STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG NOMOR: 90/G/2012/PHI/PN.Bdg TENTANG PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ANTARA DEWI YANTI DENGAN PT JAKARAN.
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG NOMOR:
90/G/2012/PHI/PN.BDG TENTANG PERSELISIHAN PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA ANTARA DEWI YANTI DENGAN PT JAKARANA
TAMA
ABSTRAK
Pekerjaan merupakan hak asasi bagi setiap warga negara,
sehingga negara berkewajiban untuk memfasilitasi warga negara agar
dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Tidak hanya pria yang
diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan di perusahaan, tetapi wanita
juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan.Pekerja
wanita memiliki perlindungan hak khusus karena memiliki fungsi
reproduksi yang berbeda dari pria. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prosedur penggunaan hak cuti haid bagi pekerja wanita di PT
Jakarana Tama dan untuk mengetahui tindakan perusahaan yang
menghalang-halangi pekerja untuk bekerja dihubungkan dengan UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir
ini adalah pendekatan yuridis normatif yang dilakukan melalui studi
kepustakaan dan dari data sekunder.Spesifikasi penelitian yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah bersifat deskriptif analitis,
yaitu pemberian gambaran-gambaran secara sistematis mengenai faktafakta serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan teori dan
praktik tentang pelaksanaan, kendala dan upaya dalam pemberian hak
cuti haid bagi pekerja wanita yang mengakibatkan pemutusan hubungan
kerja di PT Jakarana Tama
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dewi Yanti menggunakan hak
cuti haidnya sudah sesuai dengan prosedur yang diatur di dalam Pasal 81
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, karena
atasannya tidak berada ditempat, maka Dewi Yanti menitipkan pesan
kepada temannya. Tindakan PT Jakarana Tama yang menghalanghalangi Dewi Yanti masuk ke perusahaan untuk melakukan pekerjaannya
tidak sesuai dengan Pasal 155 ayat (2) dan Pasal 169 ayat (1) huruf d
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Perusahaan tidak melakukan kewajibannya untuk mengizinkan Dewi Yanti
melakukan pekerjan sesuai dengan yang sudah diperjanjikan, sehingga
dianggap absen dan mengundurkan diri.Tindakan menghalang-halangi
pekerja melakukan pekerjaan merupakan tindakan melanggar hukum.
iv
INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG NOMOR:
90/G/2012/PHI/PN.BDG TENTANG PERSELISIHAN PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA ANTARA DEWI YANTI DENGAN PT JAKARANA
TAMA
ABSTRAK
Pekerjaan merupakan hak asasi bagi setiap warga negara,
sehingga negara berkewajiban untuk memfasilitasi warga negara agar
dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Tidak hanya pria yang
diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan di perusahaan, tetapi wanita
juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan.Pekerja
wanita memiliki perlindungan hak khusus karena memiliki fungsi
reproduksi yang berbeda dari pria. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prosedur penggunaan hak cuti haid bagi pekerja wanita di PT
Jakarana Tama dan untuk mengetahui tindakan perusahaan yang
menghalang-halangi pekerja untuk bekerja dihubungkan dengan UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir
ini adalah pendekatan yuridis normatif yang dilakukan melalui studi
kepustakaan dan dari data sekunder.Spesifikasi penelitian yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah bersifat deskriptif analitis,
yaitu pemberian gambaran-gambaran secara sistematis mengenai faktafakta serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan teori dan
praktik tentang pelaksanaan, kendala dan upaya dalam pemberian hak
cuti haid bagi pekerja wanita yang mengakibatkan pemutusan hubungan
kerja di PT Jakarana Tama
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dewi Yanti menggunakan hak
cuti haidnya sudah sesuai dengan prosedur yang diatur di dalam Pasal 81
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, karena
atasannya tidak berada ditempat, maka Dewi Yanti menitipkan pesan
kepada temannya. Tindakan PT Jakarana Tama yang menghalanghalangi Dewi Yanti masuk ke perusahaan untuk melakukan pekerjaannya
tidak sesuai dengan Pasal 155 ayat (2) dan Pasal 169 ayat (1) huruf d
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Perusahaan tidak melakukan kewajibannya untuk mengizinkan Dewi Yanti
melakukan pekerjan sesuai dengan yang sudah diperjanjikan, sehingga
dianggap absen dan mengundurkan diri.Tindakan menghalang-halangi
pekerja melakukan pekerjaan merupakan tindakan melanggar hukum.
iv