250431751 Jurnal Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbasis Pendidikan Karakter
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP
PERUBAHAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN
MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA
Fatma Reni Pulungan
Jurusan Pendidikan Fisika-Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Guru Fisika SMA Negeri 11 Medan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
problem based learning berbasis pendidikan karakter terhadap perubahan
karakter dan kemampuan menyelesaikan masalah Fisika. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Panca Budi Medan
Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik
cluster random sampling, didapat tiga kelas sebagai sampel penelitian,
masing-masing terdiri atas 21, 20 dan 21 siswa. Analisis data menggunakan
uji anava dua jalan dengan isi sel tak sama kemudian dilanjutkan dengan uji
komparasi ganda metode Scheffe dengan taraf signifikansi 0,05 dan uji Chi
Kuadrad untuk anlisis perubahan karakter. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem based learning berbasis
pendidikan karakter terhadap perubahan karakter dan kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika. Ini berarti terdapat hubungan pengaruh
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih serta bertanggung jawab siswa yang
diberikan pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan pembelajaran dengan model
Problem Based Learning tanpa berbasis pendidikan karakter dan siswa
siswa yang diberikan pembelajaran model konvensional terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika siswa.
Kata kunci: karakter, model pembelajaran, model PBL, pendidikan
karakter, model konvensional
tergabung dalam geng nero istilah yang digunakan para premanisme, kebiasaan menyontek,
bullying disekolah, dan tawuran. Aksi tawuran
di kalangan pelajar setiap tahun mengalami
peningkatan terutama di daerah jabodetabek
dari 128 kasus pada tahun sebelumnya
meningkat 100% ditahun 2012 menurut
Merdeka Sirait.
Kemerosotan perilaku di atas yang
sedang dihadapi para pelajar saat ini sangat
mengkhawatirkan, terlebih telah dilakukan
survei perilaku siswa dalam jangka waktu
PENDAHULUAN
Jika diperhatikan, dekadensi karakter
bangsa yang luar biasa terjadi pada orang
dewasa dan anak-anak. Khusus siswa, krisis itu
antara lain kebocoran kunci jawaban pada saat
UN atau contek massal yang terjadi di beberapa
daerah di Indonesia seperti di daerah DI
Yogyakarta, Aceh Utara, Bekasi, Probolinggo,
Bengkulu, dan Lampung Tengah (Indra, 2011),
kekerasan di kalangan remaja yang semakin
memprihatinkan sebagai contoh aksi premanisme yang dilakukan oleh pelajar yang
Vol. 4 (2) Desember 2012
38
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
setahun oleh The Ethics of American Youth,
dari Josepshon Institutes of Ethics, yaitu: 82%
mengakui bahwa mereka berbohong kepada
orang tua; 62% mengakui bahwa mereka
berbohong kepada seorang guru tentang sesuatu
yang signifikan; 33% menjiplak tugas dari
internet; 60% menipu selama pelaksanaan ujian
disekolah; 23% mencuri sesuatu dari orang tua
atau kerabat lainnya; 19% mencuri sesuatu dari
seorang teman; 28% mencuri sesuatu dari toko.
Menurut komnas Perlindungan Anak
tidak terjadinya perubahan perilaku siswa,
dikarenakan tiga hal, antara lain:
1) Kurikulum yang berlaku di sekolah saat ini
lebih menitikberatkan pada peningkatan
prestasi akademik pelajar ketimbang
ekspresi diri. Akibatnya, kebutuhan anak
untuk mengekpresikan diri tidak tersalurkan
dengan baik dan cenderung salah arah. Salah
satunya melalui aksi tawuran.
2) Kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang
karakter pelajar yang sesuai, baik di sekolah
maupun lingkungan rumah. Seperti: karakter
berani bertanggung jawab atas perilaku dan
tindakan, jujur, toleransi dengan sesama
maupun menghargai pluralisme di sekitarnya.
3) Berdasarkan hasil analisis pemetaan fakta di
lapangan diketahui bahwa sebagian besar
aksi tawuran pelajar terjadi karena membudaya di lingkungan sekolahnya masingmasing. Kesimpulan itu didapatkan dari
fakta bahwa mayoritas pelajar yang terlibat
masih menduduki tingkat pertama atau
kedua.
Persoalan karakter atau moral memang
tidak sepenuhnya terabaikan oleh lembaga
pendidikan. Namun, fakta yang ada seputar
kemerosotan karakter menunjukkan ada kegagalan pada institusi pendidikan dalam menumbuhkan siswa yang berkarakter dan berakhlak
mulia (Zubaedi, 2011).
