Serunya Persaingan PTN dan PTS.

1
17
.---.--OJan

.

2
18

IlEI>UBLlKA
Senin
o Sf'!/asa
3
4
5
6
19
20
21

OPeb


.Mar

vApr

('] Rabu
7
22
-

n Kamis

8
23
._.._.

OMei

9


0
10

24

OJun

_.

UNPAD--h- -)
__ NONIINI'AU )

(

Jumat
11

25

UJu/


26

0 Ags

Seru-nya

Persaingan
,PTNdan PTS
Status sebagai badan
hukum miUk negara
(BHMN)telah mendorong
kalangan PTN berkompetisi dengan PTS untuk
mendapatkan mahasiswa
baru dari kaLangan
,

menengahatas.

alam kurun waktu yang lama,

pendidikan tinggi di Indonesia
seolah-olah didominasi oleh perguruan tinggi negeri (PTN).Perguruan tinggi swasta (PTS)seakan-akan hanya menjadi 'anak
bawang' dalam dunia pendidikan nasional. Ini
terlihat dari citra PTNdan PTSyang selama ini
terbentuk. YaituPTNlebih baik ketimbang
PTS. Maka, masyarakat pun berbondongbondongmemperebutkankursi di PTN.
Namun kini, tampaknya dominasi PTN
lambat laun semakin berkurang. Masyarakat
pun tidak lagi menganggap PTS sebagai 'anak
bawang'. Faktanya, tidak sedikit masyarakat
yang lebih memilih untuk kuliah di PTSdari
pada di PTN. Kedudukan antara PTNdan PTS
yang bisa dikatakan seimbang ini ternyata
menimbulkan fenomena baru, yaitu adanya
kompetisi...2DtaraPTNdan.fTS.

D

Kompetisi antaraPTS dan PTSterjadi di
banyak aspek. Namun, yang palingterlihat

adalah dalam hal penerimaan mahasiswa
baru. pengamat pendidikan dari Universitas
NegeriJakarta (UNJ),LodyPaat, berpendapat,
kompetisi yang terjadi di tingkat pendidikan
tinggi saat ini masih dalam tahap 'perebutan'
mahasiswa baru. "Baik PTNmaupun PTSsaat
ini saling berebut untuk mendapatkan mahasiswa baru sebanyak-banyaknya," ujar Lody.
Bagi PTS, mendapatkan mahasiswa
sebanyak-banyaknya merupakan hallumrah.
Karena jumlah mahasiswa memang menentukan bagaimana kelanjutan nasib perguruan
tinggi yang bersangkutan. Namun yang
menjadi masalah adalah PTNpun kini
melakukan hal yang serupa. Oengan berbagai
jalur penerimaan masuk, PTNberupaya untuk
menjaring mahasiswa sebanyak-banyaknya.
Kompetisi pun berlanjut. Oulu, untuk masuk
ke PTNmasyarakat hanya mel1genal dua jalur.
Yaitumelalui jalur siswa berbakat-dikenal
dengan penelusuran mahasiswa berdasarkan
minat dan kemampuan (PMOK)- dan melalui

jalur tes (kinidikenal dengan nama seleksi
nasional mahasiswa PTNjSNM-PTN).Bahkan
Institut Pertanian Bogor, sebagian besar
mahasiswa disaring dari 'model PMOK.
Namun kini, banyakjalan yang dapat digunakan untuk masuk ke PTN.Saat ini, kata
LOdy,hampir setiap PTNmemilikijalur yaog
dinamai jalur reguler dan jalur nonreguler.
Uniknya,sebagian besar mahasiswa PTN
dijaring melalui mekanisme nonreguler atau
me~anisme di lu~r SNM-PTN.~,

---KliF

ing

-- ---

Humas

---


Unpad

- - --

2009

tak mau,

)

Seleksi .Reguler: Makin

seleksi
reguler.
ketinggalan.
mekanisme

sedikit kursi masuk perguruan tinggi yang dialokasikan


__ _ _

Dikembangkan berbagai
untuk seleksi mahasiswa

--

Bagi PTN sendiri, hal ini menimbUIRan
dilema. Di satu sisi PTN harus memberikan
pendidikan berkualitas yang ditunjang dengan
sumber daya manusia dan fasilitas yang
memadai, sisi lain PTN membutuhkan biaya
penyelenggaran pendidikan yang tidak sedikit,
namun harus menyelenggarakan sistem pendidikan.yang dapat dijangkau oleh semua
orang, tanpa terkecuali. "Di sam ping subsidi
yang diberikan pemerintah, PTN mau tidak
mau harus mencari pembiayaan pendidikan
sendiri," kata Wakil Rektor Bidang Akademik
dan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Dr
Ir Muhammad Anis, M Met.

