Peranan Biaya Standar Sebagai Alat Bantu Bagi Sebagai Alat Bantu Bagi Perusahaan Dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus Pada PT Tobu Indonesia Steel Jakarta).

ABSTRAK
Biaya adalah pengorbanan ekonomi yang diperlukan untuk memperoleh
barang dan jasa. Istilah biaya itu mempunyai arti yang luas bila dihubungkan dengan
usaha perusahaan untuk membuat produknya. Usaha perusahaan untuk membuat
produknya tersebut memerlukan biaya produksi. Biaya produksi yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya
yang paling besar pada perusahaan. Oleh karena itu, biaya produksi harus mendapat
perhatian yang serius agar biaya yang dikeluarkan dapat mencapai hasil dengan
efektif dan efisien. Dalam hal ini perencanaan dan pengendalian yang baik mutlak
diperlukan. Salah satu cara untuk menilai dan mengendalikan biaya produksi adalah
dengan menggunakan biaya standar. Biaya standar merupakan biaya yang ditentukan
di muka, yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk tertentu
dalam kondisi operasi yang berjalan selama periode tertentu di masa mendatang.
Dengan menerapkan sistem biaya standar, maka perusahaan mempunyai landasan
yang kuat untuk perencanaan dan pengendalian biaya.
Dari uraian di atas, agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik,
pimpinan perusahaan memerlukan informasi mengenai perkembangan perusahaan.
Berdasarkan kebutuhan informasi ini, maka penulis bermaksud melakukan penelitian
dengan judul: “ Peranan Biaya Standar Sebagai Alat Bantu Bagi Perusahaan
Dalam Pengendalian Biaya Produksi.” (Studi Kasus pada PT Tobu Indonesia
Steel Jakarta).

Indikator untuk variabel independen yang diteliti adalah peranan biaya
standar. Sedangkan indikator untuk variabel tidak bebasnya atau variabel
dependennya adalah pengendalian biaya produksi. Periode dalam data biaya dibatasi
hanya untuk tahun 2006, yaitu pada periode Januari, Februari, Maret, Juni, Juli,
Agustus, dan September. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah produkproduk yang dipasarkan oleh PT Tobu Indonesia Steel di antaranya adalah: Baja
Tulangan Beton Polos dan Baja Tulangan Beton Sirip. Metode penelitian yang
digunakan regresi sederhana dengan tingkat signifikan 5% dan korelasi
bivarite/product moment pearson.
Hasil uji hipotesis tersebut membuktikan bahwa pada periode Januari,
Februari, Juni, dan September biaya standar mempunyai pengaruh secara signifikan
dalam pengendalian biaya produksi, sedangkan pada periode Maret, Juli, dan Agustus
biaya standar tidak mempunyai pengaruh secara signifikan dalam pengendalian biaya
produksi. Periode yang paling dominan berpengaruh terhadap pengendalian biaya
produksi terjadi pada periode Februari yang memiliki koefisien korelasi sebesar
0,984; periode Januari sebesar 0,916; periode September sebesar 0,772; dan
kemudian periode Juni sebesar 0,711.

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….ii
SURAT PERNYATAAN…………………………………………………………...iii
ABSTRAK…………………………………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………...xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian…………………………………………………1
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………….3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……………………………………………4
1.4 Kegunaan Penelitian.……………………………………………………...5
1.5 Kerangka Pemikiran………………………………………………………5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Biaya dan Biaya Produksi………………………………….11
2.1.1 Pengertian Biaya…………………………………………………11
2.1.2 Pengertian Biaya Produksi……………………………………….12

2.2 Metode Pengumpulan Biaya Produksi…………………………………13
2.2.1 Metode Harga Pokok Pesanan…………………………………...13
2.3 Biaya Standar…………………………………………………………..16
2.3.1 Pengertian Biaya Standar………………………………………..16
2.3.2 Manfaat Biaya Standar…………………………………………..17
2.3.3 Kelemahan Biaya Standar……………………………………….18
2.3.4 Jenis Standar……………………………………………………..19
2.3.5 Penyusunan Biaya Standar………………………………………20
2.3.5.1 Standar Biaya Bahan Baku………………………………21

