Pengaruh Celebrity Endorser (Shinta dan Jojo) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Sosis So Nice.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

One way of advertising is to use the endorser, the research also indicates that people prefer a product or service advertised by celebrities. Therefore, the purpose of this research is to determine and analyze the influence of Celebrity Endorser (Shinta and Jojo) of cutomer interest in buying sausage products SO NICE by measuring the credibility of Shinta and Jojo owned resources as the celebrity endorser that are Attractiveness, Trustworthinesss, and Expertise. Research Faculty of Economic Maranatha Cristian University. From research conducted by distributing queationnaires to 100 respondents consisting of students there is a positive correlations between Celebrity Endorser with customer buying interest. It can be seen from the calculations by the simple regression method showed that the use of Celebrity Endorser Credibility Source influencing customer purchasing interest of 83.8% and for the rest 16.2% influenced by other factor. From the above conclusions, the author try to give advice in the conduct of promotional activities through advertising, companies need to consider other factor besides the use of Celebrity Endorser. Other factor such as product quality, product price, quality of customer service and continually innovate and creative in designing marketing strategies that can still attract customers and increasing interest in customer purchasing of a product. Keyword : Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Customer Buying Interest.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan endorser, riset punmengidikasikan bahwa masyarakat lebih menyukai produk atau jasa yang diiklankan oleh selebritis. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Celebrity Endorser (Shinta dan Jojo) terhadap minat beli konsumen produk sosis SO NICE dengan cara mengukur kredibilitas sumber yang dimiliki Shinta dan Jojo sebagai celebrity endorser yaitu Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 100 responden yang terdiri dari mahasiwa dan mahasiswi Falkutas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Setelah dilakukannya penelitian ini maka diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara Celebrity Endorser dengan minat beli konsumen. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan dengan metode regresi sederhana yang menunjukan bahwa penggunaan Source Credibility Endorser mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 83,8% dan sisanya sebesar 16.2% dipengaruhi oleh factor lain. dari kesimpulan diatas maka penulis, mencoba untuk memberikan saran yaitu melakukan kegiatan promosi lewat periklanan, perusahaan perlu memperhatikan factor lainnya selain penggunaan Celebtiry Endorser. Factor-faktor lainnya seperti kualitas produk, harga produk, kualitas pelayanan terhadap pelanggan dan senantiasa berinovasi dan kreatif dalam merancang strategi pemasarannya agar tetap dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan minat beli konsumen terhadap suatu produk.

Kata Kunci : Celebrity Endorser, Attractiveness, Trustworhiness, Expertise dan Minat Beli


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4Kegunaan Penelitian..………...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 6

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7

2.1.3 Pengertian Bauran Pemasaran ... 8


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Promosi...11

2.1.4.1 Unsur Bauran Promosi...11

2.1.4.2 Komunikasi Pemasaran...13

2.1.5. Periklanan (Advertising)……...………..…..14

2.1.5.1 Tujuan Periklanan...15

2.1.5.2 Fungsi Iklan...16

2.1.5.3 Jenis-jenis Iklan...18

2.1.6 Source Credibility (Kredibilitas Sumber.)...18

2.6.1. Daya Tarik (Attractiveness)...20

2.1.6.2 Kepercayaan (Trustworthiness)...22

2.1.6.3 Keahlian (Expertise)...23

2.1.7 Minat Beli Konsumen...24

2.1.7.1 Pengertian Minat Beli Konsumen...25

2.1.7.2 Proses Keputusan Pembelian...………...…….25

2.1.8. Endorser Sebagai Penyampaian Pesan Iklan...29

2.1.8.1 Para Selebriti Pendukung...30

2.1.9 Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen...31

2.2 Kerangka Pemikiran...31

2.3 Hipotesis Penelitian...35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...36

3.1.2 Jenis Penelitian……...36


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.1.4 Populasi dan Sampel………...……….40

3.1.4.1 Metode dan Kriteria Pengambilan Sampel……….……..40

3.1.4.2 Jumlah Sampel……….…….41

3.1.5 Teknik Pengumpulan Data……….……….41

3.1.6 Alat Analisis……….………...42

3.1.6.1 Uji Validitas……….…42

3.1.6.2 Uji Reliabilitas………...44

3.1.6.3 Uji Regresi……….……...44

3.1.6.4 Hasil Pengujian Validitas……….…....46

3.1.6.5 Hasil Pengujian Reliabilitas……….…...47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Karakteristik Responden...49

