Uji Kandungan Unsur Yang Dikontribusi Oleh Sumber Mata Air Banjar Manuk Desa Susut Bangli.

(1)

UJI KANDUNGAN UNSUR YANG DIKONTRIBUSI OLEH SUMBER MATA

AIR BANJAR MANUK DESA SUSUT BANGLI

OLEH

Dra. I GUSTI AGUNG AYU RATNAWATI, M.Si ( KETUA )

Drs. IDA BAGUS ALIT PARAMARTA, M.Si ( ANGGOTA ).

JURUSAN FISIKA

FAKULTASMATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

1.Judul Penelitian : Uji Kandungan Unsur Yang Dikontribusi Oleh Sumber Mata Air Banjar Manuk Desa Susut Bangli

2. Peneliti

a. Nama Lengkap : Dra. I Gusti Agung Ayu Ratnawati, M.Si. b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 196401131993032001 d. Pangkat/Golongan : Penata Tk. I/ IIId

e. Jabatan Fungsional : Lektor

f. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Fisika

g. Alamat : Jurusan Fisika FMIPA UUD

Kampus Bukit Jimbaran Badung-Bali h. Alamat surat (e-mail) : iga.ratnawati@yahoo.co.id

Denpasar, 25 Nopember 2015 Mengetahui, Ketua Peneliti

Ketua Jurusan Fisika ,

(Ir. S. Poniman, M. Si.) (Dra.I Gusti Agung Ayu Ratnawati,M.Si.) NIP: 195606061987031001 NIP: 197011191997021001

Menyetujui, Dekan FMIPA Universitas Udayana

(Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M. Si.) NIP : 196606111997021001


(3)

ABSTRAK

UJI KANDUNGAN UNSUR YANG DIKONTRIBUSI OLEH SUMBER MATA AIR BANJAR MANUK SUSUT BANGLI

Telah dilakukan penelitian dengan judul uji kandungan unsur yang dikontribusi oleh sumber mata air banjar manuk desa susut bangli. Dari hasil penelitian pada sampel ( kerak ) dengan menggunakan AAS (Atomik Absortion Spectrometer ) didapat bahwa sumber air banjar manuk susut bangli mengandung unsur sebagai berikut : Pb,Cd,Cu,pH,NO2,NO3 tapi masih dalam batas dibawah baku mutu. Dari uji AAS dapat dikatakan bahwa sumber air manuk susut bangli masih layak dikonsumsi, namun masih diperlukan uji lain seperti uji kandungan mikro apa juga memberikan hasil yang sama maka dari itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmatNyalah laporan ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa lapora ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang setulus- tulusnya kepada :

1.

Drs. Ida Bagus Alit Paramarta, M.Si selaku anggota peneliti.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penulis harapkan masukan dan saran agar laporan ini dapat

bermanfaat bagi yang membaca.

Bukit Jimbaran, 15 Januari 2016


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN--- i

ABSTRAK--- ii

KATA PENGANTAR--- iii

DAFTAR LAMPIRAN--- iv

BAB I PENDAHULUAN--- 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA--- 2

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN--- 3

3.1 Tujuan Penelitian--- 3

3.2 Manfaat Penelitian--- 3

BAB IV METODE PENELITIAN--- 4

4.1 Tempat Penelitian--- 4

4.2 Alat dan Bahan--- 4

4.3 Prosedur Penelitian--- 5

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN--- 7

5.1 Hasil Penelitian---7

5.2 Pembahasan---


(6)

BABVI SIMPULAN DAN SARAN--- 7

6.1 Simpulan---

7

6.2 Saran---

7

BAB VII DAFTAR PUSTAKA---

8


(7)

LAMPIRAN---BAB I PENDAHULUAN

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk yang ada di permukaan bumi ini. Di masyarakat perkotaan khususnya, keperluan untuk kebutuhan sehari – hari bergantung pada air yang didistribusikan oleh PDAM.

Namun lainhalnya dipedesaaan khususnya banjar dinas manuk, Desa susut, Bangli, ada sejumlah penduduk dari 3 banjar dinas memanfaatkan sumber mata air yang tepatnya berlokasi di banjar dinas manuk sebagai air minum tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Memang selama ini belum ada laporan masyarakat setempat yang mengkonsumsi air tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana dampak yang ditimbulkan mengkonsumsi air tersebut. Keadaan ini sudah berlangsung cukup lama,dan bahkan kalau sumber air PDAM ini mati, sumber mata air yang ada di banjar manuk ini yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat yang ada di lingkungan banjar tersebut.

