Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahaan pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual di Universitas Kristen Maranatha.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Keberadaan pria metroseksual adalah fenomena yang menarik untuk dikaji. Pria metroseksual adalah pria yang women oriented dan memiliki karakteristik unik seperti narsis dan merawat dirinya melebihi apa yang dilakukan oleh wanita. Pria metroseksual pasti berasal dari kalangan the have atau memiliki penghasilan yang besar, sehingga rela mengeluarkan biaya besar hanya untuk mendapatkan penampilan yang sempurna dengan bergaya hidup hedonis. Keinginan ini mendorong pria metroseksual untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif pria metroseksual dikatakan bersifat overt atau tampak. Sebagai perusahaan, tujuan penelitian ini adalah menguji dan menganalisa pengaruh pendekatan dan strategi perusahaan pada perilaku konsumtif pria metroseksual di Universitas Kristen Maranatha. Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan dan strategi perusahaan yang paling berpengaruh pada perilaku konsumtif pria metroseksual adalah pendekatan dan strategi yang mampu memengaruhi sisi afeksi dan kognisi pria metroseksual.

Kata kunci: pria metroseksual, perilaku konsumtif, strategi dan pendektan, afeksi dan kognisi


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The existancy of metrosexual men becomes such as interesting phenomena to be researched . They are men who have a women oriented and having some uniqe characteristics such as narcis and runinng some treatmen theirself more than what women do. They come from "the have" class which gain a high salary, so they undoubtly cost much for getting a perfect performance . The will for having that perfect one and hedonism push them being consumptive. Their behavior can be called overt. As the company, the goal of the research is about to analyze the effect

company’s approachment and strategy toward consumptive behavior of metrosexual

men at Maranatha Christian University. The research results the best approachment and strategy that's used and paired with metrosexual behavior is the one which could influence the metrosexual's affection and cognition.

Keywords: metrosexual men, consumptive behavior, approachment and strategy, affection and cognition


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………..……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………..……... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………..……... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ………..………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Gaya Hidup Pria Metroseksual …...………..……… 7

2.1.1 Siklus Metroseksual …...…………..…….... 11

2.2 Perilaku Konsumtif ………...………..……. 14

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumtif …..…...….... 14

2.2.2 Aspek-aspek Perilaku Konsumtif …...…... 17

2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif ………...………... 19


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.3 Pendekatan Dan Strategi Perusahaan …………..………… 24

2.4 Kerangka Pemikiran ………..……….. 32

2.5 Pengembangan Hipotesis ………...……….. 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………...………. 35

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……… 36

3.3 Metode Pengambilan Sampel ………...……... 36

3.3.1 Uji Screening Questions Untuk Pria Metroseksual ………..…….. 38

3.4 Teknik Pengumpulan Data ………..…… 39

3.5 Uji Outlier ………...…. 41

3.6 Uji Normalitas ………..…... 44

3.7 Uji Multikolineritas ... 45

3.8 Uji Validitas ………...….. 47

3.8.1 Hasil Uji Validitas ………...… 50

3.9 Uji Reabilitas ………...…… 55

3.9.1 Hasil Uji Reabilitas ……….. 58

3.10 Definisi Operasional Variabel ………. 59

3.10.1 Operasionaliasi Variabel ……….. 60

3.11 Metode Analisis Data ……….. 64


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Respon Kuesioner ... 66 4.2 Karakteristik Responden ... 66

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 67 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia ……….. 67

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan ……… 68

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan

Pengeluaran Kotor per Bulan ……… 69 4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan

Kategori Daftar Produk Barang dan Jasa yang Sering Dikonsumsi ………... 70

4.2.5.1Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori

Penampilan ………... 70 4.2.5.2Karakteristik Responden

Berdasarkan Kategori

Penampilan non Pakaian …... 71 4.2.5.3Karakteristik Responden

Berdasarkan Kategori


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha 4.2.5.4Karakteristik Responden

Berdasarkan Kategori

Informasi ……….. 73

4.2.5.5Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Pergaulan ……….. 74

4.2.5.6Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jasa ………... 75

4.3 Pengujian Besar Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahaan Pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual di Universitas Kristen Maranatha ……… 75

