PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI 101774 SAMPALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD

MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN

KELAS IV SD NEGERI 101774 SAMPALI

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

OLEH:

DESTI NOVIANTI NASUTION

NIM 1103111014

OLEH:

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Serta Sholawat bertangkai salam penulis hadiahkan pada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan para sahabat. Semoga beliau senantiasa berkenan memberikan syafaatnya di akhirat kelak.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda serta Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis dalam masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II, serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan sekretaris jurusan PPSD Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed.


(6)

5. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Dra. Pitti Singarimbun, M.Pd dan Bapak Ramli Sitorus, M.Ed serta Bapak Drs. Rahim Sitompul, M.S selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen dan pegawai administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

yang telah banyak membantu penulis selama ini.

8. Ibu Gusni Rosdiani Hrp, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 101774 Sampali yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta guru kels IV A Ibu Kholila, Ama,Pd. yang juga banyak membantu penulis dalam penelitian. Terima kasih kepada Bapak Indra dan guru-guru lainnya yang mendukung dan memotivasi penulis dalam pelaksanaan penelitian di sekolah tersebut.

9. Ayahanda Ahmad Arifin Nst dan Ibunda Rahmawati yang telah dengan sabar mendengarkan keluh kesah penulis, memberikan dukungan, dan tak henti-hentinya berdoa untuk keberhasilah penulis serta abang Ahmad Azhari Nst, kakak Fitriani dan adik Ramadhani Nst yang tercinta yang telah ikut membantu, memberikan motivasi, dan doa bagi penulis.

10. Terkhusus teman-teman seperjuangan kelas A reguler angkatan 2010 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan skripsi ini.

11. Teman- teman mahasiswa seluruh PGSD angkatan 2010 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan skripsi ini.

12. Dan terkhusus kepada sahabat-sahabat tercinta Isma Yunita, Henny Adriana, Elga Novira Rizkinta, Apryta Gusmayani, Afriari Pertiwi, Nurul Sakinah Syah dan suami. Dan untuk adik tercinta Apri Tivani Maduwu, M. Fandi Al-Habibi, Fauziah Nst, Ivo Ndari Novita, Nurul Hasanah Syah dan Nurul Farhanah Syah serta kakanda Rifka Khairunnisa, S.Pd, dan kakanda Rahmadani Tanjung S.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi serta doa demi terselesaikannya skripsi ini.


(7)

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 07 April 2014 Penulis

Desti Novianti Nst NIM. 1103111014


(8)

i

ABSTRAK

DESTI NOVIANTI NST, 1103111014. Penggunaan Model Pembelajaran

Index Card Match (ICM) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang ditemukan di SD pada pembelajaran PKn adalah rendahnya aktivitas belajar siswa dikarenakan guru kurang variatif dalam menggunakan model pembelajaran dan lebih banyak menggunakan metode ceramah, mencatat di papan tulis sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru saja dan menjadi monoton serta membosankan. Siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar siswa pun rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali.

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) berpedoman dari beberapa teori yang diberikan oleh para ahli diantaranya adalah pendapat dari Istarani, Mel Silberman dan agus Suprijono. Dengan menggunakan ketiga pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Index Card Match (ICM) adalah model pembelajaran yang mengharuskan pelakunya mencari pasangan kartu berisi pertanyaan dan jawaban yang cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikansebelumnya atau dapat juga digunakan untuk mempelajari materi yang baru.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 44 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV SD Negeri 101774 Sampali pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaaan, pengamatan dan refleksi. Untuk memperoleh data pada penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas untuk siswa dan guru serta lembar angket aktivitas siswa. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.

