Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari2016

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali
dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan
Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN:9 772338 505750


e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turutberkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain,
dll.Artikelbiasanyamerupakanhasilstudi/skripsi/tugasakhirmahasiswaarsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

i

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana


PenanggungJawab
AnakAgungAyu Oka Saraswati
Pengarah
I NyomanWidyaParamadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Bendahara ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Ni Made Swanendri Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
ISSN No. 9 772338 505750

Tim Validasi
I Ketut Mudra
I Made Widja
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Tim Penerbit
I Made Widja Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
Ngakan Putu Sueca jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505750

PenuntunPenulisandanPengirimanNaskahe-JurnalArsitektur (JA) UNUD
Tata tulisnaskah:
1.


Kategorinaskahilmiahmerupakanhasilpenelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiahpopuler
(aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, danstugasakhir.
2. NaskahditulisdalamBahasa Indonesia danBahasaInggris (abstrak) diketikpadakertasukuran A-4,
spasitunggal, denganbatasatas 1,55 cm; bagiandalam 2,5 cm; bagianluar 1,5 cm; danbawah 2,45 cm.
Font yang digunakanadalah Arial 11pt.
3. Batas panjangnaskah/artikeladalah 4 atau 6 halaman.
4. Judulharussingkat, jelastidaklebihdari 10 kata, cetaktebal, hurufkapital, di tengah-tengahkertas.
Untukdiskusi,
judulmengacupadanaskah
yang
dibahas
(namapenulisnaskah
yang
dibahasditulissebagaireferensi).
5. Namapenulis/pembahasditulislengkaptanpagelar, di bawahjudul, disertaiinstitusiasalpenulisdanalamat
email di bawahinstitusi.
6. Harusada kata kunci (keyword) darinaskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkansetelahabstrak
7. AbstrakditulisdalamBahasa Indonesia danInggrismaksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasitunggal. Judulbabditulis di tengah-tengahketikan, cetaktebalhurufkapital

8. Gambar, grafik, tabeldanfotoharusdisajikandenganjelas.
9. Definisinotasidansatuan
yang
dipakaidalamrumusdisatukandalamdaftarnotasi.
Daftarnotasidiletakkansebelumdaftarpustaka
10. Kepustakaandiketik
1
spasi.
Jarakantarjudul
2
spasidandiurutkanmenurutabjad.
Penulisannyaharusjelasdanlengkapsesuaidengan: namapengarang, tahun, judul, kota: penerbit.
Juduldicetak miring.

Keteranganumum:
1.
2.
3.

Naskah yang dikirimsebanyaksatueksemplardanmenyerahkansoft copydalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.
Naskahbelumpernahdipublikasikanoleh media cetak lain.
Redaksiberhakmenolakataumengeditnaskah yang diterima. Naskah yang tidakmemenuhikriteria yang
ditetapkanakandikembalikan.
Naskahdiskusi
yang
ditolakakanditeruskankepadapenulisnaskahuntukditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

iii

Editorial
KetikaDirjenDikimelansirsuratnya No. 152/E/T/2012 yangberisikanWajibPublikasiIlmiahBagi S1/S2/S3, ide
dasarnyadasarnyaadalahuntukmendongkrakjumlahkaryailmiahperguruantinggi
yang
dipublikasikansecaraluasdianggapsangatrendah. Kebijakaninilangsungmengguncangjagadperguruantinggi
di Indonesia.Media yang digunakanuntukmewujudkankebijakantersebutadalahjurnalcetakdan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di UniversitasUdayanatelahdilakukan, namundalamimplementasinyabukanhal yang
mudah.Untukmewujudkannyamelibatkanbanyakpihak,

organisasimulaidarijurusanhinggaUniversitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewerdan validator) danbadanpelaksanaannya.Selainitu,
dukungankebijakan,
sumberdayadanpengalokasiannya.Belumlagimekanismepemantauan,
evaluasi,
danpengawasanpelaksanaannya.Ditengahkompleksitaspermasalahanini, lahirlahjurnal volume 4 nomor 1
dengansegalaketerbatasannya.
Sisikualitassebagaikaryailmiah,
berkejarandenganbataswaktu
yang
sangatterbatasmewarnai
volume
keempatini.Inimenjadimasalahtersendiri,
menransformasiTugasAkhirarsitektur yang didominasigambarperancanganmenjadilaporandalam format
jurnalilmiah, bukanhalmudah.Namuniniadalahpilihansatu-satunyadalamkeadaanketerbatasanwaktu.
Diharapkanpadaedisimendatang, penyumbangartikelbukanhanyadarimahasiswa yang sedangtugasakhir,
tetapiseluruhmahasiswaarsitekturtanpamemandang
semester.Sehinggadiharapkandiperolehkeberagamannaskah
yang
masuksekaligusterdistribusinyajumlahartikel di setiappenerbitan.Dalamkesempatan yang baikini,

daridapurpelaksana
e-jurnalAsitektur,
mengucapkanterimakasihkepadaberbagaipihak
yang
telahmembantuterwujudnyajurnal volume 4 nomor 1 ini.

Redaktur

iv

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505750

Daftar Isi

Halaman
eJurnalArsitekturUniversitasUdayana.......................................................................................................... ii
PenguruseJurnalArsitekturUniversitasUdayana ......................................................................................... ii
PenuntunPenulisandanPengirimanNaskah e-JurnalArsitektur (JA) UNUD ..............................................iii
Editorial ...........................................................................................................................................................iii
Daftar Isi .......................................................................................................................................................... v


1.

Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema
Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.
(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, AnakAgungAyu Oka Saraswati) ............................................. 1-4

2.

Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali
(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) .................................................................... 5-10

3.

Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali.
Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau
(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra)......................................................................................... 11-16

4.

Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan
pada Tampilan Bangunan
(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ................................................................... 17-20

5.

Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur NeoVernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.
(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ............................................. 21-24

6.

Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan
Bangunan.
(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ............................................... 25-28

7.

Klinik Bersalin di Gianyar, Bali
(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ................................................................... 29-34

8.

Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali
(Ni WayanWiwinDarsika, I WayanGomudha, I WayanKastawan) ..................................................................... 35-40

9.

GaleriBatu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri
(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ......................................... 41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas
Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.
(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ................................................................... 45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai
Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.
(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................................................ 49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan
Ruang Dalam.
(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida BagusNgurah Bupala) ......................................... 55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali
(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ....................................................... 59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep
Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar
(Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri, Widiastuti, I Wayan Yuda Manik) .................................................................... 65-70

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

v

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual
dengan Sirkulasi Wisata
(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ............................................................ 71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga
(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ............................................................................ 75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali
(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)................................................................. 79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar
(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa)............................................................. 85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali
(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ........................................................ 91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali
(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................................ 95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali
(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ........................................................99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) .......................................... 103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali
(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................ 109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali
(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ............................................................ 115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali
(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ............................................ 119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali
(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra).............................................. 125-130

27. GedungKonserMusikInternasionaldi Badung, Bali
(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................ 131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali
(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) .................................................................... 137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali
(I GustiNgurahBagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ....................... 143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali
(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) .................... 149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali
(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) .............................................................. 155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali
(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...... 161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali
(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................ 167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali
(Made NurjayaPermana, Ida BagusSarjana, I NyomanSusanta) ................................................................... 171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali
(PutuGdeSuwandi Putra Nugraha, Ida BagusNgurahBupala, PutuGedeSukarsana) ..................................... 175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali
(TjokordaGedeAgungPradnya Putra, I GustiBagusBudjana, I NyomanSurata) .............................................. 179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali

vi

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505750

(I KadekIndraPurnama, I NyomanSudiarta, Ida BagusGdePrimayatna) ........................................................ 185-188

