106147089 Karakteristik Dan Perbedaan Individu

Karakteristik dan perbedaan individu —
Document Transcript


1. BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan
terdapat berbagai macam faktor yang faktor yang lain dengan satunya
memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas yang diemban oleh para
pendidik adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan
tersebut. Diantara berbagai faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik
bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik lingkungan maupun peserta
didik itu sendiri. Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya.
Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan akan
rasa aman, mendapatkan pengakuan, dan mengaktualisasi dirinya. Dalam
tahap perkembangannya, siswa SMP/SMA berada pada periode
perkembangannya yang sangat pesat dari segala aspek. Perkembangan
yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, yaitu: Perkembangan
Aspek Kognitif Menurut Piaget(1970), periode yang dimulai pada usia
12 - 18 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP/SMA,
merupakan period of formal operation. Pada usia ini, yang berkembang
pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa
memahami sesuatu secara bermakna (meaning fully) tanpa memerlukan

objek yang kongkret atau bahkan objek yang visual. Siswa telah
memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Pada tahap perkembangan ini
juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple Intellegeneces yang
dikemukakan oleh Gardner (1993) yaitu; kecerdasan linguistik, kecerdasan
logis metematis, mekerdasan musikal, kecerdasan spansial, kecerdasan
kinestik ragawi, kecerdasan intrapribadi, kecerdasan antarpribadi. Ketujuh
kecerdasan ini seyogianya dapat dikembangkan sesuai dengan
karakteristik keilmuan pendidikan di berbagai jenjang pendidikan.
Perkembangan Aspek Psikomotoris Aspek psikomotoris merupakan
salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan
aspek psikomotoris juga melalui beberapa tahap yaitu: Tahap kognitif
Tahap asosiatif Tahap otonomi Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA |
Karakteristik dan Perbedaan Individu 1



2. Perkembangan Aspek Afektif Afektif mencakup emosi atau perasaan
yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga perlu mendapatkan
perhatian dalam pembelajaran. Aspek afektif tersebut dapat terlihat selama
pembelajaran, terutama ketika siswa bekerja kelompok. Oleh karena itu,

selama pembelajaran, guru senantiasa terus memantau dan mengamati
aktifitas siswanya. Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat
urgen untuk diperhatikan dari berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus
diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik tersebut.
Diantara perkembangan perserta didik tersebut adalah bagaimana dari
individu dan karakteriststiknya.B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar

Belakang di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1.
Memahami Individu dan Karakteristiknya. 2. Memahami Perbedaan
Individu. 3. Memahami Aspek – Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan
Individu. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan
Perbedaan Individu 2


3. BAB II PEMBAHASANA. Individu dan Karakteristiknya 1. Pengertian
Individu “Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai
sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi
salah satu objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan manusia
sebagai apa adanya manusia dengan berbagia kondisinya. Sebagaimana
dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo

sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang dapat
dididik atau homo educandum dan seterusnya. Kini bangsa Indonesia telah
menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud dengan manusia secara
utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan
manunggalnya berbagai berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati
manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi (i) individu
dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat.
Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan
antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesame manusia, manusia
dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusi dengan Tuhan.
Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan
hakekat manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk
sosial. Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak
terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti
manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Dalam kamus
Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang
berarti orang, perseorangan, dan oknum. Individu menurut konsep
Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai

mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi
latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan
keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan Kelompok I Kelas C PTIK
UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 3



4. perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu
berada di tengah- tengah kelompok individu yang sekaligus
mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua
lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada
kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh

lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap
pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu
pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan

individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Manusia sebagai makhluk individu adalah bahwa manusia itu merupakan
keseluruhan atau totalitas yang tidak dapat dibagi. Maksudnya, manusia
tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan raganya, rohani dan jasmani. Setiap
manusia memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti bakat, minat,
kebutuhan sosial – emosional - personal, dan kemampuan jasmaniah.
Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan
pengajaran, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara utuh menjadi
manusia dewasa atau matang. Sejak lahir, bahkan sejak masih di dalam
kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan psikofisis atau
psikosomatis yang tetrus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan sifat kodrat manusia yang
harus mendapat perhatian secara saksama. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan – kebutuhan. Pada
awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan
jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia
sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam
perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal lingkungannya,
membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan
dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan

non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.2. Karakteristik Individu
Karakteristik individu itu sendiri adalah keseluruhan kelakuan dan
kemampuan yang ada pada individu sebagai hasil dari pembawaan dan
lingkungannya. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan
yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor Kelompok I Kelas
C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 4


5. biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu, terdapat
keyakinan serta kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan
lingkungan. Hal tersebut merupakan dua faktor yang terbentuk karena
faktor yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendirisendiri. Akan tetapi, makin disadari bahwa apa yang dirasakan oleh
banyak anak, remaja, atau dewasa merupakan hasil dari perpaduan antara
apa yang ada di antara faktor -faktor biologis yang diturunkan dan
pengaruh lingkungan. Nature dan Nurture merupakan istilah yang biasa
digunakan untuk menjelaskan karakteristik - karakteristik individu dalam
hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Nature
(alam, sifat dasar) adalah karakteristik yang dimiliki setiap individu dari
sejak dia kecil. Nurture (pemeliharaan, pengasuhan) adalah karakteristik

yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Sejauh
mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu atau sejauh mana
seseorang dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karakteristik yang

berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat
tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Mengenai karakteristik
individu, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Karakteristik yang
berkenaan dengan kemampuan awal (prerequisite skills), seperti
kemampuan intelektual, berpikir, dan hal-hal yang berkaitan dengan aspek
psikomotor. 2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan
status sosio - kultural. 3. Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan
kepribadian, seperti sikap, perasaan, minat, dan lainnya. Pemahaman
karakteristik ini sangat penting dalam proses belajar mengajar, sehingga
bagi seorang guru informasi mengenai karakteristik individu sangat
beguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih
tepat, yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap peserta didik.B.
Perbedaan Individu Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua
fakta yang menonjol, yaitu : (i) semua diri manusia mempunyai unsurunsur kesamaan didalam pola perkembangannya, dan Kelompok I Kelas C
PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 5



6. (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk
warisan manusia – secara biologis dan sosial – tiap-tiap individu
mempunyai kecenderungan berbeda.Perbedaan - perbedaan tersebut secara
keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukankualitatif. Individu
menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau
perseorangan.Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang
perseorangan, berkaitan denganperbedaan individual perseorangan. Ciri
dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain.Perbedaan ii disebut
perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “perbedaan”
dalam“perbedaan individual” menurut Landgren (1980) menyangkut
variasi yang terjadi, baik variasipada aspek fisik maupun psikologis.
Secara umum, perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam
pelaksanaanpengajaran dikelas adalah faktor – faktor yang menyangkut
kesiapan anak untuk menerimapengajaran karena perbedaan tersebut akan
menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan.Perbedaan - perbedaan
tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan individualnya juga,
tetapitetap disadari bahwa pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk
mengembangkan individusebagai individu, tetapi juga dalam kaitannya

dengan pola kehidupan masyarakat yangbervariasi.1. Bidang-Bidang
Perbedaan Dalam kaitannya dengan perbedaan individu hendaknya selalu
diingat bahwa perbedaan dalam kualitas atau ciri – ciri adalah berjenjang.
Tidak ada penggolongan anak – anak ke dalam satu kategori atau sama
sekali tidak termasuk dalam suatu kategori. Garry 1963 (Oxendine, 1984)
mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang – bidang berikut:
1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak. 2. Perbedaan sosial
termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku. 3.
Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap. 4.

Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar. 5. Perbedaan kecakapan atau
kepandaian di sekolah. Dalam kehidupan setiap manusia berhubungan
dengan manusia lain dan lingkungan di luar dirinya. Tiap manusia
berhubungan dengan manusia lain, dengan sesamanya. Manusia
Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu
6


7. juga berhubungan dengan Sang Pencipta atau dengan Tuhan-nya, maka

manusia beragama.Manusia hidup berkelompok dan berkeluarga, sesuai
dengan sifat dan genetic orang tuanya. Secara kodrati, manusia memiliki
potensi dasar yang secara esensial membedakanmanusia dengan hewan,
yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak. Adapun bidang – bidang dari
perbedaannya, yakni:a. Perbedaan Kognitif Menurut Bloom, proses
belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah, menghasilkan 3
pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy bloom, yaitu
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif
merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang
diketahui, dalam arti pada dirinya terbentu suatu persepsi, dan
pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi tiap – tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan
hasil belajar. Proses belajr mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan
yang bernilai positif, diatur dan direncanakan untuk mengembangkan
faktor dasar yang telah dimiliki oleh anak. Tingkat kemampuan kognitif
tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar.
Inteligensi (kecerdasan) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif
seseorang. Antara kecerdasan dan nilai kemampuan kognitif berkolerasi