4.4 Pembahasan Hasil Uji ……….. 81

4.4.1 Pendekatan dan Strategi Afeksi …………... 83

4.4.2 Pendekatan dan Strategi Kognisi …………. 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ……….. 87

5.2 Implikasi Manajerial ……… 89

5.3 Keterbatasan Penelitian ……… 90

5.4 Saran ……… 90 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli ……… 19

Gambar 2.2 Hubungan Antara Sistem Afektif Dan Kognitif ………... 28


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Strategi yang Didesain untuk Mempengaruhi Perilaku

Konsumen yang Tampak ………. 31

Tabel 3.1 Screening Questions Untuk Pria Metroseksual ……… 38

Tabel 3.2 Uji Outlier ... 43

Tabel 3.3 Uji Bebas Outlier ... 43

Tabel 3.4 Uji Normalitas ... 45

Tabel 3.5 Uji Mutikolineritas ……….. 46

Tabel 3.6 KMO and Bartlett's Test Analisis Faktor Akhir ……….. 51

Tabel 3.7 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Akhir ………. 52

Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Uji Validitas ... 53

Tabel 3.9 Hasil Uji Reabilitas ………. 59

Tabel 3.10 Definisi Operasional Variabel ………. 62

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……… 67

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ………. 68

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Kotor per Bulan ……….. 69

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Penampilan …….. 70

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Penampilan non Pakaian ………. 71

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Kosmetik ………. 72


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Pergaulan ………. 74 Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jasa ……….. 75 Tabel 4.11 Uji Signifikansi Parameter (Uji Statistik t) ………... 76 Tabel 4.12 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ……… 76 Tabel 4.13 Besar Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahaan

Pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual

di Universitas Kristen Maranatha ………. 79 Tabel 4.14 Model Persamaan Regresi ……… 80


(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A KUESIONER

Lampiran B HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Lampiran C HASIL UJI NORMALITAS DAN MULTIKOLINEARITAS Lampiran D HASIL UJI REGRESI

Lampiran E KARAKTERISTIK RESPONDEN

Lampiran F TABEL CRITICAL VALUES OF CHI SQUARE (X²) Lampiran G JURNAL PENELITIAN


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Modernisasi yang semakin meluas tidak hanya menjadikan kaum hawa sebagai sasaran konsumerisme, namun Handoko (2004) menjelaskan bahwa kaum adam dapat dijadikan obyek pasar. Fenomena sosial tersebut melahirkan istilah yang disebut sebagai pria metroseksual (http://deepblue.indika.net.id). Dengan memahami fenomena sosial yang baru berkembang ini memungkinkan para produsen untuk menciptakan pasar baru bagi dunia usaha yang tentunya sangat berpotensi jika digarap dengan serius, dimana berbagai kebutuhan khusus komunitas ini memang dapat menjadi ladang uang

Pria metroseksual adalah women-oriented men (Kertajaya dkk, 2004). Simpson (1994) dalam Kartajaya (2004) mendeskripsikan metroseksual sebagai laki-laki yang cinta setengah mati tidak hanya terhadap diri, tetapi juga gaya hidup kota besar yang dijalaninya. Pria metroseksual pada umumnya tinggal di kota besar di mana semua yang mempengaruhi gaya hidup mereka seperti akses informasi dan pergaulan sangat mudah untuk diperoleh. Kaum ini juga identik sebagai kalangan yang memiliki banyak uang, selalu mengikuti perkembangan mode, sangat memperhatikan penampilan, dan memiliki gaya hidup yang urban dan hedonis. Belakangan ini, pria metroseksual bukanlah pria yang hanya dandy dalam penampilan namun juga tipe individu dengan pola hidup bergerak menjangkau kota-kota


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha metropolis yang menyediakan segala hal yang terbaik seperti klub, spa, salon, butik, penata rambut, restoran, dan toko.

Pria metroseksual pasti berasal dari kalangan the have atau memiliki penghasilan yang besar. Mereka juga rela mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk mendapatkan penampilan yang sempurna. Sebagai kalangan berada, mereka mampu memuaskan segala keinginan dan mendapatkan apa saja yang terlintas dalam pikiran mereka (Katona, 1951). Oleh karena itu penggunaan kosmetik, pakaian dengan merek ternama, serta perawatan diri ke salon dan spa terbaik merupakan hal yang sangat wajar kalangan ini lakukan. Hal ini menimbulkan kompleksitas yang sangat tinggi yaitu meningkatnya daya beli yang menyebabkan timbulnya perilaku konsumtif. Dengan demikian kalangan pria metroseksual adalah selalu memperhatikan penampilan dan gaya yang hedonis sehingga kalangan ini selalu melakukan perilaku konsumtif.

