Makalah PERKEMBANGAN Program Keluarga Be
MAKALAH
PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA
DAN PERKEMBANGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah KB
Disusun Oleh :
Keompok II
Sarminah
Sumati
Ida Farida
Kurniasih
Nunung
Ai Kartini
KELAS EKSTENSI
AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI NUGRAHA SUBANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat
Rahmat, Rezeki, dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan KB di
Indonesia dan Perkembangan Pemakaian Kontrasepsi” ini dengan
baik.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas
dari bantuan para dosen pembimbing, teman-teman kami dan
keterlibatan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini Penyusun mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, Kami menyadari bahwa
masih
jauh
dari
kesempurnaan
sehingga
penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak Akhir kata,
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca
dan yang bersangkutan.
Subang,
April 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................
1
B. Tujuan .................................................................
2
PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia
.............................................................................3
1. Dasar pembentukan Organisasi KB ...............
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana
........................................................................
........................................................................
4
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan
KB
di
Indonesia
........................................................................
........................................................................
4
4. Tahap –Tahap program KB Nasional
........................................................................
........................................................................
5
5. Faktor
–
faktor
yang
Mempengaruhi
Perkembangan
KB
di
Indonesia
........................................................................
........................................................................
6
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
........................................................................
........................................................................
8
2
3
7. Analisa
SWOT
Pemakaian
KB
........................................................................
........................................................................
11
B. Jenis-jenis Kontrasepsi .........................................
14
1. Metode
Alami
........................................................................
........................................................................
14
2. Metode
Perlindungan
(Barrier)
........................................................................
........................................................................
17
3. Metode
Hormonal
........................................................................
........................................................................
20
4. Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi
Mantap=Kontap)
........................................................................
........................................................................
23
C. BKKBN .................................................................
24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................
26
B. Saran...................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia
bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi
pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi
205,8
juta
orang.
Selama
rentang
1900-2000,
progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran
80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Dr.Sugiri
Syarief,
MPA
dalam
acara
Studium
Generale
‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang
dan Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya
Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas
Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko
tinggi
untuk
melahirkan
menjadi
perhatian
pemerintah.
Sehingga diadakannya program Keluarga Berencana (KB)
sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka
kematian ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan
jarak
usia
yang
sangat
dekat
juga
menjadi
perhatian
pemerintah.
Alat
kontrasepsi
yang
saat
ini
sudah
tersedia
bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk
wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja
yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan
metode memilih kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek
samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat
kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di
minimarket.
1
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk
mengatasi masalah kependudukan, pada umumnya orang
berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut adalah
suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini adalah tidak
benar, sebab keluarga berencana (yang dimaksud disini
mencegah
kehamilan)
sudah
ada
sejak
jaman
dahulu.
Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru
(abad XX) dibandingkan dengan negara-negara barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah adalah mempelajari
tentang Apakah itu KB dan dampaknya bagi masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta
tantangan dari program KB.
b. Mengidentifikasi kesimpulan dan apa yang harus kita
lakukan untuk menyikapi KB.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia
1. Dasar pembentukan Organisasi KB
Plato (427-347 SM) menyarankan agar pramata
social dan pemerintah sebaiknya di rencanakan dengan
pertumbuhan
penduduk
yang
stabil
sehingga
terjadi
keseimbangan antara jumlah penduduk dan pertumbuhan
ekonomi.
Malthus ( 1766 – 1834 ) pada jaman industry sedang
berkembang manusia jangan terlalu banyak berkhayal
bahwa dengan kemampuan tekhnologi mereka akan dapat
memenuhi segala kebutuhan karna pertumbuhan manusia
laksana
deret
kemampuan
ukur,
sumber
sedangkan
daya
alam
pertumbuhan
untuk
dan
memenuhinya
berkembang dalam deret hitung. Dengan demikian dalam
suatu saat, manusia akan sulit untuk memenuhi segala
kebutuhannya karna SDA yang sangat terbatas.
Pernyataan Malthus yang merupakan kekhawatiran
terhadap
pertumbuhan
penduduk
telah
muncul
kepermukaan di Negara besar seperti : China, India, dan
termasuk Indonesia.
Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan
di
Alma
Ata
yang
memusatkan
perhatian
terhadap
tingginya angka kemaatian Maternal perinatal. Dalam
pertemuan tersebut disepakati untuk menetapkan konsep
primary
Health
Care
yang
memberikan
pelayanan
antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan upaya
penerimaan keluarga berencana, dan meningkatka layanan
rujukan.
3
Tahun
1984,
population
conference
di
Meksico,
menekankan arti pentingnya hubungan antara tingginya
fertilitas dan interval yang pendek terhadap kesehatan dan
kehidupan Ibu dan perinatal.
Perkembangan
laju
peningkatan
pertumbuhan
pendudukan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Tanpa
adanya usaha- usaha pencegahan perkembangan laju
peningkatan penduduk yang terlalu cepat, uasaha- usaha
di bidang pembangunan ekonomi dan social yang telah di
laksanakan dengan maksimal akan tidak berfaedah.
Dapat
dikemukakan
bahwa
untuk
dapat
menyelamatkan nasib manusia di muka bumi tercinta ini,
masih terbuka peluang untuk meningkatkan kesehatan
reproduksi melalui gerakan yang lebih intensif pada
pelaksanaan KB.
Tanpa gerakan KB yang makin intensif maka manusia
akan
terjebak
pada
kemiskinan,
kemelaratan,
dan
kebodohan yng merupakan malapetaka manusia yang
paling dahsyat dan mencekam. Gerakan Kb yang kita kenal
sekarang bermula dari kepeloporan bebe rapa orang tokoh,
baik dalam maupun luar negri. Sejak saat itulah berdirilah
perkumpulan-perkumpulan KB diseluruh dunia termasuk
Indonesia yang mendirikan PKBI (perkumpulan warga
berencana Indonesia)
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk
mengatasi masalah kependudukan, pada umumnya orang
berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut
adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini
adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang
dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak
4
jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya keluarga
berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan
negara-negara barat.
Dari uraian yang dikemukakan di atas timbullah
pertanyaan
“Kapankah
terjadinya
tanggal
sejarah
permulaan didudukkannya alat kontrasepsi sebagai sarana
yang bersifat medis dan dilandasi keilmuan.
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia
a. Pada
bulan
Januari
1967
diadakan
symposium
kontrasepsi di Bandung yang diikuti oleh masyarakat
luas melalui media masa
b. Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI
pertama yang mengharapka agar KB sebagai program
pemerintah segera dilaksanakan
c. Pada bulan April 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin
menganggap
bahwa
dilancarkan
secara
sudah
resmi
waktunya
di
kegiatan
Jakarta
KB
dengan
menyelenggarakan proyek KB DKI Jakarta Raya
d. Tanggal 16 agustus 1967 gerakan KB di Indonesia
memasuki
era
peralihan
pidato
pemimpin
Negara
selama orde lama. Organisasi pegerakan dilakukan oleh
tenaga suka rela dan beroperasi secara diam- diam
karena kepala Negara waktu itu anti terhadap KB , maka
dalam orde baru gerakan KB di akui dan di masukan
dalam program pemeritah
e. Bulan Oktober
1968 berdiri
lembaga
KB nasional
( LKBN ) yang sifatnya semi pemerintah yang dalam
tugasnya di awasi dan di bombing oleh mentri Negara
kesejahteraan
rakyat,
merupakan
kristalisasi
dan
kesungguhan pemerintah dalam kebijakan KB
Peristiwa
peristiwa
bersejarah
didalam
perkembangan di Negara Indonesia adalah masuknya
5
program KB itu kedalam repelita I. adanya KUHP pasal 283
yang melarang menyebarluaskan gagasan KB sehingga
kegiatan penerangan dan pelayanan masih dilakukan
secara terbatas.
