PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS).

(1)

No. Daftar FPEB : 482/UN40.7.D1/LT/2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh PUTRI INDAH SARI

NIM. 1105468

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

No. Daftar FPEB : 482/UN40.7.D1/LT/2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS)

Oleh: Putri Indah Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Putri Indah Sari

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

(4)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS)

Putri Indah Sari

Pembimbing: Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Akt, CA

ABSTRAK

Bank merupakan badan usaha yang bergerak di bidang keuangan dengan kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Salah satu jenisnya adalah BPR. Jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa yang dilakukan bank umum. Maka dari itu BPR selalu berupaya agar dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan produktif dan efisien.

Penelitian ini dilatarbelakngi oleh indikator kinerja yang menandakan efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung dalam kegiatan operasionalnya masih menunjukkan angka yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat efisiensi Bank Perkereditan Rakyat di Kota Bandung dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA).

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat analisis yang digunakan adalah perhitungan nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi Constant Return to Scale (CRS) dan Variable Return to Scale (VRS) untuk menghitung efisiensi input-input terhadap output. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan (financial statement) BPR di Kota Bandung yang di publikasikan tahun 2009-2014 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari hasil analisis efisiensi didapatkan bahwa nilai efisiensi industri BPR di Kota Bandung dengan asumsi Constant Return to Scale (CRS) yaitu sebesar 82,32%. Sedangkan nilai efisiensi industri BPR di Kota Bandung dengan asumsi Variable Return to Scale (VRS) yaitu sebesar 94,49%.

Kata Kunci: Efisiensi, Bank Perkreditan Rakyat, Data Envelopment Analysis (DEA)


(5)

MEASUREMENT OF RURAL BANKS EFFICIENCY

IN BANDUNG CITY BY USING DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Putri Indah Sari

Advisor : Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Akt, CA

ABSTRACT

Bank is a business engaged in the financial sector with business scope is to collect funds from the public, channeled back into the community and provide other banking services, one of kind is BPR. Banking services which offered by BPR much narrower when compared to the activities or services in commercial banks. Therefore BPR always strive to be able to carry out operations with productive and efficient.

This research is motivated by performance indicators that show the efficiency of Rural Banks in Bandung that during operations still show less good amount. The purpose of this study was to measure the efficiency of rural bank in Bandung by using Data Envelopment Analysis (DEA).

The analytical method used in this research is descriptive method. The analytical tool used is nonparametric calculation Data Envelopment Analysis (DEA) with the assumption of Constant Return to Scale (CRS) and Variable Return to Scale (VRS) to calculate the efficiency of inputs to outputs. The used data are secondary data from BPR financial reports (financial statement) in Bandung were published in 2009-2014 by the Financial Services Authority (FSA). From the analysis it was found that the efficiency value of BPR industry in Bandung with the assumption of Constant Return to Scale (CRS) is around to 82.32%. While the value of BPR industrial efficiency in Bandung with the assumption of Variable Return to Scale (VRS) that is around to 94.49%.


(6)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Teori yang Relevan ... 8

1. Konsep Bank ...8

a. Pengertian Bank ... 8

b. Jenis-Jenis Bank ... 9

c. Tujuan dan Fungsi Bank Perkreditan Rakyat ... 10

d. Kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat ... 11

2.Konsep Efisiensi...12

a. Pengertian Efisiensi ... 12

b. Jenis-Jenis Efisiensi ... 13

c. Konsep Input dan Output ... 14

d. Pendekatan Sisi Input ... 15

e. Pendekatan Sisi Output ... 18

3. Konsep Data Envelopment Analysis(DEA)...20


(7)

b. Kelebihan dan Kekurangan DEA ... 23

B. Kerangka Pemikiran ... 24

C. Kajian Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Desain Penelitian ... 29

B. Operasionalisasi Variabel ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Gambaran Umum BPR di Kota Bandung ... 38

B. Analisis Efisiensi dengan Metode DEA ... 39

1. Model Asumsi Constant Return to Scale (CRS)...40

2. Model Asumsi Variable Return to Scale (VRS)...86

C. Perbandingan Rata-Rata Efisiensi BPR di Kota Bandung ... 113

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

A. Kesimpulan...119

B. Saran...119

DAFTAR PUSTAKA………121 LAMPIRAN


(8)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Kinerja Bank Perkereditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung ………2

Tabel 3.1 Faktor Input dan Output ……….30

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ………...31

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ………...33

Tabel 4.1 Daftar BPR Objek Penelitian ………...39

Tabel 4.2 Hasil Analisis Asumsi CRS BPR Di Kota Bandung ………...40

Tabel 4.2.1 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2009 ………...42

Tabel 4.2.2 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2010 ………...43

Tabel 4.2.3 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2011 ………...44

Tabel 4.2.4 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2012 ………...45

Tabel 4.2.5 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2013 ………...46

Tabel 4.2.6 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2014 …………...47

Tabel 4.2.7 Target Input dan Output PT.BPR Utama Kita Mandiri 2009 ………...48

Tabel 4.2.8 Target Input dan Output PT.BPR Utama Kita Mandiri 2010 ………...49

Tabel 4.2.9 Target Input dan Output PT.BPR Utama Kita Mandiri 2011 ………...50

Tabel 4.2.10 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2009 ………...51

Tabel 4.2.11 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2010………...52

Tabel 4.2.12 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2011 ………...53

Tabel 4.2.13 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2012 ………...54

Tabel 4.2.14 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2013 ………...55

Tabel 4.2.15 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2014 ………...56


(9)

