PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam keluarga minangkabau (2)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan-kepentingan

tertentu

dengan

menetapkan

suatu

pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Proses pemilihan dan
penilaian itu biasanya diawali dengan mengindentifikasi masalah
utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisa dan
memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan
yang dianggap paling baik. Langkah terakhir dari proses itu
merupakan system evaluasi untuk menentukan efektivitas dari
keputusan yang telah diambil.
Keputusan yang telah ditetapkan oleh pemimpin bukan

merupakan tujuan organisasi. Keputusan tersebut lebih tepat
dikatakan sebagai cara yang dipandang tepat untuk merealisasikan
tujuan yang telah ditentukan. Keputusan sebanarnya merupakan
suatu tanggapan keorganisasian terhadap suatu problema. Setiap
keputusan

adalh

keluaran

dari

proses

yang

dinamis

yang


dipengaruhi oleh banyak hal.
Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak-pastian, ini
tergantung dari berbagai aspek yang tidak dapat diperkirakan dan
dipastikan sebelumnya. Oleh karena itu terbagi dalam tiga jenis
situasi yaitu :


Kepastian (certainly), yaitu dengan diketahuinya yang akan
terjadi diwaktu mendatang, karena tersedianya informasi
yang akurat dan responsibility



Resiko (risk), yaitu dengan diketahuinya kesempatan atau
probabilitas setiap kemungkinan yang akan terjadi serta

hasilnya, tetapi informasi yang lengkap tidak dimiliki oleh
organisasi



Ketidak

pastian

(uncertainty),

dimana

pemimpin

tidak

mengetahui probabilitas yang dimiliki serta tidak diketahuinya
situasi yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tidak
mempunyai

informasi

yang


dibutuhkan.

Umumnya

ini

menyangkut keputusan yang kritis dan paling menarik
Ada

beberapa

tahapan

dalam

pengambilan

keputusan

diantaranya adalah:

1.

Pemahaman dan perumusan masalah

Pemimpin harus dapat menemukan masalah apa yang
sebenarnya dan menentukan bagian-bagian mana yang harus
dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan
2.

Pengumpulan dan analisa data yang relevan

Setelah

masalahnya

ditemukan,

lalu

ditentukan


dan

dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat
3.

Pengembangan alternatif

Pengembangan

alternatif

memungkinkan

menolak

kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai
keputusan yang efektif
4.


Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan

Menilai efektifitas dari alternatif yang dipakai yang diukur
dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dngan
alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang
diambil dapat membantu pemecahan masalah
5.

Pemilihan alternatif terbaik

Didasrkan pada informasi yang diberikan kepada pemimpin
dan

ketidak

sempurnaan

kebijaksanaan

yang


diambil

oleh

pemimpin
6.

Implementasi keputusan

Pemeimpin harus menetapkan anggaran, mengadakan dan
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan
wewenang

dan

tanggung

jawab


pelaksanaan

tugas,

dengan

memperhatikan resiko dan ketidak pastian terhadap keputusan
yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan
periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah
baru

dalam

keputusan

yang

dibuat

serta


mempersiapkan

peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi
7.

Evaluasi atas hasil keputusan

Implementasi yang telah diambil harus

selalu dimonitor

terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang
diharapakan

KEPEMIMPINAN
Organisasi

sebagaimana


yang

diartikan

sebagai

suatu

kumpulan orang-orang yang bekerja sama dengan menggunakan
sumber

daya

yang

ada

untuk

mencapai

tujuan

tertentu.

Keberhasilan di dalam pencapaian tujuan itu sangat ditentukan
oleh beberapa faktor antara lain: ketersediaan sumber dana,
kerjasama tim bersama untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Namun

keberhasilan

sebuah

organisasi

tidak

terbatas

pada

kemampuan yang dikelola, peran pemimpin sebagai pengarah dan
pengendali juga sangat menentukan.
Untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam
organisasi tentunya membutuhkan seorang pemimpin yang dapat
melaksanakan

tugas

atau

fungsi

manajemen.

Kepemimpinan

adalah suatu faktor kemanusiaan, mengikat suatu kelompok
bersama, dan memberi motivasi untuk tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan organisasi sebelumnya.Tanpa kepemimpinan yang
efektif (baik formal maupun informal) individu- individu maupun
kelompok cenderung tidak memiliki arah, tidak puas dan kurang
termotivasi.

Tentunya kita selalu bertanya-tanya bagaimanakah cirri-ciri
pamimpin yang ideal itu? Pertanyaan itu perlu sekali dilontarkan
manakala kita akan menghadapi suatu masa dimana pemimpin
sebelumnya sudah tidak efektif lagi dan mengharapkan pemimpin
masa depan yang bisa lebih baik dan efektif.
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang dapat memenuhi
tuntutan-tuntutan sebagai berikut:
1. Ia mempunyai pandangan ke muka. Cita-cita yang
menjadi

penghubung

dijabarkannya

antara

sedemikian

dia

rupa

dan

anggotanya

sehingga

anggota

mengerti dengan jelas, menarik hati dan diyakini
sebagai suatu yang dapat dicapai.
2. Ia merasakan dirinya sebagai milik para anggotanya,
bukan

milik

keluarga

bahkan

juga

milik

dirinya

sendiri.Pemimpin itu pelayan
3. Pandangan hidup yang dianutnya sebanyak mungkin
tercermin pada pola sikap dan tingkah lakunya
4. Ia

peka

dan

tanggap

terhadap

perkembangan

anggotanya melebihi kepekaannya terhadap hal yang
menyangkut diri pribadinya
5. Ia tangkas berpikir dan bertindak terutama menangkap
momentum dan memanfaatkannya dengan perhitungan
cermat
6. Ia tahu membedakan hal-hal yang prinsipil dan yang
dapat dikompromikan, untuk hal-hal yang prinsipil dia
tidak akan mau mengalah
7. Ia sadar bahwa ia sangat diperlukan oleh anggotanya,
tetapi pada saat yang sama dia berupaya supaya dia

tidak selalu diperlukan. Atas pertimbangan ini, dia rajin
membentuk kader sebagai calon penggantinya
8. Ia gemar bermusyawarah dalam suasana yang bebas
dan tertib terutama dalam menentukan siasat yang
akan diambil atau di dalm memecahkan masalah yang
menyangkut
musyawarah

kepentingan
diterimanya

anggota.
dengan

ikhlas

Keputusan
walaupun

berlawanan dengan usulnya sendiri
9. Ia bertanggung jawab di dalam semua tindakan dan
tidak akan mengelakkan diri dari pertanggung jawaban
itu dengan segala resiko