tinggi dan positif, semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang semakin
tinggi kemampuan kognitifnya.b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan
Bahasa Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat
penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa
berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang
untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan
kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa
dangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta
faktor fisik (organ bicara). Banyak penelitian eksperimental telah
dilakukan dengan tujuan untuk menemukan faktor – faktor psikologis
yang mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan bahasa.
Individu – individu yang memasuki kegiatan – kegiatan di sekolah
Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu
7



8. formal, pada dasarnya telah membawa kebiasaan – kebiasaan sebagai
hasil belajar, baik dari lingkungan pendidikan prasekolah maupun dari
latar belakang kehidupan sebelumnya.c. Perbedaan dalam Kecakapan

Motorik Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan
kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang
dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan –
kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis. ransangan
indra saraf sensoris (perintah) pusat respon penerima saraf motorik
(kegiatan) perintah Dari gambar di atas, saraf pusat (otak) yang
melaksanakan fungsi sentral dalam proses berpikir merupakan factor
penting di dalam koordinasi kecakapan motorik. Ketidaktepatan dalam
pembentukan persepsi dan penyampaian perintah, akan menyebabkan
terjadinya kekeliruan respon dan atau kegiatan – kegiatan yang kurang
sesuai dengan tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inteligensi
merupakan faktor dalam bentuk yang lebih tinggi dari keterampilan
motorik. Secara umum koordinasi motorik dan kecakapan untuk
melakukan suatu kegiatan yang kompleks membutuhkan keterampilan
motorik yang lebih kompleks pula. Kemampuan motorik dipengaruhi oleh
kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir. Karena
kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir setiap orang
berbeda-beda, maka hal itu membawa akibat terhadap kecakapan motorik
masing – masing, dan dengan demikian kecakapan motorik setiap individu
akan berbeda -beda pula.d. Perbedaan dalam Latar Belakang Dalam suatu
kelompok siswa, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing
– masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari
potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran. Kelompok I Kelas C
PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 8


9. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu,
kebiasaan – kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk
berkonsentrasi pada bahan – bahan pelajaran, dan kebiasaan – kebiasaan
belajar semuanya merupakan faktor – faktor perbedaan antara para
siswa.e. Perbedaan dalam Bakat Bakat merupakan kemampuan khusus
yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan
baik apabila mendapatkan rangsangan den pemupukan secara tepat.
Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala
lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti
tidak ada ransangan dan pemupukan yang menyentuhnya. Perkembangan
bakat dimiliki siswa secara individual. Meskipun inteligensi umum
merupakan faktor dari hamper semua atau bahkan semua bidang
penampilan atau performasi, namun hasil tes inteligensi yang selama ini
dilaksanakan beum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti
keterampilan motorik, musik, seni, dan olah raga. Hasil tes inteligensi
lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang
akademik.f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar Perbedaan latar belakang
keluarga dan lingkungan, yang meliputi perbedaan sosio- ekonomi dan
sosiokultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya,
anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat
kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas,

dalam hal ini pelajaran di sekolah. Kondisi fisik yang sehat, dalam
kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri ang memuaskan
terhadap pengalaman – pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang
amat besar terhadap orang – orang dan benda – benda, membantu
berkembangnya kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap
apatis, pemalu, dan kurang percaya diri, akibat dari kesehatan yang kurang
baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin pengalaman,
mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri. Kelompok I
Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 9