Tabel 4.2.17 Target Input dan Output PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 2010 ………...58

Tabel 4.2.18 Target Input dan Output PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 2012 ………...59

Tabel 4.2.19 Target Input dan Output PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 2013 ………...60

Tabel 4.2.20 Target Input dan Output PT.BPR Mitra Parahyangan 2014 ………...61

Tabel 4.2.21 Target Input dan Output PT BPR Ukabima Lumbung Sejahtera 2010 ……....62

Tabel 4.2.22 Target Input dan Output PT BPR Ukabima Lumbung Sejahtera 2011 ……....63

Tabel 4.2.23 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2009 ………...64

Tabel 4.2.24 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2010 ………...65

Tabel 4.2.25 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2011 …………...66

Tabel 4.2.26 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2012 ………...67

Tabel 4.2.27 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2013 ………...68

Tabel 4.2.28 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2014 …………...69

Tabel 4.2.29 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2009 ………...70

Tabel 4.2.30 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2010 ………...71

Tabel 4.2.31 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2011 ………...72

Tabel 4.2.32 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2013 ………...73

Tabel 4.2.33 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2014 ………...74

Tabel 4.2.34 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2011 ………...75

Tabel 4.2.35 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2012 ………...76

Tabel 4.2.36 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2013 ………...77

Tabel 4.2.37 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2014 ………...78

Tabel 4.2.38 Target Input dan Output PT.BPR Daya Lumbung Asia 2009 …………...79


(10)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

Tabel 4.2.40 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2010 ………...81

Tabel 4.2.41 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2011 ………...82

Tabel 4.2.42 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2012 ………...83

Tabel 4.2.43 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2013 ………...84

Tabel 4.2.44 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2014 ………...85

Tabel 4.3 Hasil Analisis Asumsi VRS BPR Di Kota Bandung ………...86

Tabel 4.3.1 Target Input dan Output KOP BPR Artos Parahyangan 2013 …………...87

Tabel 4.3.2 Target Input dan Output PT.BPR Utama Kita Mandiri 2009 ………...88

Tabel 4.3.3 Target Input dan Output PT.BPR Utama Kita Mandiri 2010 ………...89

Tabel 4.3.4 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2009 ………...90

Tabel 4.3.5 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2010 ………...91

Tabel 4.3.6 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2012 ………...92

Tabel 4.3.7 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2013 ………...93

Tabel 4.3.8 Target Input dan Output PT.BPR Nata Citraperdana 2014 ………...94

Tabel 4.3.9 Target Input dan Output PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 2009 ……...95

Tabel 4.3.10 Target Input dan Output PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 2013 ……...96

Tabel 4.3.11 Target Input dan Output PT.BPR Mitra Parahyangan 2014 ………...97

Tabel 4.3.12 Target Input dan Output PT BPR Ukabima Lumbung Sejahtera 2010 ……....98

Tabel 4.3.13 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2009 ………...99

Tabel 4.3.14 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2010 …………...100

Tabel 4.3.15 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2011 ………....101

Tabel 4.3.16 Target Input dan Output PT.BPR Karya Guna Mandiri 2012 ………....102


(11)

Tabel 4.3.18 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2010 ………...104

Tabel 4.3.19 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2011 ………...105

Tabel 4.3.20 Target Input dan Output PT.BPR Citradana Rahayu 2014 ………...106

Tabel 4.3.21 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2011 …………...107

Tabel 4.3.22 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2012 …………...109

Tabel 4.3.23 Target Input dan Output PT.BPR Artha Karya Usaha 2013 …………...110

Tabel 4.3.24 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2010 ………...111

Tabel 4.3.25 Target Input dan Output PD. BPR Kota Bandung 2011 ………...112

Tabel 4.4 Rata-Rata Efisiensi Dengan Asumsi CRS dan VRS BPR di Kota Bandung …...113


(12)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Efisiensi dari Pendekatan Sisi Input ………15

Gambar 2.2 Konsep Efisiensi dari Pendekatan Sisi Output ……….18

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ……….……….26

Gambar 4.1 Rata-rata Efisiensi setiap BPR dengan asumsi CRS dan VRS ……….…..…114


(14)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank. Begitu pentingnya dunia perbankan,sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Anggapan itu tentu tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat untuk melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. Dengan kata lain bahwa kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang tersebut.

