Tinjauan Pengaruh Besaran Tarif Pajak Pe
TINJAUAN PENGARUH BESARAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP NILAI INVESTASI DI INDONESIA
Ahmad Yusuf
Program D-IV Akuntansi Khusus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Email : fusuy.damha@gmail.com
ABSTRAK
Sejak 2009 Pemerintah Indonesia mulai menurunkan tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
untuk menarik investasi asing. Tarif Pajak Penghasilan merupakan salah satu item yang menjadi
pertimbangan investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk
meninjau korelasi antara besaran tarif PPh WP Badan terhadap nilai investasi di Indonesia.
Keywords : Tarif PPh, WP Badan, Nilai Investasi, Indonesia
I. Pendahuluan
Dalam
nota
keuangan
Rencana
II. Rumusan Masalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Rumusan masalah dari tulisan ini
(APBN) tahun anggaran 2014 pemerintah
adalah bagaimana pengaruh besaran tarif
menyinggung tarif pajak sebagai bagian
PPh Badan terhadap nilai investasi dari
dari kebijakan penerimaan negara dari
luar negari yang masuk ke Indonesia
sektor pajak. Besaran tari pajak dapat
dalam bentuk Foreign Direct Investment.
dinaikan atau diturunkan sesuai dengan
III. Tujuan Penulisan
tujuan yang diinginkan pemerintah. Pada
untuk melihat korelasi antara tarif PPh
2009 misalnya, pemerintah menurunkan
WP Badan dan nilai investasi Indonesia
tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak (PPh
dari luar negeri.
WP) Badan dari yang sebelumnya 30%
menjadi
28%.
Selanjutnya
pemerintah
kembali menurunkan menjadi 25% pada
2010
sampai
penurunan
sekarang.
tarif
ini
Tujuan
adalah
dari
untuk
memberikan daya saing Indonesia sebagai
negara tujuan investasi karena investor
internasional menjadikan tarif PPh Badan
sebagai salah satu pertimbangan dalam
menentukan
(Penjelasan
negara
tujuan
Undang-undang
Penghasilan No 36 tahun 2008).
investasi
Pajak
IV. Metodologi
Tulisan
ini
akan
menggunakan
metodologi studi pustaka dan pengolahan
data empiris
V. Pembahasan Masalah
Perpajakan Indonesia
Sistem perpajakan
di
Indonesia
menggunakan asas domisili dan sumber.
Asas
domisili
berarti
negara
berhak
memajaki Wajib Pajak yang berdomisili di
Indonesia
baik
subyek
pajak
dalam
negeri maupun luar negeri.
Subyek Pajak Dalam Negeri (SPDN)
menurut pasal 2 Undang-Undang Pajak
Penghasilan Nomor 36 tahun 2008 ada
tiga yaitu Orang Pribadi (OP), Badan, dan
BUT.
Dalam
tulisan
ini
penulis
memfokuskan pada Subyek Pajak Badan
terkait dengan penurunan tarif PPh WP
Badan.
Dalam
kaitannya
dengan
investasi, WP Badan ini termasuk
Penanaman Modal Asing (PMA).
Cara pemungutan pajak atau sistem
penetapan tarif pajak terdiri atas empat
cara, yaitu seperti berikut.
1. Tarif pajak proporsional (sebanding),
adalah
tarif
pajak
dengan
menggunakan persentase yang tetap
untuk setiap dasar pengenaan pajak.
2. Tarif pajak degresif (menurun),
adalah
tarif
pajak
dengan
menggunakan
persentase
yang
menurun
untuk
setiap
dasar
pengenaan pajak.
3. Tarif pajak konstan (tetap), adalah
tarif pajak yang tetap untuk setiap
dasar
pengenaan
pajak
atau
besarnya pajak yang dibayarkan
jumlahnya tetap.
4. Tarif pajak progresif (menaik), adalah
tarif pajak dengan prosentase yang
semakin meningkat untuk setiap
dasar pengenaan pajak.
Untuk PPh WP Badan di Indonesia
jenis tarif yang digunakan adalah tarif
pajak konstan/tetap. Untuk tahun 2008 ini
tarifnya adalah 30%. Tarif ini sudah
mengalami penurunan secara bertahap
dari 28% pada 2009 menjadi 25% per
2010 sampai sekarang.
Grafik 1 Tarif PPh Badan Indonesia
Sumber : http://www.tradingeconomics.com
Jika dibandingkan dengan negara
ASEAN tarif pajak WP Badan Indonesia
cukup bersaing seperti digambarkan
dalam grafik 2 berikut.
Grafik 2 Komparasi Tarif Pajak Korporasi
ASEAN
Sumber: http://www.tradingeconomics.com
Pada 2009 pemerintah melakukan
perubahan tarif pajak WP Badan.