Menurut Wu Jian (2004) pembelajaran
Fisika di kelas merupakan kesalahan bagi
sebagian siswa karena siswa merasa tidak
relevan, membosankan, sukar dan tidak berguna
dengan dunia nyata. Siswa tidak salah dalam
menyampaikan pendapat tersebut, namun
Vol. 4 (2) Desember 2012
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
seorang guru harus melihat dan mendengar juga
merubah metode pengajaran agar keadaan
seperti ini bisa berubah. Masih menurut Wu
Jian (2004) dalam pengajaran Fisika ada
beberapa teori pengajaran yang dikedepankan,
antara lain: teori behavioristik, teori konstruktivis, pemetaan konsep, pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based learning). Sedangkan
strategi dan metode yang digunakan, yaitu: 1)
Jam mengajar guru yang dipersingkat, 2)
Mengaplikasikan system CAI (Computer Aided
Instruction) dan penggunaan internet seperti
penggunaan website untuk mengefisiensikan
pengajaran, 3) Kerja tim dan kegiatan kelompok
kooperatif (diskusi, debat, penilaian individu,
komunikasi), 4) Pembelajaran langsung secara
mandiri (penilaian mandiri, membaca buku dan
menggunakan website), 5) Tutorial. Dengan
menggunakan strategi dan metode di atas, maka
pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa selama
pembelajaran Fisika di kelas. Problem based
learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang ditawarkan Wu Jian. PBL adalah
strategi pembelajaran dan proses pembelajaran
yang didominasi oleh penyelesaian masalah
(problem solving). Pada PBL Fisika siswa
terlebih dahulu diberikan sebuah permasalahan
Fisika sebelum guru menjelaskan materi Fisika.
Untuk menyelesaikan masalah Fisika itu maka
siswa harus lebih dahulu membaca materi
Fisika tersebut. Dengan menerapkan PBL
membantu menyelesaikan masalah yang di
hadapi siswa selama ini dalam belajar Fisika di
kelas. Didasarkan pemaparan PBL di atas maka
model pembelajaran berbasis masalah adalah
model pembelajaran yang sesuai dengan
penelitian pendidikan karakter siswa karena
perkembangan karakter siswa dapat diamati
dalam setiap menyelesaikan masalah Fisika
yang ada.
Berdasarkan latar belakang ini, rumusan
masalahnya adalah (1) Apakah ada perubahan
perilaku disiplin, jujur, tanggung jawab serta
bekerja keras pada siswa yang diberikan
pembelajaran model PBL berbasis pendidikan
39
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
pendidikan karakter dan siswa yang diberikan
pembelajaran model konvensional.
Seiring dengan pendidikan karakter,
Zubaedi menjelaskan bahwa karakter dapat
sebagai penilaian subjektifitas terhadap kualitas
moral dan mental seseorang, maka upaya
mengubah atau membentuk karakter hanya
berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual
seseorang. Karakter mulia yang melekat pada
diri seseorang ditandai dengan nilai-nilai seperti:
reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis,
analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup
sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,
berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat
dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah
hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati
lembut, setia, bekerja keras, tekun, gigih, teliti,
memiliki inisiatif, selalu berpikir positif,
disiplin. Coon (Zubaedi, 2011) mendefinisikan
karakter sebagai suatu penilaian subjektif
terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan
dengan atribut kepribadian yang dapat atau
tidak dapat diterima oleh masyarakat. Menurut
Sani (2011) karakter adalah nilai-nilai yang
melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adatistiadat dan estetika.
Karakter siswa dibentuk melalui proses
pembelajaran di kelas, salah satu metode
pembelajaran yang dapat melihat karakter siswa
adalah PBL. Model PBL digunakan mulai dari
siswa tingkat taman kanak-kanak hingga
tingkat universitas (Tan, 2009). Model PBL
mengajak siswa untuk belajar mandiri, berpikir
kritis dan kooperatif, sedangkan guru sebagai
fasilitator, maka siswa harus gigih dalam
menyelesaikan masalah yang disajikan, selama
menyelesaikan masalah tanpa disadari siswa,
maka segala karakter pada diri siswa akan
muncul. Karakter yang muncul menjadi bahan
evaluasi guru sebagai pemerhati segala kegiatan
yang dilakukan siswa. Siswa yang memiliki
karakter kurang baik akan terlihat pada saat
pelaporan pemecahan masalah, karena siswa
melaporkan penyelesaian masalah dengan
menjelaskan secara spesifik juga akan
mendebatkan laporan dihadapan siswa lain.
karakter, siswa yang diberikan pembelajaran
model PBL tanpa berbasis pendidikan karakter
dan siswa yang diberikan pembelajaran model
tradisional? (2) Apakah ada perubahan kemampuan penyelesaian masalah Fisika pada
kelompok siswa yang memiliki karakter tinggi
dan karakter rendah yang diberikan pembelajaran model PBL berbasis pendidikan karakter,
siswa yang diberikan pembelajaran model PBL
tanpa berbasis pendidikan karakter dan siswa
yang diberikan pembelajaran model konvensional? (3) Apakah ada hubungan antara
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan
bertanggung jawab pada siswa yang diberi
pembelajaran model PBL berbasis pendidikan
karakter dalam meningkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika, hubungan antara
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan
bertanggung jawab pada siswa yang diberi
pembelajaran model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dalam meningkatkan
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika dan
hubungan antara perubahan perilaku jujur,
disiplin, gigih dan bertanggung jawab pada
siswa yang diberi pembelajaran model
konvensional dalam meningkatkan kemampuan
penyelesaian masalah Fisika?