10. C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu Dalam
pembahasan materi ini, pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan perubahan – perubahan fisik yang secara kuantitatif semakin
besar dan atau panjang, sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan
digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan – perubahan aspek
psikologis dan aspek sosial. Perkembangan - perkembangan dasar atau
esensi dari lingkungan belajar - mengajar yang sehat adalah suasana
belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang
terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Perasaan - perasaan yang
mendasari transaksi belajar mengajar tersebut tergantung pada peran guru
dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif dan sehat adalah situasi
belajar yang dapat menumbuhkan perasaan dekat antara guru dan anak,
merasa saling membutuhkan, saling menghargai, dan sebagainya. Dengan
perasaan salaing memperhatikan yang terdapat antara guru dan anak dalam
proses belajar mengajar, sikap guru yang merupakan cerminan perasaan
yang melandasi transaksi belajar mengajar diantaranya adalah: 
Penerimaan (acceptance), sikap ini meliputi pengenalan dan pengakuan
terhadap berbagai kemampuan dan keterbatasan mental, emosi, fisik, dan
sosial yang dimiliki anak. Rasa aman, rasa ini merupakan kebutuhan
dasar manusia yang perlu memperoleh pemenuhan sehingga dalam proses
belajar mengajar diperlukan pula adanya rasa disayangi dan diterima oleh
kelompok dan guru. Pemahaman akan adanya individualitas
(differences), pemahaman pendidik bahwa tidak ada manusia yang sama
serta perilaku siswa selalu bersifat unik menjadikan diperlukan kesabaran
dalam menghadapi berbagai perilaku anak. Setiap individu pada
hakikatnya akan mengalami pertumbuhan dan fisik dan perkembangan
nonfisik yang meliputi aspek – aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat
khusus, nilai dan moral, serta sikap. 1. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan
fisik adalah perubahan - perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan - perubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya
ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang
menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Endokrin adalah kelenjar
yang Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan
Individu 10



11. tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresi (pengeluaran
hasil kelenjar atausel secara aktifnya. Pertumbuhan manusia merupakan
perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebihpanjang, dan prosesnya
terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.a. Pertumbuhan
Sebelum Lahir Manusia itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan
(pertemuan set telur dan sperma) yang membentuk suatu set kehidupan,
yang disebut embrio. Embrio manusia yang telah berumur satu bulan,
berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua bulan ukuran
embrio itu membesar menjadi dua setengah sentimeter dan disebut janin
atau "fetus". Baru setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan telah
berumur tiga bulan), janin atau fetus tersebut telah berbentuk menyerupai
bayi dalam ukuran kecil. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu
merupakan awal terbentuknya organ - organ tubuh dan susunan jaringan
saraf membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan
janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda
kematangan biologis dan jaringan saraf masing - masing komponen
biologis mampu berfungsi secara mandiri.b. Pertumbuhan Setelah Lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan lanjutan
pertumbuhannya sebelum lahir dan berlangsung sampai masa dewasa.
Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya
akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat
badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir sampai
dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari
pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia
sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa. Dapat dilihat pada
gambar berikut. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan
Perbedaan Individu 11



12. Gambar di atas menunjukkan bahwa setiap bagian fisik seseorang
individu akanterus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga
masing – masing komponentubuh akan mencapai tingkat kematangan
untuk menjalankan fungsinya. Jaringan sarafotak atau saraf sentral akan
tumbuh dengan cepat karena saraf pusat itu akan menjadisentral dalam
menjalankan fungsi jaringan saraf di seluruh tubuh manusia. Pertumbuhan
fisik manusia berbeda dengan pertumbuhan fisik pada hewan. Pada
aalsetelah bayi itu dilahirkan, respon terhadap segala ransangan dari luar
dirinya dilakukansecara refleks dan belum terkoordinasi. Respon yang
bersifat refleks ini akan berakhiratau menjadi lebih terarah apada sasaran
saat bayi berumur 4 sampai 5 bulan. Kapasitas saraf sensoris seorang bayi
sangat berbatas. Bai yang baru lahirpendengarannya amat baik dan
penglihatannya masih lemah. Begitu pula saraf sensorisyang lain seperti
perabaan, penciuman, dan pencernaan berkembang sejalan dengan
sarafpenglihatan. Perkembangan fungsi saraf sensoris semakin sempurna
dan lengkap,sehingga anak mampu menginterpretasikan apa yang ia lihat,
dengar, sentuh, danrasakan. Semua ini merupakan potensi yang berfungsi

bagi terbentuknya pengetahuanseseorang. Pertumbuhan dan
perkembangan fungsi biologis setiap orang memiliki pola danurutan yang
teratur. Pola dan urutan pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik ini
diikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan
perkembangan sosial. Pertumbuhan fisik anak di bagi menjadi empat
periode utama, dua periode di tandaidengan pertumbuhan yang cepat dan
dua periode lainnya di cirikan oleh pertumbuhanyang lambat. Menurut
Muhammad Syafi,I di kutip dari Prof. Dani Al Hafiz, secara garis
besartumbuh kembang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: Kelompok I
Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 12


