HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Baru di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN
DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persayaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh:
NIDA AMRULLAH
F 100 050 248
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN
DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan Oleh:
NIDA AMRULLAH
F 100 050 248
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN
DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Nida Amrullah1
Zahrotul Uyun2
Penyesuaian diri merupakan hal yang penting bagi mahasiswa baru, bila
mahasiswa tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan belajarnya yang
baru akan mengalami poteni terjadinya banyak konflik dan fokus yang dihadapi
bukan hanya masalah akademik, tetapi juga masalah lain diluar akademik. Banyak
faktof yang mempengaruhi penyesuaian diri pada mahasiswa, diantaranya
dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Hubungan antara
dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru; 2) Sumbangan
efektif dukungan sosial terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru; 3)
Tingkat dukungan sosial dan penyesuaian diri pada mahasiswa baru. Hipotesis
yang diajukan Ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian
diri pada mahasiswa baru
Subjek penelitian adalah Fakultas Psikologi UMS tahun akademik 2011
sebanyak 60 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala dukungan
sosial dan penyesuaian diri. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi
product moment.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diketahui nilai
koefisien korelasi rxy =0,508; p= 0,000 (p< 0,01). Hasil ini menunjukkan ada
hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan
penyesuaian diri. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi
penyesuaian diri, demikian pula sebaliknya semakin rendah dukungan sosial
maka semakin rendah penyesuaian diri. Sumbangan efektif dukungan sosial
terhadap penyesuaian diri sebesar 25,8%, Dukungan sosial pada subjek penelitian
tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 91,517 dan rerata
hipotetik (RH) = 92,5. Penyesuaian diri pada subjek penelitian tergolong sedang,
ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 87,533 dan rerata hipotetik (RH) = 87,5.
Kata kunci: dukungan sosial, penyesuaian diri.
1
2
Alumi F.Psikologi UMS
Staf Pengajar F UMS
sopan
PENDAHULUAN
santun,
ramah
tamah,
dan
Setiap manusia mempunyai kebutuhan
menggembirakan pergaulan sosial, sehingga
penyesuaian diri, baik dengan dirinya sendiri
individu lain juga tertarik mengubah dirinya
yang berupa pemuasan kebutuhan fisiologik
dengan cara bergaul yang lebih halus itu.
dan psikologik maupun terhadap tuntutan
Astin (Santrock, 2008)
sosial.
Tuntutan
ini
secara
penelitian yang telah dilakukan pada 3000
bervariasi oleh mahasiswa. Tampaknya tidak
mahasiswa baru di 500 universitas berbagai
semua mahasiswa siap dengan tantangan itu.
belahan dunia mengatakan mahasiswa baru
Mahasiswa
kemampuan
di universitas tampaknya lebih banyak
penyesuaian diri yang baik menunjukkan
mengalami tekanan dan depresi dari pada di
perilaku
masa lalu.
yang
yang
ditanggapi
dalam
memiliki
sesuai
dengan
tuntutan
Ketakutan akan kegagalan
akademik dan norma-norma perguruan tinggi.
seringkali menjadi alasan terjadinya stres
Sebaliknya, mereka yang gagal menyesuaikan
dan
diri tampak berperilaku menyimpang, dan
Mahasiswa yang kurang berhasil dalam
bahkan banyak diantaranya yang melakukan
menyelaraskan diri dengan dirinya sendiri
tindak kriminal, baik di dalam kampus
maupun dengan lingkungannya seringkali
maupun di luar kampus.
membuat pola-pola perilaku yang keliru
Penyesuaian diri merupakan hal yang
depresi
di
antara
mahasiswa.
(maladjustment).
Berdasarkan hasil tryout preliminery
penting bagi mahasiswa baru, bila mahasiswa
tidak mampu menyesuaikan diri dengan
melalui
lingkungan
akan
pertanyaan pada 20 subjek menghasilkan
mengalami poteni terjadinya banyak konflik
120 respon, 64 jawaban (53%) memberikan
dan fokus yang dihadapi bukan hanya
respon positif (YA) sedangkan 56 jawaban
masalah akademik, tetapi juga masalah lain
(47%)
diluar
(TIDAK). Pertanyaan berkaitan dengan
belajarnya
akademik.
yang
baru
Gerungan
(2006)
penyebaran
memberikan
angket
respon
enam
negatif
mengemukakan penyesuaian diri dalam arti
dukungan sosial (no
luas sesuai dengan keadaan lingkungan
frekuensi dukungan sosial belum optimal,
(autoplastis),
mengubah
begitut pula pada pertanyaan No. 3 yang
lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan
berkaitan dengan kegiatan bersama teman-
diri (alopastis). Penyesuaian dapat dilakukan
teman; dan pertanyaan no.5 berkaitan
tetapi
juga
misalnya dengan cara bergaul yang lebih
6) menunjukkan
dengan penyesuaian drii terhadap lingkungan
meminta mahasiswa mematikan telepon
sosila budaya.
selulernya selama kuliah berlangsung dalam
Hasil penelitian Niam (Siwi, 2009)
di dalam kelas. Sedangkan descriptive
mengungkapkan bahwa kesulitan yang
norms biasanya bersifat implisit, tidak
sering dialami mahasiswa luar Jawa sewaktu
dinyatakan
pertama kali di Jawa adalah perbedaan bahasa
Misalnya, menghormati tuan rumah dengan
dan rasa makanan. Seperti dialami beberapa
berpakaian rapi, menghormati orang tua
mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa,
dengan
para mahasiswa
yang terkumpul dalam
mengungkapkan permintaan maaf di saat
asrama
merasa
dapat
Hari Raya Lebaran.
menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan
Penyesuaian
tersebut
kurang
secara
bersikap
tegas
atau
sopan,
diri
tertulis.
atau
saling
dipengaruhi
penduduk setempat, karena dalam pergaulan
banyak faktor baik yang bersumber dari
penduduk setempat
dalam
masih menggunakan
(internal)
maupun
dari
luar
bahasa Jawa, sehingga mereka pun merasa
(eksternal) diri individu. Pada studi ini lebih
kesulitan
dan
terfokus unsur sosial yang merupakan unsur
bersosialisasi dengan lingkungan mereka
internal dengan paparan penelitian yang
yang baru tersebut
mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa
dalam
Sarwono
berkomunikasi,
dan
Meinarno
(2009)
di tahun pertama. Salah satu determinan
menyatakan manusia mencoba menyesuaikan
atau
diri denga lingkungan agar dapat bertahan
berpengaruh terhadap
hidup. Cara yan termudah adalah melakukan
mahasiswa baru yaitu dukungan sosial.
tindakan yang sesuai dan diterima secara
Menurut Wade dan Travis (2007) dukungan
sosial. Norma sosial, dapat berupa injunctive
sosial dapat menimbulkan penyesuaian
norms, yaitu hal apa yang seharusnya kita
yang baik dalam perkembangan kepribadian
lakukan atau descriptive norms, apa yang
individu. Dukungan sosial memberikan
kebanyakan orang lakukan. Injuctive norms
perasaan berguna pada individu karena
biasanya
individu
dinyatakan
secara
eksplisit.
variabel
merasa
yang
diasumsikan
penyesuaian diri
dirinya
dicintai
dan
Misalnya, peraturan pemerintah mewajibkan
diterima. Dukungan yang diterima akan
bahwa setiap penduduk Indonesia harus
memiliki arti bila dukungan itu bermanfaat
punya kartu tanda pengenal (KTP), kendaraan
dan sesuai dengan situasi yang ada.
harus berhenti saat lampu lalu lintas yang
menyala adalah lampu merah, atau dosen
Dukungan
sosial
diharapkan
menunjang seseorang melalui tindakan
yang bersifat membantu dengan melibatkan
Schneider
emosi, pemberian informasi, bantuan materi
penyesuaian diri adalah suatu proses untuk
dan penilaian positif pada individu atas usaha
memenuhi kebutuhan internal dan eksternal
yang telah dilakukannya. Dukungan sosial
individu yang melibatkan respon-respon
inilah nanti yang diharapkan membantu
mental dan tingkah laku yang mendorong
individu memiliki penyesuaian diri yang baik
seseorang
khususnya
terhadap
dalam
kapasitasnya
sebagai
(Baron
untuk
dan
Berdasar beberapa pendapat teoritis
2010)
menyesuaikan
lingkungan.
menambahkan bahwa
mahasiswa.
