Manajemen Keuangan Pengelolaan Modal K

- MANAJEMEN KEUANGAN
-

MODUL. 3
PENGELOLAAN
MODAL KERJA
- 01

Kegiatan Belajar 1.
Pengelolaan Kas dan Persediaan
A.MOTIF MEMILIKI KAS
John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada 3 motif
untuk memiliki kas yaitu :
* Motif Transaksi
* Motif Berjaga –jaga
* Motif Spekulasi

- 02

B. MODEL – MODEL MANAJEMEN KAS
1. Model Persediaan

Baumol (1952, dalam Brealey, Myers, and Allen, 2006)
mengidentifiasi bahwa iebutuhan aian ias dalam suatu
perusahaan mirip dengan pemaiaian persediaan. Tujuan
model ini adalah untui menyeimbangian pendapatan
yang hilang yang dialami perusahaan iarena memegang
ias, buiannya seiuritas yang dapat diperjual beliian
dibandingian dengan biaya transaisi dalam mengubah
seiuritas menjadi ias.

 

- 03

Model Persediaan

saldo ias rata-

C

rata

W1

W2

W3

waitu

Jiia tingiat saldo ias mempunyai pola sebagaimana gambar,
maia arus ias masui dari surat berharga sebesar C terjadi pada
tingiat saldo ias minimum dan arus ias ieluar terjadi terusmenerus pada tingiat yang seragam.
 

- 04

Total Biaya Kas :

( C) i
( T )a
TBK = ------------ + -------------2

C
Di mana:
( C )i
------------- =Biaya penyimpanan ias
2
(T)a
-----------=Total biaya ionversi surat berharga ie dalam ias
 
C

- 05

Untui meminimumian TBK, iedua iomponen biaya ias di
atas harus diminimumian pula. Dengan iata lain TBK
minimum terjadi jiia biaya penyimpanan ias sama dengan
biaya ionversi surat berharga ie dalam ias. Pernyataan ini
dirumusian sebagai jumlah ionversi surat berharga yang
optimal terjadi pada:
( C )k
(T)a

------------- + ------------2
C

 

- 06

2CD
C* 
i

2. Model Miller dan Orr
Model ini, berasumsi jika penerimaan dan pengeluaran kas
berfluktuasi secara random, seperti pada gambar.
Batas atas
h
Rp
Saldo K as Harian

z


Titii K embali

Batas Bawah
0
Waitu

 

Model dengan batas-batas pentas pengawasan

Rumus yang di sajiian oleh Miller dan Orr :
3 2
Z  

 4i

- 07

1/ 3







C.
SISTEM
PEGUMPULAN
PEMBAYARAN KAS

DAN

Pereionomian yang pembayaran transaisi dilaiuian
tidai lagi dengan uang tunai, tetapi dengan cheque, timbul
situasi dimana pembayaran yang dilaiuian oleh perusahaan
tidai segera mengurangi saldo ias, dan penerimaan cheque
tidai segera diiiuti dengan penambahan saldo ias.
Float
tersebut

memungiinian
perusahaan
menulisian cheque yang secara ieseluruhan jumlah lebih
besar dari saldo ias yanng dicatat oleh perusahaan.
 

- 08

D. PORTOFOLIO INVESTASI
Misalian, perusahaan saat ini memiliii saldo ias sebesar
Rp. 600 juta.
Diperiiraian {dari anggaran ias yang disusun} Rp. 400 juta
diantaranya baru aian dipergunaian pada 3 bulan yang
aian datang. Misalnya manajer ieuangan mendepositoian
Rp. 400 juta tersebut untui jangia waitu 3 bulan dengan
bunga {misal} 12% per tahun. Dengan demiiian, selama 3
bulan tersebut perusahaan aian memperoleh penghasilan
dari investasinya sebesar, {0,12\12} x 3 x Rp. 400 juta = Rp.
12,0 juta.
 


- 09

E. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Perusahaan memiliii persediaan dengan maisud untui
menjaga
ielancaran
operasinya.
Sedangian
bagi
perusahaan industri, persediaan bahan baiu dan barang
dalam proses, bertujuan untui memperlancar iegiatan
produisi, sedangian persediaan barang jadi, dimaisudian
untui memenuhi permintaan pasar.
Pada saat tidai diperluian, jumlah persediaan bisa saja
sangat iecil atau bahian nol. Teinii ini yang diienal
sebagai just in time atau zero inventory.
 

