Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Sebuah Pabrik Kimia di Kota Tangerang.

(1)

ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Sebuah Pabrik Kimia Di Kota Tangerang,

Acintya Dimitri, 2007, Pembimbing : 1. Felix Kasim, dr. M.Kes 2. July Ivone, dr. M.S

Alat pelindung diri merupakan bagian yang penting pada program K3, terutama pada Keselamatan Kerja. Penggunaan alat pelindung diri ini seharusnya mendapatkan perhatian dan sorotan yang penting oleh pihak – pihak terkait antara lain oleh pihak perusahaan, Departemen Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan. Alat pelindung diri kadang terbengkalai dikarenakan tingkat pendidikan pekerja yang rendah, karena rata – rata tingkat pendidikan hanya sampai SMP dan SMA bahkan ada yang hanya sampai SD. Tetapi karena mereka sadar akan bahayanya, membuat mereka taat dalam penggunaan alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja dengan menggunakan angket dan kuesioner.

Sampel yaitu pekerja di sebuah pabrik kimia di Kota Tangerang. Sampel berjumlah 35 orang. Pengumpulan data penelitian diperoleh secara primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah cross sectional

Dari penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pekerja di pabrik kimia di Kota Tangerang memiliki pengetahuan 79,70 % , sikap 86,29 % dan perilaku 79,45 % yang dapat dikatakan baik terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja dikarenakan pihak pimpinan mempunyai peran penting dalam mensosialisasikan dan memberikan teladan kepada pekerjanya. Di kemudian hari diharapkan perusahaan bekerja sama dengan pihak terkait untuk tetap mensosialisasikan dan mengadakan training penggunaan alat pelindung diri.

Kata Kunci : pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap penggunaan alat pelindung diri.


(2)

ABSTRACT

The Description of Knowledge, Attitude and Behaviour of the Employee on using the Safety Tool in Chemical Factory in Tangerang City

Acintya Dimitri, 2007, Tutor : 1st Felix Kasim, dr. M.Kes 2nd July Ivone, dr. M.S.

The safety tool is a crucial part in K3 programme, especially in job safety. The

use of safety tool should be noticed by related sides such as the company, the manpower department, and health department. The safety tool is sometimes being ignored due to the education level of the employees which most of them are from the junior and an senoir high school even some of them are from the elementary school but they used the safety tools because they realize about the danger. The purpose of the research is to know the description of knowledge, attitude and behaviour of the employees on using the safety tool when they are working.

The sample were 35 worker of a chemical factory in Tangerang. The research data are collected in primary and secondary manner. The methode used was cross sectional.

From the research which is done, it is concluded that the employee of chemical factory in Tangerang have good knowledge 79,70 %, attitude 86,29 %, and behaviour 79,45 % to use the safety tool in working bacause the factory management place role actively, in socializing and giving guidance to the worker. In the future, we hope that the company have a good relations with the other management to keep in socializing and held a training about using the safety tool.

Key Word : knowledge, attitude and behaviour on using the safety tool


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang... 1

I.2. Identifikasi Masalah... 2

I.3. Manfaat Penelitian ... 2

I.4. Tujuan penelitian ... 2

I.5. Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 2

I.5.1. Bagi Institusi dan Perusahaan ... 2

I.5.2. Bagi Dinas Kesehatan dan Departemen Tenaga Kerja ... 2

I.5.3. Bagi Masyarakat dan Pekerja Pabrik ... 3

I.6. Kerangka Pemikiran ... 3

I.7. Metodologi Penelitian... 3

I.8. Lokasi dan waktu penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecelakaan Kerja dan Pencegahannya... 4

2.1.1 Definisi... 4

2.1.2 Kerugian yang disebabkan kecelakaan kerja ... 5

2.1.3 Klasifikasi kecelakaan akibat kerja... 5


(4)