Byrne,
Kartono
diri
(2009)
penyesuaian diri
adalah usaha untuk mencapai keharmonisan
dan uraian di atas maka rumusan masalah
pada
pada penelitian ini
sehingga rasa bermusuhan, iri hati, dengki,
yaitu: Apakah ada
diri
sendiri
dan
lingkungannya
hubungan antara dukungan sosial dengan
prasangka
penyesuaian diri pada mahasiswa baru?
respon pribadi yang tidak sesuai dapat
Mengacu pada rumusan masalah tersebut
terkikis habis.
peneliti
ingin
mengadakan
menindaklanjuti
penelitian
yang
dnegan
berjudul:
depresi
Desmita
penyesuaian
kemarahan
(2010)
diri
sebagai
mengemukakan
merupakan
konstruk
Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
psikologis yang luas dan kompleks, serta
Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru.
melibatkan semua reaksi individu terhadap
Adapun tujuan utama penelitian ini adalah
tuntutan baik dari lingkungan maupun dari
untuk
antara
dalam diri individu itu sendiri. Dengan kata
dukungan sosial dengan penyesuaian diri
lain masalah penyesuaian diri menyangkut
pada mahasiswa baru.
seluru aspek kepribadian individu, dalam
mengetahui:
hubungan
Penyesuaian diri sangat diperlukan
dimanapun manusia berada. Pada lingkungan
yang berbeda, penyesuaian diri seseorang
interaksinya dnegan lingkungan dalam dan
luar dirinya.
Menurut
Schneider
berbeda pula. Seseorang menyesuaikan diri
Ardiansyah
sesuai dengan lingkungan dimana individu
penyesuaian diri meliputi :
berada dan sesuai dengan kebutuhan yang
a. Keharmonisan
2008),
diri
(dalam
aspek-aspek
pribadi,
yaitu
dituntut dari lingkungan tersebut, agar proses
kemampuan individu untuk menerima
pencapaian keharmonisan dalam mengadakan
keadaan dirinya.
hubungan yang memuaskan bersama orang
lain dan lingkungannya tercapai. Menurut
b. Keharmonisan dengan lingkungan, yaitu
yang
akan
kemampuan individu untuk menyesuaikan
penyesuaian
diri dengan lingkungan.
lingkungan
memperlancar
diri
proses
individu.
yang
Keadaan
mempengaruhi
ketegangan,
penyesuaian diri tidak hanya meliputi
konflik dan frustrasi, yaitu kemampuan
lingkungan sosial saja, melainkan juga
individu
lingkungan keluarg
c. Kemampuan
mengatasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
Johnson
dirinya tanpa terganggu emosinya.
Penyesuaian diri dapat dipengaruhi
menyatakan
dan
bahwa
Johnson
(1991)
dukungan
social
oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang
merupakan proses transaksi sumber-sumber
mempengarhui dan menjadi variabel bebas
antara individu yang satu dengan individu
pada penelitian ini yaitu dukungan sosial.
yang
Pertimbangan
variabel
kesejahteraan. Proses transaksi tersebut
dukungan sosial sebagai variabel bebas
diharapkan dapat memberikan bantuan,
didasari alasan seperti beberapa penelitian
semangat, penerimaan dan perhatian. Lebih
sebelumnya, antara lain: Zamralita (2003)
lanjut
yang menyimpulkan menunjukkan adanya
dukungan sosial terdapat adanya saling
hubungan
pengertian
menggunakan
positif
kuat
antara
persepsi
lainnya
untuk
diungkapkan
meningkatkan
bahwa
antara
di
dalam
individu-individu
terhadap dukungan sosial dengan penyesuian
sehingga mereka dapat saling bekerja sama
diri ibu yang memiliki anak retardasi mental.
dan tukar menukar sumber-sumber yang
Penelitian
juga
diperlukan, tidak saja berwujud materi dan
menyimpulkan ada hubungan positif antara
informasi, namun termasuk juga nasehat
konsep diri dengan penyesuaian diri pada
atau
remaja pengguna NAPZA, semakin tinggi
sangat
atau baik konsep diri maka akan semakin
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Sitasari
(2007)
tinggi pula penyesuaian diri. Kartono (2009)
pertimbanganpertimbangan
berguna
Wade
bagi
dan
individu
Travis
yang
dalam
(2007)
menambahkan faktor kondisi lingkungan
mengatakan keuntungan individu
sosial berkaitan dengan dukungan sosial juga
memperoleh dukungan sosial tinggi dapat
turut berpengaruh terhadap penyesuaian diri
menjadikan individu lebih optimis dalam
seseorang. Keadaan lingkungan yang damai,
menghadapi kehidupan saat ini maupun
tentram, penuh penerimaan, pengertian dan
pada masa yang akan datang, lebih terampil
mampu
kepada
dalam memenuhi kebutuhan psikologis dan
anggota-anggotanya merupakan lingkungan
mempunyai sistem yang lebih tinggi, serta
memberi
perlindungan
yang
rendah,
Cohen dan Syne (2005) menyatakan
mempertinggi interpersonal skill, mempunyai
ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan
efektifitas dukungan sosial adalah:
tingkat
kecemasan
yang
untuk
lebih
mencapai
apa
yang
diinginkan sehingga menjadikan individu
a. Pemberian dukungan. Dukungan
lebih mampu untuk mengatasi sesuatu dan
yang diterima melalui sumber yang sama
penuh semangat hidup.
akan lebih memiliki arti yang lebih kuat dan
House dan Kahn (1995) menyatakan
mendalam daripada yang berasal dari
adanya beberapa aspek yang terlibat dalam
sumber yang beda. Pemberi dukungan
pemberian dukungan sosial dan setiap aspek
adalah orang-orang yang memiliki arti
mempunyai ciri-ciri tertentu. Aspek-aspek itu
penting dalam kehidupan individu tersebut
adalah :
sehari-hari.
Aspek
emosional,
aspek
ini
dirasakan
Tingkat
oleh
dukungan
seseorang
yang
merupakan
melibatkan kelekatan, jaminan dan keinginan
persepsi tentang jumlah dukungan yang
untuk percaya pada orang lain sehingga ia
tersedia dari orang lain.
menjadi yakin bahwa orang lain tersebut
b. Jenis dukungan. Jenis dukungan
mampu memberikan cinta dan kasih sayang
yang diterima akan memiliki arti bila
padanya.
dukungan itu bermanfaat dan sesuai dengan
Aspek informatif, meliputi pemberian
situasi yang ada.
informasi untuk mengatasi masalah pribadi,
c. Penerimaan
dukungan.
terdiri atas pemberian nasehat, pengarahan
Karakteristik
dan keterangan lain yang dibutuhkan.
dukungan seperti: kepribadian, kebiasaan
Aspek instrumental, aspek ini meliputi
penyediaan
sarana
untuk
mempermudah
dan
peran
atau
ciri-ciri
sosial
akan
penerimaan
menentukan
keefektifan dukungan. Proses yang terjadi
menolong orang lain, meliputi peralatan,
dalam
uang, perlengkapan dan sarana pendukung
kemampuan penerimaan dukungan.
yang lain termasuk didalamnya memberikan
peluang waktu.
yang
perbandingan
(persetujuan).
dipengaruhi
oleh
d. Permasalahan yang dihadapi.
