UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI ESTAFET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-2 SMA YAPIM BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI ESTAFET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS X SMA YAPIM BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

LAMRO SIHOTANG NIM. 609112042

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

LAMRO SIHOTANG. NIM. 609112042. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Estafet Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas X-2 SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran X-2014/X-2015.

(Pembimbing : HADY SUYONO).

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar lari estafet melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X-2 SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015, waktu penelitian pada bulan Agustus 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 orang dan terdiri dari 8 orang siswa putra dan 24 orang siswa putri. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain seperti: permainan lari estafet dan permainan Lari sprin menerobos ban. Jenis dalam penelitian adalah menggunakan pendekatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar portofolio penilaian hasil belajar Lari Estafet.

Hasil penelitian dari 32 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 20 orang siswa (62,5%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 12 orang siswa (37,5%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 71,87 (Tidak Tuntas). Hasil tes siklus I, dari 32 orang siswa telah ada 24 orang siswa (75%) sudah memiliki ketuntasan belajar, selebihnya 8 orang siswa (25%) yang belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 74,37 (Tidak Tuntas). Hasil tes siklus II, dari 32 orang siswa telah ada 28 orang siswa (87,5%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, hanya 4 orang siswa (12,5%) yang belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai 78,75 (Tuntas).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari estafet pada siswa kelas X-2 SMA YAPIM Batang KuisTahun Ajaran 2014/2015.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

A. Kajian Teoritis ... 7

1. Hakikat Pendidikan ... 7

2. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9

3. Hakikat Atletik ... 11

4. Hakikat Lari Estafet ... 13

5. Hakikat Pendekatan Bermain ... 24

6. Fungsi Permainan ... 26

B. Kerangka Berpikir ... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 34

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

D. Desain Penelitian ... 36


(6)

F. Tehnik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Deskripsi Data Penelitian ... 46

B. Pembahasan Hasil penelitian... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64 Lampiran - lampiran


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah kelas siswa sebagai subjek ... 35

2. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Untuk Siswa ... 38

3. Lembar Observasi untuk Guru ... 39

4. Tabel Rubrik penilaian Hasil Belajar Lari Estafet ... 42

5. Indikator dan Deskriptor Penelitian ... 44

6. Deskripsi Pre-Test Hasil Penelitian ... 46

7. Deskripsi Data Evaluasi proses pembelajaran sebelum perlakuan test .... 48

8. Hasil Evaluasi Proses Pembelajaran Lari etafet Siklus I ... 50

9. Hasil Evaluasi Proses Pembelajaran Lari Estafet Siklus I ... 52

10. Hasil Evaluasi Proses Pembelajaran Lari etafet Siklus II ... 55

11. Hasil Evaluasi Proses Pembelajaran Lari Estafet Siklus II ... 57


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tongkat Estafet ... 14

2. Teknik Start dalam lari Estafet ... 16

3. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah ... 19

4. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas ... 20

5. Permainan Estafet ... 28

6. Permainan Lari Sprint Menerobos Ban ... 30

7. Desain Siklus PTK ... 36

8. Evaluasi Pembelajaran Lari Estafet Pre-Test ... 49

9. Evaluasi Pembelajaran Lari Estafet Siklus I ... 53

10. Evaluasi pembelajaran Lari Estafet Siklus II... 58


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu langkah awal bagi seseorang menuju arah kemajuan dan kebaikan yang diharapkan dimasa yang akan datang. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan, bimbingan, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Suatu permasalahan dalam proses belajar mengajar yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah rendanya daya serap peserta didik yang berdampak pada rendahnya efektifitas belajar siswa,kejenuhan siswa dalam belajar, suasana belajar yang pasif dan situasi belajar yang berpusat pada guru ( http://fassaad:wordpress.com/2011/11/05/cara-mengajar-yang-efektif/).

Pendidikan jasmani adalah pelajaran yang menuntut siswa lebih banyak berbuat dalam arti melakukan gerak, mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani,olahraga dan kesehatan.

Nadisah (1992:15) mengatakan bahwa :”pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas dan melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan”.

