PENGARUH MUTASI PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA (BP3APKKB) PROVINSI JAWA BARAT.

(1)

Nomor Daftar FPEB : 362/UN.40.7.D1/LT/2013

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MUTASI PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA

(BP3APKKB) PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh : Riana Widianti

(0906344)

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013

PENGARUH MUTASI PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA

(BP3APKKB) PROVINSI JAWA BARAT

Oleh Riana Widianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Riana Widianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MUTASI PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA

(BP3APKKB) PROVINSI JAWA BARAT Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Janah Sojanah, M.Si NIP. 195712191984032002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI

Dr. Rasto, M.Pd NIP. 197207112001121001


(4)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH MUTASI PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA

(BP3APKKB) PROVINSI JAWA BARAT Oleh:

Riana Widianti 0906344

Skripsi ini dibimbing oleh: Dr. Janah Sojanah, M.Si.

Fokus pada penelitian ini adalah mengenai rendahnya kinerja pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat. Melihat dari fenomena yang terjadi di lapangan diduga kinerja pegawai belum cukup optimal, karena tidak tepatnya penempatan pegawai oleh pimpinan yang menyebabkan terbatasnya pengetahuan kerja yang dimiliki pegawai terhadap pekerjaannya. Upaya meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan menempatkan kembali sumber daya manusia melalui program mutasi personal. Untuk Variabel X (Mutasi Personal) diukur dengan indikator pemindahan fungsi, pemindahan tanggung jawab, dan pemindahan status ketenagakerjaan pegawai. Sedangkan untuk Variabel Y (Kinerja Pegawai) diukur dengan indikator quantity of work, quality of work, job knowledge, cooperation, dan dependability.

Penelitian ini menggunakan metode descriptive survey dan explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket (kuisioner), observasi, dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana.

Hasil uji hipotesis ternyata terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel mutasi personal dan kinerja pegawai. Mutasi personal di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat sudah cukup efektif. Sementara kinerja pegawai juga sudah cukup tinggi. Berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa skor tertinggi sampai terendah pada variabel mutasi personal yaitu indikator pemindahan tanggung jawab, pemindahan status, dan pemindahan fungsi. Upaya untuk mengatasi indikator terendah yaitu pemindahan tanggung jawab, sebaiknya organisasi mengkaji kembali penempatan pegawai yang dimutasikan apakah sekiranya pegawai tersebut mampu bertanggung jawab pada situasi pekerjaan yang baru atau tidak, dan pada variabel kinerja pegawai menunjukkan bahwa skor tertinggi sampai terendah yaitu pada indikator job knowledge, dependability, cooperation, quality of work, dan quantity of work. Sedangkan upaya mengatasi indikator terendah yaitu job knowledge sebaiknya perusahaan meninjau kembali pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pegawai apakah telah sesuai dengan posisi unit kerja yang saat ini sedang ditempati pegawai tersebut atau belum. Kata Kunci : Mutasi Personal, Kinerja Pegawai


(5)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MUTATION PERSONAL IN THE EMPLOYEES PERFORMANCE WITH RESPECT TO THE EMPOWERMENT OF WOMEN, CHILD PROTECTION, POPULATION CONTROL AND FAMILY

PLANNING (BP3APKKB) IN WEST JAVA PROVINCE

By: Riana Widianti

0906344 Thesis is guided by: Dr. Janah Sojanah, M.Si.

Focus on research is about the low level of performance of employees in the BP3APKKB province of West Java. Viewed from the phenomena that occur in the field of performance an employee suspected of not quite optimal, due to lack of breadth of knowledge belonging to employees against work that into his job at the moment. Efforts to improve the performance of civil servants is to develop human resources through mutation. For the variable X (a mutation Personal) measured by the indicator function of the transfer, the transfer of responsibility, and the transfer of the employment status of an employee. As for the Variable Y (Employee's performance) is measured with indicators quantity of work, quality of work, job knowledge, cooperation, and dependability.

This research uses descriptive survey method and explanatory survey, data collection techniques by means of interview (interview), the question form (questionnaire), observation, and study of librarianship. The Instrument used was a likert-scale model of the now modified. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis.

Hypothesis test results it turns out there is a positive and significant effect of the variable mutation personal and performance of employees. Personal mutation BP3APKKB in West Java province has been quite effective. While the performance of employees also have been quite high. Based on the answers of the respondents indicate that the highest score to the lowest on variable mutation personal i.e. indicators transfer of responsibilities, the transfer status, and transfer functions. Efforts to address the lowest indicators, namely the transfer of responsibility, the Organization should examine back placement employee who was demoted if such employees were able to charge on the new job situation or not, and on the variable performance of employees shows that the highest score to the lowest indicator was job knowledge, dependability, cooperation, quantity of work, and the qualityof work. While efforts to cope with the lowest indicators of job knowledge should review the company's knowledge or skills that employees would have been in accordance with the position of the unit of work that is currently being occupied by the employees or not.


(6)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan MasalahError! Bookmark

not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORETIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Mutasi Personal .. Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Kinerja Pegawai .. Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel Mutasi personal ... Error! Bookmark

not defined.