Dalam batas – batas tertentu air memang diijinkan mengandung unsure logam, tetapi kelebihan unsure logam dari batas yang diiijinkan merupakan tanda adanya pencemaran.Karena kelebihan unsure logam akan memberikan dampak pada pencernaan manusia dan akan bersifat racun apabila mengalami ionisasi dalam tubuh manusia.

Air minum termasuk air sumur,air dari mata air yang mengalami pengolahan, penyaringan, pengendapan.Mengingat air minum juga brerasal dari tanah,maka kandungan unsure alamnya akan sama engan yang dimiliki oleh tanah.

Salah satu alat yang dapat menganalisis ada tidaknya suatu unsur dalam sampel disebut AAS ( Automik Absorption Sphectrometer).


(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah sumber kehidupan. Air merupakan sumber daya yang mutlak harus ada bagi Sproses pencernaan, metabolism, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan lain – lain ( Slamet , 1994 ).

Air sumur merupakan air yang merembes melalui lapisan – lapisan mineral bersama air masuk ke tanah. Air sumur dalam telah diketahui banyak mengandung besi dan mangan yang bila terkena udara dapat membentuk endapan kuning coklat.

Air permukaan seperti misalnya air sungai, biasanya amat keruh. Seringkali sudah tercemar oleh kotoran lain seperti limbah industry, rumah tangga, bahkan bakteri berbahaya. Di masyarakat yang semakin maju, limbah industry beracun sangat berbahaya dan merupakan ancaman yang serius bagi air permukaan.

Pengambilan air sebagai contoh lingkungan meliputi air itu sendiri serta segala kehidupan yang ada di dalam air, seperti plankton, lumut, dan tumbuh – tumbuhan dalam air, ikan dan lain sebagainya.Contoh air yang akan diambil umumnya adalah air yang akan digunakan oleh manusia, baik air minum maupun air yang dibuang kelingkungan sebagai air limbah industri.

Melihat kegunaannya, air minum merupakan salah satu contoh lingkungan yang wajib dianalisis kandungan unsurnya.Air buangan industry, jelas akan mengandung tambahan unsure logam yang bersalal dariproses pembuatannya.


(9)

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsure yang dikontribusi oleh sumber mata air yang ada di Sumber Mata Air Banjar Dinas Manuk, Susut, Bangli.

3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan imformasi tentang unsur yang dikontribusi oleh Sumber Mata Air yang ada di Banjar Dinas manuk, Susut, Bangli.


(10)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium AAS Fakultas MIPA UNUD Bukit Jimbaran.

4.2 Alat dan Bahan Alat –alat :

Jerigen

Lampu pemanas Kompor gas Gas

1 Set alat AAS 2 buah panic

Bahan ;

Sampel air sumber mata air manuk

4.3 Prosedur Penelitian

Uji Kandungan Unsur pada sumber mata air banjar dinas manuk meliputi :

1. Pengambilan sampel dimulai di pancuran sumber mata air di banjar dinas manuk, yang mana pengambilan sampel dilakukan secara acak, kemudian dimasukkkan ke dalam jerigen dengan kapasitas 10 liter.

2. Pengambilan Kerak

Cuplikan air sebanyak 10 liter diuapkan dalam panic di atas pemanas sampai diperoleh kerak lebih kurang 5cc. Sisa tersebut disaring selanjutnya dipanaskan.Kerak yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam plastic, langkah yang kedua ini diulangi sampai diperoleh kerak yang cukup untuk diuji.

3. Pengabunan basah dengan menggunakan HNO3 dan H2SO4

a. Timbang Sejumlah sampel yang mengandung 5 – 10 gram padatan dan msukkan ke dalam labu.