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) perubahan perilaku jujur, disiplin,
gigih dan bertanggung jawab pada siswa yang
diberikan pembelajaran model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dan siswa yang diberikan
pembelajaran model konvensional, (2) perubahan kemampuan menyelesaikan masalah Fisika
pada siswa yang diberikan pembelajaran model
PBL berbasis pendidikan karakter, siswa yang
diberikan pembelajaran model PBL tanpa
berbasis pendidikan karakter dan siswa yang
diberikan pembelajaran model konvensional,
(3) perubahan perilaku disiplin, jujur, gigih
serta bertanggung jawab terhadap kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika pada siswa yang
diberikan pembelajaran model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran model PBL tanpa berbasis
Vol. 4 (2) Desember 2012
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
40
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
Taraf signifikan yang digunakan
penelitian ini adalah α = 0,05.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X
SMA Panca Budi Medan, dengan alokasi waktu
penelitian 5 x 45 menit/minggu untuk pelaksanaan perlakuan dalam proses pembelajaran.
Populasi dalam penelitian yang telah dilakukan
adalah seluruh siswa kelas X semester ganjil
SMA Panca Budi Medan yang berjumlah lima
kelas dengan jumlah siswa 20 orang tiap kelas.
Sampel penelitian dipilih secara acak dengan
mengundi 5 kelas yang ada untuk mendapatkan
3 kelas sebagai sampel penelitian. Dari hasil
pengundian, terpilih satu kelas sebagai kelas
eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran PBL berbasis pendidikan karakter yang
terdiri atas jujur, disiplin, gigih dan bertanggung jawab yaitu kelas X B, kelas eksperimen
kedua yang terpilih untuk diajar dengan model
PBL tanpa berasis pendidikan karakter yang
terdiri atas jujur, disiplin, gigih dan bertanggung jawab yaitu kelas X A dan kelas ketiga
yaitu kelas X C diberi pengajaran tanpa model
PBL serta tidak berbasis pendidikan karakter
yaitu: jujur, disiplin, gigih dan bertanggung
jawab.
dalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diawal penelitian dilakukan uji tes
Lavene yang diperoleh hasil bahwa signifikansi
tes awal yang diberikan kepada siswa sebesar
0,148 > 0,05, maka keseluruhan siswa dianggap
memiliki kemampuan sama.
1. Perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih serta
bertanggung jawab pada siswa yang
diberikan pembelajaran berbasis pendidikan
karakter.
Gambar 1. Histogram Karakter Siswa di Awal
Pembelajaran Model PBL berbasis
Pendidikan Karakter
Desain Penelitian
Tabel 1. Eksperimen dan Kemampuan
Menyelesaikan Masalah Fisika
Eksperimen Model
Pembelajaran (E)
PBL berbasis
Karakter (E1)
PBL (E2)
Konvensional (E3)
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Fisika
Rendah (F1)
E1F1
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Fisika
Tinggi (F2)
E1F2
E2F1
E3F1
E2F2
E3F2
Gambar 2. Histogram Karakter Siswa di Akhir
Pembelajaran Model PBL berbasis
Pendidikan Karakter
2. Perubahan perilaku disiplin, jujur, tanggung
jawab serta gigih pada siswa yang diberikan
model pembelajaran PBL
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini, maka teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis
varians (ANAVA) untuk analisa kemampuan
hasil belajar dan Chi-Square untuk analisa
karakter jujur, disiplin, gigih dan bertanggung
jawab. Penggunaan teknik ini dengan maksud
agar hasil tes akhir yang dicapai oleh subyek
penelitian benar-benar karena pengaruh dari
perlakuan yang diberikan selama penelitian.
Vol. 4 (2) Desember 2012
Gambar 3. Histogram Karakter Siswa di Awal
Pembelajaran Model PBL
41
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
HasilBelajar
Subset
Model dan Karakter
PBL dan karakter rendah
PBLK dan karakter rendah
Konvensional dan karakter
rendah
N
6
2
17
1
53,50
53,50
54,82
Konvensional dan karakter
tinggi
PBLdan karakter tinggi
PBLK dan karakter tinggi
a, PBL dan karakter rendah
Scheffe
b,c
PBLK dan karakter rendah
Konvensional dan karakter
rendah
Konvensional dan karakter
tinggi
PBLdan karakter tinggi
PBLK dan karakter tinggi
4
58,00
14
19
6
2
17
60,00
70,58
53,50
53,50
54,82
4
58,00
14
19
60,00
70,58
Tukey
Ba,b,c
Gambar 4. Histogram Karakter Siswa di Akhir
Pembelajaran Model PBL
3. Perubahan perilaku disiplin, jujur, tanggung
jawab serta gigih menggunakan model
pembelajaran konvensional
Sig.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Tabel 4. Hasil perhitungan ANAVA dua jalur
Tests of Between-Subjects Effects
Gambar 5. Histogram Karakter Siswa di Awal
Pembelajaran Model Konvensional
Dependent Variable:HasilBelajar
Type III
Sum of
Mean
Source
Squares Df
Square
F
Sig.