Tumbuh13. kembang fisik; meliputi perumahan dalam ukuran besar dan
fungsi individu. Tumbuh kembang intelektual; meliputi kepandaian
komunikasi, bermain, berhitung dan membaca. Tumbuh kembang
emosional; meliputi kemampuan membentuk ikatan batin, berkasih
sayang, menangani kegelisahan, mengelola sifat agresif/marah. Perlu
diingat bahwa pertumbuhan dan perkembangan setiap individu bersifat
unik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik
(faktor bawaan), lingkungan (baik itu biologis ataupun psikologis) dan
perilaku (keadaan/perilaku pada keluarga). Agar pertumbuhan dan
perkembangan anak optimal, harus diperhatikan: Lingkungan; harus
mendukung kesehatan biologis dan psikologis anak Gizi; harus cukup
dan seimbang Keteraturan ke pelayanan kesehatan; meliputi
pemberian imunisasi Istirahat dan tidur; harus cukup, hindari
kelelahan.2. Intelek Menurut Wechler merumuskaan
intelektual/intelligensi sebagai "keseluruhan kemampuan individu untuk
berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan
menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi/intelektual bukanlah
suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan
intelektual”.( Dani, 2008) . Perkembangan dapat diartikan ”suatu proses
perubahan pada diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan
yang berlangsung secara sistematis progresif, dan berkesinambungan”
(Syamsu Yusuf: 83). Dan semua para ahli sependapat bahwa yang
dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada
seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, namun mereka
berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi
dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22).
Hubungannya dengan intelektual remaja bahwa inteligensi bukanlah suatu
yang bersifat kebendaan, melainkan suatui fiksi ilmiah untuk
mendeskripsiskan prilaku induvidu yang berkaitan dengan kemampuan
intelektualnya. Dalam mengartikan inteligensi (kecerdasan) Kelompok I
Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 13



14. ini, para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Diantaranya
menurut C.P. Chaplin(1975) mengartikan inteligensi itu sebagai
kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diriterhadap situasi baru
secara cepat dan efektif (Syamsu Yusuf). Intelek atau daya pikir
berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karenapikiran pada
dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang
lazimatau kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang
mampu menunjukkanfungsinya secara baik. Perkembangan lebih lanjut
tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan padaperilakunya, yaitu
tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu berarti
telahmendapatkan proses mempertimbangkan atau proses analisis, evaluasi
sampai dengankemampuan menarik kesimpulan dan keputusan.
Perkembangan kemampuan berpikir inidikenal sebagai perkembangan
kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget(Sarlito, 1991)
mengikuti tahap – tahap sebagai berikut.1. Tahap pertama : Masa sensori
motorik ( 0,0 - 2,5 tahun ). Masa ketika bayi mempergunakan sistem
pengindraan dan aktifitas motorik mengenal lingkungannya. Bayi
memberikan reaks motorik atas rangsangan – rangsangan yang
diterimanya dalam bentuk reflex. Reflex – reflex ini kemudian
berkembang lagi menjadi gerakan – gerakan yang lebih canggi, misalnya
berjalan.2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2,0 - 7,0 tahun).
Kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep.
Kemampuan simbolik memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan
yang berkaitan dengan hal- hal yang telah lewat.3. Tahap ketiga : Masa
konkreto prerasional (7,0 - 11,0 tahun). Melakukan berbagai macam tugas
yang konkret. a. identifikasi : mengenali sesuatu b. negasi : mengingkari
sesuatu c. reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa
hal.4. Tahap keempat : Masa operasional (11,0 - dewasa). Dalam usia
remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan
hipotesis, memperkirakan apa yang mungkin terjadi, dan mengambil
kesimpulan. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan
Perbedaan Individu 14