4.1.2 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin………...49

4.1.2 Karakteristik Responden Bedasarkan Usia……….….50

4.1.3 Karakteristik Responden BedasarkanPengeluaran Per Bulan….….50 4.1.4 Karakteristik Responden Bedasarkan Pernah atau Tidaknya Menonton atau Melihat Iklan sosis SO NICE……….…..51

4.1.5 Tanggapan Konsumen Terhadap Celebrity Endoser Pada Iklan sosis SO NICE Berdasarkan Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, dan Minat Beli...52

4.1.6.Tanggapan Responden Terhadap Attractiveness Yang Disampaikan Celebrity Endoser (Shinta dan Jojo)………...53


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha 4.1.7 Tanggapan Responden Terhadap Trustworthiness Yang

Disampaikan Celebrity Endoser (Shinta dan Jojo)……...…….…55

4.1.8 Tanggapan Responden Terhadap Expertise Yang Disampaikan Celebrity Endoser (Shinta dan Jojo)...57

4.1.9 Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Produk sosis SO NICE...59

4.2Hasil Pengujian Hipotesis………..61

4.2.1 Hipotesis 1 ... 62

4.2.2 Hipotesis 2 ... 63

4.2.3 Hipotesis 3 ... 64

4.2.4 Hipotesis 4 ... 65

4.3Pembahasan...67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 70

5.2. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA……….75

LAMPIRAN-lAMPIRAN………..………....77


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Elemen Bauran Promosi...13

Gambar 2 Proses Keputusan Pembelian...26

Gambar 3 Keputusan Pembelian………28


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel Independen...39

Tabel II Operasionalisasi Variabel Dependend...40

Tabel III Hasil Uji Validitas...…..………..…46

Tabel IV Hasil Uji Reliabilitas………...48

Tabel V Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin...49

Tabel VI Karakteristik Responden Bedasarkan Usia………50

Tabel VII Karakteristik Responden BedasarkanPengeluaran Per Bula………...50

Tabel VIII Karakteristik Responden Bedasarkan Pernah atau Tidaknya Menonton atau Melihat Iklan sosis SO NICE………51

Tabel IX Skala Likert………..52

Tabel X Tanggapan Responden Terhadap Attractiveness Yang Disampaikan Celebrity Endoser (Shinta dan Jojo)………..53

Tabel XI Tanggapan Responden Terhadap Trustworthiness Yang Disampaikan Celebrity Endoser (Shinta dan Jojo)………..55

Tabel XII Tanggapan Responden Terhadap Expertise Yang Disampaikan Celebrity Endoser (Shinta dan Jojo)………...57

Tabel XIII Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Produk sosis SO NICE...59

Tabel XIV Coeficient Attractiveness Terhadap Minat Beli………62

Tabel XV Coeficient Trustworthiness Terhadap Minat Beli………..63

Tabel XVI Coeficient Expertise Terhadap Minat Beli………64


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Banyaknya perusahaan yang bermunculan dan ikut serta membantu perkembangan ekonomi di Indonesia, namun persaingan untuk mendapatkan perhatian khusus dari konsumen pun semakin ketat. Setiap konsumen memiliki kebutuhan pokok seperti nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari, kebutuhan-kebutuhan tersebut selalu dibeli dikarenakan konsumen memiliki alasannya yaitu ingin selalu sehat dan lebih menikmati hidup. Ini merupakan suatu kunci bagi perusahaan dalam menciptakan produk agar produk yang dibuat mendapat perhatian khusus dari konsumen. Salah satu produk yang termasuk dalam kebutuhan sehari-hari adalah makanan. Kondisi saat ini menjadikan setiap konsumen memberi perhatian khusus pada kesehatan dan kebersihan dari makanan mereka, sehingga membuat peluang tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di bidang ini.

