Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Merger Perguruan Tinggi: studi kasus merger UKSW dan STIBA Satya Wacana
Lampiran I
Pertanyaan Wawancara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
No
1
2
Pertanyaan Inti Untuk Dosen dan Pegawai
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja
setelah merger?
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
Pertanyaan Inti Untuk Pimpinan dan Mantan Pimpinan
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
131
3
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
4
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
5
Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
6
Bagaimana proses persiapan merger?
7
Bagaimana proses merger dijalankan?
8
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
9
No
Pertanyaan Tambahan
1
2
Apa yang anda kuatirkan terhadap merger ini?
Apa harapan anda terhadap merger ini?
132
Lampiran II
Hasil Coding Data
Hasil coding data wawancara
Persoalan Penelitian 1
Informasi yang ingin diketahui
Masa depan karir
Kesempatan promosi
Keamanan kerja secara umum
Persoalan Penelitian 2
Informasi yang ingin diketahui
Dorongan mencapai tujuan
Semangat kerja
Inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab
Persoalan Penelitian 3
Informasi yang ingin diketahui
Sikap dalam melayani
Sikap dalam melaksanakan pekerjaan
Sikap melakukan inisiatif kerja
Persoalan Penelitian 4
Informasi yang ingin diketahui
Jumlah kehadiran pegawai atau jumlah kemangkiran
Perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan
Perasaan adil atau tidak adil dalam menerima imbalan
Suka atau tidak suka dengan jabatan yang dipegangnya
Sikap menolak pekerjaan atau menerima dengan penuh tanggung
jawab.
133
Persoalan Penelitian 5
Informasi yang ingin diketahui
Kondisi Pendidikan dan pengajaran
Kondisi Penelitian dan pengembangan
Kondisi Pengabdian pada masyarakat
134
Hasil wawancara dengan Bapak C (Dosen FBS/M7)
Hari : Senin, 8 Juli 201
Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
C
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Karir saya sebagai pengajar disini, kalau
melihat dari apa namanya, rencana merger ini, Tidak
saya kira kok nggak mempengaruhi karir saya berpengaruh
karena saya kira merger ini kan memasukan
progdi sastra.
Jadi saya memang nantinya sudah akan terlibat Fokus
disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI
tetap berjalan dengan nanti adanya progdi baru
sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal
masalah karir saya kedepan saya masih tetap
tinggal di PBI.
P :
Apakah merasa
peluangnya disana Fokus
nantinya akan lebih terbuka?
T :Emm, saya juga ngak melihat itu juga, tetap
kalo menurut rencana fakultas, memang yang
berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan
nanti beberapa pengajar yang dulunya di
STIBA, mereka yang akan masuk ke progdi
sastra dan beberapa dosen PBI yang memang
latar belakang pendidikanya sastra, sepertinya
akan masuk progdi sastra.
P : Ada kolaborasi nantinya?
Tidak
T : Kolaborasi antara StiBA dengan FBS hanya berpengaruh
sebatas dalam kegiatan kemahasiswaan dan
dalam mata kuliah dasar. Jadi selama ini saya
tidak mengalami kendala disemester pertama
135
dalam menangani mahasiswa tahun petama,
dan nantinya juga mungkin tidak akan terlibat
disitu
ada
P : Berarti belum ada bayangan kedepan karir Belum
gambarkan
pak C setelah merger ini?
T : Terus terang kalau untuk masalah karir saya
masih belum ada bayangan, karena saya tetap
berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen
yang latar belakangngya sastra, nantinya
mereka akan masuk ke sastra
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Inikan masih belum satu semester ya, belum Masih
dalam
ada promosi sama sekali. Saya masih tetap proses
seperti biasanaya karena dengan adanya progsi
baru, saya bisa menggunakan emm, kalu pun
nanti misalnya beberapa presentase atau pun
yang berhubungan dengan sastra, itu tidak bisa
dipakai untuk meningkatkan promosi dalam
FBS itu.
P : Dalam beberapa hal mungkin ada Ditempatkan
perampingan dan mungkin dalam beberapa hal sesuai bidang
ada penambahan struktur?
T : Kayaknya dari rencana ini, bakal yang
menjabat dijalur sastra tetap orang sastra. Saya
kira saya nggak akan kompeten dalam
menangani jabatan struktural diprogdi yang
baru
P : Ketika penggabungan ini, apakah pak K Belum
ada
melihat bahwa setelah penggabungan ini, pasti gambaran
akan ada peluang lebih besar untuk promosi
jabatan, atau sebaliknya?
T : Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya
hanya berpikir seperti saya selama ini, nggak
tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari
struktur. Eee jabatan struktural ini kan hanya
136
diperuntukan nanti dengan kaprogdi dua, sastra
dan PBI, dan tatkala nanti orang yang
memegang itu sastra nantinya, itu aja
Bagaimana Keamanan kerja secara umum
merger?
T : Emm.. Karena saya dosen tetap selama 9
tahun. Saya merasa ini suatu hal yang positif.
Dalam arti bertambahanya progdi baru, jadikan
fakultas ini semakin melebar. Semakin
melebarkan progdinya. Saya akan tetap berkarir
di PBI.
Nanti teman-teman yang baru masuk dari
STIBA, akan masuk ke Progdi Sastra, dan itu
tidak akan mempengaruhi posisi saya disini
Hanya saja mungkin yang saya rasakan adalah
saya kurang tahu nanti gedung ini akan sepadat
apa, dan itu sedikit yang dikhawatirkan..
P : Kenyaman akan terganggu?
T : Iya saya kira kesitu, saya kira saya
memandang itu seperti itu, akan ada progdi
baru, ada kolega baru mereka akan terus
membuka progdi baru, cuman jumlah dosen
dan ruangnya sedikit. Kenyaman bekerja yang
megkhawatirkan, karena selama ini kan, dosen
hanya ingin seperti ini dan jalur ini sudah
paslah, dan apabila nantinya masih ada progdi
yang lain, itu yang saya kurang tahu yang
seperti apa, ya tapi kalau kerja itu agak banyak
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Saya kira saya senang dengan jadi dosen,
dan semangat dalam mengajar di PBI, dan saya
sama sekali tidak akan campur tangan dengan
sastra, karena saya bukan
P: Berarti selama..kita anggap aja 1 tahun ya,
di FBS setelah
optimis
Tidak
berpengaruh
Kekuatiran akan
fasilitas
pendukung
Kekuatiran akan
fasilitas
pendukung
mencapai suatu
Fokus
pada
bidang sendiri
Masih sama
137
dorongan dalam diri pak Kristian untuk
melakukan sesuatu, apa masih sama seperti
yang dulu, atau malahan ada perubahan ?
T : Masih sama..
P : Tidak merasa ada yang berbeda?
T : Ya mungkin hanya bertambahnya dosen dan
mahasiswa, dan saya juga selama ini tidak
khawatir, suasana disini masih tetap ada seperti
suasana sebelumnya, saya kira berkembang
P : Perkembangan ini tidak mempengaruhi niat Optimis
pak Kristian?
T : Tidak
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Ee.. Kalau semangat kerja saya pikir, saya Semangat
lebih sedikit meningkat dalam hal kerja sama meningkat
sesama dosen, karena dengan adanya meetingmeeting di aras fakultas, kita bisa bertukar
pikiran, dalam hal misalnya kita mau mengajak
yang lain
Contohnya ada event besar kita bisa meminta Kerja sama
tenaga-tenaga yang lain, itu yang membuat
saya lebih semangat, dulu susah sekali, dan
tahun ini kita akan mengadakan event besar,
dan banyak personalnya, dan saya kira itu
membaut saya ingin lebih semangat untuk
bekerja. Jadi tidak merasa susah, kok ngk ada
yang bantu
P : Itu dijadikan sebagai semangat?
T : Iya, karen itu sifatnya kolaboratif, dan saya
kira itu sudah ada semangat dalam melakukan
kerja
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Saya tidak pernah berpikir sejau itu ya, Lebih fokus
hanya saya akan lebih..dan selama ini saya
138
masih aman, saya lebih fokus berkreasi di
pendidikan, dulu sebelum tidak ada pengajar
berlatar belakang sastra, kan satu semester
membantu dan dulu saya mengajar di sastra,
jadi sekarang tidak ada. jadi harus mengajar
jenis matakuliah yang tidak dibidang saya,
P : Berarti mengurangi kreatifitanya, kalau dulu
melampauhi kemampuanya, kalau sekarang?
T : Kalau saya lebih fokus, kalau dulu kan lebih
bervariasi, kekurangan dosen mengajar, mata
kuliah sastra ok, yangg dulu-dulu banyak
kesempatan, sekarang tidak ada, intinya saya
kira kreatifitas lebih fokus
Sama saja
P : Inisiatifnya untuk bekerja?
T : Apa ya, saya kayak gini aja sih tetap
mempertahankan
P : Tidak memberikan dorongan apapun pada Lebih produktif
penggabungan ini?
T : Hanya untuk yang biasa kita lakukan
pengabdian masyarakat, seminar internasional
P : Yang sebelumnya pak tidak menduga-duga?
T : Sebelumnya sudah ada, cuman kita agak
kurang, sekarang lebih banyak bantuan, saya
kira kita bisa dengan senang mengajak temanteman
P : Rasa
tanggung jawabnya setelah Penyesuaian
penggabungan ini?
T : Saya melihat dibeberapa teman yang baru
bergabung semangat kerjanya masih tinggi,
karena mungkin mereka merasa perlu disini.
Saya kira mereka harus mengikuti ritme kerja
yang cukup sibuk sebelumnya dan semuanya
pada sibuk
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Kok saya agak merasa..memang ini Lebih terbuka
139
kegiatan kemahasiswaan juga digabung antara
mahasiswa stiba dengan mahasiswa fbs dalam
satu kemahasiswaan. Jadi mereka, kegiatan
kemahasiswaan semakin banyak. Saya kira apa
yang bisa saya lakukan ya akan kubantu
mereka meskkupun itu sedikit lebih sibuk
P : Tapi yang anda rasakan selama ini?
Kecewa
T : Saya hanya sedikit menyayangkan kegiatan
yang beberapa dihapus, beberapa kegiatan
yang di stiba yang lama, karena disini sudah
penuh, tidak bisa terakomodasi.
Ada kegiatan sana yang bagus yang dibawa Kolaborasi
kesini sehingga beberapa kegiatan disini yang
tidak penting harus dihapus, itu saya kira bisa
membuat saya lebih semangat, oh ternyata
dimahasiswa pun mereka bisa memadukan. Jadi
kalau mereka pun fine ya, kenapa kita tetap
melayani mahasiswa dengan sangat fair
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Tetap semangat, terus terang saya tetap Tetap semangat
fokus ke PBI dan saya kira kedatangan progdi dan fokus
baru atau hasil penggabungan itu tidak
membuat saya merasa dengki, tidak membuat
saya juga terancam tetap fokus terhadap apa
yang kami persiapkan
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Tetap melakukan yang selama ini saya Lebih senang
lakukan dan sedikit senang dengan tambahan
membantu pekerjaan
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Karena jadwal saya tetap sebelum ada Tidak berubah
penggabungan, jam ngantor saya sama jam
140
makan saya sama, jadi minimum
P : Kuantitasnya sama?
T : Sama
P : Kualitasnya?
T : Sama, karena selama ini beberapa pengajar
yang di stiba bergabung disini mereka masih
banyak menyelesaikan mahasiswa yang lama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sampai sekarang saya senang
Senang
Kolaborasi
P : Senangnya apa ?
T : Ya senangnya kembali ke yang tadi akan
ada dosen yang baru, kerja sama, berkreatifitas,
ya seperti yang saya katakan tadi juga. Saya
tidak tahu apakah nanti kedepannya akan masih
padat bekerja di satu ruang, mungkin itu yang
nanti bisa mempengaruhi kehadiran saya
dikantor. Saya akan tetap aktif, bisa dihubungi,
bisa dicari ada dikampus. Cuman untuk space
dikantor ruangan tidak tahu, kalau tidak ada
ruang yang memadai.
Keterbatasan
P : Perasaan yang membuat tidak senang?
T : Perasaan terlalu padat karena kan disini fasilitas
akan ada banyak orang. Selama ini sih gak
masalah mereka belum ke kantor sama sekali
mereka hanya akan datang kesini ketika ada
kelas disini tapi mereka masih banyak yang
masih menyelesaikan mahasiswa disana jadi
selama ini belum kelihatan.
P : Tidak mempengaruhi perasaan bapak,
Senang
T : Ohh tidak saya masih tetap sama, nanti
kalau terlalu padat ya bagaimana
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Itukan dari universitas, diukur dari pangkat Senang
141
golongan, saya senang dengan gaji saya
P : Dengan pekerjaan yang diterima, imbalan Tidak
yang diterima dibandingkan dengan yang lalu berpengaruh
T : Sama, karena imbalan itu tidak berpengaruh
dalam progdi baru, saya kira imbalan finansial
itu regulasi dari pusat
P : Tidak ada kecemburuan-kecemburuan?
Tidak
ada
T : Tidak ada
kecemburuan
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak menjabat jabatan, karena saya Biasa saja
hanya dosen biasa, saya mengajar, mengajar
masyrakat, melakukan penelitian
Belum puas
P : Sudah puas dengan keadaan ini sekarang?
