Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Audit dan Kondisi Keuangan terhadap Opini Audit Going Concern.

(1)

ABSTRACT

Going concern is a basic assumption in the preparation of financial statements, a firm is assumed not intend or desire to liquidate or materially reduce its business scale. The problems will be identified is how to influence the quality audit of going concern audit opinion and how the influence of the financial condition of the going-concern audit opinion. The sampling method chosen in this study non-probability, conducted by sampling method aims (purposive sampling). Data analysis in this research using descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. The quality audit does not affect the going concern audit opinion and have a positive direction. The big four of public accounting firm or non the big four of public accounting firm will always be objective in giving the opinion, if a company is experiencing doubts in the viability of its business it will be given going-concern audit opinion. Financial conditions affect the going going-concern audit opinion and have a negative direction. The better the financial condition of the company the less likely for companies going concern audit opinion is given, because the company will only be given going-concern audit opinion if you have doubts in the viability of their business or go bankrupt.

Key words: going concern, audit quality, financial condition, going-concern audit opinion, descriptive statistics, inferential statistics.


(2)

ABSTRAK

Going concern merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Masalah-masalah yang diidentifikasi yaitu bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap opini audit going concern dan bagaimana pengaruh kondisi keuangan terhadap opini audit going concern. Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih secara nonprobabilitas, dilakukan dengan metode pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dan memiliki arah positif. KAP the big four maupun KAP non the big four akan selalu bersikap objektif dalam memberikan pendapat, jika suatu perusahaan mengalami keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya maka akan diberikan opini audit going concern. Kondisi keuangan berpengaruh terhadap opini audit going concern dan memiliki arah negatif. Semakin baik kondisi keuangan perusahaan maka semakin kecil kemungkinan bagi perusahaan diberikan opini audit going concern, karena perusahaan hanya akan diberikan opini audit going concern jika mengalami keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya atau bangkrut.

Kata kunci: going concern, kualitas audit, kondisi keuangan, opini audit going concern, statistik deskriptif, statistik inferensial.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Latar Belakang ... 5

2.1.1. Auditing ... 5

2.1.1.1. Jenis-jenis Audit ... 6

2.1.1.2. Laporan Audit ... 7

2.1.1.3. Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen ... 10

2.1.1.4. Standar Auditing ... 11

2.1.1.5. Hubungan Standar Auditing dengan Standar Pengendalian Mutu ... 12

2.1.2. Going Concern ... 13

2.1.3. Kualitas Audit ... 16

2.1.4. Kondisi Keuangan ... 18

2.2. Pengembangan Hipotesis ... 19

2.2.1. Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Going Concern ... 19

2.2.2. Analisis Pengaruh Faktor Kondisi Keuangan Terhadap Opini Audit Going Concern ... 20


(5)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 23

3.2. Definisi Operasional Variabel ... 24

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4. Analisis Data ... 26

3.4.1. Statistik Deskriptif ... 26

3.4.2. Statistik Inferensial ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian... 33

4.2. Hasil Penelitian ... 35

4.3. Pembahasan ... 41

4.3.1. Statistik Deskriptif ... 41

4.3.2. Statistik Inferensial... 51

4.3.3. Pengujian Hipotesis ... 56

4.3.3.1. Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Going Concern .... 56

4.3.3.2. Analisis Pengaruh Faktor Kondisi Keuangan Terhadap Opini Audit Going Concern ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 58


(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN ... 64


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 22


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel III.1. Daftar Variabel, Indikator, Sub Indikator, dan

Skala Penelitian ... 24 Tabel IV.1. Proses Pengambilan Sampel Berdasarkan Kriteria ... 33 Tabel IV.2. Hasil Pengambilan Sampel Berdasarkan Kriteria ... 34 Tabel IV.3.1. Distribusi Variabel Opini Audit Going Concern

Berdasarkan Periode... 35 Tabel IV.3.2. Distribusi Variabel Kualitas Audit Berdasarkan Periode... 35 Tabel IV.3.3. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Berdasarkan Periode 36 Tabel IV.4.1.1. Distribusi KAP Non The Big Four

Berdasarkan Variabel Dependen ... 37 Tabel IV.4.1.2. Distribusi KAP The Big Four

Berdasarkan Variabel Dependen ... 37 Tabel IV.4.2.1. Distribusi Distress Zone (Bankruptcy)