2.1.4 Sebab – sebab kecelakaan dan analisanya ... 8

2.1.5 Pencegahan... 10

2.2. Perundang – Undangan Dalam Keselamatan Kerja ... 11

2.2.1 Umum... 11

2.2.2 Undang – Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ... 12

2.3. Pembersihan ... 12

2.4. Penyekatan dan Pemberian Tameng Pada Pekerja... 13

2.5. Perlindungan Perorangan ... 13

2.6. Pemilihan APD di Perusahaan ... 14

2.7. Jenis – Jenis APD... 15

2.8. Pemeliharaan APD ... 23

BAB 3 Metodolgi Penelitian 3.1. Metodologi Penelitian ... 24

3.2. Rancangan Penelitian ... 24

3.3. Instrumentasi Penelitian ... 24

3.4. Pengumpulan Data ... 25

3.4.1 Sumber Data... 25

3.4.2 Populasi ... 25

3.4.3 Sampel... 25

3.5. Pengolahan dan analisis Data... 26

3.6. Definisi Operasional... 26

3.6.1 Pengetahuan ... 26

3.6.2 Sikap... 26

3.6.3 Perilaku ... 26

3.7. Pengolahan dan Penyajian Data ... 27

3.8. Analisis Data ... 27

3.8.1 Identitas Responden ... 27

3.8.2 Pengetahuan ... 27

3.8.3 Sikap... 27

3.8.4 Perilaku ... 28


(5)

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 47

5.2. Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN... 49

RIWAYAT HIDUP ... 67


(6)

DAFTAR GAMBAR

Kacamata keselamatan biasa... 16

Goggles ( pelindung mata ) ... 16

Tameng... 17


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan...29 Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan pekerja

terhadap bahan kimia yang digunakan di pabrik...30 Tabel 4.3. Distribusi responden berdasarkan pekerja dapat menyebutkan

bahan kimia yang digunakan...30 Tabel 4.4. Distribusi responden mengenai pengetahuan akan sifat belerang / sulfur, salah satu bahan kimia yang digunakan...30 Tabel 4.5. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan akan sifat

dari belerang...31 Tabel 4.6. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan apakah mengetahui bahaya bekerja pada suhu tinggi...32 Tabel 4.7. Distribusi responden tentang tahu atau tidak cara penanganan

jika terkena bahan kimia...32 Tabel 4.8. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan apakah dapat

menyebutkan cara penanganan...32 Tabel 4.9. Distribusi responden mengenai tahu atau tidak bahaya pekerjaan pada bagian masing – masing...33 Tabel 4.10. Distribusi responden apakah dapat menyebutkan bahayanya....33 Tabel 4.11. Distribusi responden mengenai pengetahuan standart

alat pelindung diri yang harus digunakan...33 Tabel 4.12. Distribusi responden mengenai darimana standart alat

pelindung diri yang harus digunakan...34 Tabel 4.13. Distribusi responden mengenai pengetahuan apakah dapat

menyebutkan alat pelindung diri apa saja yang harus

digunakan...34 Tabel 4.14. Distribusi pengetahuan responden terhadap penggunaan

alat pelindung diri di pabrik kimia...35 Tabel 4.15. Distribusi responden mengenai penting atau tidaknya

penggunaan alat pelindung diri dalam bekerja...35


(8)

Tabel 4.16. Distribusi responden mengenai sikap saat mengetahui teman kerja tidak menggunakan alat pelindung diri...36 Tabel 4.17. Distribusi responden mengenai kecepatan perusahaan dalam

menangani kecelakaan yang terjadi di tempat kerja...36 Tabel 4.18. Distribusi responden mengenai bagaimana seharusnya

perusahaan dalam menyikapi kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja...37 Tabel 4.19. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan apakah mau berpartisipasi dalam sosialisasikan cara penggunaan alat

pelindung diri...37 Tabel 4.20. Distribusi responden mengenai sikap perusahaan apakah

mewajibkan penggunaan alat pelindung diri pada waktu

bekerja...37 Tabel 4.21. Distribusi responden mengenai sikap dari Departemen

Tenaga Kerja / Dinas Kesehatan / Pemda dalam

menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri

pada saat bekerja...38 Tabel 4.22. Distribusi responden mengenai sikap apa yang harus

Departemen Tenaga Kerja / Dinas Kesehatan / Pemda lakukan untuk menjelaskan pentingnya penggunaan

alat pelindung diri pada saat bekerja...38 Tabel 4.23. Distribusi responden mengenai apakah pihak pimpinan

dibagian anda bekerja sudah memberikan teladan dalam penggunaan alat pelindung diri...39 Tabel 4.24. Distribusi responden mengenai bagaiman seharusnya setiap

pimpinan dibagian anada bekerja...39 Tabel 4.25. Distribusi responden mengenai apa yang harus dilakukan jika terdapat ketidaksesuaian antara alat pelindung

diri yang digunakan dengan bagian / tempat bekerja...40


(9)

