Pengaruh Perilaku Konsumtif Tampak terhadap Compulsive Buying Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

(1)

ABSTRACT

Research that studies the phenomenon of buying behavior is very interesting to study. Among them are the consumers toward the purchase of compulsive behavior seen. Consumer behavior is an uncontrolled buying behavior is a response or negative events or feelings. When buying compulsive disorder is a chronic condition, in which the person making the purchase activity in a way many times, as a result of an unpleasant mood. Respondents in this study is Maranatha Christian University students. The sampling technique used in this study was to nonprobability sampling with 133 respondents, but which can be used from 150 questionnaires distributed.

The purpose of this study was to determine the effect of consumer behavior toward compulsive buying seen. From the data that has been processed, indicating that the H0 rejected and H1 accepted, the acceptance criteria α <0.05. This may indicate that there seems to affect consumers' compulsive buying behavior Maranatha Christian University students.


(2)

ABSTRAK

Penelitian yang mempelajari tentang fenomena perilaku pembelian itu sangat menarik untuk diteliti. Diantaranya adalah perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying. Perilaku konsumtif adalah suatu perilaku pembelian yang tidak terkontrol merupakan respon atau kejadian atau perasaan yang negatif. Sedangkan compulsive buying adalah suatu kondisi yang kronis, dimana seseorang melakukan aktivitas pembelian dengan cara berulang kali, karena akibat dari suasana hati yang tidak menyenangkan. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

nonprobability sampling dengan 133 responden, tetapi yang dapat digunakan

dari 150 kuesioner yang disebarkan.

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying. Dari data-data yang sudah diolah, menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, pada kriteria penerimaan α < 0.05. Hal itu dapat menunjukan bahwa terdapat pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………..ii

HALAMAN PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN...iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iv

ABSTRACT……….v

ABSTRAK………....vi

KATA PENGANTAR……….vii

DAFTAR ISI………x

DAFTAR GAMBAR………...xiv

DAFTAR TABEL………....xv

DAFTAR LAMPIRAN………...xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………...1

1.2Identifikasi Masalah………5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………5

1.4Kegunaan Penelitian………5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………7

2.1.1 Perilaku Pembelian yang Kompulsif ( Compulsive Buying)……7

2.1.2 Perilaku Konsumtif………..17

2.1.2.1 Pengertian Perilaku Konsumtif………17


(4)

2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif….22 2.1.3 Hubungan Perilaku Konsumtif Tampak terhadap

Compulsive Buying...27

2.1.4 Model Penelitian………...31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ojek dan Lokasi Penelitian………32

3.2 Jenis Penelitian………...33

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian………33

3.4 Metode Pengambilan Sampel………...34

3.5 Teknik Pengumpulan Data………...35

3.6 Definisi Operasional Variabel………...37

3.6.1 Operasional Variabel………...37

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas………....44

3.7.1 Pengujian Validitas………44

3.7.2 Pengujian Reliabilitas………53

3.8 Metode Uji Pengaruh X Terhadap Y………...56

3.9 Kriteria Pengujian………57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Responden Kuesioner………58

4.2 Karakteristik Responden……….58

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……...59

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………...60

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan………...61

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan...61


(5)

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan

Uang Saku per Bulan…...62 4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Daftar Produk Barang dan Jasa

yang Sering Dikonsumsi………...63 4.2.6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Penampilan ……...63 4.2.6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Penampilan non Pakaian …...64 4.2.6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Kosmetik ………...65 4.2.6.4 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Informasi ………...65 4.2.6.5 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Pergaulan ………...66 4.2.6.6 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Jasa ………. ...67 4.3 Pengujian Pengaruh Perilaku Konsumtif Tampak

Terhadap Compulsive Buying Mahasiswa

Universitas Kristen Maranatha……...67 4.4 Ringkasan Hasil Pengujian Keseluruhan Hipotesis dan

Pembahasannya………...70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….71 5.2 Keterbatasan Penelitian………..72


(6)