Berdasarkan Variabel Dependen ... 38 Tabel IV.4.2.2. Distribusi Gray Area Berdasarkan Variabel Dependen ... 39 Tabel IV.4.2.3. Distribusi Safe Zone (Non-Bankruptcy)

Berdasarkan Variabel Dependen ... 39 Tabel IV.5. Distribusi Nilai Kondisi Keuangan

Berdasarkan Variabel Dependen ... 40 Tabel IV.6.1. Frekuensi Variabel Kualitas Audit


(9)

Berdasarkan Data Opini Audit Non Going Concern ... 41

Tabel IV.6.2. Statistik Deskriptif Variabel Kondisi Keuangan Berdasarkan Data Opini Audit Non Going Concern ... 42

Tabel IV.6.3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Variabel Kondisi Keuangan Berdasarkan Data Opini Audit Non Going Concern ... 43

Tabel IV.7.1. Frekuensi Variabel Kualitas Audit Berdasarkan Data Opini Audit Going Concern ... 44

Tabel IV.7.2. Statistik Deskriptif Variabel Kondisi Keuangan Berdasarkan Data Opini Audit Going Concern ... 45

Tabel IV.7.3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Variabel Kondisi Keuangan Berdasarkan Data Opini Audit Going Concern ... 46

Tabel IV.8.1. Frekuensi Variabel Opini Audit Going Concern ... 47

Tabel IV.8.2. Frekuensi Variabel Kualitas Audit ... 47

Tabel IV.8.3. Statistik Deskriptif Variabel Kondisi Keuangan ... 48

Tabel IV.8.4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Variabel Kondisi Keuangan ... 50

Tabel IV.9.1. Uji Likelihood L ... 51

Tabel IV.9.2. Uji Goodness Of Fit ... 52

Tabel IV.9.3. Uji R Square ... 53

Tabel IV.9.4. Uji Multikolinearitas ... 53

Tabel IV.9.5. Uji Klasifikasi ... 54


(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik IV.1. Histogram Variabel Kondisi Keuangan ... 49


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A.1. Distribusi Variabel Opini Audit Going Concern

Periode 2008 ... 64

Lampiran A.2. Distribusi Variabel Opini Audit Going Concern Periode 2009 ... 65

Lampiran B.1. Distribusi Variabel Kualitas Audit Periode 2008... 66

Lampiran B.2. Distribusi Variabel Kualitas Audit Periode 2009... 67

Lampiran C.1.1. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Periode 2008 ... 68

Lampiran C.1.2. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Periode 2008 (Lanjutan) ... 69

Lampiran C.1.3. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Periode 2008 (Lanjutan) ... 70

Lampiran C.2.1. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Periode 2009 ... 71

Lampiran C.2.2. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Periode 2009 (Lanjutan) ... 72

Lampiran C.2.3. Distribusi Variabel Kondisi Keuangan Periode 2009 (Lanjutan) ... 73

Lampiran D.1. Distribusi Nilai Kondisi Keuangan Periode 2008 ... 74

Lampiran D.2. Distribusi Nilai Kondisi Keuangan Periode 2009 ... 75

Lampiran E.1.1. Distribusi Opini Audit Non Going Concern ... 76


(12)

Lampiran E.2.1. Distribusi KAP Non The Big Four ... 78

Lampiran E.2.2. Distribusi KAP The Big Four ... 79

Lampiran E.3.1. Distribusi Distress Zone (Bankruptcy) ... 80

Lampiran E.3.2. Distribusi Gray Area ... 81


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Santosa dan Wedari (2007:141), Petronela (2004) menyatakan bahwa: Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, entitas tersebut menjadi bermasalah. Dalam Santosa dan Wedari (2007:141), Syahrul (2000) menyatakan bahwa: Going concern disebut juga sebagai kontinuitas yang merupakan asumsi akuntansi yang memperkirakan suatu bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Dalam Santosa dan Wedari (2007:141), Hani dkk. (2003) menyatakan bahwa: Asumsi going concern berarti suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Dalam Setyarno dkk. (2006:2), Standar Akuntansi Keuangan (2002) menyatakan bahwa: Going concern merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Dalam Praptitorini dan Januarti (2007:2), Standar Profesional Akuntan Publik (2001) menyatakan bahwa: Auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit.


