Analisis Metode EOQ (Economic Order Quantity) dalam Mengoptimalkan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik "Agroplas" Bandung.

(1)

ABSTRACT

The problem of production is often faced by the manufacturing company. One way of reduced cost of production is to optimize the cost of inventory is done using analysis of the EOQ (Economic Order Quantity) which is expected to control the supply of raw materials optimally. This study aims to determine the EOQ can optimize the use of raw material inventory control, and material requirements planning know by EOQ in optimizing inventory control. The object of the study, namely PT. Agronesia Industrial Plastics Division "Agroplas" Bandung. The research method used is descriptive method of analysis with a quantitative approach. The variable in this study is the supply and use of raw materials. The analysis used is the EOQ. Based on this research, EOQ method needs to be applied in PT. Agroplas because based on calculations found that the total cost of raw material inventories is calculated according to EOQ less than that incurred by the company, then there is a cost savings when the company's raw material inventory using the EOQ method in inventory of raw materials.


(2)

ABSTRAK

Permasalahan produksi merupakan hal yang sering dihadapi oleh perusahaan manufaktur. Salah satu cara penekanan biaya produksi adalah dengan mengoptimalkan biaya persediaan yang dilakukan menggunakan analisis EOQ (Economic Order Quantity) yang diharapkan dapat mengendalikan persediaan bahan baku seoptimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan EOQ dapat mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku, dan mengetahui perencanaan kebutuhan bahan baku menurut EOQ dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan. Objek dari penelitian ini, yaitu PT. Agronesia Divisi Industri Plastik "Agroplas" Bandung. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah persediaan dan penggunaan bahan baku. Analisis yang digunakan adalah metode EOQ. Berdasarkan hasil penelitian, metode EOQ perlu diterapkan di PT. Agroplas karena berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut EOQ lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan bahan baku bila perusahaan menggunakan metode EOQ dalam persediaan bahan bakunya.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ...v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...6

2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Persediaan ... 6


(4)

2.1.2 Pengendalian Persediaan Bahan Baku ... 10

2.1.2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Bahan Baku ... 10

2.1.2.2 Tujuan Pengendalian Pesediaan ... 11

2.1.2.3 Sistem Pengendalian Persediaan ... 12

2.1.3 Penggunaan Bahan Baku ... 13

2.1.3.1 Pengertian Bahan Baku ... 13

2.1.3.2 Kebutuhan Bahan Baku ... 14

2.1.3.3 Tingkat Penggunaan Bahan Baku ... 15

2.1.4 Metode EOQ (Economic Order Quantity) ... 16

2.1.4.1 Pengertian EOQ (Economic Order Quantity) ... 16

2.1.4.2 Penetapan EOQ (Economic Order Quantity) ... 16

2.1.4.3 Biaya Dalam EOQ (Economic Order Quantity) ... 18

2.1.4.4 Kebijakan-kebijakan EOQ (Economic Order Quantity)... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Berfikir... 28

BAB IIIMETODE PENELITIAN ...30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian... 30

3.3 Variabel Penelitian ... 31

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.5 Metode Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Gambaran Umum PT. Agroplas ... 36


(5)

4.1.3 Struktur Organisasi Dalam Perusahaan ... 38

4.1.4 Sistem Penjadwalan Produksi ... 45

4.1.5 Waktu Kerja ... 46

4.2 Deskriptif Hasil Penelitian ... 47

4.2.1. Pembelian Bahan Baku ... 47

4.2.2 Penggunaan Bahan Baku ... 49

4.2.3. Biaya Pemesanan ... 51

4.2.4. Prosentase Biaya Penyimpanan ... 53

4.3 Analisis Data ... 54

4.3.1. Analisis Kebutuhan Bahan Baku ... 54

4.3.2. Perhitungan EOQ ... 56

4.3.2.1 Penentuan Kuantitas Pembelian Optimal... 57

4.3.2.2 Penentuan Persediaan Pengaman (Safety Stock) ... 58

4.3.2.3 Penentuan Pemesanan Kembali (Reorder Point) ... 62

4.3.2.4 Penentuan Persediaan Maksimum (Maximum Inventory) .... 63

4.3.2.5 Perhitungan Total Biaya Persediaan Bahan Baku (TIC) ... 65

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V PENUTUP...74

5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ...77

LAMPIRAN ...79


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Grafik Economic Order Quantity ...17 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ...29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Agroplas ...39


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembelian Bahan Baku Polyethylene Terephthalate (PET) ...47