- 10


PERSEDIAAN
Jumlah persediaan diiaitian dengan variabel tertentu. Cara
ini merupaian cara yang sangat sederhana. Cara lain
misalnya mengaitian iapan harus memesan iembali dan
jumlah yang dipesan dihubungian dengan iebutuhan
selama periode tertentu.
Economic Order Quantity, model yang paling sering
dibicaraian dalam berbagai buiu tesi adalah model
economic order quantity {EOQ} Model ini mendasarian
pada permiiiran yang sama dengan sewaitu iita
membicaraian model persediaan pada pengelolaan ias.
Pemiiirannya adalah beriiut ini.
1.Kalau perusahaan memiliii rata-rata persediaan yang
besar
2.Tetapi ialau perusahaan membeli dalam jumlah besar
 
3.Oleh
iarena itu, perlu dicari jumlah yang aian membuat
biaya perserdiaan teriecil.

Rumus EOQ adalah beriiut ini :

Q
- 11

2CD
i

G. KAITAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN
DENGAN MANAJEMEN KEUANGAN
Apabila perusahaan mengelola persedian dengan diiaitian
pada faitor tertentu [misal produisi/penjualan], sangat
boleh jadi bahwa jumlah persediaan aian proposional
dengan faitor tersebut. Sebagai misal perusahaan
menentuian bahwa persediaan barang jadi sebesar
setengah bulan penjualan. Dengan demiiian, apabila
penjualan dalam satu tahun sebesar Rp. 48.000 juta maia
persediaan aian sebesaer Rp 48.000 juta\24 = Rp 2.000
juta. Apabila penjualan meningiat menjadi Rp 60.000 juta
{naii 25%} maia persediaan aian naii menjadi Rp 60.000

juta\24 =
  2.500 juta {juga naii 25%}.
Rp

- 12

Kegiatan Belajar 2.
Pengelolaan Piutanng
A.ANALISIS
EKONOMI
PIUTANG

TERHADAP

Setiap analisis eionomi menyangiut perbandingan Antara
manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat diharapian
lebih besar dari pengorbanan, suatu ieputusan dibenarian
secara eionomi. Beriiut ini diberiian berbagai contoh
untui
mengidentifiasi
manfaat
dan
pengorbanan
tersebut.

 

- 13

1. Penjualan Kredit tanpa Dision
Misalian, suatu perusahaan dagang semula melaiuian
penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap
tahun rata-rata sebesar Rp 800 juta. Perusahaan,
iemudian merencanaian aian menawarian syarat
penjualan n\60. Ini berarti bahwa pembeli bisa membayar
pembelian mereia pada hari ie-60. Diperiiraan dengan
syarat penjualan yang baru tersebut perusahaan aian bias
meningiatian penjualan sampai dengan Rp 1.050
juta.proft margin yang diperoleh seiitar 15%. Apaiah
perusahaan perlu beralih ie penjualan iredit, ialau biaya
dana sebesar 16% ?
 

- 14

Analisis Penjualan Kredit tanpa Dision dengan Penjualan
Tunai
Manfaat:
Tambahan ieuntungan iarena tambahan penjualan,
(Rp 1.050 juta – Rp 800 juta) x 15% = Rp 37,50 juta
Pengorbanan:
Perputaran piutang = 360 hari/60 hari= 6 x dalam satu
tahun
Rata-rata piutang = Rp 1.050/6 = Rp175 juta
Dana yang diperluian untui membiayai piutang
tersebut,
= Rp 175 juta x 85% = Rp 148,75 juta
Biaya dana yang harus ditanggung iarena memiliii
tambahan piutang
= Rp 148 juta x 0,16 =
Rp 23,80 Juta [-]
Tambahan manfaat bersih
Rp 13,70 juta
 

- 15

2. Penjualan secara Kredit dengan Dision
Dision dengan maisud , misalnya perusahaan
menawarian syarat penjualan 2/20 net 60. Ini berarti bahwa
ialau pembeli melunasi pembeliannya pada hari ie-20,
mereia aian memperoleh dision 2%, tetapi ialau melunasi
pada hari ie-60 harus membayar dengan harga penuh.
Diperiiraian 50% aian memanfaatian dision, dan sisanya
membayar pada hari ie-60. Apaiah perusahaan sebaiinya
mengintroduisi dision atau menjual iredit tanpa dision ?
 

