Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Merger Perguruan Tinggi: studi kasus merger UKSW dan STIBA Satya Wacana T2 912011016 BAB V

BAB VI
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dampak merger perguruan
tinggi dengan studi kasus STIBA dan FBS UKSW terhadap
kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja, kepuasan kerja dan tugas
Tri Dharma perguruan Tinggi, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan seperti berikut :
1. Merger STIBA dan FBS UKSW tidak memberikan dampak
pada keamanan kerja dosen dan pegawai. Berhubungan dengan
karir, dosen dan pegawai dari STIBA menilai bahwa merger
memberikan harapan baru untuk masa depan karir yang lebih
baik.
2. Merger STIBA dan FBS UKSW meningkatkan motivasi kerja
dosen dan pegawai.
3. Merger STIBA dan FBS UKSW tidak memberikan dampak
pada sikap kerja dosen dan pegawai. Terkait dengan semangat
kerja, dosen dari STIBA mengalami peningkatan. Kemudian
inisiatif kerja dasen dari STIBA serta pegawai FBS mengalami
peningkatan.
4. Merger STIBA dan FBS UKSW tidak memberikan dampak

pada kepuasan kerja dosen dan pegawai. Berhubungan dengan
perasaan dalam bekerja, dosen dari STIBA dan pegawai FBS
merasa lebih senang dalam bekerja setelah merger. Menyangkut
imbalan, dosen dan pegawai dari STIBA merasa lebih senang.

117

5. Merger STIBA dan FBS UKSW tidak mempengaruhi proses
belajar mengajar namun penelitian dan pengabdian masyarakat
mengalami peningkatan.

5.2 Implikasi
5.2.1 Implikasi teoritis
Secara umum penelitian ini menunjukan perbedaan dengan
teori atau hasil penelitian sebelumnya.
1.

Merger perguruan tinggi tidak memberikan pengaruh pada
keamanan kerja dosen dan pegawai.
Hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa pendapat dan

penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Mylonakis (2006) menunjukan bahwa M & A memberikan
dampak negative terhadap keamanan kerja karyawan. Penelitian
yang dilakukan Kubo (2011) menyatakan bahwa setelah merger
terjadi

perampingan

manajemen

dan

penurunan

jumlah

karyawan. Louisa (2007) mengemukakan bahwa banyak
karyawan merasa sangat tidak aman dengan posisi mereka dan
tidak yakin apakah mereka masih akan memiliki pekerjaan pada
akhir merger. Survei yang dilakukan International Labour

Organization (2001) di Australia menemukan sebanya 72
persen karyawan mengalami penurunan keamanan kerja.
Perubahan setelah merger menjadi ancaman keamanan kerja
bagi karyawan (Robbins, 1997). Hal senada dikemukakan oleh
naveed dkk. (2011) bahwa perubahan yang terjadi setelah
merger menyebabkan karyawan merasa pekerjaan mereka tidak
aman. Penelitian Malatjie (2007) menyatakan bahwa setelah
118

merger karyawan merasa kesempatan untuk promosi dan
kemajuan di semua kategori staf sangat rendah.
2.

Merger STIBA dan FBS UKSW meningkatkan motivasi kerja
dosen dan pegawai kedua lembaga gabungan.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Naveed (2011). Pada penelitian Naveed, menemukan bahwa
merger memberikan pengaruh negatif terhadap motivasi kerja
karyawan.


3.

Merger STIBA dan FBS UKSW tidak memberikan dampak
pada sikap kerja dosen dan pegawai kedua lembaga.
Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Gulati. Pada penelitian yang dilakukan Gulati (2009),
menyebutkan bahwa karyawan yang kurang terlibat dalam
proses merger akan menunjukan sikap yang kurang positif
terhadap masa depan perusahaan atau lembaga.

4.

Merger STIBA dan FBS UKSW tidak memberikan dampak
pada kepuasan kerja dosen dan pegawai kedua lembaga.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rathogwa dan Ole & Skodvin. Pada penelitian yang dilakukan
oleh

Rathogwa (2008)


menemukan bahwa karyawan

mengalami ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sedang
mereka jalani setelah merger. Kondisi yang hampir sama
ditemukan oleh Ole & Skodvin (1999) dalam penelitian mereka.
Ole & Skodvin menemukan bahwa setelah merger kepuasan
kerja karyawan dari lembaga yang kurang dominan mengalami
penurunan.

