DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI dan distribusi

DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI
Posted on 16 Mei 2012 by Triyanto Banyumasan
Anda tentunya sudah pernah mendengar istilah distribusi, bukan…? Istilah distribusi banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya distribusi beras, distribusi bantuan untuk
korban bencana alam, distribusi produk, dan masih banyak lagi.
Distribusi dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang diambil untuk memindahkan dan
menyimpan suatu produk dari tahapan pemasok sampai pada tahap konsumen di dalam
rantai pasok.
Seperti telah Anda pelajari pada inisiasi 1, manajemen rantai pasokan meliputi beberapa pihak
dan beebrapa tahapan agar produk dapat disampaikan kepada pelanggan. Distribusi selalu
muncul diantara setiap pergantian tahap dalam rantai pasok. Setiap perusahaan memiliki
kebijakan mengenai distribusi produknya masing-masing, walaupun perusahaan tersebut
bergerak dalam bidang yang sama. Misalnya, Dell mendistribusikan produk komputernya
langsung kepada pembeli akhir, sedangkan Hawlett Packard (HP) lebih memilih untuk
mendistribusikan produknya melalui reseller. Revlon menjual produknya melalui toko-toko
pengecer, sedangkan Oriflame menjual produknya melalui agen-agen. Semua pilihan distribusi
produk tentunya memiliki kelebihan masing-masing dengan harapan dapat menarik minat
konsumen untuk membeli produk.Distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor struktur penyusun
jaringan distribusi yang dapat mengakibatkan tercapainya pelayanan yang baik untuk konsumen.
Faktor tersebut antara lain (Chopra dan Meindl, 2007):
a. Response time : berkaitan dengan waktu yang diperlukan agar produk dapat sampai pada

konsumen. Apabila ada produk lain yang dapat menggantikan, maka apabila terjadi
keterlambatan pada proses pengiriman maka konsumen akan beralih ke produk lain. Dengan
demikian jaringan distribusi harus cepat merespon keadaan pasar yang bisa berubah-ubah setiap
saat.
b. Product variety: banyaknya jenis produk yang ditawarkan oleh saluran distribusi tersebut,
ketika jenis produk yang ditawarkan banyak maka saluran distribusi akan lebih rumit dan
membutuhkan alat kontrol lain untuk mendapatkan biaya yang efisien.
c. Product availability: ketersediaan akan produk tersebut ketika permintaan pasar lebih tinggi
dari permintaan yang telah diperkirakan. Hal ini biasanya terjadi pada waktu tertentu, contohnya
adalah untuk produk yang memiliki permintaan yang tinggi pada saat hari besar agama ataupun
tahun baru (misalnya pada saat lebaran, orang banyak memerlukan mukena, sarung, dan baju
baru). Peramalan tentang peningkatan penjualan sangat penting untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal dengan waktu yang terbatas.
d. Costumer experience: kemudahan konsumen mendapatkan produk dan menggunakan produk
tersebut. Sebagai contoh jika produk dikategorikan sebagai produk konsumsi, maka permintaan
pasar akan produk tersebut dalam kapasitas atau volume yang banyak.

e. Time to market: waktu yang dibutuhkan pasar untuk bisa menerima dan merespon produk
tersebut, ketika adanya produk baru. Saluran atau jaringan distribusi harus memperhitungkan
masalah ini karena jika peramalan akan terserapnya produk baru meleset jauh, maka produk

tersebut biasanya akan disebut produk gagal oleh pasar.
Penjadwalan Penyerahan
Penjadwalan penyerahan produk secara operasional akan berpengaruh pada keputusan mengenai
gaya transportasi yang akan digunakan. Berkaitan dengan penjadwalan penyerahan yang
berkaitan dengan transportasi, maka ada dua jenis metoda penyerahan yaitu penyerahan langsung
dan penyerahan milk run.
1. Penyerahan langsung
Metode penyerahan ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu memilih alur yang paling
pendek. Penjadwalan penyerahan jenis ini melibatkan keputusan tentang kuantitas pengiriman
dan frekuensi penyerahan ke tujuan. Keuntungan metode penyerahan ini adalah adanya
kesederhanaan koordinasi penyerahan dan operasi, karena metode ini memindahkan secara
langsung produk dari lokasi mereka dibuat atau disimpan. Penyerahan jenis ini efisien jika
dilakukan berdasarkan kuantitas pesanan ekonomis serta pemilihan jenis transportasi yang tepat.
2. Penyerahan Milk Run
Penyerahan milk run adalah penyerahan yang menyalurkan produk dari penempatan awal
tunggal ke berbagai penempatan yang menerima produk sampai akhirnya ke penempatan
penerima tunggal. Penjadwalan penyerahan milk run jauh lebih kompleks dibanding
penjadwalan penyerahan langsung. Keputusan yang harus dibuat meliputi pengiriman produk
dalam jumlah yang berbeda, frekuensi penyerahan, serta runtutan penyerahan.
Selanjutnya Model Generik Distribusi Produk klik halaman 2


Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2