ANALISIS FORMALDEHIDA PADA POPOK BAYI (DISPOSABLE DIAPERS) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL.
ANALISIS FORMALDEHIDA PADA POPOK BAYI
(
DISPOSABLE DIAPERS
) DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
SKRIPSI SARJANA FARMASI
Oleh :
SYLVIA ANGELINA
0811013142
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
(2)
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Andalas
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
(3)
vii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
I. PENDAHULUAN 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Disposable diapers 4
2.1.1 Pengertian 4
2.1.2 Sejarah 5
2.1.3 Bahan yang terkandung dalam disposable diapers 6 2.1.4 Masalah yang ditimbulkan oleh disposable diapers 7
2.2 Formaldehida 9
2.2.1 Pengertian 9
2.2.2 Identifikasi Formaldehida 10 2.2.3 Penetapan Kadar Formaldehida 11 2.2.4 Efek Samping Akibat Pemaparan Formaldehid 13
(4)
viii
2.3. Spektrofotometri Visibel 15
2.3.1 Pengertian 15
2.3.2 Instrumentasi 16
2.3.3 Hukum Lambert Beer 17
2.4 Pereaksi Nash 18
III. PELAKSANAAN PENELITIAN 20
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 20
3.2 Metode Penelitian 20
3.3 Alat dan Bahan 21
3.4 Prosedur Penelitian 21
3.4.1 Pengambilan Sampel 21
3.4.2 Identifikasi Formaldehida 22 3.4.3 Penetapan Kadar Formaldehida 22 3.4.3.1 Persiapan Reagen Nash 22 3.4.3.2 Pembuatan Larutan Formaldehida 74,37 mg/L 23 3.4.3.3 Penetapan Panjang Gelombang Serapan
Maksimum Formaldehida Dengan Penambahan
Reagen Nash 23
3.4.3.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi 24 3.4.3.5 Penetapan Kadar Formaldehida Pada Sampel
(5)
ix
3.4.3.6 Validasi Metode Analisis 26
3.4.3.7 Analisis Data 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 29
4.2 Pembahasan 31
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 35
5.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
(6)
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I. Hasil Pengukuran Absorban Larutan Standar Formaldehida Pada Panjang Gelombang 412,5 nm Dengan Spektrofotometer Visibel 40 II. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dan Koefisien Regresi dari
Kurva Kalibrasi 41
III. Data Perhitungan Simpangan Baku, Batas Deteksi, dan Batas
Kuantitasi 43
IV. Hasil Pengukuran Absorban Sampel pada Panjang Gelombang
Serapan Maksimun 412,5 nm 44
V. Hasil Perhitungan Kadar Formaldehida Pada Sampel Popok Bayi
(Disposable Diapers) 45
VI. Tabel Simpangan Baku dari Tiap Sampel 46
VII. Tabel Hasil Uji Presisi 47
VIII. Tabel Hasil Uji Akurasi 48
(7)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Alat Spektrofotometer Visibel Single Beam 16 2. Skema Alat Spektrofotometer Visibel Double Beam 17 3. Skema Reaksi Pada Formaldehida Setelah Penambahan Reagen Nash 19 4. Spektrum Serapan Larutan Formaldehida Dengan Penambahan Reagen
Nash Pada Konsentrasi 1,487 mg/L 39 5. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Formaldehida Dengan Penambahan
Reagen Nash 40
6. Stoples Dengan Sampel Saat Pemanasan di Oven 55 7. Skema Kerja Penetapan Kadar Formaldehida 56 8. Skema Kerja Identifikasi Formaldehida 57 9. Identifikasi Formaldehida Dengan Larutan FeCl3 0,5%
dan H2SO4 Pekat 58
(8)
v ABSTRAK
Telah dilakukan analisis formaldehida pada empat merek popok bayi (disposable diapers). Dari identifikasi formaldehida dengan larutan FeCl3 0,5%
dan H2SO4 pekat didapatkan hasil bahwa tiga dari empat merek popok bayi
(disposable diapers) positif mengandung formaldehida, sehingga dilakukan penetapan kadar formaldehida pada ketiga merek popok bayi (disposable diapers) tersebut. Penetapan kadar dilakukan dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan pereaksi Nash. Pereaksi Nash digunakan untuk menghasilkan senyawa dihidropiridin yang berwarna kuning stabil jika bereaksi dengan formaldehida agar serapan dapat diukur pada pada daerah sinar tampak. Ekstraksi formaldehida dari sampel dilakukan dengan metode absorpsi uap. Dari dua ratus gram sampel popok bayi (disposable diapers), diperoleh kadar formaldehida pada sampel A, B, dan C masing-masing sebesar 0,265, 0,285, dan 0,165 mg/kg. Jumlah formaldehida yang terdapat di tiap pad popok bayi (disposable diapers) pada sampel A, B dan C masing-masing sebesar
, � −5, ,8 � −5, dan , � −5 % b/b. Validasi metoda yang digunakan
pada penelitian ini menunjukkan nilai presisi akurasi 101,67 %; RSD 1,621 %, r = 0,998; batas deteksi (BD) 0,739 mg/L dan batas kuantitasi (BK) 1,534 mg/L.