15. Menurut Andi Mappiare (1982) hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan intelek itu antara lain: 1. Bertambahnya informasi yang
disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif. 2.
Banyaknya pengalaman dan latihan - latihan memecahkan masalah
sehingga seseorang bisa berpikir proporsional. 3. Adanya kebebasan
berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan,
dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik
kesimpulan yang baru dan benar.3. Emosi Rasa dan perasaan merupakan
salah satu potensi yang khusus di miliki oleh manusia. Emosi merupakan
gejala perasaan di sertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti
marah yang di tunjukan dengan teriakan seorang yang gembira akan
melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebaliknya. Emosi yang terkait

pada hal - hal yang bersifat fisiologis disebut sebagai emosi primer,
biasanya berlangsung sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan, dan mulai
berkurang pada usia sekitar 1 tahun. Bentuk emosi primer adalah gembira,
sedih, tidak suka, marah, terkejut dan takut. Emosi - emosi primer ini bisa
di tampilkan dalam bentuk yang intens, kuat, atau bisa juga ditampilkan
dalam bentuk yang sedang - sedang saja. Pada usia sekitar 1½ tahun yaitu
setelah bayi mengenali bahwa diri berbeda dari orang lain maka bayi akan
mengembangkan emosi yang sekunder, yaitu emosi yang terkait dengan
kesadaran dirinya, disebut juga emosi yang dikaitkan dengan kehadiran
orang lain. Emosi sekunder ini juga akan mengalami perkembangan. Pada
awalnya bayi mengembangkan rasa empati (kalau melihat teman
menangis, bayi ikut menangis), dia juga bisa merasa iri pada anak lain atau
pada adik kalau sudah ada adik, selain itu bayi sudah bisa menunjukkan
rasa malu. Empati, rasa iri dan rasa malu ini mulai berkembang sekitar
usia 1½ hingga usia 2 tahun. Selanjutnya hingga usia 2½ tahun bayi bisa
mengembangkan rasa bangga akan diri, misalnya “Andi sekarang punya
mobil baguuuusss sekali”. Bersamaan dengan itu ia juga mengembangkan
rasa bersalah dan rasa malu. Emosi - emosi ini terkait dengan penilaian dia
Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu
15


16. terhadap dirinya sendiri, karena disini anak mulai mengenali aturan
aturan sosial yang berlaku dan ia juga mulai bisa menggunakan standar standar atau aturan - aturan sosial yang berlaku di lingkungannya untuk
menilai tingkah lakunya secara sederhana. Contohnya, “Arisman usia 3
tahun, karena tidak bisa mengendalikan dirinya ketika marah pada teman,
dia memukul teman hingga teman menangis. Orang tua Arisman sudah
pernah memberi tahu pada Arisman bahwa memukul teman akan
menyebabkan teman merasa kesakitan, jadi kalau teman melakukan
kekeliruan sebaiknya teman itu diberi tahu ,jangan dipukul. Ketika melihat
teman menangis, Arisman baru sadar bahwa dia melakukan kesalahan,
muncul rasa bersalah pada Arisman”. Para ahli juga mengungkapkan
bahwa rasa aman dan nyaman yang terbina pada masa usia dini ini kelak
akan membuat individu merasa bahwa lingkungan itu aman dan nyaman,
bahwa orang lain bukanlah tokoh yang menakutkan. Rasa aman ini akan
membuat anak lebih berani untuk melakukan penjelajahan kedalam
lingkungannya, dan akan memperkaya khasanah pengalaman dalam
pembentukan pribadi/individu kecilnya.4. Sosial Bayi lahir dalam keadaan
yang sangat lemah. Ia tidak mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain,
terutama ibunya, jadi setiap orang membutuhkan orang lain. Dalam proses
pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia
memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia
lainnya. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian
bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap
orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan di
bantu , memberi dan di beri. Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan

sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato. Namun, untuk
mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan
lingkungan manusia-manusia lain (ingat kisah Singh Zingh di India dan
Itard di Perancis, bayi yang disusui dan dibesarkan binatang tidak dapat
dididik kembali untuk menjadi manusia biasa). a) Proses sosialisasi dan
perkembangan sosial Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu
ada orang lain, maka mulailah pula menyadari bahwa ia harus belajar apa
yang seyogianya ia perbuat seperti yang Kelompok I Kelas C PTIK
UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 16