3.3.2 Operasional Variabel Kinerja Pegawai .. Error! Bookmark

not defined.

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian . Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data PenelitianError! Bookmark

not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian .... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not

defined.

3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial .... Error! Bookmark not

defined.

3.9.3 Analisis Regresi Linier Sederhana .. Error! Bookmark not

defined.

3.9.4 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not

defined.

4.1 Gambaran Umum Profil PerusahaanError! Bookmark not

defined.

4.1.1 Sejarah BP3APKKB Provinsi Jawa Barat ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.2 Visi dan Misi BP3APKKB Provinsi Jawa Barat ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi BP3APKKB Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Struktur Organisasi BP3APKKB Provinsi Jawa Barat

... Error! Bookmark not defined.


(9)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

4.2.1 Karaktersitik Responden .. Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian . Error! Bookmark

not defined.

4.2.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark

not defined.

4.2.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Mutasi Personal di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Pelaksanaan Kinerja Pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Pengaruh Mutasi personal terhadap Kinerja Pegawai

... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

DAFTAR TABEL

Tabel 1.6 Data Pelaksanaan Mutasi Personal Tahun 2010-2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel Mutasi Personal . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Kinerja pegawai Kerja .... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Skala Penilaian Jawaban Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test .. Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.6 Contoh Format Tabel Pembantu Perhitungan Uji Barlett ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Pola Pembobotan Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.10 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... Error!


(11)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia . Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Kriteria Analsis Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pemindahan FungsiError!

Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pemindahan Tanggung

Jawab ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pemindahan Status . Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Quantity of Work .... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Quality of Work ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Job Knowledge ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Cooperation ... Error!


(12)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dependability ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.15 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... Error! Bookmark not


(13)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Individu dan Performa ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Hubungan Kausalitas antara Variabel X dan Y ... Error! Bookmark

not defined.

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Contoh Grafik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang

Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pemindahan Fungsi

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pemindahan Tanggung Jawab ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pemindahan Status


(14)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Gambar 4.8 Rata-Rata Tanggapan Responden terhadap Indikator Pada Variabel X Mutasi Personal ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Quantity of Work . Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Quality of Work ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Job Knowledge .... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Cooperation ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dependability ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Rata-Rata Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pada

Variabel Y Kinerja ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.15 Rata-Rata Tanggapan Responden terhadap Indikator Pada

Variabel X Mutasi Personal ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.16 Rata-Rata Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pada


(15)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian... 119

Lampiran 2 Kuesioner ... 120

Lampiran 3 Uji Instrumen (Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas) ... 121

Lampiran 4 Skor Frekuensi ... 122

Lampiran 5 Uji Nomalitas Data ... 123

Lampiran 6 Uji Homogenitas Data ... 124

Lampiran 7 Data Interval (MSI) ... 125

Lampiran 8 Uji Regresi Linier Sederhana ... 126

Lampiran 9 Frekuensi Bimbingan ... 127


(16)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) adalah mengenai kinerja pegawai organisasi pemerintah. Seluruh organisasi pemerintah memiliki kewajiban untuk melayani masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi tersebut sebagai abdi negara. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi pemerintah dituntut untuk selalu dapat meningkatkan kinerja pegawai atau sumber daya manusia, agar dapat dapat menjalani tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan organisasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi untuk mempertahankan dan mengembangkan organisasinya dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman. Oleh karena itu, organisasi harus mampu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin, agar tujuan-tujuan organisasi yang diharapkan dapat tercapai. Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh organisasi dalam mengelola sumber daya manusia agar dapat berkembang yaitu dengan meningkatkan kinerja sumber daya manusia tersebut.

Akan tetapi, sering kita lihat di berbagai media baik cetak maupun elektronik, bahwa sering diberitakan buruknya kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai organisasi pemerintah di Indonesia. Buruknya kinerja para


(17)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pegawai organisasi pemerintah tersebut diduga karena ketidaktepatan pimpinan dalam menempatkan pegawai yang menyebabkan terbatasnya pengetahuan kerja pegawai sehingga berdampak pada rendahnya tingkat kinerja pegawai. Untuk itu hal utama yang harus dilakukan pimpinan terhadap pegawainya yaitu menempatkan kembali pegawai pada tempat yang tepat sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki pegawai.

Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu organisasi pemerintah di lingkungan wilayah Jawa Barat selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para pegawainya. Sama seperti organisasi pemerintah lainnya, BP3APKKB Provinsi Jawa Barat pun dirasa kurang tepat dalam menempatkan pegawai sehingga kinerja yang dihasilkan para pegawainya kurang optimal.

BP3APPKB selain berkewajiban untuk menyelenggarakan pemberdayaan perempuan dan anak, juga dituntut untuk memberdayakan program keluarga berencana. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan pemberdayaan-pemberdayaan tersebut harus dilakukan pendekatan-pendekatan demi tercapainya tujuan organisasi. Pendekatan-pendekatan tersebut memiliki sasaran yaitu perempuan dan anak-anak, maka pendekatan yang dilakukan pun sebaiknya dilakukan oleh perempuan agar hasilnya lebih optimal.