Tabel 2 Penggunaan Bahan Baku Polyethylene Terephthalate (PET) ...49

Tabel 3 Biaya Pemesanan ...51

Tabel 4 Prosentase Biaya simpan, Harga per unit dan Biaya penyimpanan ... 53

Tabel 4.1 Rincian Biaya Penyimpanan PT Agroplas ... 53

Tabel 5 Perhitungan Bahan Baku Tahun 2010 – 2012 Pada PT Agroplas ... 54

Tabel 5 (lanjutan) Perhitungan Bahan Baku Tahun 2010 – 2012 ... 55

Tabel 6 Pemakaian bahan baku, harga per unit, total biaya pemakaian dan biaya pemesanan periode tahun 2010-2012 ... 56

Tabel 7 Deviasi Tahun 2010 ... 59

Tabel 8 Deviasi Tahun 2011 ... 60

Tabel 9 Deviasi Tahun 2012 ... 61

Tabel 10 Besarnya EOQ, Safety Stock, Reorder Point, dan Maximum Inventory Bahan Baku periode Tahun 2010 – 2012 ... 64

Tabel 11 Persediaan Rata – Rata Bahan Baku Perusahaan Tahun 2010 – 2012 .. 66

Tabel 12 Total Biaya Persediaan Bahan Baku Menurut EOQ dan Total Biaya Persediaan Bahan Baku Yang Dijalankan Perusahaan serta Penghematan Yang Diperoleh Selama Periode Tahun 2010 – 2012 ... 71


(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Pembelian Bahan Baku ...48 Grafik 2 Penggunaan Bahan Baku ... 50 Grafik 3 Biaya Pemesanan ...52 Grafik 4 Hubungan Antara EOQ, Safety Stock, ROP dan Maximum Inventory Bahan Baku Tahun 2010 ... 68 Grafik 5 Hubungan Antara EOQ, Safety Stock, ROP dan Maximum Inventory Bahan Baku Tahun 2011 ...69 Grafik 6 Hubungan Antara EOQ, Safety Stock, ROP dan Maximum Inventory Bahan Baku Tahun 2012 ... 70 Grafik 7 Perbandingan Total Biaya Persediaan Menurut EOQ dan Total Biaya Persediaan Menurut Perusahaan ... 72


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Persetujuan Penelitian ...79 Lampiran B Struktur Organisasi PT Agroplas ...80 Lampiran C Berita Acara Bimbingan ...81


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perencanaan dan pengendalian produksi sangat diperlukan dalam suatu perusahaan untuk menjamin kelancaran produksi yang dilakukan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba atau keuntungan dapat tercapai, tetapi apabila proses produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Sedangkan kelancaran proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang akan diolah dalam produksi.

Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Kesalahan menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam) dalam mengotrol bahan baku pada persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya sewa gudang dan biaya yang terjadi sehubungan dengan kerusakan barang yang disimpan dalam gudang, sehingga semuanya ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Begitupun sebaliknya jika investasi pada persediaan terlalu kecil maka juga dapat menekan keuntungan perusahaan, hal ini disebabkan karena adanya biaya stock out yaitu biaya yang terjadi akibat perusahaan


(11)

Pendahuluan | 2

kehabisan persediaan yang meliputi hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan karena permintaan konsumen tidak dapat dilayani, proses produksi yang tidak efisien dan biaya-biaya yang terjadi akibat pembelian bahan secara serentak.

Dalam hal ini pengawasan atau pengendalian persediaan dapat membantu mengurangi resiko sekecil mungkin. Pengawasan persediaan merupakan masalah yang sangat penting, karena jumlah persediaan akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses produksi serta keefektifan dan efisiensi perusahaan tersebut.

Seharusnya dengan adanya kebijakan persediaan bahan baku yang diterapkan dalam perusahaan, biaya persediaan tersebut dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk meminimumkan biaya persediaan tersebut dapat digunakan

analisis “Economic Order Quantity” (EOQ). EOQ adalah volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian. (Prawirosentono,2001:49). Dengan adanya perencanaan metode EOQ, perusahaaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisisensi persediaan bahan baku. Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan ruangan kerja, menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga


(12)

Pendahuluan | 3

Perusahaan juga perlu menentukan waktu pemesanan kembali bahan baku yang akan digunakan atau reorder point (ROP) agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu kelancaran kegiatan produksi. Yang dimaksud dengan (ROP) adalah titik waktu dimana sebuah pesanan baru harus dilakukan (atau persiapan dimulai). (Hansen dan Mowen, 2005:474).

Dari perhitungan EOQ dan ROP dapat ditentukan titik minimum dan maksimum persediaan bahan. Persediaan yang diselenggarakan paling banyak sebesar titik maksimum, yaitu pada saat bahan yang dibeli datang. Tujuan penentuan titik maksimum adalah agar dana yang tertanam dalam persediaan bahan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan. Karena pada saat bahan yang dibeli datang besarnya bahan digudang perusahaan sama dengan persediaan besi atau safety stock.