(11)

b. Tambahkan 10 ml H2SO4 dan 10 ml HNO3 dan beberapa buah batudidih.

c. Panaskan perlahan – lahan sampai larutan berwarna gelap, hindari pembentukan buih yang berlebihan.

d. Tambahkan 12 ml HNO3 dan lanjutkan pemanasan sampai larutan lebih gelap lagi. e. Lanjutkan penambahan HNO3 dan pemanasan selama 5 – 10 menit sampai larutan

tidak gelap lagi (semua zat organic telah teroksidasi), kemudiaan dinginkan.

f. Tambahkan 10 ml akuades ( larutan yang akan menjadi tidak berwarna atau menjadi kuning muda jika mengandung Fe ) dan panaskan sampai berasap.

g. Diamkan larutan sampai dingin kembali kemudian tambahkan 5 ml akuades, didihkan sampai berasap.

h. Dinginkan dan encerkan sampai volume tertentu. i. Sampel dibaca dengan AAS


(12)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil

Dari hasil uji yang telah dilakukan pada sampel air dari sumber mata air banjar dinas manuk dapat ditabelkan dalam table 5.1

Tabel 5.1 Hasil uji unsur yang dikontribusi oleh sumber air Banjar Manuk Susut Bangli. No. No. Parameter Parameter Metode Methods Satuan Unit Hasil Result Baku Mutu Quality Standards 1 Timbal (Pb) ICPE mg/L 0,0786 0,01 2 Kadmium (Cd) ICPE mg/L <0,001 0,003 3 Tembaga (Cu) ICPE mg/L <0,001 2 4 Nitrit (NO2) Spektrofotometri mg/L 0,005 3

5 pH pH Meter - 6,67 6,5 - 8,5

6 Amoniak (NH3) Spektrofotometri mg/L 0,007 1,5

5.2 Pembahasan

Pembahasan dari uji unsure yang terkandung pada sumber mata air banjar dinas manuk sebagaimana terlihat dalam table 5.1 mengandung unsur Pb, Cd, Cu, NO2, uji pH , dan NH3. Unsur Pb, Cd, Cu, tergolong unsure logam ( Herman Cember ). Memang dari hasil uji ini masaih memenuhi standar baku mutu, namun jika unsure ini melebihi batas yang diijinkan akan berpengaruh pada saluran pencernaan manusia (SPM). Lagi pula kalau unsure logam ini berinteraksi dengan air akan mengalami ionisasi akibatnya akan timbul radikal bebas dan berpengaruh terhadap ginjal dan Saluran Pencernaan Manusia


(13)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil uji dan pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil keimpulan, yaitu 1. Air yang diambil dari sumber mata air banjar dinas manuk , susut, bangle

menandung unsure sebagai berikut: Pb, Cd, Cu, NO2.NH3 yang kesemuanya ini masih di bawah standar baku mutu namun untuk unsure Pb hamper sama dengan baku mutu tidak menutu kemungkinan jika terjadi akumulasi secara terus menerus kandungan unsur Pb dapat melebihi standar baku mutu.dan ini harus diwaspadai.

6.2 Saran

Untuk melanjutkan penelitian ini disarankan untuk melaksanakan penelitian dengan berbagai parameter uji misalnya dari segi kandungan mikro organismenya supaya dapat disimpulkan secara pasti layak atau tidak air ini dikonsumsi


(14)

BAB VII DAFTAR PUSTAKA

Ackerman, A, Lawrence,E,B,M, William, Ilmu Biofisika. Terjemahan Universitas Airlangga, 1998

Akhdi, M.Drs,Dasar – dasar Proteksi radiasi.Rineka Cipta. Edisi I .2000

Cember, H, Pengantar Fisika Kesehatan. Terjemahan. Edisi II, IKIP Semarang Press. 2003

Susetyo, Spektrometri Gamma Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 1998

Ardana A.A, Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan, Andi Offset. Yogyakarta. 1994

Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan Penelaah Deddy Muchtadi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan gizi, IPb, 1989


(1)

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsure yang dikontribusi oleh sumber mata air yang ada di Sumber Mata Air Banjar Dinas Manuk, Susut, Bangli.

3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan imformasi tentang unsur yang dikontribusi oleh Sumber Mata Air yang ada di Banjar Dinas manuk, Susut, Bangli.


(2)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium AAS Fakultas MIPA UNUD Bukit Jimbaran. 4.2 Alat dan Bahan

Alat –alat : Jerigen

Lampu pemanas Kompor gas Gas

1 Set alat AAS 2 buah panic Bahan ;

Sampel air sumber mata air manuk 4.3 Prosedur Penelitian

Uji Kandungan Unsur pada sumber mata air banjar dinas manuk meliputi :

1. Pengambilan sampel dimulai di pancuran sumber mata air di banjar dinas manuk, yang mana pengambilan sampel dilakukan secara acak, kemudian dimasukkkan ke dalam jerigen dengan kapasitas 10 liter.

