jiptummpp gdl mohammadar 50354 1 pendahul n

REVITALISASI KEWENANGAN MPR DALAM STRUKTUR
KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PASCA
REFORMASI BERDASARKAN TEORI TRIAS POLITICA

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Civic Hukum)

SKRIPSI

Oleh :
MOHAMMAD ARIFUL HUDA
201310090311019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017


i

ii

iii

LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Mohammad Ariful Huda

NIM

: 201310090311019

Fakultas / Jurusan

: Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) / Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn)


Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Revitalisasi Kewenangan
MPR dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca Reformasi
Berdasarkan Teori Trias Politica” adalah bukan merupakan karya orang lain baik
sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan
sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 17 Juli 2017
Yang Menyatakan

(Mohammad Ariful Huda)
201310090311019

iv

PERSEMBAHAN
‫يم‬
ْ ِ‫ب‬

‫س ِم ه‬
‫لرحْ َم ِن ا ه‬
‫َِ ا ه‬
ِ ‫لر ِح‬
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T,
kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang selalu ada dalam
perjuanganku :
Bapakku (Sardjo), Ibuku (Waini), yang menjadi inspirasi terbesar dalam
hidupku, yang tak pernah lelah menegurku ketika ku salah melangkah, tak
luput mendo’akan dan menyayangiku. Terimakasih atas semua perjuangan,
pengorbanan serta kesabaran kalian yang mampu mengantarku sampai kini.
Kakakku (Sri Wahyuni), yang selalu memberiku dukungan hingga bisa
mengenyam pendidikan di bangku kuliah dengan sebaik yang aku bisa. Karena
supportmu adalah obat lelahku.
Keponakanku Sherly Wahyu Eka P., yang akan selalu kuberikan motivasi dan
dukungan untuk selalu optimis dalam menempuh pendidikan untuk
mengangkat derajat keluarga dan berguna bagi bangsa ini.
Sahabat – sahabatku seperjuangan Civic Hukum Angkatan 2013 yang tak
mungkin penulis sebutkan satu - persatu, terimakasih atas pelangi yang telah
kita rangkai selama ini.

Dan untuk sahabat twinning program Ahmad Sya’roni, Agistasari A., Catresia
Yunianta I.L., dan Zakiyah Nur Z. Yang telah menemaniku untuk selalu
berjuang dalam menempuh kuliah double degree.

v

MOTTO
‫يم‬
ْ ِ‫ب‬
‫س ِم ه‬
‫لرحْ َم ِن ا ه‬
‫َِ ا ه‬
ِ ‫لر ِح‬

“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. 18:
109)
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak

akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. 31:27)

“Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”.
(Ki Hadjar Dewantara)

vi

KATA PENGANTAR
‫يم‬
ْ ِ‫ب‬
‫من ا ه‬
‫س ِم هِ ا ه‬
ِ ‫لر ِح‬
ِ ْ‫لرح‬
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Pemelihara
seluruh alam semesta, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis
mampu menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Revitalisasi Kewenangan MPR
dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca Reformasi

Berdasarkan Teori Trias Politica” dengan lancar.
Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Civic Hukum) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang.
Terselesaikannya Skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran
tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis
mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Drs. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan kesempatan untuk menempuh perkuliahan di Universitas
Muhammadiyah Malang dengan berbagai fasilitas yang disediakan.
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia
memberikan kemudahan menempuh perkuliahan di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang melalui berbagai
kebijakan.
3. Dr. Trisakti Handayani, M.M., selaku Wakil Dekan 1 dan dosen matakuliah
yang telah memberi arahannya dan bimbingannya selama penulis menjadi
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Drs. Rohmad Widodo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan yang telah memberikan motivasi dan masukan dalam

penyusunan skripsi pada penulis.
5. Dr. Nurul Zuriah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi Pertama yang telah
membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.

