PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PEMBAGIAN WAKTU Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ips Pada Materi Pembagian Waktu Dengan Media Globe Siswa Kelas V Sdn Baleharjo 2 Tahun

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PEMBAGIAN WAKTU
DENGAN MEDIA GLOBE SISWA KELAS V SDN BALEHARJO 2
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Skripsi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh:
NUGROHO DADI WIBOWO
A 510 080 045

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

i


PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang pendidikan dasar
memfokuskan kajiannya kepada hubungan antar manusia dan proses
membantu

pengembangan

kemampuan

dalam

hubungan

tersebut.

Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikembangkan melalui kajian ini
ditunjukan untuk mencapai keserasian dan keselarasan dalam kehidupan
masyarakat.
Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam
kurikulum-kurikulum di Indonesia, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan ini tidak dapat disangkal telah membawa beberapa hasil, walaupun
belum optimal. Secara umum penguasaan pengetahuan sosial atau
kewarganegaraan lulusan pendidikan dasar relatif cukup, tetapi penguasaan
nilai dalam arti penerapan nilai, keterampilan sosial dan partisipasi sosial
hasilnya belum menggembirakan. Kelemahan tersebut sudah tertentu terkait
atau dilatarbelakangi oleh banyak hal, terutama proses pendidikan atau
pembelajarannya, kurikulum, para pengelola dan pelaksananya serta faktorfaktor yang berpengaruh lainnya.
Dalam proses belajar mengajar guru sering mengalami kesulitan untuk
memilih serta mempertimbangkan materi yang sesuai dengan konsep
pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Permasalahan ini muncul karena
rendahnya kemampuan guru dalam menjelaskan penggunaan konsep ilmu
serta pemanfaatan teknologi yang sesuai. Teknologi selalu mengalami
perubahan dengan semakin berkembangnya penemuan-penemuan mulai dari

yang sederhana sampai yang mutakhir. Kesejajaran ilmu, teknologi dan
masyarakat dengan pengajaran dimungkinkan akan terjadi keseimbangan
pertumbuhan di masyarakat baik secara fisik maupun psikis.
Seorang guru profesional diharapkan dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan dan penguasaan materi serta mampu mengajar dengan baik
sehingga dapat membawa perubahan dan wawasan berpikir peserta didik.

Sunber daya alam dapat meningkatkan taraf hidup manusia apabila
pengelolaan lingkungan dapat optimal tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Semakin banyak sumber daya alam yang tersedia dan dapat dimanfaatkan
dengan baik maka akan semakin meningkatkan taraf hidup manusia
KAJIAN TEORI
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka pada
penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah “Dengan menerapkan metode
Demonstrasi memakai media Globe dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPS kelas V SDN Baleharjo 2 Tahun Pelajaran
2012/2013”.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah
dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh
siswa. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Herawati dkk

(2009: 1) PTK adalah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan
bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru yang

memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap system, cara
kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran. 
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah
yang dimulai dari perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi
(observing) dan refleksi (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus menerus
sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklussiklus tersebut. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama
dengan kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan
atau menguatkan hasil. Akan tetapi, umumnya kegiatan yang dilakukan pada
siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan pada
siklus pertama yang bertujuan untuk memperbaiki hambatan atau kesulitan
yang ditemukan pada siklus pertama. Apabila guru merasa belum puas
terhadap hasil yang diperoleh dari siklus kedua maka guru dapat melanjutkan
kesiklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembelajaran dari awal sampai berakhirnya tindakan
siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tolak ukur keberhasilan siswa
dalam proses pembelajaran. Pada penelitian ini hasil belajar siswa terus


mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar
siswa tersebut dapat diperinci sebagai berikut:
1. Kondisi Awal
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Baleharjo 2 sebelum adanya tindakan, terlebih dahulu guru memberikan
pre test atau tes awal. Tes tersebut dilakukan pada hari Rabu, tanggal 10
Oktober 2012. Soal tes tediri dari 10 soal uraian. Berdasarkan hasil tes
yang dilakukan, maka diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh nilai
di atas KKM (≥ 60) adalah 8 siswa atau sebanyak 33,33 %. Sedangkan
siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 16 siswa atau sebanyak 66,67%.
2. Siklus 1
Tindakan siklus I dilakukan pada hari Kamis, tanggal 11 Oktober
2012. dan Jum’at 12 Oktober 2012. Pada akhir tindakan siklus I pertemuan
pertama dan kedua guru memberikan tes evaluasi berupa 10 soal uraian
secara individu untuk mengukur hasil belajar siswa. Setelah diadakan tes,
maka diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (≥
60 ) pada pertemuan pertama adalah 15 siswa atau sebanyak 62,5 %.
Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 9 siswa atau
sebanyak 37,5 %. Sedangkan pada pertemuan kedua ada 21 siswa yang

memperoleh nilai diatas KKM (≥ 60) atau sebanyak 87,5 %. Sedangkan
siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 3 siswa atau sebanyak 12,5 %
3. Siklus 2