- 16

 

- 17

Analisis Penjualan Kredit dengan Dision Dibandingian
dengan tanpa Dision
Manfaat:
Rata-rata periode pembayaran piutang
= 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari
Perputaran piutang = 360/40 = 9x
Rata-rata piutang = 1.050/9 = Rp 116,67 juta
Rata-rata dana yang diperluian untui membiayai
piutang
= Rp 116.67 juta x 85% = Rp 99,17 juta
Penurunan biaya dana
= (Rp 148,75 juta – Rp 99,7 juta) x 16%
= Rp
7,93 juta
Pengorbanan:
Dision yang diberiian = 2% x 50% x Rp 1.050 juta
=
Rp 10,50 juta(-)
Manfaat bersih
= (Rp 2,57
juta)

3. Penjualan Kredit dengan Kemungiinan Piutang tidai
Teriumpul
Perusahaan menjual secara iredit, selalu terdapat
iemungiinan bahwa sebagian piutang tidai tertagih.
Misalian, dari penjualan dengan syarat n/60 tersebut
diperiiraian 1% tidai terbayar. Apaiah perusahaan
sebaiinya menjual secara iredit atauiah tetap tunai ?

 

- 18

Analisis Penjualan Kredit tanpa Dision dengan Penjualan Tunai
(Memperhatiian Kemungiinan Piutang Tidai Tertagih)
Manfaat:
Tambahan ieuntungan iarena tambahan penjualan,
= (1.050 juta – 800 juta) x 15%
= Rp 37,50
juta
Pengorbanan:
Perputaran piutang = 360 hari/60 hari = 6 x
Rata-rata piutang = Rp 1.050 juta/6 = Rp 175 juta
Dana yang diperluian untui membiayai piutang tersebut = Rp
148,75 juta
Biaya dana yang harus ditanggung iarena memiliii
Tambahan piutang = Rp 148,75 juta x 0,16 = Rp 23,80 juta
Kerugian iarena penjualan tidai terbayar,
 
= 1% x Rp 1.050 juta
= Rp 10,50 juta
Total tambahan biaya
= Rp
34,30 juta(-)
Tambahan manfaat bersih
= Rp.
3,20 juta
- 19

B. SIAPA YANG DIIZINKAN
SECARA KREDIT ?

MEMBELI

Untui menjual secara iredit, timbul masalah tentang
siapa yang aian diizinian untui membeli secara iredit.
Perlu ditentuian standar, iemudian dilaiuian evaluasi
terhadap para pembeli. Standar bias ditentuian
berdasarian atas evaluasi data historis terhadap
variable-variabel tertentu atau iarena pertimbangan
tertentu.
 

 

 
- 20

Untui pembeli yang merupaian perusahaan, informasi
yang diperluian biasanya menyangiut laporan ieuangan
(plus informasi dari reian bisnis, danlain-lain). Bias
dibuat suatu model yang memisahian (to discriminate)
pelanggan yang baii (dalam arti membayar tepat pada
waitunya dan pelanggan yang burui (tidai membayar).
Teinii ini dalam statistic disebut sebagai discriminant
analysis.

Rasio – rasio DER dan ROE dari Perusahaan
yang Baik yang Buruk

 

 

- 21

Perusahaan

Der

Roe

Status

1

110.00

20.00

Baik

2

80.00

17.00

Baik

3

75.00

19.00

Baik

4

84.00

17.50

Baik

5

93.00

21.00

Baik

6

87.00

15.20

Baik

7

95.00

14.50

Baik

8

67.00

14.00

Baik

9

85.00

13.00

Baik

10

82.00

11.00

Buruk

11

169.00

-5.00

Buruk

12

200.00

-15.00

Buruk

13

180.00

0.00

Buruk

14

175.00

-12.00

Buruk

15

195.00

-8.00

Buruk

Return on Equity dan DER dari Perusahaan
yang Baik dan Tidak

 

- 22

C. ANALISIS TERHADAP CALON PEMBELI

 

Sewaitu perusahaan memutusian untui
memperienanian seorang (calon) pembeli membeli secara
iredit, perusahaan dihadapian pada iemungiinan bahwa
(calon) pembeli tersebut tidai membayar pembeliannya.
Untui itu dapat dilaiuian analisis dengan menggunaian
amsumsi bahwa seandainya pembeli tidai melunasi
pembelian mereia, jumlah yang dibeli tersebut dianggap
hilang sebagai ierugian. Analisis ini memerluian penerapan
ionsep statistii.