vii

6. Dr. Sulardi, S.H., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi Kedua yang juga
telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
7. Segenap Bapak / Ibu Dosen Jurusan Civic Hukum yang telah memberikan
ilmunya. Insya Allah penulis akan berusaha mengamalkannya sesuai dengan
kemampuan.
8. Bapak dan Ibuku tercinta serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
do’a restu dan semangat yang luar biasa pada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
9. Teman - teman Civic Hukum Angkatan 2013 yang selalu memberi motivasi,
bantuan, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat seperjuangan di Twinning Program yang selalu menemani penulis
untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru dan pengalaman baru dari dua jurusan yaitu

Ilmu Hukum dan PPKN (Civic Hukum).
11. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu.
Semoga Allah S.W.T membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya.
Skripsi ini penulis sadari masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan sangat dibutuhkan. Semoga Skripsi
ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan
bersama serta bernilai ibadah di hadapan Allah S.W.T.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 17 Juli 2017
Penulis,

Mohammad Ariful Huda
201310090311019

viii

DAFTAR ISI

COVER DALAM .........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................
LEMBAR PERNYATAAN .........................................................................
PERSEMBAHAN .........................................................................................
MOTTO ........................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
ABSTRAKSI.................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi

vii
ix
xi
xii
xiii
xiv
xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................
D. Manfaat dan Kegunaan .....................................................................
1. Manfaat Teoritis ..........................................................................
2. Manfaat Praktis ...........................................................................
E. Metode Penulisan ..............................................................................
1. Metode Pendekatan .....................................................................
2. Bahan Hukum .............................................................................
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ..........................................
4. Teknik Analisa Bahan Hukum ....................................................

F. Sistematika Penulisan .......................................................................
G. Penegasan Istilah ...............................................................................
1. Revitalisasi .................................................................................
2. Kewenangan ................................................................................
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ...................................
4. Ketatanegaraan Republik Indonesia ...........................................
5. Pasca Reformasi ..........................................................................
6. Trias politica ...............................................................................

1
1
7
7
8
8
8
9
9
10
11
13
13
15
15
16
16
17
17
18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
A. Teori Trias Politica (Pemisahan dan Pembagian Kekuasaan) ...........
1. Trias Politica di Indonesia ...........................................................
B. Teori Kedaulatan Rakyat....................................................................
C. Konsep Lembaga Perwakilan Rakyat ................................................
D. Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ....................
1. Sebelum Amandemen UUD 1945 ................................................

19
19
22
24
27
28
28

ix

2. Setelah Amandemen UUD 1945 ..................................................
E. Checks and Balances Sistem Ketatanegaraan Indonesia ..................
F. Kerangka pikir Penulisan ..................................................................

31
35
36

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................
A. Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Struktur
Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah Amandemen
UUD 1945 ditinjau berdasarkan Teori Trias Politica .......................
1. Trias Politica dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia ............
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Struktur
Ketatanegaraan Republik Indonesia .............................................
3. Fungsi Legislasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).........
B. Prospek kewenangan MPR sebagai Lembaga Legislatif
di Indonesia ........................................................................................
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
(MPR RI) di era Reformasi/Amandemen UUD 1945 ..................
2. Revitalisasi Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia (MPR RI) .....................................................

38

BAB IV PENUTUP ......................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................

78
78
79

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
LAMPIRAN

81

x

38
38
41
57
64
64
70

DAFTAR TABEL
Tabel 1: Perbandingan sistem parlemen di beberapa negara .........................

xi

56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bagan Kajian Pustaka .................................................................
Gambar 2: Bagan Kerangka Pikir ..................................................................
Gambar 3: Bagan Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Sebelum
Amandemen UUD 1945 ...............................................................
Gambar 4: Bagan Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia Setelah
Amandemen UUD 1945 ...............................................................