T : Kalau puas belum, saya masih ingin tetap
meningkatkan publikasi, harapan saya ya
menjadi pimpinan yang tertiggi
P : Jabatan apa sekarang yang dijalani?
T : Jabatan akademik ya. bukan struktural, saya
tidak berminat.
P : Melihat kedepan ada kemungkinan lebih optimis
baik gak,
T : Saya bisa melihat positif, pasti lebih baik
Rekan baru
P : Karena ada rekan baru?
T : Ya karena ada rekan baru pasti akan lebih
fokus
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Oh justru gak banyak menerima karena ada Rekan baru
banyak teman teman yang membantu jadi akan
ada tambahan orang untuk mengurusi bidang
bidang tertentu misalnya tesis untuk mengurus
pengembngan satu mata kuliah tertentu itu saya
akan senang karena akan ada lebih banyak
teman.tapi jabatan secra stuktural yang
142
dipercya untuk bertanggung jawab saya gak ada
gambaran karna saya gak pengen tanggung
jawab seperti itu.
P : Jadi selama ini cukup senang ketika ada Senang
tambahan baru
T : iya,
Fakus
P : Ada penolakan ?
T : Enggak gak ada, kecuali nanti misal ada
tanggung jawab yang kondensinya sangat ke
progdi karena saya gak menguasai mungkin
saya akan menolak. Saya akan lebih fokus ke
tanggung jawab kepercayaan.
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Untuk pengajaran tidak ada beban karena Seperti biasa
saya pengen menyerapi masalah pengabdian ke
masyarakat.
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Penelitian emang kita harus fokus dan Lebih fokus
selaras dengan bidang yang ada, kalo untuk
kolaburasi penelitian dulu dengan sekarang
sama karena kita tetap. Tapi kalau untuk
informasi informasi atau undangan undangan
presentasi seminar itu ada pasti itu akan
mendukung latar belakang PBI dan sastra,
dalam pengembangan keilmuan kita lebih fokus
ke pengembangan material.
P : Yang sebelumnya masih campur aduk,
T : Ya itu tadi ada beberapa matakuliah yang
berbau sastra jadi sekarang kita sudah tidak
repot seperti itu. A teman teman yang lebih bisa
unuk mengembngkan itu. Dan kita fokus ke
PBI.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
143
merger?
T : Karena lebih banyak koneksi dari teman
baru. dulu ada permintaan untuk melayni
masyarakat dalam beberapa hal, dengan adanya
teman teman yng baru mereka akan lebih
banyak menginfomasikan, kita butuh seseorang
untuk melyani masyarakat jadi masih banyak
peluang, dulu saya diminta untuk membantu
melayani permintaan masyarakat, sekarang
lebih ke, ini membutuhkan bantuan ini, yang ini
mebutuhkan bantuan ini, jadi banyak peluang
untuk mengabdi.
P : Jadi lebih fokus ya. Sebelum kita tutup ada
yang lain yang mau bapak sampaikan ?
T : Jadi pointnya adalah penggabungan ini
belum sepenuhnya terjadi, jadi masih ada
beberapa hal yang kita masih berjalan sendiri
sendiri. Dalam arti disini situasi dosen dan
mahasiswa masih seperti yang dulu, karena
StiBA masih menyelesaikan mahasiswa yang
disana, mereka kesini paling untuk mengajar
dan rapat.
Lebih
banyak
koneksi
Masih
dalam
proses
penggabungan
Univesitas
P : Harapan kedepan ?
membantu
T : Saya harap universitas tetap membantu baik proses
dalam birokrasi dan gedung dan sebagainya.
penggabungan
144
Hasil wawancara dengan Ibu A (Dosen FBS/M8)
Hari : Kamis, 27 Juni 2013
Waktu : 11.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
A
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Setelah merger, Saya sebagai doses begitu Semua memiliki
ya, dosesn FBS. Sementara saya tidak melihat kesempatan yang
seperti itu. karena saya pikir kok saya sebagai sama
dosen begini, pasti masing2 memiliki
kesempatan yg sama dengan tm2 anggota yang
baru misalnya dalam melakukan penelitian,
untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Malah kami juga bekerja sama dengan mereka, Kerja sama
dengan hal misalanya dalam melakukan
pengabdian masyarakat, kerja sama dgn pak
Toar. Kemudia melakukan apa hal lain mungkin
antara tm2 FBS yg akatif dgn teman dari stiba,
seperti itu.
Tapi kalau ketakutan, saya melihatnya masih, Masih
kayaknya masih biasa, belum ada perubahan. biasa
Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu
karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai
pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi
nanti kedepanya apakah akan tetap masih
seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan
FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya
seperti
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
145
T : Saya merasa sama aja. Mungkin untuk Masih sama
sementara ini belum terlalu terasa efeknya.
karena nanti itu kedalamnya secara internal
sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses.
Jadi hal2 seperti itu belum terasa.
Tapi tidak tau kalau segala sesuatu sudah Masih proses
formal, lebih resmi, saya belum bisa saya
bayangkan. Karena ini masih proses. Itu yg saya
bilang apa pun itu tergantung dari pimpinan fbs
sendiri. Bagaimana memberikan keadilan
kesemua pihak
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Masih sama. Seolah juga tidak ada Masih sama
perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena
sesungguhnya tm2 dari kartini atau STIBA
mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat
mengajar d fbs.
Apakah merasa terancam karena ada pendatang
baru?
Tidak merasa terancam. Kalau ada yang lebih
layak ya silahkan. Saya menganggapnya sebagai
1 keluarga.
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Ga ada. Masih seperti kebiasaan yg saya Masih sama
lakukakan pada saat sebelumnya. Misalkan
pengurusan mahasiswa. terlepas dari merger
atau tidak merger saya tetap kerja hari itu.
Bukan berarti kalau merger saya lebih... saya
146
tidak seperti itu
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Sama saja. Tapi ada hal2 tertentu juga lebih Lebih semangat
semangat.
Dengan ada tm2 baru (boleh sebut nama?) Teman baru
seperti pak Toar. Orangnya menyenangkan, jadi
bekerjanya lebih bersemangat
T : Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
Biasa aja, saya masih melihatnya biasa aja.
Biasa saja
Rasa tanggung jawabnya, biasa aja. Saya tidak
merasakan dampak langsung. Sebenarnya,
seperti progdi baru datang, terus kita lebih yg
sebelumnya anak2nya 10 sekarang jadi 15
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Yang dimerger itu kan berarti tidak terlalu. Masih sama
gini, saya tanggungjawab saya masih kan
mahasiswa PBI jadi tidak terlalu banyak
berinteraksi dengan mahasiswa STIBA atau
mahasiswa sastra. Jadi kalo dibilang gmana2,
karena yg saya layani tetap mahasiswa saya
sebelumnya jadi tidak ada seperti apa...
Tapi kalau misalkan saya harus melayani Memberi
mahasiswa
dari
STIBA,
saya
akan perlakuan yang
memperlakukanya seperti mahasiswa saya PBI. sama
Jadi tidak akan. Mentang anak tiri kan.. tidak
seperti itu. Saya tidak bisa mengkotak-kotakan.
Mahasiswa ini dan mahasiswa ini, semuanya
mahasiswa FBS.
147
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah
merger?
T : Sama aja sih. Tidak ada yg berubah.
Masih sama
Cuman ketika mereger itu dimulai, itu memang Bekerja
kami bekerjanya lebih keras. karena memang keras
posisi saya sebagai salah satu tim managemen,
harus tau kok ni mau apa.
lebih
Supaya, karena waktu itu pimpinan itu kan apa
namanya, berkelanjutan untuk menyampaikan
kepada staf kepada flop. Jadi memang tim
manajemen sendiri waktu itu tidak punya ini,
jadi kami harus kerja keras. Karena waktu itu
pimpinan
mepunyai
kewajiban
untuk
menyampaikan kepada staf, kami bekerja keras,
karena harus banyak dokumen yang dilihat,bisa
atau tidak.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Tidak mempengaruhi bagi saya. Kalau ada Masih sama
yang minta training saya lakukan dengan baik
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Saya datang tiap hari. Tidak ada perubahan Masih sama
berangkat sama dan pulang sama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sama saja. Saya mungkin tidak menyenangi Masih sama
mengajar bukan karena merger tapi karena misal
ada mahasiswa yang attitude jelek
148
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Kalau imbalan itu kan pakai standar UKSW, Sesuai standar
jadi kan sama. Jadi sama saja, kan dipakai aturan UKSW
UKSW, jadi tidak serta merta berubah gajinya.
Kalau dibilang beban mengajar sama, 12 jam.
Kalau dibilang adil tidak adil ya tidak ada
karena sesuai aturan UKSW.
P : Deskripsi kerja sama?
T : Sama, tetap mengurus mahasiswa. Bedanya
kalau PBI yang masuk sedikit, tapi bukan karena
merger.
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sama saja, mungkin karena saya administrasi Masih sama
progdi jadi lebih banyak interaksinya dengan
mahasiswa
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Tidak ada pengaruhnya dengan merger Tidak
dalam hal menolak pekerjaan. Seperti contohnya terpengaruh
ketika mau mengubah kurikulum, ditunda bukan
karena merger tapi karena persiapan. Kalau saya
melihatnya teman2 yang lain yang berusaha
menyesuaikan diri karena mereka yang masuk.
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Susah ditentukan, karena harus melakukan Masih sama
penelitian dulu, seperti membagi kuesioner dan
149
mengobservasinya.
Tidak bisa memberi pendapat karena saya harus
melihat lapangan dulu. Karena kondisi sekarang,
setelah merger, dosen baru tidak serta merta
mengajar di PBI, hanya ada 3-4 SKS sesuai
beban mengajar di STIBA. Tapi kalau dari
mahasiswa mengatakan tetap baik. Itu lebih ke
personal, tapi tidak bisa digeneralisasi.
P : Ada keluhan?
T : Ada, kalau keluhan tidak dihindarkan.
Keluhan juga untuk dosen dari dalam. Jadi sama
saja.
P : Keluhan yang sering didapat?
T : Mengajarnya kok hanya duduk saja, hanya
membagi tugas, kan mereka mempunyai budaya
disana dan kami juga punya budaya mungkin
belum pas.
Perbedaan
budaya
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Sama saja. Mungkin karena saya belum Masih sama
menerima surat dari pemerintah. Jadi walaupun
mereka melakukan penelitianpun, belum bisa
diklaim FBS, masih STIBA. Mereka belum bisa
memakai nama FBS UKSW. Walaupun secara
administrasi sudah dosen FBS.
P : Kalau dari dalam diri sendiri ada
peningkatan?
T : Sama saja, kalau harus meneliti ya meneliti,
pengajuan
ya
pengajuan.
Tidak
ada
150
hubungannya dengan merger.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
Harapan untuk merger?
T : Saya berharap agar ijin segera turun supaya Izin
semuanya jadi lebih jelas. Untuk keluarga lama keluar
dan keluarga baru akan lebih jelas. Siapa yang
mesuk PBI dan sastra.
segera
Suasana
kerjanya
tetap,
kekeluargaan, Semangat kerja
komitmennya juga tetap, tidak berubah
terjaga
Hasil wawancara dengan Ibu H (Dosen FBS/M4)
Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 14.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
H
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Saya cukup pesimis terus terang terhadap Pesimis
merger.
Karena menurut saya gini, pimpinan UKSW Membutuhkan
mungkin sebagai yang lebih tahu. Harusnya pengarahan
membimbing menurut saya dan itu tidak dan
terjadi, dilepas. Saya juga yakin dosen FBS pendampingan
tidak tahu merger itu bagaiman.
Jadi sekarang banyak masalah juga. kayak Banyak
misalnya yang saya dengar dosen STIBA tidak masalah
masuk di gedung STiBA, juga tidak masuk di
151
FBS, dan itu kontrolnya juga susah, pokoknya
saya sudah bilang dari awal harus jadi satu.
Terus terang gini, saya ini tahu banyak dosen2
PBI dari Universitas lain, karena saya disuruh
presentasi, diundang, gitu, kalo menurut saya
dikala saat ini dimana jurusan2 semakin
meningkatkan SDM, kita justru mnurunkan
SDM dengan menerima 10 orang yang aku
tahu. Mungkin mereka bagus, mungkin, cuman
karena di FBS itu tidak ada evaluasi dan
mungkin di Universitas itu tidak ada evaluasi
yang cukup ketat jadi lemah karena sistemnya
kurang dari sistem SDM
P : Jadi bu H melihat karirnya setelah
penggabungan ini tidak yakin
T : tidak yaikin, dari FBS kamaren ya, kita
mendapat 167 mahasiswa, itu satu. Kalo saya
seperti itu sih karena itu tadi, memberikan
sesuatu kepada orang yang tidak tahu
bagaimana dan tidak dibimbing. cukup pesimis
sih kalo saya
P : Ada pikiran untuk keluar dari UKSW begitu
?
T : Karena kondisi ku sekarang ini kan nggak
tahu. Lah gimana. menurutmu sendiri gimna?
Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi
ekonomi itu seperti apa. Karena ya itu pak
Hendro sudah bilang, hati-hati lho di merger 1
orang aja keadaanya kaya gini, karena juga gini
masalah dengan teman2 mereka juga kurang
profesional, menurut saya. Dalam arti gini,
mereka banyak yang berteman dengan rekan
STIBA, jadi mereka berfikir ahh ga enak masa
kita mengevaluasi teman sendiri
P : Kalau
152
melihat sekarang ni apa ada
Membandingk
an
Pesimis
Pesimis
kemungkinan?
