Program Komputer Untuk Desain Perkerasan Lentur Jalan Raya.

(1)

PROGRAM KOMPUTER UNTUK DESAIN PERKERASAN

LENTUR JALAN RAYA

Vinda Widyanti Hatmosarojo 0021070

Pembimbing : Wimpy Santosa, ST., M.Eng., MSCE., Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Konstruksi perkerasan lentur jalan raya terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi sebagai penerima beban lalu lintas dan kemudian menyebarkannya ke lapisan di bawahnya. Perkerasan lentur umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapisan permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya. Dalam penulisan Tugas Akhir ini dibuat suatu program komputer untuk menghitung tebal masing-masing lapisan perkerasan lentur dengan menggunakan metode Analisa Komponen. Program komputer ini akan menggunakan Delphi sebagai bahasa pemrogramannya.

Data yang digunakan sebagai bahan studi kasus didapatkan dari data pada penambahan lajur jalan tol Jagorawi pada ruas Cibinong-Sentul Utara. Data tersebut akan diolah secara manual dan dengan menggunakan program komputer.

Dari hasil analisis didapatkan hasil yang berbeda antara perhitungan secara manual dengan perhitungan menggunakan program komputer. Dengan menggunakan jenis lapisan perkerasan yang sama yaitu lapisan permukaan menggunakan LASTON dengan tebal 10 cm, lapisan pondasi menggunakan LASTON ATAS dengan tebal 20 cm dan lapisan pondasi bawah menggunakan sirtu/pitrun kelas A. Pada hasil perhitungan secara manual didapatkan tebal lapisan pondasi bawah setebal 42 cm, sedangkan hasil perhitungan program komputer didapatkan lapisan pondasi bawah setebal 31 cm. Jadi dengan menggunakan program komputer didapatkan hasil tebal lapisan yang lebih tipis dibandingkan dengan perhitungan secara manual.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR………..…… i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR…...…………..…... ii

ABSTRAK………...……… iii

PRAKATA………...………... iv

DAFTAR ISI………..………...………...… vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN………..……...…………... viii

DAFTAR GAMBAR………...….... xi

DAFTAR TABEL………...….... xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………...…….. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1.2 Maksud dan Tujuan... 1.3 Pembatasan Masalah... 1.4 Program Kerja... 1 3 3 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perkerasan Lentur……...….... 5

2.1.1 Lapisan Permukaan…... 2.1.2 Lapisan Pondasi …...…...….. 2.1.3 Lapisan Pondasi Bawah...…... 2.1.4 Tanah Dasar……... 8 10 11 12 2.2 Metode Bina Marga... 13


(3)

2.3 Prosedur Perencanaan ………..…... 26 2.4 Bahasa Pemrograman Delphi... 28 BAB 3 PROGRAM KOMPUTER

3.1Tahap Pemasukan Data Lalu Lintas... 3.2Tahap Perencanaan... 3.3Tahap Penentuan Material... 3.4Tahap Akhir...

38 40 44 45 BAB 4 STUDI KASUS

4.1Jalan Tol Jagorawi... 4.2Data Proyek... 4.3Perhitungan Manual………...………... 4.4Perhitungan dengan Program Komputer...

48 51 52 55 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan... 5.2Saran...

57 58 DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

59


(4)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

% : persen

∑ : jumlah total

a : koefisien kekuatan relatif lapisan

a1 : koefisien kekuatan relatif lapisan permukaan a2 : koefisien kekuatan relatif lapisan pondasi

a3 : koefisien kekuatan relatif lapisan pondasi bawah

AASHTO : American Association of State Highway Transportation Officials ADO : ActiveX Data Objects

BDE : Borland Database Engine C : koefisien distribusi kendaraan CBR : California Bearing Ratio D : tebal lapisan perkerasan (cm) D1 : tebal lapisan permukaan (cm) D2 : tebal lapisan pondasi (cm)

D3 : tebal lapisan pondasi bawah (cm) DCP : Dynamic Cone Penetrometer DDT : Daya Dukung Tanah

E : angka ekivalen beban sumbu kendaraan FP : Faktor Penyesuaian = UR/10.

FR : Faktor Regional

Gt : fungsi logaritma dari perbandingan antara kehilangan tingkat


(5)

pelayanan dari IP = IPo sampai IP = IPt dengan kehilangan tingkat pelayanan dari IPo sampai IP = 1,5

HRS : Hot Roll Sheet

i : faktor pertumbuhan lalu lintas

Indy : Internet Direct

IDE : Integrated Development Enviroment

IP : Indeks Permukaan

IPo : Indeks Permukaan pada awal umur rencana

IPt : Indeks Permukaan pada akhir umur rencana

ITP : Indeks Tebal Perkerasan.

k : modulus reaksi tanah dasar

Kt : kuat tekan hancur (kg/cm2)

LEA : Lintas Ekivalen Akhir

LEP : Lintas Ekivalen Permulaan

LER : Lintas Ekivalen Rencana

LET : Lintas Ekivalen Tengah

LHR : Lintas Harian Rata-rata

Mr : modulus resilien tanah dasar

MS : Marshall Stability (kg)

NAASRA : National Association of Australian State Road Authorities

PI : Plasticity Index

QReport : Quick Report

RAD : Rapid Application Development

UR : Umur Rencana


(6)

VCL : Visual Component Library

Wt18 : faktor lalu lintas atas dasar beban sumbu tunggal 18 kips yang

telah diperhitungkan terhadap faktor regional


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Diagram Alir Program Kerja……...………... 4

Gambar 2.1 Susunan Lapisan Perkerasan Lentur……… 6

Gambar 2.2 Penyebaran Beban Roda Melalui Lapisan Perkerasan Jalan… 7 Gambar 2.3 Korelasi DDT dan CBR………... 20