Bagaimana dengan kompetisi .dalam hal
kualitas pendidikan? Lody mengaku, hal
tersebut belum terlihat. Kompetisi antarperguruan tinggi belum mencapai inti dari pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Karena
kompetisi baru terjadi dalam tataran mencari

baru,

baik reguler maupun nonreguler.
Jika PTN memiliki SNM PTN yang merupakan ujian terintegrasi,

maka PTS membuat

ujian masuk bersama perguruan tinggi swasta
(UMB PTS). Yaitu, ujian SNM PTN versi PTS.
Tahun ini merupakan kali pertama UMB PTS
diselenggarakan.
27 PTS ternama

Meskipun


begitu, sudahada

yang ikut bergabung

melalui

_ _ ___ _~_ _ _ ___ _

dalam

seleksi ini.
Alasan PTS ikut dalam ujian bersama ini
beragam. Universitas Yarsi Jakarta misalnya,
memilih ikut dalam UMB PTSagar dapat menjaring calon mahasiswa yang memiliki kualitas
lebih kurang sama dengan yang terjaring PTN.
"Untuk PTS, seleksi ini dapat menjadi kesempatan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya dan lebih mengenalkan diri kepada
masyarakat," ungkap Rektor Universitas
Yarsi, Prof dr Abdul Salam M Sofre Phd
Lain halnya dengan Universitas Nasional
(Unas). WakilHektor I Unas, Ngadino Surip,

seleksi ini menjadi salah satu kesempatan
untuk meningkatkan grade institusi. "Seleksi
ini juga menjadi salah satu batu loncatan bagi
perguruan tinggi yang ingin menjadi world
class university. Karena salah satu syarat
untuk menjadi kampus berstandar dunia,
harus ada sistem penerimaan mahasiswa
dengan standar nasional," ujar Ngadino.
Tidak hanya dalam hal penerimaan mahasiswa PTSdan PTN berkompetisi. Dalam hal
biayapunterjadi hal yang lebih kurangsama
meskipun dengan pengertian yang sedikit
berbeda. PTN tidak semata lagi dikenal
sebagai perguruan tinggi murah. Karena,
biaya pendidikannnya tidakjauh berbeda
dibanding PTN. Salah satu penyebab adalah
perubahan status PTN menjadi badan hukum
milik pemerintah (BHMN).
Dengan diberlakukannya status itu,
pemerintah mengurangi subsidi yang diberikan untuk PTN. Kini, subsidi yang diberikan
hanya sekitar 30 persen. Alasannya, karena
dana yang dimiliki pemerintah terbatas. Karena itu, PTN diberikan kebebasan untuk mengelola keuangannya sendiri, termasuk mencari dana secara otonom. Hal ini dilakukan
dengan berbagai cara. Mulai dari menaikkan
uang SPP hingga membuka jalur-jalur khusus
yang g,iavakuliahnya sangat mahal.

_

mahasiswa
sebanyak-banyaknya.
::::
-.- . .'~"'''. -

,

"Seharusnya, kompetisi pendidikan
difokuskan kepada intinya, yaitu peningkatan
kualitas pendidikan mahasiswa," kata Lody.
la mengungkapkan, kompetisi kualitas di
pergunJan tinggi terlihat melalui tiga kriteria.
Yang pertama, perpustakaan. Apakah perguruan tinggi tersebut memiliki perpustakaan
dengan koleksi buku dan jurnal yang lengkap?
Yang kedua, laboratorium. Apakah laboratoriumnya sudah memadai? Yang ketiga, interaksi al)tara tenaga pengajar dan mahasiswa.
Bagaimana interaksi antara tenaga pengajar
dan mahasiswa?
Kalau dilihat, lanjutnya, belum ada perguruan tinggi yang membanggakan jumlah koleksi
buku dan jurnal di perpustakaannya. Atau juga
kelengkapan peralatan laboratoriumnya.
"Seharusnya perguruan tinggi berkompetisi
untuk melengkapi perpustakaannya, memperbaharui laboratoriumnya, Serta meningkatkan
interaksi antara dosen dan mahasiswa.
Jangan lagi menggunakan interaksi dari atas
ke bawah, namun lebih bersifat dua arah,"
papar Lody.

-

8fai

YOGI ARDHI/REPUBUKA

Persaingan Tajam: Persaingan antara PTS dan PTN dalam mendapatkan mahasiswa baru
yang berasal dari segmen menengah atas semakin tajam. PTN mengembangkan sistem seleksi
yang berbeda dari sistem sebelumnya dan membuka peluang cajon mahasiswa dari segmen
menengah
atas mendominasi bangku PTN.
- --- - ---