T : Gimana yaa.. Ya gimana, karena ya
kondisinya tadi itu.
dan juga satu lagi, menurut saya waktu itu, Studi
lanjut
Doktor FBS kan cumn 2 profesor 1 dan sudah Dosen
pensiun.
inikan
kita
harus
berfikir
menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3
padahal S3 kita itu cukup lambat, ada yang
belum selesai, lama sekali. yang satu
barmaslah. itu satu,
Kedua, kita juga fair teman2 StiBA ini di S3
kan kapan? Setelah semua FBS S3 lalu mereka
tau bagaimana? Karena sekarang ini yang
berkembang, setelah teman2 STIBA masuk
FBS mereka minta di sekolahkan, nah ini
bermasalah juga karena brehubunga dengan
uang kaya gitu. Dan belum terselesikan juga
itu, jadi disini kita setuju tapi kita juga tidak
membuat teman-teman di STIBA untuk tidak
berpikir panjang,
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Secara fungsional saya sudah keluar dari Masih
situ dan bertahan di urutan juga kalo struktural berharap
masalahnya mungkin kesempatan itu ada.
Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh, Pesimis
karena menurut sya juga tidak apa ya, ya itu
tadi saya pesimis sedikit ketika saya menjabat
menjadi dekan waktu itu saya sangat
optimistik.
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
di
T : Setelah saya ngomong dengan pak john Kurang
gimana kalo ada masalah, saya berkonsultasi akomodasi
kepada siapa. saya jadi kurang di akomodasi.
saya terus terang takut apalagi pak jon kan akan
turun dan sekarang merger inikan masih sangat
153
belum pasti saya juga bilang seharusnya Dikti
bilang kalau izin belum keluar universitas tidak
boleh menerima mahasiswa, kalo menerima
bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan
ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga
mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini.
Saya terus terang takut apalagi pak Jhon kan Takut
akan turun dan sekarang merger inikan masih
sangat belum pasti saya juga bilang seharusnya.
izin
Dikti bilang kalau izin belum keluar, Tunggu
Dikti
universitas tidak boleh menerima mahasiswa.
kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan
sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan
orang tua juga mungkin gak tahu kalo
kondisinya seperti ini.
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T
: Ya terus terang itu cukup berimbas Cukup
tapi mungkin sekarang sih tidak begitu ya berimbas
karena saya punya hal lain yang saya kerjakan.
Dulu pas awal2 cukup berimbas dalam arti gini,
karena saya melihat ini tidak benar.
Kenapa kok gak berpikir hal yang harusnya
mereka pikiran kaya gitu dan juga kasihan juga
teman2 STIBA kaya teman2 STIBA banyak
yang bilangnya ke saya mereka bilang mau S3
tapi kok pimpinan StiBA bilang gak boleh dulu,
lha ini bagaimana? Ya saya bilang kamu harus
menuntut dan saya melihat teman2 STiBA ini
agak minder seperti yang itu bilang tadi,
mereka masuk ke FBS juga S3 nya kapan
belum jelas.
Mereka masih bayar sendiri kalo seminar,
kaena mereka masih pakai nama STIBA
mereka masih harus bayar sendiri tapi ada
beberapa orang STIBA yang dibayar FBS. Lha
154
Studi
dosen
lanjut
Terjadi
ketidakadilan
ketidak sama rataan itu lho yg saya juga heran
saya tahunya gak formal ya, bukan di meeting
cuman dari ini ngomong sebagai teman. Jadi ya
kurang tau saya
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Kalau sekarang lebih meningkat karena Lebih
lebih banyak waktu. gak kaya menjadi pejabat bersemangat
struktural karna butuh pengorbanan.
T : Seperti dalam prinsip leaderhip kalau kamu Memberi
ingin anak buah mu lari jauh kamu harus bisa contoh kepada
lari lebih jauh dulu. kalau gak gitu ya susah. itu bawahan
harus dimulai dari sekarang. Bu Victoria bu
Susan itu tidak mendidik jadi kalau disuruh
meneliti kurang efekif, karena kamu aja ga
meneliti kenapa saya harus meneliti ? Sehingga
faktor dosen yang lemah ini sangat
melemahkan akreditasi, karena waktu di tinjau
ternyata peneliian Cuma sedikit, doktornya
sedikit ga sampai 50%.
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Melihat pekerjaan dengan merger stiba Meningkatkan
tidak ada hubunganya, tidak begitu berkaitan, daya jual diri
ya seperti itu tadi saya berusaha supaya daya
jual saya itu tidak hanya di FBS. Saya tidak
mau menjadi ikan besar dikolam kecil, jadi
kalau bagi saya itu masalah itu, saya bagaimana
caranya justru itu meningkatkan kreatifitas
saya, dan menurut saya itu tidak begitu
berimbas, terhadap kreatifitasnya, dalam arti
publikasi, terus
mengajar kumpul bahan,
justru kalau menurut saya yang saya tidak
punya itu fakultas karena mungkin pimpinan
berpikir saya akan mungkin, saya tidak pernah
diinformasikan.
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
155
T : Untuk fakutas saya lebih mengimbangi Mengimbangi
yang mereka lakukan sih tapi, terutama
mahasiswa ini terlalu di tuntut menurut saya.
Cuman ada hal-hal yang meronta kayak
misalnya waktu buat brosur sastra tidak
dimasukkan lah kenapa gak boleh? Kan udah
merger,
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Di FBS ini terus terang saya merasa Terasingkan
minoriytas karena teman2 cukup majority gitu.
T : Saya merasa emm banyak sih pekerjaan Membutuhkan
yang datang dari ketua progdi dan segala dukungan
macam Cuma kalo saya membuat suatu pimpinan
pekerjan maka saya harus didukung oleh
pimpinan FBS jangan samapai saya bilang
enggak pimpinan FBS bilang iya. Itu pernah
saya alami makanya saya lebih ke enggak saya
lebih suka arahnya mengajar lebih dengan ilmu
nggak dengan kebijakan2 karena banyak hal.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja
setelah merger?
T : Karena saya memandang diri saya tidak Tidak
mau
berkaitan dengan program Merger StiBA saya terpengaruh
berpendapat tanpa UKSW saya bisa bekerja
dimanapun, jadi menurut saya, saya tetap
mengajar ya biasa saja. karena itu kelas ya.
Ya biasa aja dan karena saya berpikir karena Meningkatkan
kondisi FBS yang seperti ini saya harus daya jual diri
memperkaya diri saya supaya daya jual saya
bukan hanya di FBS dimanapun saya bisa
diteima, itu yang saya kejar sekarang. Suka
ngomong dengan teman-teman yang lain diluar
uksw
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau
jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Kalau mengantor emang ga ada keharusan Masih sama
untuk megantor. kalo masalah itu ya sama aja
156
menurutku gak ada efeknya.
P : Dari sisi mengajarkan?
T : Itu bisa dibuktikan kalo itu, engak ada.
Dengan teman2 STIBA juga oke,
Cuma masalahnya kan saya bukan dengan Masalah
teman STIBA personal tapi kan masalah sistem
sistem.
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Kalo pekerjaan saat ini oke. Tapi itu lho Terbebani
yang mengganjal itu. Masalah merger ini terus
terang, apalagi setelah saya tahu bahwa
menurun. Saya dan temen2 memang perlu ada
monitor. Saya mencoba sekali memisahkan
perasaan saya ke itu supaya tidak mepengaruhi
pekerjaan saya, cuman dekan itukan adik saya.
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Saya sih gak pernah kepikir itu ya. karen Tidak
menrut saya gini, imbalan itu kan gak ada kepikiran
hubungannya, sistem imbalan itukan juga ada
jadi menurut saya apa itu ada hubungannya,
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sekarang saya senang karena beban saya
turun. karena gini masalahnya.
Kalo saya menjadi pemimpin pada orang yg
tidak mau dipmpin itu percuma, menurut saya
dalam beberapa kasus ya.
Dalam kasus stiba ini tidak ada satupun yang
bertanya kepada saya, jadi waktu itu saya
berpikir untuk tetap menjabat menjadi dekan,
tapi kondisinya mereka memutuskan setuju
dengan menutup mata, nah siapa saya sebagai
pimpinan gitu lho.
Saya takutnya nanti saya tanda tangan, karena
waktu itu MOU itu banyak titik lemah dan saya
suka) dengan
Senang
Terjadi
masalah
kepemimpinan
Komunikasi
tidak berjalan
dengan baik
Pertimbangan
ekonomi dan
157
melihat sudut ekonomi dan hukumnya. Teman- Hukum belum
teman mikirnya, udahlah tanda tangan aja. tuntas
Nanti kalo ada hal-hal ya di beresin di
belakang. Tapi tipe saya tidak seperti itu karena
saya juga orang penelitian jadi saya babat topik
ini baru saya ambil metodologi yang tepat
seperti apa, sama saya melihatya juga dari sisi
seperi itu.
Jadi kalo kitanya posisi sekarang lebih senang Lebih senang
atau tidak, saya lebih senang daripada saat2 itu.
Saat itu ya saya memutuskan untuk mundur
karena terus terang saya merasa ini
pertandingan yang tidak akan saya menangkan.
Lebih parah lagi saya akan berperang tanpa Kepemimpinan
tidak
pasukan, saya sendirian dan teman2 saya tu yg
berjalan
udah ke arah musuh gitu lho, jadi untuk apa?
dengan baik
saya mundur dan biar dipimpin oleh orang yang
setuju di merger ini tanpa koma, karena saya
tidak bisa melangkah dengan keraguan saya.
waktu menjadi dekan dan sekarang pasti beda
sekali
Sepertinya pimpinan FBS tidak sadar dalam Perencanaan
banyak hal dalam merger ini yang harus
mendapat perhatian lebih. brand power belum
ada, gedung belum ada, izin merger belum ada,
kaya gitu, banyak hal sebetulnya.
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Saya melakukan sistem yang namanya Lebih selektif
selektif detect jadi kalo saya merasa ada hal
yang aneh saya tidak datang di rapat terus
terang. terus terang waktu setuju itu saya tidak
tahu bentuk MOU nya itu seperti apa, karena
yang saya tahu MOU banyak kelemahannya,
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
158
T : Pesimistik, pesimis dalam arti gini saya Kurang
tidak punya kapasitas untuk penilaian nah terkontrol
kebetulan saya juga pernah mengajar waktu
saya di Amerika. Jadi banyak sistem yang saya
pelajari di situ. kedua saya gak tau kenapa saya
suka dekat dengan dekan2 yang dulu, kebetulan
saya suka dengan leadership sekarang ini
masalahya saya ini tidak tahu apakah sistem
yang ini ada. Karena setahu saya dulu dosen
tidak berhak mengosongkan kelas hanya
dengan kasih pengumuman, dulu tidak. kalau
ada kelas kosong harus kasih tahu dekan jadi
terkontrol tapi di idonesia tidak, mungkin
karena dosen FBS merasa sejajar dengan dosen
STIBA atau bagaimana sehingga menjadikan
mereka merasa nggak enak mengontrol orang
yang selevel dengan mereka,
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : kalau saya sendiri udah oke ya menurut Meningkat
saya.
Satu lagi mungkin penelitiannya lebih ke Kualitas
kualitas bukan kuantitas jadi sekarang kita ditingkatkan
sering ditolong oleh pemerintah.
Bagaimana kondisi pengabdian pada
masyarakat setelah merger?
T : Menurut saya untuk pengabdian masyarakat Berjalan
dengan baik
tidak masalah.
Apa yang ibu kuatirkan pasca merger ini?
T : Wah saya tidak mengkuatirkan FBS Tingkat
mendatang. mungkin yang saya kuatirkan dulu saing
kan FBS itu waktu saya masuk FBS itu salah
satu yang tebaik tapi sekarang ini kan tanda
tanya besar apakah itu masih terjadi ? karena
kalau saya melihat proses peluang kompetitor
kita itu naik tingkatannya dari jumlah doktor
daya
159
kualitas mengajar dan segala macam. Jadi ya
kuatir saya itu tadi kita menjadi jurusan bahasa
inggris yang biasa2 saja dan kurang exis dan
tidak benar2 menyumbangkan ilmunya untuk
masyarakat.
Harapanya kedepan?
T : Saya terus terang tidak bisa berharap, bukan Pesimis
tidak bisa berharap, sampai hilang harapannya.
Hasil wawancara dengan Bapak T (Dosen STIBA/M9)
Hari : Jum’at, 19 Juli 2013
Waktu : 09.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
T
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
Lebih bagus
T : Lebih bagus
P : Lebih bagus ya, pertimbanganya ?
T : Secara karir ? Salah satu alasan dilakukan
merger karena stiba tidak sehat secara keuangan.
Jadi misalnya alasan yang practical bagi kami
dosen bisa tidak seminar atau ikut. Tidak bisa
dibiayai dan memang dengan gaji kami tidak
mungkin kami biayai sendiri
Di UKSW kan terutama di FBS itu dibiayai
semua. Itu yang paling praktis.
Financial
STIBA kurang
sehat
Financial lebih
baik
Masalah
P : Pertimbangan lain ?