Belum optimalnya kinerja pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat selama ini, sebagaimana ditunjukkan oleh fenomena-fenomena yang terjadi, seperti kesenjangan jumlah pegawai laki-laki dan perempuan, latar belakang pendidikan


(18)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pegawai yang didominasi oleh lulusan SMA, masih belum terselesaikan masalah pada anak dan perempuan di lingkungan Provinsi Jawa Barat, dan pencapaian kinerja yang masih kurang dari target diduga karena ketidaktepatan pimpinan dalam menempatkan pegawainya. Hal tersebut tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kinerja para pegawai. Apabila masalah-masalah tersebut tidak segera diatasi maka akan berdampak negatif terhadap proses pelaksanaan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) BP3APKKB Provinsi Jawa Barat, serta dapat menurunkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu apabila masalah ketidaktepatan penempatan pegawai ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak terhadap menurunnya kinerja lembaga yang akan mempengaruhi kemajuan wilayah Provinsi Jawa Barat itu sendiri.

Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk menempatkan pegawai pada unit kerja yang tepat sehingga kinerja yang dihasilkan pun akan meningkat pula. Upaya tersebut merupakan suatu cara pimpinan dalam menempatkan pegawai sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya. Cara menempatkan pegawai secara tepat yaitu salah satunya dengan upaya memindahkan pegawai ke bagian atau unit kerja tertentu. Perpindahan kerja tersebut lebih dikenal dengan istilah mutasi personal. Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:247) mengungkapkan pengertian dari mutasi personal yaitu:

Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja semaksimal mungkin kepada perusahaan.


(19)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lebih lanjut Bambang Wahyudi (2002:167) menjelaskan salah satu tujuan khusus mutasi personal adalah:

Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan jabatan yang ada

dalam organisasi, sehingga dapat menjamin terjadinya kondisi

ketenagakerjaan yang stabil (personal stability). Stabilitas ketenagakerjaan akan terwujud apabila penempatan tenaga kerja dalam suatu organisai dapat dilakukan secara tepat (the right man on the right job).

Adapun data pelaksanaan mutasi pegawai/personal di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat pada tiga tahun terakhir yang dapat dilihat pada tabel 1.6 di bawah ini:

Tabel 1.1

Data Pelaksanaan Mutasi Personal Tahun 2010-2012

No. Indikasi Tahun

2010 2011 2012

1 Mutasi Masuk/ Pegawai Baru 12 Orang 14 Orang 17 Orang

2 Mutasi Keluar/ Pindah 9 Orang 9 Orang 4 Orang

3 Jumlah Pegawai Mutasi 21 Orang 23 Orang 21 Orang

Sumber: Data Bidang Kepegawaian BP3APKKB Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan tabel 1.6 di atas, terlihat bahwa terdapat dua jenis mutasi personal di lingkungan BP3APKKB Provinsi Jawa Barat, yaitu mutasi masuk yang akan menghasilkan pegawai baru dan mutasi keluar yang dampaknya yaitu berkurangnya jumlah pegawai BP3APKKB. Diketahui dari tabel di atas bahwa pada tahun 2010 jumlah pegawai yang melaksanakan mutasi masuk sebanyak 12 pegawai. Akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan sekitar 0,86% menjadi 14 pegawai. Selanjutnya pada tahun 2012 pegawai yang melaksanakan mutasi personal mengalami peningkatan sekitar 0,82% menjadi 17 pegawai.

Berbeda dengan mutasi masuk, jumlah pegawai yang mengalami mutasi keluar pada tiga tahun terakhir ini cenderung sedikit dibandingkan dengan


(20)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pegawai yang mengalami mutasi masuk. Seperti terlihat pada tabel di atas bahwa pada tahun 2010 jumlah pegawai yang melaksanakan mutasi keluar sebanyak 9 pegawai. Jumlah tersebut sama pada tahun berikutnya yaitu 2011 juga sebanyak 9 pegawai, sehingga tidak ada peningkatan maupun penurunan. Selanjutnya pada tahun 2012 jumlah pegawai yang melaksanakan mutasi keluar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sekitar 2,25% yaitu sebanyak 4 pegawai.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 jumlah pegawai yang dimutasikan baik dari luar ke dalam maupun dari dalam ke luar organisasi jumlahnya sebanyak 21 pegawai. Sedangkan pada tahun 2011 pegawai mutasi bertambah dari tahun sebelumnya menjadi 23 pegawai atau mengalami kenaikan sebanyak 0,9%. Dalam rentan waktu selama satu tahun tersebut yaitu dari bulan Januari sampai Desember ada saja pegawai baru atau pegawai yang pindah sebagai bagian dari program mutasi personal. Pada tahun 2012 jumlah pegawai yang melaksanakan program mutasi sama seperti tahun 2010 yaitu berjumlah 21 pegawai atau turun sebanyak 1% dari tahun sebelumnya.

Menurut informasi yang didapatkan di lapangan, mutasi personal pada tiap tahunnya selalu diterapkan di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat dalam upaya untuk menigkatkan kinerja pegawai. Seluruh pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 berjumlah 78 pegawai, tetapi baru 35 pegawai saja yang pernah mengalami mutasi baik ke dalam maupun ke luar organisasi.

Dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena belum optimalnya kinerja pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat dan hubungannya dengan pelaksanaan mutasi personal, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk


(21)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian digunakan pendekatan psikologi tentang perilaku, khususnya teori perilaku organisasi. Konsep dasar perilaku organisasi dibangun oleh dua komponen utama yaitu individu dengan berbagai karakteristiknya dan organisasi dengan berbagai

karakteristiknya pula. Gibson (1996:13) mengemukakan bahwa “Perilaku individu

dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik organisasi”. Perilaku tersebut akhirnya akan menentukan hasil perilaku atau kinerja.

Mengacu kepada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah belum optimalnya kinerja pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat, maka perlu dan penting dilakukan penelitian tentang pengaruh mutasi personal terhadap kinerja pegawai. Inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk

skripsi berjudul: “Pengaruh Mutasi Personal terhadap Kinerja Pegawai di

Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jawa Barat”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam permasalahan ini adalah masalah kinerja pegawai di Badan Perlindungan Perempuan, Pemberdayaan Anak, Pengendalian Kependudukan, dan keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jawa Barat. Aspek ini yang menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dan penting ditangani agar semangat kerja pegawai dapat terus terjaga dengan baik, demi tercapainya kinerja


(22)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pegawai yang maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai agar memperoleh kinerja yang tinggi.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, baik yang bersumber dari individu, organisasi, dan lingkungan. Salah satu dari faktor-faktor tersebut faktor yang bersumber dari lingkungan ini yang merupakan faktor utama yang menyebabkan tinggi rendahnya kinerja pegawai yaitu meliputi:

1) Keluarga

2) Kondisi Ekonomi

3) Kondisi Hukum

4) Nilai-Nilai Sosial

5) Peranan Kerja

6) Perubahan Kerja

7) Perubahan Teknologi

8) Perkumpulan

Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di B3APKKB Provinsi Jawa Barat, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai di di B3APKKB Provinsi Jawa Barat yaitu masalah perubahan kerja yang didalamnya termasuk mutasi personal. Oleh karena itu, masalah kinerja pegawai dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif mutasi personal.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam


(23)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan Bagian Kepegawaian BP3APKKB Provinsi Jawa Barat kepada para pegawai, baik secara vertikal maupun horisontal, belum dilaksanakan secara optimal, dan hal ini menyebabkan kinerja pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat cenderung rendah. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak, akan memberikan citra masyarakat terhadap kinerja BP3APKKB Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan dikatakan tidak baik.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran efektivitas mutasi personal di BP3APKKB Provinsi

Jawa Barat?

2) Bagaimana gambaran tingkat kinerja pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa

Barat?

3) Adakah pengaruh positif dari pelaksanaan mutasi personal terhadap tingkat

kinerja pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat? 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh pelaksanaan mutasi personal terhadap kinerja pada pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh mutasi personal terhadap kineja pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:


(24)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Untuk mengetahui bagaimana gambaran kualitas mutasi personal di

BP3APKKB Provinsi Jawa Barat.

2) Untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kinerja pegawai di

BP3APKKB Provinsi Jawa Barat.

3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari kualitas mutasi personal

terhadap tingkat kinerja di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat. 1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas tercapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Secara teoritis, bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan, mengenai bagaimana teori-teori pelaksanaan mutasi personal dan tingkat kinerja pegawai yang diaplikasikan di lapangan. Sedangkan bagi program studi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan keilmuan ataupun tambahan skripsi terutama yang membahas mengenai pelaksanaan mutasi personal dan tingkat kinerja pegawai.Adapun bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan mutasi personal yang telah diterapkan di perusahaan dan meningkatkan kinerja para pegawainya.

Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna:

1) Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan

pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang selama ini telah penulis pelajari di bangku kuliah.


(25)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Bagi program studi, hasil penelitian ini dapat dijadikan basis untuk penelitian

selanjutnya bagi adik-adik kelas yang akan membahas mengenai pelaksanaan mutasi personal dan kinerja pegawai.

3) Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

evaluasi dan masukan bagi Bagian Kepegawaian BP3APKKB Provinsi Jawa Barat mengenai bagaimana pelaksanaan mutasi personal dengan kinerja pegawai sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kualitas mutasi personal secara efektif.


(26)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

BAB III

DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas 2 variabel yaitu: variabel mutasi personal dan variabel kinerja pegawai. Variabel mutasi personal merupakan variabel bebas (independent variable) atau variabel X dan variabel kinerja pegawai merupakan variabel yang terikat (dependent variable) atau variabel Y.

Unit analisis dari objek penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jawa Barat. Adapun penelitian ini dilakukan guna menganalisis sampai sejauh mana pengaruh mutasi personal terhadap kinerja pegawai. Desain penelitian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan sevalid, seobjektif, setepat, dan sehemat mungkin.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan diambil oleh penulis, yaitu melaksanakan analisis dari operasionalisasi variabel, populasi dan teknik sampling, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, melakukan serangkaian uji hipotesis dan melakukan penarikan kesimpulan.