Setelah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 49,64%, dan meningkat pada pertemuan 2 mencapai 59,45%. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh 70,74% dan pertemuan 2 meningkat hingga 84,66%. Sedangkan pada aktivitas siswa secara individual yang dilihat dari semua aspek diperoleh rata-rata Siklus I pertemuan 1 sebesar 28,41% , pertemuan 2 mencapai 42,90%. Siklus II pertemuan 1 menjadi 69,03% dan 94,60% pada pertemuan 2. Kemudian, pada hasil observasi aktivitas guru mulai Siklus I pertemuan 1 diperoleh persentase 63,64% dan pertemuan 2 mencapai 77,27%. Siklus II pertemuan 1 meningkat hingga 88,64% dan pertemuan 2 mencapai 93,18%.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 101774 Sampali pada pelajaran PKn dalam materi Sistem Pemerintahan Pusat.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...5

1.3 Batasan Masalah ...5

1.4 Rumusan Masalah ...5

1.5 Tujuan Penelitian ...6

1.6 Manfaat Penelitian ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...8

2.1 Kerangka Teoritis ...8

2.1.1 Konsep Aktivitas Belajar ...8

2.1.1.1Pengertian Aktivitas Belajar ...8

2.1.1.2Prinsip-prinsip Aktivitas Belajar ...11

2.1.1.3Jenis- jenis Aktivitas Belajar...13


(10)

2.1.1.5Faktor- faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ...14

2.1.2 Model Pembelajaran Index Card Match (ICM) ...16

2.1.2.1Pengertian Model Pembelajaran ...16

2.1.2.2Pengertian Model Pembelajaran Index Card Match (ICM)18 2.1.2.3Langkah-Langkah Penerapan Index Card Match (ICM ....21

2.1.2.4Kelebihan dan Kekurangan Index Card Match (ICM) ...21

2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraaan (PKn) ...22

2.1.3.1Pengertian Pendidian Kewarganegaraan ...22

2.1.3.2Materi Pendidikan Kewarganegaraan ...24

2.1.3.2.1Lembaga Sistem Pemerintahan Pusat ...24

2.2 Kerangka Berpikir ...34

2.3 Hipotesis Penelitian ...36

BAB III METODE PENELITIAN ...37

3.1Jenis Penelitian ...37

3.2Subjek dan Objek Penelitian ...37

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian...37

3.4Operasional Variabel Penelitian ...38

3.5Desain dan Prosedur Penelitian ...38

3.6Teknik Pengumpulan Data ...44

3.7Teknik Analisis Data ...46

3.8Jadwal Penelitian ...48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...49

4.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...49


(11)

4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I ...50

4.2.1. Hasil Penelitian pada Siklus I Pertemuan 1 ...50

4.2.2. Hasil Penelitian pada Siklus I Pertemuan 2 ...58

4.2.3. Hasil Angket Siswa pada Siklus I ...67

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II ...69

4.2.2.1Hasil Penelitian pada Siklus II Pertemuan 1 ...69

4.2.2.2Hasil Penelitian pada Siklus II Pertemuan 2 ...76

4.2.2.3Hasil Angket Siswa pada Siklus II ...86

4.3.Pembahasan Hasil Penelitian ...87

4.3.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...87

4.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru ...91

4.3.3 Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa ...92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...94

5.1Kesimpulan ...94

5.2Saran ...95

DAFTAR PUSTAKA ...96


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket ... 45

Tabel 3.2. Konversi Skala Lima Absolut ... 47

Tabel 3.3. Konversi Skor Penilaian Angket ... 47

Tabel 3.4. Jadwal Penelitian ... 48

Tabel 4.1. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus I Pertemuan 1 ... 54

Tabel 4.2 . Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 ... 55

Tabel 4.3. Penilaian Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 57

Tabel 4.4. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus I Pertemuan 2 ... 60

Tabel 4.5. Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan 2 ... 61

Tabel 4.6. Penilaian Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ... 62

Tabel 4.7. Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 63

Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 64

Tabel 4.9. Perolehan Skor Angket Aktivitas Siswa ... 67

Tabel 4.10. Rata-rata Perolehan Skor Angket Siswa ... 68

Tabel 4.11. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus II Pertemuan 1 ... 73

Tabel 4.12. Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan 1... 74

Tabel 4.13. Penilaian Aktivitas Guru Suklus II Pertemuan 1 ... 76

Tabel 4.14. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus II Pertemuan 2 ... 80

Tabel 4.15. Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan 2... 81

Tabel 4.16. Penilaian Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ... 83

Tabel 4.17. Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 84


(13)