T : Yang paling mendasar saya kira itu dari segi financial
karir
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Seperti contoh yang tadi,promosi. Klo Sesuai
promosi sih kita sama cuman kan gini kan. Ee, peraturan
160
kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu
mengerti. Promosi itu berdasarkan sekarang itu
dengan aturan pemerintah
Berdasarkan publikasi, nah bagaimana kami mau
publikasi disini, kalo tidak ada uang.
Itu
kekecewaan dosen. Jadi kalo di UKSW semua
itu di jamin. Ada jaminan minimal, setahun kalo
misalnya mau presentasilah atau publikasilah,
kan dibayarin
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di
merger?
T : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain
karena itukan subjective.
Sebab kalo menurut atuan semuanya dijamin
tidak ada yang di pisah, jadi kalo masalah
keamanan saya nyaman dan misalnya keamanan
macam-macam kita kalo dari UKSW sudah
merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat
tunjangan tengah bulan dapat.
P : Itu yang tidak dapat sebelumnya ?
T : IYA, kalo kesehatan dapat cama sekarang
lebih terjmin terutama ada tunjangan tengah
bulan jadi secara ekonomi bagus saya kira bukan
hanya dosen tapi non dosen juga.
pemerintah
Publikasi
karya
lebih
terjamin
diFBS setelah
Nyaman
Dijamin dalam
peraturan
Tunjangan
kesehatan
lebih terjamin
P : Untuk semua ya, kalo pak Toar melihat Sama, sudah
kondisi teman2 yang lainya apakah mereka diatur dalam
perutaran
merasakan hal yang sama atau ?
T : Kalo itu menurut paraturan harusnya sama,
kalo alasan lain tidak nyaman dengan rekan kerja
baru saya tidak tahu, karena subjective ya. Saya
sudah lama terlibat dengan orang2 yg di atas jadi
saya tidak merasakan sesuatu yang baru kalo
mungkin ada mereka. Harusnya kamu tanya
kepada yang lain, inikan subjective
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
161
T : Di UKSW semua diatur, ada aturannya
seperti karir dosen publikasi terjamin dan ada
aturannya,
Jadi saya lebih produktif setelah merger karena
dulu saya publikasi untuk apa? Tidak ada, di
UKSW kita publisi artikel dibayar, kalo disini
tidak ada uangnya jadi kita tidak bisa paksa.
P : Jadi semua berpatok dari pertimbangan
keuangan?
T : Kalo saya juga, dosen non dosen pasti
keuangan paling utama,
Kalo saya juga lebih ke arah colleagues semakin
banyak teman untuk sharig, sharing ilmu dan
iskusi. Karena kita diskusi itu sudah
menyinggung tentang mau tulis artikel apa,
pendekatan terbaru tentang pembelajaran,
sekarang.
Sesuai aturan
Lebih
produktif
Pertimbangan
financial
Teman baru
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
Lebih
T : Meningkat
semangat
P : Apa yang mendorong selain yang telah Mendapatkan
promosi
diungkapkan tadi?
T : Mugkin karena saya percaya jadi ketua pusat jabatan
study, karena saya sudah dipercaya dijabatan
tertentu saya harus tunjukan kalo saya bisa, jadi
saya tidak bisa hanya duduk mengajar.
P :Setelah penggabungan ini Bapak mendapat
jabatan itu. faktor lain yang mendorong pak toar
lebih bersemnagat
T : Mungkin itu saja yaa.
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Inisiatif, Mungkin berkaitan dengan tadi ya.. Lebih inisiatif
tidak berubah, menurut saya, harusnya kamu liat Masih seperti
orang lain yang liat saya. Saya rasa saya tetap biasa
bekerja aktif, suka mencoba hal baru, ada baca
162
artikel baru saya coba., jadi pembelajaran itu
dikembangkan.. berkembang.. dari dulu, tidak
hanya setelah merger
Masih sama
P : Soal tanggung jawabnya?
T : Sama saja. Terlepas dari jabatan yang baru
saya terima kalau dalam hal mengajar, sama
P : Dalam hal Krativitas?
T : Sama saja. Karena inisatif kerja itu semua
punya korelasi positif. Kalau kretifitas diluar
mengajar mungkin bertambah karena kita bisa
lebih mau untuk menciptakan sesuatu dalam hal
menulis artikel presentasi diluar itu, dll.
Mungkin saya kira dengan adanya dana, dengan
tambah kolega.. Jadi wawasan kita semakin luas.
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
Masih sama
T : Kalo saya sama saja, tidak berubah.
Dari dulu saya mengajar itu passionate
bersemangat mencoba hal baru materi
dikembangkan bukan hanya pake buku aja, jadi
dari dulu saya tidak berubah. Ya senang,
semangat ga berubah saya, kurang lebih sama.
Tidak berpengaruh pengaruh dimana saja saya
bekerja, cuman kalau lihat mahasiswa saja tidak
bisa kan jadi ada motivasi tambahan agar dia
bisa.
Produktif
P : Ok..lebih kreatif mutunya
T : Iya.. Menurut saya ia kalau kreatif dalam arti
memproduksi hal-hal baru
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
Lebih
T: Lebih semangat ya, karena yg itu tadi
semangat
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
Masih sama
T : Sama saja
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
163
kemangkiran setelah merger?
T : Biasa.
Emm..yang mungkin satu hal tapi khususnya
diatas jadi kita punya budaya baru. dalam hal
misalnya memasukan nilai. disini kan tidak ada
batas yang diatas, bisa terlambat dosenya.. Diatas
kan ngk bisa..mereka tidak ingin tahu..kalau nilai
terlambat semua
mahasiswa jadi aneh
maksdnya yaa.. Tapi kan sebelumnya saya sudah
mengajar diatas. Jadi sudah tahu mungkin yang
lain ada yang masih.., ngk tahu harus kamu tanya
yang lain.. Kalau saya biasa aja..tetap lebih
disiplin ya karena ada aturan, aturan kan
mambantu memang disini ada tapi..batas nilai
tanggal begini, tapi tetap aja dosen terlambat
mungkin kalu udah ada..karena komputerisasi
mungkin kalau kita terlambat semua mahasiswa
jadi aneh
P : Emang kalu disini dulu nggak ada
punishment..
T : Teguran
P : Teguran... Tidak berpengaruh?
T : Masih ada dosen yang terlambat makanya
masih ada beberapa semester yang belum keluar
makanya jadi nilai A semua
P: Apakah pak Toar melihat itu salah satu jurang
perbedaan antara kedua lembaga
perbedaan
antara
T: Dalam hal budaya akademik. karena disini
tidak ada aturan kita tidak komputerisasi jadi
bisa kapan saja datang kepegawai ini tolong
masukan..mesinya kan tidak bisa bujuk
Bagaimana perasaan senang atau tidak
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Persaan..Ya.. Senang saja karena kami bisa
berkarya lebih baik karena semua..Terutama dari
164
Masih sama
Lebih displin
Perbedaan
budaya
akademik
senang dalam
Senang dapat
berkarya lebih
segi kesejahteraan lebih terjamin, fasilitas buat
saya lebih lengkap tergantung mahasiswa yang
memanfaatkan fasilitasnya.
P : Hal apa yang membuat anda senang dalam Secara
financial lebih
proses merger ini?
T : Yaa terutama dalam menjalankan karir, menjanjikan
keuangan lebih bagus
Lebih banyak akses kolega baru, walaupun dari Teman baru
dulu saya sudah banyak berteman dari yang
diatas. Tapi cuman sekarang lebih resmi. Saya
sudah pernah ikut dulu ikut mereka ajak pentas
dimana itu semua kan gelap,sekarang
resmi..Gelap maksdunya
P : Perasaan yang membuat tidak senang dalam Repot
proses merger ini?
T : Ya.. Ada sih. Ya mungkin kalau dicari-cari
salah ada sih .karena...mungkin saya diluar tim
yaa, mungkin lebih yang mengalami merger
adalah tim ini susah ya..apalagi dari dulu
P : Ada yang tidak senang nggak?
T : Tidak ada yang tidak senang...mungkin harus
bolak-balik sana sini mungkin lebih repot aja
P : Lebih repot itu yang membuat tidak senang?
T : Kesana kesini, walaupun sebelumnya saya
telah mengalami hal itu juga.. Kalau sekarang
kan resmi dulu gelap, datang kesini..keatas lagi
kesini lagi
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Ohh lebih bagus dibandingkan sebelum- Lebih baik
sebelumnya. Adil saya kira. karena kan ada
aturanya kan menhacu pada aturan di uksw.
udah tidak ada yang salah, semua sudah sesuai
aturan
P : Sesuai dengan jobdesc?
T : Ya.. Lebih.. Kalau mungkin kamu tanya
165
orang UKSW pasti, pasti tidak ada diantara
mereka merasa kurang, tapi kami kan yang
masih kurang ditambahin pasti pasti disana
P : Ok.. Merasa lebih adil jadinya. Tapi Lebih adil
sebelumnya ketika melihat sebelum sekarang
T : Dulu waktu itu, hasil diskusi semua
keputusan semua pegawai STIBA dan merasa
tidak adil karena uksw menerima lebih.. dari
kami, sekarang nggak..UKSW kan tiap bulan 2
kali gaji, disini kan tidak..haa begitu
P : Ketika pak Toar, membandingkan diri pak
Toar dengan yang lain, dalam lingkup pekerjaan?
T : Sama, kalau dalam pekerjaan nggak ada,
sama aja
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak ada jabatan secara struktural, saya Senang
hanya dosen biasa
P : Dengan jabatan itu senang?
T : Ya saya senang, bisa dipercaya untuk
mengembangkan penelitan dan pengembangan
masyarakat dilingkungn FBS
P : Yang tidak disukai dengan jabatan sekarang?
T : Nggak ada, senang
P : Tidak merasa repot, dirugikan?
T : Tidak, malah saya diuntungkan dengan itu
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Nice lah, biasa pekerjaan sekarang dan yang Biasa saja
dulu nggak beda jauh kok, mengajar, jadi sama
saja
Tidak pernah
P : Pernah menolak perkerjaan yang ditawarkan? menolak
T : Belum pernah, suruh ngajar ini, ngajar ini
pekerjaan
Melakukan
P : Hal apa yang membuat pak T bersikap seperti yang
bisa
tu?
dilakukan
166
T : Kalo saya bisa melakukan itu, ya mengapa
tidak
P : Hal apa yang mendorong?
T : Ya itu bagian dari pekerjaan saya, kenapa
harus nolak
P : hanya karena pekerjaan saja?
T : Ya, pokoknya kalau beban maks 12 sks,
kalau itu cukup ngk harus kita terima, malah kalo
kita
tolak itu melanggar aturan. Selama kita
tidak mengajar terlalu banyak ya, malah turun
beban mengajar, dulu kita mengajar malah bisa
15 sks persemester, sekarang, 12,13 itu sudah
banyak, tanya yang lain, turun, dengan gaji yang
sama, jadi pokoknya menurun
Imbalan
P : Gajinya
T : Gajinya kan meningkat, beban menurun, dulu meningkat
kita mengajar karena dosen yag ada dikit. Mata
kuliah tidak berubah waaupun mahasiswa
sedikit. Satu kelas ada yang 3 orang, mengajar 3,
4 orang kan sama saja mengajar 20 orang
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Saya rasa biasa saja, harusnya kamu tanya ini Biasa saja
ke mahasiswa, atau ke yang mengevaluasi
jawabanya, pasti bagus, subjektif kan itu. ya,
saya kira bagus, cuman itu kan tidak valid, kamu
haru
tanya
kemahasiswa
atau
yang
mengevaluasi saya
P : Kwantitas menurun, kwalitasnya?
T : Ya, harusnya dalam hal pengajaran seperti ini
kalo kwantitas turun. Kwalitas harusnya naik, itu
logiknya begitu
P : Tapi yang dirasakan pak Toar seperti yang
dulu?
T : Ya, biasa aja
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
167
merger?
T : Lebih baik, sekarang lebih produktif, dulu Lebih baik
saya masih tidak ada motivasi.
Buat apa karir, apa lagi isue merger ini sudah Kuatir
lama. Jadi orang mikirnya ahh ngapain mau
lakukan sesuatu kalau belum tahu nanti status
mergernya gimana, dipecat atau gimana. Tapi
sekarang kan sudah jelas
tidak
P : Ada khwatiran ternyata, sebelum Sudah
ada
kekuatiran
penggabungan?
T : Jadi apakah kesemua pegawai itu akan
terpakai atau tidak, yang dulu ada tapi setelah
proses ternyata semua tidak ada yang dipecat
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
teman
T : Dulu kan saya mengurus sendiri pengabdian Ada
baru
masyarakat, sekarang jadi banyak kan
Lebih
P : Lebih meningkat?
meningkat
T : Iya, lebih meningkat
P : Sebelumnya tidak?
T : Tidak, kan nggak ada dana, kalo ini kan ada
dana, jadi orang mau melakukan sesuatu tidak
ada dana mau masuk fotocopy aja pake uang
sendiri
Apa yang dikuatirkan pada penggabungan ini?
T : Ya, saya awalnya, khwatir terhadap sikap
mahaiswa yang ada
Pertanyaan Wawancara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
No
1
2
Pertanyaan Inti Untuk Dosen dan Pegawai
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja
setelah merger?