Corrected 2890,591a
5
578,118
5,996 ,000
Model
Intercept
111665,55
1 111665,55 1158,21 ,000
1
Model
172,917
2
86,458
,897 ,414
Karakter
651,041
1
651,041
6,753 ,012
Model *
230,683
2
115,342
1,196 ,310
Karakter
Error
5399,102 56
96,413
Total
237895,00 62
0
Corrected
8289,694 61
Total
a. R Squared = ,349 (Adjusted R Squared = ,291)
Gambar 6. Histogram Karakter Siswa di Akhir
Pembelajaran Model Konvensional
7. Pengaruh perubahan karakter jujur, disiplin,
gigih dan bertanggung jawab terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika.
Tabel 2. Skor rata-rata pengaruh perubahan
karakter jujur, disipln,gigih dan bertanggung
jawab terhadap kemampuan menyelesaikan
masalah Fisika menggunakan model PBL
berbasis Pendidikan Karakter, PBL, dan
Konvensional.
Vol. 4 (2) Desember 2012
,162
Hasil perbandingan rata-rata hitung dan
hasil perngujian Anava yang diperoleh memberikan kesimpulan bahwa perubahan karakter
siswa yang diajar dengan model pembelajaran
PBL berbasis pendidikan karakter lebih baik
dibandingkan dari kemampuan menyelesaikan
42
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
sedangkan kelompok siswa dengan model
Pembelajaran PBL dan juga kelompok siswa
dengan model pembelajaran Konvensional
tidak terjadi perubahan.
2. Perubahan kemampuan menyelesaikan
masalah Fisika terjadi dengan dukungan dari
model pembelajaran yang diberikan.
Kemampuan awal semua siswa untuk tiap
model pembelajaran yang rendah, mengalami
peningkatan yang berbeda terhadap hasil
belajar Fisika siswa. Bagi kelompok siswa
yang memiliki kemampuan awal yang tinggi
memperoleh hasil belajar yang lebih baik
jika dibandingkan dengan kelompok siswa
yang memiliki kemampuan awal rendah.
3. Tidak terdapat hubungan pengaruh perubahan
perilaku jujur, disiplin, gigih serta bertanggung jawab siswa yang diberikan pembelajaran dengan model PBL berbasis pendidikan
karakter, siswa yang diberikan pembelajaran
dengan model PBL tanpa berbasis pendidikan
karakter dan siswa siswa yang diberikan
pembelajaran model konvensional terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika
siswa.
masalah Fisika pada kelompok model pembelajaran PBL dan kelompok model pembelajaran
Konvensional. Berdasarkan data tersebut maka
pengujian hipotesis dilakukan, dengan Fhitung =
10,35 > Ftabel = 4,20, karena Fhitung lebih besar
daripada Ftabel dengan taraf signifikansi 5%,
maka terdapat perubahan kemampuan penyelesaian masalah Fisika pada siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dan siswa siswa yang
diberikan pembelajaran model konvensional.
Hasil pengujian ini menunjukkan tidak terjadi
perubahan secara signifikan pada diri siswa,
dikarenakan siswa masih beradaptasi dengan
materi Fisika yang hanya sedikit diperoleh
mereka pada saat duduk di SMP.
Jika hasil perhitungan dikaitkan dengan
tabel Anava Dua Jalur diperoleh signifikansi
untuk variabel model pembelajaran sebesar
0,414 dan variabel karakter 0,012 maka dapat
disimpulkan untuk ketiga kelas tersebut yang
signifikan hanya faktor karakter yang mempunyai signifikan 0,012 < 0,05. Sedang untuk
variabel interaksi model pembelajaran dan
karakter bukan merupakan faktor pengaruh
yang signifikan karena signifikansi 0,310 >
0,05, maka tidak terdapat hubungan pengaruh
perubahan karakter siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dan siswa siswa yang
diberikan pembelajaran model konvensional
terhadap kemampuan menyelesaikan masalah
Fisika siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Indra. 2011. Dibeberkan, Parahnya Kecurangan
UN SMA, artikel di website: http://edukasi.kompas.com/read/2011/04/25/19171
563/Dibeberkan.Parahnya.Kecurangan.U
N.SMA. [28 Februari 2012]
Sani, RA. 2011. Pendidikan Karakter di
Pesantren. Bandung: Citapustaka.
Tan, Ong-Seng. 2009. Problem-Based Learning
and Creativity. Singapore: Seng Lee Press.
Wu, Jian. 2004. Improvement of Physics
teaching with Problem Based Learning.
The ChinaPapers, artikel di website :
http://sydney.edu.au/science/uniserve_sci
ence/pubs/china/vol3/CP3_P1.pdf.