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali
(DwiAdintyaEradiputra, SyamsulAlamPaturusi, I WayanKastawan) .............................................................. 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran
Dalam Pendekatan Hospitality
(FajarKurniaAdi, I Made Widja, Ida BagusGdeWirawibawa) ......................................................................... 195-198

40. Taman Kota Mangupura
(George GedeRaditya, Evert Edward Moniaga, SyamsulAlamPaturusi) ....................................................... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali
(I PutuAgusSuartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ............................................................................ 203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali
(I Gede Made DiastawaGiri, I WayanGomudha, I WayanKastawan)............................................................. 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali
(I WayanKuatrayana, I WayanMeganada, Evert Edward Moniaga) .............................................................. 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali
(I WayanGaniSeptiadi, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ......................................................................... 217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali
(I GedeUripSuputra, I WayanGomudha, GustiAyu Made Suartika) ............................................................... 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep
Arsitektural
(SaptaHartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, CiptadiTrimariarto) ................................................................. 227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan
Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak
(I Dewa Made AdiyogaPramanaPurwa, I GustiBagusBudjana, I PutuSugiantara) ......................................... 231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung
(I Nyoman Erin Diana, AnakAgungAyu Oka Saraswati, I WayanYudaManik) ................................................ 235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar
(I KadekRakaWinda, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ............................................................................ 241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali
(I NyomanSatriaTrypartha, I WayanMeganada, Ni Made Swanendri) ........................................................... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali
(Trihono Ari Prabowo, NgakanPutuSueca, I WayanWiryawan)..................................................................... 253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali
(I Gst. Ag.AyuWulanSuantari, PutuRumawanSalain, Ida BagusGdePrimayatna) .......................................... 259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali
(NifkaUlrico Giovanni Zega, Ni Made Swanendri, I Made Adhika) ................................................................ 265-268

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

vii

RELOKASI PASAR SENI GUWANG DI KABUPATEN GIANYAR, BALI

I Wayan Gani Septiadi1), Ida Ayu Armeli2), dan I Wayan Yuda Manik3)
1)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
gani_start@yahoo.com
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
armeli@unud.ac.id
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
yuda.manik@gmail.com

ABSTRACT
Guwang art market is the area to buying and selling of goods, especially typical Balinese handicrafts are produced in
Guwang villages, because the location of the Guwang art market less strategic and the capacity of market is not big
enough therefore Guwang art market need relocation. Relocation have meaning with different shapes made with the
purpose of developing in thisrelocation use the theme that appropriate with the character of the market there are assertive and efficient. The consept that applied the site adan the building is expected to have harmonized with traditional architecture Bali.
Keywords: Relocation, Art Market, Efficient.

ABSTRAK
Pasar Seni Guwang merupakan area yang menjadi tempat jual-beli barang-barang kerajinan khas Bali
terutama yang diproduksi di Desa Guwang. Namun, karena letak dari Pasar Seni Guwang yang kurang
starategis dan kapasitas pasar yang kurang besar, oleh karena itu dilakukan Relokasi Pasar Seni Guwang.
Relokasi memilki arti penempatan ulang dengan bentuk yang berbedayang dilakukan dengan tujuan
pengembangan. Dalam Relokasi ini mengambil tema yang sesuai dengan karakter pasar yaitu efisien.
Konsep yang diterapkan pada tapak maupun bangunan diharapkan memiliki harmonisasi dengan Arsitektur
Tradisonal Bali.
Kata Kunci: Relokasi, Pasar Seni, Efesien.