Universitas Kristen Maranatha

Halaman
2.3.5.2 Standar Biaya Tenaga Kerja……………...……………..22
2.3.5.3 Standar Biaya Overhead Pabrik………...……………….23
2.3.6 Hubungan Biaya Standar Dengan Anggaran……………………25
2.4 Pengendalian Biaya………………………………….………………...26
2.4.1 Selisih Biaya Bahan Baku….……………………………………30
2.4.2 Selisih Biaya Tenaga Kerja….…………………………………..34
2.4.3 Selisih Biaya Overhead Pabrik….……………………………….35

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian…………………….…………………………………38
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan …….…………...………………….38
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan……....……....…………………40
3.1.3 Uraian Tugas (Job Description)....……………..…...…………...42
3.2 Metode Penelitian……………………………………………………..50
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian……………………………………………….……….56
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan…………………………………..56
4.1.2 Kegiatan Usaha…………………………………….……………58
4.1.3 Proses Produksi……………………………….…………………63
4.2 Pembahasan……………………….…………………………………...64
4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi dan Biaya Standar………………...6 4
4.2.1.1 Perhitungan Biaya Produksi …………………………….64
4.2.1.2 Perhitungan Biaya Standar……………………………...75
4.2.2 Pengaruh Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi....77
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..
5.2 Saran…………………………………………………………………….92


.91

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….93
LAMPIRAN………………………………………………………………………...94
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………………96

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1

Struktur Organisasi PT Tobu Indonesia Steel.…………………….

.41

Tabel 4.1

Pembagian Tenaga Kerja…………………………………………..59


Tabel 4.2

Jenis dan Jumlah Mesin Yang Dibutuhkan………………………...60

Tabel 4.3

Perhitungan Biaya Produksi Periode Januari 2006………………...65

Tabel 4.4

Perhitungan Biaya Produksi Periode Februari 2006……………….66

Tabel 4.5

Perhitungan Biaya Produksi Periode Maret 2006………………….68

Tabel 4.6

Perhitungan Biaya Produksi Periode Juni 2006……………………69


Tabel 4.7

Perhitungan Biaya Produksi Periode Juli 2006…………………….71

Tabel 4.8

Perhitungan Biaya Produksi Periode Agustus 2006………………..72

Tabel 4.9

Perhitungan Biaya Produksi Periode September 2006……………..74

Tabel 4.10

Perhitungan Biaya Standar Periode Januari – September 2006……76

Tabel 4.11

Laporan Biaya Produksi Periode Januari – September 2006………79


Tabel 4.12

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode Januari 2006…………81

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode Februari 2006………..82

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode Maret 2006…………..83

Tabel 4.15

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode Juni 2006…………….8

Tabel 4.16

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode Juli 2006……………..85


Tabel 4.17

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode Agustus 2006………...86

Tabel 4.18

Hasil Pengujian Regresi Sederhana Periode September 2006……...87

4

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Halaman
Tabel 4.19

Hasil Pengujian Korelasi Bivarite/Product Moment Pearson……...88

Tabel 4.20


Derajat Korelasi…………………………………………………….89

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Laporan Biaya Produksi Periode Januari – September 2006

Lampiran 2

Contoh Laporan Harian Produksi

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1
Laporan Biaya Produksi
Periode Januari – September 2006