Tabel 4.26. Distribusi responden tentang apakah perlu tanda – tanda peringatan di tempat kerja untuk alat pelindung

diri yang digunakan...40 Tabel 4.27. Distribusi sikap responden terhadap penggunaan alat

pelindung diri yang digunakan di pabrik kimia...41 Tabel 4.28. Distribusi responden mengenai perilaku apakah selalu

menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja...41 Tabel 4.29. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan untuk

menyebutkan alat pelindung diri apa saja yang digunakan...42 Tabel 4.30. Distribusi responden mengenai alasan tidak menggunakan

alat pelindung diri...42 Tabel 4.31. Distribusi responden mengenai apakah mengerti bagaimana cara penggunaan alat pelindung diri yang dibutuhkan...43 Tabel 4.32. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan apakah

perusahaan menjelaskan cara penggunaan alat pelindung diri pada pekerjanya...43 Tabel 4.33. Distribusi responden mengenai perilaku teman kerja apakah

selalu menggunakan alat pelindung diri...43 Tabel 4.34. Distribusi responden mengenai apakah ada hukuman bagi

yang tidak menggunakan alat pelindung diri...44 Tabel 4.35. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan untuk menyebutkan

hukuman yang diberikan...44 Tabel 4.36. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan apakah di tempat / bagian tempat kerja menggunakan alat pelindung diri merupakan suatu kewajiban / keharusaan...45 Tabel 4.37. Distribusi responden mengenai kepedulian dengan kelayakan alat

pelindung diri yang dipakai pada saat kerja...45 Tabel 4.38. Distribusi responden mengenai alasan mengapa peduli dengan

kelayakan alat pelindung diri yang digunakan...45 Tabel 4.39. Distribusi perilaku responden terhadap penggunaan alat

Pelindung diri yang digunakan di pabrik kimia...46


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1... 49

LAMPIRAN 2... 54

LAMPIRAN 3... 55

LAMPIRAN 4... 57

LAMPIRAN 5... 58

LAMPIRAN 6... 62


(11)

Lampiran - 1

KUESIONER

”GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH

PABRIK KIMIA DI TANGERANG.”

IDENTITAS

Nama :

Jenis Kelamin : L / P ( lingkari )

Usia : thn

Bagian :

Pendidikan terakhir :

PENGETAHUAN

1. Apakah anda mengetahui bahan kimia yang digunakan di pabrik? a. Ya

b. Tidak

2. Jika YA, sebutkan bahan – bahan kimia tersebut : a. Belerang

b. Asam Sulfat c. Fosfor

d. Lain – lain :...

3. Apakah anda tahu sifat belerang atau sulfur, yang merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan?

a. Ya b. Tidak

4. Bila YA, apakah dibawah ini termasuk dari sifat belerang? a. Tidak larut dalam air

b. Mudah larut dalam minyak bumi, minyak tanah c. Pengahantar panas dan listrik yang buruk d. Dibakar apinya warna biru

e. Menghasilkan gas SO2 yang berbau busuk

f. Lain – lain:... g. Tidak tahu

5. Apakah anda mengetahui bahaya bekerja pada suhu tinggi ? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah anda mengetahui cara penanganan jika terkena bahan kimia? a. Ya

b. Tidak

7. Jika YA, sebutkan cara penanganannya : a. Di cuci

b. Di kompres es


(12)

50

c. Di beri salep

d. Lain – lain :... e. Tidak tahu

8. Apakah anda mengetahui bahaya pekerjaan pada bagian anda? a. Ya

b. Tidak

9. Jika YA, sebutkan bahayanya : a. Tersiram bahan kimia b. Terhirup bahan kimia c. Terkena mesin berat d. Lain - lain

10. Apakah anda mengetahui standart alat pelindung diri yang harus digunakan?

a. Ya b. Tidak

11. Jika YA, darimana anda mengetahui standart alat pelindung diri yang harus anda gunakan?

a. Perusahaan b. Teman kerja

c. Departemen Tenaga Kerja

d. Lain – lain :... 12. Alat pelindung diri apa saja yang harus digunakan ?