Bank Perkereditan Rakyat (BPR) yang merupakan salah satu jenis perbankan yang ada di Indonesia menurut UU No.10 tahun 1998 juga memiliki peran dalam memajukan perekonomian negara sama seperti Bank Umum karena kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidaklah berbeda satu sama lainnya seperti dalam UU No.10 tahun 1998 tentang fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Walaupun dalam praktiknya, jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa yang dilakukan bank umum.

Setiap bank selalu berupaya agar dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan produktif dan efisien tidak terkecuali BPR. Walaupun


(15)

2

jasa-jasa yang diberikan jauh lebih sempit dari pada bank umum. Namun indikator kinerja yang menandakan efisiensi Bank Perkereditan Rakyat Konvensional dalam kegiatan operasionalnya masih menunjukkan angka yang cukup tinggi. Ukuran yang mencerminkan tingkat efisiensi kinerja bank ditunjukkan oleh rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Dimana semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank, begitu pula sebaliknya semakin besar rasio ini berarti semakin kurang efisiensi penggunaan biaya operasional oleh bank. Berikut indikator Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung Tahun 2009 - 2014:

Tabel 1.1

Indikator Kinerja Bank Perkereditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung Tahun 2009 – 2014

Sumber : Statistik Perbankan, Bank Indonesia, diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian indikator kinerja BPR di Kota bandung dari tahun 2009-2014 menunjukkan ke arah yang positif yaitu NPL (Non Performing Loan) yang mengalami penurunan 3,89% dan LDR (Loan to Deposit Ratio) walaupun tidak mengalami penurunan tetapi masih dibawah batas yang ditentukan oleh BI (Bank Indonesia) hal ini berindikasi Komponen Tahun

2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun

2014 Ketentuan BI

CAR 13,20% 13,02% 13,22% 13,95% 12,87% 12,21% Min 8%

LDR 56,34% 60,69% 69,34% 63,73% 73,78% 70,78% Max 110%

BOPO 112,11% 107,49% 108,20% 115,47% 117,69% 130,77% Max 93,52%

ROA -1,53% -0,78% 0,29% -0,01% -1,37% -0,07% Min 1,5%

ROE 33,37% 36,34% 27,19% 27,29% 27,77% 22,79% Min 8%


(16)

3

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa pengelolaan kredit berjalan dengan baik. Namun indikator-indikator yang lainnya masih di luar batas yang telah ditentukan oleh BI, tidak terkecuali rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) dimana rasio BOPO ini digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam menjalankan kegiatan operasioalnya. Berdasarkan tabel diatas rasio BOPO dari tahun 2009-2014 mengalami peningkatan sebesar 18,66% walau pada tahun 2010 sempat mengalami penurunan namun tetap saja rasio BOPO selama enam tahun ini masih jauh dari batas ketentuan BI. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Perkereditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung masih belum efisien. Ketidakefisienan ini bisa berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan, menurunnya pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia.

Secara umum ukuran rasio finansial seperti yang dijelaskan diatas selalu menjadi titik tolak untuk mengukur kinerja suatu bank. Namun, hanya memperhatikan ukuran rasio finansial saja, hasil yang diperoleh hanya akan menggambarkan posisi keuangan saja, serta tidak mampu menunjukkan seberapa besar sumber daya bank yang digunakan dalam upaya mendapatkan hasil kerja (output) yang bermanfaat bagi bank tersebut.

Kondisi tersebut cukup mudah dipahami karena pengukuran efisiensi suatu bank (seperti halnya mengukur efisiensi organisasi yang lainnya) bukanlah perkara mudah seperti halnya membalik telapak tangan. Menurut Shafer dan Terry (dalam Wilson, 2006:149) Hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor:

1. Pertama, organisasi merupakan suatu kumpulan berbagai ragam perilaku ataupun sumber daya yang kompleks. Oleh karena itu sulit untuk memperoleh ukuran efisiensi organisasi yang absolut. Kondisi ini akan mengarahkan penggunaan nilai efisiensi relatif (perbandingan atas penggunaan sumber daya / inputs untuk mendapatkan suatu hasil / outputs dari sebuah organisasi dibandingkan dengan nilai efisiensi relatif organisasi lain yang sejenis) menggantikan nilai absolut tersebut.


(17)

4

2. Kedua, organisasi tersusun dari proses transformasi yang multi dimensional, dimana selalu banyak input yang dimanfaatkan untuk menghasilkan banyak output pula. Untuk mendapatkan suatu nilai ukuran yang menunjukkan efisiensi suatu organisasi secara keseluruhan yang bersifat skalar, haruslah terlebih dahulu diperoleh suatu bobot yang tepat untuk input dan output organisasi tersebut.

Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang mampu memberikan suatu cara untuk mengukur kinerja suatu bank yang dapat menggambarkan kemampuan bank tersebut dalam mengelola sumber daya (input) menjadi hasil kerja (output) yang menunjukkan ukuran efisiensi relatif suatu bank dibandingkan efisiensi relatif seluruh bank lain yang sejenis. Peneliti mengaplikasikan metode DEA (Data Envelopment Analysis) untuk mencapai tujuan tersebut. Karena dengan menggunakan metode DEA dapat mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi yang dapat membantu untuk mencari penyebab dari ketidakefisienan. Metode DEA juga dapat mengidentifikasikan bank mana saja yang telah mencapai tingkat efisiensi yang paling tinggi sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi bank lain yang kurang efisien.