PENDAHULUAN
Pasar Seni Guwang merupakan salah satu tempat kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Bali.Pasar Seni Guwang juga memberikan pemasukan kepada Desa Adat.Namun belakangan ini terjadi penurunan ju mlah wistawan yang berkunjung ke Pasar Seni Guwang.Penurunan pengunjung terjadi dari tahun 2011 hingga
sekarang.Penurunan jumlah wisatawan terjadi karena kurang mampunya bersaing dengan fasilitas-fasilitas
sejenisnya, akan tetapi permasalahan yang paling krusial adalah luas site yang tidak dapat menampung
semua civitas pada pasar dan letak pasar yang berda pada tikungan sehingga mempersulit sirkulasi ke dalam pasar.
Permasalah yang terjadi pada Pasar Seni Guwang perlu segera ditanggulangi agar aktivitas yang terjadi pasar dapat berjalan dengan optimal.Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan melakukan
Relokasi Pasar Seni Guwang.Sehingga Relokasi Pasar Seni Guwang diharapkan dapat menunjang dan
menampung civitas yang terdapat pada Pasar Seni Guwang.

PENJABARAN RELOKASI PASAR SENI GUWANG
Relokasi berasal dari kata re dan lokasi, kata re yang berarti mengulang dan lokasi yang berarti tempat, sehingga relokasi berarti penempatan ulang suatu bangunan dengan design atau bentuk yang berbeda. Relo-

1)

2)

3)

I Wayan Gani Septiadi (1104205051) , Ida Ayu Armeli , dan I Wayan Yuda Manik –Relokasi Pasar Seni Guwang di
Kabupaten Gianyar, Bali
217

kasi disini juga berarti proses perencanaan kembali suatu bangunan yang sudah ada untuk meningkatkan
kualitas baik dari segi tampilan bangunan, zoning, dan lain sebagainya.
Pasar Seni adalah suatu tempat untuk menampung kreatifitas para seniman pada suatu daerah, kemuadian
dijual kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.Pasar seni juga berarti
tempat terjadinya transaksi jual beli barang-barang kerajinan.Sehingga Relokasi Pasar Seni Guwang memiliki arti penempatan ulang Pasar Seni dengan lokasi yang lebih strategis dan bentuk bangunan baru.

TEMA PERANCANGAN
Tema dapat terinspirasi dari hal-hal yang terdapat di sekitar lokasi bangunan, mulai dari binatang, tanaman
bentuk-bentuk yang mencolok di sekitar tapak dan lain sebagainya.Tema meruapakan bagian terpenting dari
banguna tersebut, karena tema memberikan karakter bangunan yang berpengaruh terhadap pemakaian material-material, ornament, dan warna-warna yang digunakan pada bangunan tersebut.
Tema yang digunakan pada Relokasi Pasar Seni Guwang adalah efesien.Efisien merupakan pengunaan sesuatu secara seperlunya dan masih dapat memenuhi fungsi yang diinginkan, baik dari penggunaan material
bangunan dan lain sebagainya.
Penerapan efesiensi dapat terlihat pada penerapan sirkulasi di dalam site maupun sirkulasi yang terdapat di
dalam bangunan.Sirkulasi yang dimaksud adalah penggunaan sirkulasi yang efisien atau tidak berantakan
pada site, seperti penggunaan sirkulasi langsung pada tapak. Sirkulasi langsung akan memberikan dampak
kelancaran akses didalam tapak. Selain itu penggunaan ornamen khas Bali juga menjadi alternatif untuk
menunjukan kesan bangunan seni, pemilihan material yang digunakan diusahakan menggunakan paras Bali
yang mudah didapatkan disekitar site.

KONSEP PERANCANGAN
Konsep Entrance
Konsep entrance memilki peranan penting dalam perancangan, karena entrance akan menjadi daya tarik
pertama. Konsep entrance pada tapak di pengaruhi oleh arus lalulintas di luar tapak, kendaraan yang masuk
dan keluar tapak, dan civitas yang melalui entrance tersebut.Entrance pada tapak harus mengundang, nyaman dan aman bagi civitas yang menggunakannya.
Konsep entrance pada tapak ini dibedakan menjadi 2(dua) yaitu in dan out.Pintu masuk ke tapak di letakan
pada Jalan Raya Guwang sedangkan untuk keluar di Jalan Setiaki.Untuk mendukung entrance sirkulasi
yang digunakan pada tapak adalah sirkulasi melingkar.Untuk entrance pengelola dan pengunjung dijadikan
satu entrance.
Pemisahan entrance menjadi 2(dua) bertujuan untuk mempermudah sirkulasi di dalam Pasar Seni Guwang, karena
pada umumnya sirkulasi di dalam pasar sangat padat.Penempatan entrance yang menjorok ke dalam menyerupai cangkem kodok yang memberikan kesan mengundang, sekaligus berfungsi untuk melancarkan sirkulasi kendaraan yang masuk dan keluar tapak.