Tabel 4.19. Hasil Angket Aktivitas Siswa pada Siklus II ... 86

Tabel 4.20. Rata-rata Perolehan Skor Angket Siswa ... 87

Tabel 4.21. Peningkatan Aktivitas Total Secara Individual ... 89

Tabel 4.22. Peningkatan Aktivitas Total dari semua Aspek ... 90

Tabel 4.23. Persentase Peningkatan Aktivitas Guru ... 91

Tabel 4.24. Hasil Skor Angket Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II ... 92


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Lembaga Negara Menurut UUD 1945 ... 25

Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis dan Taggart ... 39

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ... 49

Gambar 4.2 Siswa Mencari Pasangan Kartu Pertanyaan dan Jawaban ... 52

Gambar 4.3 Siswa Membacakan Pasangan Kartu dan Menempelkannya di Depan Kelas ... 53

Gambar 4.4 Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 56

Gambar 4.5 Siswa Menyampaikan Pendapat tentang Bagan Lembaga Negara . 59 Gambar 4.6 Guru Menjelaskan Langkah-langkah Index Card Match ... 59

Gambar 4.7 Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 62

Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 64

Gambar 4.9 Diagram Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I ... 68

Gambar 4.10 Siswa Membuat Bagan Lembaga Negara dalam Pemerintahan Pusat ... 71

Gambar 4.11 Siswa Melakukan Permainan Index Card Match ... 72

Gambar 4.12 Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 75

Gambar 4.13 Guru Menjelaskan Materi Pelajaran ... 78

Gambar 4.14 Guru Bersama Siswa Menyimpulkan Materi Pelajaran ... 79

Gamabr 4.15 Media bagan dan Kartu Index Card Match Siswa ... 80

Gambar 4.16 Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 82 Gambar 4.17 Diagram Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I


(15)

Pertemuan 1 dan 2 ... 84 Gambar 4.18 Diagram Hasil Skor Angket Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I86 Gambar 4.19 Diagram Persentase Peningkatan Rata-rata Aspek atau Indikator .. 89 Gambar 4.20 Diagram Persentase Peningkatan Rata-rata Aktivitas Belajar ... 90 Gambar 4.21 Diagram Penigkatan Aktivitas atau Kinerja Guru... 91 Gambar 4.22 Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 92


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...98

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...114

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 101774 Sampali ...126

Lampiran 4 Daftar Pembagian Kelompok Diskusi ...127

Lampiran 5 Lembar Deskriptor Observasi Aktivitas Siswa ...128

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1130 Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2132 Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 134 Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 136 Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ...138

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ...140

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ...142

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ...144

Lampiran 14 Angket Aktivitas Belajar Siswa ...146

Lampiran 15 Lembar Penilaian Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ...148

Lampiran 16 Lembar Penilaian Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...151

Lampiran 17 Jadwal Kegiatan Penelitian ...154 Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Surat Izin Penelitian dari Fakultas Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Disamping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan sebagai usaha untuk membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara sesama warga negara maupun antar warga negara dengan negara serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan bangsa.

Selanjutnya, Ubaedillah (2008: 8) menjelasakan konsep PKn sebagai berikut:

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal, seperti pemerintahan, konstitusi, lembaga, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, keterlibatan dan partisipasi aktif dalam masyarakat maidani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan sistem pemerintahan, politik, administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan

aktif dan sebagainya.”

Semua cakupan aspek pendidikan tersebut memberi sumbangsih besar dalam pembentukan generasi bangsa yang cerdas berkarakter serta membentuk jati diri sebagai warga negara penganut nilai-nilai Pancasila. Siswa adalah generasi bangsa yang akan menjadi penopang kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. Sehingga, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dianggap perlu diajarkan dalam pendidikan dasar siswa.


(18)

Guru memliki peran penting dalam pendidikan dasar siswa. Salah satu tugas pendidik atau guru adalah memberikan dorongan kepada siswa untuk mengunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Salain itu seorang guru bertanggung jawab pula untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Siswa diharapkan dapat belajar bermakna dengan melakukan aktivitas- aktivitas yang dialaminya sendiri. Dalam hal ini guru menjadi fasilitator bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang dilakukan hendaklah pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan pada guru.