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
Pertanyaan Inti Untuk Pimpinan dan Mantan Pimpinan
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
131
3
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
4
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
5
Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
6
Bagaimana proses persiapan merger?
7
Bagaimana proses merger dijalankan?
8
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
sikap kerja dan kepuasan kerja.
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak
merger?
9
No
Pertanyaan Tambahan
1
2
Apa yang anda kuatirkan terhadap merger ini?
Apa harapan anda terhadap merger ini?
132
Lampiran II
Hasil Coding Data
Hasil coding data wawancara
Persoalan Penelitian 1
Informasi yang ingin diketahui
Masa depan karir
Kesempatan promosi
Keamanan kerja secara umum
Persoalan Penelitian 2
Informasi yang ingin diketahui
Dorongan mencapai tujuan
Semangat kerja
Inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab
Persoalan Penelitian 3
Informasi yang ingin diketahui
Sikap dalam melayani
Sikap dalam melaksanakan pekerjaan
Sikap melakukan inisiatif kerja
Persoalan Penelitian 4
Informasi yang ingin diketahui
Jumlah kehadiran pegawai atau jumlah kemangkiran
Perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan
Perasaan adil atau tidak adil dalam menerima imbalan
Suka atau tidak suka dengan jabatan yang dipegangnya
Sikap menolak pekerjaan atau menerima dengan penuh tanggung
jawab.
133
Persoalan Penelitian 5
Informasi yang ingin diketahui
Kondisi Pendidikan dan pengajaran
Kondisi Penelitian dan pengembangan
Kondisi Pengabdian pada masyarakat
134
Hasil wawancara dengan Bapak C (Dosen FBS/M7)
Hari : Senin, 8 Juli 201
Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
C
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Karir saya sebagai pengajar disini, kalau
melihat dari apa namanya, rencana merger ini, Tidak
saya kira kok nggak mempengaruhi karir saya berpengaruh
karena saya kira merger ini kan memasukan
progdi sastra.
Jadi saya memang nantinya sudah akan terlibat Fokus
disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI
tetap berjalan dengan nanti adanya progdi baru
sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal
masalah karir saya kedepan saya masih tetap
tinggal di PBI.
P :
Apakah merasa
peluangnya disana Fokus
nantinya akan lebih terbuka?
T :Emm, saya juga ngak melihat itu juga, tetap
kalo menurut rencana fakultas, memang yang
berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan
nanti beberapa pengajar yang dulunya di
STIBA, mereka yang akan masuk ke progdi
sastra dan beberapa dosen PBI yang memang
latar belakang pendidikanya sastra, sepertinya
akan masuk progdi sastra.
P : Ada kolaborasi nantinya?
Tidak
T : Kolaborasi antara StiBA dengan FBS hanya berpengaruh
sebatas dalam kegiatan kemahasiswaan dan
dalam mata kuliah dasar. Jadi selama ini saya
tidak mengalami kendala disemester pertama
135
dalam menangani mahasiswa tahun petama,
dan nantinya juga mungkin tidak akan terlibat
disitu
ada
P : Berarti belum ada bayangan kedepan karir Belum
gambarkan
pak C setelah merger ini?
T : Terus terang kalau untuk masalah karir saya
masih belum ada bayangan, karena saya tetap
berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen
yang latar belakangngya sastra, nantinya
mereka akan masuk ke sastra
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Inikan masih belum satu semester ya, belum Masih
dalam
ada promosi sama sekali. Saya masih tetap proses
seperti biasanaya karena dengan adanya progsi
baru, saya bisa menggunakan emm, kalu pun
nanti misalnya beberapa presentase atau pun
yang berhubungan dengan sastra, itu tidak bisa
dipakai untuk meningkatkan promosi dalam
FBS itu.
P : Dalam beberapa hal mungkin ada Ditempatkan
perampingan dan mungkin dalam beberapa hal sesuai bidang
ada penambahan struktur?
T : Kayaknya dari rencana ini, bakal yang
menjabat dijalur sastra tetap orang sastra. Saya
kira saya nggak akan kompeten dalam
menangani jabatan struktural diprogdi yang
baru
P : Ketika penggabungan ini, apakah pak K Belum
ada
melihat bahwa setelah penggabungan ini, pasti gambaran
akan ada peluang lebih besar untuk promosi
jabatan, atau sebaliknya?
T : Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya
hanya berpikir seperti saya selama ini, nggak
tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari
struktur. Eee jabatan struktural ini kan hanya
136
diperuntukan nanti dengan kaprogdi dua, sastra
dan PBI, dan tatkala nanti orang yang
memegang itu sastra nantinya, itu aja
Bagaimana Keamanan kerja secara umum
merger?
T : Emm.. Karena saya dosen tetap selama 9
tahun. Saya merasa ini suatu hal yang positif.
Dalam arti bertambahanya progdi baru, jadikan
fakultas ini semakin melebar. Semakin
melebarkan progdinya. Saya akan tetap berkarir
di PBI.
Nanti teman-teman yang baru masuk dari
STIBA, akan masuk ke Progdi Sastra, dan itu
tidak akan mempengaruhi posisi saya disini
Hanya saja mungkin yang saya rasakan adalah
saya kurang tahu nanti gedung ini akan sepadat
apa, dan itu sedikit yang dikhawatirkan..
P : Kenyaman akan terganggu?
T : Iya saya kira kesitu, saya kira saya
memandang itu seperti itu, akan ada progdi
baru, ada kolega baru mereka akan terus
membuka progdi baru, cuman jumlah dosen
dan ruangnya sedikit. Kenyaman bekerja yang
megkhawatirkan, karena selama ini kan, dosen
hanya ingin seperti ini dan jalur ini sudah
paslah, dan apabila nantinya masih ada progdi
yang lain, itu yang saya kurang tahu yang
seperti apa, ya tapi kalau kerja itu agak banyak
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Saya kira saya senang dengan jadi dosen,
dan semangat dalam mengajar di PBI, dan saya
sama sekali tidak akan campur tangan dengan
sastra, karena saya bukan
P: Berarti selama..kita anggap aja 1 tahun ya,
di FBS setelah
optimis
Tidak
berpengaruh
Kekuatiran akan
fasilitas
pendukung
Kekuatiran akan
fasilitas
pendukung
mencapai suatu
Fokus
pada
bidang sendiri
Masih sama
137
dorongan dalam diri pak Kristian untuk
melakukan sesuatu, apa masih sama seperti
yang dulu, atau malahan ada perubahan ?
T : Masih sama..
P : Tidak merasa ada yang berbeda?
T : Ya mungkin hanya bertambahnya dosen dan
mahasiswa, dan saya juga selama ini tidak
khawatir, suasana disini masih tetap ada seperti
suasana sebelumnya, saya kira berkembang
P : Perkembangan ini tidak mempengaruhi niat Optimis
pak Kristian?
T : Tidak
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Ee.. Kalau semangat kerja saya pikir, saya Semangat
lebih sedikit meningkat dalam hal kerja sama meningkat
sesama dosen, karena dengan adanya meetingmeeting di aras fakultas, kita bisa bertukar
pikiran, dalam hal misalnya kita mau mengajak
yang lain
Contohnya ada event besar kita bisa meminta Kerja sama
tenaga-tenaga yang lain, itu yang membuat
saya lebih semangat, dulu susah sekali, dan
tahun ini kita akan mengadakan event besar,
dan banyak personalnya, dan saya kira itu
membaut saya ingin lebih semangat untuk
bekerja. Jadi tidak merasa susah, kok ngk ada
yang bantu
P : Itu dijadikan sebagai semangat?
T : Iya, karen itu sifatnya kolaboratif, dan saya
kira itu sudah ada semangat dalam melakukan
kerja
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Saya tidak pernah berpikir sejau itu ya, Lebih fokus
hanya saya akan lebih..dan selama ini saya
138
masih aman, saya lebih fokus berkreasi di
pendidikan, dulu sebelum tidak ada pengajar
berlatar belakang sastra, kan satu semester
membantu dan dulu saya mengajar di sastra,
jadi sekarang tidak ada. jadi harus mengajar
jenis matakuliah yang tidak dibidang saya,
P : Berarti mengurangi kreatifitanya, kalau dulu
melampauhi kemampuanya, kalau sekarang?
T : Kalau saya lebih fokus, kalau dulu kan lebih
bervariasi, kekurangan dosen mengajar, mata
kuliah sastra ok, yangg dulu-dulu banyak
kesempatan, sekarang tidak ada, intinya saya
kira kreatifitas lebih fokus
Sama saja
P : Inisiatifnya untuk bekerja?
T : Apa ya, saya kayak gini aja sih tetap
mempertahankan
P : Tidak memberikan dorongan apapun pada Lebih produktif
penggabungan ini?
T : Hanya untuk yang biasa kita lakukan
pengabdian masyarakat, seminar internasional
P : Yang sebelumnya pak tidak menduga-duga?
T : Sebelumnya sudah ada, cuman kita agak
kurang, sekarang lebih banyak bantuan, saya
kira kita bisa dengan senang mengajak temanteman
P : Rasa
tanggung jawabnya setelah Penyesuaian
penggabungan ini?
T : Saya melihat dibeberapa teman yang baru
bergabung semangat kerjanya masih tinggi,
karena mungkin mereka merasa perlu disini.
Saya kira mereka harus mengikuti ritme kerja
yang cukup sibuk sebelumnya dan semuanya
pada sibuk
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Kok saya agak merasa..memang ini Lebih terbuka
139
kegiatan kemahasiswaan juga digabung antara
mahasiswa stiba dengan mahasiswa fbs dalam
satu kemahasiswaan. Jadi mereka, kegiatan
kemahasiswaan semakin banyak. Saya kira apa
yang bisa saya lakukan ya akan kubantu
mereka meskkupun itu sedikit lebih sibuk
P : Tapi yang anda rasakan selama ini?
Kecewa
T : Saya hanya sedikit menyayangkan kegiatan
yang beberapa dihapus, beberapa kegiatan
yang di stiba yang lama, karena disini sudah
penuh, tidak bisa terakomodasi.
Ada kegiatan sana yang bagus yang dibawa Kolaborasi
kesini sehingga beberapa kegiatan disini yang
tidak penting harus dihapus, itu saya kira bisa
membuat saya lebih semangat, oh ternyata
dimahasiswa pun mereka bisa memadukan. Jadi
kalau mereka pun fine ya, kenapa kita tetap
melayani mahasiswa dengan sangat fair
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Tetap semangat, terus terang saya tetap Tetap semangat
fokus ke PBI dan saya kira kedatangan progdi dan fokus
baru atau hasil penggabungan itu tidak
membuat saya merasa dengki, tidak membuat
saya juga terancam tetap fokus terhadap apa
yang kami persiapkan
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Tetap melakukan yang selama ini saya Lebih senang
lakukan dan sedikit senang dengan tambahan
membantu pekerjaan
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Karena jadwal saya tetap sebelum ada Tidak berubah
penggabungan, jam ngantor saya sama jam
140
makan saya sama, jadi minimum
P : Kuantitasnya sama?
T : Sama
P : Kualitasnya?
T : Sama, karena selama ini beberapa pengajar
yang di stiba bergabung disini mereka masih
banyak menyelesaikan mahasiswa yang lama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sampai sekarang saya senang
Senang
Kolaborasi
P : Senangnya apa ?
T : Ya senangnya kembali ke yang tadi akan
ada dosen yang baru, kerja sama, berkreatifitas,
ya seperti yang saya katakan tadi juga. Saya
tidak tahu apakah nanti kedepannya akan masih
padat bekerja di satu ruang, mungkin itu yang
nanti bisa mempengaruhi kehadiran saya
dikantor. Saya akan tetap aktif, bisa dihubungi,
bisa dicari ada dikampus. Cuman untuk space
dikantor ruangan tidak tahu, kalau tidak ada
ruang yang memadai.
Keterbatasan
P : Perasaan yang membuat tidak senang?
T : Perasaan terlalu padat karena kan disini fasilitas
akan ada banyak orang. Selama ini sih gak
masalah mereka belum ke kantor sama sekali
mereka hanya akan datang kesini ketika ada
kelas disini tapi mereka masih banyak yang
masih menyelesaikan mahasiswa disana jadi
selama ini belum kelihatan.
P : Tidak mempengaruhi perasaan bapak,
Senang
T : Ohh tidak saya masih tetap sama, nanti
kalau terlalu padat ya bagaimana
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Itukan dari universitas, diukur dari pangkat Senang
141
golongan, saya senang dengan gaji saya
P : Dengan pekerjaan yang diterima, imbalan Tidak
yang diterima dibandingkan dengan yang lalu berpengaruh
T : Sama, karena imbalan itu tidak berpengaruh
dalam progdi baru, saya kira imbalan finansial
itu regulasi dari pusat
P : Tidak ada kecemburuan-kecemburuan?
Tidak
ada
T : Tidak ada
kecemburuan
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak menjabat jabatan, karena saya Biasa saja
hanya dosen biasa, saya mengajar, mengajar
masyrakat, melakukan penelitian
Belum puas
P : Sudah puas dengan keadaan ini sekarang?
T : Kalau puas belum, saya masih ingin tetap
meningkatkan publikasi, harapan saya ya
menjadi pimpinan yang tertiggi
P : Jabatan apa sekarang yang dijalani?
T : Jabatan akademik ya. bukan struktural, saya
tidak berminat.