5.3 Saran………...72 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Pembelian……….22 Gambar 2.2 Model Penelitian………31


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Strategi yang Didesainuntuk Mempengaruhi Perilaku Konsumen

yang Tampak………...30

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel………39

Tabel 3.2 KMO and Bartlett’s Test Analisis Faktor awal………..45

Tabel 3.3 Anti-image Matrices Faktor Awal……….47

Tabel 3.4 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Awal………....48

Tabel 3.5 KMO and Bartlett’s Test Analisis Faktor Akhir………49

Tabel 3.6 Anti-image Matrices Faktor Akhir………50

Tabel 3.7 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Akhir………...51

Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Penguji Validitas………52

Tabel 3.9 Reliability Analysis-Scale (Alpha) Akhir……….55

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………...59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………..60

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan………...61

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan….61 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan…...62

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Penampilan……63

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Penampilan non Pakaian………...64

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Kosmetik……..65

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Informasi……..65

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Pergaulan……66


(9)

Tabel 4.12 Uji Signifikansi Simultan (Uji Satatistik F)………68 Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parameter (Uji Statistik t)……….68 Tabel 4.14 Pengaruh Perilaku Konsumtif terhadap Compulsive Buying Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha……….69


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A KUESIONER

Lampiran B HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS Lampiran C KARAKTERISTIK RESPONDEN

Lampiran D HASIL UJI REGRESI


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan berbelanja atau belanja sering kali kita lakukan, tetapi rata-rata sebagian besar yang sering melakukan adalah kaum wanita dari pada kaum pria. Kegiatan tersebut mempunyai suatu tujuan yang paling utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi tidak hanya itu saja tujuannya bisa juga sebagai obat menghilangkan stres (refresing) dari kegiatan yang sering kita lakukan sehari-hari.

Sekarang kegiatan berbelanja menjadi fenomenal, karena bila kegiatan belanja sering dilakukan maka akan membentuk perilaku yang adiktif dan terobsesi untuk melakukan pembelian secara terus-menerus pada barang-barang yang sesungguhnya tidak perlu dibeli atau tidak diperlukan. Perilaku tersebut bisa disebut dengan perilaku compulsive buying yang bisa didefinisikan sebagai suatu kondisi yang kronis, dimana seseorang melakukan aktivitas pembelian dengan cara berulang kali karena akibat dari suasana hati yang tidak menyenangkan (Faber dan O’Guinn, 1989). Berbeda dengan istilah konsumerisme, dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Salim, 1996), arti konsumerisme (consumerism) adalah cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang barang-barang yang


(12)

2 Universitas Kristen Maranatha berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya. Orang yang melakukan pembeliaan secara kompulsif disebut dengan compulsive buyer atau bisa juga dikenal dengan istilah sophaholic.

konsumtivisme adalah suatu kegiatan yang berkonsumsi dengan tidak lagi memilih atas dasar pilihan yang rasional berdasarkan kebutuhan, tetapi lebih memperturutkan keinginan (Prehati, 2003). Berbeda dengan istilah konsumerisme. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Peter Salim, 1996), yang mengartikan konsumerisme (consumerism) adalah cara untuk melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya. Dalam konsumtivisme terjadi kerancuan mengenai apa yang benar-benar kita perlukan dan mana yang sekedar kebutuhan semu. ditambahan pula, kita membeli barang itu bukan hanya karena nilai intrinsiknya tapi karena citra tertentu yang melekat pada produk tersebut. Misalnya, Sepatu merk Bata dan Sepatu merk Channel sama-sama sepatu. Tapi ketika kita membeli Channel kita tidak sekedar membeli sepatu saja, tetapi kita juga membeli brand, membeli gengsi, dan membeli status sosial. Hal-hal yang tidak kita peroleh dengan membeli sepatu merek Bata, meski keduanya adalah sepatu. Saat itulah konsumsi menjadi hobi atau gaya hidup, tapi biasanya hal tersebut dlakukan oleh orang-orang yang berada dikalangan menengah keatas.