Perilaku konsumtif merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal (Tambunan, 2001:1). Fromm (1995:23) menyatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Perilaku konsumtif seringkali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan, meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semu.


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha Perilaku konsumtif pria metroseksual dikatakan bersifat overt atau tampak. Perilaku konsumtif yang sifatnya overt atau tampak dari begitu jelas dan nyatanya perilaku yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan (Peter & Olson, 2005). Perilaku ini bisa terlihat dari bagaimana mereka berusaha merawat diri dan mempercantik penampilan mereka agar tampak trendy, klimis, dan dandy dengan melakukan aktivitas-aktivitas seperti pergi ke salon, butik, klub fitness sampai café-café untuk kebutuhan interaksi yang bebas, khas dan melapangkan akses bagi sifat hedonis yang mereka kedepankan (Rahardjo & Silalahi, 2007).

Dengan adanya calon konsumen yang memiliki karakteristik khusus (pria metroseksual), perusahaan menjadikan kalangan ini sebagai target pasar yang sangat potensial. Bagi perusahaan, hal ini menciptakan peluang untuk melakukan penetrasi kalangan pria metroseksual. Berbagai pendekatan dan strategi juga dilakukan perusahaan. Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu (Syam, 2008). Sedangkan strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif yang mengintegrasikan segala resources

dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi (Gacerindo, 2008).

Menurut Peter & Olson (2005), pendekatan yang digunakan dan disandingkan dengan perilaku konsumtif pria metroseksual, yaitu: pertama, mengetahui apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan kalangan metroseksual dan produk apa yang mungkin ditawarkan. Kedua, memberikan segala informasi melalu media spesial seperti majalah khusus pria. Ketiga,


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha menganalisa sisi afeksi dan kognisi pria metroseksual setelah menerima informasi yang diberikan perusahaan. Keempat, memanfaatkan perilaku konsumtif yang tampak dari kalangan metroseksual sebagai informasi dasar untuk perusahaan melakukan evaluasi sesuai dengan perkembangan.

Sedangkan tipe strategi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumtif yang tampak dari kalangan pria metroseksual, yaitu: pertama, afeksi adalah strategi didesain untuk mempengaruhi respon konsumen dari segi afeksi yang merupakan domain yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial (Hamzah, dkk., 2001: 9). Sebagai contoh pengkondisian klasik sisi emosi terhadap produk.

Kedua, kognisi yaitu strategi didesain untuk mempengaruhi respon konsumen dari segi kognisi yang merupakan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Sebagai contoh menyediakan informasi yang menarik, kompetitif dan menguntungkan.

Ketiga, perilaku yaitu strategi didesain untuk mempengaruhi respon konsumen dari segi perilaku yang merupakan tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan (KBBI, 2001:671). Sebagai contoh penguat positif dan perilaku modeling yang menarik.

Keempat, kombinasi yaitu strategi didesain untuk mempengaruhi berbagai macam respon konsumen. Sebagai contoh informasi tentang


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha keuntungan produk dengan ikatan emosional dan kemungkinan potongan harga.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Maranatha yang mana objek penelitian ini adalah pria metroseksual dikalangan mahasiswa. Pemilihan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha karena mayoritas mahasiswa Universitas Kristen Maranatha berasal dari keluarga kelas ekonomi menengah keatas dengan kemampuan finansial yang tinggi sehingga keadaan tersebut membuat tingkat konsumtifitas tinggi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka peneliti mengambil tema penelitian “Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahaan Pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual di Universitas Kristen Maranatha”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh pendekatan dan strategi perusahan pada perilaku konsumtif pria metroseksual di Universitas Kristen Maranatha ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah: menguji dan menganalisa pengaruh pendekatan dan strategi perusahaan pada perilaku konsumtif pria metroseksual di Universitas Kristen Maranatha.


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Peneliti mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan. Penelitian yang dilakukan peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Peneliti, menambah wawasan ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah dengan dunia praktika. Serta lebih memahami bagaimana pendekatan dan strategi perusahaan terhadap perilaku konsumtif pria metroseksual.

2. Bagi Pembaca, sebagai bahan perbandingan maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi mereka yang merasa tertarik untuk memahami masalah tentang bagaimana pendekatan dan strategi perusahaan terhadap perilaku konsumtif pria metroseksual.