Perubahan
Undang-Undang
Pajak
Penghasilan dimaksud tetap berpegang
pada prinsip-prinsip perpajakan yang
dianut secara universal, yaitu keadilan,
kemudahan, dan efisiensi administrasi,
serta peningkatan dan optimalisasi
penerimaan
negara
dengan
tetap
mempertahankan
sistem
self
assessment. Oleh karena itu, arah dan
tujuan penyempurnaan Undang-Undang
Pajak Penghasilan ini adalah sebagai
berikut
(Penjelasan
Undang-undang
Pajak Penghasilan No 36 tahun 2008) :
1.
2.
3.
4.
5.
lebih
meningkatkan
keadilan
pengenaan pajak;
lebih
memberikan
kemudahan
kepada Wajib Pajak;
lebih memberikan kesederhanaan
administrasi perpajakan;
lebih memberikan kepastian hukum,
konsistensi, dan transparansi; dan
lebih
menunjang
kebijakan
pemerintah
dalam
rangka
meningkatkan daya saing dalam
menarik investasi langsung di
Indonesia baik penanaman modal
asing maupun penanaman modal
dalam negeri di bidang-bidang usaha
tertentu dan daerah-daerah tertentu
yang mendapat prioritas.
Foreign Direct Investment
Grafik 3 Top 20 Host Economies 2012
Sumber : Faisal Basri
Menurut Krugman (1994) (dalam
Liahibatha) yang dimaksud dengan FDI
adalah arus modal internasional dimana
perusahaan dari suatu negara mendirikan
atau memperluas perusahaannya di
negara lain. Oleh karena itu tidak hanya
terjadi pemindahan sumber daya, tetapi
juga terjadi pemberlakuan control terhadap
perusahaan di luar
negeri.Investasi
internasional sedikit banyak dipengaruhi
oleh tarif pajak korporasi di suatu negara.
Grafik 5 menggambarkan nilai FDI yang
masuk ke Indonesia.
Pada tahun 2012 (Faisal Basri) untuk
pertama kalinya Indonesia masuk ke
dalam kelompok 20 besar penerima FDI.
Berdasarkan laporan United Nations
Conference on Trade and Development
(UNCTAD) terbaru yang berjudul “World
Investment Report 2013″ Indonesia
menduduki urutan ke-17. Berdasarkan
survei yang dilakukan lembaga yang
sama, tentang pandangan dan rencana
investasi
perusahaan-perusahaan
transnasional, Indonesia berada di urutan
keempat sebagai negara yang paling
prospektif sebagai penerima FDI untuk
tahun 2013-2015. Posisi ini sama dengan
posisi pada laporan tahun lalu dan naik
dua peringkat dibandingkan dengan
laporan dua tahun lalu. Posisi pertama
sampai ketiga adalah China, Amerika
Serikat, dan India.
Grafik 3 Top 20 Host Economies 2012
Sumber : Faisal Basri
Grafik 5 FDI Indonesia
Nilai FDI dalam juta dolar
25000.000
20000.000
FDI
15000.000
10000.000
5000.000
0.000
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Sumber : diolah dari http://unctadstat.unctad.org
Korelasi Tarif Pajak WP Badan
dengan Nilai FDI Indonesia
mengatur tarif di nota keuangan 2014
beralasan. Diperlukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui instrumen-instrumen lain
yang ikut mempengaruhi nilai FDI di
Indonesia.
VII.Daftar Pustaka
Dengan bantuan aplikasi SPSS
diperoleh informasi bahwa tarif PPh Badan
di Indonesia mempengaruhi 72,9% dari
nilai investasi di Indonesia.
VI. Simpulan
Pengaturan tarif pajak merupakan
salah satu hal yang menjadi konsen dalam
kebijakan penerimaan negara. Hal ini
dilakukan
bertujuan
untuk
menarik
investasi asing ke Indonesia dalam bentuk
FDI sehingga akan berimbas pada
perekonomian nasional.
Tarif PPh WP Badan berpengaruh
sebesar 72,9% terhadap nilai investasi
sehinggak keputusan pemerintah untuk
Pemerintah Republik Indonesia. Undangundang Nomor 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan.
Kementerian Keuangan. Nota Keuangan RAPBN 2014.
United Nations Conference On Trade and
Development.
http://unctadstat.unctad.org diakses 11
Desember 2013.
Basri, Faisal. Prospek FDI di Indonesia.
http://faisalbasri01.wordpress.com/201
3/08/19/prospek-fdi-di-indonesia/
11
Desember 2013.
http://www.tradingeconomics.com
diakses
11 Desember 2013.
Liahibatha. Foreign Direct Investment (FDI).
http://liahibatha.wordpress.com/2011/0
5/27/foreign-direct-investment-fdi/
diakses 11 Desember 2013.
SSBelajar. Fungsi, Jenis Dan Tarif Pajak.