B. Identifikasi Masalah

Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung terlihat mengalami kendala dalam kegiatan operasionalnya, hal ini ditunjukkan dengan tingkat rasio BOPO yang cukup tinggi. Dimana rasio BOPO yang tinggi menunjukkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung belum bisa efisien dalam mengelola aktiva produktifnya untuk mendapatkan pendapatan yang optimal.

Pelayanan Bank Perkreditan Rakyat sebagian besar diberikan kepada masyarakat yang bermodal kecil, yang sebagian besar berada dalam sektor informal. Oleh karena itu perbaikan kinerja baik manajemen, administrasi


(18)

5

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus ditingkatkan kualitasnya. Pentingnya mengelola dan menyalurkan aktiva produktif juga harus menjadi perhatian khusus oleh pihak bank, karena pengelolaan dana dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank. Begitupula dengan mengatur atau mengelola biaya-biaya yang di keluarkan oleh pihak bank dalam mendapatkan profit menjadi hal yang harus diperhatikan juga, apakah sesuai dengan kebutuhan bank atau bisa diminimalisir penggunaannya. Maka dari itu salah satu cara untuk mengukur efisiensi aktiva produktif dan biaya-biaya yang digunakan bank, diperlukan suatu teknik perhitungan yang dapat mengetahui seluruh produktifitas suatu bank. Teknik tersebut disebut juga sebagai metode analisis efisiensi. Dalam hal ini efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi relatif. Efisiensi relatif suatu BPR adalah efisiensi BPR dibandingkan dengan BPR lain dalam sampel yang menggunakan jenis input dan output yang sama. Dengan metode analisis efisiensi maka dapat mengetahui bank-bank mana yang telah efisien dalam hal penggunaan input dan outputnya. Metode analisis efisiensi yang paling banyak dipakai adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA) karena pendekatan DEA tidak membutuhkan banyak informasi sehingga lebih sedikit data yang dibutuhkan dan lebih sedikit asumsi yang diperlukan.

Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud meneliti dengan judul : “PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)


(19)

6

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) model Constant Return to Scale (CRS).

2. Bagaimana tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) model Variable Return to Scale (VRS).

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung.

2. Untuk mendeskripsikan tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Kegunaan Teoritis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan, referensi, maupun sumber informasi untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih dalam tentang pengukuran efisiensi menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan indikator-indikator variabel yang lebih variasi sehingga pengukuran efisiensi bisa dilihat dari berbagai faktor.


(20)

7

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kegunaan Praktis

a. Bagi peneliti, dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk menganalisis dengan fakta yang ada dan dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.

b. Bagi pihak perbankan, penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam mengevaluasi kinerja perbankan khususnya Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Kota Bandung dalam mengatasi permasalahan efisiensi.

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan di bidang perbankan, khususnya yang berkaitan dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA).


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Menutut Juliansyah (2011:108) “Rencana penelitian mencakup garis besar dari apa yang akan dilakukan seorang peneliti mulai dari penulisan hipotesis serta implikasi operasionalnya hingga ke analisis akhir data. Sedangkan menurut Burhan (2011:97) “Desain penelitian adalah rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan”.

Berdasarkan pengertian di atas jelas bahwa desain penelitian sangat penting dalam suatu penelitian karena dijadikan pedoman atau acuan dalam penelitian tersebut. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, menurut Juliansyah (2011:111) “Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan sifat atau karakteristik dari suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat ini”. Pada penelitian ini, desain penelitian deskriptif memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin mengenai variabel-variabel yang diteliti dari data-data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis terhadap tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung.

B. Operasionalisasi Variabel

Menurut Punaji (2012: 126) “ Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi faktor input dan faktor output.


(22)

30

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Faktor Input dan Output

Input Definisi Sumber

X1 Kredit yang Diberikan Neraca

X2 Penempatan di Bank Lain Neraca

X3 Beban Bunga Lap. Laba/rugi

X4 Beban Administrasi dan Umum Lap. Laba/rugi

Output

Y1 Pendapatan operasional Lap. Laba/rugi

1. Kredit yang Diberikan; merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara BPR dengan pihak lain yang mewajibkan pihak Peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

2. Penempatan di Bank lain; yaitu penanaman dana Bank Perkreditan Rakyat pada Bank lain, dalam bentuk giro tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, kredit yang diberikan dan penanaman dana lainnya yang sejenis.

3. Beban Bunga; semua beban yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha BPR, dan terdiri atas bunga kontraktual dan amortisasi biaya transaksi.

4. Beban Administrasi dan Umun; beban yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha BPR terdiri atas beban tenaga kerja, beban pendidikan dan pelatihan, beban sewa, beban penyusutan/penghapusan atas aset tetap dan inventaris, beban amortisasi aset tidak berwujud, beban premi asuransi, beban pemeliharaan dan perbaikan, beban barang dan jasa dan pajak-pajak.