Salah satu aktifitas fisik dalam program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang telah cukup dikenal adalah kegiatan atletik lari sambung. Lari


(10)

sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari dari perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dari satu regu ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada lari estafet ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari kesatu kepada pelari berikutnya.

Dari observasi dan pengamatan peneliti konsultasi pada guru Pendidikan Jasmani di SMA YAPIM mengatakan bahwa minat siswa dalam mengikuti pembelajaran atletik sangat rendah khususnya pada materi lari estafet, hal ini berbanding terbalik dengan materi Pendidikan Jasmani olahraga permainan seperti bola kaki mini, bola voli dan bola kasti.

Hal tersebut mengakibatkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas X-2 SMA YAPIM yang jumlah siswanya 32 orang pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani lari estafet rendah. Dari nilai rata-rata kelas menunjukkan 37.5 % belum mencapai ketuntasan belajar lari estafet. Besar nilai rata-rata siswa yang mendapat nilai dibawah 75 menjadi bukti konkrit bahwa hasil belajar kelas X SMA YAPIM belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 75.

Bahagia dan Suherman (1999:21) mengatakan untuk menciptakan suatu perubahan kita perlu melakukan modifikasi dalam pengajaran. Pendekatan adalah suatu proses penyampaian pengajaran dalam bentuk bermain tanpa mengabaikan materi lain.

Untuk pengembangan lari estafet tersebut, guru disekolah harus dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai, yakni berdasarkan tahapan


(11)

perkembangan karakteristik anak, sehubungan dengan itu kelemahan lari sambung dalam sekolah hendaknya teratasi, disamping itu pemilihan dan pengembangan materi juga harus disesuaikan dengan keadaan siswa, tetapi yang terjadi tidak demikian kelemahan dalam lari sambung lebih banyak pada pengembangan model pembelajaran tidak sesuai dengan keadaan siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas.

Kenyataan yang dijumpai dilapangan, pada SMA YAPIM Batang Kuis tidak terlaksana dengan baik bahkan lari estafet masih dibawah target yang ingin dicapai. Dimana proses pembelajaran kurang memenuhi persyaratan untuk seorang anak mendapatkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun intelektual. Hal itu disebkan karena, guru menggunakan gaya pembelajaran dengan cara formal. Ditambah lagi dengan minimnya kreatifitas guru untuk menerapkan pola pendekatan bermain pada materi lari estafet.

Banyak hal yang menyebabkan kurangnya minat anak-anak terhadap olahraga atletik, diantaranya kurang menariknya penyajian aktivitas cabang olahraga ini oleh para pendidik atau pengajar disekolah untuk menyampaikan materi tentang kemampuan atletik terutama cabang lari estafet.

Seiring dengan perkembangan zaman, sarana untuk bermain pun mengalami perkembangan. SMA mulai menggunakan pendekatan bermain, pada pendekatan ini anak tidak hanya belajar dan duduk mendengarkan guru memberi materi, tetapi siswa terlibat langsung dalam berbagai pelajaran yang membawa pada aktifitas tertentu dengan hasrat bergerak, semua potensi yang ada


(12)

disekitarnya dioptimalkan sehingga anak benar-benar menikmati suasana belajar yang menyenangkan dan gembira sehingga tingkat keterlibatan dan intensitas gerak anak dapat dioptimalkan.

Aktivitas bermain ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga cocok dimainkan oleh anak SMA YAPIM kelas X dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan gerak dasarnya.

Disamping itu pendekatan bermain dirasa dapat menjadi alternatif pembelajaran lari sambung tersebut, karena tidak memerlukan biaya yang mahal dan tempat yang luas, permainan lari estafet, permainan sprint menerobos ban ini mewakili unsur-unsur gerak dasar anak yang identik dengan bermain.

Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, penulis tertarik membuat judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Estafet Melalui Pendekatan Bermain Pada siswa Kelas X SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah-masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya minat belajar siswa kelas X SMA YAPIM Batang Kuis Medan

2. Metode pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah kurang efisien 3. Terbatasnya sarana prasarana


(13)

5. Rendahnya nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani tentang lari estafet.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar lari sambung melalui pendekatan bermain dengan permainan estafet dan permainan sprint menerobos ban pada siswa kelas X SMA YAPIM Batang Kuis Tahun ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari estafet pada siswa kelas X SMA YAPIM Batang Kuis tahun ajaran 2014/2015.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lari estafet melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X SMA YAPIM Batang Kuis tahun ajaran 2014/2015.