3. Bagi perusahaan, agar mampu meminimalisir kesalahan atau kekurangan yang terjadi ketika memutuskan pendekatan dan strategi perusahaan untuk menghadapi pangsa pasar yang memiliki karakteristik khusus seperti pria metroseksual yang cenderung berperilaku konsumtif.


(17)

87 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini membahas mengenai simpulan hasil penelitian, implikasi manajerial, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Simpulan

Penelitian ini berhubungan dengan pengujian pengaruh pendekatan dan strategi perusahan pada perilaku konsumtif pria metroseksual di Universitas Kristen Maranatha. Pendekatan dan strategi perusahaan terdiri dari sisi afeksi, kongnisi, perilaku dan kombinasi. Dimensi pendekatan dan strategi perusahaan menurut teori mempengaruhi perilaku konsumtif pria metroseksual. Hal ini dikarenakan mengetahui segala informasi tentang bagaimana sesungguhnya pria metroseksual itu dengan segala karakteristiknya melalui perasaan, kognisi dan perilakunya adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Hal yang berguna untuk mengetahui apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan mereka dan produk-produk apa yang mungkin ditawarkan.

Hasil penelitian ini secara keseluruhan menjelaskan bahwa penggunaan pendekatan dan stretegi secara afeksi dan kognisi secara bersamaan lebih bermanfaat daripada penggunaannya secara terpisah, hal ini dapat dilihat dari R square dan adjusted R squared yang memberikan kontribusi terbesar pada afeksi dan kognisi untuk mempengaruhi perilaku konsumtif pria metroseksual.


(18)

88

Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh secara simultan dari pendekatan dan strategi perusahaan pada perilaku konsumtif pria metroseksual di Universitas Kristen Maranatha. Dari keempat dimensi yang ada pada variabel pendekatan dan strategi hanya dua dimensi yang dapat diuji yaitu afeksi dan kognisi, sedangkan dimensi perilaku dan kombinasi tidak dapat diuji karena data yang diperoleh tentang kedua variabel tersebut tidak reliabel atau konsisten.

Peneliti berpendapat bahwa hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner terlalu ambigu sehingga membingungkan responden dalam proses pengisian kuesioner. Selain faktor keambiguan pernyataan dalam kuesioner, kondisi psikologis dan faktor situasional secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat signifikansi dari hasil penelitian.

Selain dikelas peneliti juga menyebarkan kuesioner di lingkungan kampus lainnya seperti foodcourt dimana responden sedang melakukan aktivitas mereka lainnya seperti belajar, ataupun hanya beristirahat bersama teman-teman mereka. Ada beberapa situasi dimana responden merasa terganggu akan aktivitas mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Walaupun kuesioner yang diberikan diisi namun untuk mempercepat waktu responden biasanya mengisi kuesioner dengan seadanya tanpa membaca secara jelas item-item yang terdapat di dalam kuesioner.


(19)

89

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa pemasar atau perusahaan perlu mempertimbangkan kedua dimensi yang memberikan kontribusi dan pengaruh pada prilaku konsumtif pria metroseksual yaitu afeksi dan kognisi sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan dan memasuki pasar yang baru. Dalam hal ini, perusahaan perlu menimbangkan pendekatan dan strategi yang mampu menyentuh sisi afeksi dan kognisi pria metroseksual dalam upaya memanfaatkan prilaku konsumtif mereka.

Dari hasil penelitian ini, membantu pemasar atau perusahaan mengetahui bahwa jika melakukan pendekatan dan strategi yang mampu menyentuh sisi afeksi dan kognisi pria metroseksual yang berprilaku konsumtif dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan kata lain penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk melakukan pendekatan dan penentuan strategi apa yang akan dilakukan. Dan berdasarkan pengetahuan terhadap nilai-nilai dan perilaku inilah maka kemudian perusahaan menetapkan segmentasi, dan akhirnya menciptakan breakthrough product

yang mampu memenuhi kebutuhan para pria metroseksual.

Dengan terpenuhinya kebutuhan para pria metroseksual tentunya akan memberikan feedback positif kepada perusahaan akan produknya. Konsumtifitas akan produk dari perusahaan akan semakin meningkat begitu pula keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.