[16
Februari 2012]
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan
bertanggung jawab terjadi secara signifikan
di kelompok siswa dengan model pembelajaran PBL berbasis Pendidikan Karakter,
Vol. 4 (2) Desember 2012
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
43
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
ISSN 2085-5281
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP
PERUBAHAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN
MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA
Fatma Reni Pulungan
Jurusan Pendidikan Fisika-Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Guru Fisika SMA Negeri 11 Medan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
problem based learning berbasis pendidikan karakter terhadap perubahan
karakter dan kemampuan menyelesaikan masalah Fisika. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Panca Budi Medan
Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik
cluster random sampling, didapat tiga kelas sebagai sampel penelitian,
masing-masing terdiri atas 21, 20 dan 21 siswa. Analisis data menggunakan
uji anava dua jalan dengan isi sel tak sama kemudian dilanjutkan dengan uji
komparasi ganda metode Scheffe dengan taraf signifikansi 0,05 dan uji Chi
Kuadrad untuk anlisis perubahan karakter. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem based learning berbasis
pendidikan karakter terhadap perubahan karakter dan kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika. Ini berarti terdapat hubungan pengaruh
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih serta bertanggung jawab siswa yang
diberikan pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan pembelajaran dengan model
Problem Based Learning tanpa berbasis pendidikan karakter dan siswa
siswa yang diberikan pembelajaran model konvensional terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika siswa.
Kata kunci: karakter, model pembelajaran, model PBL, pendidikan
karakter, model konvensional
tergabung dalam geng nero istilah yang digunakan para premanisme, kebiasaan menyontek,
bullying disekolah, dan tawuran. Aksi tawuran
di kalangan pelajar setiap tahun mengalami
peningkatan terutama di daerah jabodetabek
dari 128 kasus pada tahun sebelumnya
meningkat 100% ditahun 2012 menurut
Merdeka Sirait.
Kemerosotan perilaku di atas yang
sedang dihadapi para pelajar saat ini sangat
mengkhawatirkan, terlebih telah dilakukan
survei perilaku siswa dalam jangka waktu
PENDAHULUAN
Jika diperhatikan, dekadensi karakter
bangsa yang luar biasa terjadi pada orang
dewasa dan anak-anak. Khusus siswa, krisis itu
antara lain kebocoran kunci jawaban pada saat
UN atau contek massal yang terjadi di beberapa
daerah di Indonesia seperti di daerah DI
Yogyakarta, Aceh Utara, Bekasi, Probolinggo,
Bengkulu, dan Lampung Tengah (Indra, 2011),
kekerasan di kalangan remaja yang semakin
memprihatinkan sebagai contoh aksi premanisme yang dilakukan oleh pelajar yang
Vol. 4 (2) Desember 2012
38
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
setahun oleh The Ethics of American Youth,
dari Josepshon Institutes of Ethics, yaitu: 82%
mengakui bahwa mereka berbohong kepada
orang tua; 62% mengakui bahwa mereka
berbohong kepada seorang guru tentang sesuatu
yang signifikan; 33% menjiplak tugas dari
internet; 60% menipu selama pelaksanaan ujian
disekolah; 23% mencuri sesuatu dari orang tua
atau kerabat lainnya; 19% mencuri sesuatu dari
seorang teman; 28% mencuri sesuatu dari toko.
Menurut komnas Perlindungan Anak
tidak terjadinya perubahan perilaku siswa,
dikarenakan tiga hal, antara lain:
1) Kurikulum yang berlaku di sekolah saat ini
lebih menitikberatkan pada peningkatan
prestasi akademik pelajar ketimbang
ekspresi diri. Akibatnya, kebutuhan anak
untuk mengekpresikan diri tidak tersalurkan
dengan baik dan cenderung salah arah. Salah
satunya melalui aksi tawuran.
2) Kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang
karakter pelajar yang sesuai, baik di sekolah
maupun lingkungan rumah. Seperti: karakter
berani bertanggung jawab atas perilaku dan
tindakan, jujur, toleransi dengan sesama
maupun menghargai pluralisme di sekitarnya.
3) Berdasarkan hasil analisis pemetaan fakta di
lapangan diketahui bahwa sebagian besar
aksi tawuran pelajar terjadi karena membudaya di lingkungan sekolahnya masingmasing. Kesimpulan itu didapatkan dari
fakta bahwa mayoritas pelajar yang terlibat
masih menduduki tingkat pertama atau
kedua.
Persoalan karakter atau moral memang
tidak sepenuhnya terabaikan oleh lembaga
pendidikan. Namun, fakta yang ada seputar
kemerosotan karakter menunjukkan ada kegagalan pada institusi pendidikan dalam menumbuhkan siswa yang berkarakter dan berakhlak
mulia (Zubaedi, 2011).