Berdasarkan uraian di atas jelas terlihat bahwa siswa merupakan aktor utama dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain pemahaman konsep siswa terhadap meteri pelajaran PKn tergantung sepenuhnya pada diri siswa, mereka harus dapat memanfaatkan situasi yang diciptakan guru yang berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran PKn tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan memperoleh informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan atau tugas-tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.

Oleh sebab itu, perencanaan model pembelajaran harus didesain sedemikian rupa untuk mengakomodir aktivitas siswa sehingga sampai pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator harus menguasai model pembelajaran yang efektif, efisien, dan tepat sasaran. Penentuan model pembelajaran yang akan digunakan harus senantiasa diawali dari situasi nyata dan keadaan siswa dalam kelas agar dapat meningkatkan


(19)

aktivitas belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran bermakna dapat tercapai dengan optimal.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti ketika mengikuti Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali T.A. 2013/2014 pada semester ganjil, masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam kegiatan pembelajaran guru terlihat mendominasi kelas dengan hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru juga tidak memanfaatkan fasilitas sekolah seperti media dan sumber belajar terkait materi yang diajarkan. Guru kurang variaif dalam menggunakan model pembelajaran dan lebih menekankan pada hafalan, mencatat di papan tulis dan mengerjakan latihan dari buku pegangan tanpa ada klarifikasi materi yang jelas.

Hal ini menyebabkan keaktifan siswa seperti bertanya jawab, bereksperimen, diskusi, praktek, serata menanggapi saran atau ide dalam pembelajaran dan yang lainnya masih belum optimal. Kegiatan yang dilakukan didominasi oleh guru, sedangkan siswa hanya sebatas duduk, diam dan mendengarkan ceramah. Sedikit sekali siswa yang mau bertanya dan mencatat pelajaran. Sehingga pelajaran PKn menjadi pelajaran yang tidak menarik bagi siswa. Dampaknya sebagian besar siswa merasa bosan dan kurang bersemangat, mengantuk bahkan ada yang mengganggu temannya serta melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran.

Jika guru tidak dapat mengakomodir pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan aktivitas belajar siswa baik dari segi model pembelajaran maupun


(20)

media dan sumber belajar, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Oleh karena itu guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang variatif agar aktivitas belajar jauh lebih menarik sehingga motivasi dan minat belajar siswa tetap tinggi dan pada akhirnya siswa akan memperoleh hasil belajar yang diharapkan.

Dengan menggunakan model pembelajaran index card match pada pembelajaran akan menjadikan pembelajaran lebih menarik sebab menggunakan media kartu yang dibuat dari potongan kertas... (Istarani, 2011:225). Index card match merupakan aktivitas kerjasama siswa yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik yang ada didalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat (Silberman, 2011:169). Dalam kegiatan model ini terdapat unsur permainan yakni mencari pasangan kartu sehingga aktivitas belajar akan meningkat dan lebih menyenangkan, variatif serta atraktif bagi siswa yang mengalaminya.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat masih rendahnya aktivitas belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan dikelas IV SD Negeri 101774 Sampali, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

Penggunaan Model Pembelajaran Index Card Match (ICM) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.”


(21)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, mencatat di papan tulis, dan pemberian tugas sehingga pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.

2. Rendahnya aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar 3. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah.

4. Pemanfaatan media dan sumber belajar tidak maksimal

5. Kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru atau berpusat pada guru 6. Guru kurang memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan variatif

dalam pembelajaran Pedidikan Kewarganegaraan (PKn)

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar masalah yang diteliti tidak terlalu meluas. Masalah tersebut dibatasi pada penggunaan model pembelajaran Index Card Match (ICM) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan


(22)

aktivitas belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2013/2014 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model Index Card Match (ICM) pada materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2013/2014

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model Index Card Match (ICM).

2. Bagi guru

a. Sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Index Card Match (ICM) dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

3. Bagi sekolah

a. Sebagai bahan untuk menginformasikan kepada guru-guru tentang model pembelajaran Index Card Match (ICM).