Gambar 2.4 Contoh Nomogram Untuk Mencari Nilai ITP………. 27

Gambar 2.5 Diagram Alir Metode Bina Marga………... 28

Gambar 2.6 Integrated Development Enviroment Delphi 6... 30

Gambar 2.7 Menu Utama pada Delphi 6………. 31

Gambar 2.8 Toolbar pada Delphi 6…...……... 31

Gambar 2.9 Komponen Visual pada Delphi 6... 32

Gambar 2.10 Form Designer pada Delphi 6……….. 33

Gambar 2.11 Tab Properties dan Tab Events pada Delphi 6………. 34

Gambar 2.12 Code Editor dan Code Explorer pada Delphi 6……… 35

Gambar 2.13 Object TreeView pada Delphi 6………... 35

Gambar 3.1 Diagram Alir Program Komputer Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga………... 37 Gambar 3.2 Tampilan Tahap Pemasukan Data Lalu Lintas …………... 38

Gambar 3.3 Diagram Alir Perhitungan Angka Ekivalen...…... 39

Gambar 3.4 Tampilan Tahan Perencanaan………...…... 40 Gambar 3.5 Diagram Alir Program Komputer Perhitungan LHRo dan

LHRt...

41


(8)

Gambar 3.6 Diagram Alir Perhitungan LER... 42

Gambar 3.7 Diagram Alir Perhitungan DDT... 43

Gambar 3.8 Diagram Alir Perhitungan ITP... 44

Gambar 3.9 Tampilan Tahap Penentuan Material... 45

Gambar 3.10 Tampilan Tahap Akhir... 46

Gambar 3.11 Diagram Alir Perhitungan Tebal Lapisan... 47

Gambar 4.1 Peta Arah Tujuan Jalan Tol Jagorawi……….. 50

Gambar 4.2 Susunan Lapisan Perkerasan Hasil Perhitungan Manual……. 55

Gambar 4.3 Susunan Lapisan Perkerasan Hasil Program Komputer……... 56


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan……….…. 14

Tabel 2.2 Koefisien Distribusi Kendaraan (C)………. 15

Tabel 2.3 Distribusi Beban Sumbu dari Berbagai Jenis Kendaraan……. 17

Tabel 2.4 Faktor Regional…...………..……….. 21

Tabel 2.5 Nilai Indeks Permukaan………... 22

Tabel 2.6 Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana…………... 22

Tabel 2.7 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana………...…… 23

Tabel 2.8 Koefisien Kekuatan Relatif (a)………....……...…... 24

Tabel 2.9 Tebal Minimum Lapisan Permukaan…….…………....…….. 25

Tabel 2.10 Tebal Minimum Lapisan Pondasi………....… 25

Tabel 4.1 Lintas Harian Rata-rata ruas Cibinong-Sentul Utara Tahun 1998 – 2002………... 49 Tabel 4.2 Lintas Harian Rata-rata ruas Cibinong-Sentul Utara………... 52

Tabel 4.3 Parameter Perencanaan... 52

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan LER ruas Cibinong-Sentul Utara………... 54

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Manual ………... 55

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Program Komputer………. 55


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perhitungan Angka Ekivalen……… 61

Lampiran 2 Perhitungan Lintas Harian Rata-rata……… 63

Lampiran 3 Nomogram Untuk Mencari ITP………... 65

Lampiran 4 List Program………. 66


(11)

(12)

61

Lampiran 1 Perhitungan Angka Ekivalen

Distribusi beban tiap jenis kendaraan seperti pada Tabel 2.3, dihitung sebagai berikut :

1. Untuk jenis kendaraan pribadi dengan berat 2 ton, distribusi sumbu beban

sebagai berikut :

Perhitungan dengan menggunakan Persamaan 2.2 sebagai berikut :

4 4 16 , 8 2 50 , 0 16 , 8 2 50 , 0 pribadi kend. E ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

= x x

= 0,0002 + 0,0002 = 0,0004

50 % 50 %

2. Untuk jenis bis kecil dengan berat 9 ton, truk kecil dengan berat 8 ton dan kendaraan GOL IIA dengan berat 18 ton, distribusi sumbu beban sebagai berikut :

Perhitungan dengan menggunakan Persamaan 2.2 sebagai berikut :

4 4 16 , 8 9 66 , 0 16 , 8 9 34 , 0 kecil bis E ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

= x x

= 0,0198 + 0,2808 = 0,3006


(13)

62 4 4 16 , 8 8 66 , 0 16 , 8 8 34 , 0 kecil truk E ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

= x x

= 0,0123 + 0,1753 = 0,1876

4 4 16 , 8 18 66 , 0 16 , 8 18 34 , 0 IIA GOL E ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

= x x

= 0,3164 + 4,4927 = 4,8091

3. Untuk jenis kendaraan GOL IIB dengan berat 30 ton, distribusi sumbu beban

sebagai berikut :

4 4 16 , 8 30 75 , 0 086 , 0 16 , 8 30 25 , 0 IIB GOL E ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

= x x

= 0,7136 + 4,9713 = 5,6849


(14)

63

Lampiran 2 Perhitungan Lintas Harian Rata-rata

Berikut ini adalah contoh perhitungan LHRo, LHRt, LEP, LEA, LET, LER :

1. Perhitungan LHRo dengan menggunakan Persamaan 4.1 adalah sebagai

berikut :

(

1 0,078

)

19.794,6 di

kend.priba

LHRo = + 0,8x

= 21.020,44

2. Perhitungan LHRt dengan menggunakan Persamaan 4.2 adalah sebagai

berikut :

(

1 0,078

)

21.020,44 di

kend.priba

LHRt = + 15x

= 64.851,98

3. Perhitungan LEPdengan menggunakan Persamaan 2.5 adalah sebagai berikut :

LEP kend. pribadi = 0,40 x 0,0004 x 21.020,44

= 3,36

4. Perhitungan LEA dengan menggunakan Persamaan 2.6 adalah sebagai

berikut :

