Pembangunan perikanan tangkap berkelanjutan 3

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM LAUT

PENDAHULUAN
FAKTA

INDIKASI

KONFLIK PEREBUTAN
WILAYAH TANGKAP,
SEMBILAN KAPAL
DIBAKAR DI BANTAN,
BENGKALIS (KOMPAS,
4 MEI 2005)
ILEGAL FISHING TERUS MENINGKAT :
NELAYAN THAILAND MENANGKAP
IKAN DI WIL < 1 MIL DI ACEH BARAT
SEBELUM TSUNAMI (HASIL FGD, 2005)

SUMBERDAYA
ALAM DI WILAYAH

PESISIR DAN LAUT
SEMAKIN
BERKURANG

KERUSAKAN EKOSISTEM DI WILAYAH
PESISIR DAN LAUT TERUS MENINGKAT
• TERUMBU KARANG TINGGAL 6%
SANGAT BAIK
• MANGROVE TINGGAL 30%
• PANTAI TERABRASI

KEGAGALAN TUGAS MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
PADAHAL DITEGASKAN DALAM ALQUR AN MANUS
DITUGASKAN SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI
(QS 2:30)

PENDAHULUAN
FAKTA

INDIKASI


POTENSI SUMBERDAYA IKAN
INDONESIA DI WILAYAH LAUT
MENCAPAI 6,4 JUTA TON/THN
PANJANG PANTAI 81.000 KM,
LUAS LAUTAN 6,5 JUTA KM2
5 KM KE ARAH LAUT, POTENSI
LAHAN KEGIATAN BUDIDAYA LAUT
DIPERKIRAKAN SEKITAR 24,53 JUTA HA
(DKP, 2002)
POTENSI LAHAN PENGEMBANGAN
TAMBAK MENCAPAI 913.000 HA,
SEDANGKAN TINGKAT PEMANFAATANNYA
BARU MENCAPAI 344.759 HA ATAU SEKITAR
40 % DARI TOTAL POTENSINYA
(DITJEN PERIKANAN, 1999)

BELUM
OPTIMALNYA
PEMANFAATAN


KAMI TIDAK MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI DAN
APA YANG ADA DIANTARA KEDUANYA DENGAN SIA-SIA
TANPA TUJUAN (QS 38:27)

LANJUTAN
FAKTA

INDIKASI

BENCANA ALAM TERJADI
DIMANA-MANA : TSUNAMI,
GEMPA, BANJIR

KEMISKINAN MENINGKAT :
- 40 % DIBAWAH GARIS
KEMISKINAN

PEMBANGUNAN
TIDAK

BERKELANJUTAN

KEBOCORAN PEMBANGUNAN
TERUS MENINGKAT :
- KKN
- KETIDAKADILAN

SESUNGGUHNYA MANUSIA BERLAKU SEWENANGWENANG MANAKALA MERASA DIRINYA MAMPU
(QS 96:6-7)

SOSIAL
TANTANGAN
PENGHAPUSAN
PEMBANGUNAN
KEMISKINAN
BERKELANJUTAN
NELAYAN
DI WILAYAH
PESISIR DAN LAUT


KESEJAHTERAAN

MENGUBAH POLA
KONSUMSI
& PRODUKSI YG
TIDAK
BERKELANJUTAN

MELINDUNGI &
MENGELOLA BASIS
SDA P & L BAGI
PEMBANGUNAN
SOSIAL & EKONOMI

EKONOMI

EKOLOGI

TANTANGAN
TANTANGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

ADALAH MENEMUKAN CARA UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN SAMBIL MENGGUNAKAN
SUMBERDAYA ALAM SECARA BIJAKSANA,
SEHINGGA SUMBER DAYA ALAM TERBARUKAN
DAPAT DILINDUNGI DAN PENGGUNAAN SUMBER
ALAM YANG DAPAT HABIS (TIDAK TERBARUKAN)
PADA TINGKAT DIMANA KEBUTUHAN GENERASI
MENDATANG TETAP AKAN TERPENUHI
TELAH TAMPAK KERUSAKAN DI DARAT DAN LAUT
DISEBABKAN OLEH PERBUATAN TANGAN MANUSIA,
SUPAYA ALLAH MERASAKAN KEPADA MEREKA SEBAGIAN
(AKIBAT) PERBUATAN MEREKA, AGAR MEREKA KEMBALI
KE JALAN YANG BENAR (QS 96:6-7)