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/fung
si-pajak.html diakses 11 Desember 2013.
WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP NILAI INVESTASI DI INDONESIA
Ahmad Yusuf
Program D-IV Akuntansi Khusus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Email : fusuy.damha@gmail.com
ABSTRAK
Sejak 2009 Pemerintah Indonesia mulai menurunkan tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
untuk menarik investasi asing. Tarif Pajak Penghasilan merupakan salah satu item yang menjadi
pertimbangan investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk
meninjau korelasi antara besaran tarif PPh WP Badan terhadap nilai investasi di Indonesia.
Keywords : Tarif PPh, WP Badan, Nilai Investasi, Indonesia
I. Pendahuluan
Dalam
nota
keuangan
Rencana
II. Rumusan Masalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Rumusan masalah dari tulisan ini
(APBN) tahun anggaran 2014 pemerintah
adalah bagaimana pengaruh besaran tarif
menyinggung tarif pajak sebagai bagian
PPh Badan terhadap nilai investasi dari
dari kebijakan penerimaan negara dari
luar negari yang masuk ke Indonesia
sektor pajak. Besaran tari pajak dapat
dalam bentuk Foreign Direct Investment.
dinaikan atau diturunkan sesuai dengan
III. Tujuan Penulisan
tujuan yang diinginkan pemerintah. Pada
untuk melihat korelasi antara tarif PPh
2009 misalnya, pemerintah menurunkan
WP Badan dan nilai investasi Indonesia
tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak (PPh
dari luar negeri.
WP) Badan dari yang sebelumnya 30%
menjadi
28%.
Selanjutnya
pemerintah
kembali menurunkan menjadi 25% pada
2010
sampai
penurunan
sekarang.
tarif
ini
Tujuan
adalah
dari
untuk
memberikan daya saing Indonesia sebagai
negara tujuan investasi karena investor
internasional menjadikan tarif PPh Badan
sebagai salah satu pertimbangan dalam
menentukan
(Penjelasan
negara
tujuan
Undang-undang
Penghasilan No 36 tahun 2008).
investasi
Pajak
IV. Metodologi
Tulisan
ini
akan
menggunakan
metodologi studi pustaka dan pengolahan
data empiris
V. Pembahasan Masalah
Perpajakan Indonesia
Sistem perpajakan
di
Indonesia
menggunakan asas domisili dan sumber.
Asas
domisili
berarti
negara
berhak
memajaki Wajib Pajak yang berdomisili di
Indonesia
baik
subyek
pajak
dalam
negeri maupun luar negeri.
Subyek Pajak Dalam Negeri (SPDN)
menurut pasal 2 Undang-Undang Pajak
Penghasilan Nomor 36 tahun 2008 ada
tiga yaitu Orang Pribadi (OP), Badan, dan
BUT.
Dalam
tulisan
ini
penulis
memfokuskan pada Subyek Pajak Badan
terkait dengan penurunan tarif PPh WP
Badan.
Dalam
kaitannya
dengan
investasi, WP Badan ini termasuk
Penanaman Modal Asing (PMA).
Cara pemungutan pajak atau sistem
penetapan tarif pajak terdiri atas empat
cara, yaitu seperti berikut.
1. Tarif pajak proporsional (sebanding),
adalah
tarif
pajak
dengan
menggunakan persentase yang tetap
untuk setiap dasar pengenaan pajak.
2. Tarif pajak degresif (menurun),
adalah
tarif
pajak
dengan
menggunakan
persentase
yang
menurun
untuk
setiap
dasar
pengenaan pajak.
3. Tarif pajak konstan (tetap), adalah
tarif pajak yang tetap untuk setiap
dasar
pengenaan
pajak
atau
besarnya pajak yang dibayarkan
jumlahnya tetap.
4. Tarif pajak progresif (menaik), adalah
tarif pajak dengan prosentase yang
semakin meningkat untuk setiap
dasar pengenaan pajak.
Untuk PPh WP Badan di Indonesia
jenis tarif yang digunakan adalah tarif
pajak konstan/tetap. Untuk tahun 2008 ini
tarifnya adalah 30%. Tarif ini sudah
mengalami penurunan secara bertahap
dari 28% pada 2009 menjadi 25% per
2010 sampai sekarang.
Grafik 1 Tarif PPh Badan Indonesia
Sumber : http://www.tradingeconomics.com
Jika dibandingkan dengan negara
ASEAN tarif pajak WP Badan Indonesia
cukup bersaing seperti digambarkan
dalam grafik 2 berikut.
Grafik 2 Komparasi Tarif Pajak Korporasi
ASEAN
Sumber: http://www.tradingeconomics.com
Pada 2009 pemerintah melakukan
perubahan tarif pajak WP Badan.
