KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KAB. MOJOKERTO

  

KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM PADA LANSIA

HIPERTENSI DI DESA GAYAMAN

KECAMATAN MOJOANYAR

KAB. MOJOKERTO

NURUL YAZID

1212020019

Subject : Lansia, kepatuhan, diet, rendah garam

Description

  Hipertensi adalah kondisi abnormal peningkatan tekanan darah arteri yang terjadi persistenly. Kejadian dan prevalance hipertensi meningkatkan usia terutama pada lanjut usia (lansia). Individu berusia 45 tahun atau lebih memiliki risiko 90% terkena hipertensi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi rendah garam kepatuhan diet pada orang tua.

  Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Variabel itu rendah garam kepatuhan diet lansia dengan hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah 77 orang tua. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Penelitian ini dilakukan di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto 9 -11 Juni 2015. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Pengolahan data yang digunakan editing, scoring, pembersihan dan tabulasi entri data. Setelah itu, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

  Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto menunjukkan bahwa setengah dari responden memiliki positif rendah garam diet Pemenuhan sebanyak 15 responden (50%).

  Kepatuhan merupakan domain penting yang menentukan pembentukan perilaku yang tidak patuh untuk taat, dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan instruksi dari dokter tentang diet yang tepat. Oleh karena itu, perawat harus memotivasi orang tua dengan hipertensi untuk mematuhi diet untuk hidup yang lebih baik.

  

Abstract

Hypertension is an abnormal condition of increased blood arterial pressure

that occurs persistenly. The incidence and prevalance of hypertension increases

as age especially in the elderly (seniors). Individuals aged 45 years or older had a

90% risk of developing hypertension. Therefore, this research was conducted to

identify low-salt diet compliance in the elderly.

  This type of research is descriptive. The variable was low-salt diet

compliance in eldery with hypertension. The population in this study was 77

elderly. Samples were taken by using purposive sampling technique as many as 30

respondents. This research was conducted Gayaman village Mojoanyar

Mojokerto from 9-11 June 2015. The research instrument used questionnaire.

Data processing used editing, scoring, cleaning and tabulating the data entry.

Afterward, it was presented in frequency distribution table.

  The results of research carried on Gayaman village Mojoanyar Mojokerto

suggest that half of the respondents had positive low-salt diet complience as many

  Compliance is an important domain that determines the formation of non-

adherent behavior to be obedient, and can encourage someone to do the

instructions of the doctor about proper diet. Therefore, the nurse should motivate

the elderly with hypertension to comply with the diet in order to live better.

  Keywords : Compliance, diet, low in salt, elderly Contributor : 1. Eka Diah K., SKM., M.Kes

  2. Sunyoto, S. Kep. Ns

  Date : Type Material : Laporan Penelitian Permanen Link : Right : Open Dokument Summary : Latar Belakang

  Hipertensi adalah suatu kondisi peningkatan tekanan darah arterial abnormal yang berlangsung persisten. American Heart Association (AHA) mendefinisikan seseorang dikategorikan mengalami hipertensi apabila mempunyai tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik > 90 mmHg. World Health

  

Organization (WHO) dan International Society of Hypertension (ISH)

  menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen kesehatan Republik Indonesia 2007 enunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional di Indonesia mencapai 31,7% dari total penduduk dewasa. Insidensi dan prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia terutama pada lanjut usia (lansia). Individu yang berumur 45 tahun atau lebih mempunyai risiko 90% untuk mengidap penyakit hipertensi. Hipertensi juga merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis yang mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Kementrian kesehatan mengatakan bahwa hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan rendah garam dan rendah lemak, serta kontrol tekanan darah secara berkala (Hairunisa, 2014).

  Hampir 1 miliar atau sekitar seperempat dari seluruh populasi orang dewasa di dunia yang menyandang hipertensi terus meningkat. Penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang di Inggris, dengan 34% pria dan 30% wanita menyandang tekanan darah tinggi lebih banyak lagi, dialami oleh lebih dari separuh populasi orang berusia 60 tahun. 2025 diperkirakan penderita tekanan darah tinggi mencapai hampir 1,6 miliar orang di dunia (Palmer, 2007).