a. kaca mata b. Baju pelindung c. Sepatu boot

d. Lain – lain:... SIKAP

1. Menurut anda, penting atau tidak penggunaan alat pelindung diri dalam bekerja?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

2. Jika anda mengetahui bahwa teman kerja anda tidak menggunakan alat pelindung diri, apa yang akan anda lakukan?

a. Menegur

b. Melaporkan pada mandor c. Tidak peduli

3. Apakah perusahaan anda cepat tanggap dalam menangani kecelakaan yang terjadi di tempat kerja?

a. Ya

b. Ragu - ragu c. Tidak


(13)

51

4. Menurut anda bagaimana seharusnya perusahaan dalam menyikapi kecelakaan yang terjadi di tempat kerja?

a. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan b. Dibawa ke Rumah Sakit

c. Lain – lain :... d. Tidak tahu

5. Jika anda diminta untuk berpartisipasi dalam mensosialisasikan cara penggunaan alat pelindung diri, bagaimanakah sikap anda ?

a. Mau berpartisipasi b. Ragu - ragu

c. Tidak mau ikut, karena tidak peduli

6. Apakah perusahaan anda mewajibkan penggunaan alat pelindung diri pada waktu bekerja?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah Departemen Tenaga Kerja atau Dinas Kesehatan atau pemda pernah menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja ?

a. Ya

b. Ragu – ragu c. Tidak

Jika jawaban no.7 : TIDAK ; lanjutkan dengan pertanyaan di bawah ini

8. Menurut anda, apa yang harus Departemen Tenaga Kerja / Dinas Kesehatan / pemda lakukan untuk menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja?

... ... 9. Menurut anda apakah pihak pimpinan di bagian anda bekerja, sudah

memberikan teladan dalam penggunaan alat pelindung diri ? a. Ya

b. Ragu – ragu c. Tidak

Jika jawaban no.9 : TIDAK ; lanjutkan dengan pertanyaan di bawah ini

10. Menurut anda, bagaiman seharusnya sikap pimpinan di bagian anda bekerja ?

... ... 11. Apa yang harus anda lakukan jika terdapat ketidaksesuaian antara alat

pelindung diri yang digunakan dengan bagian atau tempat dimana anda bekerja ?

a. Bicara dengan pimpinan di bagian tempat anda bekerja mengenai ketidaksesuaian tersebut.


(14)

52

b. Diam saja, karena tidak perduli. c. Tidak di pakai

d. Tidak tahu

12. Apakah perlu tanda – tanda peringatan di tempat kerja untuk alat pelindung diri yang digunakan ?

a. Ya

b. Ragu – ragu c. Tidak

PERILAKU

1. Apakah anda selalu menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja? a. Ya

b. Tidak

Jika jawaban no.1 : YA ; lanjutkan dengan pertanyaan dibawah ini

2. Alat pelindung diri apa saja yang anda gunakan? a. Kaca mata

b. Alat pelindung telinga c. Tameng muka

d. Topi pelindung ( helm ) e. Tutup Kepala

f. Masker g. Sarung tangan

h. Sepatu karet / sepatu boot i. Pakaian pelindung

j. Sabuk pengaman

k. Lain – lain:...

Jika jawaban no.1 : TIDAK ; lanjutkan dengan pertanyaan dibawah ini

3. Apa alasan anda tidak menggunakan alat pelindung diri ?

... ...

4. Apakah anda mengerti bagaiamana cara menggunakan alat pelindung diri yang anda butuhkan?

a. Ya b. Tidak

Jika jawaban no.4 : TIDAK ; lanjutkan dengan pertanyaan dibawah ini

5. Apakah perusahaan anda menjelaskan cara penggunaan alat pelindung diri pada setiap pekerjanya?

a. Ya b. Tidak


(15)

53

6. Apakah teman kerja anda selalu memakai alat pelindung diri dalam bekerja ?

a. Ya

b. Tidak tahu

7. Apakah ada hukuman bagi yang tidak menggunakan alat pelindung diri? a. Ya

b. Tidak

Jika jawaban no.7 : YA ; lanjutkan dengan pertanyaan dibawah ini

8. Sebutkan hukuman yang diberikan : a. Surat peringatan

b. Di skors c. Di pecat

d. Lain - lain:... e. Tidak tahu

9. Apakah di tempat atau bagian tempat anda bekerja menggunakan alat pelindung diri merupakan suatu kewajiban atau keharusan ?