Gambar 1. KonsepBentuk Entrance

218

Gambar 2. KonsepPeletakan Entrance

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

Konsep Parkir
Konsep parkir pada suatu tapak juga sangat mempengaruhi kelancaran sirkulasi, terutama perancangan
konsep parkir pada bangunan pasar.Konsep parkir dalam tapak harus memperhatikan kenyamanan, keamanan, serta kemudahan dalam bersirkulasi di dalam tapak. Sehingga perancangan konsep parkir di dalam
tapak di pengaruhi oleh jenis kendaraan dan jumlah kendaraan yang akan ditampung.
Konsep parkir pada perancangan Relokasi Pasar
Seni Guwang dibedakan menjadi 3(tiga) yaitu
parkir motor, mobil dan bus. Konsep parkir motor
0
menggunakan pola parkir 90 yang diletakan pada arah barat, utara dan selatan site, mobil
menggunkan pola parkir 350 yang diletakan pada
arah selatan site. Sedangkan parkir bus menggunakan pola parkir 450 yang terletak pada arah
timur yang dekat dengan pintu keluar dari tapak.Pola parkir di dalam tapak dirancang sebaik
mungkin agar sirkulasi di dalam tapak menjadi
lancar.

Gambar 3. KonsepParkir

Konsep Tampilan Bangunan
Penerapan tema yang digunakan dapat terlihat dari beberapa konsep yang ada, salah satunya penerapan
tema yang sangat menonjol dapat dilihat dari konsep tampilan bangunan.Pada kosep tampilan bangunan
akan terlihat penggambaran perwujudan tema pada bangunan Pasar Seni. Konsep ini memiliki tujuan untuk
mencerminkan fungsi dari bangunan pasar yang dikombinasikan dengan bangunan seni. Dalam konsep ini
ada beberapa hal yang harus pertimbangkan yaitu: karakter ruang, fungsi yang harus diwadahi, dan nilai nilai dari Arsitektur Tradisional yang harus di terapkan. Hal-hal lain yang menjadi penentunya adalah bagaimana aktivitas yang berjalan, orientasi bangunan serta bentuk bangunan yang sesuai untuk bangunan pasar.

Gambar 4. Penerapan Konsep Tri-Angga

Tampilan bangunan dari Pasar Seni Guwang
menerapkan konsep Tri-Angga yaitu bangunan
yang memilki kepala (atap), badan (dinding), dan
kaki(lantai). Tampilan bangunan pada Pasar Seni
Guwang juga mempertimbangkan kaidah-kaidah
estetika seperti, penerapan irama, sequence dan
komposisi massa bangunan agar tidak terlihat
tumpang tindih sehingga memberikan kesan estetika yang menarik pada bangunan pasar. Penggunaan ornament juga mendukung dari tampilan
bangunan pasar yang menunjukan keunikan budaya lokal sehingga mencerminkan kekentalan
dari Arsitektur Bali.

Aspek lain yang terlihat adalah penggunaan bataran
pada bagian bawah bangunan yang berfungsi sebagai
antisipasi dari naiknya volume air di dalam tapak pada
musim penghujan. Antisipasi terhadap iklim juga dipergunakan sun shading yang dikombinasikan dengan
tanaman rambat.Pada badan bangunan menggunakan
sistem tembok setengan yang berfungsi sebagai
penghawaan alami sehingga penggunaan penghawaan buatan dapat ditekan, hal ini juga termasuk dalam tema efesien yang diterapkan pada bangunan.