Tindakan siklus II dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 20 Oktober
2012. Guru kembali memberikan 10 soal uraian yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana hasil belajar siswa. Adapun hasil yang diperoleh
yaitu dari 24 siswa ada 22 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (≥
60) atau sebanyak 91,6 %. Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM
sebanyak 2 siswa atau sebanyak 8,4 %.
Suharsimi Arikunto (2001:132) menjelaskan bahwa “Hasil
belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk
mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang diajarkan sudah diterima
siswa”. Untuk mengetahui hasil belajar siswa maka diadakan tes. Terbukti
dari awal tes sampai siklus II hasil belajarnya mengalami peningkatan. Selain
itu, aktivitas siswa juga menunjukkan adanya suatu peningkatan. Siswa
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian dari
Nuryani Fitri (2012) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri
04 Karangbangun Matesih Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan hasil
belajar IPA tentang mendeskripsikan bagian-bagian bunga setelah diadakan
tindakan kelas dengan penerapan pembelajaran metode demonstrasi.
Kemudian penelitian dari Purwaningsih Endang Okta (2011) dengan judul
“Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Materi Kincir Angin Sederhana

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas III SD Negeri Jurangjero 3
Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi kincir angin sederhana siswa kelas III SD Negeri Jurangjero 3
Sragen tahun pelajaran 2010/2011.
Hasil

penelitian

terdahulu

di


atas

menunjukkan

bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Karangbangun Matesih
Karanganyar dan juga dapat hasil belajar IPA pada Siswa Kelas III SD
Negeri Jurangjero 3 Sragen. Setelah diadakan penelitian di SD Negeri
Baleharjo 2 Kecamatan Sukodono untuk meningkatkan hasil belajar IPS
kelas V, ternyata hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan.
Permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini
adalah: “Apakah melalui metode demonstarsi dapat meningkatkan hasil
belajar IPS pada siswa Kelas V SD Negeri Baleharjo 2 Kecamatan
Sukodono?”. Hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara
peneliti dengan guru kelas V menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
IPS melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi telah meningkatkan
hasil belajar siswa yaitu rata-ratanya mencapai 75,62 dan sebanyak 91,6 %%

siswa mencapai KKM atau sebanyak 22 siswa. Hal tersebut berarti telah
memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75 % siswa
memenuhi KKM.

Hasil penelitian secara keseluruhan dari tindakan siklus I dan
siklus II melalui penerapan metode pembelajaran Demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi Pembagian waktu di Indonesia pada
siswa kelas V SD Negeri Baleharjo 2 Kecamatan Sukodono Tahun Pelajaran
2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar
siswa yang mampu mencapai KKM (≥ 60). Dengan demikian, hasil
penelitian tersebut dapat menjawab masalah di atas.
Berdasarkan

hasil

pembahasan

di

atas,


hipotesis

yang

menyatakan bahwa “Dengan menerapkan metode Demonstrasi memakai
media Globe dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS
kelas V SDN Baleharjo 2 Tahun Pelajaran 2012/2013”. dapat diterima
kebenarannya.

Penelitian ini ada dua siklus yang dilaksanakan peneliti dengan
dibantu guru kelas V. Hasilnya adalah dengan menerapkan metode
Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN
Baleharjo II Kecamatan Sukodono. Hipotesis tindakan yang berbunyi
“Dengan menerapkan metode Demonstrasi memakai media Globe dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas V SDN
Baleharjo 2 Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diterima. Meningkatnya hasil
belajar IPS dapat dilihat dari hasil penelitian berikut:
1. Pada siklus I dari 24 siswa yang tuntas hasil belajarnya pada pertemuan
pertama ada 15 siswa (62,5%) yang mendapatkan nilai ≥ 60, memenuhi