17. diharapkan orang lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini
disebut sosialisasi. Perkembangan sosial, dapat diartikan sebagai sequence
dari perubahan yang bersinambungan dalam perilaku individu untuk
menjadi rnakhluk sosial yang dewasa. b) Kecenderungan Pola Orientasi
Sosial Branson (Loree, 1970:87-89) mengidentifikasi berdasarkan hasil
studi longitudinalnya terhadap anak usia 5 - 16 tahun bahwa ada tiga pola
kecenderungan sosial pada anak, yakni withdrawal - expansive, reactivity placidity dan passivity - dominance. Kalau seseorang telah memperhatikan
orientasinya pada salah satu pola tersebut, maka cenderung diikutinya
sampai dewasa.5. Bahasa Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua
cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian,
seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan
mimik muka. Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia
dengan hewan. Bahasa merupakan anugerah dari Tuhan Allah, yang
dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, sesama
manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya
sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya. Bahasa
sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu.
Perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya
yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat, dan
menarik kesimpulan. Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan dan perkembangan awal
berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasannya dengan
tangis atau ocehan. Perkembangan lebih lanjut bayi yang berusia 6 - 9
bulan mulai berkomunikasi dengan satu kata atau dua kata. Dengan
demikian seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga kata untuk
menyatakan maksud atau keinginannya. Perkembangan pikiran itu dimulai
pada usia 1,6 - 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat
dua atau tiga kata. Laju perkembangan itu sebagai berikut. a. Usia 1,6
tahun, anak dapat menyusun pendapat positif, seperti: “bapak makan”.
Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu
17



18. b. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif
(menyangkal), seperti: “Bapak tidak makan”.c. Pada usia selanjutnya, anak
dapat menyusun pendapat: 1) Kritikan: “ini tidak boleh, ini tidak baik”. 2)
Keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi, ini terjadi apabila anak
sudah menyadari akan kemungkinan ke khilafannya. 3) Menarik
kesimpulan analogi, seperti: anak melihat ayahnya tidur karena sakit, pada
waktu lain anak melihat ibunya tidur, dia mengatakan bahwa ibu tidur
karena sakit. Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan atau
menguasai empat tugas pokokyang satu sama lainnya saling berkaitan.
Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yangsatu, maka berarti juga ia
dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Keempat tugas ituadalah
sebagai berikut:1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna
ucapan orang lain. Bayi memahami bahasa orang lain, bukan memahami
kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami kegiatan /gerakan
atau gesturenya (bahasa tubuhnya).2. Pengembangan Perbendaharaan
kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia dua tahun
pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia prasekolah dan
terus meningkat setelah anak masuk sekolah.3. Penyusunan Kata-kata
menjadt kalimat, kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada
umumnya berkembang sebelum usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama
adalah kalimat tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai: “gesture” untuk
melengkapi cara berpikirnya.4. Ucapan. Kemampuan kata-kata merupakan
hasil belajar melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar
anak dan orang lain (terutama orangtuanya). Pada usia bayi, antara 11-18
bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau mengucapkan
kata-kata secara jelas, sehingga sering tidak dimengerti maksudnya.
Kejelasan ucapan itu baru tercapai pada usia sekitar tiga tahun. Hasil studi
tentang suara dan kombinasi suara menunjukkan bahwa anak mengalami
kemudahan dan kesulitan dalam huruf - huruf tertentu.Ada dua tipe
perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut.1. Eqocentric Speech
Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu
18



19. 2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara
anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini
dibagi ke dalam lima bentuk: a) adapted information, di sini terjadi saling
tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, b) critism, yang
menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain,
c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), d)
questions (pertanyaan), dan e) answers (jawaban).Perkembangan bahasa
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu:1. Faktor Kesehatan.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan
bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila pada usia
dua tahun pertama, anak mengalami sakit terus - menerus, maka anak
tersebut cenderung akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam
perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, untuk memelihara

perkembangan bahasa anak secara normal, orangtua perlu memper hatikan
kondisi kesehatan anak. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan cara
memberikan ASI, makanan yang bergizi, memelihara kebersihan tubuh
anak atau secara reguler memeriksakan anak ke dokter atau ke
puskesmas.2. Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari
tingkat inteligensinya. Anak yang perkembangan bahasanya cepat, pada
umumnya mempunyai inteligensi normal atau di atas normal.3. Status
Sosial Ekonomi Keluarga. Beberapa studi tentang hubungan antara
perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga
menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami
kelambatan dalam perkembangan bahasa dibandingkan dengan anak yang
berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin
disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga
miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya),
atau kedua-duanya (Hetzer & Reindorf dalam E. Hurlock. 1956).4. Jenis
kelamin (Sex). Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam
vokalisasi antara pria dengan wanita. Namun mulai usia dua tahun, anak
wanita menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari anak pria.
Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu
19