4. Tahap –Tahap program KB Nasional
Adapun
tahap
penyelenggarakan
kebijakan
program
KB
pemerintah
Nasional
di
dalam
Indonesia
adalah
a. Tahun 1970 – 1980 di kenal dengan Manajement For The
People
1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif
2) Partisipasi masyarakat rendah sekali
3) Terkesan kurang demokratif
4) Ada unsure pemaksaan
5) Berorientasi pada target
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement
With The People
1) Pemaksaan di kurangi
2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB
Lingkaran Biru, dengan kebijakan:
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan
dipakainya meskipun masih tetap dipilhkan jenis
kontrasepsinya.
2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari
jenisnya
d. Tahun
1988
terjadi
perkembangan
kebijakan,
pemerintah menerapkan program Kb Lingkar Emas
yaitu:
6
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada
peserta, asal jenis kontrasepsi sudah terdapat di
departemen kesehatan.
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk
alat kontrasepsinya.
e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga
melalui peningkatan pendapatan kelurga ( Income
Generating ) pada tanggal 29 juni 1994 presiden
Suharto
di
sidoarjho
melaksanakan
plesterisasi
/
lantainisasi rumah- rumah secara gotong royong untuk
keluarga presejahtera
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di
Indonesia
a. Sosial Ekonomi
Tinggi
ekonomi
rendahnya
penduduk
status
Indonesia
sosial
di
dan
keadaan
pengaruhi
oleh
perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia.
Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat
ekonomi
masyarakat
karena
berkaitan
dengan
kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang
digunakan.
Dengan
suksesnya
perekonomiansuatu
negara
program
akan
lebih
KB
maka
baik
karen
dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat
lebih tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin.
b. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi
klien dalam memilih metode kontrasepsi, faktor – faktor
ini
meliputi
salah
pengertian
dalam
masyarakat
mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta
7
budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko
kehamilan dan status wanita.
c. Pendidikan
Beberapa
metode
studi
kalender
telah
lebih
memperlihatkan
banyak
di
bahwa
gunakan
oleh
pasangan yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan
bahwa wanita berpendidikan menginginkan keluarga
berencana
yang
mengambil
efektif,
resiko
yang
tetapi
tidak
terkait
rela
sebagai
untuk
metode
kontrasepsi.
d. Agama
Para
akseptor
wanita
mungkin
berpendapat
bahwa perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan
sebagian metode hormonal akan sangat menyulitksn
mereka selama haid mereka dilarang bersembahyang.
Disebaagian
masyarakat,
mempersiapkan
makanan
wanita
selama
hindu
haid
dilarang
yang
tidak
teratur dapat menjadi masalah.
e. Status Wanita
Status
wanita
dalam
masyarakat
dapat
mempengaruhi kemampuan mereka memperoleh dan
menggunakan berbagai metode kontrasepsi didaerah
daerah yang status wanitanya meningkat, sebagian
wanita memiliki pemasukan yang lebih besar untuk
membayar metode – metode yang lebih mahal serta
memiliki
lebih
keputusan.
Juga
banyak
di
suara
daerah
dalam
yang
mengambil
wanitanya
lebih
dihargai, mungkin hanya dapat sedikit pembatasan
dalam
memperoleh
peraturan
yang
berbagai
mengharuskan
metode,
persetujuan
sebelum layanan KB dapat diperoleh.
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
8
misalnya
suami
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang
terdiri dari berbagai golongan, khususnya dari kalangan
kesehatan memulai prakarsa kegiatan KB, kegiatan
kelompok
ini
berkembang
hingga
berdirilah
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ).
Pada tahun 1957 tepatnya pada tanggal23 Desember
1957 dengan Dr. R Soeharto sebagai ketua PKBI adalah
pelopor
pergerakan
membantu
keluarga
masyarakat
yang
berencana
memerlukan
yang
bantuan
secara sukarela.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya
keluarga sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu :
1) Mengatur kahamialn
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada
tahun
pemerintah
dan
Kependudukan
dan
1970
LKBN
kemudian
Keluarga
di
di
bubarkan
bentuk
Berencana
oleh
Badan
Nasional
( BKKBN ).
b. Organisasi
pemerintah
yaitu
BKKBN
(
Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970
tentang BKKBN yaitu Depkes sebagai unit pelaksanaan
program KB. BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang
bertamnggung jawab penuh mengenai pelaksanaan
program KB di Indonesia. Keuntungan dari BKKBN
adalah
1) Memungkinkan promram- program melepaskan diri
pendekatan klinis yang jangkauannya terbatas.
9
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non
medis
dalam
berencana
di
mensukseskan
Indonesia
program
melalui
keluarga
pendekatan
ke
masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi,
perencana, perumus kebijakan, pengawas
pelaksana
dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan program keluarga
berencana adalah :
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak
keluarga dan bangsa.
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf
hidup rakyat dan bangsa.
Dalam
perkembangan
selanjutnya
BKKBN
mengembangkan lagi kegiatannya menjadi program
nasional kependudukan dan KB (KKB) yang pada waktu
ini mempunyai 2 tujuan :
Tujuan
demografis,yaitu
mengendalikan
tingkat
pertumbuhan penduduk berupa penurunan angka
fertilitas dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22
permil pada tahun 1990 atau 50 % dari keadaan
pada tahun 1971.
Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada satu
waktu akan menjadi falsafah hidup masyarakat dan
bangsa Indonesia.
c. BKKBN pusat
Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas
pokok
BKKBN.
BKKBN
pusat
berfungsi
untuk
mempersiapakn kebijakan umum dan mengkoordinasi
pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan
yang mendukungnya, baik ditingkat pusat maupun
10
daerah,
serta
mengkoordinasi
penyelenggaraan
dilapangan.
d. BKKBN Prop. / Kab / Kota
Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan
perwakilan BKKBN kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ?
Kabupaten / Kota berfungsi untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi BKKBN di provinsi dan kabupaten /
Kota yang antara lain :
Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi
kabupaten / kota
Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak
terkait.
Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
KB
Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi
maupaun pusat
e. Tingkat Kecamatan
BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
Mengkoordinasi
penyelenggaraan
KB
tingkat
kecamatan.
Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak
terkait.
Mengdakan
evaluasi
pelaksanaan
program
KB
berdasarkan laporan dan cakupan wilayah.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke
tingkat Kabupaten / Kota.
f. Tingkat desa (PPKBD / sub PPKBD)
Fungsi dari PPKBD / sub PPKBD yang berada di tingkat
desa antara lain :
Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana dan
pil KB ulangan pada peserta KB
11
Membina kelestarian peserta KB
Memberi nasehat-nasehat untuk peserta KB akibat
efek samping bila perlu merujuk
Pencatatan dan pelaporan sederhana
Memotivasi calon peserta KB baru
Membantu PLKB di daerahnya
Membantu penanggulangan isu-isu yang merugikan
gerakan KB bersama aparat yang berwenang
Menerima,
menyimpan
dan
menyalurkan
alat
kontrasepsi sederhana
g. Tingkat
pos
pelayanan
terpadu
(posyandu
/
pos
kesehatan terpadu)
Petugas KB di tingkat posyandu berfungsi antara lain :
Membantu petugas KB dalam pendataan peserta KB
Membina
kelestarian
peserta
KB
dan
penanggulangan isu-isu yang merugikan program KB
Melayani kontrasepsi sederhana dan pil ulang
Pelayanan rujukan sesuai kemampuan
Pencatatan dan pelaporan
Membantu pelaksanaan kegiatan integrasi dengan
kegiatan KIA, imunisasi, konseling, upaya PKMD,
upaya UPPKS,gizi dan penaggulangan diare
h. Kelompok-kelompok akseptor
Kelompok-kelompok akseptor berfungsi antara lain :
Memberikan pelayanan KIE
Memberikan alat kontrasepsi sederhana, pil ulangan
Memotivasi
dan
penanggulangan
isu-isu
akibat
pemakaian alat kontrasepsi
Melakukan pencatatan
Mengupayakan kemandirian ber KB bagi anggotanya
Merujuk anggotanya yang mengalami kontrasepsi
12
i. Peserta KB
Peserta KB berfungsi :
Menerima jasa pelayanan KB
Meningkatkan kemandirian ber KB
7. Analisa SWOT Pemakaian KB
Akhir-akhir
ini
pemerintah
disibukkan
dengan
masalah kependudukan yang semakin hari semakin sulit
untuk dicari jalan keluarnya. Membludaknya pertumbuhan
dari
tahun
ke
tahun
menyebabkan
banyaknya
pengangguran dan kriminal karena lapangan pekerjaan
yang
kurang
seimbang
dengan
laju
pertumbuhan
penduduknya, dari sini muncul pertanyaan “Bagaimana
menekan
laju
pertumbuhan
penduduk?”.