Menurut Schiffman dan Kanuk ( 2004:247) Situasi yang terjadi berubah dengan cepat sehingga memerlukan pendekatan-pendekatan dan teknik marketing baru untuk menyikapinya. Setiap perusahaan punya peluang yang sama untuk maju dengan cara menerapkan teknik-teknik pemasaran yang efektif agar dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat perusahaan harus memiliki inovasi-inovasi dalam mempromosikan produknya,


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha karena promosi berperan sangat penting untuk memperkenalkan produk pada konsumen dan memperlihatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Salah satu alat promosi yang sering digunakan adalah periklanan.

Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu (Kotler, 2005:277). Penggunaan Celebrity Endorser adalah salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah karena endorser dianggap sebagai opinion leader yang menyampaikan pesan hingga sampai ke konsumen mengenai merek produk. Pemilihan selebriti yang tidak hati-hati akan menyebabkan iklan perusahaan tidak berfungsi dengan baik sehingga komunikasi produk ke konsumen dan masyarakat tidak berhasil. Pengukuran celebrity endorser yang baik dapat dilihat dari kredibilitas sumbernya yang terdiri dari attractiveness (daya tarik) yang menjadi syarat kepribadian seseorang agar bisa tampil di TV, trustworthiness (kejujuran) menunjukkan sejauh mana sumber dapat memberikan informasi yang tidak memihak dan jujur, dan expertise (keahlian) yang berkaian dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki sumber terhadap subjek dimana ia berkomunikasi. Selebritis adalah seorang public figure sehingga apapun yang mereka lakukan atau katakan akan diikuti para pemujanya. Untuk mendorong agar konsumen melakukan pembelian terhadap sebuah produk, celebrity endorser harus berusaha memunculkan minat beli konsumen. Positioning dari sosis SO NICE adalah sosis sehat bergizi yang siap makan dan tanpa bahan pengawet. Perusahaan Japfa pun memilih artis pendatang baru yang sedang naik daun yaitu Shinta dan Jojo sebagai endorser komunikasi iklan


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha SO NICE. Shinta dan Jojo sebagai selebriti pendukung dari SO NICE dipilih sesuai dengan segmentasi yang ingin dituju SO NICE. Shinta dan Jojo di pakai SO NICE untuk mempertegas kembali segmentasi dari SO NICE yaitu remaja dan keluarga.

Melihat dan mengingat betapa pentingnya peranan celebrity endorser dalam usaha mempengaruhi minat beli konsumen, maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul ”PENGARUH CELEBRITY ENDORSER (SHINTA DAN JOJO) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK SOSIS SIAP MAKAN SO NICE”

1.2. Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan latar belakang penelitian diatas, maka penulis membatasi masalah pada:

1. Apakah Attractiveness berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE?

2. Apakah Trustworthiness berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE?

3. Apakah Expertise berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE?


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha 4. Apakah kredibilitas sumber Celebrity Endorser berpengaruh terhadap minat beli

konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE yang telah diendorse oleh selebritis Shinta dan Jojo?

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud penulis dalam penulisan ini adalah:

Untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan analisis penulis tentang pengaruh kredibilitas sumber celebrity endorser (Shinta dan Jojo) terhadap minat beli konsumen pada iklan produk sosis siap makan SO NICE.

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Attractiveness terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Trustworthiness terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Expertise terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kredibilitas sumber Celebrity Endorser terhadap minat beli konsumen pada produk sosis siap makan SO NICE yang telah diendorse oleh selebritis Shinta dan Jojo.


(13)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas dari latar belakang sampai dengan tujuan penulis, maka penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat berguna bagi:

 Penulis

Agar penulis dapat menambah pengetahuan di bidang pemasaran khususnya mengenai strategi marketing communication lewat penggunaan celebrity endorser.

 Bagi rekan-rekan mahasiswa dan pihak lain.

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan yang dapat memberi manfaat dan juga pihak-pihak lain yang menaruh minat terhadap penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna.


