Diagram kontrol pada mesin bor

Diagram kontrol
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Contoh Diagram Kontrol
Diagram Kontrol (Control Chart) adalah sebuah grafik yang memberi gambaran tentang
perilaku sebuah proses. Diagram kontrol ini digunakan untuk memahami apakan sebuah
proses manufakturing atau proses bisnis berjalan dalam kondisi yang terkontrol atau tidak. [1]
Sebuah proses yang cukup stabil, tapi berjalan di luar batas yang diharapkan, harus diperbaiki
untuk menemukan akar penyebabnya guna mendapatkan hasil perbaikan yang fundamental.[2]

Daftar isi


1 Sejarah Diagram Kontrol



2 Bagian-Bagian Diagram Kontrol




3 Kegunaan Diagram Kontrol



4 Aturan Pendeteksian Sinyal



5 Jenis Jenis Diagram Kontrol



6 Pemilihan Diagram Kontrol



7 Referensi




8 Pranala Luar

Sejarah Diagram Kontrol
Diagram kontrol diperkenalkan oleh Walter A. Shewhart saat dia bekerja di Bell Labs
(sekarang lebih dikenal AT&T Bell Laboratories) tahun 1920-an. Teknisi perusahaan tersebut
sedang berusaha meningkatkan ketahanan sistem transmisi telepon mereka. Karena peralatan

penguat sinyal dan lainnya harus ditanam di bawah tanah, maka perlu ditemukan cara untuk
mengurangi tingkat kesalahan dan perbaikan. Tahun 1920 para teknisi sudah menyadari
pentingnya mengurangi variasi di proses manufakturing. Terlebih mereka juga menyadari
bahwa proses penyetelan yang berulang-ulang sebagai reaksi dari ketidaksesuaian, justru
makin meningkatkan variasi dan menurunkan kualitas.
Shewhart memisahkan variasi tersebut menjadi variasi penyebap umum dan variasi penyebap
khusus, dan pada tanggal 16 Mei 1924 dia menulis memo yang memperkenalkan diagram
kontrol sebagai sebuah alat yang bisa membedakan kedua variasi tersebut.
George Edwards, atasan dari Shewhart mengatakan: "Shewart membuat sebuah catatan
pendek, hanya beberapa halaman. Sepertiga dari catatan tersebut berisi tentang sebuah
diagram yang sangat simpel, yang saat ini dikenal dengan nama diagram kontrol." [3]
Shewhart menekankan pentingnya memiliki proses yang secara statistik terkontrol, yakni
proses yang hanya memiliki variasi penyebap umum.


Bagian-Bagian Diagram Kontrol
Diagram kontrol terdiri dari:


Titik-titik yang mewakili sebuah nilai statistik (rata-rata, range, proporsi) dari sebuah
karakteristik sampel yang diambil dari sebuah proses pada waktu yang berbeda
(Data).



Rata-rata dari nilai statistik di atas yang dihitung dari keseluruhan sampel.



Garis tengah yang digambar tepat di angka rata-rata nilai statistik tersebut.



Standar eror dari nilai statistik yang juga dihitung dari keseluruhan sampel.


Batas kontrol atas dan bawah, yang mengindikasikan batas di mana secara statistik sebuah
proses bisa dikatakan menyimpang, yang secara umum besarnya 3 kali standar eror dari garis
tengah.
Bisa juga ditambahkan beberapa fitur seperti:


Batas peringatan atas dan bawah, yang besarnya 2 kali standar eror dari garis tengah.



Dibedakan menjadi beberapa zona, apabila ada perbedaan yang ingin dilihat di zona
yang berbeda.

Kegunaan Diagram Kontrol
Diagram Kontrol dapat membantu untuk:


Mendeteksi adanya variasi penyebap khusus.
Jika sebuah proses secara statistik terkontrol, maka 99.73% data akan ada di antara

batas kontrol. Jika ada data yang keluar dari batas kontrol mengindikasikan bahwa
sumber variasi yang berasal dari luar proses.



Menyakinkan kestabilan sebuah proses.
Kestabilan sebuah proses merupakan syarat yang diperlukan untuk bisa menghitung
kemampuan proses (process capability).



Mendeteksi perubahan proses dari waktu ke waktu.
Jika titik-titik di dalam diagram kontrol semakin bergeser ke atas atau ke bawah dari
waktu ke waktu, mengindikasikan bahwa ada perubahan kecil tetapi terus menerus di
dalam proses. Perubahan ini sulit dilihat untuk jangka pendek namun akan sedikit
demi sedikit menurunkan tingkat kualitas produk.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22