5. Pendapatan Operasional; semua pendapatan yang merupakan hasil dari kegiatan yang lazim sebagai usaha utama BPR.


(23)

31

Faktor input tersebut dipilih dengan asumsi bahwa secara umum mewakili sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional bank. Sementara faktor output mewakili hasil yang diharapkan.

C. Populasi dan Sampel

1. Popolasi

Menurut Suharsimi (2006:130) “Poulasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2009-2014 dengan jumlah 29 bank. Tahun 2009-2014 nilai BOPO untuk BPR di Kota Bandung menunjukan angka yang tinggi di bawah standar ketetapan Bank Indonesia. Berikut adalah tabel populasi penelitian

Table 3.2 Populasi Penelitian

No Nama BPR

1. KOP BPR Artos Parahyangan 2. KOP BPR Tanjung Raya 3. KOP BPR Bara Ujung Berung 4. PT.BPR Karyajatnika Sadaya 5. PT.BPR Bina Maju Usaha 6. PT.BPR Ratna Artha Pusaka 7. PT.BPR Utama Kita Mandiri 8. PT.BPR Artha Mitra Kencana 9. PT.BPR Artha Niaga Finatama 10. PT.BPR Kop. Jawa Barat


(24)

32

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11. PT.BPR Nata Citraperdana

12. PT.BPR Kertamulia

13. PT.BPR Permata Dhanawira 14. PT.BPR Mangun Pundiyasa 15. PT.BPR Mutiara Artha Pratama 16. PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 17. PT.BPR Emas Nusantara Sentosa 18. PT.BPR Lexi Pratama Mandiri 19. PT.BPR Mitra Parahyangan 20. PT.BPR Pundi Kencana Makmur 21. PT.BPR Sentral Investasi

22. PT BPR Ukabima Lumbung Sejahtera 23. PT.BPR Karya Guna Mandiri

24. PT.BPR Citradana Rahayu 25. PT.BPR Artha Karya Usaha 26. PT.BPR Trisurya Marga Artha 27. PT.BPR Daya Lumbung Asia 28. PT.BPR Metro Asia Mandiri 29. PD. BPR Kota Bandung

2. Sampel

Sampel menurut Suharsimi (2006:131) “adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sempel”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penentuan Sampel dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut :


(25)

33

a. Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

b. Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung yang mempublikasikan laporan keuangan tahun 2009-2014.

Berdasarkan penentuan tersebut, maka sampel pada penelitian ini sebanyak 12 bank,yaitu :

Table 3.3 Sampel Penelitian

No Nama BPR

1. KOP BPR Artos Parahyangan 2. KOP BPR Bara Ujung Berung 3. PT.BPR Utama Kita Mandiri 4. PT.BPR Nata Citraperdana

5. PT.BPR Bahtera Masyarakat Jabar 6. PT.BPR Mitra Parahyangan

7. PT BPR Ukabima Lumbung Sejahtera 8. PT.BPR Karya Guna Mandiri

9. PT.BPR Citradana Rahayu 10. PT.BPR Artha Karya Usaha 11. PT.BPR Daya Lumbung Asia 12. PD. BPR Kota Bandung

D. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka yang diperoleh dari situs resmi. Dalam penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari www.ojk.co.id dan situs bank terkait. Sumber data yang dipergunakan dalam


(26)

34

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini berupa data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2009-2014. Sumber data sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh dari laporan tahuan (annual report) yang tersedia pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

E. Tehnik Analisa Data

Analisis data yang dilakuakan dalam penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). DEA merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggungjawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh suatu output yang ditargetkan. Unit-unit yang dianalisis oleh DEA disebut Unit Pembuat Keputusan (UPK). DEA membandingkan tiap-tiap UPK dengan UPK yang dianggap paling baik atau efisien atau dengan kata lain DEA mengidentifikasi batas efisien (frontier) pada beberapa perbandingan atas UPK. Total Nilai/Bobot Input

Inti dari DEA adalah menentukan produser terbaik untuk setiap anggota gabungan produsen (original producer) tersebut. Apabila virtual producer tersebut ternyata lebih baik dari pada original producer, maka original producer yang dibandingkan itu dikatakan tidak efisien. Langkah-langkah untuk menentukan virtual producer terbaik dapat dilakuakan melaui program linier.

Efisiensi dari tiap UPK= (1)

Perbandingan tersebut dimasukkan kedalam fungsi tujuan di tiap UPK. Sama dengan program linier, fungsi tujuan pada DEA juga tergantung dari jenis outputnya. Apabila yang menjadi outputnya adalah semua yang

Total Nilai/Bobot Input Total Nilai/Bobot Output


(27)

35

dianggap ukuran kerja (jumlah produksi, omzet atau jumlah pelayanan), maka fungsi tujuannya adalah maksimasi. Begitu juga sebaliknya apabila yang diinginkan adalah biaya produksi yang seminimal mungkin maka digunakan fungsi tujuan minimasi. Model DEA untuk suatu UPK di formulasikan kedalam sebuah program linier fraksional dengan menjadikan input dan output UPK bersangkutan sebagai variable keputusan.