Biaya standar
Realisasi

Januari
Realisasi

Februari
Realisasi

Maret
Realisasi

Juni
Realisasi

Juli
Realisasi

Variable Cost:
Pemakaian bahan baku
MDF
Listrik
Roll
Spareparts
Supplies

23,356,661,000
1,182,642,660
647,551,140
12,998,756
205,437,242
59,290,985

14,391,071,967
653,849,112
318,675,695
11,338,719
99,946,691
13,183,194

16,484,776,189
713,181,961
420,911,195
11,042,706
100,352,039
22,880,507

3,849,630,384
186,458,142
27,798,359
2,373,809
59,527,192
9,631,865

20,047,984,949
915,174,057
452,088,360
13,847,016
116,661,081
29,819,060

28,905,662,500
3,417,928,117
604,321,885
14,673,712
122,017,866
51,880,922

9,169,071,967
513,849,112
351,675,695
5,338,719
86,711,262
39,683,195

19,081,792,677
741,089,306
400,414,685
12,078,595
105,926,077
25,258,768

Total Variable Cost

25,464,581,783

15,488,065,378

17,753,144,597

4,135,419,751

21,575,574,523

33,116,485,002

10,166,329,950

20,366,560,108

Fixed Cost:
Gaji dan Upah
Overhead
Biaya penyusutan

525,682,632
59,847,012
39,368,560

215,192,452
30,864,092
19,908,812

246,093,893
36,669,732
19,049,715

55,041,031
4,822,949
46,673,033

267,255,906
43,822,949
21,492,035

290,473,356
45,142,689
66,357,019

446,392,452
38,864,092
42,508,812

234,679,924
38,661,048
20,991,662

Total Fixed Cost

624,898,204

265,965,356

301,813,340

106,537,013

332,570,890

401,973,064

527,765,357

294,332,634

26,089,479,987

15,754,030,734

18,054,957,937

4,241,956,764

21,908,145,413

33,518,458,066

10,694,095,307

20,660,892,742

Total Production Cost

Agustus
Realisasi

September
Realisasi

Bab I. Pendahuluan

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan
pembangunan di berbagai bidang. Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat
seiring dengan perkembangan teknologi akan membawa pengaruh yang besar
terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Selama beberapa dekade ini
perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dengan
demikian, kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia diharapkan akan meningkat.
Adanya perkembangan dalam dunia usaha ini, salah satunya dalam bidang industri.
Berbagai sektor industri tumbuh dan berkembang mulai dari yang menggunakan
teknologi sederhana sampai industri dengan teknologi canggih.
Perkembangan

dunia

industri

yang

semakin

pesat

seiring

dengan

perkembangan teknologi akan membawa dampak yang signifikan terhadap
perkembangan ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan yang
semakin ketat antar perusahaan. Persaingan yang dihadapi oleh suatu perusahaan
pada era informasi ini tidak mencakup perusahaan lokal saja, melainkan juga
perusahaan nasional dan bahkan perusahaan yang berskala internasional. Oleh karena
itu dalam era informasi ini perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
persaingan yang kompetitif sehingga dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

2

Tujuan jangka panjang sebuah perusahaan adalah tetap bertahan dalam bisnis,
berkembang dan mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu mereka harus mengetahui
bagaimana kondisi lingkungan bisnis tempat mereka berada dan apa yang dibutuhkan
untuk dapat bersaing dengan pesaing bisnis lainnya. Perusahaan harus menciptakan
suatu sistem yang baik dan efisien yang menjamin mereka untuk tetap menjalankan
usahanya dalam kondisi lingkungan dan keinginan pasar yang beraneka ragam serta
tetap mempunyai keunggulan yang kompetitif.
Berkaitan dengan situasi seperti itu, perusahaan harus memperhatikan aspek
biaya karena biaya dapat membantu dalam menentukan tujuan jangka panjang sebuah
perusahaan. Selain itu biaya juga merupakan aspek yang cukup penting karena
informasi biaya dapat dipakai untuk pengambilan keputusan dan mengevaluasi
kinerja, di mana fungsi tersebut seringkali dapat memberi referensi dalam
perencanaan dan pengendalian bagi suatu perusahaan. Bila biaya digunakan dalam
perusahaan oleh para manajer untuk mengevaluasi kinerja dari operasional atau
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, maka hal tersebut dapat dikatakan
bahwa biaya digunakan untuk tujuan Akuntansi Manajemen. Tetapi bila biaya
digunakan oleh pihak luar, diantaranya kreditor untuk mengevaluasi kinerja dari top
manajemen dan mengambil keputusan tentang perusahaan, maka hal tersebut dapat
dikatakan bahwa biaya dapat digunakan untuk tujuan Akuntansi Keuangan.
Berdasarkan sifat atau kegiatan, biaya diklasifikasikan menjadi 2 bagian,
yaitu: biaya produksi dan biaya komersial, di mana biaya produksi yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

