STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NIAGA JAKARTA PUSAT PERKARA NO. 02/PDT.SUS/MEREK/2014/PN.NIAGA.JKT.PST MENGENAI PEMBATALAN MEREK VAIO BERDASARKAN UU NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NIAGA
JAKARTA PUSAT PERKARA NO.
02/PDT.SUS/MEREK/2014/PN.NIAGA.JKT.PST MENGENAI PEMBATALAN
MEREK VAIO BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001
TENTANG MEREK
ABSTRAK
Hosea Ryan Valenthio
110110090308
Telah banyak terjadi pelanggaran merek di Indonesia, terutama
pelanggaran terhadap merek terkenal. Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Merek
menyebutkan bahwa permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila
merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/jasa
sejenis. Banyak pihak yang melakukan peniruan dan pemealsuan merek seiring
dengan nilai komersial merek yang semakin tinggi yang didukung oleh pesatnya
kemajuan dunia perdagangan, transportasi, serta promosi besar, seperti halnya
pihak Susanti yang telah melakukan peniruan merek terkenal “VAIO” untuk
membonceng merek tersebut dengan mendaftarkan merek “VAIO”. Penulis
mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu pertama, untuk
membahas apakah merek dagang “VAIO” yang didaftarkan oleh Susanti ke
Ditjen HKI merupakan bentuk pelanggaran terhadap merek terkenal milik Sony
Corporation dan kedua apakah putusan pembatalan merek dagang “VAIO” yang
dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah sesuai dengan UndangUndang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis melalui
pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang
diperoleh melalui studi kepustakaan yang digunakan untuk membandingkan
kesesuaian antara hukum dengan fakta-fakta yang terdapat dalam kasus.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa tindakan Susanti merupakan bentuk pelanggaran passing off
terhadap merek terkenal milik Sony Corporation karena tidak secara tanpa hak
menggunakan merek “VAIO”. Dasar-dasar pertimbangan hukum dari Judex
Factie
Pengadilan
Niaga
Jakarta
Pusat
dalam
perkara
nomor
02/PDT.SUS/MEREK/2014/PN.NIAGA.JKT.PST telah sesuai dengan Pasal 4, 5
dan 6 ayat 1 huruf (b) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
iv
v
JAKARTA PUSAT PERKARA NO.
02/PDT.SUS/MEREK/2014/PN.NIAGA.JKT.PST MENGENAI PEMBATALAN
MEREK VAIO BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001
TENTANG MEREK
ABSTRAK
Hosea Ryan Valenthio
110110090308
Telah banyak terjadi pelanggaran merek di Indonesia, terutama
pelanggaran terhadap merek terkenal. Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Merek
menyebutkan bahwa permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila
merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/jasa
sejenis. Banyak pihak yang melakukan peniruan dan pemealsuan merek seiring
dengan nilai komersial merek yang semakin tinggi yang didukung oleh pesatnya
kemajuan dunia perdagangan, transportasi, serta promosi besar, seperti halnya
pihak Susanti yang telah melakukan peniruan merek terkenal “VAIO” untuk
membonceng merek tersebut dengan mendaftarkan merek “VAIO”. Penulis
mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu pertama, untuk
membahas apakah merek dagang “VAIO” yang didaftarkan oleh Susanti ke
Ditjen HKI merupakan bentuk pelanggaran terhadap merek terkenal milik Sony
Corporation dan kedua apakah putusan pembatalan merek dagang “VAIO” yang
dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah sesuai dengan UndangUndang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis melalui
pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang
diperoleh melalui studi kepustakaan yang digunakan untuk membandingkan
kesesuaian antara hukum dengan fakta-fakta yang terdapat dalam kasus.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa tindakan Susanti merupakan bentuk pelanggaran passing off
terhadap merek terkenal milik Sony Corporation karena tidak secara tanpa hak
menggunakan merek “VAIO”. Dasar-dasar pertimbangan hukum dari Judex
Factie
Pengadilan
Niaga
Jakarta
Pusat
dalam
perkara
nomor
02/PDT.SUS/MEREK/2014/PN.NIAGA.JKT.PST telah sesuai dengan Pasal 4, 5
dan 6 ayat 1 huruf (b) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
iv
v