Dimisalkan terdapat sejumlah n UPK yang akan diperbandingkan. Tiap UPK menggunakan sejumlah m input untuk menghasilkan sejumlah s output. Dinyatakan Ysj> 0, dan Ymj>0, Ysj adalah jumlah output s yang dihasilkan oleh UPK j. Sedangkan Xmj adalah jumlah input yang digunakan oleh UPK j. Vi adalah bobot pada input ( i = 1, 2, 3,…,m) dan Ur adalah bobot pada output ( r = 1, 2, 3,…,s)

Formula program fraksional dibuat sebanyak satu untuk setiap UPK. Fungsi tujuan dari program fraksional untuk UPK adalah sebagai berikut:

Maksimasi FPo = + + +⋯+ s so

+ + +⋯+ m m (2)

Kendala = j+ j+ j+⋯+ s sj

j+ j+ j+⋯+ m mj

≤ 1(j=1, 2,…n)

(3)

V , V , V … , Vm (4)

U , U , U … , Us (5)

Selanjutnya program Fraksional diatas (FPo), secara ekivalen ditransformasikan kedalam sebuah linier (LPo), kemudian permasalahan tersebut dipecahkan melalui metode simpleks untuk memperoleh solusi optimal bagi program linier bersangkutan. Masing-masing variabel keputusan dapat langsung dimasukkan ke dalam program linier tanpa harus memiliki satuan pengukuran yang sama. Sehingga transformasi program linier yang umum disebut dengan DEA dapat ditulis sebagai berikut:


(28)

36

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maksimasi FPo � = U Y + ⋯ + UsYs (6)

Kendala U Y

j+ ⋯ + V X j = (7)

U Yj+ ⋯ + UsYsj V X j+ ⋯ + V X j (8)

( j = 1, 2, 3, …. n)

V , V , V … , Vm (9)

U , U , U … , Us (10)

n : jumlah bank yang dianalisis m : jumlah input yang digunakan s : jumlah output yang dihasilkan

Xij : jumlah input i yang digunakan bank j Yij : jumlah output r yang dihasilkan bank k V1 : bobot tertimbang dari input 1

Vm : bobot tertimbang dari input m U1 : bobot tertimbang dari output 1 Us : bobot tertimbang dari output s

X1o : jumlah input 1 yang digunakan oleh bank yang sedang diuji Y1o : jumlah output 1 yang dihasilkan oleh bank yang sedang diuji

� : nilai yang dioptimalkan sebagai indikator efisiensi relative dari bank yang sedang diuji

Berdasarkan kriteria non negatif, dimana V dan X > 0, maka denominator kendala dari program fraksional (FPo) adalah positif untuk setiap j (lihat bentuk 3). Selanjutnya dari kendala (3) tersebut didapatkan bentuk (8) yang merupakan kendala pada program linier. Bentuk (8) diperoleh dengan mengalikan kedua sisi dari (3) dengan denominator dari bentuk (3) tersebut.


(29)

37

Karena pada program fraksional berlaku ketentuan non zero number, baik pada numerator maupun denominator, maka denominator dari bentuk (2) ditetapkan dengan 1. Dimana hal tersebut nampak pada bentuk (7) yang merupakan kendala dari program linier dan selanjutnya untuk numerator dijadikan fungsi tujuan dalam maksimasi program linier (LPo).

Guna kepentingan dalam penelitian ini, maka metode DEA yang dituliskan seperti dalam bentuk (3.6) sampai dengan bentuk (3.10) dimanfaatkan untuk menghitung efisiensi teknis secara relative dari bank-bank yang diperbandingkan, dimana:

Berdasarkan hasil analisis terhadap data-data tersebut, selanjutnya ditentukan kriteria penilaian UPK, dalam hal ini bank efisien jika menunjukkan θ = 1 atau 100% dan sebaliknya, disebut tidak efisien jika nilai θ < 1 atau kurang dari 100%. Dalam DEA, setiap unit UPK dapat menentukan pembobotnya masing-masing dan menjamin bahwa pembobot yang dipilih akan menghasilkan ukuran kinerja yang baik (Ismail et. al., 2005:17-20).


(30)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

119

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis efisiensi terhadap input-input yang digunakan yaitu kredit yang diberikan, penempatan di bank lain, beban bunga, dan beban administrasi dan umum serta output berupa pendapatan operasional dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) pada BPR di Kota Bandung maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis data melalui metode DEA dengan asumsi Constant Return to Scale (CRS) seperti yang telah dijelaskan dalam analisis sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa masih sedikit BPR di Kota Bandung dengan periode enam tahun pengamatan dari tahun 2009 hingga tahun 2014 yang mencapai efisiensi.