(14)

Dalam Santosa dan Wedari (2007:141), Standar Profesional Akuntan Publik (2001) menyatakan bahwa: Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam Santosa dan Wedari (2007:142), Setiawan (2006) menyatakan bahwa: Auditor harus bertanggung jawab terhadap opini audit going concern yang dikeluarkannya, karena akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan. Dalam Santosa dan Wedari (2007:142), Hani dkk. (2003) menyatakan bahwa: Pengeluaran opini audit going concern ini sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi, karena ketika seorang investor akan melakukan investasi ia perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, terutama yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam Setyarno dkk. (2006:2), Mutchler (1985) menyatakan bahwa: Perusahaan yang kecil akan lebih berisiko menerima opini audit going concern dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar.

Dalam Praptitorini dan Januarti (2007:3), Craswell et al. (1995) menyatakan bahwa: Reputasi auditor kurang bernilai ketika dalam suatu industri juga terdapat auditor spesialis. Dalam Santosa dan Wedari (2007:142), Ramadhany (2004) menyatakan bahwa: Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going concern. Dalam Santosa dan Wedari (2007:142), Mckeown et al. (1991) menyatakan bahwa: Semakin kondisi keuangan perusahaan terganggu atau memburuk maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern. Sebaliknya pada perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan keuangan auditor tidak pernah mengeluarkan opini audit going concern. Dalam Fany


(15)

dan Saputra (2005:966), Carlson et al. (1998) menyatakan bahwa: Ketika seorang investor akan melakukan investasi pada suatu perusahaan, ia perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut terutama yang menyangkut tentang kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Melihat pentingnya pengaruh faktor kualitas auditor dan kondisi keuangan perusahaan terhadap opini audit going concern, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya untuk penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Audit dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Audit Going Concern”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berhubungan dengan opini audit going concern, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap opini audit going concern? 2. Bagaimana pengaruh kondisi keuangan terhadap opini audit going concern?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian mengenai opini audit going concern ini adalah untuk:

1. Menganalisis pengaruh kualitas audit terhadap opini audit going concern. 2. Menganalisis pengaruh kondisi keuangan terhadap opini audit going


(16)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi:

1. Auditor

Menjadi bahan masukan yang berguna tentang pengaruh faktor kualitas audit dan kondisi keuangan dalam menetapkan kebijakan auditor mengenai opini audit going concern, serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan dan perubahan yang diperlukan di masa depan.

2. Masyarakat

Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan, serta menjadi bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap opini audit going concern. 3. Penulis

Memperoleh gambaran secara langsung bagaimana teori-teori akuntansi terutama faktor kualitas audit dan kondisi keuangan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Selain itu juga untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata 1 (S-1) di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung 2011.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Kualitas audit bernilai positif sebesar 0,744, sehingga hipotesis penelitian memiliki arah positif. Kualitas audit mempunyai probabilitas signifikansi 0,557, lebih besar daripada nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 maka hipotesis penelitian tidak berpengaruh secara signifikan, H0 diterima dan H1 ditolak. KAP the big four maupun KAP non the big four akan selalu bersikap objektif dalam memberikan pendapat, jika suatu perusahaan mengalami keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya maka akan diberikan opini audit going concern.

2. Kondisi keuangan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Kondisi keuangan bernilai negatif sebesar -3,719, sehingga hipotesis penelitian memiliki arah negatif. Kondisi keuangan mempunyai probabilitas signifikansi 0,011, lebih kecil daripada nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 maka hipotesis penelitian berpengaruh secara signifikan, H0 ditolak dan H2 diterima. Semakin baik kondisi keuangan perusahaan maka semakin kecil kemungkinan bagi perusahaan diberikan opini audit going concern, karena perusahaan hanya akan diberikan opini audit going concern


(18)

jika mengalami keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya atau bangkrut.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka saran untuk bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan yaitu:

1. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan periode 2 tahun, untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan menambah periode penelitian menjadi lebih lama.

2. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan 30 sampel perusahaan, untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan untuk menambah sampel perusahaan manufaktur menjadi lebih banyak.

3. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel independen, untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen menjadi lebih bervariasi.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Hoesada, Jan. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S.. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi ke-12. (Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Boynton, William C. and N., Raymond. (2006). Modern Auditing: Assurance

Services, and the Integrity of Financial Reporting. 8th Edition. United States

of America: John Wiley & Sons, Inc.

Carcello, J. V. and Neal, T. L.. (2000). Audit Committee Composition and Auditor Reporting. The Accounting Review, Volume 75, Issue 4, Page 453-467.