3

yang memiliki peranan paling besar bagi sebuah perusahaan dalam pembuatan suatu
produk. Oleh karena itu, biaya produksi harus mendapat perhatian yang serius agar
biaya yang dikeluarkan itu dapat mencapai hasil dengan efektif dan efisien. Dalam
hal ini perencanaan dan pengendalian yang baik mutlak diperlukan. Tujuan dari
pengendalian biaya tersebut adalah untuk menghindarkan biaya-biaya yang tidak
wajar dan seharusnya tidak dikeluarkan sehingga tercapai efisiensi. Salah satu cara
untuk menilai dan mengendalikan biaya produksi adalah dengan menggunakan biaya
standar. Biaya standar merupakan biaya yang ditentukan di muka, yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk tertentu dalam kondisi operasi yang
berjalan selama periode tertentu di masa mendatang. Dengan menerapkan sistem
biaya standar, maka perusahaan mempunyai landasan yang kuat untuk perencanaan
dan pengendalian biaya.
Dari uraian di atas, agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik,
pimpinan perusahaan memerlukan informasi mengenai perkembangan perusahaan.
Berdasarkan kebutuhan informasi ini, maka penulis bermaksud melakukan penelitian
dengan judul: “ Peranan Biaya Standar Sebagai Alat Bantu Bagi Perusahaan
Dalam Pengendalian Biaya Produksi.” (Studi Kasus pada PT Tobu Indonesia
Steel Jakarta).

1.2 Identifikasi Masalah
Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang dapat
dicapai melalui pelaksanaan efisiensi dan efektifitas, sedangkan cara untuk mencapai

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

4

efisiensi dan efektifitas tersebut perusahaan menetapkan standar, yaitu biaya standar.
Tetapi pada kenyataannya perusahaan seringkali menduga adanya inefisiensi yang
dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Dari uraian di atas maka pokok permasalahannya dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1.

Apakah biaya standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut mempunyai
peranan dalam pengendalian biaya produksi?

2.

Seberapa besar peranan biaya standar dalam meningkatkan pengendalian biaya
produksi pada perusahaan tersebut?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud

penelitian

ini

adalah

untuk

mendapatkan

data-data

yang

menunjukkan bahwa biaya standar mempunyai peranan dalam pengendalian biaya
produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui apakah biaya standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan
tersebut mempunyai peranan dalam pengendalian biaya produksi.

2.

Untuk mengetahui seberapa besar peranan biaya standar dalam pengendalian
biaya produksi.

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

5

1.4 Kegunaan Penelitian
Segala penelitian tentunya dilakukan dengan harapan akan memberikan
manfaat bagi penulis dan juga bagi perusahaan tempat penelitian ini dilakukan.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1.

Kegunaan Akademis
Untuk mengetahui sejauh mana penerapan teori akuntansi biaya mengenai biaya
standar dalam pengendalian biaya produksi dan juga untuk membandingkan
sampai sejauh mana teori yang telah dipelajari dapat diterapkan dalam praktek.

2.

Kegunaan Praktis
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehubungan dengan penetapan biaya
standar. Selain itu hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumber
pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti dalam menjalankan
operasinya.