Pertanyaan
sederhana ini memang susah dicari jawabannya, karena
banyaknya faktor mulai faktor kepercayaan sampai faktorfaktor yang lain. Namun di beberapa tahun terakhir ini
pemerintah tampaknya telah menemukan formula yang
tepat untuk mencari jalan tengahnya, yaitu dengan cara
Keluarga Berencana atau biasa disebut KB.
A. Kekuatan
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai
banyak keuntungan. Salah satunya adalah dengan
mengkonsumsi
pil
kontrasepsi
dapat
mencegah
terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan
perencanaan
kehamilan
yang
aman,
sehat
dan
diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam
upaya menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti
program
tersebut
dapat
memberikan
keuntungan
ekonomi dan kesehatan.
Pengaturan
kelahiran
memiliki
benefit
(keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu contoh
13
pil
kontrasepsi
uterus
dan
dapat
mencegah
ovarium,
terjadinya
penggunaan
kondom
kanker
dapat
mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti
HIV.
Meskipun
penggunaan
alat/obat
kontrasepsi
mempunyai efek samping dan risiko yang kadangkadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit
penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih
besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi yang
memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena
program
ini
dapat
menyelamatkan
kehidupan
perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan,
menjarangkan
jarak
kelahiran
mengurangi
risiko
kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi
pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat,
KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk
memilih
kehidupan
yang
lebih
balk
dengan
merencanakan proses reproduksinya.
Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut
bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi mereka
dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang
mengikuti program KB.
B. Kelemahan
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai,
karena tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali
dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB,
ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang
pengetahuan
KB
di
daerah
pedesaan,
sehingga
kebanyakan masyarakat Indonesia yang berdomisili di
pedesaan
masih
kurang
14
pengetahuaannya
tentang
Program
KB
beranggapan
dan
manfaatnya,
bahwa
banyak
mereka
masih
banyak
rezeki,
anak
padahal zaman semakin maju dan harus diimbangi
dengan pemikiran yang semakin maju pula.
C. Peluang
Program KB ini memberikan peluang yang cukup
baik dalam hampir semua sektor, sebagai contoh di
sektor ekonomi, Indonesia akan memiliki jumlah tenaga
produktif
yang
tinggi.
Penyebabnya
adalah
angka
kematian yang rendah dan angka kelahiran yang
mengalami penurunan dari angka yang tinggi. Selain itu
ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke
dalam angkatan kerja, bisa masuk ke angkatan kerja
disebabkan jumlah anak yang menurun. Dengan jumlah
tenaga kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada
pada
titik
terendah,
kesejahteraan
masyarakat
Indonesia bisa meningkat.
Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat
jumlah
tabungan
masyarakat
bertambah.
Jumlah
tabungan yang bertambah bisa digunakan sebagai
tambahan investasi sehingga akumulasi modal akan
lebih cepat dalam kegiatan ekonomi.
Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran.
Penyebabnya
adalah
perkembangan
teknologi
membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja produktif,
sementara pertumbuhan yang cukup akan membuat
berkurangnya pengangguran dan angka kriminalitas.
D. Tantangan
Masyarakat
manfaat
program
masih
KB
kurang
ini,
begitu
banyak
meyakini
yang
masih
memandang KB dalam sudut yang sempit, baik di
15
kalangan masyarakat maupun para tokoh agama, dan
tokoh masyarakat.
Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi
yang berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan IUD yang masih dianggap tabu karena harus
membuka aurat.
Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu
melahirkan adalah mati sahid dan banyak anak akan
membawa
rezeki.
Kendala
lainnya,
masih
adanya
anggapan atau pengetahuan dari para tokoh agama
bahwa KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau
kelahiran saja, dan belum memahami manfaat KB dalam
kesehatan.
Tantangan
berikutnya
berasal
dari
sektor
kesehatan, di sektor ini pemerintah harus menambah
dokter-dokter dan bidan-bidan untuk ditempatkan di
areal pedesaan, presentasi dan pendidikan pun tak
luput dari tantangan pemerintah selanjutnya. Karena
dengan
pembekalan
membuat
terhadap
masyarakat
bisa
masyarakat
lebih
yakin
akan
untuk
melaksanakan program KB.
B. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Jenis kontrasepsi
1) Metode Alami
a. Koitus Interuptus (Sanggama Terputus)
Metode ini dapat mencegah terjadinya pembuahan
yang berujung pada kehamilan.
1) Pengertian
Coitus
Interruptus
senggama
terputus
16
dapat
atau
diartikan
dalam
sebagai
artian
penis
dikeluarkan dari vagina sesaat sebelum ejakulasi
terjadi. Membutuhkan partisipasi yang besar dari
pasangan Anda.
2) Cara kerja
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak
akan masuk kedalam rahim serta mengecilkan
kemungkinan bertemunya sperma dengan sel
telur
yang
dapat
mengakibatkan
terjadinya
pembuahan.
3) Keuntungan
-
Murah
-
Tidak
perlu repot-repot datang ke tenaga
kesehatan
-
Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai
tekanan darah tinggi
4) Kerugian
-
Faktor kegagalan cukup tinggi jika pasangan
tidak bisa bekerja sama dengan baik
b. Sistem
Kelender
(Pantang
Berkala/ogino-
knaus )
1) Pengertian
Metode ini disebut juga
dengan
The
Rhythm
Method.
Jika cara ini jadi
pilihan
maka
pengetahuan
kita
tentang masa subur atau fertility awareness harus
tinggi. kita harus mengetahui dengan tepat masa
subur
atau
saat
yang
memungkinkan kita mengalami kehamilan.
17
paling
Bila kita emang ingin menunda kehamilan,
maka pada saat tubuh memasuki masa subur
tundalah keinginan berhubungan intim dengan
pasangan. Atau kita tetap melakukan hubungan
seksual tapi menggunakan kondom.
dianjurkan untuk memperhatikan terlebih
dahulu siklus mentruasi kita selama 3 bulan kalau
perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan
waktu siklus mentruasi yang tepat, secara umum
masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari
setelah mentruasi hingga 20 hari menjelang
mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus
haid pendek.
Jika siklus menstruasi kita panjang, maka
masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16 hari
menjelang menstruasi yang akan datang.
Namun perlu di ingat sebenarnya masa
subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih
ada kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi
1) Pengertian
Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara
menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bln
tanpa tambahan makanan apapun dengan syarat
ibu belum kembali kesuburannya (menstruasi)
2) Efektifitas
Efektifitas MAL mencapai 98%
3) Cara Kerja
Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi
4) Syarat yang boleh menggunakan MAL
-
Klien yang belum mendapatkan haid setelah
melahirkan
18
-
Umur bayi kurang dari 6 bulan
-
Menyusui Eksklusif
5) Keuntungan
-
Murah
-
Tidak
perlu repot-repot datang ke tenaga
kesehatan
-
Tidak mengganggu hubungan seksual
-
Tidak mengganggu produksi ASI
6) Kerugian
-
Tidak bisa digunakan bila klien bekerja /
berpisah dengan bayinya lebih dari 6 jam
-
Tidak
bisa
mencegah
dari
PMS
(Penyakit
Menular Seksual)
2) Metode Perlindungan (Barrier)
a. Kondom
1) Pengertian
Kondom digunakan pada fenis
pria untuk mencegah sperma
bertemu sel telur ketika terjadi
ejakulasi.
2) Efektivitas
Penggunaan
kondom
cukup
efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
3) Cara Kerja
Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin
wanita sampai ke ovum
4) Keuntungan
- Mudah digunakan
19
-
Tidak
membutuhkan
bantuan
medis
untuk
memakai.