3.2 Metode Penelitian

Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang dapat membantu membahas masalah penelitian tersebut. Suatu metode pengumpulan data akan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dijadikan


(27)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

pedoman bagi penulis untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, metode merupakan hal penting dalam sebuah penelitian.

Winarno Surakhmad (1998:131), mengemukakan:

Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sugiyono (2002:12), mengemukakan

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya dan mengujinya secara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan menggambarkan, melukiskan, serta menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan


(28)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.

3.3 Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur variabel.

Definisi operasional variabel dalam suatu karangan ilmiah sangat perlu untuk dibahas terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan pandangan dalam karangan ilmiah tersebut, dan juga untuk menghindari kesimpangsiuran dan kekeliruan pengertian pembaca dengan maksud yang dikemukakan oleh penulis. Operasioanl variabel berisikan indikator-indikator dari setiap variabel.

Seperti terungkap di dalam objek penelitian, terdapat dua variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu (1) Mutasi Personal, dan (2) Kinerja Pegawai.


(29)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Kedudukan variabel Mutasi Personal sebagai variabel independen (variabel bebas/variabel X), sedangkan variabel Kinerja Pegawai sebagai variabel dependen (variabel terikat/variabel Y).

3.3.1 Operasional Variabel Mutasi personal

Berdasarkan konsep mutasi personal Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:252), bahwa mutasi personal memiliki tiga indikator meliputi:

1) Pemindahan Fungsi Ketenagakerjaan

2) Pemindahan Tanggung Jawab Ketenagakerjaan

3) Pemindahan Status ketenagakerjaan

Ketiga indikator di atas mengacu pada pengertian mutasi personal menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:247) yaitu:

Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja semaksimal mungkin kepada perusahaan.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Mutasi Personal

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran No. Item Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status

ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan

1. Pemindahan

Fungsi

1.1 Tingkat pemindahan

fungsi pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Ordinal 1

1.2 Tingkat kesulitan pada

fungsi pekerjaan yang baru ditempati.

Ordinal 2

1.3 Tingkat pemahaman

terhadap fungsi

pekerjaan baru.

Ordinal 3

1.4 Tingkat perbedaan fungsi

pekerjaan yang dulu

dengan fungsi pekerjaan saat ini.


(30)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

memperoleh

kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja semaksimal mungkin kepada perusahaan. (Siswanto Sastrohadiwiryo 2003:247)

1.5 Tingkat prestasi kerja

yang dihasilkan dalam fungsi pekerjaan yang baru.

Ordinal 5

1.6 Tingkat pelaksanaan

pemindahan fungsi

pekerjaan sesuai dengan pedoman.

Ordinal 6

1.7 Tingkat pemindahan

fungsi sesuai dengan keinginan pegawai.

Ordinal 7

2. Pemindahan

Tanggung Jawab

2.1 Tingkat kemampuan

mengemban tanggung

jawab baru.

Ordinal 8

2.2 Tingkat kepuasan

terhadap tanggung jawab yang diberikan.

Ordinal 9

2.3 Tingkat pemindahan

tanggung jawab sesuai

dengan keahlian

pegawai.

Ordinal 10

2.4 Tingkat keberatan dalam

mengemban tanggung

jawab.

Ordinal 11

2.5 Tingkat semangat dalam

melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.

Ordinal 12

2.6 Tingkat kesesuaian

beban tanggung jawab dengan kesejahteraan.

Ordinal 13

2.7 Tingkat pelaksanaan

tanggung jawab yang sesuai dengan harapan.

Ordinal 14

3 Pemindahan

Status

3.1 Tingkat objektivitas

pemindahan status

ketenagakerjaan.

Ordinal 15

3.2 Tingkat subjektiviitas

pemindahan status

ketenagakerjaan.

Ordinal 16

3.3 Tingkat kemampuan

menyesuaikan diri pada

status ketenagakerjaan

yang baru.

Ordinal 17

3.4 Tingkat kepuasan


(31)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

ketenagakerjaan.

3.5 Tingkat kesempatan

promosi. Ordinal 19

3.6 Tingkat kenyamanan

pada status

ketenagakerjaan yang

baru.

Ordinal 20

3.3.2 Operasional Variabel Kinerja Pegawai

Faustino Cardoso Gomes (2003:142) mengungkapkan bahwa kinerja adalah outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode tertentu.

Berdasarkan konsep kinerja pegawai menurut Faustino Cardoso Gomes (2003:142), bahwa kinerja pegawai memiliki lima indikator yaitu:

1) Quantity of Work (kuantitas kerja) 2) Quality of Work (kualitas kerja) 3) Job Knowledge (pengetahuan kerja) 4) Cooperation (kerja sama)

5) Dependability (tanggung jawab)

Untuk memudahkan pemeriksaan operasional variabel kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 2

Operasional Variabel Kinerja pegawai Kerja

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran No. Item Kinerja (Y)

adalah

outcome yang

dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode tertentu” (Faustino Cardoso

1. Quantity of

Work

1.1 Tingkat penyelesaian beban

kerja. Ordinal

1 1.2 Tingkat kesesuaian waktu

dalam penyelesaian beban kerja.

Ordinal 2 1.3 Tingkat jumlah hasil

pekerjaan yang dihasilkan dalam satu periode.