20. 5. Hubungan Keluarga. Hubungan ini dimaknai sebagai proses
pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan keluarga,
terutama dengan orangtua yang mengajar, melatih dan memberikan contoh
berbahasa kepada anak.6. Bakat Khusus Bakat merupakan kemampuan
tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang hanya dengan
rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang. Tiga
dimensi bakat yang dikemukakan oleh Guilford : (i) dimensi perceptual
(ii) dimensi psikomotorik (iii) dimensi intelektual Seseorang yang
berbakat akan cepat dapat di amati sebab kemampuan yang di miliki akan
berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah
satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti seni, olah raga, atau
keterampilan. Pemberian nama terhadap jenis - jenis bakat biasanya
dilakukan berdasar atas bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat
matematika, bakat bahasa, bakat olah raga, bakat seni, bakat musik, bakat
klerikal, bakat guru, bakat dokter, dan sebagainya. Dengan demikian,
maka macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan di
mana seseorang individu hidup dan dibesarkan. Kondisi - kondisi
lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan
psikologis dan kebebasan psikologis. Anak akan merasa aman secara
psikologis apabila: a. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya,
tanpa syarat dengan segala kekuatan dan kelemahannya, serta kepercayaan
padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu. b. Pendidik
mengusahakan suasana di mana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang
lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai
ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri. c.

Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami
pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam
situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak
merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya. Kelompok I Kelas C PTIK
UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 20


21. 7. Sikap, Nilai, dan Moral Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir
proses belajar di kelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu: a. Penguasaan
pengetahuan (kognitif) b. Pengiasaan nilai dan sikap (afektif) c.
Penguasaan psikomotorik Masa bayi belum mengenal moral, karena bayi
belum mengenal nilai dan suara hati. Perilakunya belum di bimbing oleh
norma - norma moral. Pada awalnya pengenalan moral, nilai dan perilaku
serta tindakan itu masih bersifat paksaan akan tetapi sejalan dengan
perkembangan inteleknya berangsur - angsur anak mulai mengikuti
berbagai ketentuan yang berlaku di dalam kehidupannya. Kelompok I
Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 21



22. BAB III PENUTUPA. Kesimpulan Setiap individu memiliki karakter
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dapat di lihat dari
segi perbedaan fisik, sosial, kepribadian, intelegensi, dan kemampuan
dasar seseorang. Serta perbedaan kecakapan seseorang atau kepandaian
yang semuanya itu sangat barpengaruh terhadap prilaku individu. Dengan
demikian tingkat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya
berbeda - beda, sesuai dengan kepribadian masing-masing. Pertumbuhan
adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan
berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic.
Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur da
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya
proses pematangan. Sel - sel tubuh, jaringan tubuh, organ - organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi, dan intelektual.
Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan
keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara
terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara
efektif. Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau
perilaku fisik. Seperti marah, senang, sedih, ceria dan sebagainya. Dalam
perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu
saling membantu dan di bantu , memberi dan di beri. Secara potensial
manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial. Namun, untuk mewujudkan
potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan
manusia-manusia lain. Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa merupakan faktor hakiki yang
membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan anugerah dari
Tuhan Allah, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami

dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu
memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan
budayanya. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan
Perbedaan Individu 22




23. Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang
individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan
itu dapat berkembang. Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir proses
belajar di kelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu: Penguasaan
pengetahuan (kognitif), Pengiasaan nilai dan sikap (afektif), Penguasaan
psikomotorik.B. Saran Dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik,
pendapat, dan saran yang bersifat dan dapat membangun sangat
diharapkan, agar laporan ini menjadi jauh lebih baik dan dapat
memberikan manfaat serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Kelompok I Kelas C
PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 23
24. TANYA – JAWAB1. Bagaimana tindakan kita nantinya sebagai guru,
menghadapi status latar belakang sosial siswa yang berbeda – beda?
(Natanael Tinangon – Kelompok 3) Menurut kami, peranan guru sangat
penting dalam perkembangan peserta didik. Dan cara yang tepat yaitu guru
melakukan pendekatan dengan siswa – siswa yang ada dan tidak
memandang perbedaan dan status sosial yang ada pada siswa serta
membuat semua siswa itu sama dan tidak membeda – bedakan. Hal itu
merupakan salah satu kunci dalam menghadapi status latar belakang sosial
siswa yang berbeda – beda. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA |
Karakteristik dan Perbedaan Individu 24