xii

12
37
44
47

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Tugas
Lampiran 2: Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir

xiii

ABSTRAKSI
Revitalisasi Kewenangan MPR dalam Struktur Ketatanegaraan Republik
Indonesia pasca Reformasi berdasarkan Teori Trias Politica
Nama
Nim
Pembimbing

: Mohammad Ariful Huda
: 201310090311019
: Dr. Nurul Zuriah, M.Si
Dr. Sulardi, S.H., M.Si

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga negara yang
diakui keberadaannya oleh negara dengan dasar UUD RI 1945. MPR dalam struktur
ketatanegaraan Indonesia mengalami perubahan akibat dari amandemen UUD 1945
pada masa reformasi. Perubahan berkaitan dengan Kedudukan yang awalnya
lembaga tertinggi menjadi lembaga tinggi dan kewenangannya ikut mengalami
perubahan/degradasi kewenangan. Ditinjau dari teori trias politica MPR adalah
lembaga legislatif yang memiliki tugas dan fungsi terkait legislasi secara produktif.
Tujuan penulisan ini adalah pertama untuk mengetahui kewenangan MPR
setelah amandemen ditinjau dari teori trias politica . Kedua, untuk mengetahui
prospek kewenangan MPR dimunculkan lagi dan merevitalisasi kewenangannya
dalam ketatanegaraan Indonesia. Adapun metode penulisan adalah menggunakan
tipe penelitian yuridis normatif (normatif legal research), dengan menggunakan
metode pendekatan historis (historical approach), pendekatan komparatif
(comparative approach), dan pendekatan konsep (conseptual approach).
Kedudukan MPR sebagai lembaga legislatif adalah sama dengan legislatif
lainnya karena MPR bukan sebuah joint session tapi sebuah kamar parlemen
sendiri. Sistem parlemen Indonesia adalah trikameralisme. Doktrin teori trias
politica menghendaki adanya pemisahan kekuasaan antar masing-masing
kekuasaan negara. MPR haruslah mempunyai tugas dan fungsi sesuai dengan
kekuasaanya. Kewenangan MPR harus dikuatkan kembali dengan merevitalisasi
kewenangan yang ada. Kesimpulan dan rekomendasi penulis adalah merevitalisasi
kewenangan MPR yang potensial agar lebih produktif dan kontributif dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia.
Kata Kunci: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Trias Politika, Struktur
Ketatanegaraan, Revitalisasi Kewenangan

xiv

ABSTRACT

Name
Student Number
Title

: Mohammad Ariful Huda
: 201310110311424
: Revitalization of MPR’s authority in the constitutional
structure of post-reform Republic of Indonesia based on
Trias Politica Theory

Advisor

: Dr. Nurul Zuriah, M.Si
Dr. Sulardi, S.H., M.Si

MPR (People’s Consultative Assembly) is a state institution that recognized
by the state on the basis of UUD RI 1945. MPR (People’s Consultative
Assembly) in the constitutional structure experienced the effect of changes from the
amendments to the UUD 1945 in the reform era. Changes related to the
position which was originally the highest institution become an institution of
its height
and its
authority
run
into
changes/degradation
of the
authority. Review of the theory of trias politica , MPR (People’s Consultative
Assembly) is the legislature that has the duties and functions that related
to legislation productively.
The purpose of this study at first is to know the authority of the MPR
(People’s Consultative Assembly) after the amendment in terms of the theory
of the trias politica . Second, to find out the prospects of MPR’s authority is
presented again and revitalize its authority in Indonesia. As the method used is
normative juridical research type (normative legal research), while using methods
of historical approach, comparative approach, and conceptual approach.
The position of MPR (People’s Consultative Assembly) as a legislative
institution is
the
same
with other legislatures because MPR is
not
an area, nevertheless it is a joint session of Parliament itself. Indonesia's
parliamentary system is trikameralisme. The doctrine of trias politica requires
the presence of a separation of powers between the respective powers of the
state. The MPR (People’s Consultative Assembly) has a duty and shall function in
accordance with their powers. The authority of the MPR (People’s Consultative
Assembly) must be strengthened again with revitalizing an existing authority. The
conclusions
and
recommendations from
the
author
is revitalizing potential MPR authority to be more productive and contributive in
the system's attempt to Indonesia.
Key words: MPR (People's Consultative Assembly), Trias Politica,
Constitutional Structure, Revitalization of Authority