Dukungan sosial yang tepat dipengaruhi
Aspek penilaian, terdiri atas peran
sosial
dukungan
meliputi
umpan
sosial
dan
balik,
afirmasi
oleh kesesuaian antara jenis dukungan yang
diberikan dan masalah yang ada.
e. Waktu
pemberian
Dukungan sosial akan optimal
dukungan.
di satu
situasi, tetapi akan menjadi tidak optimal
menghadapi masalah adalah teman dan
dalam situasi lain.
orangtua.
f. Lamanya pemberian dukungan.
Berbagai uraian di atas dapat disimpulkan
Lamanya pemberian dukungan tergantung
bahwa dukungan sosial yang diperoleh
pada kapasitas yaitu kemampuan dari pemberi
lingkungan keluarga, teman sebaya, serta
dukungan untuk memberi dukungan atau
lingkungan sekitar sangat berperan dalam
menambah dukungan yang ditawarkan selama
penyesuaian
suatu periode tertentu.
mahasiswa baru untuk menyesuaikan diri di
Santrock
(2008)
diri
seseorang
khususnya
mengemukakan
lingkungan fakultas. Hal ini karena ikatan
dukungan sosial yang diterima individu akan
sosial tersebut akan menciptakan hubungan
mempengaruhi cara individu dalam mengatasi
yang bersifat menolong dan mempunyai
masalah, bahkan akan menimbulkan perasaan
nilai
positif. Dukungan positif dapat mengurangi
menerimanya.
stres, dan bekerja sebagai pelindung untuk
memberikan
melawan perubahan
individu karena individu merasa dirinya
yang akan dialami
khusus
bagi
individu
Dukungan
perasaan
yang
sosial
juga
berguna
pada
individu dalam usahanya untuk menyesuaikan
dicintai dan diterima.
diri. Rahardjo dkk (2008) pada penelitian
diterima akan memiliki arti bila dukungan
yang
itu bermanfaat dan sesuai dengan situasi
telah dilakukan menyatakan
bahwa
dukungan sosial dibutuhkan oleh individu
Dukungan yang
yang ada.
pada usia berapapun agar dapat berkembang
Peneliti mengajukan hipotesis sebagai
secara optimal. Semakin dewasa, individu
berikut: ”Ada hubungan positif antara
dituntut untuk dapat lebih mandiri, namuan
dukungan sosial dengan penyesuaian diri
bagaimana pun hidup masih membutuhkan
pada mahasiswa baru”. Semakin tinggi
dukungan orang lain. Pada individu dewasa,
dukungan sosial maka akan semakin tinggi
seseorang memiliki jaringan sosial yang lebih
penyesuaian diri, begitu pula sebaliknya
luas dibandingkan anak dan remaja. Jaringan
semakin rendah dukungan sosial maka akan
sosial tersebut meliputi keluarga, pacar,
semakin rendah pula penyesuaian diri pada
sekolah (universitas), teman organisasi dan
mahasiswa baru.
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diketahui bahwa pihak yang berperan
besar dalam membantu
individu
dalam
METODE PENELITIAN
diterima. Semakin rendah skor dukungan
Variabel Bebas:
Dukungan Sosial
sosial, maka semakin kecil dukungan sosial
Variabel Tergantung:
Penyesuaian Diri
yang diterima.
Penyesuaian diri adalah suatu usaha
Sampel penelitian yaitu mahasiswa
atau tindakan seseorang untuk bergaul secara
psikologi UMS 2011 masing-masing 40
wajar dengan lingkungan dimana individu
untuk sampel uji coba dan 60 untuk sampel
berada dan dapat mengatasi hambatan atau
penelitian. Teknik sampling penelitian ini
konflik yang berasal dari dalam maupun dari
menggunakan quota non random sampling,
luar dirinya sehingga dapat diterima dengan
yaitu pengambilan dengan menentukan
baik oleh lingkungannya. Penyesuaian diri
jumlah sampel terlebih dahulu.
Ada dua skala yang digunakan
dalam penelitian ini diungkap dengan skala
penyesuaian diri. dengan aspek-aspek: a)
dalam
keharmonisan diri pribadi, b) keharmonisan
penyesuaian diri dengan mengacu pada
dengan lingkungan, c) kemampuan mengatasi
aspek-aspek
ketegangan, konflik, dan frustrasi. Semakin
dikemukakan
tinggi skor yang diperoleh pada skala
2008) yaitu : keharmonisan diri pribadi,
penyesuaian diri menunjukkan semakin tinggi
keharmonisan
penyesuaian diri subjek penelitian, begitu
kemampuan mengatasi ketegangan, konflik
pula sebaliknya.
dan frustrasi dan skala berdasarkan aspek-
Dukungan
sosial
adalah
bentuk
penelitian
ini,
yaitu
penyesuaian
Schneider
:
diri
Skala
yang
(Ardiansyah,
dengan
lingkungan,
aspek House dan Kahn (1995) yaitu aspek
bantuan atau pertolongan yang diterima
perhatian
emosional,
dirasakan oleh individu dalam kehidupannya
instrumental, dan penilaian.
Teknik
sehingga ia mampu merasakan arti dicintai,
analisis
informasional,
yang
dipakai
dihargai, dan diakui dengan harapan bahwa
dalam penelitian ini yaitu dengan analisis
itu semua dapat membuat dirinya menjadi
korelasi product moment.
lebih berarti dan dapat mengoptimalkan
potensi yang ada dalam dirinya. Dukungan
sosial
diungkap
dukungan
sosial
menggunakan
dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis diperoleh
skala
aspek-aspek
nilai
koefisien
korelasi
r xy
=0,508;
emosional, informatif, instrumental, penilaian
p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan
positif. Semakin tinggi skor yang diperoleh,
ada
maka semakin besar dukungan sosial yang
signifikan antara dukungan sosial dengan
hubungan
positif
yang
sangat
penyesuaian diri. Hipotesis penelitian dapat
diperoleh dari orang lain yang dapat
diterima. Semakin tinggi dukungan sosial
dipercaya,
maka
menjadi
semakin
tinggi
penyesuaian
diri,
dari
interaksi
tahu
ini
bahwa
individu
orang
lain
demikian pula sebaliknya semakin rendah
memperhatikan, menghargai dan mencintai
dukungan sosial
dirinya.
maka semakin rendah
Individu
yang
mendapatkan
penyesuaian diri. Hasil di atas menunjukkan
perhatian seperti ini akan termotivasi untuk
bahwa dukungan sosial mempunyai pengaruh
mencapai tujuan atau keinginan dengan
yang penting terhadap penyesuaian diri pada
karena banyak orang yang mendukung
mahasiswa baru. Individu yang dukungan
dirinya. Menurut Wade dan Travis (2007)
sosial nya rendah akan memiliki ciri-ciri
dukungan
kurang
penyesuaian
diperhatikan
dipedulikan
teman
keluarga,
kuliah,
tidak
kurang
sosial
dapat
yang
perkembangan
menimbulkan
baik
kepribadian
dalam
individu.
mendapatkan kasih sayang, dianggap orang
Dukungan sosial memberikan perasaan
yang bodoh/tidak mampu berprestasi, merasa
berguna pada individu karena individu
kurang dihargai, sebaliknya individu yang
merasa
menerima dukungan sosial tinggi memiliki
Dukungan yang diterima akan memiliki arti
ciri-ciri, diperhatikan keluarga, diterima di
bila dukungan itu bermanfaat dan sesuai
lingkungan,
dengan situasi yang ada.
mendapat
kasih
sayang,
mendapat pujian dari orang lain, menerima
bantuan,
Dukungan
mendapat
sosial
penilaian
yang
positif.
tinggi
akan
dirinya
dicintai dan
diterima.