Perubahan
Undang-Undang
Pajak
Penghasilan dimaksud tetap berpegang
pada prinsip-prinsip perpajakan yang
dianut secara universal, yaitu keadilan,
kemudahan, dan efisiensi administrasi,
serta peningkatan dan optimalisasi
penerimaan
negara
dengan
tetap
mempertahankan
sistem
self
assessment. Oleh karena itu, arah dan
tujuan penyempurnaan Undang-Undang
Pajak Penghasilan ini adalah sebagai
berikut
(Penjelasan
Undang-undang
Pajak Penghasilan No 36 tahun 2008) :
1.
2.
3.
4.
5.
lebih
meningkatkan
keadilan
pengenaan pajak;
lebih
memberikan
kemudahan
kepada Wajib Pajak;
lebih memberikan kesederhanaan
administrasi perpajakan;
lebih memberikan kepastian hukum,
konsistensi, dan transparansi; dan
lebih
menunjang
kebijakan
pemerintah
dalam
rangka
meningkatkan daya saing dalam
menarik investasi langsung di
Indonesia baik penanaman modal
asing maupun penanaman modal
dalam negeri di bidang-bidang usaha
tertentu dan daerah-daerah tertentu
yang mendapat prioritas.
Foreign Direct Investment
Grafik 3 Top 20 Host Economies 2012
Sumber : Faisal Basri
Menurut Krugman (1994) (dalam
Liahibatha) yang dimaksud dengan FDI
adalah arus modal internasional dimana
perusahaan dari suatu negara mendirikan
atau memperluas perusahaannya di
negara lain. Oleh karena itu tidak hanya
terjadi pemindahan sumber daya, tetapi
juga terjadi pemberlakuan control terhadap
perusahaan di luar
negeri.Investasi
internasional sedikit banyak dipengaruhi
oleh tarif pajak korporasi di suatu negara.
Grafik 5 menggambarkan nilai FDI yang
masuk ke Indonesia.
Pada tahun 2012 (Faisal Basri) untuk
pertama kalinya Indonesia masuk ke
dalam kelompok 20 besar penerima FDI.
Berdasarkan laporan United Nations
Conference on Trade and Development
(UNCTAD) terbaru yang berjudul “World
Investment Report 2013″ Indonesia
menduduki urutan ke-17. Berdasarkan
survei yang dilakukan lembaga yang
sama, tentang pandangan dan rencana
investasi
perusahaan-perusahaan
transnasional, Indonesia berada di urutan
keempat sebagai negara yang paling
prospektif sebagai penerima FDI untuk
tahun 2013-2015. Posisi ini sama dengan
posisi pada laporan tahun lalu dan naik
dua peringkat dibandingkan dengan
laporan dua tahun lalu. Posisi pertama
sampai ketiga adalah China, Amerika
Serikat, dan India.
Grafik 3 Top 20 Host Economies 2012
Sumber : Faisal Basri
Grafik 5 FDI Indonesia
Nilai FDI dalam juta dolar
25000.000
20000.000
FDI
15000.000
10000.000
5000.000
0.000
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Sumber : diolah dari http://unctadstat.unctad.org
Korelasi Tarif Pajak WP Badan
dengan Nilai FDI Indonesia
mengatur tarif di nota keuangan 2014
beralasan. Diperlukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui instrumen-instrumen lain
yang ikut mempengaruhi nilai FDI di
Indonesia.
VII.Daftar Pustaka
Dengan bantuan aplikasi SPSS
diperoleh informasi bahwa tarif PPh Badan
di Indonesia mempengaruhi 72,9% dari
nilai investasi di Indonesia.
VI. Simpulan
Pengaturan tarif pajak merupakan
salah satu hal yang menjadi konsen dalam
kebijakan penerimaan negara. Hal ini
dilakukan
bertujuan
untuk
menarik
investasi asing ke Indonesia dalam bentuk
FDI sehingga akan berimbas pada
perekonomian nasional.
Tarif PPh WP Badan berpengaruh
sebesar 72,9% terhadap nilai investasi
sehinggak keputusan pemerintah untuk
Pemerintah Republik Indonesia. Undangundang Nomor 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan.
Kementerian Keuangan. Nota Keuangan RAPBN 2014.
United Nations Conference On Trade and
Development.
http://unctadstat.unctad.org diakses 11
Desember 2013.
Basri, Faisal. Prospek FDI di Indonesia.
http://faisalbasri01.wordpress.com/201
3/08/19/prospek-fdi-di-indonesia/
11
Desember 2013.
http://www.tradingeconomics.com
diakses
11 Desember 2013.
Liahibatha. Foreign Direct Investment (FDI).
http://liahibatha.wordpress.com/2011/0
5/27/foreign-direct-investment-fdi/
diakses 11 Desember 2013.
SSBelajar. Fungsi, Jenis Dan Tarif Pajak.
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/fung
si-pajak.html diakses 11 Desember 2013.