(23)

b. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah baik dalam proses belajar mengajar maupun hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Index Card Match (ICM).

4. Bagi peneliti

a. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir guna meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

5. Bagi lembaga PGSD khususnya S1

a. Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil data-data penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan setiap pertemuan pada tiap siklus terhadap indikator atau aspek keaktifan sebagai acuan.

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif adalah 28,41% pada pertemuan 1, dan peningkatan persentase terjadi pada pertemuan 2 dengan persentase 42,90%. Kemudian setelah pelaksanaan siklus II rata-rata persentase siswa yang aktif sebesar 69,03% dan meningkat menjadi 94,60% pada pertemuan ke 2.

3. Setelah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) pada tiap pertemuan siklus I dan II, persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas siswa secara klasikal adalah 49,64%, dan mengalami peningkatan pada Siklus I pertemuan 2 mencapai 59,45%. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh 70,74% dan pertemuan 2 meningkat hingga 84,66%.

4. Tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) sangat baik, terlihat dari


(25)

5. perolehan rata-rata skor angket pada siklus I adalah 70,78 dan pada siklus II adalah 80,28.

6. Hasil observasi aktivitas peneliti selaku guru dalam pelaksanaan tindakan mulai Siklus I pertemuan 1 memperoleh persentase 63,64% dan pada pertemuan 2 mencapai 77,27%. Siklus II pertemuan 1 meningkat hingga 88,64% dan pertemuan 2 mencapai 93,18%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Peneliti mengharapkan model pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode

ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan metode ataupun model pembelajaran yang bervariasi. Dengan demikian diharapkan guru dapat menguasai model pembelajaran yakni dengan menggunakan model Index Card Match (ICM) sehingga siswa termotivasi untuk melakukan aktivitas belajar. 3. Bagi peneliti yang melakukan penelitian tindakan, diharapkan dapat

menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran Index Card Match (ICM) secara menyeluruh dengan cara mengkombinasikan model pembelejaran dengan memperhatikan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Aqib, Zainal.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yramma Widya

Bahdin, Nur Tanjung.2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan: Kencana

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Medan: Depdiknas Hamalik, Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarata : Bumi Aksara.

http://ipotes.wordpress.com/2008/ 05/24/prestasi-belajar/ diakses 20 Desember 2013.

http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-dan-tujuan pendidikan-kewarganegaraan-pegertian/ diakses 20 Desember 2013. http://www.academia.edu/4570365/AktivitasBelajar diakses 17 Januari 2014 Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nuryani, Sri dan Lina. 2009. BSE PKn untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rusman, M.Pd. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers.

Rasyidin, Al. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sadiman, Sri dan Sutrisno. 2009. BSE PKn Jilid 4 untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV SD. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.


(27)

Sarjan dan Agung Nugroho. 2008. BSE PKn untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.

Silberman, M. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugi, Agus dan Asri Triastuti.2009. BSE PKn untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.

Sumarsono, S. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(28)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : DESTI NOVIANTI NASUTION Tempat/Tanggal Lahir : Kerinci, 22 Nopember 1991 Agama : Islam

Status : Belum Menikah Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara Jumlah Bersaudara : 3 Orang

Alamat : Jln. M. Nawi Hrp Gang Maju No. 28 B Simpang Limun Medan

Nama Orang Tua :

Nama Ayah : AHMAD ARIFIN NASUTION Nama Ibu : RAHMAWATI

Alamat : Jln. M. Nawi Hrp Gang Maju No. 28 B Simpang Limun Medan

Riwayat Pendidikan

1. TAHUN 1998-2004 : SD NEGERI 060818

2. TAHUN 2004-2007 : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 MODEL MEDAN

3. TAHUN 2007-2010 : MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN 4. TAHUN 2010-2014 : PGSD S1 UNIMED

Hormat Saya,


(1)

b. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah baik dalam proses belajar mengajar maupun hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Index Card Match (ICM).

4. Bagi peneliti

a. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir guna meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

5. Bagi lembaga PGSD khususnya S1

a. Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil data-data penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan setiap pertemuan pada tiap siklus terhadap indikator atau aspek keaktifan sebagai acuan.