Kertamuda dan Herdiansyah (2009)
menyatakan mahasiswa sebagai individu
dan
mahkluk
sosial
membutuhkan
berpengaruh secara positif pada sikap dan
kerjasama dan bantuan orang lain dalam
peirlaku individu, misalnya merasa lebih
memenuhui
percaya diri, memiliki banyak teman, ikut
bantuan
dalam kegiatan teman, menghargai orang lain,
dukungan sosial. Dukungan sosial efektif
menjaga
akan
membantu individu khususnya mahasiswa
dalam
baru untuk menyesuaikan diri. Misalnya
persahabatan.
mempermudah
bagi
Hal
ini
individu
penyesuaian diri
individu
yang
tugas-tugasnya.
diberikan
memperoleh
Bentuk
merupakan
dukungan
sosial
Hasil penelitian ini sesuai dengan
berupa perhatian emosional, ia akan merasa
pendapat Sarason (dalam Hartanti, 2002)
bahwa orang lain akan memberi perhatian,
menyatakan dukungan sosial sebagai suatu
menghargai dan mencintai dirinya, ia akan
keadaan yang bermanfaat bagi individu, yang
lebih mempunyai kemantapan diri yang
baik
serta
memiliki
sikap
yang
dapat
dukungan pada mahasiswa.
Penyesuaian
menerima kenyataan, dapat mengembangkan
diri
pada
subjek
kesadaran diri, berfikir positif, mempunyai
penelitian tergolong sedang, ditunjukkan
kemampuan untuk menyesuaikan diri serta
oleh rerata empirik (RE) = 87,533 dan
mencapai segala sesuatu yang diinginkan.
rerata hipotetik (RH) = 87,5. Hasil analisis
Sumbangan efektif dukungan sosial
deskripsi diketahui terdapat 11 orang yang
terhadap penyesuaian diri sebesar 25,8%
memiliki penyesuaian diri rendah, 32 orang
artinya masih terdapat 74,2% faktor-faktor
memiliki penyesuaian diri sedang dan
lain yang mempengaruhi penyesuaian diri di
hanya 17 orang memiliki penyesuaian diri
luar
tinggi. Seperti halnya pada dukungan sosial,
variabel
dukungan
sosial.
Sesuai
pendapat Santrock (2008) yaitu: kondisi fisik,
kondisi ini juga dapat diartikan
kepribadian
aspek
keyakinan
Desmita
lingkungan,
dan
agama.
(2010)
yaitu:
kebudayaan,
Serta
pendapat
psikogenik
dan
sosiopsikogenik.
yang
terdapat
dalam
aspekvariabel
penyesuaian diri yaitu: keharmonisan diri
pribadi; keharmonisan dengan lingkungan;
kemampuan mengatasi ketegangan, konflik,
Berdasarkan hasil analisis diketahui
dan frustrasi belum sepenuhnya menjadi
dukungan sosial pada subjek penelitian
bagian dari perilaku dan karakter subjek
tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata
dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
empirik (RE) = 91,517 dan rerata hipotetik
Menurut Hurlock (2006) individu yang
(RH)
deskripsi
memiliki penyesuaian diri memadai apabila
subjek penelitian
memiliki beberapa karakteristik sebagai
=
92,5.
Hasil
menunjukkan dari 60
analisis
terdapat 16 orang yang memiliki dukungan
berikut:
sosial rendah, 30 orang memiliki dukungan
(psychological comfort), penyesuaian diri
sosial sedang dan hanya 14 orang yang
yang
memiliki dukungan tinggi. Kondisi terserbut
menimbulkan kepuasan psikis, sedangkan
dapat diartikan bahwa aspek-aspek dukungan
yang tidak berhasil akan menimbulkan rasa
emosional, dukungan informatif, dukungan
tidak puas, kecewa, gelisah, lesu, dan
instrumental, dan dukungan penilaian belum
depresi; (b) penerimaan sosial (social
semuanya dapat diterima secara optimal oleh
acceptance), penyesuaian diri berhasil baik
subjek penelitian. Kondisi ini menunjukkan
apabila menimbulkan sikap setuju atau
perlu adanya sinergi peran dosen, orangtua,
penerimaan dari masyarakat.
rekan mahasiswa
untuk lebih memberi
(a)
berhasil
kenyamanan
atau
memadai
psikis
akan
Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan positif
yang sangat signifikan
dukungan sosial
maka semakin rendah
penyesuaian diri.
dengan penyesuaian
2. Sumbangan efektif dukungan
diri namun ada beberapa keterbatasan pada
sosial terhadap penyesuaian diri sebesar
penelitian ini, antara lain
25,8%, sehingga masih terdapat 74,2%
antara dukungan sosial
1.
Generalisasi
dari
hasil-hasil
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi
penelitian ini terbatas pada populasi tempat
penyesuaian diri di luar variabel dukungan
penelitian dilakukan, sehingga penerapan
sosial.
pada ruang lingkup yang lebih luas dengan
3. Dukungan sosial pada subjek
karakteristik yang berbeda kiranya perlu
penelitian tergolong sedang ditunjukkan
dilakukan
dengan
oleh rerata empirik (RE) = 91,517 dan
variabel-
rerata hipotetik (RH) = 92,5. Penyesuaian
penelitian
menggunakan
atau
lagi
menambah
variabel lain yang belum disertakan dalam
diri pada
penelitian
sedang, ditunjukkan oleh rerata empirik
ini
ataupun
menambah
dan
memperluas ruang lingkup penelitian.
subjek penelitian tergolong
(RE) = 87,533 dan rerata hipotetik (RH) =
2. Pada penelitian ini hanya melihat
kondisi dukungan sosial dan penyesuaian diri
87,5.
Saran-
mempertimbangkan
Bagi ilmuwan psikologi dan peneliti
karakteristik lain yang lebih spesifik misalnya
selanjutnya Diharapkan dapat menjadikan
jenis
hasil penelitian ini sebagai kajian dalam
secara
umum
kelamin,
tanpa
inteligensi,
status
sosial
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
ekonomi.
psikologi dan memberi kontribusi teoretis
PENUTUP
khususnya
Kesimpulan
dukungan sosial dengan penyesuaian diri.
1. Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara dukungan sosial
dengan
Bagi
mengenai
peneliti
meningkatkan
hubungan
selanjutnya
kualitas penelitian
antara
untuk
lebih
penyesuaian diri, ditunjukkan oleh nilai
lanjut khususnya yang berkaitan dengan
koefisien korelasi rxy = 0,508; p= 0,000
dukungan sosial dan penyesuaian diri,
(p
DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persayaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh:
NIDA AMRULLAH
F 100 050 248
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN
DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan Oleh:
NIDA AMRULLAH
F 100 050 248
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN
DIRI PADA MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Nida Amrullah1
Zahrotul Uyun2
Penyesuaian diri merupakan hal yang penting bagi mahasiswa baru, bila
mahasiswa tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan belajarnya yang
baru akan mengalami poteni terjadinya banyak konflik dan fokus yang dihadapi
bukan hanya masalah akademik, tetapi juga masalah lain diluar akademik. Banyak
faktof yang mempengaruhi penyesuaian diri pada mahasiswa, diantaranya
dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Hubungan antara
dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru; 2) Sumbangan
efektif dukungan sosial terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru; 3)
Tingkat dukungan sosial dan penyesuaian diri pada mahasiswa baru. Hipotesis
yang diajukan Ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian
diri pada mahasiswa baru
Subjek penelitian adalah Fakultas Psikologi UMS tahun akademik 2011
sebanyak 60 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala dukungan
sosial dan penyesuaian diri. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi
product moment.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diketahui nilai
koefisien korelasi rxy =0,508; p= 0,000 (p< 0,01). Hasil ini menunjukkan ada
hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan
penyesuaian diri. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi
penyesuaian diri, demikian pula sebaliknya semakin rendah dukungan sosial
maka semakin rendah penyesuaian diri. Sumbangan efektif dukungan sosial
terhadap penyesuaian diri sebesar 25,8%, Dukungan sosial pada subjek penelitian
tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 91,517 dan rerata
hipotetik (RH) = 92,5. Penyesuaian diri pada subjek penelitian tergolong sedang,
ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 87,533 dan rerata hipotetik (RH) = 87,5.
Kata kunci: dukungan sosial, penyesuaian diri.
1
2
Alumi F.Psikologi UMS
Staf Pengajar F UMS
sopan
PENDAHULUAN
santun,
ramah
tamah,
dan
Setiap manusia mempunyai kebutuhan
menggembirakan pergaulan sosial, sehingga
penyesuaian diri, baik dengan dirinya sendiri
individu lain juga tertarik mengubah dirinya
yang berupa pemuasan kebutuhan fisiologik
dengan cara bergaul yang lebih halus itu.
dan psikologik maupun terhadap tuntutan
Astin (Santrock, 2008)
sosial.
Tuntutan
ini
secara
penelitian yang telah dilakukan pada 3000
bervariasi oleh mahasiswa. Tampaknya tidak
mahasiswa baru di 500 universitas berbagai
semua mahasiswa siap dengan tantangan itu.
belahan dunia mengatakan mahasiswa baru
Mahasiswa
kemampuan
di universitas tampaknya lebih banyak
penyesuaian diri yang baik menunjukkan
mengalami tekanan dan depresi dari pada di
perilaku
masa lalu.
yang
yang
ditanggapi
dalam
memiliki
sesuai
dengan
tuntutan
Ketakutan akan kegagalan
akademik dan norma-norma perguruan tinggi.
seringkali menjadi alasan terjadinya stres
Sebaliknya, mereka yang gagal menyesuaikan
dan
diri tampak berperilaku menyimpang, dan
Mahasiswa yang kurang berhasil dalam
bahkan banyak diantaranya yang melakukan
menyelaraskan diri dengan dirinya sendiri
tindak kriminal, baik di dalam kampus
maupun dengan lingkungannya seringkali
maupun di luar kampus.
membuat pola-pola perilaku yang keliru
Penyesuaian diri merupakan hal yang
depresi
di
antara
mahasiswa.
(maladjustment).
Berdasarkan hasil tryout preliminery
penting bagi mahasiswa baru, bila mahasiswa
tidak mampu menyesuaikan diri dengan
melalui
lingkungan
akan
pertanyaan pada 20 subjek menghasilkan
mengalami poteni terjadinya banyak konflik
120 respon, 64 jawaban (53%) memberikan
dan fokus yang dihadapi bukan hanya
respon positif (YA) sedangkan 56 jawaban
masalah akademik, tetapi juga masalah lain
(47%)
diluar
(TIDAK). Pertanyaan berkaitan dengan
belajarnya
akademik.
yang
baru
Gerungan
(2006)
penyebaran
memberikan
angket
respon
enam
negatif
mengemukakan penyesuaian diri dalam arti
dukungan sosial (no
luas sesuai dengan keadaan lingkungan
frekuensi dukungan sosial belum optimal,
(autoplastis),
mengubah
begitut pula pada pertanyaan No. 3 yang
lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan
berkaitan dengan kegiatan bersama teman-
diri (alopastis). Penyesuaian dapat dilakukan
teman; dan pertanyaan no.5 berkaitan
tetapi
juga
misalnya dengan cara bergaul yang lebih
6) menunjukkan
dengan penyesuaian drii terhadap lingkungan
meminta mahasiswa mematikan telepon
sosila budaya.
selulernya selama kuliah berlangsung dalam
Hasil penelitian Niam (Siwi, 2009)
di dalam kelas. Sedangkan descriptive
mengungkapkan bahwa kesulitan yang
norms biasanya bersifat implisit, tidak
sering dialami mahasiswa luar Jawa sewaktu
dinyatakan
pertama kali di Jawa adalah perbedaan bahasa
Misalnya, menghormati tuan rumah dengan
dan rasa makanan. Seperti dialami beberapa
berpakaian rapi, menghormati orang tua
mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa,
dengan
para mahasiswa
yang terkumpul dalam
mengungkapkan permintaan maaf di saat
asrama
merasa
dapat
Hari Raya Lebaran.
menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan
Penyesuaian
tersebut
kurang
secara
bersikap
tegas
atau
sopan,
diri
tertulis.
atau
saling
dipengaruhi
penduduk setempat, karena dalam pergaulan
banyak faktor baik yang bersumber dari
penduduk setempat
dalam
masih menggunakan
(internal)
maupun
dari
luar
bahasa Jawa, sehingga mereka pun merasa
(eksternal) diri individu. Pada studi ini lebih
kesulitan
dan
terfokus unsur sosial yang merupakan unsur
bersosialisasi dengan lingkungan mereka
internal dengan paparan penelitian yang
yang baru tersebut
mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa
dalam
Sarwono
berkomunikasi,
dan
Meinarno
(2009)
di tahun pertama. Salah satu determinan
menyatakan manusia mencoba menyesuaikan
atau
diri denga lingkungan agar dapat bertahan
berpengaruh terhadap
hidup. Cara yan termudah adalah melakukan
mahasiswa baru yaitu dukungan sosial.
tindakan yang sesuai dan diterima secara
Menurut Wade dan Travis (2007) dukungan
sosial. Norma sosial, dapat berupa injunctive
sosial dapat menimbulkan penyesuaian
norms, yaitu hal apa yang seharusnya kita
yang baik dalam perkembangan kepribadian
lakukan atau descriptive norms, apa yang
individu. Dukungan sosial memberikan
kebanyakan orang lakukan. Injuctive norms
perasaan berguna pada individu karena
biasanya
individu
dinyatakan
secara
eksplisit.
variabel
merasa
yang
diasumsikan
penyesuaian diri
dirinya
dicintai
dan
Misalnya, peraturan pemerintah mewajibkan
diterima. Dukungan yang diterima akan
bahwa setiap penduduk Indonesia harus
memiliki arti bila dukungan itu bermanfaat
punya kartu tanda pengenal (KTP), kendaraan
dan sesuai dengan situasi yang ada.
harus berhenti saat lampu lalu lintas yang
menyala adalah lampu merah, atau dosen
Dukungan
sosial
diharapkan
menunjang seseorang melalui tindakan
yang bersifat membantu dengan melibatkan
Schneider
emosi, pemberian informasi, bantuan materi
penyesuaian diri adalah suatu proses untuk
dan penilaian positif pada individu atas usaha
memenuhi kebutuhan internal dan eksternal
yang telah dilakukannya. Dukungan sosial
individu yang melibatkan respon-respon
inilah nanti yang diharapkan membantu
mental dan tingkah laku yang mendorong
individu memiliki penyesuaian diri yang baik
seseorang
khususnya
terhadap
dalam
kapasitasnya
sebagai
(Baron
untuk
dan
Berdasar beberapa pendapat teoritis
2010)
menyesuaikan
lingkungan.
menambahkan bahwa
mahasiswa.