(14)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi terutama dalam hal bentuk pendekatan bermain.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru pendidikan jasmani sekolah agar dapat menjadikan permainan lari estafet dan permainan lari sprint menerobos ban

Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam penyusunan program pembelajaran di sekolah.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil penelitian data dapat disimpulkan bahwa “Melalui Pendekatan Bermain Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Lari Estafet Pada Siswa Kelas X-2 SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015.”

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA YAPIM Batang Kuis untuk mempertimbangkan penggunaan variasi pembelajaran yaitu pendekatan bermain dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti, banyak siswa yang bosan dalam pembelajaran akibat monotonnya cara mengajar guru, kurangnya variasi pembelajaran oleh guru, maka disarankan adanya variasi pembelajaran yaitu pendekatan bermain yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas.

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan strategi atau gaya mengajar yang lain.


(16)

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian menggunakan variasi pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi lainnya dan bentuk variasi lainnya yang lebih baik lagi.

5. Dengan dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan tema dan permasalahan yang hampir sama.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma. 1997. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Bahagia, Yoyo. 2000. Olahraga Atletik. Jakarta: Depdikbud.

Broto, Suryo. 1997. Ketuntasan Belajar Klasikal. Jakarta: Yudhistira Carr, Gerry A. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dikdik Zafar Sidiq. 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Ghafur, Abdul. 1994. Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Guthrie M. 2008. Sukses Melatih Atletik. Yokyakarta : Pustaka Insan Madani. Harald Muller and Wolfgang Ritzdorf. 2000. RUN – JUMP – THROW: The

Official IAAF Guide to Teaching Athelics LEVEL I. International Association of Atheletics Federation: Coaches Education and Certification System (CESC).

http//berachunk-amrank.blogspot.com/2012/08/18.30/teknik-start-estafet/ Hurlock, E.B. 1997. Permainan. Yogyakarta: PIM.

Irwansyah, 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Grafindo Media Pratama. Bandung.

Santoso,dkk. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yudistira. Jakarta

Soejoedie, Imam. 1979. Permainan dan Metodik Buku II. Untuk S.G.O. Sujiono. 2004. Kecerdasan Fisik. Jakarta: Yudhistira.

Sukintaka. 1983. Teori Bermain untuk D-II PGSD Penjaskes.Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.


(18)

Widya Djumidar Mochammad A. 2004. Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta. Raja Grafindo Persada

www. Moccasport.co.cc/2009/02/lari-sambung www. Pjkr.unnes.com/8/2010


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus I ... 66

2. RPP Siklus II ... 76

3. Lembar Hasil Portofolio Siswa Siklus I Lari Estafet... 86

4. Lembar Hasil Portofolio Siswa Siklus II Lari Estafet ... 87

5. Penilaian Proses hasil Belajar Lari Estafet (Pre-Test) ... 88

6. Penilaian Proses hasil Belajar Lari Estafet Siklus I ... 90

7. Penilaian Proses hasil Belajar Lari Estafet Siklus II ... 92

8. Tingkat Ketuntasan Belajar Tindakan Awal... 94

9. Tingkat ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I... 95

10. Tingkat ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ... 96

11. Total Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 97

12. Format Penilaian Hasil Belajar Lari Estafet ... 98

13. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 108

14. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa dilapangan Siklus I ... 109

15. Lembar Observasi Proses Pembelajaran untuk Guru Penjas Siklus I ... 110

16. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa dilapangan Siklus II ... 111

17. Lembar Observasi Proses Pembelajaran untuk Guru Penjas Siklus II ... 112


(1)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi terutama dalam hal bentuk pendekatan bermain.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru pendidikan jasmani sekolah agar dapat menjadikan permainan lari estafet dan permainan lari sprint menerobos ban

Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam penyusunan program pembelajaran di sekolah.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil penelitian data dapat disimpulkan bahwa “Melalui Pendekatan Bermain Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Lari Estafet Pada Siswa Kelas X-2 SMA YAPIM Batang Kuis Tahun Ajaran 2014/2015.”