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif

adalah 28,41% pada pertemuan 1, dan peningkatan persentase terjadi pada pertemuan 2 dengan persentase 42,90%. Kemudian setelah pelaksanaan siklus II rata-rata persentase siswa yang aktif sebesar 69,03% dan meningkat menjadi 94,60% pada pertemuan ke 2.

3. Setelah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) pada tiap pertemuan siklus I dan II, persentase

aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas siswa secara klasikal adalah 49,64%, dan mengalami peningkatan pada Siklus I pertemuan 2 mencapai 59,45%. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh 70,74% dan pertemuan 2 meningkat hingga 84,66%.

4. Tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match (ICM) sangat baik, terlihat dari


(3)

5. perolehan rata-rata skor angket pada siklus I adalah 70,78 dan pada siklus II adalah 80,28.

6. Hasil observasi aktivitas peneliti selaku guru dalam pelaksanaan tindakan mulai Siklus I pertemuan 1 memperoleh persentase 63,64% dan pada pertemuan 2 mencapai 77,27%. Siklus II pertemuan 1 meningkat hingga 88,64% dan pertemuan 2 mencapai 93,18%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Peneliti mengharapkan model pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode

ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan metode ataupun model pembelajaran yang bervariasi. Dengan demikian diharapkan guru dapat menguasai model pembelajaran yakni dengan menggunakan model Index Card Match (ICM) sehingga siswa termotivasi untuk melakukan aktivitas belajar. 3. Bagi peneliti yang melakukan penelitian tindakan, diharapkan dapat

menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran Index Card Match (ICM) secara menyeluruh dengan cara mengkombinasikan

model pembelejaran dengan memperhatikan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Aqib, Zainal.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yramma Widya

Bahdin, Nur Tanjung.2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan: Kencana

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Medan: Depdiknas Hamalik, Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarata : Bumi Aksara.

http://ipotes.wordpress.com/2008/ 05/24/prestasi-belajar/ diakses 20 Desember 2013.

http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/03/01/pengertian-dan-tujuan pendidikan-kewarganegaraan-pegertian/ diakses 20 Desember 2013. http://www.academia.edu/4570365/AktivitasBelajar diakses 17 Januari 2014 Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nuryani, Sri dan Lina. 2009. BSE PKn untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rusman, M.Pd. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers.

Rasyidin, Al. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sadiman, Sri dan Sutrisno. 2009. BSE PKn Jilid 4 untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV SD. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.


(5)

Sarjan dan Agung Nugroho. 2008. BSE PKn untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.

Silberman, M. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugi, Agus dan Asri Triastuti.2009. BSE PKn untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.

Sumarsono, S. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : DESTI NOVIANTI NASUTION

Tempat/Tanggal Lahir : Kerinci, 22 Nopember 1991

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara Jumlah Bersaudara : 3 Orang

Alamat : Jln. M. Nawi Hrp Gang Maju No. 28 B Simpang Limun Medan

Nama Orang Tua :

Nama Ayah : AHMAD ARIFIN NASUTION

Nama Ibu : RAHMAWATI

Alamat : Jln. M. Nawi Hrp Gang Maju No. 28 B Simpang Limun Medan

Riwayat Pendidikan

1. TAHUN 1998-2004 : SD NEGERI 060818

2. TAHUN 2004-2007 : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 MODEL MEDAN

3. TAHUN 2007-2010 : MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN 4. TAHUN 2010-2014 : PGSD S1 UNIMED

Hormat Saya,


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SEMESTER GENAP SD NEGERI 3 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 5 65

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 46

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 58

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV B SD N 04 METRO UTARA

0 6 65

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH DAPAT MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SDN TIMUK GAWAH TAHUN PELAJARAN 20162017 ABDURRAHIM SD NEGERI TIMUK GAWAH Abstrak; Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belaj

0 0 9

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 6 PEKANBARU TAHUN AJARAN 20122013 ASNIMAR

0 0 13

MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD 3 TEMULUS

0 0 22