P : Melihat kedepan ada kemungkinan lebih optimis
baik gak,
T : Saya bisa melihat positif, pasti lebih baik
Rekan baru
P : Karena ada rekan baru?
T : Ya karena ada rekan baru pasti akan lebih
fokus
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Oh justru gak banyak menerima karena ada Rekan baru
banyak teman teman yang membantu jadi akan
ada tambahan orang untuk mengurusi bidang
bidang tertentu misalnya tesis untuk mengurus
pengembngan satu mata kuliah tertentu itu saya
akan senang karena akan ada lebih banyak
teman.tapi jabatan secra stuktural yang
142
dipercya untuk bertanggung jawab saya gak ada
gambaran karna saya gak pengen tanggung
jawab seperti itu.
P : Jadi selama ini cukup senang ketika ada Senang
tambahan baru
T : iya,
Fakus
P : Ada penolakan ?
T : Enggak gak ada, kecuali nanti misal ada
tanggung jawab yang kondensinya sangat ke
progdi karena saya gak menguasai mungkin
saya akan menolak. Saya akan lebih fokus ke
tanggung jawab kepercayaan.
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Untuk pengajaran tidak ada beban karena Seperti biasa
saya pengen menyerapi masalah pengabdian ke
masyarakat.
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Penelitian emang kita harus fokus dan Lebih fokus
selaras dengan bidang yang ada, kalo untuk
kolaburasi penelitian dulu dengan sekarang
sama karena kita tetap. Tapi kalau untuk
informasi informasi atau undangan undangan
presentasi seminar itu ada pasti itu akan
mendukung latar belakang PBI dan sastra,
dalam pengembangan keilmuan kita lebih fokus
ke pengembangan material.
P : Yang sebelumnya masih campur aduk,
T : Ya itu tadi ada beberapa matakuliah yang
berbau sastra jadi sekarang kita sudah tidak
repot seperti itu. A teman teman yang lebih bisa
unuk mengembngkan itu. Dan kita fokus ke
PBI.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
143
merger?
T : Karena lebih banyak koneksi dari teman
baru. dulu ada permintaan untuk melayni
masyarakat dalam beberapa hal, dengan adanya
teman teman yng baru mereka akan lebih
banyak menginfomasikan, kita butuh seseorang
untuk melyani masyarakat jadi masih banyak
peluang, dulu saya diminta untuk membantu
melayani permintaan masyarakat, sekarang
lebih ke, ini membutuhkan bantuan ini, yang ini
mebutuhkan bantuan ini, jadi banyak peluang
untuk mengabdi.
P : Jadi lebih fokus ya. Sebelum kita tutup ada
yang lain yang mau bapak sampaikan ?
T : Jadi pointnya adalah penggabungan ini
belum sepenuhnya terjadi, jadi masih ada
beberapa hal yang kita masih berjalan sendiri
sendiri. Dalam arti disini situasi dosen dan
mahasiswa masih seperti yang dulu, karena
StiBA masih menyelesaikan mahasiswa yang
disana, mereka kesini paling untuk mengajar
dan rapat.
Lebih
banyak
koneksi
Masih
dalam
proses
penggabungan
Univesitas
P : Harapan kedepan ?
membantu
T : Saya harap universitas tetap membantu baik proses
dalam birokrasi dan gedung dan sebagainya.
penggabungan
144
Hasil wawancara dengan Ibu A (Dosen FBS/M8)
Hari : Kamis, 27 Juni 2013
Waktu : 11.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
A
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Setelah merger, Saya sebagai doses begitu Semua memiliki
ya, dosesn FBS. Sementara saya tidak melihat kesempatan yang
seperti itu. karena saya pikir kok saya sebagai sama
dosen begini, pasti masing2 memiliki
kesempatan yg sama dengan tm2 anggota yang
baru misalnya dalam melakukan penelitian,
untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Malah kami juga bekerja sama dengan mereka, Kerja sama
dengan hal misalanya dalam melakukan
pengabdian masyarakat, kerja sama dgn pak
Toar. Kemudia melakukan apa hal lain mungkin
antara tm2 FBS yg akatif dgn teman dari stiba,
seperti itu.
Tapi kalau ketakutan, saya melihatnya masih, Masih
kayaknya masih biasa, belum ada perubahan. biasa
Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu
karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai
pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi
nanti kedepanya apakah akan tetap masih
seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan
FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya
seperti
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
145
T : Saya merasa sama aja. Mungkin untuk Masih sama
sementara ini belum terlalu terasa efeknya.
karena nanti itu kedalamnya secara internal
sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses.
Jadi hal2 seperti itu belum terasa.
Tapi tidak tau kalau segala sesuatu sudah Masih proses
formal, lebih resmi, saya belum bisa saya
bayangkan. Karena ini masih proses. Itu yg saya
bilang apa pun itu tergantung dari pimpinan fbs
sendiri. Bagaimana memberikan keadilan
kesemua pihak
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah
merger?
T : Masih sama. Seolah juga tidak ada Masih sama
perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena
sesungguhnya tm2 dari kartini atau STIBA
mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat
mengajar d fbs.
Apakah merasa terancam karena ada pendatang
baru?
Tidak merasa terancam. Kalau ada yang lebih
layak ya silahkan. Saya menganggapnya sebagai
1 keluarga.
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T : Ga ada. Masih seperti kebiasaan yg saya Masih sama
lakukakan pada saat sebelumnya. Misalkan
pengurusan mahasiswa. terlepas dari merger
atau tidak merger saya tetap kerja hari itu.
Bukan berarti kalau merger saya lebih... saya
146
tidak seperti itu
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Sama saja. Tapi ada hal2 tertentu juga lebih Lebih semangat
semangat.
Dengan ada tm2 baru (boleh sebut nama?) Teman baru
seperti pak Toar. Orangnya menyenangkan, jadi
bekerjanya lebih bersemangat
T : Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
Biasa aja, saya masih melihatnya biasa aja.
Biasa saja
Rasa tanggung jawabnya, biasa aja. Saya tidak
merasakan dampak langsung. Sebenarnya,
seperti progdi baru datang, terus kita lebih yg
sebelumnya anak2nya 10 sekarang jadi 15
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
T : Yang dimerger itu kan berarti tidak terlalu. Masih sama
gini, saya tanggungjawab saya masih kan
mahasiswa PBI jadi tidak terlalu banyak
berinteraksi dengan mahasiswa STIBA atau
mahasiswa sastra. Jadi kalo dibilang gmana2,
karena yg saya layani tetap mahasiswa saya
sebelumnya jadi tidak ada seperti apa...
Tapi kalau misalkan saya harus melayani Memberi
mahasiswa
dari
STIBA,
saya
akan perlakuan yang
memperlakukanya seperti mahasiswa saya PBI. sama
Jadi tidak akan. Mentang anak tiri kan.. tidak
seperti itu. Saya tidak bisa mengkotak-kotakan.
Mahasiswa ini dan mahasiswa ini, semuanya
mahasiswa FBS.
147
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah
merger?
T : Sama aja sih. Tidak ada yg berubah.
Masih sama
Cuman ketika mereger itu dimulai, itu memang Bekerja
kami bekerjanya lebih keras. karena memang keras
posisi saya sebagai salah satu tim managemen,
harus tau kok ni mau apa.
lebih
Supaya, karena waktu itu pimpinan itu kan apa
namanya, berkelanjutan untuk menyampaikan
kepada staf kepada flop. Jadi memang tim
manajemen sendiri waktu itu tidak punya ini,
jadi kami harus kerja keras. Karena waktu itu
pimpinan
mepunyai
kewajiban
untuk
menyampaikan kepada staf, kami bekerja keras,
karena harus banyak dokumen yang dilihat,bisa
atau tidak.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
T : Tidak mempengaruhi bagi saya. Kalau ada Masih sama
yang minta training saya lakukan dengan baik
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
kemangkiran setelah merger?
T : Saya datang tiap hari. Tidak ada perubahan Masih sama
berangkat sama dan pulang sama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sama saja. Saya mungkin tidak menyenangi Masih sama
mengajar bukan karena merger tapi karena misal
ada mahasiswa yang attitude jelek
148
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Kalau imbalan itu kan pakai standar UKSW, Sesuai standar
jadi kan sama. Jadi sama saja, kan dipakai aturan UKSW
UKSW, jadi tidak serta merta berubah gajinya.
Kalau dibilang beban mengajar sama, 12 jam.
Kalau dibilang adil tidak adil ya tidak ada
karena sesuai aturan UKSW.
P : Deskripsi kerja sama?
T : Sama, tetap mengurus mahasiswa. Bedanya
kalau PBI yang masuk sedikit, tapi bukan karena
merger.
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sama saja, mungkin karena saya administrasi Masih sama
progdi jadi lebih banyak interaksinya dengan
mahasiswa
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Tidak ada pengaruhnya dengan merger Tidak
dalam hal menolak pekerjaan. Seperti contohnya terpengaruh
ketika mau mengubah kurikulum, ditunda bukan
karena merger tapi karena persiapan. Kalau saya
melihatnya teman2 yang lain yang berusaha
menyesuaikan diri karena mereka yang masuk.
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Susah ditentukan, karena harus melakukan Masih sama
penelitian dulu, seperti membagi kuesioner dan
149
mengobservasinya.
Tidak bisa memberi pendapat karena saya harus
melihat lapangan dulu. Karena kondisi sekarang,
setelah merger, dosen baru tidak serta merta
mengajar di PBI, hanya ada 3-4 SKS sesuai
beban mengajar di STIBA. Tapi kalau dari
mahasiswa mengatakan tetap baik. Itu lebih ke
personal, tapi tidak bisa digeneralisasi.
P : Ada keluhan?
T : Ada, kalau keluhan tidak dihindarkan.
Keluhan juga untuk dosen dari dalam. Jadi sama
saja.
P : Keluhan yang sering didapat?
T : Mengajarnya kok hanya duduk saja, hanya
membagi tugas, kan mereka mempunyai budaya
disana dan kami juga punya budaya mungkin
belum pas.
Perbedaan
budaya
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : Sama saja. Mungkin karena saya belum Masih sama
menerima surat dari pemerintah. Jadi walaupun
mereka melakukan penelitianpun, belum bisa
diklaim FBS, masih STIBA. Mereka belum bisa
memakai nama FBS UKSW. Walaupun secara
administrasi sudah dosen FBS.
P : Kalau dari dalam diri sendiri ada
peningkatan?
T : Sama saja, kalau harus meneliti ya meneliti,
pengajuan
ya
pengajuan.
Tidak
ada
150
hubungannya dengan merger.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
Harapan untuk merger?
T : Saya berharap agar ijin segera turun supaya Izin
semuanya jadi lebih jelas. Untuk keluarga lama keluar
dan keluarga baru akan lebih jelas. Siapa yang
mesuk PBI dan sastra.
segera
Suasana
kerjanya
tetap,
kekeluargaan, Semangat kerja
komitmennya juga tetap, tidak berubah
terjaga
Hasil wawancara dengan Ibu H (Dosen FBS/M4)
Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 14.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
H
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Saya cukup pesimis terus terang terhadap Pesimis
merger.
Karena menurut saya gini, pimpinan UKSW Membutuhkan
mungkin sebagai yang lebih tahu. Harusnya pengarahan
membimbing menurut saya dan itu tidak dan
terjadi, dilepas. Saya juga yakin dosen FBS pendampingan
tidak tahu merger itu bagaiman.
Jadi sekarang banyak masalah juga. kayak Banyak
misalnya yang saya dengar dosen STIBA tidak masalah
masuk di gedung STiBA, juga tidak masuk di
151
FBS, dan itu kontrolnya juga susah, pokoknya
saya sudah bilang dari awal harus jadi satu.
Terus terang gini, saya ini tahu banyak dosen2
PBI dari Universitas lain, karena saya disuruh
presentasi, diundang, gitu, kalo menurut saya
dikala saat ini dimana jurusan2 semakin
meningkatkan SDM, kita justru mnurunkan
SDM dengan menerima 10 orang yang aku
tahu. Mungkin mereka bagus, mungkin, cuman
karena di FBS itu tidak ada evaluasi dan
mungkin di Universitas itu tidak ada evaluasi
yang cukup ketat jadi lemah karena sistemnya
kurang dari sistem SDM
P : Jadi bu H melihat karirnya setelah
penggabungan ini tidak yakin
T : tidak yaikin, dari FBS kamaren ya, kita
mendapat 167 mahasiswa, itu satu. Kalo saya
seperti itu sih karena itu tadi, memberikan
sesuatu kepada orang yang tidak tahu
bagaimana dan tidak dibimbing. cukup pesimis
sih kalo saya
P : Ada pikiran untuk keluar dari UKSW begitu
?
T : Karena kondisi ku sekarang ini kan nggak
tahu. Lah gimana. menurutmu sendiri gimna?
Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi
ekonomi itu seperti apa. Karena ya itu pak
Hendro sudah bilang, hati-hati lho di merger 1
orang aja keadaanya kaya gini, karena juga gini
masalah dengan teman2 mereka juga kurang
profesional, menurut saya. Dalam arti gini,
mereka banyak yang berteman dengan rekan
STIBA, jadi mereka berfikir ahh ga enak masa
kita mengevaluasi teman sendiri
P : Kalau
152
melihat sekarang ni apa ada
Membandingk
an
Pesimis
Pesimis
kemungkinan?