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA YAPIM Batang Kuis untuk mempertimbangkan penggunaan variasi pembelajaran yaitu pendekatan bermain dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti, banyak siswa yang bosan dalam pembelajaran akibat monotonnya cara mengajar guru, kurangnya variasi pembelajaran oleh guru, maka disarankan adanya variasi pembelajaran yaitu pendekatan bermain yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas.

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan strategi atau gaya mengajar yang lain.


(3)

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian menggunakan variasi pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi lainnya dan bentuk variasi lainnya yang lebih baik lagi.

5. Dengan dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan tema dan permasalahan yang hampir sama.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma. 1997. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Bahagia, Yoyo. 2000. Olahraga Atletik. Jakarta: Depdikbud.

Broto, Suryo. 1997. Ketuntasan Belajar Klasikal. Jakarta: Yudhistira Carr, Gerry A. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dikdik Zafar Sidiq. 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Ghafur, Abdul. 1994. Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Guthrie M. 2008. Sukses Melatih Atletik. Yokyakarta : Pustaka Insan Madani. Harald Muller and Wolfgang Ritzdorf. 2000. RUN – JUMP – THROW: The

Official IAAF Guide to Teaching Athelics LEVEL I. International Association of Atheletics Federation: Coaches Education and Certification System (CESC).

http//berachunk-amrank.blogspot.com/2012/08/18.30/teknik-start-estafet/ Hurlock, E.B. 1997. Permainan. Yogyakarta: PIM.

Irwansyah, 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Grafindo Media Pratama. Bandung.

Santoso,dkk. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yudistira. Jakarta

Soejoedie, Imam. 1979. Permainan dan Metodik Buku II. Untuk S.G.O. Sujiono. 2004. Kecerdasan Fisik. Jakarta: Yudhistira.

Sukintaka. 1983. Teori Bermain untuk D-II PGSD Penjaskes.Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.


(5)

Widya Djumidar Mochammad A. 2004. Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta. Raja Grafindo Persada

www. Moccasport.co.cc/2009/02/lari-sambung www. Pjkr.unnes.com/8/2010


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus I ... 66

2. RPP Siklus II ... 76

3. Lembar Hasil Portofolio Siswa Siklus I Lari Estafet... 86

4. Lembar Hasil Portofolio Siswa Siklus II Lari Estafet ... 87

5. Penilaian Proses hasil Belajar Lari Estafet (Pre-Test) ... 88

6. Penilaian Proses hasil Belajar Lari Estafet Siklus I ... 90

7. Penilaian Proses hasil Belajar Lari Estafet Siklus II ... 92

8. Tingkat Ketuntasan Belajar Tindakan Awal... 94

9. Tingkat ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I... 95

10. Tingkat ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ... 96

11. Total Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 97

12. Format Penilaian Hasil Belajar Lari Estafet ... 98

13. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 108

14. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa dilapangan Siklus I ... 109

15. Lembar Observasi Proses Pembelajaran untuk Guru Penjas Siklus I ... 110

16. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa dilapangan Siklus II ... 111

17. Lembar Observasi Proses Pembelajaran untuk Guru Penjas Siklus II ... 112


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 8 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 41 25

UPAYA MENINGKATKAN LARI SAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMPN 6 BANDAR LAMPUNG

0 6 32

UPAYA MENINGKATKAN LARI SAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN POLA BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMPN 6 BANDAR LAMPUNG

1 6 33

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUIS KARTU BERVARIASI PADA SISWA KELAS XI.IPA.4 IPA 4 SMAN 1 KINALI

0 1 10

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN PADA SISWA KELAS X-2 SMA N 2 BAE KUDUS

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER MELALUI BERMAIN BENTENGAN PADA SISWA SMA

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI JASA DAN PERANAN TOKOH PEJUANG DALAM MEMPROKLAMASIKAN KEMERDEKAAN MELALUI STRATEGI BERMAIN PERAN DI KELAS V MIS YPI BATANG KUIS DELI SERDANG

0 0 172