2. Pengambilan Kerak

Cuplikan air sebanyak 10 liter diuapkan dalam panic di atas pemanas sampai diperoleh kerak lebih kurang 5cc. Sisa tersebut disaring selanjutnya dipanaskan.Kerak yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam plastic, langkah yang kedua ini diulangi sampai diperoleh kerak yang cukup untuk diuji.

3. Pengabunan basah dengan menggunakan HNO3 dan H2SO4

a. Timbang Sejumlah sampel yang mengandung 5 – 10 gram padatan dan msukkan ke dalam labu.


(3)

c. Panaskan perlahan – lahan sampai larutan berwarna gelap, hindari pembentukan buih yang berlebihan.

d. Tambahkan 12 ml HNO3 dan lanjutkan pemanasan sampai larutan lebih gelap lagi. e. Lanjutkan penambahan HNO3 dan pemanasan selama 5 – 10 menit sampai larutan

tidak gelap lagi (semua zat organic telah teroksidasi), kemudiaan dinginkan.

f. Tambahkan 10 ml akuades ( larutan yang akan menjadi tidak berwarna atau menjadi kuning muda jika mengandung Fe ) dan panaskan sampai berasap.

g. Diamkan larutan sampai dingin kembali kemudian tambahkan 5 ml akuades, didihkan sampai berasap.

h. Dinginkan dan encerkan sampai volume tertentu. i. Sampel dibaca dengan AAS


(4)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil

Dari hasil uji yang telah dilakukan pada sampel air dari sumber mata air banjar dinas manuk dapat ditabelkan dalam table 5.1

Tabel 5.1 Hasil uji unsur yang dikontribusi oleh sumber air Banjar Manuk Susut Bangli. No. No. Parameter Parameter Metode Methods Satuan Unit Hasil Result Baku Mutu Quality Standards

1 Timbal (Pb) ICPE mg/L 0,0786 0,01

2 Kadmium (Cd) ICPE mg/L <0,001 0,003

3 Tembaga (Cu) ICPE mg/L <0,001 2

4 Nitrit (NO2) Spektrofotometri mg/L 0,005 3

5 pH pH Meter - 6,67 6,5 - 8,5

6 Amoniak (NH3) Spektrofotometri mg/L 0,007 1,5

5.2 Pembahasan

Pembahasan dari uji unsure yang terkandung pada sumber mata air banjar dinas manuk sebagaimana terlihat dalam table 5.1 mengandung unsur Pb, Cd, Cu, NO2, uji pH , dan NH3. Unsur Pb, Cd, Cu, tergolong unsure logam ( Herman Cember ). Memang dari hasil uji ini masaih memenuhi standar baku mutu, namun jika unsure ini melebihi batas yang diijinkan akan berpengaruh pada saluran pencernaan manusia (SPM). Lagi pula kalau unsure logam ini berinteraksi dengan air akan mengalami ionisasi akibatnya akan timbul radikal bebas dan berpengaruh terhadap ginjal dan Saluran Pencernaan Manusia


(5)

SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil uji dan pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil keimpulan, yaitu 1. Air yang diambil dari sumber mata air banjar dinas manuk , susut, bangle

menandung unsure sebagai berikut: Pb, Cd, Cu, NO2.NH3 yang kesemuanya ini masih di bawah standar baku mutu namun untuk unsure Pb hamper sama dengan baku mutu tidak menutu kemungkinan jika terjadi akumulasi secara terus menerus kandungan unsur Pb dapat melebihi standar baku mutu.dan ini harus diwaspadai. 6.2 Saran

Untuk melanjutkan penelitian ini disarankan untuk melaksanakan penelitian dengan berbagai parameter uji misalnya dari segi kandungan mikro organismenya supaya dapat disimpulkan secara pasti layak atau tidak air ini dikonsumsi


(6)

BAB VII DAFTAR PUSTAKA

Ackerman, A, Lawrence,E,B,M, William, Ilmu Biofisika. Terjemahan Universitas Airlangga, 1998

Akhdi, M.Drs,Dasar – dasar Proteksi radiasi.Rineka Cipta. Edisi I .2000

Cember, H, Pengantar Fisika Kesehatan. Terjemahan. Edisi II, IKIP Semarang Press. 2003 Susetyo, Spektrometri Gamma Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 1998

Ardana A.A, Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan, Andi Offset. Yogyakarta. 1994

Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan Penelaah Deddy Muchtadi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan gizi, IPb, 1989