T : Gimana yaa.. Ya gimana, karena ya
kondisinya tadi itu.
dan juga satu lagi, menurut saya waktu itu, Studi
lanjut
Doktor FBS kan cumn 2 profesor 1 dan sudah Dosen
pensiun.
inikan
kita
harus
berfikir
menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3
padahal S3 kita itu cukup lambat, ada yang
belum selesai, lama sekali. yang satu
barmaslah. itu satu,
Kedua, kita juga fair teman2 StiBA ini di S3
kan kapan? Setelah semua FBS S3 lalu mereka
tau bagaimana? Karena sekarang ini yang
berkembang, setelah teman2 STIBA masuk
FBS mereka minta di sekolahkan, nah ini
bermasalah juga karena brehubunga dengan
uang kaya gitu. Dan belum terselesikan juga
itu, jadi disini kita setuju tapi kita juga tidak
membuat teman-teman di STIBA untuk tidak
berpikir panjang,
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Secara fungsional saya sudah keluar dari Masih
situ dan bertahan di urutan juga kalo struktural berharap
masalahnya mungkin kesempatan itu ada.
Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh, Pesimis
karena menurut sya juga tidak apa ya, ya itu
tadi saya pesimis sedikit ketika saya menjabat
menjadi dekan waktu itu saya sangat
optimistik.
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah
merger?
di
T : Setelah saya ngomong dengan pak john Kurang
gimana kalo ada masalah, saya berkonsultasi akomodasi
kepada siapa. saya jadi kurang di akomodasi.
saya terus terang takut apalagi pak jon kan akan
turun dan sekarang merger inikan masih sangat
153
belum pasti saya juga bilang seharusnya Dikti
bilang kalau izin belum keluar universitas tidak
boleh menerima mahasiswa, kalo menerima
bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan
ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga
mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini.
Saya terus terang takut apalagi pak Jhon kan Takut
akan turun dan sekarang merger inikan masih
sangat belum pasti saya juga bilang seharusnya.
izin
Dikti bilang kalau izin belum keluar, Tunggu
Dikti
universitas tidak boleh menerima mahasiswa.
kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan
sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan
orang tua juga mungkin gak tahu kalo
kondisinya seperti ini.
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
T
: Ya terus terang itu cukup berimbas Cukup
tapi mungkin sekarang sih tidak begitu ya berimbas
karena saya punya hal lain yang saya kerjakan.
Dulu pas awal2 cukup berimbas dalam arti gini,
karena saya melihat ini tidak benar.
Kenapa kok gak berpikir hal yang harusnya
mereka pikiran kaya gitu dan juga kasihan juga
teman2 STIBA kaya teman2 STIBA banyak
yang bilangnya ke saya mereka bilang mau S3
tapi kok pimpinan StiBA bilang gak boleh dulu,
lha ini bagaimana? Ya saya bilang kamu harus
menuntut dan saya melihat teman2 STiBA ini
agak minder seperti yang itu bilang tadi,
mereka masuk ke FBS juga S3 nya kapan
belum jelas.
Mereka masih bayar sendiri kalo seminar,
kaena mereka masih pakai nama STIBA
mereka masih harus bayar sendiri tapi ada
beberapa orang STIBA yang dibayar FBS. Lha
154
Studi
dosen
lanjut
Terjadi
ketidakadilan
ketidak sama rataan itu lho yg saya juga heran
saya tahunya gak formal ya, bukan di meeting
cuman dari ini ngomong sebagai teman. Jadi ya
kurang tau saya
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Kalau sekarang lebih meningkat karena Lebih
lebih banyak waktu. gak kaya menjadi pejabat bersemangat
struktural karna butuh pengorbanan.
T : Seperti dalam prinsip leaderhip kalau kamu Memberi
ingin anak buah mu lari jauh kamu harus bisa contoh kepada
lari lebih jauh dulu. kalau gak gitu ya susah. itu bawahan
harus dimulai dari sekarang. Bu Victoria bu
Susan itu tidak mendidik jadi kalau disuruh
meneliti kurang efekif, karena kamu aja ga
meneliti kenapa saya harus meneliti ? Sehingga
faktor dosen yang lemah ini sangat
melemahkan akreditasi, karena waktu di tinjau
ternyata peneliian Cuma sedikit, doktornya
sedikit ga sampai 50%.
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Melihat pekerjaan dengan merger stiba Meningkatkan
tidak ada hubunganya, tidak begitu berkaitan, daya jual diri
ya seperti itu tadi saya berusaha supaya daya
jual saya itu tidak hanya di FBS. Saya tidak
mau menjadi ikan besar dikolam kecil, jadi
kalau bagi saya itu masalah itu, saya bagaimana
caranya justru itu meningkatkan kreatifitas
saya, dan menurut saya itu tidak begitu
berimbas, terhadap kreatifitasnya, dalam arti
publikasi, terus
mengajar kumpul bahan,
justru kalau menurut saya yang saya tidak
punya itu fakultas karena mungkin pimpinan
berpikir saya akan mungkin, saya tidak pernah
diinformasikan.
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
155
T : Untuk fakutas saya lebih mengimbangi Mengimbangi
yang mereka lakukan sih tapi, terutama
mahasiswa ini terlalu di tuntut menurut saya.
Cuman ada hal-hal yang meronta kayak
misalnya waktu buat brosur sastra tidak
dimasukkan lah kenapa gak boleh? Kan udah
merger,
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
T : Di FBS ini terus terang saya merasa Terasingkan
minoriytas karena teman2 cukup majority gitu.
T : Saya merasa emm banyak sih pekerjaan Membutuhkan
yang datang dari ketua progdi dan segala dukungan
macam Cuma kalo saya membuat suatu pimpinan
pekerjan maka saya harus didukung oleh
pimpinan FBS jangan samapai saya bilang
enggak pimpinan FBS bilang iya. Itu pernah
saya alami makanya saya lebih ke enggak saya
lebih suka arahnya mengajar lebih dengan ilmu
nggak dengan kebijakan2 karena banyak hal.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja
setelah merger?
T : Karena saya memandang diri saya tidak Tidak
mau
berkaitan dengan program Merger StiBA saya terpengaruh
berpendapat tanpa UKSW saya bisa bekerja
dimanapun, jadi menurut saya, saya tetap
mengajar ya biasa saja. karena itu kelas ya.
Ya biasa aja dan karena saya berpikir karena Meningkatkan
kondisi FBS yang seperti ini saya harus daya jual diri
memperkaya diri saya supaya daya jual saya
bukan hanya di FBS dimanapun saya bisa
diteima, itu yang saya kejar sekarang. Suka
ngomong dengan teman-teman yang lain diluar
uksw
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau
jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Kalau mengantor emang ga ada keharusan Masih sama
untuk megantor. kalo masalah itu ya sama aja
156
menurutku gak ada efeknya.
P : Dari sisi mengajarkan?
T : Itu bisa dibuktikan kalo itu, engak ada.
Dengan teman2 STIBA juga oke,
Cuma masalahnya kan saya bukan dengan Masalah
teman STIBA personal tapi kan masalah sistem
sistem.
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Kalo pekerjaan saat ini oke. Tapi itu lho Terbebani
yang mengganjal itu. Masalah merger ini terus
terang, apalagi setelah saya tahu bahwa
menurun. Saya dan temen2 memang perlu ada
monitor. Saya mencoba sekali memisahkan
perasaan saya ke itu supaya tidak mepengaruhi
pekerjaan saya, cuman dekan itukan adik saya.
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Saya sih gak pernah kepikir itu ya. karen Tidak
menrut saya gini, imbalan itu kan gak ada kepikiran
hubungannya, sistem imbalan itukan juga ada
jadi menurut saya apa itu ada hubungannya,
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sekarang saya senang karena beban saya
turun. karena gini masalahnya.
Kalo saya menjadi pemimpin pada orang yg
tidak mau dipmpin itu percuma, menurut saya
dalam beberapa kasus ya.
Dalam kasus stiba ini tidak ada satupun yang
bertanya kepada saya, jadi waktu itu saya
berpikir untuk tetap menjabat menjadi dekan,
tapi kondisinya mereka memutuskan setuju
dengan menutup mata, nah siapa saya sebagai
pimpinan gitu lho.
Saya takutnya nanti saya tanda tangan, karena
waktu itu MOU itu banyak titik lemah dan saya
suka) dengan
Senang
Terjadi
masalah
kepemimpinan
Komunikasi
tidak berjalan
dengan baik
Pertimbangan
ekonomi dan
157
melihat sudut ekonomi dan hukumnya. Teman- Hukum belum
teman mikirnya, udahlah tanda tangan aja. tuntas
Nanti kalo ada hal-hal ya di beresin di
belakang. Tapi tipe saya tidak seperti itu karena
saya juga orang penelitian jadi saya babat topik
ini baru saya ambil metodologi yang tepat
seperti apa, sama saya melihatya juga dari sisi
seperi itu.
Jadi kalo kitanya posisi sekarang lebih senang Lebih senang
atau tidak, saya lebih senang daripada saat2 itu.
Saat itu ya saya memutuskan untuk mundur
karena terus terang saya merasa ini
pertandingan yang tidak akan saya menangkan.
Lebih parah lagi saya akan berperang tanpa Kepemimpinan
tidak
pasukan, saya sendirian dan teman2 saya tu yg
berjalan
udah ke arah musuh gitu lho, jadi untuk apa?
dengan baik
saya mundur dan biar dipimpin oleh orang yang
setuju di merger ini tanpa koma, karena saya
tidak bisa melangkah dengan keraguan saya.
waktu menjadi dekan dan sekarang pasti beda
sekali
Sepertinya pimpinan FBS tidak sadar dalam Perencanaan
banyak hal dalam merger ini yang harus
mendapat perhatian lebih. brand power belum
ada, gedung belum ada, izin merger belum ada,
kaya gitu, banyak hal sebetulnya.
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Saya melakukan sistem yang namanya Lebih selektif
selektif detect jadi kalo saya merasa ada hal
yang aneh saya tidak datang di rapat terus
terang. terus terang waktu setuju itu saya tidak
tahu bentuk MOU nya itu seperti apa, karena
yang saya tahu MOU banyak kelemahannya,
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
158
T : Pesimistik, pesimis dalam arti gini saya Kurang
tidak punya kapasitas untuk penilaian nah terkontrol
kebetulan saya juga pernah mengajar waktu
saya di Amerika. Jadi banyak sistem yang saya
pelajari di situ. kedua saya gak tau kenapa saya
suka dekat dengan dekan2 yang dulu, kebetulan
saya suka dengan leadership sekarang ini
masalahya saya ini tidak tahu apakah sistem
yang ini ada. Karena setahu saya dulu dosen
tidak berhak mengosongkan kelas hanya
dengan kasih pengumuman, dulu tidak. kalau
ada kelas kosong harus kasih tahu dekan jadi
terkontrol tapi di idonesia tidak, mungkin
karena dosen FBS merasa sejajar dengan dosen
STIBA atau bagaimana sehingga menjadikan
mereka merasa nggak enak mengontrol orang
yang selevel dengan mereka,
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
merger?
T : kalau saya sendiri udah oke ya menurut Meningkat
saya.
Satu lagi mungkin penelitiannya lebih ke Kualitas
kualitas bukan kuantitas jadi sekarang kita ditingkatkan
sering ditolong oleh pemerintah.
Bagaimana kondisi pengabdian pada
masyarakat setelah merger?
T : Menurut saya untuk pengabdian masyarakat Berjalan
dengan baik
tidak masalah.
Apa yang ibu kuatirkan pasca merger ini?
T : Wah saya tidak mengkuatirkan FBS Tingkat
mendatang. mungkin yang saya kuatirkan dulu saing
kan FBS itu waktu saya masuk FBS itu salah
satu yang tebaik tapi sekarang ini kan tanda
tanya besar apakah itu masih terjadi ? karena
kalau saya melihat proses peluang kompetitor
kita itu naik tingkatannya dari jumlah doktor
daya
159
kualitas mengajar dan segala macam. Jadi ya
kuatir saya itu tadi kita menjadi jurusan bahasa
inggris yang biasa2 saja dan kurang exis dan
tidak benar2 menyumbangkan ilmunya untuk
masyarakat.
Harapanya kedepan?
T : Saya terus terang tidak bisa berharap, bukan Pesimis
tidak bisa berharap, sampai hilang harapannya.
Hasil wawancara dengan Bapak T (Dosen STIBA/M9)
Hari : Jum’at, 19 Juli 2013
Waktu : 09.00 WIB
Niko : Pewawancara (P)
T
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
Lebih bagus
T : Lebih bagus
P : Lebih bagus ya, pertimbanganya ?
T : Secara karir ? Salah satu alasan dilakukan
merger karena stiba tidak sehat secara keuangan.
Jadi misalnya alasan yang practical bagi kami
dosen bisa tidak seminar atau ikut. Tidak bisa
dibiayai dan memang dengan gaji kami tidak
mungkin kami biayai sendiri
Di UKSW kan terutama di FBS itu dibiayai
semua. Itu yang paling praktis.
Financial
STIBA kurang
sehat
Financial lebih
baik
Masalah
P : Pertimbangan lain ?