  Data Departemen Kesehatan di Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Sekitar 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke, sedangkan sisanya mengakibatkan penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutuhan. Dari 33 propinsi di Indonesia terdapat 8 propinsi dengan kasus penderita hipertensi melebihi merata nasional yaitu : Sulawesi Selatan (27%), Sumatra Barat (27%). Jawa Barat (26%), dan hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban seperti : Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makasar yang mencapai 30-34% (Elmiani dkk, 2014). Menurut Diagnosa hipertensi pengukuran Penderita di Kab. Mojokerto Jawa Timur yaitu : diagnosa oleh Nakes (D) : 7,0%. Diagnosa oleh Nakes dan Minum Obat (D/O) : 7,3%. Hasil Pengukuran (U) : 34,7% penderita hipertensi (Riskesdas, 2007).

  Makanan yang dimakan secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap kestabilan tekanan darah. Kandungan zat gizi seperti lemak dan sodium memiliki kaitan yang erat dengan munculnya hipertensi. Pelaksanaan diet yang teratur dapat menormalkan hipertensi, yaitu dengan mengurangi makanan dengan tinggi garam, makanan yang berlemak, mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan melakukan aktivitas olahraga (Julianti, 2005).

  Kepatuhan terhadap diet meliputi diet rendah garam, rendah kolesterol, dan rendah lemak sangat diperlukan sendiri sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap penderita. Pengetahuan akan mempengaruhi kompetensi perasaan dalam mengatur gejala. Seseorang yang paham tentang hipertensi dan berbagai penyebab maka akan melakukan tindakan sebaik mungkin agar penyakitnya tidak berlanjut (Scher dan Bruce, 2001). Faktor kepatuhan yang lain adalah sikap. Sikap menjadi faktor yang sangat kuat karena dengan sikap ingin sembuh dan keinginan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat akan berpengaruh terhadap penderita untuk mengontrol diri dalam berperilaku sehat (Notoatmodjo, 2007). Salah satu faktor pendukung pasien taat dalam menjalankan diet hipertensi adalah dukungan keluarga, dimana dukungan ini berupa dukungan emosional, materil serta psikis, dukungan keluarga sangat penting dalam menjalankan kepatuhan diet hipertensi karena akan memotivasi pasien dengan adanya perhatian yang diberikan oleh keluarga.

  Adapun cara penanganan untuk menurunkan hipertensi adalah dengan beraktifitas secara fisik dan olahraga cukup dan secara teratur. Kegiatan ini secara terbukti dapat membantu menurunkan hipertensi, oleh karena itu penderita hipertensi dianjurkan untuk berolahraga cukup dan secara teratur (Meylen Suoth, 2014).

METODOLOGI PENELITIAN

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif. Variabel dalam penelitian ini yaitu kepatuhan diet rendah garam.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia penderita hipertensi dengan kriteria inklusi yang berada di Desa Gayaman Mojokerto sebanyak 77 lansia. Sampel pada penelitian ini yaitu diambil dari seluruh lansia yang berada di Desa Gayaman tersebut yang menderita penyakit hipertensi yaitu sebanyak 30 lansia. Jenis sampling dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto menunjukkan banhwa setengah responden memiliki kepatuhan diet rendah garam yang positif yaitu sebanyak 15 responden mendefinisikan kepatuhan (ketaatan) sebagai tingkat penderita dalam melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain. Kepatuhan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dari perilaku yang tidak mentaati peraturan keperilaku yang mentaati peraturan.

  Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau peunjuk yang di berikan dalam bentuk terapi apapun yang di tentukan, baik, diet, latihan janji pertamuan dengan dokter (Stanley, 2007) kepatuhan adalah merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak menaati peraturan perilaku yang mentaati peraturan (Lawrence green dalam Notoatmodjo, 2007).

  Kepatuhan terhadap perawatan merupakan perilaku seseorang untuk menaati aturan dalam hal pengobatan yang meliputi perlakuan khusus mengenai gaya hidup seperti diet, istirahat, dan olahraga serta konsumsi obat yang harus dikonsumsi, jadwal waktu minum, kapan harus dihentikan dan kapan harus berkunjung untuk melakukan kontrol tekanan darah (Lany Gunawan, 2001).

  Chugh, dkk (2013) Menjelaskan bahwa diet rendah garam dapat berpengaruh terhadap fungsi kognitif dan kardiovaskuler pada tikus Norway namun tidak berpengaruh terhadap perilaku. Tekanan darah tikus tua 117 < 12 mmHg atau di bandingkan tikus dewasa setelah mengkonsumsi makanan tinggi garam.