Ordinal 3 1.4 Tingkat kesesuaian jumlah

pekerjaan yang dikerjakan dengan pendapatan yang diterima.


(32)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Gomes dalam Andy Offset, 2003:135)

2. Quality of Work 2.1 Tingkat kualitas kerja. Ordinal 5

2.2 Tingkat kecermatan dalam

melakukan pekerjaan. Ordinal 6 2.3 Tingkat kesesuaian kualitas

kerja yang dihasilkan dengan standar kualitas yang

diinginkan perusahaan.

Ordinal 7

2.4 Tingkat ketepatan dalam

melakukan pekerjaan. Ordinal 8

3. Job Knowledge 3.1 Tingkat penambahan

pengetahuan yang mendukung pelaksanaan tugas.

Ordinal 9 3.2 Tingkat penambahan

pemahaman terhadap pedoman kerja.

Ordinal 10 3.3 Tingkat penambahan

keterampilan menyelesaiakan masalah pekerjaan.

Ordinal 11 3.4 Tingkat kesesuaian

pengetahuan yang dimiliki dengan pekerjaan yang dilakukan.

Ordinal 12

4. Cooperation 4.1 Tingkat kesediaan untuk

bekerja sama dengan rekan kerja.

Ordinal 13 4.2 Tingkat kontribusi dalam tim. Ordinal 14 4.3 Tingkat kemampuan

memimpin dalam sebuah tim.

Ordinal 15 4.4 Tingkat kesediaan untuk

menerima pendapat rekan kerja dalam satu tim.

Ordinal 16

5. Dependability 5.1 Tingkat kesadaran untuk

menyelesaiakan tugas dengan baik walaupun tidak ada atasan.

Ordinal 17 5.2 Tingkat kesadaran dalam

memanfaatkan waktu luang dalam bekerja.

Ordinal 18 5.3 Tingkat tanggung jawab

terhadap tugas yang telah dikerjakan.

Ordinal 19 5.4 Tingkat kehadiran penuh


(33)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan untuk penelitian tersebut dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian.

3.4.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh hasil pengolahan angket dari seluruh pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat.

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan secara langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang ada, dari kepala Bagian Kepegawaian Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jawa Barat.

3.5 Populasi

Riduwan (2002:3) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.” Menurut

Suharsimi Arikunto (2006:102) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”

Sedangkan Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011) mendefinisikan bahwa:

Populasi (population or universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).


(34)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai yang pernah mengalami mutasi personal di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BP3APKKB) Provinsi Jawa Barat yang berjumlah sebanyak 35 orang. Ukuran populasi ini juga sekaligus dijadikan sebagai sampel (sensus).Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Data Pegawai BP3APKKB Provinsi Jawa Barat

No. Jabatan Jumlah

1 Jabatan Struktural

 II A 1

 III A 5

 IV A 8

2 Jabatan Fungsional

 Perencana Muda 1

3 Pelaksana (Staf) 20

Total 35

Sumber :Data Bagian Kepegawaian BP3APKKB Provinsi Jawa Barat 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti perlu menggunakan instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh lebih akurat. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik. Suharsimi

Arikunto (2006:150) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,


(35)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini maka penulis menggunakan alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yaitu berupa angket. Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden yang menjadi anggota sampel penelitian. Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia yang dianggap sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan. Responden tidak perlu memberikan penjelasan atas pertanyaan atau pernyataan tersebut. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala sikap kategori Likert. Seperti yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2002:132) bahwa “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut : Tabel 3.4

Skala Penilaian Jawaban Angket No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Ragu-Ragu 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat Tidak setuju 1 5

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum pelaksanaan penelitian (tahap pengumpulan data), terlebih dahulu dilakukan tahap persiapan di antaranya melaksanakan orientasi lapangan dan penelitian pendahuluan. Orientasi lapangan dilakukan antara lain untuk mengumpulkan bahan/informasi bagi penyusunan instrumen/alat ukur penelitian


(36)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

(daftar pertanyaan, dan alat-alat penelitian lainnya). Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mengadakan uji kesahihan (validity) dan keterandalan (reliability) alat ukur yang telah disusun dalam penelitian ini.

3.7.1 Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2006:168) mengatakan bahwa: “Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

  

 

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

r

xy

(Suharsimi Arikunto, 2006:183) Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

∑ = Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑ = Jumlah skor total butir angket dari tiap responden


(37)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

5) Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel

pembantu.

6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2) dan

tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:

r hitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.


(38)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:

             2 2 11 1 1 t i k k r 

Dimana rumus varians sebagai berikut:

N N X X 2 2 2 ) (    

(Suharsimi Arikunto, 2006:184) Keterangan :

1 1

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya bulir soal

2

i

 = Jumlah varians bulir

2

t

 = Varians total

X

 = Jumlah skor


(39)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam menguji reabilitas instrumen adalah sebagai berikut:

1) Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden,

meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan keutuhan kuesioner sehingga data siap dip roses.

2) Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk

menempatkan skor-skor item yang diperoleh.

3) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing reponden.

4) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

5) Menghitung varians masing-masing item.