a. Ya

b. Ragu – ragu c. Tidak

10. Apakah anda perduli dengan kelayakan alat pelindung diri yang dipakai pada saat bekerja ?

a. Ya b. Tidak

Jika jawaban no.10 : TIDAK ; lanjutkan dengan pertanyaan di bawah ini

11. Mengapa anda tidak perduli dengan kelayakan alat pelindung diri yang dipakai pada saat bekerja ?

... ...

Jika jawaban no.10 : YA ; lanjutkan dengan pertanyaan di bawah ini

12. Mengapa anda perduli dengan kelayakan alat pelindung diri yang dipakai pada saat bekerja ?

... ...


(16)

54

Lampiran – 2

Data Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Juli 2004 – Juli 2006

1. JULI 2004 – 2005

• Perusahaan : 1045

Tenaga Kerja : 207.029 orang 2. JULI 2005 – 2006

• Perusahaan : 1042 • Tenaga Kerja : 209.997 orang


(17)

55

Lampiran – 3

Data laporan Jumlah Kecelakaan Kerja Juli 2004 – Juli 2006 1. Tahun 2004 :

• Juli : 104 kasus • Agustus : 121 kasus • September : 84 kasus • Oktober : 135 kasus • November : 96 kasus • Desember : 112 kasus 2. Tahun 2005

• Januari : 118 kasus • Februari : 75 kasus • Maret : 127 kasus • April : 116 kasus

• Mei : 125 kasus

• Juni : 84 kasus • Juli : 99 kasus • Agustus : 116 kasus • September : 49 kasus • Oktober : 81 kasus • November : 37 kasus • Desember : 120 kasus 3. Tahun 2006

• Januari : 108 kasus • Februari : 138 kasus • Maret : 110 kasus • April : 127 kasus

• Mei : 110 kasus


(18)

56


(19)

57

Lampiran – 4

Data kecelakaan kerja tahun 2003 – 2006 PT. Tmuraya Tunggal – Tangerang

No Nama Bagian

Tgl.

Kecelakaan Tempat Tempat Luka

1 Sjp S / A 31/07/2003 Pabrik S / A

Telapak tangan kena asam 99%

2 Ri W / T 28/04/2003 Pabrik Ibu jari digigit ular

3 Su M / T 28/08/2003 Maintenance Mata kena gram besi

4 Ri W / T 21/12/2003 Pabrik jatuh dari tangga kaki di jahit

5 Tu Keamanan 26/01/2004 Pabrik Kena petir telingnya sakit

6 MU M / T 17/02/2004 M / T Muka, leher tersiram asam

7 Sun Inventory 24/02/2004 Pabrik Telapak kaki terkena lory

8 IS Alum Padat 01/03/2004 Pabrik Alum kaki kanan tercelup bak

9 Am M / T 19/05/2004 Pabrik Tersandung kran air patah

10 Us Transportasi 24/03/2005 Pabrik Dada

11 Sup Alum Padat 25/08/2005 Pabrik Asam Kepala

12 Ka Alum Padat 31/08/2005 Pabrik Alum Jari tangan

13 Pa Sulfa acid 21/01/2006 Pabrik S / A Jari kaki


(20)

58

Lampiran –5 Proses Alur Produksi


(21)

59


(22)

60


(23)

61


(24)

62

Lampiran – 6

Kacamata keselamatan biasa (J.M. Harrington & F.S. Gill, 2003)

Gogles ( pelindung mata ) (J.M. Harrington & F.S. Gill, 2003)


(25)

63

Respirator sekali pakai dibuat dari bahan filter (J.M. Harrington & F.S. Gill, 2003)

Respirator seluruh muka, dibuat dari karet atau plastic dan dirancang untuk menutupi mulut, hidung, dan mata. (J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)


(26)

64

Respirator topeng muka berdaya, mempunyai kipas dan filter yang dipasang pada helm, dengan udara ditiupkan kea rah bawah, di atas muka pekerja di dalam topeng yang menggantung. (Niken Diana Habsari, 2003)