Byrne,
Kartono
diri
(2009)
penyesuaian diri
adalah usaha untuk mencapai keharmonisan
dan uraian di atas maka rumusan masalah
pada
pada penelitian ini
sehingga rasa bermusuhan, iri hati, dengki,
yaitu: Apakah ada
diri
sendiri
dan
lingkungannya
hubungan antara dukungan sosial dengan
prasangka
penyesuaian diri pada mahasiswa baru?
respon pribadi yang tidak sesuai dapat
Mengacu pada rumusan masalah tersebut
terkikis habis.
peneliti
ingin
mengadakan
menindaklanjuti
penelitian
yang
dnegan
berjudul:
depresi
Desmita
penyesuaian
kemarahan
(2010)
diri
sebagai
mengemukakan
merupakan
konstruk
Hubungan antara Dukungan Sosial dengan
psikologis yang luas dan kompleks, serta
Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru.
melibatkan semua reaksi individu terhadap
Adapun tujuan utama penelitian ini adalah
tuntutan baik dari lingkungan maupun dari
untuk
antara
dalam diri individu itu sendiri. Dengan kata
dukungan sosial dengan penyesuaian diri
lain masalah penyesuaian diri menyangkut
pada mahasiswa baru.
seluru aspek kepribadian individu, dalam
mengetahui:
hubungan
Penyesuaian diri sangat diperlukan
dimanapun manusia berada. Pada lingkungan
yang berbeda, penyesuaian diri seseorang
interaksinya dnegan lingkungan dalam dan
luar dirinya.
Menurut
Schneider
berbeda pula. Seseorang menyesuaikan diri
Ardiansyah
sesuai dengan lingkungan dimana individu
penyesuaian diri meliputi :
berada dan sesuai dengan kebutuhan yang
a. Keharmonisan
2008),
diri
(dalam
aspek-aspek
pribadi,
yaitu
dituntut dari lingkungan tersebut, agar proses
kemampuan individu untuk menerima
pencapaian keharmonisan dalam mengadakan
keadaan dirinya.
hubungan yang memuaskan bersama orang
lain dan lingkungannya tercapai. Menurut
b. Keharmonisan dengan lingkungan, yaitu
yang
akan
kemampuan individu untuk menyesuaikan
penyesuaian
diri dengan lingkungan.
lingkungan
memperlancar
diri
proses
individu.
yang
Keadaan
mempengaruhi
ketegangan,
penyesuaian diri tidak hanya meliputi
konflik dan frustrasi, yaitu kemampuan
lingkungan sosial saja, melainkan juga
individu
lingkungan keluarg
c. Kemampuan
mengatasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
Johnson
dirinya tanpa terganggu emosinya.
Penyesuaian diri dapat dipengaruhi
menyatakan
dan
bahwa
Johnson
(1991)
dukungan
social
oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang
merupakan proses transaksi sumber-sumber
mempengarhui dan menjadi variabel bebas
antara individu yang satu dengan individu
pada penelitian ini yaitu dukungan sosial.
yang
Pertimbangan
variabel
kesejahteraan. Proses transaksi tersebut
dukungan sosial sebagai variabel bebas
diharapkan dapat memberikan bantuan,
didasari alasan seperti beberapa penelitian
semangat, penerimaan dan perhatian. Lebih
sebelumnya, antara lain: Zamralita (2003)
lanjut
yang menyimpulkan menunjukkan adanya
dukungan sosial terdapat adanya saling
hubungan
pengertian
menggunakan
positif
kuat
antara
persepsi
lainnya
untuk
diungkapkan
meningkatkan
bahwa
antara
di
dalam
individu-individu
terhadap dukungan sosial dengan penyesuian
sehingga mereka dapat saling bekerja sama
diri ibu yang memiliki anak retardasi mental.
dan tukar menukar sumber-sumber yang
Penelitian
juga
diperlukan, tidak saja berwujud materi dan
menyimpulkan ada hubungan positif antara
informasi, namun termasuk juga nasehat
konsep diri dengan penyesuaian diri pada
atau
remaja pengguna NAPZA, semakin tinggi
sangat
atau baik konsep diri maka akan semakin
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Sitasari
(2007)
tinggi pula penyesuaian diri. Kartono (2009)
pertimbanganpertimbangan
berguna
Wade
bagi
dan
individu
Travis
yang
dalam
(2007)
menambahkan faktor kondisi lingkungan
mengatakan keuntungan individu
sosial berkaitan dengan dukungan sosial juga
memperoleh dukungan sosial tinggi dapat
turut berpengaruh terhadap penyesuaian diri
menjadikan individu lebih optimis dalam
seseorang. Keadaan lingkungan yang damai,
menghadapi kehidupan saat ini maupun
tentram, penuh penerimaan, pengertian dan
pada masa yang akan datang, lebih terampil
mampu
kepada
dalam memenuhi kebutuhan psikologis dan
anggota-anggotanya merupakan lingkungan
mempunyai sistem yang lebih tinggi, serta
memberi
perlindungan
yang
rendah,
Cohen dan Syne (2005) menyatakan
mempertinggi interpersonal skill, mempunyai
ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan
efektifitas dukungan sosial adalah:
tingkat
kecemasan
yang
untuk
lebih
mencapai
apa
yang
diinginkan sehingga menjadikan individu
a. Pemberian dukungan. Dukungan
lebih mampu untuk mengatasi sesuatu dan
yang diterima melalui sumber yang sama
penuh semangat hidup.
akan lebih memiliki arti yang lebih kuat dan
House dan Kahn (1995) menyatakan
mendalam daripada yang berasal dari
adanya beberapa aspek yang terlibat dalam
sumber yang beda. Pemberi dukungan
pemberian dukungan sosial dan setiap aspek
adalah orang-orang yang memiliki arti
mempunyai ciri-ciri tertentu. Aspek-aspek itu
penting dalam kehidupan individu tersebut
adalah :
sehari-hari.