Hal tersebut dipandang sangat wajar jika perempuan yang


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha perempuan sering membeli kosmetik, pergi ke salon, membeli sekeranjang produk perawatan tubuh mulai dari lotion dan lulur untuk kulit, vitamin untuk rambut, dan sebagainya. Tidak wangi adalah sebagian dari dosa, maka dari itu perempuan memburu berbagai produk pengharum tubuh. Masih banyak lagi macam kebutuhan yang dilakukan perempuan, dan selama yang melakukannya perempuan perilaku konsumsi macam apapun relatif masih ditolerir oleh masyarakat. Tetapi ketika seorang laki-laki berpenampilan kurang rapi, orang cenderung sudah memaklumi. Tapi jika seorang laki-laki tampil dandy, harum dan memperhatikan penampilan, masyarakat masih merasakan janggal, karena masyarakat mengira kalau dia mungkin gay atau metroseksual. Hal tersebut tidak lazim dimata masyarakat, sehingga mesti ada istilah khusus bagi kelompok laki-laki seperti itu yang biasa disebut dengan pria metroseksual. Sehingga cukup pantas untuk jadi cover sebuah majalah bisnis Jakarta beberapa waktu lalu dan jadi topic hangat di perbincangkan di banyak media lainnya. Tema-tema yang diangkat berupa : Bagaimana Perempuan Menyikapi Lelaki metro seksual? Atau Normalkah Lelaki Metroseksual? Dan masih banyak lagi lainnya. Salah satu munculnya pria metroseksual adalah realitas bahwa semakin banyak wanita yang bekerja. Maka dari para wanita yang bekerja membuat para pria harus bisa tampil seimbang dengan para wanita yang secara alami tampil rapi dan terawat. Dan hal yang dilakukan adalah mengikuti pola perawatan tubuh dan wajah seperti halnya yang dilakukan oleh


(14)

4 Universitas Kristen Maranatha Menurut Soedjatmiko (2008) berpendapat bahwa belanja bisa menjadi tolok ukur jati diri hidup manusia. Sama hal nya dengan pria metroseksual yang bisa digambarkan sebagai sosok yang normal atau straight, sensitif dan tedidik, hanya saja mereka lebih mengedepankan sisi feminin yang mereka miliki (Jones, 2003). Juga dapat dikatakan bahwa motivasi seseorang untuk berbelanja (bagi kaum wanita mau pun pria) tidak lagi guna memenuhi kebutuhan dasar yang mereka perlukan sebagai manusia, melainkan terkait dengan hal lain, yaitu identitas (Soedjatmiko, 2008).

Pesatnya perkembangan teknologi dan mudahnya mengakses informasi yang didapat telah membawa mereka (wanita ataupun pria) pada perilaku konsumtif. Hal tersebut mereka lakukan karena mereka sangat perihatin akan penampilan fisiknya. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya, mereka rutin melakukan kebugaran tubuh dengan berolah raga dan perawatan di pusat-pusat perawatan tubuh. Perilaku tersebut menjadi masalah pada budaya gaya hidup dan perilaku konsumtif yang berlebihan (compulsive

buying) pada diri mereka sendiri. Perilaku compulsive buying tersebut

termasuk fenomena dan budaya yang berasal dari barat.

Oleh karena itu penelitian yang dilakukan mengambil objek dari mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, yang merupakan Universitas yang kebanyakan mahasiswanya dari orang yang berada, meneliti para mahasiswa yang ada disana memiliki gaya hidup yang konsumtuif dan juga tentang perilaku compulsive buying mereka lakukan yang mengarah ke arah mana bila


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha suasana hati lagi bad mood, apakah mengarah ke hal-hal yang positif atau bahkan mengarah ke negatif.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumtif Tampak terhadap Compulsive Buying Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut : apakah terdapat pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying di Universitas Kristen Maranatha?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari uraian identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah: untuk meneliti pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying di Universitas Kristen Maranatha.