  Hasil penelitian Aaron, dkk, (2013). menjelaskan bahwa 12 responden yang melakukan diet potasium dilaporkan memiliki dampak tekanan darah sistol dan diastol setelah melakukannya 2.5 bulan, dari beberapa penelitian di jelaskan bahwa diet garam dan potasium sangat kuat dalam mempengaruhi sistem kerja kardiovaskuler dan menurunkan mortalitas yang di sebabkan karna gangguan kardiovaskuler

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengahnya responden memiliki kepatuhan diet rendah garam yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa lansia penderita hipertensi memiliki manajemen diri yang positif, dimana dengan manajemen lasia diri yang positif penderita hipertensi merasa bahwa penyakit yang dialami oleh penderita tidak akan sembuh ataupun penderita merasa tidak mampu untuk menjalani program pengobatan,disamping hal tersebut hal ini di dukung oleh pengetahuan lansian tentang diet yang positif.

  Berdasarkan parameter kepatuhan diet tentang kepatuhan dalam mengkonsumsi asupan garam di dapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan positif yang positif yaitu asupan 19 responden (63.3%). Mengurangi asupan garam sering juga diimbangi dengan asupan lebih banyak kalsium, magnesium, dan kalium. Umumnya kita mengkonsumsi lebih banyak garam daripada yang dibutuhkan oleh tubuh. Idealnya kita cukup menggunakan sekitar satu sendok the saja atau sekitar 5 gram per hari (Purwanto, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan diet rendah garam yang positif hal ini di tunjukkan bahwa sebagian besar responden mengatakan selalu mengurangi makanan asin pada menu masakanya serta responden juga selalu membatasi jumlah garam yang dikonsumsi.

  Berdasarkan parameter kepatuhan diet dalam mengkonsumsi makanan serat didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan positif yaitu sebanyak 20 responden (66.7%). Mengkonsumsi lebih banyak sayur yang mengandung banyak serat akan memperlancar buang air besar dan menahan kalengan dan makanan siap saji dari restaurant, yang di kaitkan mengandung banyak pengawet dan kurang serat, misalnya semangkok serat mengandung 7 gr serat (Purwanto, 2006). Hasil pnelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan diet dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung serat yang positif. Hal ini dibuktikan bahwa setip hari saya makam makanan bergizi seperti sayur, ikan atau tempe dan buah buahan, guna mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi / hipertensi.

  Pada parmeter kepatuhan diet dalam menghentikan kebiasaan buruk didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan yang negatif yaitu sebanyak 19 responden (66.75). menghentikan rokok, kopi, dan alcohol dapat mengurangi beban jantung, sehingga jantung dapat bekerja dengan baik. Rokok dapat menimbulkan resiko kerudakan pembulu darah dengan mendapatkan kolesterol pada pembulu darah jantung koroner, sehingga jantung bekerja lebih keras. Sedangkan alcohol dapat memacu tekanan darah. Selain itu kopi dapat memacu detak jantung (purwanto, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya penderita hipertensi memiliki kepatuhan diet yang negatif dalam menghentikan kebiasaan buruk seperti halnya mengurangi, olah raga, konsumsi kopi dan alkohol. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengatakan tidak pernah mengurangi kebiasaan buruk seperti minum kopi dan konsumsi kopi dan konsumsi rokok.

  Pada parameter kepatuhan diet dalam mengkonsumsi kebutuhan magnesium didapatkan bahwa hamper seluruhnya responden memiki kepatuhan yang positif yaitu sebanyak 25 responden (83.3%). Sumbar makanan yang banyak mengandung magnesium misalnya kacang tanah, kacang polong, dan makanan laut. Sayuran dan bambu dapur yang bermanfaat untuk mengontrolan tekanan darah, seperti : tomat, wortel, seledri, bawang putih, dan kunyit. Beberapa penelitian menjelaskan ada hubungan antara asupan magnesium yang rendah dengan tekanan darah yang tinggi. Namun, komite nasional penanganan hipertensi tinggi menganjurkan untuk mengkonsumsi magnesium dalam jumlah tinggi sebagai upaya penurunan tekanan darah. Asupan magnesium yang dianjurkan adalah > 200-500 mg per hari (Purwanto, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya penderita hipertensi memiliki kepatuhan diet yang positif dalam memperhatikan keseimbangan magnesium seperti halnya pendrita hipertensi percaya dengan memperhatikan atau membatasi makanan yang penuh magnesium kacang-kacangan dapat menurunkan tekanan darah tingginya. Berdasarkan parameter kepatuhan diet kepatuhan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan yang positif yaitu sebanyak 22 responden (73.3%). Kecukupan asupan kalium dapat memelihara tekanan darah dan membuat perubahan positif pada tekanan darah penderita hipertensi. Sebaliknya ,jika seorang hipertensi mengalami defisiendi kalium maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Asupan kalium untuk penderita hipertensi di anjurkan sebesar > 3500 mg/hari. Misalnya makanan yang mengandung kalium seperti pisang,sari jeruk, jagung, dan brokoli (Purwanto, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi memiliki kepaatuhan diet yang positif dalam memperhatikan keseimbangan kalsium umumnya penderita merasa yakin dengan menghindari makanan seperti kentang,alpukat,dll dapat menurunkan tekanan