xv

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Asshiddiqie, Jimly. 2005, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran
Kekuasaan Dalam UUD 1945, Yogyakarta: FH UII PRESS.
_______________. 2006. Pengantar Hukum Tata Negara Jilid I. Jakarta:
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
_______________. 2006, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara
Pasca Reformasi, Jakarta: Konstitusi Press.
_______________. 2007. Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia: Pasca
Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
_______________. 2012. Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi:
Jakarta: Sinar Grafika.
Budiarjo, Miriam. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
_______________. 2008. Dasar- dasar Ilmu Politik. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Dwi, Reni. 2005. Implementasi Bicameral dalam Parlemen di Indonesia,
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Farida, Maria, I.S, 1998, Ilmu Perundang-undangan; Dasar-Dasar dan
Pembentukannya, Jakarta: Kanisius
Garner, Ad.Bryian A. 2004. Black Law Dictionary, United States Of America:
Eighth edition.
Ibrahim, Jhony. 2006. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif.
Malang: Bayumedia.
Isra, Saldi. 2010. Pergeseran Fungsi Legislasi; Menguatnya Model Legislasi
Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia . Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Juniarto. 1990. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara . Jakarta: Rineka
Cipta.
Librayanto, Romi. 2008, Trias Politica dalam Struktur Ketatanegaraan
Indonesia , Makasar: PUKAP

81

Pasek, I Made D., 1990. Tiga Tipe Pokok Sistem Pemerintahan dalam
Demokrasi Modern, Bandung: Abardin,
Mahfud, Moh. 2001. Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia . Jakarta:
PT Asdi Mahastya.
_______________. 2010. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen
Konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers.
_______________. 2012. Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu,
Jakarta: Rajawali Press.
Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. 2003. Panduan dalam Memasyarakatkan
UUD Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI.
_______________. 2014. Panduan dalam Memasyarakatkan UUD Tahun
1945. Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI.
_______________. 2010. Buku II: Naskah Komprehensif Perubahan UUD
1945 (sendi-sendi/Fundamental Negara). Jakata: Sekretariat Jendral
MPR RI.
_______________. 2010. Buku III: Naskah Komprehensif Perubahan UUD
1945 (Lembaga Permusyawaratan dan Pewakilan). Jakata: Sekretariat
Jendral MPR RI.
Manan, Bagir. 2003. Teori dan Politik Hukum Konstitusi, Yogyakarta: FH UII
Press.
Moh. Kusnardi dan Ibrahim Harmaily, 1988. Hukum Tata Negara Indonesia .
Jakarta : Pusat Studi Hukum Tata Negara FH UI
Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Susunan Pembagian Kekuasaan menurut
Sistem Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta : PT Gramedia
Montesquieu, 2007, The Spirit of Laws, Dasar-Dasar Ilmu Hukum dan Ilmu
Politik, diterjemahkan oleh M. Khoiril Anam, Bandung: Nusamedia
Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Mustafa, Bachsan. 1990, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara , Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia
Nordholt, Henk Shculte & Irwan Abdullah. 2002. Indonesia: In Search of
Transition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