1.4 Kegunaan Penelitian

Peneliti mengharapkan penelitian yang sudah dibuat memberikan hasil yang sangat bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang diinginkan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:


(16)

6 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama masih dibangku perkuliahan dengan dunia nyata (dunia kerja), serta untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying bagi setiap kalangan pria ataupun wanita.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini memberikan sebuah informasi bagi pembaca yang berminat atau tertarik untuk memahami masalah perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi konsumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi yang sangat berguna bagi konsumen, untuk mengurangi atau bahkan dapat menghilangkan perilaku compulsive buying yang ada di dalam diri sendiri dengan cara mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan perilaku negatif tersebut.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat, dari keterbatasan penelitian, sarn untuk penelitian selanjutnya dan mengimplikasikan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini berhubungan dengan pengujian pengaruh perilaku konsumtif

tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha. Menuru O’Guinn dan Faber (1989) mendefinisikan bahwa pembelian secara

kompulsif harus mencakup dua keriteria yaitu : (1) perilakunya harus berulang-ulang, dan (2) perilakunya problematik. Keriteria tersebut dapat mempengaruhi

compulsive buying juga secara negatif. Hal ini dikarenakan dari cara berpikir

orang-orang yang fokus pada tindakan konsumtif atau berbelanja dan memandang bahwa dengan tindakan konsumtif dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan, serta dapat meningkatkan citra diri, sehingga menciptakan perilaku compulsive buying di dalam dirinya.

Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa adanya suatu pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha. Dari hasil penelitian yang sudah diolah terdapat pengaruh negatif perilaku konsumtif terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha, karena hasil p value nya menunjukan nilai 0.000 < dari nilai 0.05.


(18)

5.2Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan untuk penelitian selanjutnya antara lain:

1. Peneliti tidak dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada diri responden misalnya pada faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan hal faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

2. Penelitian ini bersifat memvalidasi pernyataan yang diperoleh peneliti dari jurnal (Rahardjo & Silalahi, 2007) yang besifat kualitatif. Tetapi setelah dilakukan penelitian menggunakan data kuantitatif dan pengelompokan data menggunakan data primer, maka data tersebut dapat menunjang penelitian pada saat ini.

5.3Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan sebaiknya menganalisis terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri seperti faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyebarkan kuesioner ditempat yaung banyak responden yang ingin diteliti bagi pria, misalnya di tempat kebugaran (gym), salon, spa, dan lain-lain.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Fromm, E. (1995) Masyarakat Yang Sehat. Alih Bahasa : Sutrisno. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kartajaya, H., Yuswohady, Madyani, D., Christynar, M. & Indrio, B.D. (2004).

Metrosexuals in Venus: Pahami Perilakunya, Bidik Hatinya, Menangkan Pasarnya. Jakarta: MarkPlus&Co.

Kotler, P. & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi

Yulistian, Rifan (2010). Pengaruh Intrinsic Goals: Self-Acceptance, Affiliation,

dan Community Feeling Terhadap Compulsive Buying. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).

Oktaviyanto, Ricko (2010). Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahan

pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual di Universitas Kristen Maranatha.

Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).

Dimttmar, H, (2005a). Compulsive Buying-A Growing Concern? An Examination of Gender, Age, and Endorsement of Materialistic Values As Preditors, British Journal of Psychology, vol. 96, pp. 467-491.


(20)

Soedjatmiko, Haryanto. (2008). Saya Berbelanja Maka Saya Ada. Jatasutra. Yogyakarta.

Faber, R. J. and O’Guinn, T. C. (1989). Compulsive buying; A

phenomenological Exploration. Journal of Consumer Research, vol. 16, pp.

147-157.

Desarbo dan Edwards (1996). Typologies of compulsive Buying : A

Constrained Clusturwise Regression Aproach. Journal of Consumer Psychology, vol 5, no. 3, pp. 231-262.


(1)

5 Universitas Kristen Maranatha suasana hati lagi bad mood, apakah mengarah ke hal-hal yang positif atau bahkan mengarah ke negatif.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumtif Tampak terhadap Compulsive Buying Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut : apakah terdapat pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying di Universitas Kristen Maranatha?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari uraian identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah: untuk meneliti pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying di Universitas Kristen Maranatha.