(14)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu hubungan Celebrity Endorser sebagai penyampaian pesan iklan dengan minat beli konsumen pada produk sosis SO NICE, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Attractiveness (daya tarik)

Iklan berfungsi untuk mengingatkan dan untuk menambah nilai produk, agar produk tersebut tetap segar dalam ingatan konsumen dan mempengaruhi persepsi konsumen. Agar iklan dapat disampaikan dengan baik maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya dalam pemilihan celebrity endorser, daya tarik merupakan salah satu hal yang penting. Tidak hanya penampilan fisik tapi keahlian dalam menyampaikan pesan menggunakan gerak tubuhpun sangatlah penting. Dikarenakan belum berpengalamannya dan barunya berkecimpung di dunia entertainment membuat Shinta dan Jojo dalam hal berpenampilan maka mereka tidak memiliki penampilan fisik yang menarik perhatian pemirsa dalam hal ini konsumen yang dituju dan kurang berpengalaman dalam menyampaikan pesan iklan sosis SO NICE. Sehingga membuat konsumen kurang tertarik dan kurang dapat menciptakan kesadaran akan keberadaan produk dan tidak berkembang menjadi kesadaran akan merek. Dengan begitu Shinta dan Jojo kurang mempengaruhi minat beli sosis SO NICE.


(15)

71

Universitas Kristen Maranatha Sebagai artis pendatang baru, popularitas Shinta dan Jojo masih belum dapat menyamai celebrity endorser lainnya. Maka penggunaan Shinta dan Jojo sebagai Celebrity Endorser di dalam iklan sosis SO NICE kurang tepat, karena membuat pemirsa kurang yakin dengan kebenaran informasi yang disampaikan. Dilihat dari pembahasan pada bab IV mengenai attractiveness maka dapat diketahui bahwa responden lebih banyak menjawab Kurang Setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa Shinta dan Jojo tidak memiliki daya tarik fisik yang mendukung dan dapat dikatakan sebagai model iklan yang kurang menarik. 2. Trustworthiness (kepercayaan)

Kepercayaan dari pemirsa (dalam hal ini responden) yang menonton iklan sosis SO NICE menjadi tujuan yang penting untuk membangun citra merk yang baik dimata konsumen. Dalam menceritakan pengalamannya setelah memakan sosis SO NICE, Shinta dan Jojo kurang dapat menyakinkan. Ini dikarenakan Shinta dan Jojo adalah artis pendatang baru yang belum memiliki kepercayaan dari konsumen.

Dilihat dari pembahasan pada bab IV maka, dapat diketahui bahwa responden lebih banyak menjawab Kurang Setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden tidak memiliki keyakinan terhadap model Shinta dan Jojo dalam mengiklankan suatu produk sosis SO NICE.

3. Expertise (keahlian)

Kurangnya keahlian yang dimiliki Shinta dan Jojo mengenai produk, membuat pemirsa kurang yakin terhadap produk sosis SO NICE dan kurang menunjang kebenaran kesaksian dari celebrity endorser yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen.


(16)

72

Universitas Kristen Maranatha Dilihat dari pembahasan pada bab IV maka, dapat diketahui bahwa responden lebih banyak menjawab Kurang Setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa Shinta dan Jojo tidak memiliki keahlian untuk mengiklankan produk sosis SO NICE.

4. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan Celebrity Endorser dalam iklan sosis SO NICE, yaitu Shinta dan Jojo tidak memiliki hubungan ke arah positif. Untuk melihat seberapa besar hubungan antara celebrity endorser dengan minat beli konsumen, dapat dilihat dari perhitungan statistik dengan menggunakan metode regresi sederhana sebesar 83.8% dan sisanya 16.2% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menunjukan adanya hubungan yang kuat antara Celebrity Endorser dengan minat beli konsumen.

Dilihat dari pembahasan pada bab IV maka, responden merasa tidak yakin untuk mencari informasi, mempertimbangkan dan membeli produk sosis SO NICE setelah menyaksikan kesaksian Shinta dan Jojo. Karena mereka beranggapan bahwa Shinta dan Jojo sebagai model iklan sosis SO NICE dalam kesaksian mereka merupakan suatu yang kurang objektif.


(17)

73

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran

Setelah melakukan pengamatan langsung dan mengacu pada hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan disarankan lebih teliti dalam memilih penggunaan Celebrity Endorser sebagai model iklan, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan identitas dan popularitas selebriti tersebut. Selebriti yang memiliki popularitas dan kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasi produk dapat dengan mudah menarik minat beli konsumen. Tapi selain itu, isi pesan mengenai produk yang akan disampaikan harus diperhatikan agar pesan yang akan disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh konsumen.