Aspek
emosional,
aspek
ini
dirasakan
Tingkat
oleh
dukungan
seseorang
yang
merupakan
melibatkan kelekatan, jaminan dan keinginan
persepsi tentang jumlah dukungan yang
untuk percaya pada orang lain sehingga ia
tersedia dari orang lain.
menjadi yakin bahwa orang lain tersebut
b. Jenis dukungan. Jenis dukungan
mampu memberikan cinta dan kasih sayang
yang diterima akan memiliki arti bila
padanya.
dukungan itu bermanfaat dan sesuai dengan
Aspek informatif, meliputi pemberian
situasi yang ada.
informasi untuk mengatasi masalah pribadi,
c. Penerimaan
dukungan.
terdiri atas pemberian nasehat, pengarahan
Karakteristik
dan keterangan lain yang dibutuhkan.
dukungan seperti: kepribadian, kebiasaan
Aspek instrumental, aspek ini meliputi
penyediaan
sarana
untuk
mempermudah
dan
peran
atau
ciri-ciri
sosial
akan
penerimaan
menentukan
keefektifan dukungan. Proses yang terjadi
menolong orang lain, meliputi peralatan,
dalam
uang, perlengkapan dan sarana pendukung
kemampuan penerimaan dukungan.
yang lain termasuk didalamnya memberikan
peluang waktu.
yang
perbandingan
(persetujuan).
dipengaruhi
oleh
d. Permasalahan yang dihadapi.
Dukungan sosial yang tepat dipengaruhi
Aspek penilaian, terdiri atas peran
sosial
dukungan
meliputi
umpan
sosial
dan
balik,
afirmasi
oleh kesesuaian antara jenis dukungan yang
diberikan dan masalah yang ada.
e. Waktu
pemberian
Dukungan sosial akan optimal
dukungan.
di satu
situasi, tetapi akan menjadi tidak optimal
menghadapi masalah adalah teman dan
dalam situasi lain.
orangtua.
f. Lamanya pemberian dukungan.
Berbagai uraian di atas dapat disimpulkan
Lamanya pemberian dukungan tergantung
bahwa dukungan sosial yang diperoleh
pada kapasitas yaitu kemampuan dari pemberi
lingkungan keluarga, teman sebaya, serta
dukungan untuk memberi dukungan atau
lingkungan sekitar sangat berperan dalam
menambah dukungan yang ditawarkan selama
penyesuaian
suatu periode tertentu.
mahasiswa baru untuk menyesuaikan diri di
Santrock
(2008)
diri
seseorang
khususnya
mengemukakan
lingkungan fakultas. Hal ini karena ikatan
dukungan sosial yang diterima individu akan
sosial tersebut akan menciptakan hubungan
mempengaruhi cara individu dalam mengatasi
yang bersifat menolong dan mempunyai
masalah, bahkan akan menimbulkan perasaan
nilai
positif. Dukungan positif dapat mengurangi
menerimanya.
stres, dan bekerja sebagai pelindung untuk
memberikan
melawan perubahan
individu karena individu merasa dirinya
yang akan dialami
khusus
bagi
individu
Dukungan
perasaan
yang
sosial
juga
berguna
pada
individu dalam usahanya untuk menyesuaikan
dicintai dan diterima.
diri. Rahardjo dkk (2008) pada penelitian
diterima akan memiliki arti bila dukungan
yang
itu bermanfaat dan sesuai dengan situasi
telah dilakukan menyatakan
bahwa
dukungan sosial dibutuhkan oleh individu
Dukungan yang
yang ada.
pada usia berapapun agar dapat berkembang
Peneliti mengajukan hipotesis sebagai
secara optimal. Semakin dewasa, individu
berikut: ”Ada hubungan positif antara
dituntut untuk dapat lebih mandiri, namuan
dukungan sosial dengan penyesuaian diri
bagaimana pun hidup masih membutuhkan
pada mahasiswa baru”. Semakin tinggi
dukungan orang lain. Pada individu dewasa,
dukungan sosial maka akan semakin tinggi
seseorang memiliki jaringan sosial yang lebih
penyesuaian diri, begitu pula sebaliknya
luas dibandingkan anak dan remaja. Jaringan
semakin rendah dukungan sosial maka akan
sosial tersebut meliputi keluarga, pacar,
semakin rendah pula penyesuaian diri pada
sekolah (universitas), teman organisasi dan
mahasiswa baru.
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diketahui bahwa pihak yang berperan
besar dalam membantu
individu
dalam
METODE PENELITIAN
diterima. Semakin rendah skor dukungan
Variabel Bebas:
Dukungan Sosial
sosial, maka semakin kecil dukungan sosial
Variabel Tergantung:
Penyesuaian Diri
yang diterima.
Penyesuaian diri adalah suatu usaha
Sampel penelitian yaitu mahasiswa
atau tindakan seseorang untuk bergaul secara
psikologi UMS 2011 masing-masing 40
wajar dengan lingkungan dimana individu
untuk sampel uji coba dan 60 untuk sampel
berada dan dapat mengatasi hambatan atau
penelitian. Teknik sampling penelitian ini
konflik yang berasal dari dalam maupun dari
menggunakan quota non random sampling,
luar dirinya sehingga dapat diterima dengan
yaitu pengambilan dengan menentukan
baik oleh lingkungannya. Penyesuaian diri
jumlah sampel terlebih dahulu.
Ada dua skala yang digunakan
dalam penelitian ini diungkap dengan skala
penyesuaian diri. dengan aspek-aspek: a)
dalam
keharmonisan diri pribadi, b) keharmonisan
penyesuaian diri dengan mengacu pada
dengan lingkungan, c) kemampuan mengatasi
aspek-aspek
ketegangan, konflik, dan frustrasi. Semakin
dikemukakan
tinggi skor yang diperoleh pada skala
2008) yaitu : keharmonisan diri pribadi,
penyesuaian diri menunjukkan semakin tinggi
keharmonisan
penyesuaian diri subjek penelitian, begitu
kemampuan mengatasi ketegangan, konflik
pula sebaliknya.
dan frustrasi dan skala berdasarkan aspek-
Dukungan
sosial
adalah
bentuk
penelitian
ini,
yaitu
penyesuaian
Schneider
:
diri
Skala
yang
(Ardiansyah,
dengan
lingkungan,
aspek House dan Kahn (1995) yaitu aspek
bantuan atau pertolongan yang diterima
perhatian
emosional,
dirasakan oleh individu dalam kehidupannya
instrumental, dan penilaian.
Teknik
sehingga ia mampu merasakan arti dicintai,
analisis
informasional,
yang
dipakai
dihargai, dan diakui dengan harapan bahwa
dalam penelitian ini yaitu dengan analisis
itu semua dapat membuat dirinya menjadi
korelasi product moment.
lebih berarti dan dapat mengoptimalkan
potensi yang ada dalam dirinya. Dukungan
sosial
diungkap
dukungan
sosial
menggunakan
dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis diperoleh
skala
aspek-aspek
nilai
koefisien
korelasi
r xy
=0,508;
emosional, informatif, instrumental, penilaian
p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan
positif. Semakin tinggi skor yang diperoleh,
ada
maka semakin besar dukungan sosial yang
signifikan antara dukungan sosial dengan
hubungan
positif
yang
sangat
penyesuaian diri. Hipotesis penelitian dapat
diperoleh dari orang lain yang dapat
diterima. Semakin tinggi dukungan sosial
dipercaya,
maka
menjadi
semakin
tinggi
penyesuaian
diri,
dari
interaksi
tahu
ini
bahwa
individu
orang
lain
demikian pula sebaliknya semakin rendah
memperhatikan, menghargai dan mencintai
dukungan sosial
dirinya.
maka semakin rendah
Individu
yang
mendapatkan
penyesuaian diri. Hasil di atas menunjukkan
perhatian seperti ini akan termotivasi untuk
bahwa dukungan sosial mempunyai pengaruh
mencapai tujuan atau keinginan dengan
yang penting terhadap penyesuaian diri pada
karena banyak orang yang mendukung
mahasiswa baru. Individu yang dukungan
dirinya. Menurut Wade dan Travis (2007)
sosial nya rendah akan memiliki ciri-ciri
dukungan
kurang
penyesuaian
diperhatikan
dipedulikan
teman
keluarga,
kuliah,
tidak
kurang
sosial
dapat
yang
perkembangan
menimbulkan
baik
kepribadian
dalam
individu.
mendapatkan kasih sayang, dianggap orang
Dukungan sosial memberikan perasaan
yang bodoh/tidak mampu berprestasi, merasa
berguna pada individu karena individu
kurang dihargai, sebaliknya individu yang
merasa
menerima dukungan sosial tinggi memiliki
Dukungan yang diterima akan memiliki arti
ciri-ciri, diperhatikan keluarga, diterima di
bila dukungan itu bermanfaat dan sesuai
lingkungan,
dengan situasi yang ada.
mendapat
kasih
sayang,
mendapat pujian dari orang lain, menerima
bantuan,
Dukungan
mendapat
sosial
penilaian
yang
positif.
tinggi
akan
dirinya
dicintai dan
diterima.