LEA kend. pribadi = 0,40 x 0,0004 x 64.851,98

= 10,38

5. Perhitungan LET, sebelumnya menghitung LEP dan LEA semua jenis

kendaraan, kemudian didapatkan nilai LET setengah dari jumlah LEP ditambah dengan jumlah LEA, perhitungannya sebagai berikut :

LET = (LEP + LEA)/2

= (8.980,93 + 27.706,79)/2 = 18.343,86


(15)

64

6. Perhitungan LER, sebelumnya dihitung Faktor Penyesuaian (FP) yaitu Umur

Rencana (UR) dibagi 10, perhitungannya sebagai berikut : FP = UR/10

= 15/10 = 1,5

LER = LET x FP = 18.343,86 x 1,5 = 27.515,79


(16)

65

Lampiran 3 Nomogram Untuk Mencari ITP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0,5 2,0 1,0 5,0 0,5 1 5 10 50 100 500 1.000 5.000 10.000

DDT

LER

FR

ITP

ITP

1 2 3

G = log = (log w - log ) IPo - Ipt b r

4,2 - 1,5 P = 8,16 t IPt = 2,5 IPo = > 4


(17)

66

Lampiran 4 List Program unit perkerasan;

interface uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, ComCtrls, Menus, StdCtrls, ExtCtrls, Math;

type

TForm1 = class(TForm) TAB: TPageControl; LHR: TTabSheet;

PARAMETER: TTabSheet; MATERIAL: TTabSheet; Image2: TImage;

Image3: TImage; Image4: TImage; Image5: TImage; Image6: TImage; Image7: TImage; Image8: TImage; Label1: TLabel; Label2: TLabel; Label3: TLabel; Label4: TLabel; Label5: TLabel; Label6: TLabel; Label7: TLabel; Image1: TImage; Label8: TLabel; mp: TEdit; bus: TEdit; tr1: TEdit; tr2: TEdit; tr3: TEdit; tr4: TEdit; tr5: TEdit; tr6: TEdit; tr7: TEdit; c1txt: TEdit; c2txt: TEdit; c3txt: TEdit; c4txt: TEdit; c5txt: TEdit; c6txt: TEdit; c7txt: TEdit;


(18)

67

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

c8txt: TEdit; c9txt: TEdit; b1txt: TEdit; b2txt: TEdit; b3txt: TEdit; b4txt: TEdit; b5txt: TEdit; b6txt: TEdit; Label10: TLabel; Label11: TLabel; Label12: TLabel; Label9: TLabel; Label13: TLabel; Label14: TLabel; Label15: TLabel; Label16: TLabel; Label17: TLabel; Label18: TLabel; Label19: TLabel; Label20: TLabel; lajurtxt: TEdit; arahtxt: TEdit; cbrtxt: TEdit; urtxt: TEdit; frtxt: TEdit;

GroupBox1: TGroupBox; Label21: TLabel;

Label22: TLabel; ipotxt: TEdit; ipttxt: TEdit; waktutxt: TEdit; Label23: TLabel; Label24: TLabel; Label25: TLabel; LE: TTabSheet; Label26: TLabel; Label27: TLabel; Label28: TLabel; Label29: TLabel; Label30: TLabel; Label31: TLabel; Label32: TLabel; Label33: TLabel; Label34: TLabel; Label35: TLabel; Label36: TLabel;


(19)

68

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) Label37: TLabel;

leptxt: TEdit; leatxt: TEdit; lettxt: TEdit; lertxt: TEdit; ddttxt: TEdit; itptxt: TEdit; d1txt: TEdit; d2txt: TEdit; a1txt: TEdit; a2txt: TEdit; a3txt: TEdit;

JenisBahan: TGroupBox; RadioButton1: TRadioButton; ComboBox1: TComboBox; RadioButton2: TRadioButton; RadioButton3: TRadioButton; RadioButton4: TRadioButton; RadioButton5: TRadioButton; RadioButton6: TRadioButton; GroupBox2: TGroupBox; GroupBox3: TGroupBox; ComboBox2: TComboBox; ComboBox3: TComboBox; ComboBox4: TComboBox; ComboBox5: TComboBox; ComboBox6: TComboBox; RadioButton7: TRadioButton; RadioButton8: TRadioButton; RadioButton9: TRadioButton; RadioButton10: TRadioButton; RadioButton11: TRadioButton; RadioButton12: TRadioButton; RadioButton13: TRadioButton; RadioButton14: TRadioButton; RadioButton15: TRadioButton; RadioButton16: TRadioButton; ComboBox7: TComboBox; ComboBox8: TComboBox; ComboBox9: TComboBox; ComboBox10: TComboBox; ComboBox11: TComboBox; ComboBox12: TComboBox; ComboBox13: TComboBox; ComboBox14: TComboBox; ComboBox15: TComboBox;


(20)

69

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) ComboBox16: TComboBox;

RadioButton17: TRadioButton; RadioButton18: TRadioButton; RadioButton19: TRadioButton; ComboBox17: TComboBox; ComboBox18: TComboBox; ComboBox19: TComboBox; RadioButton20: TRadioButton; ComboBox20: TComboBox; Image9: TImage;

Image10: TImage; Image11: TImage; Image12: TImage; L1TXT: TEdit; L2TXT: TEdit; L3TXT: TEdit; Button2: TButton; HITUNG: TButton; Label38: TLabel; Label39: TLabel; Label40: TLabel; Label41: TLabel; Label42: TLabel; Label43: TLabel; Label44: TLabel; Label45: TLabel; Label46: TLabel; Label47: TLabel; Image13: TImage; b7txt: TEdit; b8txt: TEdit; b9txt: TEdit; ipeltxt: TEdit; iurtxt: TEdit; Label48: TLabel; d3txt: TEdit;

procedure HITUNGClick(Sender: TObject); procedure Button2Click(Sender: TObject); procedure LEShow(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject);

procedure RadioButton1Click(Sender: TObject); procedure RadioButton5Click(Sender: TObject); procedure RadioButton17Click(Sender: TObject); procedure RadioButton7Click(Sender: TObject); procedure RadioButton14Click(Sender: TObject); procedure RadioButton2Click(Sender: TObject);