Alat pipa udara bertekanan, pasokan udara diberikan melalui katup yang menurunkan tekanan ke muka, topeng, dan baju. (J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)


(27)

65

Respirator topeng muka berdaya. (J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)

Alat saluran udara segar, pasokan udara segar dimasukkan ke dalam muka, topeng atau baju melalui satu pipa lentuk berdiameter lebar.(J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)

Alat pernapasan yang dapat mengisi sendiri menggunakan tabung udara atau oksigen.(J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)


(28)

66

Respirator separuh masker, yang dibuat dari karet atau plastik dan dirancang menutupi hidung dan mulut.(J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)


(29)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di Indonesia, khususnya di kota – kota yang terdapat banyak kegiatan industri, paparan dan risiko yang ada ditempat kerja tidak selalu dapat dihindari oleh sebagian besar pekerja sendiri. Hal ini disebabkan karena : (1) kurangnya pengetahuan pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri, (2) kurangnya pengertian pekerja terhadap dampak yang dapat ditimbulkan tanpa menggunakan alat pelindung diri, (3) kurangnya sosialisasi penggunaan alat pelindung diri kepada pekerja, (4) perilaku pekerja, (5) tingkat pendidikan yang rendah, (6) kurangnya pengetahuan akan bahaya yang terpapar di tempat kerja.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja, jumlah tenaga kerja dengan jumlah perusahaan selama 2 tahun terakhir dari tahun 2004 – 2006 tidak seimbang, yaitu jumlah perusahaan 2087 dan jumlah tenaga kerja 417.026. Dan tingkat kecelakaan kerja pada pekerja di Tangerang masih cukup tinggi, yaitu dari Juli 2004 – Juli 2006 adalah 2706 kasus.

Beberapa kendala pengendalian kecelakaan kerja, yaitu keterbatasan alat pelindung diri, ketidak taatan pekerja, kelalaian. Ketika cara lain pengendalian mempunyai beberapa kendala, pilihan untuk melengkapi tenaga kerja dengan alat pelindung diri menjadi suatu keharusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan salah satu dari tiga cara berikut : (1) mencuci pekerja dengan aliran udara yang tidak terkontaminasi sehingga melepaskan setiap polutan udara, (2) dengan segregasi atau separasi menggunakan tameng atau penutup, (3) dengan menyediakan pakaian pelindung perorangan.

Apabila penggunaan alat pelindung diri pada pekerja tidak dilaksanakan dengan baik, tentu saja prevalensi kecelakaan kerja akan meningkat dan


(30)

2

menurunkan kualitas kerja dan hasil kerja pada pekerja. Namun sebaliknya jika penggunaan alat pelindung diri dilaksanakan dengan baik, maka akan menurunkan prevalensi kecelakaan kerja dan meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja pada pekerja. (Niken Diana Habsari,2005)

Maka dari itu, langkah yang paling tepat dalam menekan angka kecelakaan kerja adalah melalui penerapan atau penggunaan dengan ketat alat pelindung diri, pengawasan dari pihak perusahaan dan Dinas Kesehatan setempat, serta mengubah sikap dan perilaku pekerja di tempat kerja.

I.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.

I.3 Maksud Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap penggunaan alat pelindung diri yang digunakan pada saat bekerja dan untuk meningkatkan keselamatan kerja di perusahaan – perusahaan.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja di pabrik kimia terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja dengan menggunakan angket dan kuesioner.

I.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.5.1 Bagi institusi atau perusahaan

a. Sebagai sumber informasi dalam menekan angka kecelakaan kerja dan pentingnya standart keselamatan kerja

1.5.2 Bagi Dinas Kesehatan dan Departemen Tenaga Kerja

a. Agar dapat meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan pekerja.


(31)

3

1.5.3 Bagi masyarakat dan pekerja pabrik

a. Untuk membuka wawasan atau pemgetahuan pekerja tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri di tempat kerja.