2. Sedangkan untuk hasil analisis data menggunakan metode DEA dengan asumsi Variable Return to Scale (VRS), dapat disimpulkan bahwa lebih banyak BPR di Kota Bandung dengan periode enam tahun pengamatan dari tahun 2009 hingga 2014 yang telah mencapai efisiensi.

B. Saran

Setelah kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut merupakan saran atau masukan yang diberikan oleh penulis yang diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya yaitu :

1. Mengingat hasil penelitian menunjukkan sebagian besar BPR di Kota Bandung belum efisien, maka aspek efisiensi BPR perlu mendapat perhatian khusus dari Bank Indonesia dalam melakukan pembinaan terhadap BPR. Untuk itu perhitungan efisiensi menggunakan metode DEA dapat dijadikan


(31)

120

second option dalam rangka menganalisis kondisi efisiensi BPR secara individu maupun secara agregat selain dengan menggunakan rasio BOPO.


(32)

121

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Upaya peningkatan efisiensi BPR dapat dilakukan antara lain dengan :

a. Peningkatan pos pendapatan lainnya dengan meningkatkan fee based income melalui penyediaan jasa perbankan (produk dan layanan) yang sesuai kebutuhan nasabah dengan tetap mempertimbangkan kemampuan BPR.

b. Pengembangan asset likuid seperti penempatan pada surat berharga bank Indonesia atau peningkatan penempatan pada bank lain dalam bentuk proporsional dengan tidak mengganggu fungsi intermediasi perbankan.

c. Peningkatan efisiensi input dengan cara mengurangi biaya-biaya agar tidak terjadi pemborosan sumber daya. Contohnya pengurangan biaya administrasi dan umum melalui peningkatan kualitas SDM.

3. Penggunaan metode DEA untuk menentukan tingkat efisiensi sangat dipengaruhi oleh pemilihan faktor input dan output yang digunakan. Dengan demikian, untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan faktor input dan output yang berbeda atau menggunakan metode lainnya sebagai pembanding penelitian ini.


(33)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

_____. (2014). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi.Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi

Arafat, Wilson (2006). Manajemen Perbankan Indonesia, Teori dan Implementasi. Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arthesa dan Handima (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Bandung: PT.INDEKS Kelompok Gramedia

Bungin, Burhan (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: KENCANA Hasibuan, Malayu (2009). Dasar – dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi Aksara Kasmir (2008). Pemasaran Bank. Jakarta : KENCANA

Noor, Juliansyah (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: KENCANA

Selamet Rusydiana, Aam, dkk. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis . Bogor: SMART Publishing

Setyosari, Punaji (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: KENCANA

Sumber Dokumen:

Bank Indonesia (2013). Lampiran Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No. 15/29/DKBU. Jakarta : Bank Indonesia


(34)

122

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Jurnal

Imam Hartono, dkk. (2008). Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Di Wilayah JABODETABEK Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 5 No. 2

Hadad, Muliaman. D., Santoso, Wimboh., Ilyas, Daniel., Mardanugraha, Eugenia. (2003). Analisis Efisiensi Industry Perbankan Di Indonesia Penggunaan Metode Non Parametrik Data Envelopment Analysis. Bank Indonesia

Septiano, Hendi., dan Widiharih, Tatik. (2010). Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Semarang Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Media Statistika Vol 3 No. 1 hal. 41-48.

Wijayanto A, Sutarno. (2007). Kinerja Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Persero di Indonesia dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 14 No.1 hal. 110-121.

Sumber Karya Ilmiah:

Ida Savitri Kusmargiani (2006). Analisis Efisiensi Operasional dan Efisiensi Profitabilitas pada Bank yang Merger dan Akuisisi di Indonesia (Studi pada Bank Setelah Rekapitalisasi dan Restrukturisasi Tahun 1999-2002). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Irvan Rustandar (2014). Analisi Efisiensi Asset Produktif Sebagai Alat Ukur Daya Saing Bank Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Bank Perkreditan Rakyat Se-Kabupaten Majalengka. Tesis. Bandung: Magister Manajemen Program Studi Manajemen Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.


(35)

123

Nuryana Sari (2010). Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dan Faktor Internal Eksternal yang Mempengaruhinya. Skrpsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Reza Dwi Ariefanda (2014). “Analisis Efisiensi Bank Umun Di Indonesia Tahun 2008-2011 Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)”. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Sumber Internet :

Bank Indonesia. Laporan Keuangan Publikasi BPR Konvensional. [Online]. Tersedia : www.bi.go.id

Bank Indonesia. Kinerja BPR Konvensional Kota Bandung. [Online]. Tersedia : www.bi.go.id

Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Keuangan Publikasi BPR Konvensional. [Online]. Tersedia : www.ojk.go.id


(1)

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 119

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis efisiensi terhadap input-input yang digunakan yaitu kredit yang diberikan, penempatan di bank lain, beban bunga, dan beban administrasi dan umum serta output berupa pendapatan operasional dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) pada BPR di Kota Bandung maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis data melalui metode DEA dengan asumsi Constant Return to Scale (CRS) seperti yang telah dijelaskan dalam analisis sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa masih sedikit BPR di Kota Bandung dengan periode enam tahun pengamatan dari tahun 2009 hingga tahun 2014 yang mencapai efisiensi.