2. Melihat Shinta dan Jojo adalah artis pendatang baru yang kontroversial tidak menjamin mereka dapat menarik minat beli konsumen. Tetapi perusahaan juga harus mempertimbangkan unsur Attractiveness, yaitu kemenarikan seorang Celebrity Endorser dalam menyampaikan informasi produk yang dapat menarik perhatian pemirsa (dalam hal ini responden yang dituju). Selain itu unsur Trustworthiness juga penting, dengan penyampaian iklan yang jujur maka diharapkan dapat meningkatkan Brand Image. Unsur yang tidak kalah pentingnya yaitu Expertise, setiap celebrity endorser harus memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan atau informasi produk yang akan ditawarkan agar pemirsa bisa lebih yakin dalam memilih dan meningkatkan minat beli produk sosis SO NICE.


(18)

74

Universitas Kristen Maranatha 3. Perusahaan juga harus tetap berinovasi dalam membuat iklan, agar konsumen tidak mudah jenuh. Maka perusahaan perlu memperbaharui pesan iklan yang disampaikan atau jingle, supaya dapat menarik perhatian konsumen kembali.


(19)

75 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Ang, Leong, dan Tan, 2000, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa Indonesia, terjemahan Fandy Tjiptono.

Kotler, P., dan G. Armstrong. (2004). 10th edition. Principles of Marketing Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kesatu, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Armstrong, 2001, “Prinsip – Prinsip Pemasaran“, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.

Hendri , Ma’ruf. (2006). Pemasaran Ritel. Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001). Pemasaran, Jilid 2, Jakarta: Salemba 4.

Lupiyoadi, Rambat (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, edisi pertama, Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, U. (2003), Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.

Stanton, Etzel, and Walker, (2001), “Marketing“, 12th edition, Mc Graw-Hill, New York.

Stanton, W.J. (1994). Edisi 7,jilid 1.PrinsipManajemen. Penerbit Erlangga. Sugiyono,2004, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung.


(20)

76 Universitas Kristen Maranatha Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Tjiptono, Fandy (2000). Manajemen Pemasaran Peespektif Asia, edisi satu, Yogyakarta: Andi.

Ohanian , Roobina.1990.”Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorser Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Reasearch. 19(3):39-52.

Schiffman,L. G., dan L.L. Kanuk. (2004). Customer Behaviour Upple Saddle River, 8th Edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Sekaran, Uma. (2003), Research Method for Business A Skill- Building Approach, 4th Edition., John Wiley and Sons, Inc. New York.

Madjadikara, Agus.S.(2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.


(1)

Universitas Kristen Maranatha Sebagai artis pendatang baru, popularitas Shinta dan Jojo masih belum dapat menyamai celebrity endorser lainnya. Maka penggunaan Shinta dan Jojo sebagai Celebrity Endorser di dalam iklan sosis SO NICE kurang tepat, karena membuat pemirsa kurang yakin dengan kebenaran informasi yang disampaikan. Dilihat dari pembahasan pada bab IV mengenai attractiveness maka dapat diketahui bahwa responden lebih banyak menjawab Kurang Setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa Shinta dan Jojo tidak memiliki daya tarik fisik yang mendukung dan dapat dikatakan sebagai model iklan yang kurang menarik. 2. Trustworthiness (kepercayaan)

Kepercayaan dari pemirsa (dalam hal ini responden) yang menonton iklan sosis SO NICE menjadi tujuan yang penting untuk membangun citra merk yang baik dimata konsumen. Dalam menceritakan pengalamannya setelah memakan sosis SO NICE, Shinta dan Jojo kurang dapat menyakinkan. Ini dikarenakan Shinta dan Jojo adalah artis pendatang baru yang belum memiliki kepercayaan dari konsumen.

Dilihat dari pembahasan pada bab IV maka, dapat diketahui bahwa responden lebih banyak menjawab Kurang Setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden tidak memiliki keyakinan terhadap model Shinta dan Jojo dalam mengiklankan suatu produk sosis SO NICE.

3. Expertise (keahlian)

Kurangnya keahlian yang dimiliki Shinta dan Jojo mengenai produk, membuat pemirsa kurang yakin terhadap produk sosis SO NICE dan kurang menunjang kebenaran kesaksian dari celebrity endorser yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen.