(9)
vi ABSTRACT
Analysis of formaldehyde on four brands of disposable diapers have been done. From identification of formaldehyde with FeCl3 0,5% solution and
concentrated H2SO4 show that three of the four disposable diapers positive
contained formaldehyde, thus the determination of formaldehyde level was mode on three brands of disposable diapers. The determination of formaldehyde levels was performed by visible spectrophotometry method using Nash reagent. Nash reagent was used to produce a stable yellow color of dihydropiridine when reacted with formaldehyde so that absorption can be measured on a visible region. Formaldehyde was extracted from sample using vapour absorption method. From two hundred grams of disposable diapers were obtained formaldehyde in sample A, B and C 0.265, 0.285, and 0.165 mg/kg respectively. Each pad of disposable diapers was found to contain formaldehyde in sample A, B and C in amount of . � −5, .8 � −5, and . � −5 % b/b respectively. Validation of the analytical method showed that accuracy value was 101.67 %; RSD value was 1.621%; r = 0.998; limit of detection (LOD) value was 0.739 mg/L and limit of quantitation (LOQ) value was 1.534 mg/L.
(10)
I. PENDAHULUAN
Seiring kemajuan zaman jenis-jenis perlengkapan bayi saat ini makin berkembang dan mudah didapatkan. Salah satunya adalah popok bayi. Sekarang telah tersedia popok sekali pakai atau disposable diapers yang lebih praktis penggunaannya. Disposable diapers telah mulai digunakan sejak bayi baru lahir, pemakaiannya kemudian berkurang seiring bertambahnya umur bayi(Environment Agency, 2004).
Disposable diapers menjadi pilihan utama bagi ibu-ibu dalam memilih popok bayi.
Disposable diapers dapat memudahkan ibu dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan bayi
terutama di waktu bayi tidur dan bepergian sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dan efisien serta mudah dibawa. Selain itu, disposable diapers bisa didapat dimanasaja dan kapan saja terutama di kota-kota besar. Ditambah lagi dengan banyaknya iklan saat ini yang menawarkan kelebihan dari disposable diapers dengan harga yang relatif murah menyebabkan disposable diapers mudah sekali diterima sebagai alternatif dari celana biasa dalam menyerap buangan air seni bayi (Murtini, 2012).
Disposable diapers merupakan produk sekali pakai yang digunakan untuk menyerap
urin dan menampung feses bayi. Disamping penggunaannya yang praktis, diketahui adanya kemungkinan bahaya dari penggunaan disposable diaper yaitu adanya kandungan zat kimia yang dapat membahayakan bayi, salah satunya adalah formaldehida (Anonim, 2008). Formaldehida digunakan sebagai anti wet agent dan untuk menekan kontaminasi mikroorganisme (Anonim, 2010).
Formaldehida merupakan suatu senyawa organik berupa gas yang dikenal dengan nama aldehida (Windholz, 1976), sedangkan dalam wujud cair dinamakan formalin. Menurut
(11)
Farmakope Indonesia edisi IV formalin merupakan larutan formaldehida lebih kurang 38,5% (Depkes RI, 1995).
Formaldehida dapat menyebabkan terjadinya dermatitis kontak alergika (radang kulit akibat kontak dengan bahan yang merangsang reaksi alergi pada kulit) pada kulit yang sensitif. Uap formaldehida dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, saluran pernafasan (Health and Safety Executive, 1981).