6) Menghitung varians total

7) Menghitung nilai koefisien Alfa

8) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db =N –2) dan

tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

9) Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi Product

Moment yang terdapat dalam tabel.

10)Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : a. Jika r hitung > r tabel, maka reliabel

b. Jika r hitung  r tabel, maka tidak reliable 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis, data tersebut harus melewati uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas dan linearitas regresi.Setelah itu


(40)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data.Sedangkan uji linearitas untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Dari masing-masing pengujian tersebut akan dibahas sebagai berikut :

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini yaitu Liliefors Test.

Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut (Ating S. dan Sambas, 2006):

1) Susunlah dari data yang terkecil sampai data terbesar. Setiap data ditulis

sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus

ditulis).

3) Susun frekuensi kumulatif.

4) Hitunglah proporsi empirik (observasi).

Menggunakan formula Sn (Xi) = fki : n.

5) Hitung nilai Z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel Z.

Formulanya: S

X


(41)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

dimana: n

X

X

i

_

dan

 

1 n

Xi

-2 2

 

n Xi n S

6) Menghitung theoretical proportion.

7) Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian

carilah selisih terbesar titik observasinya.

8) Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.

9) Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila D hitung < D tabel dengan

derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.

10) Memasukkan besaran seluruh langkah tersebut ke dalam tabel distribusi

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test

X F FK Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) Sn (X1) - Fo (Xi) 3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.Uji statistika yang digunakan adalah Uji Barlett.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett adalah:

1) Menentukan hipotesis statistik

H0: , artinya semua kelompok dalam peubah memiliki


(42)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

H1: Paling tidak ada satu kelompok dalam peubah yang variansinya

berbeda dari yang lainnya.

2) Menentukan kelompok-kelompok dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut.

3) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan

model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Contoh Format Tabel Pembantu Perhitungan Uji Barlett Sampel db = n-1

S

i2 Log

S

i2 db.Log

S

i2 db.

S

i2

4) Menghitung varians gabungan dengan rumus:

S

gab

2

=

db S db. i2

5) Menghitung log dari varians gabungan.

6) Menghitung nilai Barlett.

B = Nilai Barlett = (Log

S

gab2 )(

dbi )

Keterangan:

dbi= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

7) Menghitung nilai

2

.

2

= (ln 10)

S

i Log db

B . 2

Keterangan:

S

i

2

= Varians tiap kelompok data


(43)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

9) Membuat kesimpulan

 Nilai hitung < nilai tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan

homogen).

 Nilai hitung ≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan

tidak homogen). 3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.Pemeriksaaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Model regresi linier sederhana :

bx a

yˆ  (Ating dan Sambas, 2006:243), dimana: yˆ adalah variabel tak bebas

atau nilai duga, x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap atau  , b

adalah penduga bagi koefisien regresi atau  adalah parameter yang nilainya

tidak diketahui. Dengan ketentuan :

N X b Y

a

 .

= YbX

 

 

2 2

) . ( . . X X N Y X XY N b

Pemeriksaan keberartian dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol atau tidak

2

 2

2


(44)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

berarti melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol.

Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y.

2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

 

2 )

(

n

Y JKrega

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:

JKreg(b/a) =

  

 

Xn Y XY

b.

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)

JKres =

reg(b/a) reg(a) 2

JK -JK -Y

5) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))

RJKreg(a) = JKreg(a)

6) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

7) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)

RJKres =

2 -n JKres

8) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai

pasangannya.


(45)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

JKE =

 

    

  

k n

Y Y

2 2

10) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)

JKTC = JKres - JKE

11) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)

RJKE =

2 -k JKTC

12) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)

RJKE =

k n JKE

-13) Mencari nilai Fhitung

Fhitung =

E TC RJK RJK

14) Menentukan kriteria pengukuran: jika Fhitung< Ftabel, maka distribusi berpola

linier.

15) Mencari nilai Ftabel pada taraf siginifikansi 95% atau α = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.

16) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni :

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.


(46)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Uep dan Sambas (2011:158) yaitu “Upaya mengolah

data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan penelitian”. Tujuan dilakukannya analisis data antara

lain untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang telah diperoleh. Kesimpulan ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

2) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

3) Tahap koding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap

itemberdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut adalah sebagai berikut:


(47)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Tabel 3.7

Pola Pembobotan Angket

No Alternatif Jawaban

Pernyataan (Item) Positif

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Cukup Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

4) Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1. 2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. 3.9.1 Analisis Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.


(1)

Sebagai langkah terakhir dari analisis data adalah teknik pengujian hipotesis. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu signifikasi (uji F). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

Menentukan nilai uji F melalui:

1) Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

∑ ∑

2) Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:

∑ ∑

Keterangan:

K = banyaknya variabel bebas

3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1 = k dan db2 = n – k - 1

4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pegujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0, dan H1 diterima.

Jika nilai uji F ≤ nilai tabel F, maka terima H0, dan H1 ditolak.