- Bisa menlindungi dari PMS
- Mudah didapat
- Tidak Merepotkan
5) Kerugian
- Kegagalan terjadi jika kondom bocor, robek
6) Efek Samping
- Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin
ibu
- Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan
berbau
- Terjadi infeksi ringan
b. Spermatisida
1) Pengertian
Bahan atau subsansi yang dapat me-non-aktifkan
sperma sebelum sperma masuk ke rongga rahim.
Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream,
gel, busa, film, suppositoria dan tablet. Umumnya
mengandung
bahan
kimia
yang
dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh
sperma.
2) Efektitas
20
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar
71 %, artinya dari 100, yang gagal (menjadi
hamil) sekitar 29% dalam pemakaiannya selama
setahun.
3) Efek Samping
-
Iritasi
vagina
oleh
spermatisida
dapat
meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
-
Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing
dan vagina.
c. Vagina Diafragma / Kap serviks ( cervical cap)
1) Pengertian
Lingkaran
karet
cincin
fleksibel
dilapisi
ini
akan
menutup mulut rahim bila
dipasang
dalam
vagina
jam
6
liang
sebelum
senggama.
2) Cara Kerja
Diafragma
atau
cervical
menutupi uterus
sehingga
cap
berguna
untuk
mencegah sperma
membuahi sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun
bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah
senggama.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa menghambat keluarnya darah haid
5) Kerugian
21
- Mahal
- Kegagalan Tinggi
- Harus ke tenaga kesehatan
- Tidak nyaman
6) Efek samping
- Resiko infeksi tinggi
d. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim)
1) Pengertian
Teknik
kontrasepsi
ini adalah dengan
cara
alat
memasukkan
yang
dari
terbuat
tembaga
kedalam rahim.
2) Cara Kerja
-
Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam
endometrium
kavum
uteri
sehingga
menghambat terjadinya penempelan sel telur
yang telah dibuahi ke dinding rahim.
-
IUD diduga juga menghambat motilitas tuba
sehingga
memaksa
sperma
"berenang"
melawan arus.
3) Efektifitas
Efektivitasnya
seperti
pil,
bisa
IUD
mencapai
juga
mudah
98%,
layaknya
mengembalikan
kesuburan Anda.
4) Keuntungan
-
Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
-
Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai
tekanan darah tinggi
-
Tidak mengganggu produksi ASI
22
5) Kerugian
-
Mengganggu hubungan seksual
-
Harus datang ke tenaga kesehatan untuk
memasang, melepas, dan kontrol
-
Mahal
-
Tidak bsa mencegah darib PMS
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spoting / perdarahan bercak
- Nyeri
3) Metode Hormonal
a. Pil KB
1) Jenis pil dan Pengertian
a) Minipil yaitu alat kontrasepsi
jenis
pil
yang
mengandung
hanya
hormon
progesteron.
Pil
ini
cocok
untuk ibu menyusui.
b) Pil
Kombinasi
mengandung
yaitu
alat
hormon
kontrasepsi
estrogen
yang
dan
progesteron.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit
bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi
(99%) bila digunakan dengan tepat dan secara
teratur.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kesuburan cepat kembali
23
- Membuat menstruasi teratur,
- Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi.
5) Kerugian
- Bisa menambah/mengurangi berat badan
- Harus selalu mengingat-ingat minum pil
- Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
- Mual, muntah
- Amenorhea
- Spotting
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik
yang
mengandung
hanya
hormon
progesteron
yan
diberikan setian 3 bulan
sekali / 12 minggu sekali.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit
bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan
secara teratur
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa
minum pil)
5) Kerugian
- Kesuburan lama kembali
24
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
- Kegemukan
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
c. Susuk KB Implant/ susuk KB
1) Pengertian
Alat
kontrasepsi
dengan
cara
memasukkan tabung
kecil di bawah kulit
pada bagian tangan
yang dilakukan oleh
dokter Anda.
2) Cara Kerja
-
Mengentalkan lendir serviks
-
Mengurangi proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
-
Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100
perempuan)
4) Jenis Implan
-
Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5
tahun
-
Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3
tahun
-
Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang
dengan lama kerja 3 tahun.
5) Keuntungan
-
Daya guna tinggi
25
-
Perlindungan jangka panjang
-
Kesuburan cepat kembali
-
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
-
Membutuhkan tindakan insisi
-
Tidak melindungi dari PMS
-
Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
-
Amenorhea
-
Spotting
-
Ekspulsi
-
Infeksi pada daerah insisi
4) Metode
Kontrasepsi
Permanen
(Kontrasepsi
Mantap=Kontap)
1) Pengertian
Saluran telur pada wanita
disumbat
diikat,
dengan
dipotong
cara
atau
dilaser.
Sterilisasi pada wanita ini
juga
bisa
dilakukan
dengan pengangkatan rahim.
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent.
Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan
dengan cara memotong saluran sperma.
Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya usia
anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini
sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih
berniat untuk hamil kembali.
C. Logo BKKBN
26
Logo BKKBN sebagai hasil dari adaptasi dari logo
terdahulu bertujuan untuk mempertegas eksistensi dan peran
BKKBN dalam era masa kini yang penuh perubahan. Sebagai
lembaga yang berhubungan langsung dengan masyarakat,
BKKBN sudah selayaknya mempunyai semangat perubahan
untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis dan
terus berubah seiring perkembangan jaman.
Perubahan
masyarakat
yang
mengarah
pada
berkembangnya multi-kulturalisme, keragaman komunitas dan
pola komunikasi yang partisipatif, haruslah menjadi acuan
bagi
BKKBN
untuk
melangkah
ke
era
baru.
Semangat perubahan yang penuh dinamika dan kekompakan
ini diwujudkan dalam logo BKKBN yang menggambarkan
keluarga dinamis dan kompak dibawah naungan matahari biru
yang
menyiratkan
sebuah
fajar
baru
yang
cerah
dan
mengayomi.
Simbol Logo
Simbol adalah gambar sebuah keluarga yang terdiri dari
bapak, ibu dan 2 orang anak menyambut fajar baru, yang
berarti masa depan yang cerah. Fajar baru disimbolkan
berupa garis lengkung yang melingkar di atasnya.
27
Tipografi Logo
Tipografi BKKBN tersusun dari B, K dan N yang menggunakan
huruf kapital. Sedangkan k dan b menggunakan huruf kecil
sebagai penekanan pada kegiatan BKKBN yang konsisten
mengembangkan
melambangkan
perencanaan
egaliterisme,
keluarga.
ramah
dan
Huruf
dekat
kecil
dengan
keluarga Indonesia. Huruf besar melambangkan formalitas
dan
wibawa
dari
28
lembaga
ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program
KB
adalah
Program
yang
diberlakukan
pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang
semakin tahun semakin meningkat.
Program KB mempunyai lebih banyak
daripada
kerugiannya, maka sebaiknya kita
keuntungan
juga harus
mendukung pemerintah untuk melaksanakan program KB
dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut
berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa
ke desa.
Pemerintah
diperlukan
harus
untuk
menyiapkan
mensukseskan
semua
program
hal
KB,
yang
seperti
pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan, penyuluhan
program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah
program
KB
pekerjaan,
ini
agar
sukses
bisa
seperti
menekan
penyediaan
angka
lapangan
pengangguran
di
Indonesia.
B. Saran
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang
timbul dari program KB, kita sebagai putra bangsa harus
turut mensukseskan program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan
oleh pemerintah agar program KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan
pekerjaan
pun
juga
harus
dipenuhi
untuk
menekan angka pengangguran, agar angka kriminalitas
pun
berkurang
dan
masyarakat
masyarakat yang maju dan bermutu.
29
Indonesia
menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2004. Keeluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta: CV Muliasari.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.
Yogyakarta: Pustaka Rihanna.