CONTOH
a

b

Konsumsi SDA & Pencemaran


K = daya dukung
c

t1

t2
Kualitas Hidup (Q)

Grafik Hubungan kualitas hidup, konsumsi SDA dan pencemaran :
a. Jika jumlah manusia bertambah konsumsi SDA bertambah, tekanan Terhadap lingkungan bertambah,
pencemaran bertambah, sehingga akan melampui daya dukung bumi. Gejalanya menipisnya lapisan
ozon di atas Antartika akibat meningkatnya CFC (Brown, 1987)
b. Kecenderungan mengejar materil, hanya menunda waktu dari t1 ke t2
c. Garis konsumsi harus menurun & kualitas hidup hrs meningkat : P X Ko < K

MENGAPA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SPEKTRUM SEJARAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Stockholm

Konsep Pembangunan
• Balanced Development
• Basic need
• Pemerataan
• Kualitas hidup

Rio de Janeiro
5 Juni 1972 :
• Konferensi khusus PBB,
sepakat menyelamatkan
bumi melului kerjasama
antar bangsa
• Pembentukan UNEP
(United Nations Environment Programme)
Perkembangan 1972-1982
• Meningkatkan kesejahteraan penduduk
• Meningkatkan hujan
asam
• Lautan semakin kotar
• Udara semakin tercemar

• Hewan & tumbuhan
banyak yg punah
• Mengusulkan komisi
• penyelamatan lingkungan ke Governing
Council UNEP

1972

Komisi WCED (World
Commision on Environment and Development),
1 Oktober 1984 :
• Ketua : Gro Harlem
Brundtland (Norwegia)
• Wakil Ketua : Mansour
Khalid (Sudan)
: Agenda Global Perubahan:
• Target pembangunan
Berkelanjutan 2000
• Kerjasama global antar
negara

• Penanganan masalah
lingkungan secara lebih
efektif
• Agenda jangka panjang
Penanganan masalah
lingkungan

1982

Johannesburg
Konferensi UNCED
(United Nation Conference on Environment and
Development) :
• Prinsip-prinsip dasar
pembangunan berkelanjutan
• Agenda 21
Deklarasi Milenium
PBB tahun 2000

1992


2002

SPEKTRUM SEJARAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Johannesburg
Deklarasi Johannesburg :
• Dari asal muasal ke masa depan : komitmen
pada pembangunan berkelanjutan, masyarakat
global manusiawi, pila-pilar pembangunan,
tanggung jawab terhadap anak cucu
• Dari Stockholm ke Rio de Janeiro ke Johannesberg :
melindungi lingkungan, pembngunan ekonomi, dan
sosial, serta memperkuat komitemen PB, merumuskan visi pembangunan umat manusia, kemajuan
dilakukan dengan kesepakatan global
• Tantangan global : kemiskinan, gag negara maju
dan berkembang, lingkungan global terus mengalami
kerusakan
• Komitme terhadap pembangunan berkelanjutan
• Multilateralisme adalah masa depan
• Mari mewujudkannya

2002

?
Menuju millenium

2005

2015

KONSEPSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• Pertumbuhan Nol
• Pelestarian Lingkungan
• The Limit of Growth
(Meadows et al, 1972) :
pertumbuhan tidaklah
dapat berjalan tanpa batas
karena kendala SDA dan
pencemaran
• The Silent Spring (1962)

EKOLOGI

EKONOMI

PEMBANGUNAN

• Pertumbuhan Tinggi
• Cenderung Rusak
lingkungan
• Adanya gap
• Menghimpun tabungan
untuk modal dan
pertumbuhan

BERKELANJUTAN
Perjalanan :
3 Pilar Utama :
• pembangunan ekonomi • Stockholm, Swedia (1972)
• Rio de Jeneiro (1992)
• Pembangunan Sosial
• Perlindungan lingkungan • Johannesburg, Afsel (2002)
TUHAN TELAH MENAKULKAN ATAU MEMUDAHKAN
ALAM RAYA UNTUK DIOLAH OLEH MANUSIA
(GS 14:32-33)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan atau perkembangan yang memenuhi
kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
Kebutuhannya
TERKANDUNG DUA GAGASAN :
• Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan esensial
kaum miskin sedunia, yang harus diberi prioritas utama;
dan
• Gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi
teknologi dan organisasi sosial terhadap kemamupuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan

INDIKATOR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
EKOLOGI

TEKNOLOGI

EKONOMI

SOSIAL

INDIKATOR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DGN MENERAPKAN KONSERVASI
ATAU DIVERSIFIKASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM, DAN
KESELAMATAN MASYARAKAT LOKAL
•Terjaganya keberlanjutan fungsi-fungsi ekologis
•Tidak melebihi ambang batas baku mutu lingkungan yang berlaku,
nasional dan lokal (tidak menimbulkan pencemaran udara, air,
tanah)
•Terjaganya keanekaragaman hayati (genetik, spesies, dan
ekosistem) dan tidak terjadi pencemaran genetika
•Dipatuhinya peraturan tata guna lahan atau tata ruang
•Tidak menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan
•Dipatuhinya peraturan keselamatan kerja
•Adanya prosedur yang terdokumentasi yang menjelaskan
usaha-usaha yang memadai untuk mencegah kecelakaan dan
mengatasi bila terjadi kecelakaan

INDIKATOR EKONOMI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LOKAL
• Tidak menurunkan pendapatan masyarakat lokal
• Adanya kesepakatan dari pihak-pihak yang terkait
untuk menyelesaikan masalah-masalah PHK sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
• Adanya upaya-upaya untuk mengatasi kemungkinan
dampak penurunan pendapatan bagi sekolompok
masyarakat
• Tidak menurunkan kualitas pelayanan umum untuk
masyarakat local

INDIKATOR SOSIAL
Partisipasi masyarakat DAN Proyek tidak
merusak integritas sosial masyarakat
• Adanya proses konsultasi ke masyarakat lokal
• Adanya tanggapan dan tindak lanjut terhadap
komentar, keluhan masyarakat lokal
• Tidak menyebabkan konflik di tengah masyarakat
lokal

INDIKATOR TEKNOLOGI
Terjadi Alih Teknologi
• Tidak menimbulkan ketergantungan pada pihak
asing dalam hal pengetahuan dan pengoperasian
alat (know-how)
• Tidak menggunakan teknologi yang masih
bersifat percobaan dan teknologi usang
• Mengupayakan peningkatan kemampuan dan
pemanfaatan teknologi lokal

AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
AGENDA 1.
PENGENTASAN KEMISKINAN
• Pengentasan kemiskinan merupakan suatu tantangan global terbesar yang sedang
dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini dan merupakan syarat mutlak bagi
pembangunan berkelanjutan, khususnya bagi negara-negara berkembang.
• Jika dicermati sudah jelas bahwa Indonesia sebagai negara berkembang harus
benar- benar memperhatikan persoalan pengentasan kemiskinan ini.
• Pada tahun 2002 penduduk indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan
sudah mencapai 40 %, dan mungkin hampir sebahagian besar berdomisi di
wilayah pesisir.
• Dengan demikian pengentasan kemiskinan bagi penduduk miskin di di wilayah
pesisir harus menjadi program prioritas dalam pembangunan masyarakat pesisir.
• Sebagai indikator bagaimana mengurangi sepaRuh dari penduduk miskin di
wilayah pesisir yang berpenghasilan 1 US$ per hari, proporsi jumlah penduduk
yang menderita kelaparan, dan meningkatkan tingkat pendidikan dan kesehatan.

AGENDA 2.
PERUBAHAN POLA KONSUMSI DAN PRODUKSI
YANG TIDAK BERKELANJUTAN
• Perubahan-perubahan mendasar dalam cara-cara konsumsi dan produksi
masyarakat merupakan hal yangsangat penting dalam meuwujudkan
pembangunan berkelanjutan golbal.
• Jika dikaitkan dengan pola konsumsi masyarkat pesisir yang cenderung
konsumtif, maka yang tidaklah berlebihan jika agenda ini sangat berat untuk
diimplementasikan pada masyrakat pesisir, khususnya nelayan.
• Pada penghidupan nelayan, maka akan berupaya memproduksi sebanyakbanyaknya pada musim ikan tanpa memperhatikan keberlanjutan dari
sumberdaya ikan itu sendiri, bahkan kadangkala hasil tangkapan yang
sedemikian banyak tidak dimbanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
nilai guna produksi.
• Disamping itu sudah menjadi rahasia umum, bahwa nelayan bila mendapat
pendapatan yang melimpah akan cenderung untuk mengeluarkannya secara
cepat tanpa memperhatikan jangka panjang, bahkan sangat sedikit nelayan
yang memikirka untuk ditabung sebagian dari pendapatnya.