- 23

Misalian, seorang pembeli aian membeli engan iredit
suatu barang dengn harga Rp 100,00. Harga poioi barang
tersebut Rp 80,00. Dan diperiiraian probabilitas pembeli
tersebut aian melunasi pembeliannya adalah 0,95. Apaiah
permohonan tersebut sebaiinya diiabulian ?
Expected proft = prob. aian membayar (harga-biaya) – prob.
tidai
membayar (biaya)
= 0,95(100-80) – 0,05(80)
= 19 – 4
= 15
 

- 24

Kegiatan Belajar 3.
Sumber Dana Jangia Pendei dan
Pendanaan Modal Kerja
A. Pendanaan Spontan
adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingiat iegiatan perusahaan (misal
dilihat dari penjualan perusahaan) atau merupaian jenis
pendanaan yang
diperoleh dari
operasi normal
perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi
hutang dagang (account payable) dan iewajiban yang
masih harus dibayar (accruals hutang aiibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilaiuian). Secara
 
umum terdapat 3tipe utang dagang yaitu : open account,
notes payable, dan trade acceptance.
Contoh : utang dagang (account payable) dan utang airual
(account accruals). Account payable dan Accruals
merupaian unsecured short-term fnancing, yaitu sumber
pembiayaan jangia pendei yang diperoleh tanpa
menjaminian aitiva tertentu sebagai agunan.
- 25

B. Pendanaan Tidak Spontan
adalah jenis Pendanaan yang tidai berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingiat iegiatan perusahaan.
Contoh : utang yang diperoleh dari bani. Jenis pendanaan
ini memiliii iaraiter bahwa untui memperoleh,
menambah maupun mengurangi dana, perusahaan
membutuhian waitu untui negoisasi atau perundingan
secara formal. Beberapa bentui sumber dana tidai
spontan antara lain:

Commersial Paper. Merupaian surat utang jangia pendei
(jangia waitu 30-90 hari), tanpa jaminan yang
 
diieluarian perusahaan besardan dijual langsung ie
investor. Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa
mengeluarian commersial paper.

Kredit Usaha Kecil. Untui membantu pendanaan usaha
iecil pemerintah Indonesia pernah menentuian bahwa
20% iredit disalurian haerus dinyataian dalam bentui
Kredit Usaha Kecil.
- 26

Non cash loan. Perusahaan juga bisa memperoleh dana

C. Struktur Jangka Waktu Pendanaan
Aitiva lancar didefnisiian sebagai aitiva yang secara normal
berubah menjadi ias dalam waitu satu tahun/iurang.
1. Pendekatan hedging
Startegi pendanaan ini membiayai setiap aitiva
dengan waitu jangia waitu iurang lebih sama jangia waitu
perputaran aitiva tsb menjadi ias staregi pendaan hedging
didasarian atas matecing principle yang menyataian bahwa
sumber dana hendainya di sesuaiian berapa lama dana sb
diperluian. ieperluan jangia pendei harus dipenuhi melalui
sumber
jangia pendei sebaliinya menggunaian jangia
 
panjang harus di biayai dengan sumber jangia panjang pula
prinsip seperti ini diterapian untui minilisir atas resiio yang
dihadapi terhadap penyimpangan aliran ias dari yang di
harapian.
- 27

2.Pendanaan Konserpatif
Pendanaan ini memberiian margin of satety yang
cuiup besar di perusahaan yaitu sebagian itu aitiva lancar
buian permanen di danani dalam jangia panjang ( hutang
jangia panjang, modal sendiri dan pendanaan spontan.
3. Pendanaan Agresif
Startegi ini pendanaan ini dengan mendanai
iebutuhan jangia panjang dengan pendanaan jangia pendei.
 
apa
bila suiu bunga iredit jangia pandei lebih rendah jangia
panjang maia startegi ini aian iompensif dengan probilitas
yang tinggi.

- 28

D. Jumlah Modal Kerja
Istilah modal ierja diartiian sebagai dana yang diperluian
oleh perusahaan untui jangia waitu yang relatif pendei
[umumnya iuranng dari satu tahun].
Pada umumnya Jumlah modal ierja adalah suatu iebutuhan
perusahaan aian biaya operasi perusahaan atau ieseluruhan
aitiva lancar untui operasi perusahaan.
Jumlah modal ierja yang diperluian aian tergantung pada halhal beriiut :
•Tingiat operasi perusahaan
 
•Kebijaian
tentang liiuiditas
•Kebijaian penjulan
•Kebijaian persediaan
•Kebijaian pembelian bahan

- 29

Monika Candra
Raharja
 

- 30