Meilani, Niken.2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Fitramaya.
http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalahtentang-kb-keluarga.html
http://web.ipb.ac.id/~tpb/?
pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikankeuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/windowof-opportunity-peluang-tantangan-dan-bagaimanamemanfaatkannya/
30
PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA
DAN PERKEMBANGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah KB
Disusun Oleh :
Keompok II
Sarminah
Sumati
Ida Farida
Kurniasih
Nunung
Ai Kartini
KELAS EKSTENSI
AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI NUGRAHA SUBANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat
Rahmat, Rezeki, dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan KB di
Indonesia dan Perkembangan Pemakaian Kontrasepsi” ini dengan
baik.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas
dari bantuan para dosen pembimbing, teman-teman kami dan
keterlibatan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini Penyusun mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, Kami menyadari bahwa
masih
jauh
dari
kesempurnaan
sehingga
penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak Akhir kata,
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca
dan yang bersangkutan.
Subang,
April 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................
1
B. Tujuan .................................................................
2
PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia
.............................................................................3
1. Dasar pembentukan Organisasi KB ...............
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana
........................................................................
........................................................................
4
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan
KB
di
Indonesia
........................................................................
........................................................................
4
4. Tahap –Tahap program KB Nasional
........................................................................
........................................................................
5
5. Faktor
–
faktor
yang
Mempengaruhi
Perkembangan
KB
di
Indonesia
........................................................................
........................................................................
6
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
........................................................................
........................................................................
8
2
3
7. Analisa
SWOT
Pemakaian
KB
........................................................................
........................................................................
11
B. Jenis-jenis Kontrasepsi .........................................
14
1. Metode
Alami
........................................................................
........................................................................
14
2. Metode
Perlindungan
(Barrier)
........................................................................
........................................................................
17
3. Metode
Hormonal
........................................................................
........................................................................
20
4. Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi
Mantap=Kontap)
........................................................................
........................................................................
23
C. BKKBN .................................................................
24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................
26
B. Saran...................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia
bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi
pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi
205,8
juta
orang.
Selama
rentang
1900-2000,
progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran
80 juta orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang, " ungkap Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Dr.Sugiri
Syarief,
MPA
dalam
acara
Studium
Generale
‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang
dan Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya
Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas
Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko
tinggi
untuk
melahirkan
menjadi
perhatian
pemerintah.
Sehingga diadakannya program Keluarga Berencana (KB)
sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka
kematian ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan
jarak
usia
yang
sangat
dekat
juga
menjadi
perhatian
pemerintah.
Alat
kontrasepsi
yang
saat
ini
sudah
tersedia
bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk
wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja
yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan
metode memilih kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek
samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat
kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di
minimarket.
1
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk
mengatasi masalah kependudukan, pada umumnya orang
berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut adalah
suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini adalah tidak
benar, sebab keluarga berencana (yang dimaksud disini
mencegah
kehamilan)
sudah
ada
sejak
jaman
dahulu.
Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru
(abad XX) dibandingkan dengan negara-negara barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah adalah mempelajari
tentang Apakah itu KB dan dampaknya bagi masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta
tantangan dari program KB.
b. Mengidentifikasi kesimpulan dan apa yang harus kita
lakukan untuk menyikapi KB.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia
1. Dasar pembentukan Organisasi KB
Plato (427-347 SM) menyarankan agar pramata
social dan pemerintah sebaiknya di rencanakan dengan
pertumbuhan
penduduk
yang
stabil
sehingga
terjadi
keseimbangan antara jumlah penduduk dan pertumbuhan
ekonomi.
Malthus ( 1766 – 1834 ) pada jaman industry sedang
berkembang manusia jangan terlalu banyak berkhayal
bahwa dengan kemampuan tekhnologi mereka akan dapat
memenuhi segala kebutuhan karna pertumbuhan manusia
laksana
deret
kemampuan
ukur,
sumber
sedangkan
daya
alam
pertumbuhan
untuk
dan
memenuhinya
berkembang dalam deret hitung. Dengan demikian dalam
suatu saat, manusia akan sulit untuk memenuhi segala
kebutuhannya karna SDA yang sangat terbatas.
Pernyataan Malthus yang merupakan kekhawatiran
terhadap
pertumbuhan
penduduk
telah
muncul
kepermukaan di Negara besar seperti : China, India, dan
termasuk Indonesia.
Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan
di
Alma
Ata
yang
memusatkan
perhatian
terhadap
tingginya angka kemaatian Maternal perinatal. Dalam
pertemuan tersebut disepakati untuk menetapkan konsep
primary
Health
Care
yang
memberikan
pelayanan
antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan upaya
penerimaan keluarga berencana, dan meningkatka layanan
rujukan.
3
Tahun
1984,
population
conference
di
Meksico,
menekankan arti pentingnya hubungan antara tingginya
fertilitas dan interval yang pendek terhadap kesehatan dan
kehidupan Ibu dan perinatal.
Perkembangan
laju
peningkatan
pertumbuhan
pendudukan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Tanpa
adanya usaha- usaha pencegahan perkembangan laju
peningkatan penduduk yang terlalu cepat, uasaha- usaha
di bidang pembangunan ekonomi dan social yang telah di
laksanakan dengan maksimal akan tidak berfaedah.
Dapat
dikemukakan
bahwa
untuk
dapat
menyelamatkan nasib manusia di muka bumi tercinta ini,
masih terbuka peluang untuk meningkatkan kesehatan
reproduksi melalui gerakan yang lebih intensif pada
pelaksanaan KB.
Tanpa gerakan KB yang makin intensif maka manusia
akan
terjebak
pada
kemiskinan,
kemelaratan,
dan
kebodohan yng merupakan malapetaka manusia yang
paling dahsyat dan mencekam. Gerakan Kb yang kita kenal
sekarang bermula dari kepeloporan bebe rapa orang tokoh,
baik dalam maupun luar negri. Sejak saat itulah berdirilah
perkumpulan-perkumpulan KB diseluruh dunia termasuk
Indonesia yang mendirikan PKBI (perkumpulan warga
berencana Indonesia)
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk
mengatasi masalah kependudukan, pada umumnya orang
berpendapat bahwa ide keluarga berencana tersebut
adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini
adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang
dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak
4
jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya keluarga
berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan
negara-negara barat.
Dari uraian yang dikemukakan di atas timbullah
pertanyaan
“Kapankah
terjadinya
tanggal
sejarah
permulaan didudukkannya alat kontrasepsi sebagai sarana
yang bersifat medis dan dilandasi keilmuan.
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia
a. Pada
bulan
Januari
1967
diadakan
symposium
kontrasepsi di Bandung yang diikuti oleh masyarakat
luas melalui media masa
b. Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI
pertama yang mengharapka agar KB sebagai program
pemerintah segera dilaksanakan
c. Pada bulan April 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin
menganggap
bahwa
dilancarkan
secara
sudah
resmi
waktunya
di
kegiatan
Jakarta
KB
dengan
menyelenggarakan proyek KB DKI Jakarta Raya
d. Tanggal 16 agustus 1967 gerakan KB di Indonesia
memasuki
era
peralihan
pidato
pemimpin
Negara
selama orde lama. Organisasi pegerakan dilakukan oleh
tenaga suka rela dan beroperasi secara diam- diam
karena kepala Negara waktu itu anti terhadap KB , maka
dalam orde baru gerakan KB di akui dan di masukan
dalam program pemeritah
e. Bulan Oktober
1968 berdiri
lembaga
KB nasional
( LKBN ) yang sifatnya semi pemerintah yang dalam
tugasnya di awasi dan di bombing oleh mentri Negara
kesejahteraan
rakyat,
merupakan
kristalisasi
dan
kesungguhan pemerintah dalam kebijakan KB
Peristiwa
peristiwa
bersejarah
didalam
perkembangan di Negara Indonesia adalah masuknya
5
program KB itu kedalam repelita I. adanya KUHP pasal 283
yang melarang menyebarluaskan gagasan KB sehingga
kegiatan penerangan dan pelayanan masih dilakukan
secara terbatas.