(21)

70

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

procedure RadioButton3Click(Sender: TObject); procedure RadioButton4Click(Sender: TObject); procedure RadioButton6Click(Sender: TObject); procedure RadioButton8Click(Sender: TObject); procedure RadioButton9Click(Sender: TObject); procedure RadioButton10Click(Sender: TObject); procedure RadioButton11Click(Sender: TObject); procedure RadioButton12Click(Sender: TObject); procedure RadioButton13Click(Sender: TObject); procedure RadioButton15Click(Sender: TObject); procedure RadioButton16Click(Sender: TObject); procedure RadioButton18Click(Sender: TObject); procedure RadioButton19Click(Sender: TObject); procedure RadioButton20Click(Sender: TObject); procedure ComboBox1Change(Sender: TObject); procedure ComboBox2Change(Sender: TObject); procedure ComboBox3Change(Sender: TObject); procedure ComboBox4Change(Sender: TObject); procedure ComboBox5Change(Sender: TObject); procedure ComboBox6Change(Sender: TObject); procedure ComboBox7Change(Sender: TObject); procedure ComboBox8Change(Sender: TObject); procedure ComboBox9Change(Sender: TObject); procedure ComboBox10Change(Sender: TObject); procedure ComboBox11Change(Sender: TObject); procedure ComboBox12Change(Sender: TObject); procedure ComboBox13Change(Sender: TObject); procedure ComboBox14Change(Sender: TObject); procedure ComboBox15Change(Sender: TObject); procedure ComboBox16Change(Sender: TObject); procedure ComboBox17Change(Sender: TObject); procedure ComboBox18Change(Sender: TObject); procedure ComboBox19Change(Sender: TObject); procedure ComboBox20Change(Sender: TObject); private

{ Private declarations } public

Lapis1: string; Lapis2: string; Lapis3: string; AppPath: string;

procedure GambarLapisan(D1:real;D2:real;D3:real); procedure SetLapis1(s: string);

procedure SetLapis2(s: string); procedure SetLapis3(s: string); { Public declarations }


(22)

71

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) end;

var

Form1: TForm1; implementation {$R *.dfm}

function FindITP(LER:real;FR:real;GT:Real;DDT:real):real; var

Awal, Tengah, Akhir:real; MaxLoop:integer;

i:integer; LogWT18:real; Hasil:real;

NilaiITPCoba:real; begin

MaxLoop:=200000;

LogWT18:=Log10(LER*3650.0); NilaiITPCoba:=100000;

Awal:=0;

Akhir:=NilaiITPCoba; Tengah:=Akhir; i:=0;

Hasil:=9.36* Log10(NilaiITPCoba/2.54+1.0)-0.20+ Gt/(0.40+1094/power((NilaiITPCoba/2.54+1),5.19))+ Log10(1/FR)+0.372*(DDT-3.0);

while (abs(LogWT18-Hasil)>=0.1) and (i<=MaxLoop) do begin

if(Hasil<LogWT18) then begin

NilaiITPCoba:=(Akhir+Awal)/2; Awal:=NilaiITPCoba;

Akhir:=Tengah; end

else begin

NilaiITPCoba:=(Akhir+Awal)/2; Tengah:=Akhir;

Akhir:=NilaiITPCoba; end;


(23)

72

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

Gt/(0.40+1094/power((NilaiITPCoba/2.54+1),5.19))+Log10(1/FR)+0.372*(DDT-3.0);

inc(i); end; i:=0;

Awal:=Hasil; Akhir:=Hasil;

while (abs(LogWT18-Hasil)>=0.001) and (i<=MaxLoop) do begin

if(Awal>=Hasil) then

NilaiITPCoba:=NilaiITPCoba-0.0001 else

NilaiITPCoba:=NilaiITPCoba+0.0001; if((NilaiITPCoba/2.54+1.0)<0) then begin

FindITP:=Akhir;

Application.MessageBox(PChar('Tidak dapat mencari nilai ITP terdekat'+#13+

'Kemungkinan ada kesalahan parameter'+#13+#13+

'Untuk ITP='+Format('%.4g',[Akhir])+#13+'Memiliki Selisih :'+ Format('%.4g',[abs(LogWT18-Akhir)])),PChar('Warning')); exit;

end;

Awal:=Hasil; //untuk test kecenderungan menjadi naik atau turun? Hasil:=9.36* Log10(NilaiITPCoba/2.54+1.0)-0.20+

Gt/(0.40+1094/power((NilaiITPCoba/2.54+1),5.19))+ Log10(1/FR)+0.372*(DDT-3.0);

inc(i); end;

if(i>MaxLoop) then begin

Application.MessageBox(PChar('Tidak Dapat Mencari ITP Terdekat:'+ #13+'Selisih :'+Format('%.4g',[Abs(Hasil-LogWt18)])),PChar('Warning')); end;

FindITP:=NilaiITPCoba; end;

function ToFloat(s:string):real; var p:real;

begin try


(24)

73

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) except

p:=0; end;

ToFloat:=p; end;

function ToInt(s:string):integer; var p:integer;

begin try

p:=StrToInt(s); except

p:=0; end; ToInt:=p; end;

procedure TForm1.HITUNGClick(Sender: TObject); var

cbr, ddt,a,b,awal,akhir,mpawal,bsawal,t1awal,t2awal,t3awal,t4awal,t5awal, t6awal,mpakhir,bsakhir,t1akhir,t2akhir,t3akhir,t4akhir,t5akhir,

t6akhir,c1,c2,c3,c4,c5,c6,c7,c8,c9,e1,e2,e3,e4,e5,e6,e7,e8,s1,s21,s22,s31,s32, s41,s42,s51,s52,s61,s62,s63,s71,s72,s81,s82,s83,lep1,lep2,lep3,lep4,lep5, lep6,lep7,lep8,lea1,lea2,lea3,lea4,lea5,lea6,lea7,lea8,lep,lea,let,ler,ipel, iur,pel,ur, cm,x,y,ITP,ipo,ipt,ip,a1,a2,a3,a4,a5: real;

