Proses Bisnis sido muncul (3)

Proses Bisnis:
1. Persediaan BBM Terminal BBM Teluk Kabung dipasok oleh beberapa kilang di
Indonesia yaitu Kilang Balongan, Cilacap, dan Dumai. Karena pasokan dalam negeri
tidak memenuhi permintaan BBM dalam negeri, TBBM Teluk Kabung juga melakukan
import BBM khususnya premium dari Singapura dan Malaysia.
2. Selain penyaluran ke SPBU, Terminal BBM Teluk Kabung juga melakukan konsinyasi ke
depot-depot di Wilayah Barat Sumatera seperti Depot Simeuleu, Krueng Raya, Sabang,
Meulaboh, Sibolga, Sitoli, dan Bengkulu. Pengiriman dilakukan dengan kapal tanker
kapasitas 3500 – 6000 DWT.
3. Untuk kegiatan penyaluran, SPBU atau Industri

terlebih

dahulu

harus

menyetorkan sejumlah uang sebagai bukti pembelian kepada bank
mitra Pertamina seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, Bukopin, dan BCA.
Pihak Bank kemudian meneruskan data pembelian kedalam sistem
yang dimiliki Pertamina yang akan menampilkan jumlah pembelian


oleh costumer (SPBU/APMS/Industri). Kemudian Bank tersebut konfirmasi
pembayaran dengan mengeluarkan SO (Sales Order). Tetapi pada beberapa Industri yang
menerapkan sistem kredit, sistem order dilakukan dengan membuat PO (Purchasing
Order) yang diberikan ke bagian Marketing Industri tersebut. Dari marketing Industri
kemudian diberikan kepada layanan jual untuk dikeluarkan SO secara manual oleh
layanan jual.
4. SPBU juga melakukan pemesanan BBM (Premium/Solar) serta pelaporan stock dengan
sms satu hari sebelum pengiriman dilakukan.
5. SMS laporan stock dan permintaan BBM diterima oleh server Pertamina. Kemudian
layanan Jual dari Terminal BBM teluk kabung monitoring data stock dan order dari sms
tersebut dari MS2 (Manajement Stock SPBU). Berdasarkan data stock dan permintaan
tersebut, layanan jual mengeluarkan LO (Loading Order) dan membuat perencanaan
penjualan sehari sebelum penyaluran oleh bagian distribusi.
6. Rencana penjualan BBM yang telah disusun oleh layanan jual kemudian diserahkan ke
Bagian distribusi. Bagian distribusi menyerahkan rencana penyaluran kepada PT. Elnusa
Petrofin Selaku pengelola Mobil Tanki untuk melakukan pengiriman BBM ke SPBU.
7. PT. Elunas P. kemudian mengatur pengiriman ke masing-masing SPBU maupun industri
termasuk penugasan mobil tanki dengan tujuan seluruh perencanaan penyaluran yang
telah dibuat bagian distribusi dapat terlaksana pada hari tersebut.

8. Dalam pengiriman BBM ini digunakan mobil tanki dengan kapasitas yang berbeda-beda
yaitu kapasitas 14 KL, 16 KL, dan 20 KL. Tipe mobil tanki yang digunakan terdiri dari
pola sewa dan pola tarif (dedicated dan non dedicated). Pelaksanaan pengiriman BBM
dilakukan oleh awak mobil tanki yang terdiri dari 1 orang supir dan 1 orang kernet.
9. Setiap kali dilakukan pembongkaran atau unloading untuk satu kompartemen dan seluruh

isi kompartemen harus dibongkar habis. Jadi minimal volume pembongkaran di satu
SPBU adalah sesuai dengan kapasitas 1 kompartemen mobil tanki. Dalam hal ini dasar
penyerahan dari Pertamina ke pihak SPBU adalah indeks tera yang terdapat pada
manhole mobil tanki.