Menurut Wu Jian (2004) pembelajaran
Fisika di kelas merupakan kesalahan bagi
sebagian siswa karena siswa merasa tidak
relevan, membosankan, sukar dan tidak berguna
dengan dunia nyata. Siswa tidak salah dalam
menyampaikan pendapat tersebut, namun
Vol. 4 (2) Desember 2012
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
seorang guru harus melihat dan mendengar juga
merubah metode pengajaran agar keadaan
seperti ini bisa berubah. Masih menurut Wu
Jian (2004) dalam pengajaran Fisika ada
beberapa teori pengajaran yang dikedepankan,
antara lain: teori behavioristik, teori konstruktivis, pemetaan konsep, pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based learning). Sedangkan
strategi dan metode yang digunakan, yaitu: 1)
Jam mengajar guru yang dipersingkat, 2)
Mengaplikasikan system CAI (Computer Aided
Instruction) dan penggunaan internet seperti
penggunaan website untuk mengefisiensikan
pengajaran, 3) Kerja tim dan kegiatan kelompok
kooperatif (diskusi, debat, penilaian individu,
komunikasi), 4) Pembelajaran langsung secara
mandiri (penilaian mandiri, membaca buku dan
menggunakan website), 5) Tutorial. Dengan
menggunakan strategi dan metode di atas, maka
pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa selama
pembelajaran Fisika di kelas. Problem based
learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang ditawarkan Wu Jian. PBL adalah
strategi pembelajaran dan proses pembelajaran
yang didominasi oleh penyelesaian masalah
(problem solving). Pada PBL Fisika siswa
terlebih dahulu diberikan sebuah permasalahan
Fisika sebelum guru menjelaskan materi Fisika.
Untuk menyelesaikan masalah Fisika itu maka
siswa harus lebih dahulu membaca materi
Fisika tersebut. Dengan menerapkan PBL
membantu menyelesaikan masalah yang di
hadapi siswa selama ini dalam belajar Fisika di
kelas. Didasarkan pemaparan PBL di atas maka
model pembelajaran berbasis masalah adalah
model pembelajaran yang sesuai dengan
penelitian pendidikan karakter siswa karena
perkembangan karakter siswa dapat diamati
dalam setiap menyelesaikan masalah Fisika
yang ada.
Berdasarkan latar belakang ini, rumusan
masalahnya adalah (1) Apakah ada perubahan
perilaku disiplin, jujur, tanggung jawab serta
bekerja keras pada siswa yang diberikan
pembelajaran model PBL berbasis pendidikan
39
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
pendidikan karakter dan siswa yang diberikan
pembelajaran model konvensional.
Seiring dengan pendidikan karakter,
Zubaedi menjelaskan bahwa karakter dapat
sebagai penilaian subjektifitas terhadap kualitas
moral dan mental seseorang, maka upaya
mengubah atau membentuk karakter hanya
berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual
seseorang. Karakter mulia yang melekat pada
diri seseorang ditandai dengan nilai-nilai seperti:
reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis,
analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup
sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,
berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat
dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah
hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati
lembut, setia, bekerja keras, tekun, gigih, teliti,
memiliki inisiatif, selalu berpikir positif,
disiplin. Coon (Zubaedi, 2011) mendefinisikan
karakter sebagai suatu penilaian subjektif
terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan
dengan atribut kepribadian yang dapat atau
tidak dapat diterima oleh masyarakat. Menurut
Sani (2011) karakter adalah nilai-nilai yang
melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adatistiadat dan estetika.
Karakter siswa dibentuk melalui proses
pembelajaran di kelas, salah satu metode
pembelajaran yang dapat melihat karakter siswa
adalah PBL. Model PBL digunakan mulai dari
siswa tingkat taman kanak-kanak hingga
tingkat universitas (Tan, 2009). Model PBL
mengajak siswa untuk belajar mandiri, berpikir
kritis dan kooperatif, sedangkan guru sebagai
fasilitator, maka siswa harus gigih dalam
menyelesaikan masalah yang disajikan, selama
menyelesaikan masalah tanpa disadari siswa,
maka segala karakter pada diri siswa akan
muncul. Karakter yang muncul menjadi bahan
evaluasi guru sebagai pemerhati segala kegiatan
yang dilakukan siswa. Siswa yang memiliki
karakter kurang baik akan terlihat pada saat
pelaporan pemecahan masalah, karena siswa
melaporkan penyelesaian masalah dengan
menjelaskan secara spesifik juga akan
mendebatkan laporan dihadapan siswa lain.
karakter, siswa yang diberikan pembelajaran
model PBL tanpa berbasis pendidikan karakter
dan siswa yang diberikan pembelajaran model
tradisional? (2) Apakah ada perubahan kemampuan penyelesaian masalah Fisika pada
kelompok siswa yang memiliki karakter tinggi
dan karakter rendah yang diberikan pembelajaran model PBL berbasis pendidikan karakter,
siswa yang diberikan pembelajaran model PBL
tanpa berbasis pendidikan karakter dan siswa
yang diberikan pembelajaran model konvensional? (3) Apakah ada hubungan antara
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan
bertanggung jawab pada siswa yang diberi
pembelajaran model PBL berbasis pendidikan
karakter dalam meningkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika, hubungan antara
perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan
bertanggung jawab pada siswa yang diberi
pembelajaran model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dalam meningkatkan
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika dan
hubungan antara perubahan perilaku jujur,
disiplin, gigih dan bertanggung jawab pada
siswa yang diberi pembelajaran model
konvensional dalam meningkatkan kemampuan
penyelesaian masalah Fisika?