Bahaya jangka pendek formaldehida akan menimbulkan perubahan warna pada kulit, seperti kulit menjadi merah, dan ada rasa terbakar, sedangkan bahaya jangka panjang dapat menyebabkan kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit (Judarwanto, 2006).
Sampai saat ini belum ditemukan jurnal nasional maupun internasional yang menginformasikan tentang kadar formaldehida pada disposable diapers dan belum ditemukan pula acuan yang mengatur tentang ambang batas kadar formaldehida pada disposable diapers. Namun acuan yang paling mendekati adalah berdasarkan SNI 7617:2010 tentang “Persyaratan zat warna azo dan kadar formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak”.Batas aman kadar formaldehida yang diperbolehkan pada kain untuk pakaian bayi dan anak adalah 75 ppm untuk anak usia diatas 36 bulan (Badan Standar Nasional, 2010a).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis formaldehida dari beberapa popok bayi (disposable diapers) dengan metode spektrofotometri visibel dengan menggunakan pereaksi Nash.
(1)
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I. Hasil Pengukuran Absorban Larutan Standar Formaldehida Pada Panjang Gelombang 412,5 nm Dengan Spektrofotometer Visibel 40 II. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dan Koefisien Regresi dari
Kurva Kalibrasi 41
III. Data Perhitungan Simpangan Baku, Batas Deteksi, dan Batas
Kuantitasi 43
IV. Hasil Pengukuran Absorban Sampel pada Panjang Gelombang
Serapan Maksimun 412,5 nm 44
V. Hasil Perhitungan Kadar Formaldehida Pada Sampel Popok Bayi
(Disposable Diapers) 45
VI. Tabel Simpangan Baku dari Tiap Sampel 46
VII. Tabel Hasil Uji Presisi 47
VIII. Tabel Hasil Uji Akurasi 48
(2)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Alat Spektrofotometer Visibel Single Beam 16 2. Skema Alat Spektrofotometer Visibel Double Beam 17 3. Skema Reaksi Pada Formaldehida Setelah Penambahan Reagen Nash 19 4. Spektrum Serapan Larutan Formaldehida Dengan Penambahan Reagen
Nash Pada Konsentrasi 1,487 mg/L 39 5. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Formaldehida Dengan Penambahan
Reagen Nash 40
6. Stoples Dengan Sampel Saat Pemanasan di Oven 55 7. Skema Kerja Penetapan Kadar Formaldehida 56 8. Skema Kerja Identifikasi Formaldehida 57 9. Identifikasi Formaldehida Dengan Larutan FeCl3 0,5%
dan H2SO4 Pekat 58
(3)
v ABSTRAK
Telah dilakukan analisis formaldehida pada empat merek popok bayi (disposable diapers). Dari identifikasi formaldehida dengan larutan FeCl3 0,5%
dan H2SO4 pekat didapatkan hasil bahwa tiga dari empat merek popok bayi
(disposable diapers) positif mengandung formaldehida, sehingga dilakukan penetapan kadar formaldehida pada ketiga merek popok bayi (disposable diapers) tersebut. Penetapan kadar dilakukan dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan pereaksi Nash. Pereaksi Nash digunakan untuk menghasilkan senyawa dihidropiridin yang berwarna kuning stabil jika bereaksi dengan formaldehida agar serapan dapat diukur pada pada daerah sinar tampak. Ekstraksi formaldehida dari sampel dilakukan dengan metode absorpsi uap. Dari dua ratus gram sampel popok bayi (disposable diapers), diperoleh kadar formaldehida pada sampel A, B, dan C masing-masing sebesar 0,265, 0,285, dan 0,165 mg/kg. Jumlah formaldehida yang terdapat di tiap pad popok bayi
(disposable diapers) pada sampel A, B dan C masing-masing sebesar
, � −5, ,8 � −5, dan , � −5 % b/b. Validasi metoda yang digunakan
pada penelitian ini menunjukkan nilai presisi akurasi 101,67 %; RSD 1,621 %, r = 0,998; batas deteksi (BD) 0,739 mg/L dan batas kuantitasi (BK) 1,534 mg/L.