(20)

90

Universitas Kristen Maranatha 5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan untuk penelitian ini antara lain:

1. Peneliti tidak menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri pada diri responden misalnya faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

2. Penelitian ini bersifat memvalidasi pernyataan yang diperoleh peneliti dari jurnal (Rahardjo & Silalahi, 2007) yang besifat kualitatif. Namun setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan data kuantitatif, terdapat dua variabel yang tidak reliabel dan tidak dapat menunjang penelitian pada saat ini. Ini dikarenakan adanya keambiguan pada pernyataan untuk menganalisa variabel tersebut.

5.4 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan sebaiknya menganalisis terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri seperti faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

b. Penelitian selanjutnya diharapkan sebaiknya menyebarkan kuesioner tidak hanya di lingkungan kampus saja, ada baiknya mengambil


(21)

91

Universitas Kristen Maranatha lokasi yang lebih mendukung penelitian, misalnya mall, salon, café, butik, dan fitness center.

c. Penelitian selanjutya diharapkan sebaiknya memperbaiki pernyataan yang terdapat didalam kuesioner tentang dimensi perilaku dan kombinasi sehingga tidak terlalu ambigu dan membingungkan responden ketika mengisi kuesioner.


(22)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Albari. (2002). Mengenal Perilaku Konsumen Melalui Penelitian Motivasi. http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/view/1027

Aryani, Gunita. (2006). Hubungan Antara Konformitas dan Perilaku Konsumtif Pada Remana Di SMS Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang : Universitas Negeri Semarang (tidak dipublikasikan).

Christina, Claudy. (2008). Evaluasi Keputusan Pembelian Pria Metroseksual Market Mavens Berdasarkan Kriteria Pemilihan Merek dan Toko Ritel. Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).

Cooper, D.R., and Schindler, P.S. (2003), Bussiness Research Method, 8th ed., New York, Mc Graw Hill Irwin.

Fromm, E. (1995) Masyarakat Yang Sehat. Alih Bahasa : Sutrisno. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Gacerindo. (2008). Konsep Strategi Bisnis. http://www.gacerindo.com.

Ghozali, Imam., (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Ghozali, Imam., (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.


(23)

Universitas Kristen Maranatha Handoko, Tri. (2004). Metroseksualitas Dalam Iklan Sebagai Wacana Gaya Hidup Posmodern. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). Halaman 671.

Kartajaya, H., Yuswohady, Madyani, D., Christynar, M. & Indrio, B.D. (2004).

Metrosexuals in Venus: Pahami Perilakunya, Bidik Hatinya, Menangkan Pasarnya. Jakarta: MarkPlus&Co.

Katona, G. (1951). Psychological Analysis of Economic Behavior. New York: McGraw-Hill.

Kotler, P. & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P. (2003). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia

Magdalena, Nonie., (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Perilaku Konsumen. Bandung : PT. Refika Aditama.


(24)

Universitas Kristen Maranatha Mopangga, Herwin. (2010). Intelektual Metroseksual & (Calon) Pemimpin Kita. http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/message/27794.

Nugroho, Bhuono Agung, S.E.,M.Si., Akt. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Permadi. (2008). Pengaruh Brand Trust dan Brand Affect pada Brand Performance: brand Loyalty Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Coffee Shop Starbucks). Bandung: (tidak dipublikasikan).

Peter, J.P. & Olson, J.C. (2005). Consumer Behavior & Marketing Strategy(Seventh Edition). New York: McGraw-Hill.

Rahardjo, W. & Silalahi, B.Y. (2007). Perilaku Konsumtif Pada Pria Metroseksual Serta Pendekatan dan Strategi Yang Digunakan Untuk Mempengaruhinya. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Santoso, S & Tjiptono R. (2001). Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Savero, Bobby. (2008). Metroseksualitas, Siklus Tradisi, dan Kapitalisme. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=8550

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora, B. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sinaga, M.S. (2010). Pengaruh Hedonic Product dan Self Expressive Brand Pada Brand Loyalty dan Word of Mouth: Brand Love Sebagai Variabel Mediasi. Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).


(25)

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Swastha, B. H. D. (1998). Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty.

Syam. (2008). Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran. http://pendidikansains.blogspot.com/2008/05/beda-strategi-model-pendekatan

metode.html .

Tambunan, R. (2001). Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jurnal Psikologi dan Masyarakat. http//:www.e-psikologi.com/remaja/191101.htm.

Yulistian, Rifan (2010). Pengaruh Intrinsic Goals: Self-Acceptance, Affiliation, dan Community Feeling Terhadap Compulsive Buying. Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).