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) perubahan perilaku jujur, disiplin,
gigih dan bertanggung jawab pada siswa yang
diberikan pembelajaran model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dan siswa yang diberikan
pembelajaran model konvensional, (2) perubahan kemampuan menyelesaikan masalah Fisika
pada siswa yang diberikan pembelajaran model
PBL berbasis pendidikan karakter, siswa yang
diberikan pembelajaran model PBL tanpa
berbasis pendidikan karakter dan siswa yang
diberikan pembelajaran model konvensional,
(3) perubahan perilaku disiplin, jujur, gigih
serta bertanggung jawab terhadap kemampuan
menyelesaikan masalah Fisika pada siswa yang
diberikan pembelajaran model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran model PBL tanpa berbasis
Vol. 4 (2) Desember 2012
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
40
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
Taraf signifikan yang digunakan
penelitian ini adalah α = 0,05.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X
SMA Panca Budi Medan, dengan alokasi waktu
penelitian 5 x 45 menit/minggu untuk pelaksanaan perlakuan dalam proses pembelajaran.
Populasi dalam penelitian yang telah dilakukan
adalah seluruh siswa kelas X semester ganjil
SMA Panca Budi Medan yang berjumlah lima
kelas dengan jumlah siswa 20 orang tiap kelas.
Sampel penelitian dipilih secara acak dengan
mengundi 5 kelas yang ada untuk mendapatkan
3 kelas sebagai sampel penelitian. Dari hasil
pengundian, terpilih satu kelas sebagai kelas
eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran PBL berbasis pendidikan karakter yang
terdiri atas jujur, disiplin, gigih dan bertanggung jawab yaitu kelas X B, kelas eksperimen
kedua yang terpilih untuk diajar dengan model
PBL tanpa berasis pendidikan karakter yang
terdiri atas jujur, disiplin, gigih dan bertanggung jawab yaitu kelas X A dan kelas ketiga
yaitu kelas X C diberi pengajaran tanpa model
PBL serta tidak berbasis pendidikan karakter
yaitu: jujur, disiplin, gigih dan bertanggung
jawab.
dalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diawal penelitian dilakukan uji tes
Lavene yang diperoleh hasil bahwa signifikansi
tes awal yang diberikan kepada siswa sebesar
0,148 > 0,05, maka keseluruhan siswa dianggap
memiliki kemampuan sama.
1. Perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih serta
bertanggung jawab pada siswa yang
diberikan pembelajaran berbasis pendidikan
karakter.
Gambar 1. Histogram Karakter Siswa di Awal
Pembelajaran Model PBL berbasis
Pendidikan Karakter
Desain Penelitian
Tabel 1. Eksperimen dan Kemampuan
Menyelesaikan Masalah Fisika
Eksperimen Model
Pembelajaran (E)
PBL berbasis
Karakter (E1)
PBL (E2)
Konvensional (E3)
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Fisika
Rendah (F1)
E1F1
Kemampuan
Menyelesaikan
Masalah Fisika
Tinggi (F2)
E1F2
E2F1
E3F1
E2F2
E3F2
Gambar 2. Histogram Karakter Siswa di Akhir
Pembelajaran Model PBL berbasis
Pendidikan Karakter
2. Perubahan perilaku disiplin, jujur, tanggung
jawab serta gigih pada siswa yang diberikan
model pembelajaran PBL
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini, maka teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis
varians (ANAVA) untuk analisa kemampuan
hasil belajar dan Chi-Square untuk analisa
karakter jujur, disiplin, gigih dan bertanggung
jawab. Penggunaan teknik ini dengan maksud
agar hasil tes akhir yang dicapai oleh subyek
penelitian benar-benar karena pengaruh dari
perlakuan yang diberikan selama penelitian.
Vol. 4 (2) Desember 2012
Gambar 3. Histogram Karakter Siswa di Awal
Pembelajaran Model PBL
41
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
HasilBelajar
Subset
Model dan Karakter
PBL dan karakter rendah
PBLK dan karakter rendah
Konvensional dan karakter
rendah
N
6
2
17
1
53,50
53,50
54,82
Konvensional dan karakter
tinggi
PBLdan karakter tinggi
PBLK dan karakter tinggi
a, PBL dan karakter rendah
Scheffe
b,c
PBLK dan karakter rendah
Konvensional dan karakter
rendah
Konvensional dan karakter
tinggi
PBLdan karakter tinggi
PBLK dan karakter tinggi
4
58,00
14
19
6
2
17
60,00
70,58
53,50
53,50
54,82
4
58,00
14
19
60,00
70,58
Tukey
Ba,b,c
Gambar 4. Histogram Karakter Siswa di Akhir
Pembelajaran Model PBL
3. Perubahan perilaku disiplin, jujur, tanggung
jawab serta gigih menggunakan model
pembelajaran konvensional
Sig.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Tabel 4. Hasil perhitungan ANAVA dua jalur
Tests of Between-Subjects Effects
Gambar 5. Histogram Karakter Siswa di Awal
Pembelajaran Model Konvensional
Dependent Variable:HasilBelajar
Type III
Sum of
Mean
Source
Squares Df
Square
F
Sig.