T : Yang paling mendasar saya kira itu dari segi financial
karir
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
T : Seperti contoh yang tadi,promosi. Klo Sesuai
promosi sih kita sama cuman kan gini kan. Ee, peraturan
160
kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu
mengerti. Promosi itu berdasarkan sekarang itu
dengan aturan pemerintah
Berdasarkan publikasi, nah bagaimana kami mau
publikasi disini, kalo tidak ada uang.
Itu
kekecewaan dosen. Jadi kalo di UKSW semua
itu di jamin. Ada jaminan minimal, setahun kalo
misalnya mau presentasilah atau publikasilah,
kan dibayarin
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di
merger?
T : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain
karena itukan subjective.
Sebab kalo menurut atuan semuanya dijamin
tidak ada yang di pisah, jadi kalo masalah
keamanan saya nyaman dan misalnya keamanan
macam-macam kita kalo dari UKSW sudah
merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat
tunjangan tengah bulan dapat.
P : Itu yang tidak dapat sebelumnya ?
T : IYA, kalo kesehatan dapat cama sekarang
lebih terjmin terutama ada tunjangan tengah
bulan jadi secara ekonomi bagus saya kira bukan
hanya dosen tapi non dosen juga.
pemerintah
Publikasi
karya
lebih
terjamin
diFBS setelah
Nyaman
Dijamin dalam
peraturan
Tunjangan
kesehatan
lebih terjamin
P : Untuk semua ya, kalo pak Toar melihat Sama, sudah
kondisi teman2 yang lainya apakah mereka diatur dalam
perutaran
merasakan hal yang sama atau ?
T : Kalo itu menurut paraturan harusnya sama,
kalo alasan lain tidak nyaman dengan rekan kerja
baru saya tidak tahu, karena subjective ya. Saya
sudah lama terlibat dengan orang2 yg di atas jadi
saya tidak merasakan sesuatu yang baru kalo
mungkin ada mereka. Harusnya kamu tanya
kepada yang lain, inikan subjective
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu
tujuan pasca terjadinya merger?
161
T : Di UKSW semua diatur, ada aturannya
seperti karir dosen publikasi terjamin dan ada
aturannya,
Jadi saya lebih produktif setelah merger karena
dulu saya publikasi untuk apa? Tidak ada, di
UKSW kita publisi artikel dibayar, kalo disini
tidak ada uangnya jadi kita tidak bisa paksa.
P : Jadi semua berpatok dari pertimbangan
keuangan?
T : Kalo saya juga, dosen non dosen pasti
keuangan paling utama,
Kalo saya juga lebih ke arah colleagues semakin
banyak teman untuk sharig, sharing ilmu dan
iskusi. Karena kita diskusi itu sudah
menyinggung tentang mau tulis artikel apa,
pendekatan terbaru tentang pembelajaran,
sekarang.
Sesuai aturan
Lebih
produktif
Pertimbangan
financial
Teman baru
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
Lebih
T : Meningkat
semangat
P : Apa yang mendorong selain yang telah Mendapatkan
promosi
diungkapkan tadi?
T : Mugkin karena saya percaya jadi ketua pusat jabatan
study, karena saya sudah dipercaya dijabatan
tertentu saya harus tunjukan kalo saya bisa, jadi
saya tidak bisa hanya duduk mengajar.
P :Setelah penggabungan ini Bapak mendapat
jabatan itu. faktor lain yang mendorong pak toar
lebih bersemnagat
T : Mungkin itu saja yaa.
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung
jawab anda setelah merger?
T : Inisiatif, Mungkin berkaitan dengan tadi ya.. Lebih inisiatif
tidak berubah, menurut saya, harusnya kamu liat Masih seperti
orang lain yang liat saya. Saya rasa saya tetap biasa
bekerja aktif, suka mencoba hal baru, ada baca
162
artikel baru saya coba., jadi pembelajaran itu
dikembangkan.. berkembang.. dari dulu, tidak
hanya setelah merger
Masih sama
P : Soal tanggung jawabnya?
T : Sama saja. Terlepas dari jabatan yang baru
saya terima kalau dalam hal mengajar, sama
P : Dalam hal Krativitas?
T : Sama saja. Karena inisatif kerja itu semua
punya korelasi positif. Kalau kretifitas diluar
mengajar mungkin bertambah karena kita bisa
lebih mau untuk menciptakan sesuatu dalam hal
menulis artikel presentasi diluar itu, dll.
Mungkin saya kira dengan adanya dana, dengan
tambah kolega.. Jadi wawasan kita semakin luas.
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?
Masih sama
T : Kalo saya sama saja, tidak berubah.
Dari dulu saya mengajar itu passionate
bersemangat mencoba hal baru materi
dikembangkan bukan hanya pake buku aja, jadi
dari dulu saya tidak berubah. Ya senang,
semangat ga berubah saya, kurang lebih sama.
Tidak berpengaruh pengaruh dimana saja saya
bekerja, cuman kalau lihat mahasiswa saja tidak
bisa kan jadi ada motivasi tambahan agar dia
bisa.
Produktif
P : Ok..lebih kreatif mutunya
T : Iya.. Menurut saya ia kalau kreatif dalam arti
memproduksi hal-hal baru
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
Lebih
T: Lebih semangat ya, karena yg itu tadi
semangat
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah
merger?
Masih sama
T : Sama saja
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah
163
kemangkiran setelah merger?
T : Biasa.
Emm..yang mungkin satu hal tapi khususnya
diatas jadi kita punya budaya baru. dalam hal
misalnya memasukan nilai. disini kan tidak ada
batas yang diatas, bisa terlambat dosenya.. Diatas
kan ngk bisa..mereka tidak ingin tahu..kalau nilai
terlambat semua
mahasiswa jadi aneh
maksdnya yaa.. Tapi kan sebelumnya saya sudah
mengajar diatas. Jadi sudah tahu mungkin yang
lain ada yang masih.., ngk tahu harus kamu tanya
yang lain.. Kalau saya biasa aja..tetap lebih
disiplin ya karena ada aturan, aturan kan
mambantu memang disini ada tapi..batas nilai
tanggal begini, tapi tetap aja dosen terlambat
mungkin kalu udah ada..karena komputerisasi
mungkin kalau kita terlambat semua mahasiswa
jadi aneh
P : Emang kalu disini dulu nggak ada
punishment..
T : Teguran
P : Teguran... Tidak berpengaruh?
T : Masih ada dosen yang terlambat makanya
masih ada beberapa semester yang belum keluar
makanya jadi nilai A semua
P: Apakah pak Toar melihat itu salah satu jurang
perbedaan antara kedua lembaga
perbedaan
antara
T: Dalam hal budaya akademik. karena disini
tidak ada aturan kita tidak komputerisasi jadi
bisa kapan saja datang kepegawai ini tolong
masukan..mesinya kan tidak bisa bujuk
Bagaimana perasaan senang atau tidak
melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Persaan..Ya.. Senang saja karena kami bisa
berkarya lebih baik karena semua..Terutama dari
164
Masih sama
Lebih displin
Perbedaan
budaya
akademik
senang dalam
Senang dapat
berkarya lebih
segi kesejahteraan lebih terjamin, fasilitas buat
saya lebih lengkap tergantung mahasiswa yang
memanfaatkan fasilitasnya.
P : Hal apa yang membuat anda senang dalam Secara
financial lebih
proses merger ini?
T : Yaa terutama dalam menjalankan karir, menjanjikan
keuangan lebih bagus
Lebih banyak akses kolega baru, walaupun dari Teman baru
dulu saya sudah banyak berteman dari yang
diatas. Tapi cuman sekarang lebih resmi. Saya
sudah pernah ikut dulu ikut mereka ajak pentas
dimana itu semua kan gelap,sekarang
resmi..Gelap maksdunya
P : Perasaan yang membuat tidak senang dalam Repot
proses merger ini?
T : Ya.. Ada sih. Ya mungkin kalau dicari-cari
salah ada sih .karena...mungkin saya diluar tim
yaa, mungkin lebih yang mengalami merger
adalah tim ini susah ya..apalagi dari dulu
P : Ada yang tidak senang nggak?
T : Tidak ada yang tidak senang...mungkin harus
bolak-balik sana sini mungkin lebih repot aja
P : Lebih repot itu yang membuat tidak senang?
T : Kesana kesini, walaupun sebelumnya saya
telah mengalami hal itu juga.. Kalau sekarang
kan resmi dulu gelap, datang kesini..keatas lagi
kesini lagi
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam
menerima imbalan setelah merger?
T : Ohh lebih bagus dibandingkan sebelum- Lebih baik
sebelumnya. Adil saya kira. karena kan ada
aturanya kan menhacu pada aturan di uksw.
udah tidak ada yang salah, semua sudah sesuai
aturan
P : Sesuai dengan jobdesc?
T : Ya.. Lebih.. Kalau mungkin kamu tanya
165
orang UKSW pasti, pasti tidak ada diantara
mereka merasa kurang, tapi kami kan yang
masih kurang ditambahin pasti pasti disana
P : Ok.. Merasa lebih adil jadinya. Tapi Lebih adil
sebelumnya ketika melihat sebelum sekarang
T : Dulu waktu itu, hasil diskusi semua
keputusan semua pegawai STIBA dan merasa
tidak adil karena uksw menerima lebih.. dari
kami, sekarang nggak..UKSW kan tiap bulan 2
kali gaji, disini kan tidak..haa begitu
P : Ketika pak Toar, membandingkan diri pak
Toar dengan yang lain, dalam lingkup pekerjaan?
T : Sama, kalau dalam pekerjaan nggak ada,
sama aja
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan
jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak ada jabatan secara struktural, saya Senang
hanya dosen biasa
P : Dengan jabatan itu senang?
T : Ya saya senang, bisa dipercaya untuk
mengembangkan penelitan dan pengembangan
masyarakat dilingkungn FBS
P : Yang tidak disukai dengan jabatan sekarang?
T : Nggak ada, senang
P : Tidak merasa repot, dirugikan?
T : Tidak, malah saya diuntungkan dengan itu
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)
dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Nice lah, biasa pekerjaan sekarang dan yang Biasa saja
dulu nggak beda jauh kok, mengajar, jadi sama
saja
Tidak pernah
P : Pernah menolak perkerjaan yang ditawarkan? menolak
T : Belum pernah, suruh ngajar ini, ngajar ini
pekerjaan
Melakukan
P : Hal apa yang membuat pak T bersikap seperti yang
bisa
tu?
dilakukan
166
T : Kalo saya bisa melakukan itu, ya mengapa
tidak
P : Hal apa yang mendorong?
T : Ya itu bagian dari pekerjaan saya, kenapa
harus nolak
P : hanya karena pekerjaan saja?
T : Ya, pokoknya kalau beban maks 12 sks,
kalau itu cukup ngk harus kita terima, malah kalo
kita
tolak itu melanggar aturan. Selama kita
tidak mengajar terlalu banyak ya, malah turun
beban mengajar, dulu kita mengajar malah bisa
15 sks persemester, sekarang, 12,13 itu sudah
banyak, tanya yang lain, turun, dengan gaji yang
sama, jadi pokoknya menurun
Imbalan
P : Gajinya
T : Gajinya kan meningkat, beban menurun, dulu meningkat
kita mengajar karena dosen yag ada dikit. Mata
kuliah tidak berubah waaupun mahasiswa
sedikit. Satu kelas ada yang 3 orang, mengajar 3,
4 orang kan sama saja mengajar 20 orang
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah
merger?
T : Saya rasa biasa saja, harusnya kamu tanya ini Biasa saja
ke mahasiswa, atau ke yang mengevaluasi
jawabanya, pasti bagus, subjektif kan itu. ya,
saya kira bagus, cuman itu kan tidak valid, kamu
haru
tanya
kemahasiswa
atau
yang
mengevaluasi saya
P : Kwantitas menurun, kwalitasnya?
T : Ya, harusnya dalam hal pengajaran seperti ini
kalo kwantitas turun. Kwalitas harusnya naik, itu
logiknya begitu
P : Tapi yang dirasakan pak Toar seperti yang
dulu?
T : Ya, biasa aja
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah
167
merger?
T : Lebih baik, sekarang lebih produktif, dulu Lebih baik
saya masih tidak ada motivasi.
Buat apa karir, apa lagi isue merger ini sudah Kuatir
lama. Jadi orang mikirnya ahh ngapain mau
lakukan sesuatu kalau belum tahu nanti status
mergernya gimana, dipecat atau gimana. Tapi
sekarang kan sudah jelas
tidak
P : Ada khwatiran ternyata, sebelum Sudah
ada
kekuatiran
penggabungan?
T : Jadi apakah kesemua pegawai itu akan
terpakai atau tidak, yang dulu ada tapi setelah
proses ternyata semua tidak ada yang dipecat
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah
merger?
teman
T : Dulu kan saya mengurus sendiri pengabdian Ada
baru
masyarakat, sekarang jadi banyak kan
Lebih
P : Lebih meningkat?
meningkat
T : Iya, lebih meningkat
P : Sebelumnya tidak?
T : Tidak, kan nggak ada dana, kalo ini kan ada
dana, jadi orang mau melakukan sesuatu tidak
ada dana mau masuk fotocopy aja pake uang
sendiri
Apa yang dikuatirkan pada penggabungan ini?
T : Ya, saya awalnya, khwatir terhadap sikap
mahaiswa yang ada