1.5 Kerangka Pemikiran
Suatu perusahaan dianggap berhasil menjalankan operasi perusahaannya bila
memperoleh laba. Keberhasilan memperoleh laba ini merupakan salah satu tujuan
didirikannya perusahaan yang hasilnya akan dinikmati oleh seluruh tingkatan
manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Untuk itu perusahaan harus
memperhatikan aspek biaya karena biaya merupakan aspek yang cukup penting dan
turut menentukan tujuan perusahaan. Pengertian biaya menurut “Pengantar Akuntansi
Indonesia” adalah sebagai berikut:

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

6

“Biaya adalah pengorbanan ekonomi yang diperlukan untuk memperoleh
barang dan jasa.” (1984:23)
Istilah biaya itu mempunyai arti yang luas bila dihubungkan dengan usaha
perusahaan untuk membuat produknya. Usaha perusahaan untuk membuat produknya
tersebut memerlukan biaya produksi.
Biaya produksi merupakan biaya yang paling besar pada perusahaan. Oleh
karena itu, biaya produksi harus mendapat perhatian yang serius agar biaya yang
dikeluarkan dapat mencapai hasil dengan efektif dan efisien. Dalam hal ini
perencanaan dan pengendalian yang baik mutlak diperlukan. Dalam “Akuntansi
Biaya” pengertian biaya produksi menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
“Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan
proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi dibagi
menjadi 3 elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik.” (1992:14)
Untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan biaya produksi, maka perlu adanya
suatu pengendalian terhadap ketiga biaya produksi tersebut. Pengertian pengendalian
menurut Cashin dan Polimeni dalam “Akuntansi Biaya” terjemahan Gunawan
Hutauruk adalah sebagai berikut:
“Pengendalian didefinisikan sebagai perbandingan berlanjut atas pelaksanaan
sebenarnya dengan program atas budget yang disiapkan melalui fungsi
perencanaan, sedangkan budget menetapkan standar pelaksanaan melalui
perbandingan dengan realisasi aktual suatu keputusan mengenai efisiensi
operasi dan profitabilitas berbagai produk dapat dibuat. Perbandingan budget
dan biaya sebenarnya menurut adanya manajemen, manajemen harus mampu
menunjukkan sumber persoalan yang tepat.” (1986:7)
Jika dikaitkan dengan biaya, maka maksud pengendalian adalah membandingkan
biaya-biaya yang sebenarnya dengan norma yang telah ditetapkan semula. Dapat pula

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

7

dikatakan bahwa pengendalian biaya ditujukan untuk menghindarkan biaya-biaya
yang tidak wajar dan seharusnya tidak dikeluarkan sehingga tercapai efisiensi.
Salah satu cara untuk menilai dan mengendalikan biaya produksi adalah
dengan menggunakan biaya standar. Standar tersebut digunakan sebagai alat ukur
atas kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam proses produksi. Pengertian biaya
standar menurut Mulyadi dalam “Akuntansi Biaya” adalah:
“Biaya stand ar adalah biaya yang telah ditentukan di muka yang merupakan
jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk
atau membiayai kegiatan tertentu di bawah kondisi ekonomi, efisiensi, dan
faktor-faktor tertentu lainnya.” (1992:415)
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa biaya standar merupakan
biaya yang ditentukan di muka yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi
suatu produk tertentu dalam kondisi operasi yang berjalan selama periode tertentu di
masa mendatang.
Dalam penetapan biaya standar perlu adanya suatu pedoman yang didasarkan
pada tipe standar, yaitu:
1.

Standar dasar
Yaitu standar yang mempunyai alat ukur untuk membandingkan kegiatan
sesungguhnya yang diharapkan dengan kegiatan yang sesungguhnya terjadi.

2.

Standar yang sedang berlaku, terdiri dari:
a. Standar aktual yang diharapkan
Yaitu standar yang diharapkan akan benar-benar terjadi pada suatu kegiatan
tertentu dalam waktu dekat sehingga antara yang direncanakan dengan yang
sesungguhnya terjadi tidak banyak perbedaan.
Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

8

b. Standar normal
Adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi yang dianggap
normal dan merupakan tingkat kegiatan rata-rata yang dapat menyerap
overhead tetap pada saat terjadi perubahan ekonomi/perubahan musim.
c. Standar teoritis
Adalah standar yang ditetapkan pada tingkat kegiatan maksimal (100%). Hal
ini secara teori memungkinkan, tapi pada kenyataannya standar ini sulit
untuk ditetapkan.