(4)
vi ABSTRACT
Analysis of formaldehyde on four brands of disposable diapers have been done. From identification of formaldehyde with FeCl3 0,5% solution and
concentrated H2SO4 show that three of the four disposable diapers positive
contained formaldehyde, thus the determination of formaldehyde level was mode on three brands of disposable diapers. The determination of formaldehyde levels was performed by visible spectrophotometry method using Nash reagent. Nash reagent was used to produce a stable yellow color of dihydropiridine when reacted with formaldehyde so that absorption can be measured on a visible region. Formaldehyde was extracted from sample using vapour absorption method. From two hundred grams of disposable diapers were obtained formaldehyde in sample A, B and C 0.265, 0.285, and 0.165 mg/kg respectively. Each pad of disposable diapers was found to contain formaldehyde in sample A, B and C in amount of . � −5, .8 � −5, and . � −5 % b/b respectively. Validation of the analytical method showed that accuracy value was 101.67 %; RSD value was 1.621%; r = 0.998; limit of detection (LOD) value was 0.739 mg/L and limit of quantitation (LOQ) value was 1.534 mg/L.
(5)
I. PENDAHULUAN
Seiring kemajuan zaman jenis-jenis perlengkapan bayi saat ini makin berkembang dan mudah didapatkan. Salah satunya adalah popok bayi. Sekarang telah tersedia popok sekali pakai atau disposable diapers yang lebih praktis penggunaannya. Disposable diapers telah mulai digunakan sejak bayi baru lahir, pemakaiannya kemudian berkurang seiring bertambahnya umur bayi(Environment Agency, 2004).
Disposable diapers menjadi pilihan utama bagi ibu-ibu dalam memilih popok bayi.
Disposable diapers dapat memudahkan ibu dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan bayi
terutama di waktu bayi tidur dan bepergian sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dan efisien serta mudah dibawa. Selain itu, disposable diapers bisa didapat dimana saja dan kapan saja terutama di kota-kota besar. Ditambah lagi dengan banyaknya iklan saat ini yang menawarkan kelebihan dari disposable diapers dengan harga yang relatif murah menyebabkan disposable diapers mudah sekali diterima sebagai alternatif dari celana biasa dalam menyerap buangan air seni bayi (Murtini, 2012).
Disposable diapers merupakan produk sekali pakai yang digunakan untuk menyerap
urin dan menampung feses bayi. Disamping penggunaannya yang praktis, diketahui adanya kemungkinan bahaya dari penggunaan disposable diaper yaitu adanya kandungan zat kimia yang dapat membahayakan bayi, salah satunya adalah formaldehida (Anonim, 2008). Formaldehida digunakan sebagai anti wet agent dan untuk menekan kontaminasi mikroorganisme (Anonim, 2010).
Formaldehida merupakan suatu senyawa organik berupa gas yang dikenal dengan nama aldehida (Windholz, 1976), sedangkan dalam wujud cair dinamakan formalin. Menurut
(6)
Farmakope Indonesia edisi IV formalin merupakan larutan formaldehida lebih kurang 38,5% (Depkes RI, 1995).
Formaldehida dapat menyebabkan terjadinya dermatitis kontak alergika (radang kulit akibat kontak dengan bahan yang merangsang reaksi alergi pada kulit) pada kulit yang sensitif. Uap formaldehida dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, saluran pernafasan (Health and Safety Executive, 1981).
Bahaya jangka pendek formaldehida akan menimbulkan perubahan warna pada kulit, seperti kulit menjadi merah, dan ada rasa terbakar, sedangkan bahaya jangka panjang dapat menyebabkan kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit (Judarwanto, 2006).
Sampai saat ini belum ditemukan jurnal nasional maupun internasional yang menginformasikan tentang kadar formaldehida pada disposable diapers dan belum ditemukan pula acuan yang mengatur tentang ambang batas kadar formaldehida pada disposable diapers. Namun acuan yang paling mendekati adalah berdasarkan SNI 7617:2010 tentang “Persyaratan zat warna azo dan kadar formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak”.Batas aman kadar formaldehida yang diperbolehkan pada kain untuk pakaian bayi dan anak adalah 75 ppm untuk anak usia diatas 36 bulan (Badan Standar Nasional, 2010a).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis formaldehida dari beberapa popok bayi (disposable diapers) dengan metode spektrofotometri visibel dengan menggunakan pereaksi Nash.