82

Oltmans, Willem. 2001. Chaos in Indonesia . (Terjemahan Wahjoedi Marjono,
Surya Multi). Jakarta: Grafika.
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan; Perjuangan Menghidupi
Jati Diri Bangsa . Jakarta: Grasindo.
Sekretariat Jenderal DPR RI. 2011. Selayang pandang Mekanisme Kerja
Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia . Jakarta. Biro Humas dan
Pemberitaan.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 1985. Penelitian Hukum Normatif
SuatuTinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers.
Soemantri, Sri. 2015. Hukum Tata Negara Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Strong, C.F. 1975. Modern Political Constitution;An Introduction to The
Comparative Study of Their History and Existing Form, London:
Sidwick & Jackson Limited
Sumali, 2003, Reduksi Kekuasaan Eksekutif di Bidang Peraturan Pengganti
Undang-undang (Perpu), Malang : UMM Press
Sunggono, Bambang. 1998. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Thaib, Dahlan Thaib dkk. 2001. Teori dan Hukum Konstitusi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Wirjono, Prodjodikoro. 1983, Azas-Azas Hukum Tata Negara di Indonesia ,
Jakarta Timur: Dian Rakjat
Zed, Mustika. 2008. Metode Penelitia Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia

B. Jurnal
Asshiddiqie, Jimly. 2012. Negara Hukum Indonesia: Dekolonisasi dan
Rekonstruksi Tradisi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum. No. 4. Vol. 19
Oktober 2012.
Azhari, Aidul Fitriciada. 2013. Ideologi dan Konstitusi Dalam Perkembangan
Negara-Bangsa Indonesia: Rekonstruksi Tradisi, Dekolonisasi, dan
Demokratisasi. Jurnal Media Hukum. Vol. 20. No. 1 Juni 2013.

83

Hadi, Sofyan. 2013. Fungsi Legislasi dalam Sistem Pemerintahan Presidensil
jurnal ilmu hukum februari 2013, vol 9, no. 18
Rochmawanto, Munif. 2010. Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan MPR
Dalam Melakukan Perubahan Undang-Undang Dasar. Jurnal
Independent Fakultas Hukum.
Syahuri, Taufiqurrohman. 2010. Metode Perubahan Undang-Undang Dasar
1945 dan Perbandingannya dengan Konstitusi di Beberapa Negara .
Jurnal Hukum Nomor 4 Vol. 17 Oktober 2010.
Widayati, Absori, & Aidul Fitriciada Azhari. 2014. Rekonstruksi Kedudukan
Ketetapan MPR dalam Sistem Ketatatnegaraan Indonesia. Junal Media
Hukum. Vol. 21 No. 2 Desember 2014.

C. Makalah dan Hasil Penelitian
Asshiddiqie, Jimly. Gagasan Kedaulatan Lingkungan: Demokrasi Versus
Ekokrasi, diakses dari www.jimly.com pada 10 April 2017.
Asshiddiqie, Jimly. Trikameralisme Dewan Perwakilan Daerah (DPD), diakses
dari www.jimly.com pada 17 Mei 2017.
Aldis Ruly Subardi, Iwan Rachmad Soetijono, Warah Atikah. Kewenangan
Dewan Perwakilan Daerah Dalam Proses Legislasi Dalam Sistem
Ketatanegaraan Republik Indonesia Hukum Tata Negara, Fakultas
Hukum, Universitas Jember (UNEJ)
Mahmud, Cholidah. 2012. Reformulasi GBHN Menguatkan Kedudukan
Pedoman Pembangunan Nasional. Makalah. Disampaikan dalam FGD
tentang “Reformulasi Model GBHN: Upaya Mewujudkan Kesatuan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah”. Universitas
Gadjah Mada bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI.
Kamis, 6 September 2012.
Hasanah, Siti. Penguatan Tradisi Musyawarah Mufakat dalam Sistem
Kekuasaan Negara: Studi Tentang Lembaga MPR di Masa Kini dan
Akan Datang.

D. Peraturan Perundang-undangan
Undang Undang Dasar Tahun 1945 (Sebelum amandemen).

84

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Setelah
amandemen).
Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR-GR
mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan
Peraturan Perundangan Republik Indonesia
Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-undangan
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Paninjauan Terhadap Materi
dan Status Hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 Sampai
Dengan Tahun 2002
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

85