Kertamuda dan Herdiansyah (2009)
menyatakan mahasiswa sebagai individu
dan
mahkluk
sosial
membutuhkan
berpengaruh secara positif pada sikap dan
kerjasama dan bantuan orang lain dalam
peirlaku individu, misalnya merasa lebih
memenuhui
percaya diri, memiliki banyak teman, ikut
bantuan
dalam kegiatan teman, menghargai orang lain,
dukungan sosial. Dukungan sosial efektif
menjaga
akan
membantu individu khususnya mahasiswa
dalam
baru untuk menyesuaikan diri. Misalnya
persahabatan.
mempermudah
bagi
Hal
ini
individu
penyesuaian diri
individu
yang
tugas-tugasnya.
diberikan
memperoleh
Bentuk
merupakan
dukungan
sosial
Hasil penelitian ini sesuai dengan
berupa perhatian emosional, ia akan merasa
pendapat Sarason (dalam Hartanti, 2002)
bahwa orang lain akan memberi perhatian,
menyatakan dukungan sosial sebagai suatu
menghargai dan mencintai dirinya, ia akan
keadaan yang bermanfaat bagi individu, yang
lebih mempunyai kemantapan diri yang
baik
serta
memiliki
sikap
yang
dapat
dukungan pada mahasiswa.
Penyesuaian
menerima kenyataan, dapat mengembangkan
diri
pada
subjek
kesadaran diri, berfikir positif, mempunyai
penelitian tergolong sedang, ditunjukkan
kemampuan untuk menyesuaikan diri serta
oleh rerata empirik (RE) = 87,533 dan
mencapai segala sesuatu yang diinginkan.
rerata hipotetik (RH) = 87,5. Hasil analisis
Sumbangan efektif dukungan sosial
deskripsi diketahui terdapat 11 orang yang
terhadap penyesuaian diri sebesar 25,8%
memiliki penyesuaian diri rendah, 32 orang
artinya masih terdapat 74,2% faktor-faktor
memiliki penyesuaian diri sedang dan
lain yang mempengaruhi penyesuaian diri di
hanya 17 orang memiliki penyesuaian diri
luar
tinggi. Seperti halnya pada dukungan sosial,
variabel
dukungan
sosial.
Sesuai
pendapat Santrock (2008) yaitu: kondisi fisik,
kondisi ini juga dapat diartikan
kepribadian
aspek
keyakinan
Desmita
lingkungan,
dan
agama.
(2010)
yaitu:
kebudayaan,
Serta
pendapat
psikogenik
dan
sosiopsikogenik.
yang
terdapat
dalam
aspekvariabel
penyesuaian diri yaitu: keharmonisan diri
pribadi; keharmonisan dengan lingkungan;
kemampuan mengatasi ketegangan, konflik,
Berdasarkan hasil analisis diketahui
dan frustrasi belum sepenuhnya menjadi
dukungan sosial pada subjek penelitian
bagian dari perilaku dan karakter subjek
tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata
dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
empirik (RE) = 91,517 dan rerata hipotetik
Menurut Hurlock (2006) individu yang
(RH)
deskripsi
memiliki penyesuaian diri memadai apabila
subjek penelitian
memiliki beberapa karakteristik sebagai
=
92,5.
Hasil
menunjukkan dari 60
analisis
terdapat 16 orang yang memiliki dukungan
berikut:
sosial rendah, 30 orang memiliki dukungan
(psychological comfort), penyesuaian diri
sosial sedang dan hanya 14 orang yang
yang
memiliki dukungan tinggi. Kondisi terserbut
menimbulkan kepuasan psikis, sedangkan
dapat diartikan bahwa aspek-aspek dukungan
yang tidak berhasil akan menimbulkan rasa
emosional, dukungan informatif, dukungan
tidak puas, kecewa, gelisah, lesu, dan
instrumental, dan dukungan penilaian belum
depresi; (b) penerimaan sosial (social
semuanya dapat diterima secara optimal oleh
acceptance), penyesuaian diri berhasil baik
subjek penelitian. Kondisi ini menunjukkan
apabila menimbulkan sikap setuju atau
perlu adanya sinergi peran dosen, orangtua,
penerimaan dari masyarakat.
rekan mahasiswa
untuk lebih memberi
(a)
berhasil
kenyamanan
atau
memadai
psikis
akan
Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan positif
yang sangat signifikan
dukungan sosial
maka semakin rendah
penyesuaian diri.
dengan penyesuaian
2. Sumbangan efektif dukungan
diri namun ada beberapa keterbatasan pada
sosial terhadap penyesuaian diri sebesar
penelitian ini, antara lain
25,8%, sehingga masih terdapat 74,2%
antara dukungan sosial
1.
Generalisasi
dari
hasil-hasil
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi
penelitian ini terbatas pada populasi tempat
penyesuaian diri di luar variabel dukungan
penelitian dilakukan, sehingga penerapan
sosial.
pada ruang lingkup yang lebih luas dengan
3. Dukungan sosial pada subjek
karakteristik yang berbeda kiranya perlu
penelitian tergolong sedang ditunjukkan
dilakukan
dengan
oleh rerata empirik (RE) = 91,517 dan
variabel-
rerata hipotetik (RH) = 92,5. Penyesuaian
penelitian
menggunakan
atau
lagi
menambah
variabel lain yang belum disertakan dalam
diri pada
penelitian
sedang, ditunjukkan oleh rerata empirik
ini
ataupun
menambah
dan
memperluas ruang lingkup penelitian.
subjek penelitian tergolong
(RE) = 87,533 dan rerata hipotetik (RH) =
2. Pada penelitian ini hanya melihat
kondisi dukungan sosial dan penyesuaian diri
87,5.
Saran-
mempertimbangkan
Bagi ilmuwan psikologi dan peneliti
karakteristik lain yang lebih spesifik misalnya
selanjutnya Diharapkan dapat menjadikan
jenis
hasil penelitian ini sebagai kajian dalam
secara
umum
kelamin,
tanpa
inteligensi,
status
sosial
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
ekonomi.
psikologi dan memberi kontribusi teoretis
PENUTUP
khususnya
Kesimpulan
dukungan sosial dengan penyesuaian diri.
1. Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara dukungan sosial
dengan
Bagi
mengenai
peneliti
meningkatkan
hubungan
selanjutnya
kualitas penelitian
antara
untuk
lebih
penyesuaian diri, ditunjukkan oleh nilai
lanjut khususnya yang berkaitan dengan
koefisien korelasi rxy = 0,508; p= 0,000
dukungan sosial dan penyesuaian diri,
(p