Gt,d1,d2,d3,fr,d,mp1,bs1,t1,t2,t3,t4,t5,t6,t7:real; b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7,b8,b9:integer;

begin

HITUNG.Enabled:=false; mp1:=ToFloat(mp.text); bs1:=ToFloat(bus.text); t1:=ToFloat(tr1.text); t2:=ToFloat(tr2.text); t3:=ToFloat(tr3.text); t4:=ToFloat(tr4.text); t5:=ToFloat(tr5.text); t6:=ToFloat(tr6.text); t7:=ToFloat(tr7.text); ipel:=ToFloat(ipeltxt.Text); iur:=ToFloat(iurtxt.Text); pel:=ToFloat(waktutxt.text); ur:=ToFloat(urtxt.text); a:=1+ipel/100;


(25)

74

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) awal:=power(a,pel);

akhir:=power(b,ur); mpawal:=mp1*awal; bsawal:=bs1*awal; t1awal:=t1*awal; t2awal:=t2*awal; t3awal:=t3*awal; t4awal:=t4*awal; t5awal:=t5*awal; t6awal:=t6*awal;

mpakhir:=mpawal*akhir; bsakhir:=bsawal*akhir; t1akhir:=t1awal*akhir; t2akhir:=t2awal*akhir; t3akhir:=t3awal*akhir; t4akhir:=t4awal*akhir; t5akhir:=t5awal*akhir; t6akhir:=t6awal*akhir; b1:=ToInt(b1txt.Text); b2:=ToInt(b2txt.Text); b3:=ToInt(b3txt.Text); b4:=ToInt(b4txt.Text); b5:=ToInt(b5txt.Text); b6:=ToInt(b6txt.Text); b7:=ToInt(b7txt.Text); b8:=ToInt(b8txt.Text); b9:=ToInt(b9txt.Text); c1:=ToFloat(c1txt.Text); c2:=ToFloat(c2txt.Text); c3:=ToFloat(c3txt.Text); c4:=ToFloat(c4txt.Text); c5:=ToFloat(c5txt.Text); c6:=ToFloat(c6txt.Text); c7:=ToFloat(c7txt.Text); c8:=ToFloat(c8txt.Text); c9:=ToFloat(c9txt.Text); s1:=(0.5*b1/8.16); s21:=(0.34*b2/8.16); s22:=(0.66*b2/8.16); s31:=(0.34*b3/8.16); s32:=(0.66*b3/8.16);


(26)

75

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) s41:=(0.34*b4/8.16);

s42:=(0.66*b4/8.16); s51:=(0.25*b5/8.16); s52:=(0.75*b5/8.16); s61:=(0.17*b6/8.16); s62:=(0.35*b6/8.16); s63:=(0.24*b6/8.16); s71:=(0.18*b7/8.16); s72:=(0.41*b7/8.16); s81:=(0.18*b8/8.16); s82:=(0.28*b8/8.16); s83:=(0.54*b8/8.16);

e1:=power(s1,4)+power(s1,4); e2:=power(s21,4)+power(s22,4); e3:=power(s31,4)+power(s32,4); e4:=power(s41,4)+power(s42,4); e5:=power(s51,4)+0.086*power(s52,4);

e6:=power(s61,4)+power(s62,4)+2*power(s63,4); e7:=power(s71,4)+2*power(s72,4);

e8:=power(s81,4)+power(s82,4)+0.086*power(s83,4); lep1:=c1*mpawal*e1;

lep2:=c2*bsawal*e2; lep3:=c3*t1awal*e3; lep4:=c4*t2awal*e4; lep5:=c5*t3awal*e5; lep6:=c6*t4awal*e6; lep7:=c7*t5awal*e7; lep8:=c8*t6awal*e8;

lep:=lep1+lep2+lep3+lep4+lep5+lep6+lep7+lep8; LEPTXT.Text:=FloatTOSTR(LEP);

lea1:=c1*mpakhir*e1; lea2:=c2*bsakhir*e2; lea3:=c3*t1akhir*e3; lea4:=c4*t2akhir*e4; lea5:=c5*t3akhir*e5; lea6:=c6*t4akhir*e6; lea7:=c7*t5akhir*e7; lea8:=c8*t6akhir*e8;

lea:=lea1+lea2+lea3+lea4+lea5+lea6+lea7+lea8; LEATXT.Text:=FloatTOSTR(LEA);

//Format('%.6g',[lea]); let:=0.5*(lep+lea);


(27)

76

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) LETTXT.Text:=FloatTOSTR(LET); //Format('%.6g',[let]);

ler:=let*ur/10;

LERTXT.Text:=FloatTOSTR(LER); //Format('%.6g',[ler]);

cbr := ToFloat(cbrtxt.text); ddt:=4.3*log10(cbr)+1.7;

DDTTXT.Text:=FloatTOSTR(DDT); //Format('%.3g',[ddt]);

fr:=ToFloat(frtxt.text); ipo:=ToFloat(ipotxt.text); ipt:=ToFloat(ipttxt.text); ip:=ipo-ipt;

Gt:=log10(ip/2.7);

ITPTXT.Text:=Format('%.6g',[FindITP(LER,FR,GT,DDT)]); //a:=strtofloat(combobox1.text);

//edit2.text:=floattostr(a); //if

//a1:=strtofloat(combobox1.text); //then a1txt.text:=floattostr(a1); //a12:=strtofloat(combobox1.text); //a11:=strtofloat(combobox1.text); //a2:=strtofloat(A2TXT.text); //a3:=strtofloat(A3TXT.text); //itp=a1d1+a2d2+a3d3

itp:=FindITP(LER,FR,GT,DDT); d1:=ToFloat(D1TXT.text); d2:=ToFloat(D2TXT.text); a1:=ToFloat(a1TXT.text); a2:=ToFloat(a2TXT.text); a3:=ToFloat(a3TXT.text); x:=(a1*d1)+(a2*d2); y:=itp-x;

d3:=round(y/a3);


(28)

77

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) //menggambar..