I.6 Kerangka Pemikiran

Menurut Depnaker angka terjadinya kecelakaan kerja masih cukup tinggi dan berhubungan dengan alat pelindung diri, sehingga penggunaan alat pelindung diri masih merupakan hal yang harus diperhatikan dan perlu penanganan yang serius dari pihak perusahaan dan Depnaker. Sampai sekarang ini, di Indonesia, di daerah industri, khususnya di daerah Tangerang, kesadaran pekerja akan pentingnya penggunaan alat pelindung diri masih cukup rendah (Depnaker). Karena itu diperlukan gambaran mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja sehingga dapat diketahui apakah memerlukan penyuluhan atau sosialisasi oleh pihak perusahaan atau Depnaker tentang penggunaan alat pelindung diri. Hal ini berdasarkan pada Undang – Undang No.1 Tahun 1970.

I.7 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian : deskriptif

Metode penelitian : wawancara langsung dan observasi Instrumen penelitian : kuesioner dan daftar tilik / check list Sampel : whole sampel

I.8 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Kota Tangerang

Waktu penelitian dilaksanakan dari Agustus 2006 – November 2006.


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pekerja di pabrik kimia di Kota Tangerang mempunyai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.

5.2 Saran

1. Pihak pimpinan perusahaan harus tetap berusaha meningkatkan pengetahuan pekerja tentang alat pelindung diri.

2. Departemen Tenaga Kerja harus meningkatkan pengawasan kepada pabrik untuk penggunaan alat pelindung diri.

3. Pekerja di pabrik dan pihak pimpinan lebih memperhatikan lagi untuk kelayakan alat pelindung diri.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Azwar A. Dan Prihartono J.; 1986.; Metodologi Penelitian.; Jakarta : Binarupa Aksara

2. J. M. Harrington, F. S. Gill.; 2003. ; Buku Saku Kesehatan Kerja.; Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3. Muninjaya, A. A. Gde.; 1999.; Manajemen Kesehatan.; Jakarta : EGC.

4. Suma’mur.; 1987.; Keselamatan Kerja & Pencegahan Kecelakaan.; Jakarta : CV Haji Masagung.

5. Habsari, Niken Diana.; 2005.; Bunga Rampai HIPERKES & KK.; Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

6. Anonymous, 2005, Informasi Mineral dan Batubara. Http://id.wikipedia.org/wiki/belerang, 10 November 2006

7. Anonymous, 2005, Sulfur.

Http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfur, 10 November 2006

8. Erna Tresnaningsih, 2004, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium

kesehatan.

Http://www.depkes.go.id, 4 Januari 2007


(1)

Respirator separuh masker, yang dibuat dari karet atau plastik dan dirancang menutupi hidung dan mulut.(J.M. Harrington & F.S Gill, 2003)


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di Indonesia, khususnya di kota – kota yang terdapat banyak kegiatan industri,

paparan dan risiko yang ada ditempat kerja tidak selalu dapat dihindari oleh sebagian besar pekerja sendiri. Hal ini disebabkan karena : (1) kurangnya pengetahuan pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri, (2) kurangnya pengertian pekerja terhadap dampak yang dapat ditimbulkan tanpa menggunakan alat pelindung diri, (3) kurangnya sosialisasi penggunaan alat pelindung diri kepada pekerja, (4) perilaku pekerja, (5) tingkat pendidikan yang rendah, (6) kurangnya pengetahuan akan bahaya yang terpapar di tempat kerja.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja, jumlah tenaga kerja dengan jumlah perusahaan selama 2 tahun terakhir dari tahun 2004 – 2006 tidak seimbang, yaitu jumlah perusahaan 2087 dan jumlah tenaga kerja 417.026. Dan tingkat kecelakaan kerja pada pekerja di Tangerang masih cukup tinggi, yaitu dari Juli 2004 – Juli 2006 adalah 2706 kasus.

Beberapa kendala pengendalian kecelakaan kerja, yaitu keterbatasan alat pelindung diri, ketidak taatan pekerja, kelalaian. Ketika cara lain pengendalian mempunyai beberapa kendala, pilihan untuk melengkapi tenaga kerja dengan alat pelindung diri menjadi suatu keharusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan salah satu dari tiga cara berikut : (1) mencuci pekerja dengan aliran udara yang tidak terkontaminasi sehingga melepaskan setiap polutan udara, (2) dengan segregasi atau separasi menggunakan tameng atau penutup, (3) dengan menyediakan pakaian pelindung perorangan.