4. Tahap –Tahap program KB Nasional
Adapun
tahap
penyelenggarakan
kebijakan
program
KB
pemerintah
Nasional
di
dalam
Indonesia
adalah
a. Tahun 1970 – 1980 di kenal dengan Manajement For The
People
1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif
2) Partisipasi masyarakat rendah sekali
3) Terkesan kurang demokratif
4) Ada unsure pemaksaan
5) Berorientasi pada target
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement
With The People
1) Pemaksaan di kurangi
2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB
Lingkaran Biru, dengan kebijakan:
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan
dipakainya meskipun masih tetap dipilhkan jenis
kontrasepsinya.
2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari
jenisnya
d. Tahun
1988
terjadi
perkembangan
kebijakan,
pemerintah menerapkan program Kb Lingkar Emas
yaitu:
6
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada
peserta, asal jenis kontrasepsi sudah terdapat di
departemen kesehatan.
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk
alat kontrasepsinya.
e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga
melalui peningkatan pendapatan kelurga ( Income
Generating ) pada tanggal 29 juni 1994 presiden
Suharto
di
sidoarjho
melaksanakan
plesterisasi
/
lantainisasi rumah- rumah secara gotong royong untuk
keluarga presejahtera
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di
Indonesia
a. Sosial Ekonomi
Tinggi
ekonomi
rendahnya
penduduk
status
Indonesia
sosial
di
dan
keadaan
pengaruhi
oleh
perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia.
Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat
ekonomi
masyarakat
karena
berkaitan
dengan
kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang
digunakan.
Dengan
suksesnya
perekonomiansuatu
negara
program
akan
lebih
KB
maka
baik
karen
dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat
lebih tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin.
b. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi
klien dalam memilih metode kontrasepsi, faktor – faktor
ini
meliputi
salah
pengertian
dalam
masyarakat
mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta
7
budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko
kehamilan dan status wanita.
c. Pendidikan
Beberapa
metode
studi
kalender
telah
lebih
memperlihatkan
banyak
di
bahwa
gunakan
oleh
pasangan yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan
bahwa wanita berpendidikan menginginkan keluarga
berencana
yang
mengambil
efektif,
resiko
yang
tetapi
tidak
terkait
rela
sebagai
untuk
metode
kontrasepsi.
d. Agama
Para
akseptor
wanita
mungkin
berpendapat
bahwa perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan
sebagian metode hormonal akan sangat menyulitksn
mereka selama haid mereka dilarang bersembahyang.
Disebaagian
masyarakat,
mempersiapkan
makanan
wanita
selama
hindu
haid
dilarang
yang
tidak
teratur dapat menjadi masalah.
e. Status Wanita
Status
wanita
dalam
masyarakat
dapat
mempengaruhi kemampuan mereka memperoleh dan
menggunakan berbagai metode kontrasepsi didaerah
daerah yang status wanitanya meningkat, sebagian
wanita memiliki pemasukan yang lebih besar untuk
membayar metode – metode yang lebih mahal serta
memiliki
lebih
keputusan.
Juga
banyak
di
suara
daerah
dalam
yang
mengambil
wanitanya
lebih
dihargai, mungkin hanya dapat sedikit pembatasan
dalam
memperoleh
peraturan
yang
berbagai
mengharuskan
metode,
persetujuan
sebelum layanan KB dapat diperoleh.
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
8
misalnya
suami
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang
terdiri dari berbagai golongan, khususnya dari kalangan
kesehatan memulai prakarsa kegiatan KB, kegiatan
kelompok
ini
berkembang
hingga
berdirilah
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ).
Pada tahun 1957 tepatnya pada tanggal23 Desember
1957 dengan Dr. R Soeharto sebagai ketua PKBI adalah
pelopor
pergerakan
membantu
keluarga
masyarakat
yang
berencana
memerlukan
yang
bantuan
secara sukarela.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya
keluarga sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu :
1) Mengatur kahamialn
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada
tahun
pemerintah
dan
Kependudukan
dan
1970
LKBN
kemudian
Keluarga
di
di
bubarkan
bentuk
Berencana
oleh
Badan
Nasional
( BKKBN ).
b. Organisasi
pemerintah
yaitu
BKKBN
(
Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970
tentang BKKBN yaitu Depkes sebagai unit pelaksanaan
program KB. BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang
bertamnggung jawab penuh mengenai pelaksanaan
program KB di Indonesia. Keuntungan dari BKKBN
adalah
1) Memungkinkan promram- program melepaskan diri
pendekatan klinis yang jangkauannya terbatas.
9
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non
medis
dalam
berencana
di
mensukseskan
Indonesia
program
melalui
keluarga
pendekatan
ke
masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi,
perencana, perumus kebijakan, pengawas
pelaksana
dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan program keluarga
berencana adalah :
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak
keluarga dan bangsa.
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf
hidup rakyat dan bangsa.
Dalam
perkembangan
selanjutnya
BKKBN
mengembangkan lagi kegiatannya menjadi program
nasional kependudukan dan KB (KKB) yang pada waktu
ini mempunyai 2 tujuan :
Tujuan
demografis,yaitu
mengendalikan
tingkat
pertumbuhan penduduk berupa penurunan angka
fertilitas dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22
permil pada tahun 1990 atau 50 % dari keadaan
pada tahun 1971.
Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada satu
waktu akan menjadi falsafah hidup masyarakat dan
bangsa Indonesia.
c. BKKBN pusat
Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas
pokok
BKKBN.
BKKBN
pusat
berfungsi
untuk
mempersiapakn kebijakan umum dan mengkoordinasi
pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan
yang mendukungnya, baik ditingkat pusat maupun
10
daerah,
serta
mengkoordinasi
penyelenggaraan
dilapangan.
d. BKKBN Prop. / Kab / Kota
Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan
perwakilan BKKBN kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ?
Kabupaten / Kota berfungsi untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi BKKBN di provinsi dan kabupaten /
Kota yang antara lain :
Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi
kabupaten / kota
Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak
terkait.
Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
KB
Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi
maupaun pusat
e. Tingkat Kecamatan
BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
Mengkoordinasi
penyelenggaraan
KB
tingkat
kecamatan.
Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak
terkait.
Mengdakan
evaluasi
pelaksanaan
program
KB
berdasarkan laporan dan cakupan wilayah.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke
tingkat Kabupaten / Kota.
f. Tingkat desa (PPKBD / sub PPKBD)
Fungsi dari PPKBD / sub PPKBD yang berada di tingkat
desa antara lain :
Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana dan
pil KB ulangan pada peserta KB
11
Membina kelestarian peserta KB
Memberi nasehat-nasehat untuk peserta KB akibat
efek samping bila perlu merujuk
Pencatatan dan pelaporan sederhana
Memotivasi calon peserta KB baru
Membantu PLKB di daerahnya
Membantu penanggulangan isu-isu yang merugikan
gerakan KB bersama aparat yang berwenang
Menerima,
menyimpan
dan
menyalurkan
alat
kontrasepsi sederhana
g. Tingkat
pos
pelayanan
terpadu
(posyandu
/
pos
kesehatan terpadu)
Petugas KB di tingkat posyandu berfungsi antara lain :
Membantu petugas KB dalam pendataan peserta KB
Membina
kelestarian
peserta
KB
dan
penanggulangan isu-isu yang merugikan program KB
Melayani kontrasepsi sederhana dan pil ulang
Pelayanan rujukan sesuai kemampuan
Pencatatan dan pelaporan
Membantu pelaksanaan kegiatan integrasi dengan
kegiatan KIA, imunisasi, konseling, upaya PKMD,
upaya UPPKS,gizi dan penaggulangan diare
h. Kelompok-kelompok akseptor
Kelompok-kelompok akseptor berfungsi antara lain :
Memberikan pelayanan KIE
Memberikan alat kontrasepsi sederhana, pil ulangan
Memotivasi
dan
penanggulangan
isu-isu
akibat
pemakaian alat kontrasepsi
Melakukan pencatatan
Mengupayakan kemandirian ber KB bagi anggotanya
Merujuk anggotanya yang mengalami kontrasepsi
12
i. Peserta KB
Peserta KB berfungsi :
Menerima jasa pelayanan KB
Meningkatkan kemandirian ber KB
7. Analisa SWOT Pemakaian KB
Akhir-akhir
ini
pemerintah
disibukkan
dengan
masalah kependudukan yang semakin hari semakin sulit
untuk dicari jalan keluarnya. Membludaknya pertumbuhan
dari
tahun
ke
tahun
menyebabkan
banyaknya
pengangguran dan kriminal karena lapangan pekerjaan
yang
kurang
seimbang
dengan
laju
pertumbuhan
penduduknya, dari sini muncul pertanyaan “Bagaimana
menekan
laju
pertumbuhan
penduduk?”.