GambarLapisan(D1,D2,D3); HITUNG.Enabled:=true; end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject); begin

CLOSE; end;

procedure TForm1.GambarLapisan(D1:real;D2:real;D3:real); var

Pos1, Pos2, Pos3:integer; //posisi y dari Image begin

Pos1:=296;

Image9.Height:=Round(100*D1/(D1+D2+D3)); Pos2:= Pos1+Image9.Height;

Image10.Height:=Round(100*D2/(D1+D2+D3)); Image10.Top:=Pos2;

Pos3:=Pos2+Image10.Height;

Image11.Height:=Round(100*D3/(D1+D2+D3)); Image11.Top:=Pos3;

{L1Txt.Top:=Pos1; L2Txt.Top:=Pos2; L3Txt.Top:=Pos3;} end;

procedure TForm1.LEShow(Sender: TObject); begin

try

Image9.Picture.LoadFromFile(Lapis1); Image10.Picture.LoadFromFile(Lapis2); Image11.Picture.LoadFromFile(Lapis3); except

end; end;

procedure TForm1.SetLapis1(s: string); begin

end;


(29)

78

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) begin

end;

procedure TForm1.SetLapis3(s: string); begin

end;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); //D:vin-ta\bm.exe

var i:integer; pos:integer; begin

AppPath:=Application.ExeName; pos:=Length(AppPath);

for i:=length(AppPath) downto 1 do begin

if AppPath[i]='\' then begin

Pos:=i; break; end; end;

AppPath:=Copy(AppPath,1,Pos); end;

procedure TForm1.RadioButton1Click(Sender: TObject); begin

Lapis1:=AppPath+'Lapisan\Laston.wmf'; L1TXT.Text:='LASTON'

end;

procedure TForm1.RadioButton5Click(Sender: TObject); begin

lapis1:=AppPath+'Lapisan\Lapen.wmf'; L1TXT.Text:='LAPEN (mekanis)' end;

procedure TForm1.RadioButton17Click(Sender: TObject); begin

Lapis3:=AppPath+'Lapisan\Sirtu.wmf'; L3TXT.Text:='Sirtu/pitrun (kelas A)' end;


(30)

79

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

procedure TForm1.RadioButton7Click(Sender: TObject); begin

Lapis2:=AppPath+'Lapisan\LastonAtas.wmf'; L2TXT.Text:='LASTON ATAS'

end;

procedure TForm1.RadioButton14Click(Sender: TObject); begin

Lapis2:=AppPath+'Lapisan\btpecah.wmf'; L2TXT.Text:='Batu Pecah (kelas A)' end;

procedure TForm1.RadioButton2Click(Sender: TObject); begin

L1TXT.Text:='Asbuton' end;

procedure TForm1.RadioButton3Click(Sender: TObject); begin

L1TXT.Text:='HRA' end;

procedure TForm1.RadioButton4Click(Sender: TObject); begin

L1TXT.Text:='Aspal Macadam' end;

procedure TForm1.RadioButton6Click(Sender: TObject); begin

L1TXT.Text:='LAPEN (manual)' end;

procedure TForm1.RadioButton8Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='LAPEN (mekanis)' end;

procedure TForm1.RadioButton9Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='LAPEN (manual)' end;

procedure TForm1.RadioButton10Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='Stab. Tanah dengan Semen' end;


(31)

80

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

procedure TForm1.RadioButton11Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='Stab. Tanah dengan Kapur' end;

procedure TForm1.RadioButton12Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='Pondasi Macadam (basah)' end;

procedure TForm1.RadioButton13Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='Pondasi Macadam (kering)' end;

procedure TForm1.RadioButton15Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='Batu Pecah (kelas B)' end;

procedure TForm1.RadioButton16Click(Sender: TObject); begin

L2TXT.Text:='Batu Pecah (kelas C)' end;

procedure TForm1.RadioButton18Click(Sender: TObject); begin

L3TXT.Text:='Sirtu/pitrun (kelas B)' end;

procedure TForm1.RadioButton19Click(Sender: TObject); begin

L3TXT.Text:='Sirtu/pitrun (kelas C)' end;

procedure TForm1.RadioButton20Click(Sender: TObject); begin

L3TXT.Text:='Tanah/Lempung Kepasiran' end;

procedure TForm1.ComboBox1Change(Sender: TObject); var a1:real;

begin

a1:=strtofloat(combobox1.text); a1TXT.Text:=floattostr(a1);


(32)

81

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) end;

procedure TForm1.ComboBox2Change(Sender: TObject); var a1:real;

begin

a1:=strtofloat(combobox2.text); a1TXT.Text:=floattostr(a1); end;

procedure TForm1.ComboBox3Change(Sender: TObject); var a1:real;

begin

a1:=strtofloat(combobox3.text); a1TXT.Text:=floattostr(a1); end;

procedure TForm1.ComboBox4Change(Sender: TObject); var a1:real;

begin

a1:=strtofloat(combobox4.text); a1TXT.Text:=floattostr(a1); end;

procedure TForm1.ComboBox5Change(Sender: TObject); var a1:real;

begin

a1:=strtofloat(combobox5.text); a1TXT.Text:=floattostr(a1); end;

procedure TForm1.ComboBox6Change(Sender: TObject); var a1:real;

begin

a1:=strtofloat(combobox6.text); a1TXT.Text:=floattostr(a1); end;

procedure TForm1.ComboBox7Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox7.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2);