(3)

menurunkan kualitas kerja dan hasil kerja pada pekerja. Namun sebaliknya jika penggunaan alat pelindung diri dilaksanakan dengan baik, maka akan menurunkan prevalensi kecelakaan kerja dan meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja pada pekerja. (Niken Diana Habsari,2005)

Maka dari itu, langkah yang paling tepat dalam menekan angka kecelakaan kerja adalah melalui penerapan atau penggunaan dengan ketat alat pelindung diri, pengawasan dari pihak perusahaan dan Dinas Kesehatan setempat, serta mengubah sikap dan perilaku pekerja di tempat kerja.

I.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.

I.3 Maksud Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku

terhadap penggunaan alat pelindung diri yang digunakan pada saat bekerja dan untuk meningkatkan keselamatan kerja di perusahaan – perusahaan.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja di pabrik kimia terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja dengan menggunakan angket dan kuesioner.

I.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.5.1 Bagi institusi atau perusahaan

a. Sebagai sumber informasi dalam menekan angka kecelakaan kerja dan pentingnya standart keselamatan kerja

1.5.2 Bagi Dinas Kesehatan dan Departemen Tenaga Kerja


(4)

3

1.5.3 Bagi masyarakat dan pekerja pabrik

a. Untuk membuka wawasan atau pemgetahuan pekerja tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri di tempat kerja.

I.6 Kerangka Pemikiran

Menurut Depnaker angka terjadinya kecelakaan kerja masih cukup tinggi dan berhubungan dengan alat pelindung diri, sehingga penggunaan alat pelindung diri masih merupakan hal yang harus diperhatikan dan perlu penanganan yang serius dari pihak perusahaan dan Depnaker. Sampai sekarang ini, di Indonesia, di daerah industri, khususnya di daerah Tangerang, kesadaran pekerja akan pentingnya penggunaan alat pelindung diri masih cukup rendah (Depnaker). Karena itu diperlukan gambaran mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja sehingga dapat diketahui apakah memerlukan penyuluhan atau sosialisasi oleh pihak perusahaan atau Depnaker tentang penggunaan alat pelindung diri. Hal ini berdasarkan pada Undang – Undang No.1 Tahun 1970.

I.7 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian : deskriptif

Metode penelitian : wawancara langsung dan observasi Instrumen penelitian : kuesioner dan daftar tilik / check list Sampel : whole sampel

I.8 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Kota Tangerang


(5)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Pekerja di pabrik kimia di Kota Tangerang mempunyai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.

5.2 Saran

1. Pihak pimpinan perusahaan harus tetap berusaha meningkatkan pengetahuan pekerja tentang alat pelindung diri.

2. Departemen Tenaga Kerja harus meningkatkan pengawasan kepada pabrik untuk penggunaan alat pelindung diri.

3. Pekerja di pabrik dan pihak pimpinan lebih memperhatikan lagi untuk kelayakan alat pelindung diri.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Azwar A. Dan Prihartono J.; 1986.; Metodologi Penelitian.; Jakarta : Binarupa Aksara

2. J. M. Harrington, F. S. Gill.; 2003. ; Buku Saku Kesehatan Kerja.; Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3. Muninjaya, A. A. Gde.; 1999.; Manajemen Kesehatan.; Jakarta : EGC.

4. Suma’mur.; 1987.; Keselamatan Kerja & Pencegahan Kecelakaan.; Jakarta : CV Haji Masagung.

5. Habsari, Niken Diana.; 2005.; Bunga Rampai HIPERKES & KK.; Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

6. Anonymous, 2005, Informasi Mineral dan Batubara. Http://id.wikipedia.org/wiki/belerang, 10 November 2006 7. Anonymous, 2005, Sulfur.

Http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfur, 10 November 2006

8. Erna Tresnaningsih, 2004, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium kesehatan.


Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

40 525 116

Gambaran Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pekerja Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri di PT.Bandar Bunder Tebing Tinggi Tahun 2005

6 62 58

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

4 100 133

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM.

1 5 16

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN DI DESA TEGALLALANG , GIANYAR TAHUN 2015.

0 0 12

(ABSTRAK) PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PEKERJA DI PABRIK TAHU ECO KOTA SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 3

PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PEKERJA DI PABRIK TAHU ECO KOTA SEMARANG TAHUN 2010.

3 10 102