Chapter I Pendugaan Cadangan Karbon Above Ground Biomass (Agb) Di Kecamatan Lumbanjulu Kphl Model Toba Samosir Unit XIV
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan bermanfaat
bagi hidup dan kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat
langsung dari keberadaan hutan diantaranya adalah kayu, hasil hutan bukan kayu
dan satwa. Sedangkan manfaat tidak langsungnya adalah berupa jasa lingkungan,
baik sebagai pengatur tata air, fungsi estetika, maupun sebagi penyedia oksigen
dan penyerap karbon. Kerusakan hutan, perubahan iklim dan pemanasan global,
menyebabkan manfaat tidak langsung dari hutan berkurang, yaitu karena hutan
merupakan penyerap karbon terbesar dan memainkan peranan yang penting dalam
siklus karbon global dan dapat menyimpan karbon sekurang-kurangnya 10 kali
lebih besar dibandingkan dengan tipe vegetasi lain seperti padang rumput,
tanaman semusim dan tundra (Adiriono, 2009).
Peranan fungsi vegetasi sebagai penyerap karbon dan informasi mengenai
jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan menjadi penting. Jumlah absolute
karbon yang berada di permukaan dan di dalam tanah dalam satu satuan waktu
tertentu (CFS, 2000). Salah satu metoda yang umum digunakan untuk
mengestimasi stok karbon dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh
(inderaja), yang memanfaatkan karakteristik reflektansi dan spektral dari obyekobyek yang di muka bumi dengan menerapkan teknik Normalized Differentiation
Vegetation Index (NDVI) (Ustin, 1999).
Alasan mendasar pentingnya penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Lumbanjulu KPHL Model Toba Samosir Unit XIV yaitu, karena pengusahaan
hutan di KPHL Model Toba Samosir Unit XIV yang masih terjaga kelestariannya.
1
2
Kecamatan Lumbanjulu merupakan kecamatan yang memiliki luasan wilayah
yang paling luas dibandingkan kecamatan lainnya di KPHL Model Toba Samosir
Unit XIV. Penelitian ini menggunakan teknologi pengindraan jauh yang ternyata
mampu memprediksi/ estimasi terhadap fenomena dari peranan fungsi vegetasi.
Sehingga pentingnya informasi tetang biomassa dan karbon dari hasil pendekatan
dengan citra, menjadi sangat relevan untuk dimanfaatkan sebagai dasar penelitian
tetang estimasi besaran biomassa dan karbon di kawasan hutan KPHL Model
Toba Samosir Unit XIV. Jumlah cadangan karbon tersimpan ini perlu diukur
sebagai upaya untuk mengetahui besarnya cadangan karbon pada saat tertentu.
Penelitian ini selain menginformasikan tentang potensi stok karbon, juga
memetakan sebaran karbon dengan metode NDVI.
Tujuan Penelitian
1. Menghitung potensi stok karbon diatas permukaan di Kecamatan Lumbanjulu
KPHL Model Toba Samosir Unit XIV.
2. Memetakan sebaran karbon dengan menggunakan metode NDVI.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya bagi
peneliti yang terkait dengan biomassa karbon tersimpan di Kecamatan
Lumbanjulu KPHL Model Toba Samosir Unit XIV.
2. Sebagai infomasi bagi dunia pendidikan, penelitian, masyarakat umum, dan
lembaga terkait dalam pengelolaan sumber daya alam.
2
Latar Belakang
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan bermanfaat
bagi hidup dan kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat
langsung dari keberadaan hutan diantaranya adalah kayu, hasil hutan bukan kayu
dan satwa. Sedangkan manfaat tidak langsungnya adalah berupa jasa lingkungan,
baik sebagai pengatur tata air, fungsi estetika, maupun sebagi penyedia oksigen
dan penyerap karbon. Kerusakan hutan, perubahan iklim dan pemanasan global,
menyebabkan manfaat tidak langsung dari hutan berkurang, yaitu karena hutan
merupakan penyerap karbon terbesar dan memainkan peranan yang penting dalam
siklus karbon global dan dapat menyimpan karbon sekurang-kurangnya 10 kali
lebih besar dibandingkan dengan tipe vegetasi lain seperti padang rumput,
tanaman semusim dan tundra (Adiriono, 2009).
Peranan fungsi vegetasi sebagai penyerap karbon dan informasi mengenai
jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan menjadi penting. Jumlah absolute
karbon yang berada di permukaan dan di dalam tanah dalam satu satuan waktu
tertentu (CFS, 2000). Salah satu metoda yang umum digunakan untuk
mengestimasi stok karbon dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh
(inderaja), yang memanfaatkan karakteristik reflektansi dan spektral dari obyekobyek yang di muka bumi dengan menerapkan teknik Normalized Differentiation
Vegetation Index (NDVI) (Ustin, 1999).
Alasan mendasar pentingnya penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Lumbanjulu KPHL Model Toba Samosir Unit XIV yaitu, karena pengusahaan
hutan di KPHL Model Toba Samosir Unit XIV yang masih terjaga kelestariannya.
1
2
Kecamatan Lumbanjulu merupakan kecamatan yang memiliki luasan wilayah
yang paling luas dibandingkan kecamatan lainnya di KPHL Model Toba Samosir
Unit XIV. Penelitian ini menggunakan teknologi pengindraan jauh yang ternyata
mampu memprediksi/ estimasi terhadap fenomena dari peranan fungsi vegetasi.
Sehingga pentingnya informasi tetang biomassa dan karbon dari hasil pendekatan
dengan citra, menjadi sangat relevan untuk dimanfaatkan sebagai dasar penelitian
tetang estimasi besaran biomassa dan karbon di kawasan hutan KPHL Model
Toba Samosir Unit XIV. Jumlah cadangan karbon tersimpan ini perlu diukur
sebagai upaya untuk mengetahui besarnya cadangan karbon pada saat tertentu.
Penelitian ini selain menginformasikan tentang potensi stok karbon, juga
memetakan sebaran karbon dengan metode NDVI.
Tujuan Penelitian
1. Menghitung potensi stok karbon diatas permukaan di Kecamatan Lumbanjulu
KPHL Model Toba Samosir Unit XIV.
2. Memetakan sebaran karbon dengan menggunakan metode NDVI.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya bagi
peneliti yang terkait dengan biomassa karbon tersimpan di Kecamatan
Lumbanjulu KPHL Model Toba Samosir Unit XIV.
2. Sebagai infomasi bagi dunia pendidikan, penelitian, masyarakat umum, dan
lembaga terkait dalam pengelolaan sumber daya alam.
2