Penetapan biaya standar yang ditujukan untuk pengendalian produksi
meliputi:
1.

Standar biaya bahan, terdiri dari standar harga bahan dan standar pemakaian
bahan.

2.

Standar biaya tenaga kerja, terdiri dari jam kerja standar dan tarif upah standar.

3.

Standar biaya overhead pabrik, terdiri dari standar tetap dan standar variabel.
Dengan menerapkan sistem biaya standar, maka perusahaan mempunyai

landasan yang kuat untuk perencanaan dan pengendalian biaya. Untuk menilai
efisiensi setiap unsur biaya yang timbul dalam aktivitas perusahaan harus dilakukan
dengan cara membandingkan biaya yang sebenarnya dengan biaya yang seharusnya
menurut standar. Apabila terdapat penyimpangan dari rencana semula, maka perlu
dianalisis lebih lanjut.

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

9

Dalam menganalisis penyimpangan biaya ini perlu dilakukan analisis selisih
terhadap biaya produksi yang meliputi:
1.

2.

3.

Analisis selisih biaya bahan baku terdiri dari:
{

Selisih harga bahan baku

{

Selisih pemakaian/efisiensi bahan baku

Analisis selisih biaya tenaga kerja, terdiri dari:
+

Selisih tarif upah

+

Selisih efisiensi tenaga kerja

Analisis selisih biaya overhead pabrik menggunakan:


Metode 2 selisih, terdiri dari selisih terkendalikan dan selisih volume.



Metode 3 selisih, terdiri dari selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan
selisih efisiensi.



Metode 4 selisih, terdiri dari selisih pengeluaran, selisih kapasitas, selisih
efisiensi variabel, dan selisih efisiensi tetap.

Dengan adanya pengendalian biaya yang efektif, maka kontrol atas
penyimpangan dapat segera diketahui, kemudian dilakukan analisis mengenai sebabsebab terjadinya penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan koreksi.
Kerangka pemikiran dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan

10

Biaya standar dengan
pengendalian biaya produksi

Analisis: Biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

Memantau realisasi biaya produksi

Mempertimbangkan
penerimaan/penolakan pesanan

Pengembangan
tujuan perusahaan

Dengan memperhatikan bagan di atas, dapat diketahui standar biaya produksi
telah ditetapkan sehingga efisiensi setiap biaya yang timbul dapat tercapai untuk
pengembangan tujuan-tujuan perusahaan. Aktivitas perusahaan dapat dilakukan
dengan cara membandingkan biaya yang sebenarnya dengan biaya yang sudah
ditetapkan menurut standar.

1.6

Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi PT Tobu Indonesia Steel yang menjadi objek penelitian ini

berada di Jalan Pulogadung Raya No. 14 Jakarta Timur yang bergerak dalam bidang
perindustrian besi beton.
Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat
pengantar dari Universitas Kristen Maranatha sampai dengan penulis menyelesaikan
penelitian ini.

Universitas Kristen Maranatha

Bab V. Kesimpulan dan Saran

91

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Bertitik tolak dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.

Setelah dilakukan metode pengujian statistik dengan menggunakan regresi
sederhana pada laporan biaya produksi dan biaya standar sepanjang tahun 2006,
maka dapat diketahui bahwa pada periode Januari, Februari, Juni, dan September
biaya standar mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan dalam
pengendalian biaya produksi sehingga H1 diterima, sedangkan pada periode Maret,
Juli, dan Agustus biaya standar mempunyai pengaruh yang positif dan tidak
signifikan dalam pengendalian biaya produksi sehingga H0 diterima.

2.