119

5.

Merger STIBA dan FBS UKSW tidak mempengaruhi proses
belajar mengajar, namun penelitian dan pengabdian masyarakat
mengalami peningkatan.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya yang dilakukan oleh Huang (2000) dan
Ursin (2010) penelitian Huang mengemukakan bahwa ketika
beberapa perguruan tinggi dan universitas bergabung, program

pengajaran dan penelitian mereka akan mengalami perbaikan
dan peningkatan. Hasil penelitian Huang linier dengan pendapat
Ursin (2010) yang mengemukakan bahwa salah satu tujuan
merger pergururan tinggi adalah meningkatkan kualitas
pendidikan.

5.2.2 Implikasi terapan
Penelitian dampak merger FBS UKSW dan STIBA terhadap
keaman kerja, motivasi kerja, sikap kerja, kepuasan kerja serta
dampak pada tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa digunakan
oleh pimpinan UKSW sebagai salah satu sarana evaluasi merger
yang sudah berjalan. Secara umum variabel yang diteliti tidak
memberikan dampak negatif pada dosen dan pegawai. Namun,
beberapa hal yang bisa dilakukan agar lembaga hasil merger bisa
menjadi lebih baik dimasa mendatang, yaitu :
1. Melibatkan semua komponen dalam merencanakan dan
menjalankan proses merger. Keterlibatan dosen dan pegawai
akan mengurangi rasa kuatir dari dosen dan pegawai yang
kemudian bisa meningkatkan motivasi untuk menyukseskan
jalanya merger.


120

2. Melakukan perencanaan yang matang menyangkut dampak
ekonomi bagi lembaga serta dampak sosial yang mengarah
kepada dosen, pegawai, mahasiswa maupun masyarakat umum.
3. Melakukan perencanaan strategis untuk meminimalisir dampak
negatif merger serta untuk meningkatkan keamanan kerja,
motivasi kerja, sikap kerja, kepuasan kerja pegawai dan dosen
dan kegiatan pengajaran, penelian dan pengabdian masyarakat.
4. Memberikan ruang seluas - luasnya bagi semua pihak untuk
mengevaluasi dan memberi saran demi keberhasilan proses
merger.
5. Melakukan kontrol terukur dan teragenda untuk memastikan
proses merger berjalan sesuai yang direncanakan.

5.3 Kelemahan Penelitian
Penelitian ini mencoba mengemukakan dampak merger perguruan
tinggi terhadap keaman kerja, motivasi kerja, sikap kerja, kepuasan
kerja serta dampak pada tugas Tri Dharma Perguaruan Tinggi.

Disadari masih ada keterbatasan yang bisa diperbaiki dalam
penelitian dimasa mendatang. Berikut beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini :
1. Suasana merger antara STIBA dan UKSW diwarnai dengan
saling curiga dan proses yang kurang mulus, sehingga informan
sempat menunjukan sikap ragu-ragu untuk memberi keterangan
terkait

situasi

perkembangan

merger.

Setelah

peneliti

memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan menjamin
kerahasiaan data informan, kemudian informan bersedia.


121

2. Informasi yang didapatkan dari informan hanya sebatas kondisi
selama setahun setelah kedua lembaga sepakat untuk merger.
Selama setahun proses merger berjalan, kedua lembaga masih
belum seratus persen bergabung. Berhubung karena SK dari
kementrian pendidikan mengenai penggabungan kedua lembaga
belum keluar

5.4 Agenda Penelitian Mendatang
Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan pada penelitian
berikutnya adalah :
1. Mencari strategi lain agar dosen dan karyawan mau lebih
terbuka dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
2. Melakukan penelitian lanjutan ketika proses merger sudah
berjalan seutuhnya dan dilakukan pengumpulan data dalam
rentang waktu yang berbeda baik data pribadi maupun
kinerja lembaga


122