(33)

82

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

end;

procedure TForm1.ComboBox8Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox8.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox9Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox9.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox10Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox10.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox11Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox11.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox12Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox12.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox13Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox13.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;


(34)

83

Lampiran 4 List Program (Lanjutan)

procedure TForm1.ComboBox14Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox14.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox15Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox15.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox16Change(Sender: TObject); var a2:real;

begin

a2:=strtofloat(combobox16.text); a2TXT.Text:=floattostr(a2); end;

procedure TForm1.ComboBox17Change(Sender: TObject); var a3:real;

begin

a3:=strtofloat(combobox17.text); a1TXT.Text:=floattostr(a3);

end;

procedure TForm1.ComboBox18Change(Sender: TObject); var a3:real;

begin

a3:=strtofloat(combobox18.text); a3TXT.Text:=floattostr(a3); end;

procedure TForm1.ComboBox19Change(Sender: TObject); var a3:real;

begin

a3:=strtofloat(combobox19.text); a3TXT.Text:=floattostr(a3);


(35)

84

Lampiran 4 List Program (Lanjutan) end;

procedure TForm1.ComboBox20Change(Sender: TObject); var a3:real;

begin

a3:=strtofloat(combobox20.text); a3TXT.Text:=floattostr(a3);

end; end.


(36)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam mendesain konstruksi perkerasan lentur jalap harus dilakukan perencanaan tebal masing-masing lapisan perkerasan. Untuk merencanakan tebal masing-masing lapisan perkerasan, perlu diperhatikan daya dukung tanah dasar,


(37)

2

beban lalu lintas yang akan dipikul, keadaan lingkungan, jenis lapisan yang akan dipilih berdasarkan pada metode yang akan digunakan.

Terdapat beberapa metode untuk merencanakan tebal perkerasan lentur yang telah dikembangkan di berbagai negara, seperti :

1. Metode AASHTO, di Amerika Serikat.

2. Metode Bina Marga, di Indonesia.

3. Metode NAASRA, di Australia.

4. Metode Road Note 29, di Inggris.

5. Metode Asphalt Institute, di Amerika Serikat.

Masih terdapat banyak metode lain, tetapi pembahasan pada tugas akhir ini dibatasi pada metode Bina Marga.

Untuk menentukan tebal perkerasan jalan perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditentukan. Dalam melakukan perhitungan, dapat terjadi kesalahan karena kurang teliti. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah program komputer untuk menghindari kesalahan yang terjadi akibat kurang teliti. Perhitungan dengan program komputer ini dapat menghemat waktu perhitungan.

Sekarang ini sudah terdapat banyak program komputer untuk menghitung tebal perkerasan jalan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Pada Tugas Akhir ini bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah Delphi, karena mudah digunakan dan menghasilkan tampilan yang bagus. Selain itu program yang dihasilkan berbasis windows, yang saat ini sudah sangat dikenal, sehingga program ini dapat digunakan oleh siapa saja.


(38)

3

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan program komputer ini adalah untuk: 1. Memudahkan dalam perhitungan tebal perkerasan lentur jalan raya.

2. Menyingkat waktu perhitungan.

3. Mengurangi terjadinya kesalahan (human error) dalam perhitungan. 4. Mendapatkan hasil perhitungan dengan tingkat akurasi yang lebih baik.

Sedangkan tujuan dari pembuatan program komputer ini adalah untuk membandingkan hasil perhitungan antara perhitungan secara manual dengan perhitungan menggunakan program komputer.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah :

1. Perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur jalan raya metode Bina Marga.

2. Pembuatan program komputer untuk mennghitung tebal lapisan perkerasan

lentur jalan raya metode Bina Marga dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.

1.4 Program Kerja

Program kerja dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menentukan tujuan. Selanjutnya dilakukan studi pustaka dan menentukan metode yang akan digunakan. Kemudian dimulai pembuatan program komputer, dan dilakukan studi kasus dengan menggunakan data lapangan, sehingga diperoleh kesimpulan. Susunan program kerja tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.


(39)

4

IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN

STUDI PUSTAKA

1.Bahasa Pemrograman

Delphi

2.Perkerasan Lentur

3.Metode Bina Marga

PEMBUATAN PROGRAM

STUDI KASUS 1.Perhitungan secara

manual.

2.Perhitungan menggunakan

program komputer

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI MULAI


(40)

57

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada Tugas Akhir dibuat suatu program untuk menghitung tebal perkerasan lentur jalan raya menggunakan metode Bina Marga. Program tersebut dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.


(41)

58

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Progam komputer yang dibuat pada Tugas Akhir ini mudah dioperasikan oleh

siapa saja, karena menggunakan tampilan Windows yang sudah dikenal (user

friendly).

2. Hasil perhitungan tebal lapisan perkerasan dengan menggunakan program

komputer lebih tipis 11 cm daripada hasil perhitungan secara manual, bila digunakan bahan perkerasan yang sama.

3. Pada perhitungan manual diperoleh tebal lapisan pondasi bawah (D3) setebal

42 cm, sedangkan pada perhitungan dengan menggunakan program komputer diperoleh tebal lapisan pondasi bawah (D3) setebal 31 cm. Adanya perbedaan

hasil perhitungan tersebut dikarenakan pembulatan ke atas pada perhitungan manual. Perbedaan hasil perhitungan dapat juga dikarenakan pada perhitungan

manual saat mencari nilai ITP dengan menggunakan nomogram penarikan

garis yang dilakukan kurang tepat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penyempurnaan program komputer dengan menambah perhitungan

menggunakan metode perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur yang lain.