Berdasarkan penelitian Rike (2007) menunjukkan total biaya persediaan bahan baku yang harus dikeluarkan oleh perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut EOQ, sehingga dapat disimpulkan bahwa EOQ dapat meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku dalam perusahaan.

Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat topik dalam skripsi mengenai pengendalian bahan baku di perusahaan tersebut dengan

judul “ANALISIS METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DALAM MENGOPTIMALKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. AGRONESIA DIVISI INDUSTRI PLASTIK “AGROPLAS” BANDUNG”.


(13)

Pendahuluan | 4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dihadapi adalah:

1. Apakah penggunaan EOQ (Economic Order Quantity) dapat mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku?

2. Bagaimana perencanaan kebutuhan bahan baku menurut EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai solusi optimal dari masalah persediaan ini diharapkan dapat memenuhi tujuan yang diinginkan, yaitu:

1. Mengetahui penggunaan EOQ (Economic Order Quantity) dapat mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku.

2. Mengetahui perencanaan kebutuhan bahan baku menurut EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung.


(14)

Pendahuluan | 5

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi khususnya akuntansi dalam menerapkan suatu metode persediaan pada perusahaan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta mempraktekkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah agar dapat melakukan riset ilmiah dan menyajikan dalam bentuk tulisan dengan baik.

b. Bagi Lembaga

Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan bagi Universitas Kristen Maranatha pada umumnya dan fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada khususnya.

c. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan pada perusahaan untuk solusi optimal dalam hal jumlah pesanan (order quantity) dan titik pemesanan kembali (reorder point), sehingga biaya persediaan bahan baku dapat ditekan. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi untuk bahan pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan pengadaan bahan baku kedepan sehingga akan lebih efektif dan efisien.


(15)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai analisis metode EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku pada Pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan EOQ (Economic Order Quantity) dapat mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku, hal ini dapat dilihat dari total biaya persediaan bahan baku perusahaan bila dihitung menurut EOQ yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh PT. Agroplas. 2. Perencanaan kebutuhan bahan baku menurut EOQ (Economic Order

Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung, yaitu :

a. Menghitung pembelian dan penggunaan bahan baku serta biaya-biaya terkait dari periode sebelumnya untuk dijadikan estimasi perhitungan periode yang akan datang.

b. Menentukan kuantitas pembelian optimal (EOQ).


(16)

Simpulan dan Saran | 75

e. Menentukan Reorder Point (ROP). Batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh PT. Agroplas.

f. Menentukan besarnya Maximum Inventory yang dibutuhkan oleh PT. Agroplas.

Dari langkah-langkah tersebut dapat diketahui jumlah persediaan bahan baku yang paling optimal.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti mencoba

memberikan saran kepada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas”

Bandung sebagai bahan pertimbangan mengenai penggunaan metode EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku yaitu sebagai berikut :

1. Perusahaan disarankan memperhatikan unsur biaya yang timbul akibat dari adanya pengadaaan persediaan bahan baku, dalam melakukan perencanaan pembelian bahan bakunya. Di masa mendatang mungkin akan terjadi peningkatan terhadap kebutuhan bahan baku, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan akan meningkat pula. Karena itu perlu adanya suatu perencanaan pembelian yang tepat agar tercipta pengorganisasian yang lebih baik, yang pada akhirnya memungkinkan adanya penghematan biaya yang lebih baik pula. Maka untuk dapat merencanakan secara cermat tentang cara persediaan bahan baku yang optimal, perusahaan dapat menggunakan metode EOQ. Dengan


(17)

Simpulan dan Saran | 76

penggunaan metode EOQ, terdapat keseimbangan pada biaya persediaan yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat lebih efisien.

2. Perusahaan sebaiknya menentukan besarnya persediaan pengaman (Safety Stock), Pemesanan Kembali (Reorder Point), dan Persediaan Maksimum (Maximum Inventory) untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku (Stock Out) dan juga kelebihan bahan baku sehingga dapat meminimalisasi biaya bahan baku bagi perusahaan.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1995. Efisiensi Persedian Bahan. BPFE. Yogyakarta.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajeman Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Gitosudarmo, Indrio. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. Hansen dan Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen: Cost Management Accounting &

Control . Alih Bahasa Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta.

Indrayati, Rike. 2007. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada PT. Tipota Furnishings Jepara. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Semarang. Dikutip dari

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH80d8/fdf33 943.dir/doc.pdf

Meilianasari, Mela. 2010. Analisisi Peranan Penerapan Metode Economic Order Quantity Dalam Meningkatkan Inventory Turnover Pada PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet "Inkaba" Bandung. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi-Universitas Komputer Indonesia. Dikutip dari

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp p-gdl-melameilia-211778-unikom_m-r

Prawirosentono, Sujadi. 2001. Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus. Bumi Aksara. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Edisi 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.