(2)

72

Universitas Kristen Maranatha Dilihat dari pembahasan pada bab IV maka, dapat diketahui bahwa responden lebih banyak menjawab Kurang Setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa Shinta dan Jojo tidak memiliki keahlian untuk mengiklankan produk sosis SO NICE.

4. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan Celebrity Endorser dalam iklan sosis SO NICE, yaitu Shinta dan Jojo tidak memiliki hubungan ke arah positif. Untuk melihat seberapa besar hubungan antara celebrity endorser dengan minat beli konsumen, dapat dilihat dari perhitungan statistik dengan menggunakan metode regresi sederhana sebesar 83.8% dan sisanya 16.2% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menunjukan adanya hubungan yang kuat antara Celebrity Endorser dengan minat beli konsumen.

Dilihat dari pembahasan pada bab IV maka, responden merasa tidak yakin untuk mencari informasi, mempertimbangkan dan membeli produk sosis SO NICE setelah menyaksikan kesaksian Shinta dan Jojo. Karena mereka beranggapan bahwa Shinta dan Jojo sebagai model iklan sosis SO NICE dalam kesaksian mereka merupakan suatu yang kurang objektif.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Setelah melakukan pengamatan langsung dan mengacu pada hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan disarankan lebih teliti dalam memilih penggunaan Celebrity Endorser sebagai model iklan, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan identitas dan popularitas selebriti tersebut. Selebriti yang memiliki popularitas dan kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasi produk dapat dengan mudah menarik minat beli konsumen. Tapi selain itu, isi pesan mengenai produk yang akan disampaikan harus diperhatikan agar pesan yang akan disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh konsumen.

2. Melihat Shinta dan Jojo adalah artis pendatang baru yang kontroversial tidak menjamin mereka dapat menarik minat beli konsumen. Tetapi perusahaan juga harus mempertimbangkan unsur Attractiveness, yaitu kemenarikan seorang Celebrity Endorser dalam menyampaikan informasi produk yang dapat menarik perhatian pemirsa (dalam hal ini responden yang dituju). Selain itu unsur Trustworthiness juga penting, dengan penyampaian iklan yang jujur maka diharapkan dapat meningkatkan Brand Image. Unsur yang tidak kalah pentingnya yaitu Expertise, setiap celebrity endorser harus memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan atau informasi produk yang akan ditawarkan agar pemirsa bisa lebih yakin dalam memilih dan meningkatkan minat beli produk sosis SO NICE.


(4)

74

Universitas Kristen Maranatha 3. Perusahaan juga harus tetap berinovasi dalam membuat iklan, agar konsumen tidak mudah jenuh. Maka perusahaan perlu memperbaharui pesan iklan yang disampaikan atau jingle, supaya dapat menarik perhatian konsumen kembali.


(5)

75 Universitas Kristen Maranatha Kotler, Ang, Leong, dan Tan, 2000, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Bahasa

Indonesia, terjemahan Fandy Tjiptono.

Kotler, P., dan G. Armstrong. (2004). 10th edition. Principles of Marketing Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kesatu, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium, Jilid Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Armstrong, 2001, “Prinsip – Prinsip Pemasaran“, Edisi ke-8, Terjemahan Damos Sihombing, MBA, Erlangga, Jakarta.

Hendri , Ma’ruf. (2006). Pemasaran Ritel. Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001). Pemasaran, Jilid 2, Jakarta: Salemba 4.

Lupiyoadi, Rambat (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, edisi pertama, Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, U. (2003), Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,Inc.

Stanton, Etzel, and Walker, (2001), “Marketing“, 12th edition, Mc Graw-Hill, New York.

Stanton, W.J. (1994). Edisi 7,jilid 1.PrinsipManajemen. Penerbit Erlangga. Sugiyono,2004, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung.


(6)

76 Universitas Kristen Maranatha Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Tjiptono, Fandy (2000). Manajemen Pemasaran Peespektif Asia, edisi satu, Yogyakarta: Andi.

Ohanian , Roobina.1990.”Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorser Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Reasearch. 19(3):39-52.

Schiffman,L. G., dan L.L. Kanuk. (2004). Customer Behaviour Upple Saddle River, 8th Edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Sekaran, Uma. (2003), Research Method for Business A Skill- Building Approach, 4th Edition., John Wiley and Sons, Inc. New York.

Madjadikara, Agus.S.(2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.