KKM. Dan pada pertemuan kedua meningkat lagi menjadi 21 siswa
(87,5%) yang mendapat nilai ≥ 60, memenuhi KKM.
2. Pada siklus II ada peningkatan hasil belajar dari 21 siswa menjadi 22

siswa (91,6%) yang mendapat nilai ≥ 60, memenuhi KKM. Dari data
tersebut ada peningkatan 4,1% dari siklus I. 
Berdasarkan simpulan dan data-data hasil penelitan terbukti
bahwa penerapan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
Sehingga hasil penelitian tindakan kelas dapat di implikasikan sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang tepat dalam
menentukan metode pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPS di
kelas V.
2. Menunjukkan

pentingnya

penerapan

metode

pembelajaran

yang

bervariasi dan inovatif, salah satunya metode Demonstrasi yang sudah
terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran
IPS.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pedoman bagi para guru,
bahwa berbagai metode pembelajaran yang ada dan bervariasi tidak
hanya sebagai bahan bacaan semata, akan tetapi untuk dapat menerapkan
dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga semua
aspek dapat tercapai baik itu afektif, kognitif maupun psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Awan Mutakin. 1999. Pengantar Ilmu sosial. Bandung: PT Grasindo
Bretz, Rudy. 1971. A Taxonomi of Communication Media Education Technology
Publication, Englewood.
Bimo Walgito, 1987. Manajemen. Aneka Ilmu. Jakarta
Drs. Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ellizar. 1996. Pengembangan Program Pengajaran. Padang : IKIP
Hopkin, David. 1993. A Tescher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia :
Open University Press.
(http://wawanjunaidi.blogspot.com/2011/12/pengertiandokumentasi.html) diakses
pada hari kamis jam 15.00

http://pustakanyaguru.wordpress.com/2011/02/24/pembelajaran-ips-di-sekolahdasar/ diakses pada hari rabu jam 23.00
http://blog.tp.ac.id diakses pada hari rabu jam 23.30
http://www.scribd.com/doc/7592769/Penerapan-Metode-Demonstrasi-DanEksperimen-Dalam-Mengajar-Di-Kelas-XII-IPA diakses pada hari kamis
jam 01.30
http://www.aji.0fees.net/?p=23 diakses pada hari rabu, 27 Juni 2012 jam 01.30
Kunandar.

2009.

Langkah

Mudah

Penelitian

Tindakan

kelas

Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso. 1980. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Nuryani Fitri. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui
Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04
Karangbangun Matesih Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.
Skripsi diterbitkan. UMS: Surakarta
Mulyono Tj. 1980. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Depdikbud
Puskur. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Purwaningsih. 2011. Penggunaan metode demonstrasi pada materi kincir angin
sederhana untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas III SD Negeri
Jurangjero 3 Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi diterbitkan.
UMS: Surakarta
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS.

Riyatiningsih dwi. 2011. Peningkatan hasil belajar siswa melalui metode
demonstrasi dengan pemanfaatan media gambar pada pelajaran
matematika murid kelas V SD Negeri Makam Haji 03 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. Skripsi diterbitkan. UMS: Surakarta
Sagala, Syaiful, 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Samino dan Saring Marsudi, 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz
Media.
Saidihardjo & Sumadi HS. (1996). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. (
Buku 1 ). Yogyakarta : FIP FKIP
Schramm, Wilbur. 1977. Big Media and Little Media. Tools and Technology for
Instruction, Sage Publications. Inc California
Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slametto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi, Arikunto dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Kesenian Musik Minagkabau Sumatera Barat.
Tim Penyusun Kamus Bahasa Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka
Thursan Hakim 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Udin S. Winata Putra, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas
Terbuka

 

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI Penggunaan Media Gambar dan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Organ Pernapasan Manusia Pada Siswa Kelas V SDN 4 Jepon Semester 1 T

0 3 14

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Media Gambar dan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Organ Pernapasan Manusia Pada Siswa Kelas V SDN 4 Jepon Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 11

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA MATERI KINCIR ANGIN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA MATERI KINCIR ANGIN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS III SD NEGERI JURANGJERO 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 19

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Cepokosawit Sawit Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 7

LANDASAN TEORI Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Cepokosawit Sawit Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Cepokosawit Sawit Boyolali Tahun Pelajaran 2012/20

0 0 17

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI PEMBAGIAN WAKTU Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ips Pada Materi Pembagian Waktu Dengan Media Globe Siswa Kelas V Sdn Baleharjo 2 Tahun

0 0 16

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ips Pada Materi Pembagian Waktu Dengan Media Globe Siswa Kelas V Sdn Baleharjo 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 6

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MATERI SISTEM PERNAFASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.

0 1 39

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 49