B TK Pertiwi Karanglor Manyaran Wonogiri masih terlihat kurang
diberikan stimulasi karena permainan atau media lain yang digunakan kurang

bervariasi dan terbatas sehingga anak kurang tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran. Atas dasar tersebut peneliti ingin menstimulasi
perkembangan kognitif melalui permainan puzzle.

1

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Karanglor Manyaran Wonogiri,
pada bulan Maret, semester II tahun ajaran 2013/2014. Subjek dalam
penelitian ini adalah anak Kelompok B1 TK Pertiwi Karanglor usia 5-6 tahun
yang berjumlah 20 anak dengan jumlah laki- laki 8 dan perempuan 12 anak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian ini
adalah One Group Pretest-Posttest. Gay dalam (Emzir, 2012:63-64)
menyatakan metode penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode
penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan
kasual (sebab akibat).
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
observasi atau pengamatan dengan menggunakan instrument penelitian. Jenis
observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan. Menurut Sugiyono
(2011:204) observasi non partisipan merupakan observasi yang dilakukan oleh

peneliti, tetapi peneliti tidak terlibat dalam kegiatan, hanya sebagai pengamat
independen. Instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan anak
berupa pedoman observasi pada kategori belum berkembang, mulai
berkembang, berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik, serta
menggunakan rating scale sebagai alat pengamatan. Sistem rating scale dapat
mengetahui secara langsung tingkat kemampuan anak. Dalam penelitian ini
metode

observasi

digunakan

untuk

mengumpulkan

data

tentang


perkembangan kognitif anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan
permainan puzzle.
Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis
inferensial.

Analisis

deskriptif

digunakan

untuk

mengetahui

status

perkembangan kognitif anak sebelum dan sesudah diberikan eksperimen
menggunakan permainan puzzle. Analisis inferensial untuk menguji hipotesis
menggunakan uji T dalam program SPSS 16 yaitu Independent Sample T-test.


2

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi awal perkembangan kognitif anak kelompok B1 TK
Pertiwi Karanglor adalah 160 dengan rata- rata 8, nilai tertinggi 11 dan nilai
terendah 6. Kemudian peneliti melakukan observasi akhir dengan memberikan
permainan balok. Dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut oeneliti
mengobservasi perkembangan kognitif anak sesudah eksperimen.
Dari hasil observasi akhir yang telah dilakukan kemudian tabulasikan
datanya. Hasilnya yaitu jumlah skor perkembangan kognitif anak kelompok
B1 TK Pertiwi Karanglor sesudah eksperimen dengan kegiatan bermain balok
adalah 252 dengan nilai rata- rata 12,6, nilai tertinggi 15 dan terendah 10.
Perbandingan Hasil Perkembangan Kognitif Anak Sebelum dan Sesudah
Eksperimen
No

Interval

Kategori


Sebelum Eksprimen

frekuensi prosentase frekuensi prosentase

Belum
1

4≤xi ≤6
7≤ xi ≤9

-

-

11

55%

-


-

4

20%

10

50%

-

-

10

50%

20


100%

20

100%

10≤ xi ≤12 Sesuai Harapan
Berkembang

4

25%

Berkembang
Berkembang

3

5

Berkembang
Mulai

2

Sesudah Eksperimen

13≤xi ≥16

Sangat Baik

Jumlah

Berdasarkan

hasil

analisis

inferensial

untuk

menguji

hipotesis

menggunakan uji T dalam program SPSS 16 yaitu Independent Sample T-test.
Hasil analisis data pada α = 5% diperolehthitung = 11.500 dan ttabel = 2.093
karena thitung > ttabel = 11.500 > 2.093 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sesudah diberikan
perlakuan menggunakan permainan puzzle lebih baik daripada perkembangan

3

kognitif anak sebelum diberikan eksperimen menggunakan permainan puzzle.
Hal ini dikarenakan karena dengan melakukan permainan puzzle anak dapat
megembangkan kemampuan kognitifnya. Anak juga dapat mengembangkan
intelegensinya, dengan menggunakan permainan puzzle yang menarik dan
bervariasi, dengan demikian anak dapat bermain sambil belajar dalam suasana
yang menyenangkan. Dalam kegiatan permainan puzzle ini anak sangat
antusias karena pembelajaran dengan permainan puzzle menggunakan puzzle
yang bergambar menarik dan berwarna cerah. Anak dapat merangkai puzzle
menjadi bentuk utuh yang membuat anak senang dan melatih konsentrasi.
Dengan demikian secara tidak sadar anak melatih koordinasi mata dan
tangan dalam memasang kepingan puzzle menjadi bentuk utuh serta melatih
kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah dalam permainan tersebut.
Anak berkembang lebih optimal setelah dilakukan eksperimen dengan
permainan puzzle. Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa
permainan puzzle berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak TK
Pertiwi Karanglor, Manyaran, Wonogiri 2013/2014.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan kognitif anak kelompok
B1 TK Pertiwi Karanglor, Manyaran, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014.

E. DAFTAR PUSTAKA

Darsinah. 2011. Perkembangan
Muhammadiyah Surakarta.

Kognitif.

Surakarta

:

Universitas

Emzir. 2012. Metedologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif.
Jakarta: Rajawali Pers.
Ismail, Andang. 2011. Ecucation Games. Jogjakarta : Pro U Media.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta.

4