Gambar 5. KonsepTampilan Bangunan
1)

2)

3)

I Wayan Gani Septiadi (1104205051) , Ida Ayu Armeli , dan I Wayan Yuda Manik –Relokasi Pasar Seni Guwang di
Kabupaten Gianyar, Bali
219

Konsep Ruang Dalam
Selain konsep tampilan bangunan masih banyak yang dapat mencerminkan tema yang digunakan dalam
bangunan, salah satunya adalah konsep ruang dalam pada bangunan.Pada konsep ruang penataan furniture dan warna-warna pada ruang dalam memberikan kesan terhadap bangunan maka dari itu penataan
ruang dalam tak kalah penting dari penataan ruang luar/eksterior bangunan.Ruang dalam biasanya dapat
menyesuaikan dengan fungsi bangunan yang ada, misalnya bangunan dengan fungsi pasar maka ruang dalamnya harus memilki suasan pasar yaitu jula-beli barang dan jasa.
Konsep ruang dalam pada Pasar Seni Guwang ini ingin menampilkan suasana yang nyaman dan sesuai
dengan fungsi pasar sebagai tempat jual-beli barang kerajinan.Ruang dalam pada bangunan ini terdiri dari
dari ruang utama yaitu ruang los dan kios.Penggunaan warna-warna putih yang menyegarkan dengan warna coklat yang memberikan kesan klasik yang memberikan ketenangan pada saat berbelanja di dalam pasar.Misalnya penggunaan material kayu pada los-los pedagang dan lantai keramik pada bagian lantai.Untuk
penyusunan los dan kios diletakkan berderet seperti pasar pada umumnya.
Pada tampilan gambar disamping merupakan
contoh ruang dalam kios pada bangunan Pasar Seni Guwang.Pada ruangan kios dominan menggunakan warna coklat.Misalnya
pengunaan pada sekat antara kios, sedangkan lantai menggunakan bahan keramik putih.Untuk furniture yang digunakan adalah
rak-rak yang terbuat dari perpaduan kayu
dengan bahan kaca yang berfungsi sebagai
tempat penyimapanan barang-barag kerajinan.Sedangkan pencahayaan mengunakan
lampu downlight pada ruang kios dan lampu
TL pada area sirkulasi.
Gambar 6.Contoh Konsep ruang Dalam, Kios.

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas kesimpulan yang diperoleh adalah pentingnya konsep perancangan
dalam perancangan suatu bangunan. Dalam perancangan konsep harus memperhatikan hal-hal di dalam
site mapun di lingkungan sekitar site seperti kondisi iklim, arus lalulintas, dan lain sebagainya. Tema juga
memiliki penting dalam perancangan bangunan. Tema sendiri akan memeberikan ciri khas pada suatu
bangunan yang membedakan bangunan tersebut dari banguna lainnya. Tampilan bangunan dapat diperjelas
dengan konsep yang menfacu pada tema yang telah ditentukan. Tema juga dapat terlihat dari keselarasan
antara tampilan bangunan dan ruang dalam bangunan, dengan adanya keselarasan tersebut membuktikan
adanya konsistensi yang di gunakan terhadap tema yang dipilih.

REFERENSI
Jaya, I Gst. Ngr. Md. Prawira. 2013. ‘Relokasi Leading Billiard Center di Depasar’. PS Arsitektur FT UNUD
(tidak diterbitkan)
Perdana, Agus Putu Surya. 2007. ‘Pasar Seni Kerajinan di Badung’. PS Arsitektur FT UNUD (tidak diterbitkan)
Wardhono, U. P. 2009. ‘Glosari Arsitektur Kamus Istilah Dalam Arsitektur’. Yogyakarta.ANDI Yogyakarta.

220

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750