Dari hasil pengujian koefisien korelasi bivarite/product moment pearson biaya
standar yang paling dominan berpengaruh terhadap pengendalian biaya produksi
terjadi pada periode Februari yang memiliki koefisien korelasi sebesar 0,984;
periode Januari sebesar 0,916; periode September sebesar 0,772; dan kemudian
periode Juni sebesar 0,711. Sehingga berdasarkan derajat korelasi pada periode
Januari dan Februari terdapat korelasi yang sangat tinggi dan dapat diandalkan bagi
pengendalian biaya produksi, sedangkan pada periode Juni dan September terdapat
korelasi yang tinggi dan kuat bagi pengendalian biaya produksi.

Universitas Kristen Maranatha

Bab V. Kesimpulan dan Saran

92

5.2 Saran
Atas dasar penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa
saran yang mungkin bermanfaat bagi PT Tobu Indonesia Steel sebagai berikut:
1.

Perusahaan sebaiknya menentukan batas toleransi penyimpangan dari standar biaya
produksi yang telah ditetapkan. Dengan adanya batas toleransi penyimpangan, maka
selisih yang terjadi tidak semuanya perlu dianalisis karena apabila terjadi selisih
yang tidak melampaui batas toleransi penyimpangan, maka tidak perlu dilakukan
analisis. Selain itu juga untuk memudahkan pihak manajemen dalam menilai dan
mengendalikan produksi.

2.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah penetapan standar yang tepat. Artinya
adalah agar penetapan standar dapat dipakai sebagai patokan yang memadai perlu
diperhitungkan antara lain sifat dan tingkah laku para pegawai sebagai pelaksana
kegiatan. Hal ini atas pertimbangan sebagai berikut standar yang terlalu ketat akan
membuat para pegawai merasa tidak sanggup untuk mencapai yang telah ditetapkan
dalam standar, sebaliknya standar yang terlalu longgar akan membuat pegawai
cenderung menetapkan sasaran lebih rendah dari yang ditetapkan.

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Cashin, James. A., and Ralph. S. Polimeni. 1986. Akuntansi Biaya. Terjemahan
Gunawan Hutauruk, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Dearden, John. 1973. Cost Accounting and Financial Control System, Addison
Westley Publishing Co.
Hammer, Lawrence. H., and Milton. F. Usry. 1991. Cost Accounting Planning and
Control, South Western Publishing Co, Cincinnati, Ohio.
Hartarto, D. 1987. Akuntansi Untuk Usahawan, Edisi 5, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Horngren, Charles. T. Ph. D, C. P. A. 1987. Cost Accounting: A Managerial
Emphasis, Fifth Edition, Prentice Hall of India, New Delhi.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 1984. Prinsip Akuntansi Indonesia, Edisi 2, Rineka
Cipta, Jakarta.
Matz, Adolf., and Milton. F. Usry. 1988. Cost Accounting Planning and Control,
South Western Publishing Co, Cincinnati, Ohio.
Mulyadi, 1983. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya,
Edisi 4, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mulyadi, 1992. Akuntansi Biaya, Edisi 5, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Clark, JM, 1981. Studies in the Economic of Overhead Cost (disadur oleh D.
Hartanto), Edisi 5, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta.
Singarimbun, Masri., dan Sofyan Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey, Cetakan
pertama, LP3ES, Jakarta.
Supriyono, R. A. 1990. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok, Edisi 4, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Supriyono, R. A. 1989. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya dan
Pembuatan Keputusan, Edisi 2, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Yenni

Alamat

: Kopo Permai II A7 no. 8

Telepon

: 0817751977

Tempat / Tanggal Lahir

: Bandung / 5 Maret 1985

Pendidikan

:



2003 - 2007

S-I Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen
Maranatha, Bandung, Jawa Barat



2000 - 2003

SMUK II Bina Bakti, Bandung



1997 - 2000

SLTPK Trimulia, Bandung



1991 - 1997

SDK Trimulia, Bandung



1989 - 1991

TKK Trimulia, Bandung

Universitas Kristen Maranatha