Corrected 2890,591a
5
578,118
5,996 ,000
Model
Intercept
111665,55
1 111665,55 1158,21 ,000
1
Model
172,917
2
86,458
,897 ,414
Karakter
651,041
1
651,041
6,753 ,012
Model *
230,683
2
115,342
1,196 ,310
Karakter
Error
5399,102 56
96,413
Total
237895,00 62
0
Corrected
8289,694 61
Total
a. R Squared = ,349 (Adjusted R Squared = ,291)
Gambar 6. Histogram Karakter Siswa di Akhir
Pembelajaran Model Konvensional
7. Pengaruh perubahan karakter jujur, disiplin,
gigih dan bertanggung jawab terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika.
Tabel 2. Skor rata-rata pengaruh perubahan
karakter jujur, disipln,gigih dan bertanggung
jawab terhadap kemampuan menyelesaikan
masalah Fisika menggunakan model PBL
berbasis Pendidikan Karakter, PBL, dan
Konvensional.
Vol. 4 (2) Desember 2012
,162
Hasil perbandingan rata-rata hitung dan
hasil perngujian Anava yang diperoleh memberikan kesimpulan bahwa perubahan karakter
siswa yang diajar dengan model pembelajaran
PBL berbasis pendidikan karakter lebih baik
dibandingkan dari kemampuan menyelesaikan
42
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara
Pulungan, F.R.: Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbasis Pendidikan
Karakter Terhadap Perubahan Karakter dan
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Fisika.
sedangkan kelompok siswa dengan model
Pembelajaran PBL dan juga kelompok siswa
dengan model pembelajaran Konvensional
tidak terjadi perubahan.
2. Perubahan kemampuan menyelesaikan
masalah Fisika terjadi dengan dukungan dari
model pembelajaran yang diberikan.
Kemampuan awal semua siswa untuk tiap
model pembelajaran yang rendah, mengalami
peningkatan yang berbeda terhadap hasil
belajar Fisika siswa. Bagi kelompok siswa
yang memiliki kemampuan awal yang tinggi
memperoleh hasil belajar yang lebih baik
jika dibandingkan dengan kelompok siswa
yang memiliki kemampuan awal rendah.
3. Tidak terdapat hubungan pengaruh perubahan
perilaku jujur, disiplin, gigih serta bertanggung jawab siswa yang diberikan pembelajaran dengan model PBL berbasis pendidikan
karakter, siswa yang diberikan pembelajaran
dengan model PBL tanpa berbasis pendidikan
karakter dan siswa siswa yang diberikan
pembelajaran model konvensional terhadap
kemampuan menyelesaikan masalah Fisika
siswa.
masalah Fisika pada kelompok model pembelajaran PBL dan kelompok model pembelajaran
Konvensional. Berdasarkan data tersebut maka
pengujian hipotesis dilakukan, dengan Fhitung =
10,35 > Ftabel = 4,20, karena Fhitung lebih besar
daripada Ftabel dengan taraf signifikansi 5%,
maka terdapat perubahan kemampuan penyelesaian masalah Fisika pada siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dan siswa siswa yang
diberikan pembelajaran model konvensional.
Hasil pengujian ini menunjukkan tidak terjadi
perubahan secara signifikan pada diri siswa,
dikarenakan siswa masih beradaptasi dengan
materi Fisika yang hanya sedikit diperoleh
mereka pada saat duduk di SMP.
Jika hasil perhitungan dikaitkan dengan
tabel Anava Dua Jalur diperoleh signifikansi
untuk variabel model pembelajaran sebesar
0,414 dan variabel karakter 0,012 maka dapat
disimpulkan untuk ketiga kelas tersebut yang
signifikan hanya faktor karakter yang mempunyai signifikan 0,012 < 0,05. Sedang untuk
variabel interaksi model pembelajaran dan
karakter bukan merupakan faktor pengaruh
yang signifikan karena signifikansi 0,310 >
0,05, maka tidak terdapat hubungan pengaruh
perubahan karakter siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL berbasis
pendidikan karakter, siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model PBL tanpa berbasis
pendidikan karakter dan siswa siswa yang
diberikan pembelajaran model konvensional
terhadap kemampuan menyelesaikan masalah
Fisika siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Indra. 2011. Dibeberkan, Parahnya Kecurangan
UN SMA, artikel di website: http://edukasi.kompas.com/read/2011/04/25/19171
563/Dibeberkan.Parahnya.Kecurangan.U
N.SMA. [28 Februari 2012]
Sani, RA. 2011. Pendidikan Karakter di
Pesantren. Bandung: Citapustaka.
Tan, Ong-Seng. 2009. Problem-Based Learning
and Creativity. Singapore: Seng Lee Press.
Wu, Jian. 2004. Improvement of Physics
teaching with Problem Based Learning.
The ChinaPapers, artikel di website :
http://sydney.edu.au/science/uniserve_sci
ence/pubs/china/vol3/CP3_P1.pdf.
[16
Februari 2012]
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan perilaku jujur, disiplin, gigih dan
bertanggung jawab terjadi secara signifikan
di kelompok siswa dengan model pembelajaran PBL berbasis Pendidikan Karakter,
Vol. 4 (2) Desember 2012
Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281
43
Asosiasi Guru Fisika Indonesia Sumatera Utara