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: H1 :  ≠ 0; artinya mutasi personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap


(2)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat, untuk mengetahui pengaruh mutasi personal terhadap kinerja pegawai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi mutasi personal di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat berada dalam kategori cukup setuju/cukup efektif, artinya secara umum responden beranggapan bahwa mutasi personal yang diberikan BP3APKKB Provinsi Jawa Barat kepada para pegawainya sudah terealisasi cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada mutasi personal yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori cukup setuju/cukup efektif. Pada indikator pemindahan fungsi, pemindahan tanggung jawab, dan pemindahan status mendapat tanggapan cukup setuju/cukup efektif dari responden. Namun, untuk indikator pemindahan tanggung jawab mendapatkan nilai rata-rata terkecil dibandingkan dengan indikator lainnya yaitu pemindahan fungsi dan pemindahan status. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator mutasi personal yang telah ditetapkan organisasi sudah terealisasi dengan cukup baik. 2. Tingkat kinerja pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat dinilai cukup

tinggi/baik. Artinya responden beranggapan bahwa dengan adanya mutasi personal yang diberikan organisasi pada pegawai, mampu membuat para pegawainya lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada kinerja pegawai yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori cukup setuju/cukup tinggi. Ini berarti


(3)

bahwa mutasi personal dinilai cukup baik berpengaruh terhadap kelima indikator, yaitu job knowledge (pengetahuan kerja), dependability (tanggung jawab), cooperation (kerja sama), quality of work (kualitas kerja), dan

quantity of work (kuantitas kerja). Namun organisasi pun harus terus

memperhatikan pengetahuan kerja yang dimiliki oleh pegawainya. Jangan sampai pegawai tidak mengerti tentang keilmuan pekerjaannya setelah dimutasikan.

3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa mutasi personal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat. Artinya jika pelaksanaan mutasi personal kepada para pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat dinilai sudah efektif maka kinerja pegawai akan meningkat juga, begitu pula sebaliknya jika pelaksanaan mutasi personal kepada para pegawai di BP3APKKB Provinsi Jawa Barat dinilai kurang efektif maka kinerja pegawai akan menurun pula. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi berada pada kategori tinggi, dengan demikian menunjukkan bahwa variabel mutasi personal memberikan pengaruh yang tinggi terhadap kinerja pegawai.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai mutasi personal dan kinerja pegawai sebagai berikut:

1. Variabel X mutasi personal ketiga indikator mendapat tanggapan cukup setuju/cukup efektif dari responden. Penulis menyarankan walaupun


(4)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

pelaksanaan mutasi personal pada umumnya sudah tergolong cukup baik tetapi organisasi harus tetap memperhatikan pemindahan yang dilakukan kepada para pegawainya apakah tepat sasaran atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkan para pegawainya.

2. Variabel Y kinerja pegawai mendapat tanggapan cukup setuju/cukup

tinggi dari responden. Hanya satu indikator yang mendapatkan tanggapann tidak setuju/tidak tinggi yaitu indikator job knowledge (pengetahuan kerja). Penulis menyarankan agar dalam memutasikan pegawainya, organisasi haru senantiasa memperhatikan pengetahuan atau latar belakang pendidikan pegawai. Hal ini dilakukan agar para pegawai memiliki pengetahuan yang cukup luas terhadap pekerjaannya sehingga dapat kinerjanya pun akan meningkat.

3. Mutasi personal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai. Maka BP3APKKB Provinsi Jawa Barat harus senantiasa memperhatikan pemindahan pegawai apakah sudah tepat sasaran atau belum. Apabila setelah diadakan mutasi personal ternyata kinerja pegawai menjadi turun itu berarti pelaksanaan mutasi personal belum tepat sasaran sehingga tidak efektif. Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan kinerja sehingga selain mutasi personal harus ada faktor-faktor lain yang membuat seluruh pegawai untuk lebih termotivasi demi memajukan perusahaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bernardin, H. John.(2003).Human Resources Management. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Gibson, J.,L., Ivancevich, J.,M., Donnelly, J.,H. (1996). Organisasi: Perilaku

Struktur, Proses, Diterjemahkan oleh Nunuk Edisi ke 8. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Handoko, Hani. T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia

Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV Haji Masagung.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing

Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Luthans, Fredh. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Manullang M. (2001). Manajemen Personalia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Mathis.,Robert L. and John H. Jackson. (2011). Human Resource Management, Edisi 10.Jakarta: Salemba Empat.

Moekijat. (1999). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Mandar Maju.

Muhidin, Sambas A. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Muhidin, Sambas A. dan Somantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistika dalam


(6)

Riana Widianti, 2014

Pengaruh Mutasi Personal Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Dan Keluarga Berencana (Bp3apkkb) Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhidin, Sambas A. dan Sontani, Uep T. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Nitisemito, Alex S. (1997). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia.

Prawirosentono, Suryadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. (2002). Rumus dan Data dalam analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Rivai, Veitzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan

Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi. Edisi Sembilan. Jakarta: PT. Indeks.

Ruky. (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedia.

Sastrohadiwiryo, Bedjo Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,

edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Suatu Pendekatan

Mikro). Jakarta: CV Djambatan.

Sedarmayanti. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Siagian Sondang. P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Simamora, Henry. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sugiyono. (2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.

Sulistyani, Ambar Teguh. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gema Insani.

Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Sulita.

Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.