2. Memperbaiki tampilan desain dari program komputer.

3. Penambahan perhitungan pada program komputer untuk mengatasi bila


(42)

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (1983), Buku

Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya, No.01/PD/B/1983, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

2. Departemen Pekerjaan Umum (1987), Petunjuk Perencanaan Tebal

Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, SKBI – 2.3.26.1987, UDC : 625.73 (02), Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

3. Martina, Inge (2002), 36 Jam Belajar Komputer Database Client/Server

Menggunakan Delphi, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

4. Martina, Inge (2004), 36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Visual

Borland Delphi 6, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

5. Pranata, Antony (1997), Pemrograman Borland Delphi, Penerbit ANDI,

Yogyakarta.

6. Saodang, Hamirhan, (2005), Konstruksi Jalan Raya Buku 2 Perancangan

Perkerasan Jalan Raya, Penerbit NOVA, Bandung.

7. Sukirman, Silvia (1993), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit NOVA,

Bandung.

8. www.jasamarga.com, diakses tanggal 14 Agustus 2005.


(1)

beban lalu lintas yang akan dipikul, keadaan lingkungan, jenis lapisan yang akan dipilih berdasarkan pada metode yang akan digunakan.

Terdapat beberapa metode untuk merencanakan tebal perkerasan lentur yang telah dikembangkan di berbagai negara, seperti :

1. Metode AASHTO, di Amerika Serikat. 2. Metode Bina Marga, di Indonesia. 3. Metode NAASRA, di Australia. 4. Metode Road Note 29, di Inggris.

5. Metode Asphalt Institute, di Amerika Serikat.

Masih terdapat banyak metode lain, tetapi pembahasan pada tugas akhir ini dibatasi pada metode Bina Marga.

Untuk menentukan tebal perkerasan jalan perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditentukan. Dalam melakukan perhitungan, dapat terjadi kesalahan karena kurang teliti. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah program komputer untuk menghindari kesalahan yang terjadi akibat kurang teliti. Perhitungan dengan program komputer ini dapat menghemat waktu perhitungan.

Sekarang ini sudah terdapat banyak program komputer untuk menghitung tebal perkerasan jalan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Pada Tugas Akhir ini bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah Delphi, karena mudah digunakan dan menghasilkan tampilan yang bagus. Selain itu program yang dihasilkan berbasis windows, yang saat ini sudah sangat dikenal, sehingga program ini dapat digunakan oleh siapa saja.


(2)

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan program komputer ini adalah untuk: 1. Memudahkan dalam perhitungan tebal perkerasan lentur jalan raya. 2. Menyingkat waktu perhitungan.

3. Mengurangi terjadinya kesalahan (human error) dalam perhitungan. 4. Mendapatkan hasil perhitungan dengan tingkat akurasi yang lebih baik.

Sedangkan tujuan dari pembuatan program komputer ini adalah untuk membandingkan hasil perhitungan antara perhitungan secara manual dengan perhitungan menggunakan program komputer.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah :

1. Perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur jalan raya metode Bina Marga. 2. Pembuatan program komputer untuk mennghitung tebal lapisan perkerasan

lentur jalan raya metode Bina Marga dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.

1.4 Program Kerja

Program kerja dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menentukan tujuan. Selanjutnya dilakukan studi pustaka dan menentukan metode yang akan digunakan. Kemudian dimulai pembuatan program komputer, dan dilakukan studi kasus dengan menggunakan data lapangan, sehingga diperoleh kesimpulan. Susunan program kerja tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.


(3)

IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN

STUDI PUSTAKA 1.Bahasa Pemrograman

Delphi

2.Perkerasan Lentur 3.Metode Bina Marga

PEMBUATAN PROGRAM

STUDI KASUS 1.Perhitungan secara

manual.

2.Perhitungan menggunakan program komputer

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI MULAI


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada Tugas Akhir dibuat suatu program untuk menghitung tebal perkerasan lentur jalan raya menggunakan metode Bina Marga. Program tersebut dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.


(5)

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Progam komputer yang dibuat pada Tugas Akhir ini mudah dioperasikan oleh siapa saja, karena menggunakan tampilan Windows yang sudah dikenal (user friendly).

2. Hasil perhitungan tebal lapisan perkerasan dengan menggunakan program komputer lebih tipis 11 cm daripada hasil perhitungan secara manual, bila digunakan bahan perkerasan yang sama.

3. Pada perhitungan manual diperoleh tebal lapisan pondasi bawah (D3) setebal 42 cm, sedangkan pada perhitungan dengan menggunakan program komputer diperoleh tebal lapisan pondasi bawah (D3) setebal 31 cm. Adanya perbedaan hasil perhitungan tersebut dikarenakan pembulatan ke atas pada perhitungan manual. Perbedaan hasil perhitungan dapat juga dikarenakan pada perhitungan manual saat mencari nilai ITP dengan menggunakan nomogram penarikan garis yang dilakukan kurang tepat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Penyempurnaan program komputer dengan menambah perhitungan

menggunakan metode perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur yang lain. 2. Memperbaiki tampilan desain dari program komputer.

3. Penambahan perhitungan pada program komputer untuk mengatasi bila digunakan untuk perencanaan overlay.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (1983), Buku Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya,

No.01/PD/B/1983, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

2. Departemen Pekerjaan Umum (1987), Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, SKBI – 2.3.26.1987, UDC : 625.73 (02), Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. 3. Martina, Inge (2002), 36 Jam Belajar Komputer Database Client/Server

Menggunakan Delphi, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

4. Martina, Inge (2004), 36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Visual Borland Delphi 6, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

5. Pranata, Antony (1997), Pemrograman Borland Delphi, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

6. Saodang, Hamirhan, (2005), Konstruksi Jalan Raya Buku 2 Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Penerbit NOVA, Bandung.

7. Sukirman, Silvia (1993), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit NOVA, Bandung.

8. www.jasamarga.com, diakses tanggal 14 Agustus 2005.