1.4 Kegunaan Penelitian

Peneliti mengharapkan penelitian yang sudah dibuat memberikan hasil yang sangat bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang diinginkan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:


(2)

6 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama masih dibangku perkuliahan dengan dunia nyata (dunia kerja), serta untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying bagi setiap kalangan pria ataupun wanita.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini memberikan sebuah informasi bagi pembaca yang berminat atau tertarik untuk memahami masalah perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi konsumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi yang sangat berguna bagi konsumen, untuk mengurangi atau bahkan dapat menghilangkan perilaku compulsive buying yang ada di dalam diri sendiri dengan cara mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan perilaku negatif tersebut.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat, dari keterbatasan penelitian, sarn untuk penelitian selanjutnya dan mengimplikasikan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini berhubungan dengan pengujian pengaruh perilaku konsumtif

tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha. Menuru O’Guinn dan Faber (1989) mendefinisikan bahwa pembelian secara

kompulsif harus mencakup dua keriteria yaitu : (1) perilakunya harus berulang-ulang, dan (2) perilakunya problematik. Keriteria tersebut dapat mempengaruhi

compulsive buying juga secara negatif. Hal ini dikarenakan dari cara berpikir

orang-orang yang fokus pada tindakan konsumtif atau berbelanja dan memandang bahwa dengan tindakan konsumtif dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan, serta dapat meningkatkan citra diri, sehingga menciptakan perilaku compulsive buying di dalam dirinya.

Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa adanya suatu pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha. Dari hasil penelitian yang sudah diolah terdapat pengaruh negatif perilaku konsumtif terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha, karena hasil p value nya menunjukan nilai 0.000 < dari nilai 0.05.


(4)

5.2Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan untuk penelitian selanjutnya antara lain:

1. Peneliti tidak dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada diri responden misalnya pada faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan hal faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

2. Penelitian ini bersifat memvalidasi pernyataan yang diperoleh peneliti dari jurnal (Rahardjo & Silalahi, 2007) yang besifat kualitatif. Tetapi setelah dilakukan penelitian menggunakan data kuantitatif dan pengelompokan data menggunakan data primer, maka data tersebut dapat menunjang penelitian pada saat ini.

5.3Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan sebaiknya menganalisis terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri seperti faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyebarkan kuesioner ditempat yaung banyak responden yang ingin diteliti bagi pria, misalnya di tempat kebugaran (gym), salon, spa, dan lain-lain.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Fromm, E. (1995) Masyarakat Yang Sehat. Alih Bahasa : Sutrisno. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kartajaya, H., Yuswohady, Madyani, D., Christynar, M. & Indrio, B.D. (2004).

Metrosexuals in Venus: Pahami Perilakunya, Bidik Hatinya, Menangkan Pasarnya. Jakarta: MarkPlus&Co.

Kotler, P. & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi

Yulistian, Rifan (2010). Pengaruh Intrinsic Goals: Self-Acceptance, Affiliation,

dan Community Feeling Terhadap Compulsive Buying. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).

Oktaviyanto, Ricko (2010). Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahan

pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual di Universitas Kristen Maranatha.

Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).

Dimttmar, H, (2005a). Compulsive Buying-A Growing Concern? An Examination of Gender, Age, and Endorsement of Materialistic Values As Preditors, British Journal of Psychology, vol. 96, pp. 467-491.


(6)

Soedjatmiko, Haryanto. (2008). Saya Berbelanja Maka Saya Ada. Jatasutra. Yogyakarta.

Faber, R. J. and O’Guinn, T. C. (1989). Compulsive buying; A

phenomenological Exploration. Journal of Consumer Research, vol. 16, pp.

147-157.

Desarbo dan Edwards (1996). Typologies of compulsive Buying : A

Constrained Clusturwise Regression Aproach. Journal of Consumer Psychology, vol 5, no. 3, pp. 231-262.