2. Sedangkan untuk hasil analisis data menggunakan metode DEA dengan asumsi Variable Return to Scale (VRS), dapat disimpulkan bahwa lebih banyak BPR di Kota Bandung dengan periode enam tahun pengamatan dari tahun 2009 hingga 2014 yang telah mencapai efisiensi.

B. Saran

Setelah kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut merupakan saran atau masukan yang diberikan oleh penulis yang diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya yaitu :

1. Mengingat hasil penelitian menunjukkan sebagian besar BPR di Kota Bandung belum efisien, maka aspek efisiensi BPR perlu mendapat perhatian khusus dari Bank Indonesia dalam melakukan pembinaan terhadap BPR. Untuk itu perhitungan efisiensi menggunakan metode DEA dapat dijadikan


(2)

second option dalam rangka menganalisis kondisi efisiensi BPR secara individu maupun secara agregat selain dengan menggunakan rasio BOPO.


(3)

121

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Upaya peningkatan efisiensi BPR dapat dilakukan antara lain dengan :

a. Peningkatan pos pendapatan lainnya dengan meningkatkan fee based income melalui penyediaan jasa perbankan (produk dan layanan) yang sesuai kebutuhan nasabah dengan tetap mempertimbangkan kemampuan BPR.

b. Pengembangan asset likuid seperti penempatan pada surat berharga bank Indonesia atau peningkatan penempatan pada bank lain dalam bentuk proporsional dengan tidak mengganggu fungsi intermediasi perbankan.

c. Peningkatan efisiensi input dengan cara mengurangi biaya-biaya agar tidak terjadi pemborosan sumber daya. Contohnya pengurangan biaya administrasi dan umum melalui peningkatan kualitas SDM.

3. Penggunaan metode DEA untuk menentukan tingkat efisiensi sangat dipengaruhi oleh pemilihan faktor input dan output yang digunakan. Dengan demikian, untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan faktor input dan output yang berbeda atau menggunakan metode lainnya sebagai pembanding penelitian ini.


(4)

Pendidikan Akuntansi

Arafat, Wilson (2006). Manajemen Perbankan Indonesia, Teori dan Implementasi. Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arthesa dan Handima (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Bandung: PT.INDEKS Kelompok Gramedia

Bungin, Burhan (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: KENCANA Hasibuan, Malayu (2009). Dasar – dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi Aksara Kasmir (2008). Pemasaran Bank. Jakarta : KENCANA

Noor, Juliansyah (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: KENCANA

Selamet Rusydiana, Aam, dkk. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis . Bogor: SMART Publishing

Setyosari, Punaji (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: KENCANA

Sumber Dokumen:

Bank Indonesia (2013). Lampiran Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No. 15/29/DKBU. Jakarta : Bank Indonesia


(5)

122

Putri Indah Sari, 2015

PENGUKURAN EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Jurnal

Imam Hartono, dkk. (2008). Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Di Wilayah JABODETABEK Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 5 No. 2

Hadad, Muliaman. D., Santoso, Wimboh., Ilyas, Daniel., Mardanugraha, Eugenia. (2003). Analisis Efisiensi Industry Perbankan Di Indonesia Penggunaan Metode Non Parametrik Data Envelopment Analysis. Bank Indonesia

Septiano, Hendi., dan Widiharih, Tatik. (2010). Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat di Kota Semarang Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Media Statistika Vol 3 No. 1 hal. 41-48.

Wijayanto A, Sutarno. (2007). Kinerja Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Persero di Indonesia dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 14 No.1 hal. 110-121.

Sumber Karya Ilmiah:

Ida Savitri Kusmargiani (2006). Analisis Efisiensi Operasional dan Efisiensi Profitabilitas pada Bank yang Merger dan Akuisisi di Indonesia (Studi pada

Bank Setelah Rekapitalisasi dan Restrukturisasi Tahun 1999-2002). Tesis.

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Irvan Rustandar (2014). Analisi Efisiensi Asset Produktif Sebagai Alat Ukur Daya Saing Bank Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Bank Perkreditan Rakyat Se-Kabupaten Majalengka. Tesis. Bandung: Magister Manajemen Program Studi Manajemen Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Nuryana Sari (2010). Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dan Faktor Internal Eksternal yang Mempengaruhinya. Skrpsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Reza Dwi Ariefanda (2014). “Analisis Efisiensi Bank Umun Di Indonesia Tahun

2008-2011 Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)”. Skripsi.

Malang: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Sumber Internet :

Bank Indonesia. Laporan Keuangan Publikasi BPR Konvensional. [Online]. Tersedia : www.bi.go.id

Bank Indonesia. Kinerja BPR Konvensional Kota Bandung. [Online]. Tersedia : www.bi.go.id

Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Keuangan Publikasi BPR Konvensional. [Online]. Tersedia : www.ojk.go.id