  Pada parameter kepatuhan diet dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan yang positif yaitu sebanyak 16 responden (53.3%). Kalium merupakan ion dalam cairan intra seluler, cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang tinggi akan meninggkatkan konsentrasinya di dalam cairan intra seluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah . penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa asupan rendah kalium akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah dan renal

  

vascular remolding yang mengindikasikan terjadinya resistensi pembulu darah

  pada ginjal. Pada populasi dengan asupan tinggi kalium tekanan darah dan prevelensi hipertensi hipertensi lebih rendah distanding dengan populasi yang mengkonsumsi rendah kalium (Appel, 1999). Misalnya makanan yang mengandung kalium seperti pisang, sari jeruk, jagung, dan brokoli (Purwanto, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaguan besar responden memiliki kepatuhan diet yang positif dalam memperhatikan keseimbangan kalsium atau potassium seperti halnya penderita yakin dengan makan-makanan yang penuh dengan potassium seperti kentang dapat menurunkan tekanan darah tinggi, selain hal tersebut cenderung tidak dapat meninggalkan makanan atau miniman yang pernah mengandung kalium seperti pisang, sari jeruk, jagung, brokoli dan lain- lain.

  SIMPULAN

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

  1. Sebagian besar lansia yang patuh terhadap diet rendah garam yaitu sebesar 15 responden (50%)

  2. Separuh lansia tidak patuh dalam menjalankan diet rendah garam yaitu sebanyak 15 responden (50%)

  SARAN 1. Bagi tenaga kesehatan

  Pihak tenaga kesehatan sebaiknya memberikan informasi tentang kepatuhan diet rendah garam kepada lansia yang ada di Desa Gayaman Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto. Sehingga kepatuhan lansia tentang diet rendah garam dapat meningkat. Dengan demikian, lansia dapat melakukan diet rendah garam dengan patuh 2.

   Bagi lansia

  Diharapkan dengan penelitian ini, dapat membantu lansia meningkatkan pengetahuan tentang diet rendah garam sehingga lansia tersebut dapat melakukan diet rendah garam dengan baik 3.

   Bagi institusi pendidikan

  Sebagai referensi untuk meningkatkan pengetahuan terhadap kepatuhan diet rendah garam terutama pada lansia dan dapat diterapkan dalam pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain

  Peneliti menganjurkan peneliti lain atau peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan jumlah responden yang lebih lebih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet hipertensi pada lansia.

  Correspondensi : E-Mail : yazidbended@gmail.com Alamat : Mlandingan Sumber Anyar Situbondo No. Hp : 081236676739

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN DI DESA KEDUNG SOLO KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

0 0 8

PERKEMBANGAN ANAK USIA 27 BULAN DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO SIFANI MEGA LARASATI 11001041 SUBJECT : Perkembangan, Anak, 72 bulan DESCRIPTION :

0 1 7

KETERATURAN IBU KE POSYANDU DENGAN KEMAMPUAN IBU MENILAI STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

0 0 6

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

0 0 6

PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA SISWA DI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO ROSI HERDIANTO 1212020023 SUBJECT: Perilaku, Gastritis, Siswa DESCRIPTION: Penyakit grastitismaag memang sudah mulai dialami oleh orang Indonesia dari

0 0 5

MEKANISME KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA DI DUSUN GAYAMAN DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 8

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK CUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI PAUD DARUNNAJAH TAMANSARI WULUHAN JEMBER

0 0 6

HARGA DIRI ANAK USIA SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 YANG MENGALAMI KEGEMUKAN DI SDN PRAJURITKULON 1 KOTA MOJOKERTO

0 0 7

SIKAP MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO RENI DIAN TRI WULANDARI 1212010034 SUBJECT: Sikap, Pencegahan Demam Berdarah Dengue , Masyarakat Desa Gayaman DESCRIPTION: Kejadian demam berda

0 1 8

FUNGSI KOGNITIF PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN MENGGUNAKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) DI POLI SARAF RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO

0 0 7