Suadi, Arif. 2000. Akuntansi Biaya. BP STIE YKPN. Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Ketujuh. CV Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Sundjaja, R., dan Barlian, I. 2002. Manajemen Keuangan 1. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta


(19)

78

Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. BPFE. Yogyakarta

Syamsudin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan.: Raja Grafindo Persada. Jakarta


(1)

Pendahuluan | 5

Universitas Kristen Maranatha 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi khususnya akuntansi dalam menerapkan suatu metode persediaan pada perusahaan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta mempraktekkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah agar dapat melakukan riset ilmiah dan menyajikan dalam bentuk tulisan dengan baik.

b. Bagi Lembaga

Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan bagi Universitas Kristen Maranatha pada umumnya dan fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada khususnya.

c. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan pada perusahaan untuk solusi optimal dalam hal jumlah pesanan (order quantity) dan titik pemesanan kembali (reorder point), sehingga biaya persediaan bahan baku dapat ditekan. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi untuk bahan pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan pengadaan bahan baku kedepan sehingga akan lebih efektif dan efisien.


(2)

74

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai analisis metode EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku pada Pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan EOQ (Economic Order Quantity) dapat mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku, hal ini dapat dilihat dari total biaya persediaan bahan baku perusahaan bila dihitung menurut EOQ yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh PT. Agroplas.

2. Perencanaan kebutuhan bahan baku menurut EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung, yaitu :

a. Menghitung pembelian dan penggunaan bahan baku serta biaya-biaya terkait dari periode sebelumnya untuk dijadikan estimasi perhitungan periode yang akan datang.

b. Menentukan kuantitas pembelian optimal (EOQ).

c. Frekuensi pembeliaan bahan baku PT. Agroplas bila menggunakan metode EOQ adalah 1 kali pembeliaan bahan baku dalam satu periode (1tahun).


(3)

Simpulan dan Saran | 75

Universitas Kristen Maranatha

e. Menentukan Reorder Point (ROP). Batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh PT. Agroplas.

f. Menentukan besarnya Maximum Inventory yang dibutuhkan oleh PT. Agroplas.

Dari langkah-langkah tersebut dapat diketahui jumlah persediaan bahan baku yang paling optimal.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan saran kepada PT. Agronesia Divisi Industri Plastik “Agroplas” Bandung sebagai bahan pertimbangan mengenai penggunaan metode EOQ (Economic Order Quantity) dalam mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku yaitu sebagai berikut :

1. Perusahaan disarankan memperhatikan unsur biaya yang timbul akibat dari adanya pengadaaan persediaan bahan baku, dalam melakukan perencanaan pembelian bahan bakunya. Di masa mendatang mungkin akan terjadi peningkatan terhadap kebutuhan bahan baku, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan akan meningkat pula. Karena itu perlu adanya suatu perencanaan pembelian yang tepat agar tercipta pengorganisasian yang lebih baik, yang pada akhirnya memungkinkan adanya penghematan biaya yang lebih baik pula. Maka untuk dapat merencanakan secara cermat tentang cara persediaan bahan baku yang optimal, perusahaan dapat menggunakan metode EOQ. Dengan


(4)

Simpulan dan Saran | 76

Universitas Kristen Maranatha penggunaan metode EOQ, terdapat keseimbangan pada biaya persediaan yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat lebih efisien.

2. Perusahaan sebaiknya menentukan besarnya persediaan pengaman (Safety Stock), Pemesanan Kembali (Reorder Point), dan Persediaan Maksimum (Maximum Inventory) untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku (Stock Out) dan juga kelebihan bahan baku sehingga dapat meminimalisasi biaya bahan baku bagi perusahaan.


(5)

77

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1995. Efisiensi Persedian Bahan. BPFE. Yogyakarta.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajeman Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Gitosudarmo, Indrio. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. Hansen dan Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen: Cost Management Accounting &

Control . Alih Bahasa Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta.

Indrayati, Rike. 2007. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada PT. Tipota Furnishings Jepara. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Semarang. Dikutip dari

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH80d8/fdf33 943.dir/doc.pdf

Meilianasari, Mela. 2010. Analisisi Peranan Penerapan Metode Economic Order Quantity Dalam Meningkatkan Inventory Turnover Pada PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet "Inkaba" Bandung. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi-Universitas Komputer Indonesia. Dikutip dari

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp p-gdl-melameilia-211778-unikom_m-r

Prawirosentono, Sujadi. 2001. Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus. Bumi Aksara. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Edisi 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.

Suadi, Arif. 2000. Akuntansi Biaya. BP STIE YKPN. Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Ketujuh. CV Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Sundjaja, R., dan Barlian, I. 2002. Manajemen Keuangan 1. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta


(6)

78

77

Universitas Kristen Maranatha Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

Pokok. BPFE. Yogyakarta

Syamsudin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan.: Raja Grafindo Persada. Jakarta