(1)

90

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan untuk penelitian ini antara lain:

1. Peneliti tidak menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri pada diri responden misalnya faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.

2. Penelitian ini bersifat memvalidasi pernyataan yang diperoleh peneliti dari jurnal (Rahardjo & Silalahi, 2007) yang besifat kualitatif. Namun setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan data kuantitatif, terdapat dua variabel yang tidak reliabel dan tidak dapat menunjang penelitian pada saat ini. Ini dikarenakan adanya keambiguan pada pernyataan untuk menganalisa variabel tersebut.

5.4 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan sebaiknya menganalisis terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri seperti faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial, dan keluarga.


(2)

91

lokasi yang lebih mendukung penelitian, misalnya mall, salon, café, butik, dan fitness center.

c. Penelitian selanjutya diharapkan sebaiknya memperbaiki pernyataan yang terdapat didalam kuesioner tentang dimensi perilaku dan kombinasi sehingga tidak terlalu ambigu dan membingungkan responden ketika mengisi kuesioner.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Albari. (2002). Mengenal Perilaku Konsumen Melalui Penelitian Motivasi. http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/view/1027

Aryani, Gunita. (2006). Hubungan Antara Konformitas dan Perilaku Konsumtif Pada Remana Di SMS Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang : Universitas Negeri Semarang (tidak dipublikasikan).

Christina, Claudy. (2008). Evaluasi Keputusan Pembelian Pria Metroseksual Market Mavens Berdasarkan Kriteria Pemilihan Merek dan Toko Ritel. Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).

Cooper, D.R., and Schindler, P.S. (2003), Bussiness Research Method, 8th ed., New York, Mc Graw Hill Irwin.

Fromm, E. (1995) Masyarakat Yang Sehat. Alih Bahasa : Sutrisno. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Gacerindo. (2008). Konsep Strategi Bisnis. http://www.gacerindo.com.

Ghozali, Imam., (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Ghozali, Imam., (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.


(4)

Handoko, Tri. (2004). Metroseksualitas Dalam Iklan Sebagai Wacana Gaya Hidup Posmodern. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). Halaman 671.

Kartajaya, H., Yuswohady, Madyani, D., Christynar, M. & Indrio, B.D. (2004). Metrosexuals in Venus: Pahami Perilakunya, Bidik Hatinya, Menangkan Pasarnya. Jakarta: MarkPlus&Co.

Katona, G. (1951). Psychological Analysis of Economic Behavior. New York: McGraw-Hill.

Kotler, P. & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P. (2003). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia

Magdalena, Nonie., (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Perilaku Konsumen. Bandung : PT. Refika Aditama.


(5)

Mopangga, Herwin. (2010). Intelektual Metroseksual & (Calon) Pemimpin Kita. http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/message/27794.

Nugroho, Bhuono Agung, S.E.,M.Si., Akt. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Permadi. (2008). Pengaruh Brand Trust dan Brand Affect pada Brand Performance: brand Loyalty Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Coffee Shop Starbucks). Bandung: (tidak dipublikasikan).

Peter, J.P. & Olson, J.C. (2005). Consumer Behavior & Marketing Strategy (Seventh Edition). New York: McGraw-Hill.

Rahardjo, W. & Silalahi, B.Y. (2007). Perilaku Konsumtif Pada Pria Metroseksual Serta Pendekatan dan Strategi Yang Digunakan Untuk Mempengaruhinya. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Santoso, S & Tjiptono R. (2001). Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Savero, Bobby. (2008). Metroseksualitas, Siklus Tradisi, dan Kapitalisme. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=8550

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora, B. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sinaga, M.S. (2010). Pengaruh Hedonic Product dan Self Expressive Brand Pada Brand Loyalty dan Word of Mouth: Brand Love Sebagai Variabel Mediasi. Bandung:


(6)

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Swastha, B. H. D. (1998). Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty.

Syam. (2008). Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran. http://pendidikansains.blogspot.com/2008/05/beda-strategi-model-pendekatan

metode.html .

Tambunan, R. (2001). Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jurnal Psikologi dan Masyarakat. http//:www.e-psikologi.com/remaja/191101.htm.

Yulistian, Rifan (2010). Pengaruh Intrinsic Goals: Self-Acceptance, Affiliation, dan Community Feeling Terhadap Compulsive Buying. Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).