Carlson, Steven J., Glezen, G. William, and Benefield, Michael E.. (1998). An Investigation of Investor Reaction to the Information Content of a Going Concern Audit Report While Controlling for Concurrent Financial Statement Disclosures. Journal of Business and Economics, Volume 37, Issue 3, Summer, Page 25-38.

Craswell, A. T., Francis, J. R., and Taylor, S. L.. (1995). Auditor Brand Name Reputations and Industry Specializations. Journal of Accounting and Economics, December, Page 297-322.

Deangelo, L. E., (1981). Auditor Independce, ‘Lowballing’, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics, August, Page 113-127.

Fanny, Margaretta dan Saputra, Sylvia. (2005). Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Jakarta: Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 15-16 September, Halaman 966-978.


(20)

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi ke-5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

H. M., Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hani, Clearly, dan Mukhlasin. (2003). Going Concern dan Opini Audit: Suatu Studi pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Jakarta: Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya, 16-17 Oktober, Halaman 1221-1233.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mckeown, J. C., Mutchler, J. F., and Hopwood, W.. (1991). Towards an Explanation of Auditor Failure to Modify the Audit Opinion of Bankrupt Companies. Auditing: A Journal Practice and Theory, Supplement, Page 1-13.

Messier, Jr., William F., Glover, Steven M., and Prawitt, Douglas F.. (2005). Jasa Audit & Assurance: Pendekatan Sistematis. Edisi ke-4. (Diterjemahkan oleh: Nuri Hinduan). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Munawir, H. S.. (1999). Auditing Modern. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Mutchler, J., (1985). A Multivariate Analysis of the Auditor’s Going Concern Opinion Decision. Journal of Accounting Research, Autumn, Page 668-682.


(21)

Petronela, Thio. (2004). Perkembangan Going Concern Perusahaan dalam Pemberian Opini Audit. Jurnal Balance, Halaman 47-55.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Januarti, Indira. (2007). Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going concern. Semarang: Simposium Nasional Akuntansi X Makasar, 26-28 Juli, Halaman 1-25.

Purba, Marisi P.. (2009). Asumsi Going Concern (Suatu Tinjauan Terhadap Dampak Krisis Keuangan atas Opini Audit dan Laporan Keuangan). Edisi ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ramadhany, Alexander. (2004). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Semarang: Jurnal Maksi, Volume 4.

Ruiz, Barbadillo Emiliano, Aguilar, Nivez Gomez, Barbera, Cristina De Fuentes, and Benau, Maria Antonia Garcia. (2004). Audit Quality and the Going Concern Decision Making Process. European Accounting Review, Volume 13, Issue 4, Page 597-620.

Santosa, Arga Fajar dan Wedari, Linda Kusumaning. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Semarang: Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Volume 11, Nomor 2, Desember, Halaman 141-158.

Setiawan, Santy. (2006). Opini Going Concern dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Volume 5, Nomor 1, Mei, Halaman 59-67.

Setyarno, Eko Budi, Januarti, Indira, dan Faisal. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Terhadap Opini Audit Going Concern. Semarang: Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus, Halaman 1-25.

Syahrul dan Afdi, Muhammad. (2000). Kamus Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.


(22)

Trihendradi, Cornelius. (2005). SPSS 13: Step by Step Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.

Http://www-01.ibm.com/software/analytics/spss/

Http://www.idx.co.id/


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Kualitas audit bernilai positif sebesar 0,744, sehingga hipotesis penelitian memiliki arah positif. Kualitas audit mempunyai probabilitas signifikansi 0,557, lebih besar daripada nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 maka hipotesis penelitian tidak berpengaruh secara signifikan, H0 diterima dan H1 ditolak. KAP the big four maupun KAP non the big four akan selalu bersikap objektif dalam memberikan pendapat, jika suatu perusahaan mengalami keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya maka akan diberikan opini audit going concern.

2. Kondisi keuangan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Kondisi keuangan bernilai negatif sebesar -3,719, sehingga hipotesis penelitian memiliki arah negatif. Kondisi keuangan mempunyai probabilitas signifikansi 0,011, lebih kecil daripada nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 maka hipotesis penelitian berpengaruh secara signifikan, H0 ditolak dan H2 diterima. Semakin baik kondisi keuangan perusahaan maka semakin kecil kemungkinan bagi perusahaan diberikan opini audit going concern, karena perusahaan hanya akan diberikan opini audit going concern


(2)

BAB V 59 SIMPULAN DAN SARAN

jika mengalami keraguan dalam kelangsungan hidup usahanya atau bangkrut.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka saran untuk bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan yaitu:

1. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan periode 2 tahun, untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan menambah periode penelitian menjadi lebih lama.

2. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan 30 sampel perusahaan, untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan untuk menambah sampel perusahaan manufaktur menjadi lebih banyak.

3. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel independen, untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen menjadi lebih bervariasi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Hoesada, Jan. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S.. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi ke-12. (Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Boynton, William C. and N., Raymond. (2006). Modern Auditing: Assurance Services, and the Integrity of Financial Reporting. 8th Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Carcello, J. V. and Neal, T. L.. (2000). Audit Committee Composition and Auditor Reporting. The Accounting Review, Volume 75, Issue 4, Page 453-467.

Carlson, Steven J., Glezen, G. William, and Benefield, Michael E.. (1998). An Investigation of Investor Reaction to the Information Content of a Going Concern Audit Report While Controlling for Concurrent Financial Statement Disclosures. Journal of Business and Economics, Volume 37, Issue 3, Summer, Page 25-38.

Craswell, A. T., Francis, J. R., and Taylor, S. L.. (1995). Auditor Brand Name Reputations and Industry Specializations. Journal of Accounting and Economics, December, Page 297-322.

Deangelo, L. E., (1981). Auditor Independce, ‘Lowballing’, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics, August, Page 113-127.

Fanny, Margaretta dan Saputra, Sylvia. (2005). Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Jakarta: Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 15-16 September, Halaman 966-978.


(4)

DAFTAR PUSTAKA 61

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi ke-5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

H. M., Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hani, Clearly, dan Mukhlasin. (2003). Going Concern dan Opini Audit: Suatu Studi pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Jakarta: Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya, 16-17 Oktober, Halaman 1221-1233.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mckeown, J. C., Mutchler, J. F., and Hopwood, W.. (1991). Towards an Explanation of Auditor Failure to Modify the Audit Opinion of Bankrupt Companies. Auditing: A Journal Practice and Theory, Supplement, Page 1-13.

Messier, Jr., William F., Glover, Steven M., and Prawitt, Douglas F.. (2005). Jasa Audit & Assurance: Pendekatan Sistematis. Edisi ke-4. (Diterjemahkan oleh: Nuri Hinduan). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Munawir, H. S.. (1999). Auditing Modern. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Mutchler, J., (1985). A Multivariate Analysis of the Auditor’s Going Concern Opinion Decision. Journal of Accounting Research, Autumn, Page 668-682.


(5)

DAFTAR PUSTAKA 62

Petronela, Thio. (2004). Perkembangan Going Concern Perusahaan dalam Pemberian Opini Audit. Jurnal Balance, Halaman 47-55.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Januarti, Indira. (2007). Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going concern. Semarang: Simposium Nasional Akuntansi X Makasar, 26-28 Juli, Halaman 1-25.

Purba, Marisi P.. (2009). Asumsi Going Concern (Suatu Tinjauan Terhadap Dampak Krisis Keuangan atas Opini Audit dan Laporan Keuangan). Edisi ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ramadhany, Alexander. (2004). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Semarang: Jurnal Maksi, Volume 4.

Ruiz, Barbadillo Emiliano, Aguilar, Nivez Gomez, Barbera, Cristina De Fuentes, and Benau, Maria Antonia Garcia. (2004). Audit Quality and the Going Concern Decision Making Process. European Accounting Review, Volume 13, Issue 4, Page 597-620.

Santosa, Arga Fajar dan Wedari, Linda Kusumaning. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Semarang: Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Volume 11, Nomor 2, Desember, Halaman 141-158.

Setiawan, Santy. (2006). Opini Going Concern dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Volume 5, Nomor 1, Mei, Halaman 59-67.

Setyarno, Eko Budi, Januarti, Indira, dan Faisal. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Terhadap Opini Audit Going Concern. Semarang: Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus, Halaman 1-25.

Syahrul dan Afdi, Muhammad. (2000). Kamus Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.


(6)

DAFTAR PUSTAKA 63

Trihendradi, Cornelius. (2005). SPSS 13: Step by Step Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.

Http://www-01.ibm.com/software/analytics/spss/

Http://www.idx.co.id/


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 45 97

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

AUDI02. PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 0 25