AGENDA 3.
PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN SUMBERDAYA
ALAM BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI & SOSIAL
• Kegiatan-kegiatan manusia memiliki dampak yang semakin meningkat terhadap
integritas ekosistem-ekosistem yang menyediakan sumberdaya penting dan
pelayanan-pelayanan (services) bagi kesejahteraan manusia dan kegiatankegiatan ekonomi.
• Bila dikaitkan dengan eosistem yang terdapat di wilayah pesisir dan laut, maka
dapat dikatakan merupakan ekosistem yang sangat menderita, bahkan selama
ini dinggap sebagai “keranjang sampah”.
• Tidak jarang kita temua rusaknya mangrove, padang lamun, terumbu karang
bahkan ekossitem di laut dalam akibat tidak arifnya manusia dalam
memanfaatkan lingkungan dan sumberdaya alam laut yang terkandung di
dalamnya.
• Jika hal ini dibiarkan terus-menerus terjadi, maka suatu ketika manusia hanya
bisa mendengar dongeng bahwa dulu di dalam terdapat ikan yang
beraneka ragam.
• Dengan demikian pengelolaan sumberdaya alam laut secara terpadu dan
berkelanjutan dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam hal untuk
mengembalikan kondisi lingkungan laut yang sudah terdegradasi perlu
dilakukan upaya-upaya signifikan untuk mencegah SDAL dan lingkungan
diambang kehancuran.

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN DLM PENGELOLAAN SDAL
LINGKUNGAN
BIOFISIK

LINGKUNGAN
BIOFISIK
DINAMIKA
MODALI

EKOSISTEM

SDI

DINAMIKA
POPULASI

KAPAL

PENANGKAPAN

EKOSISTEM

NELAYAN

DINAMIKA
BURUH
PASCA
PANEN

PASAR
KONDISI
PASAR
BENEFIT
•SOSIAL
•BUDAYA
•EKONOMI
•BIODIV.

SISTEM PERIKANAN TANGKAP (CHARLES, 2001)

ECOLOGICAL
SUSTAINABILITY

INTITUTIONAL
SUSTAINABILITY

SOCIOECONOMIC
SUSTAINABILITY

COMMUNITY
SUSTAINABILITY

SEGITIGA KEBERLANJUTAN BERDASARKAN EMPAT KOMPONEN DASAR :
EKOLOGI, SOSIAL EKONOMI, MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN
(CHARLES, 2001)

PILAR-PILAR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
Ocean
Policy

Membangun
Perikanan &
Kelautan
Berkelanjutan

Oceanomic

Ocean
Governance

ARAH PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

•Rekonstruksi sosial (social enginering) kelembagaan pola patron-klien
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
•Mengarahkan pengelolaan sumberdaya perikanan yang bertumpu pada
kekuatan lokal dan berbasis masyarakat lokal;
•Memperkuat industri perkapalan nasional untuk menunjang kegiatan tran
Laut dan penangkapan;
•Menyoal masalah masuknya komoditi perikanan dalam list Word Trade
Organization (WTO);
•Rehabilitasi lingkungan pesisir yang rusak untuk menunjang produksi per
•Pengembangan industri penunjang perikanan untuk membuka lapangan
kerja baru;
•Peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang mengelola kegiatan per
•Mengembangkan teknologi kelautan untuk menunjang pengolahan hasil;
•Mengembangkan strategi ekonomi nasional pembangunan perikanan;
•Mengelola pulau-pulau kecil yang terletak di perbatasan;
•Mempertegas yuridiksi nasional tentang perbatasan wilayah laut Indones
•Pengawasan dan akuntabilitas publik dana konpensasi BBM yang diperun
dengan untuk nelayan;
•Meningkatkan posisi tawar politik dalam struktur politik nasional;
•Penataan pengelolaan perikanan dalam rangka otonomi daerah.

TERIMA KASIH