Pertanyaan
sederhana ini memang susah dicari jawabannya, karena
banyaknya faktor mulai faktor kepercayaan sampai faktorfaktor yang lain. Namun di beberapa tahun terakhir ini
pemerintah tampaknya telah menemukan formula yang
tepat untuk mencari jalan tengahnya, yaitu dengan cara
Keluarga Berencana atau biasa disebut KB.
A. Kekuatan
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai
banyak keuntungan. Salah satunya adalah dengan
mengkonsumsi
pil
kontrasepsi
dapat
mencegah
terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan
perencanaan
kehamilan
yang
aman,
sehat
dan
diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam
upaya menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti
program
tersebut
dapat
memberikan
keuntungan
ekonomi dan kesehatan.
Pengaturan
kelahiran
memiliki
benefit
(keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu contoh
13
pil
kontrasepsi
uterus
dan
dapat
mencegah
ovarium,
terjadinya
penggunaan
kondom
kanker
dapat
mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti
HIV.
Meskipun
penggunaan
alat/obat
kontrasepsi
mempunyai efek samping dan risiko yang kadangkadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit
penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih
besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi yang
memberikan risiko kesakitan dan kematian maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena
program
ini
dapat
menyelamatkan
kehidupan
perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan,
menjarangkan
jarak
kelahiran
mengurangi
risiko
kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi
pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat,
KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk
memilih
kehidupan
yang
lebih
balk
dengan
merencanakan proses reproduksinya.
Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut
bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi mereka
dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang
mengikuti program KB.
B. Kelemahan
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai,
karena tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali
dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB,
ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang
pengetahuan
KB
di
daerah
pedesaan,
sehingga
kebanyakan masyarakat Indonesia yang berdomisili di
pedesaan
masih
kurang
14
pengetahuaannya
tentang
Program
KB
beranggapan
dan
manfaatnya,
bahwa
banyak
mereka
masih
banyak
rezeki,
anak
padahal zaman semakin maju dan harus diimbangi
dengan pemikiran yang semakin maju pula.
C. Peluang
Program KB ini memberikan peluang yang cukup
baik dalam hampir semua sektor, sebagai contoh di
sektor ekonomi, Indonesia akan memiliki jumlah tenaga
produktif
yang
tinggi.
Penyebabnya
adalah
angka
kematian yang rendah dan angka kelahiran yang
mengalami penurunan dari angka yang tinggi. Selain itu
ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke
dalam angkatan kerja, bisa masuk ke angkatan kerja
disebabkan jumlah anak yang menurun. Dengan jumlah
tenaga kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada
pada
titik
terendah,
kesejahteraan
masyarakat
Indonesia bisa meningkat.
Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat
jumlah
tabungan
masyarakat
bertambah.
Jumlah
tabungan yang bertambah bisa digunakan sebagai
tambahan investasi sehingga akumulasi modal akan
lebih cepat dalam kegiatan ekonomi.
Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran.
Penyebabnya
adalah
perkembangan
teknologi
membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja produktif,
sementara pertumbuhan yang cukup akan membuat
berkurangnya pengangguran dan angka kriminalitas.
D. Tantangan
Masyarakat
manfaat
program
masih
KB
kurang
ini,
begitu
banyak
meyakini
yang
masih
memandang KB dalam sudut yang sempit, baik di
15
kalangan masyarakat maupun para tokoh agama, dan
tokoh masyarakat.
Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi
yang berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan IUD yang masih dianggap tabu karena harus
membuka aurat.
Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu
melahirkan adalah mati sahid dan banyak anak akan
membawa
rezeki.
Kendala
lainnya,
masih
adanya
anggapan atau pengetahuan dari para tokoh agama
bahwa KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau
kelahiran saja, dan belum memahami manfaat KB dalam
kesehatan.
Tantangan
berikutnya
berasal
dari
sektor
kesehatan, di sektor ini pemerintah harus menambah
dokter-dokter dan bidan-bidan untuk ditempatkan di
areal pedesaan, presentasi dan pendidikan pun tak
luput dari tantangan pemerintah selanjutnya. Karena
dengan
pembekalan
membuat
terhadap
masyarakat
bisa
masyarakat
lebih
yakin
akan
untuk
melaksanakan program KB.
B. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Jenis kontrasepsi
1) Metode Alami
a. Koitus Interuptus (Sanggama Terputus)
Metode ini dapat mencegah terjadinya pembuahan
yang berujung pada kehamilan.
1) Pengertian
Coitus
Interruptus
senggama
terputus
16
dapat
atau
diartikan
dalam
sebagai
artian
penis
dikeluarkan dari vagina sesaat sebelum ejakulasi
terjadi. Membutuhkan partisipasi yang besar dari
pasangan Anda.
2) Cara kerja
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak
akan masuk kedalam rahim serta mengecilkan
kemungkinan bertemunya sperma dengan sel
telur
yang
dapat
mengakibatkan
terjadinya
pembuahan.
3) Keuntungan
-
Murah
-
Tidak
perlu repot-repot datang ke tenaga
kesehatan
-
Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai
tekanan darah tinggi
4) Kerugian
-
Faktor kegagalan cukup tinggi jika pasangan
tidak bisa bekerja sama dengan baik
b. Sistem
Kelender
(Pantang
Berkala/ogino-
knaus )
1) Pengertian
Metode ini disebut juga
dengan
The
Rhythm
Method.
Jika cara ini jadi
pilihan
maka
pengetahuan
kita
tentang masa subur atau fertility awareness harus
tinggi. kita harus mengetahui dengan tepat masa
subur
atau
saat
yang
memungkinkan kita mengalami kehamilan.
17
paling
Bila kita emang ingin menunda kehamilan,
maka pada saat tubuh memasuki masa subur
tundalah keinginan berhubungan intim dengan
pasangan. Atau kita tetap melakukan hubungan
seksual tapi menggunakan kondom.
dianjurkan untuk memperhatikan terlebih
dahulu siklus mentruasi kita selama 3 bulan kalau
perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan
waktu siklus mentruasi yang tepat, secara umum
masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari
setelah mentruasi hingga 20 hari menjelang
mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus
haid pendek.
Jika siklus menstruasi kita panjang, maka
masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16 hari
menjelang menstruasi yang akan datang.
Namun perlu di ingat sebenarnya masa
subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih
ada kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi
1) Pengertian
Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara
menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bln
tanpa tambahan makanan apapun dengan syarat
ibu belum kembali kesuburannya (menstruasi)
2) Efektifitas
Efektifitas MAL mencapai 98%
3) Cara Kerja
Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi
4) Syarat yang boleh menggunakan MAL
-
Klien yang belum mendapatkan haid setelah
melahirkan
18
-
Umur bayi kurang dari 6 bulan
-
Menyusui Eksklusif
5) Keuntungan
-
Murah
-
Tidak
perlu repot-repot datang ke tenaga
kesehatan
-
Tidak mengganggu hubungan seksual
-
Tidak mengganggu produksi ASI
6) Kerugian
-
Tidak bisa digunakan bila klien bekerja /
berpisah dengan bayinya lebih dari 6 jam
-
Tidak
bisa
mencegah
dari
PMS
(Penyakit
Menular Seksual)
2) Metode Perlindungan (Barrier)
a. Kondom
1) Pengertian
Kondom digunakan pada fenis
pria untuk mencegah sperma
bertemu sel telur ketika terjadi
ejakulasi.
2) Efektivitas
Penggunaan
kondom
cukup
efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
3) Cara Kerja
Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin
wanita sampai ke ovum
4) Keuntungan
- Mudah digunakan
19
-
Tidak
membutuhkan
bantuan
medis
untuk
memakai.
- Bisa menlindungi dari PMS
- Mudah didapat
- Tidak Merepotkan
5) Kerugian
- Kegagalan terjadi jika kondom bocor, robek
6) Efek Samping
- Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin
ibu
- Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan
berbau
- Terjadi infeksi ringan
b. Spermatisida
1) Pengertian
Bahan atau subsansi yang dapat me-non-aktifkan
sperma sebelum sperma masuk ke rongga rahim.
Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream,
gel, busa, film, suppositoria dan tablet. Umumnya
mengandung
bahan
kimia
yang
dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh
sperma.
2) Efektitas
20
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar
71 %, artinya dari 100, yang gagal (menjadi
hamil) sekitar 29% dalam pemakaiannya selama
setahun.
3) Efek Samping
-
Iritasi
vagina
oleh
spermatisida
dapat
meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
-
Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing
dan vagina.
c. Vagina Diafragma / Kap serviks ( cervical cap)
1) Pengertian
Lingkaran
karet
cincin
fleksibel
dilapisi
ini
akan
menutup mulut rahim bila
dipasang
dalam
vagina
jam
6
liang
sebelum
senggama.
2) Cara Kerja
Diafragma
atau
cervical
menutupi uterus
sehingga
cap
berguna
untuk
mencegah sperma
membuahi sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun
bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah
senggama.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa menghambat keluarnya darah haid
5) Kerugian
21
- Mahal
- Kegagalan Tinggi
- Harus ke tenaga kesehatan
- Tidak nyaman
6) Efek samping
- Resiko infeksi tinggi
d. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim)
1) Pengertian
Teknik
kontrasepsi
ini adalah dengan
cara
alat
memasukkan
yang
dari
terbuat
tembaga
kedalam rahim.
2) Cara Kerja
-
Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam
endometrium
kavum
uteri
sehingga
menghambat terjadinya penempelan sel telur
yang telah dibuahi ke dinding rahim.
-
IUD diduga juga menghambat motilitas tuba
sehingga
memaksa
sperma
"berenang"
melawan arus.
3) Efektifitas
Efektivitasnya
seperti
pil,
bisa
IUD
mencapai
juga
mudah
98%,
layaknya
mengembalikan
kesuburan Anda.
4) Keuntungan
-
Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
-
Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai
tekanan darah tinggi
-
Tidak mengganggu produksi ASI
22
5) Kerugian
-
Mengganggu hubungan seksual
-
Harus datang ke tenaga kesehatan untuk
memasang, melepas, dan kontrol
-
Mahal
-
Tidak bsa mencegah darib PMS
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spoting / perdarahan bercak
- Nyeri
3) Metode Hormonal
a. Pil KB
1) Jenis pil dan Pengertian
a) Minipil yaitu alat kontrasepsi
jenis
pil
yang
mengandung
hanya
hormon
progesteron.
Pil
ini
cocok
untuk ibu menyusui.
b) Pil
Kombinasi
mengandung
yaitu
alat
hormon
kontrasepsi
estrogen
yang
dan
progesteron.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit
bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi
(99%) bila digunakan dengan tepat dan secara
teratur.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kesuburan cepat kembali
23
- Membuat menstruasi teratur,
- Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi.
5) Kerugian
- Bisa menambah/mengurangi berat badan
- Harus selalu mengingat-ingat minum pil
- Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
- Mual, muntah
- Amenorhea
- Spotting
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik
yang
mengandung
hanya
hormon
progesteron
yan
diberikan setian 3 bulan
sekali / 12 minggu sekali.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit
bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan
secara teratur
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa
minum pil)
5) Kerugian
- Kesuburan lama kembali
24
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
- Kegemukan
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
c. Susuk KB Implant/ susuk KB
1) Pengertian
Alat
kontrasepsi
dengan
cara
memasukkan tabung
kecil di bawah kulit
pada bagian tangan
yang dilakukan oleh
dokter Anda.
2) Cara Kerja
-
Mengentalkan lendir serviks
-
Mengurangi proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
-
Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100
perempuan)
4) Jenis Implan
-
Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5
tahun
-
Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3
tahun
-
Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang
dengan lama kerja 3 tahun.
5) Keuntungan
-
Daya guna tinggi
25
-
Perlindungan jangka panjang
-
Kesuburan cepat kembali
-
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
-
Membutuhkan tindakan insisi
-
Tidak melindungi dari PMS
-
Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
-
Amenorhea
-
Spotting
-
Ekspulsi
-
Infeksi pada daerah insisi
4) Metode
Kontrasepsi
Permanen
(Kontrasepsi
Mantap=Kontap)
1) Pengertian
Saluran telur pada wanita
disumbat
diikat,
dengan
dipotong
cara
atau
dilaser.
Sterilisasi pada wanita ini
juga
bisa
dilakukan
dengan pengangkatan rahim.
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent.
Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan
dengan cara memotong saluran sperma.
Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya usia
anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini
sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih
berniat untuk hamil kembali.
C. Logo BKKBN
26
Logo BKKBN sebagai hasil dari adaptasi dari logo
terdahulu bertujuan untuk mempertegas eksistensi dan peran
BKKBN dalam era masa kini yang penuh perubahan. Sebagai
lembaga yang berhubungan langsung dengan masyarakat,
BKKBN sudah selayaknya mempunyai semangat perubahan
untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis dan
terus berubah seiring perkembangan jaman.
Perubahan
masyarakat
yang
mengarah
pada
berkembangnya multi-kulturalisme, keragaman komunitas dan
pola komunikasi yang partisipatif, haruslah menjadi acuan
bagi
BKKBN
untuk
melangkah
ke
era
baru.
Semangat perubahan yang penuh dinamika dan kekompakan
ini diwujudkan dalam logo BKKBN yang menggambarkan
keluarga dinamis dan kompak dibawah naungan matahari biru
yang
menyiratkan
sebuah
fajar
baru
yang
cerah
dan
mengayomi.
Simbol Logo
Simbol adalah gambar sebuah keluarga yang terdiri dari
bapak, ibu dan 2 orang anak menyambut fajar baru, yang
berarti masa depan yang cerah. Fajar baru disimbolkan
berupa garis lengkung yang melingkar di atasnya.
27
Tipografi Logo
Tipografi BKKBN tersusun dari B, K dan N yang menggunakan
huruf kapital. Sedangkan k dan b menggunakan huruf kecil
sebagai penekanan pada kegiatan BKKBN yang konsisten
mengembangkan
melambangkan
perencanaan
egaliterisme,
keluarga.
ramah
dan
Huruf
dekat
kecil
dengan
keluarga Indonesia. Huruf besar melambangkan formalitas
dan
wibawa
dari
28
lembaga
ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program
KB
adalah
Program
yang
diberlakukan
pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang
semakin tahun semakin meningkat.
Program KB mempunyai lebih banyak
daripada
kerugiannya, maka sebaiknya kita
keuntungan
juga harus
mendukung pemerintah untuk melaksanakan program KB
dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut
berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa
ke desa.
Pemerintah
diperlukan
harus
untuk
menyiapkan
mensukseskan
semua
program
hal
KB,
yang
seperti
pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan, penyuluhan
program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah
program
KB
pekerjaan,
ini
agar
sukses
bisa
seperti
menekan
penyediaan
angka
lapangan
pengangguran
di
Indonesia.
B. Saran
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang
timbul dari program KB, kita sebagai putra bangsa harus
turut mensukseskan program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan
oleh pemerintah agar program KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan
pekerjaan
pun
juga
harus
dipenuhi
untuk
menekan angka pengangguran, agar angka kriminalitas
pun
berkurang
dan
masyarakat
masyarakat yang maju dan bermutu.
29
Indonesia
menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2004. Keeluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta: CV Muliasari.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.
Yogyakarta: Pustaka Rihanna.
Meilani, Niken.2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Fitramaya.
http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalahtentang-kb-keluarga.html
http://web.ipb.ac.id/~tpb/?
pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikankeuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/windowof-opportunity-peluang-tantangan-dan-bagaimanamemanfaatkannya/
30