7 Sendi Dan Kartilago

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulangtulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita
fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot.
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang
bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan
daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang
disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan
cairan sinovial untuk meminyaki sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh
ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di
tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Jaringan tulang rawan disebut pula kartilago yang terbagi menjadi 3 jenis, yakni
kartilago hialin, kartilago elastic, dan kartilago fibroblast. Tulang rawan hialin
memiliki berwarna putih kebiruan dan transparan. Di dalam matriksnya terdapat serat
elastic. Cermati Gambar 1. Jaringan ini banyak ditemukan dalam tubuh. Ketika masih
embrio, tulang ini berfungsi sebagai rangka sementara. Sementara pada orang dewasa,

tulang rawan hialin terdapat pada persendian, ujung tulang rusuk, dan saluran
pernafasan. Di dalam tulang rawan elastis terdapat serat elastic berwarna kuning.
Perhatian Gambar 2. Selain itu, di dalamnya juga terdapat perikondrium. Serat elastis

System | Muskuloskeletal

1

ini berfungsi memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang rawan
ini terdapat pada embrio, laring, telinga luar, dan epiglottis. Pada tulang rawan
fibroblas terdapat matriks yang tersusun atas kolagen dengan warna gelap dan keruh.
Simaklah Gambar3. Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan
yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar tulang belakang dan tendon.
Fungsi adalah sebagai pelindung dan penyokong jaringan.

B.

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a.

Apa yang dimaksud dengan penyakit Artikulasio dan Kartilago

b.

Jelaskan Struktur Artikulasio dan Kartilago

c.

Jelaskan Fungsi Artikulasio dan Kartilago

C.

Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

a.


Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Muskuloskeletal

b.

Mampu memahami dan menjelaskan kembali Tentang Artikulasio

dan

Kartilago

c.

Meningkatkan pemahaman tentang Artikulasio dan Kartilago

D.

Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
a.


Memperoleh ilmu tentang Artikulasio dan Kartilago

b.

Mengetahui Struktur Artikulasio dan Kartilago

c.

Mengetahui Fungsi Artikulasio dan Kartilago

System | Muskuloskeletal

2

BAB II
PEMBAHASAN
A.Struktur dan fungsi persendian pada manusia
(Artikulasio)


System | Muskuloskeletal

3

Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulangtulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita
fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan
strukturnya. Struktur Persendian:
A.

Sendi pelana, Sendi pelana yaitu permukaan tulang yang berartikulasi

berbentuk konkaf di satu sisi dan konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan

System | Muskuloskeletal

4

masuk dengan pas seperti dua plana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi
plana sejati yang ada pada tubuh adalah persendian antara tulang karpal daan
metacarpal pada ibu jari.


B.

Sendi engsel Bentuk sendi ini mirip engsel pintu sehingga

memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi. Permukaan bundar pada sendi ini
berhubungan dengan tulang yang lain sehingga gerakan hanya dalam satu
bidang dan dua arah. Terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada
permukaan konkaf tulang ke dua, sehingga memungkinkan gerakan ke satu
arah. Contoh, sendi lutut dan siku.

System | Muskuloskeletal

5

C.

Sendi kondiloid Yaitu merupakan sendi biaksial yang memungkinkan

gerakan ke dua arah di sudut kanan setiap tulang. Permukaan sendi berbentuk

konveks dan bersendi dengan permukaan yang konkaf seperti sendi engsel tapi
bergerak dengan dua bidang dan empat empat arah (fleksi, ekstensi, abduksi,
dan adduksi). Contoh, sendi antara tulang radius dan tulang karpal.

System | Muskuloskeletal

6

D.

Sendi ellipsoid Permukaan sendi berbentuk konveks elips sehingga

pergerakan (fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi) dapat dilakukan, tetapi rotasi
tidak bisa dilakukan misalnya sendi ibu jari.

E.

Sendi peluru Kepala sendi berbentuk bola pada salah satu tulang cocok

dengan lekuk sendi yang berbentuk seperti soket, bongkol sendi tepat masuknya

pada mangkok sendi gerakan yang dapat diberikan ke seluruh daerah

System | Muskuloskeletal

7

Klasifikasi persendian secara struktural terbagi menjadi :
1.

Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat

digerakkan, diimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya
dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa. Contohnya : sutura diantara
tulang-tulang tengkorak.
2.
Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian
yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago.
Pergerakan dari sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh
tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.
3.

Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian
yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen
artikular yang membungkusnya. Pergerakannya bebas, contohnya sendi bahu
dan panggul, siku dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki,
pergelangan tangan dan kaki.

Klasifikasi persendian menurut fungsinya terbagi menjadi :
1.
a.

Sendi sinartosis (sendi mati)
Sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
Sendi jenis ini antara lain adalah :
Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa
rapat yang hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura

b.

sagital dan parietal.
Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan

kartilago hialin. Contoh : lempeng epifisis sementara antara epifisis
dan diafisis pada tulang panjang anak.

2.

Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)
Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap
torsi dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain adalah :

System | Muskuloskeletal

8

a.

Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan
diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan

b.


terjadinya sedikit gerakan. Contoh : simpisis pubis.
Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan
dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen.
Contoh : ditemukan pada tulang yang bersisihan eperti radius dan

c.

ulna, serta tibia dan fibula.
Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk
dengan pas dalan kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada
tulang rahang.

3.

Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi

a.

sinovial
Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial.
Klasifikasi persendian sinovial terdiri dari :
Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam

b.

rongga berbentuk cangkir pada tulang kain.
Contoh : sendi panggul dan bahu.
Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada
permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan

c.

kesatu arah.
Contoh : sendi lutut dan siku.
Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan

d.

tulang kedua dan dapat berputar kesemua arah.
Contoh : tulang atlas, persendian bagian kepala.
Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan
gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.
Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang karpal.

e.

Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf
pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua
pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada
dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal

f.

pada ibu jari.
Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang
berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan

System | Muskuloskeletal

9

meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. Persendian
semacam ini disebut sendi nonaksia.
Misalnya : persendian intervertebrata, dan persendian antara tulangtulang karpal dan tulang-tulang tarsal.

Pergerakan sendi
Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang
yang membentuk artikulasi dengan cara memberikan tenaga. Tulang hanya
berfungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagai penumpu.
Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah :
1.

Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut antara dua tulang.
Contoh : saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso kearah

a.

samping.
Dorsofleksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan

b.

kearah depan (meninggalkan daerah dorsal kaki).
Plantar fleksi, adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada
pergelangan kaki

2.
3.

Ekstensi, adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang.
Abduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh,

4.

seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki.
Aduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali keaksis utama

5.

tubuh (kebalikan dari gerakan abduksi).
Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat
tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat

a.

menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak.
Pronasi, adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis,

b.

yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.
Supinasi, yaitu rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan
telapak tangan menghadap kedepan.

System | Muskuloskeletal

10

6.

Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan
berputar untuk membuat suatu ruang berbetuk kerucut, seperti saat

7.

mengayunkan lengan berbentuk putaran.
Inversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan

8.

telapak kaki menghadap kedalam atau kearah medial.
Eversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan

9.

telapak kaki menghadap kearah luar.
Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan
rahang bawah kedepan atau memfleksi girdel pektoral untuk

10.

membusungkan dada.
Retraksi, adalah gerakan menarik bagian tubuh kearah belakang,

11.

seperti saat meretraksi mandibula.
Elevasi, adalah pergerakan struktur kearah superior, seperti saat

12.

mengatupkan mulut.
Depresi, adalah menggerakan suatu struktur kearah inferior, seperti
saat membuka mulut.

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang
bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan
daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang
disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan
cairan sinovial untuk meminyaki sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh
ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di
tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai fungsi ganda yaitu
untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan
sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan.
Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.

System | Muskuloskeletal

11

Matriks terdiri atas dua tipe makromolekul, yaitu proteoglikan meliputi 10%
berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air. Hal inilah yang
menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
Kolagen yaitu komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat
tahan terhadap tarikan. Makin ke arah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga
rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan. Di samping itu
matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.

Bagian-bagian Sendi :
SENDI-SENDI KEPALA
Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala mandibula, adalah
satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan uniknya gerakan bisa terjadi
pada tiga bidang : ke atas dan ke bawah, ke depan dn ke belakang, dan dari sisi
ke sisi.

Fontanela anterior merupakan fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan
dua tulang parietal dengan tulang frontal. Fontanela ini berbentuk permata dan
tidak menutup sempurna sampai usia 15-18 bulan.

Fontanela posterior terdapat pada pertemuan tulang parietal dengan tulang
oksipital. Fontanela ini berbentuk segitiga dan menutup beberapa saat setelah
bayi lahir.

System | Muskuloskeletal

12

SENDI BATANG TUBUH
Terdapat sejumlah sendi di antara semua vertebra dari servikal kedua sampai
sakrum. Sendi kartilaginosa terdapat di antara badan vertebra, dan sendi
sinovial, di antara lengkung vertebra. Karena jumlah sendi sangat banyak,
kolumna spinalis secara keseluruhan mempunyai gerakan yang cukup
bermakna. Ligamen longitudinal anterior dan posterior membentang dari ujung
atas kolumna spinalis sampai sakrum dan berfungsi memperkuat kolumna.
Ligamen-ligamen

yang

lain

terletak

di

antara

lengkung

vertebra.

Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang
memungkinkan gerakan meluncur. Pada sendi sternokostal juga terjadi gerakan
yang sama.

SENDI EKSTREMITAS ATAS
Sendi sternoklavikular, dibentuk oleh ujung sternal klavikula, manubrium
sterni, dan tulang rawan iga pertama. Sendi ini memungkinkan gerakan
meluncur pada klavikula.

Sendi akromioklavikular, terletak di antara ujung akromial klavikula dan
akromion skapula dan biasanya berhubungan dengan gerakan bahu.

Sendi bahu, adalah sendi bola dan mangkuk dan merupakan sendi yang paling
bebas gerakannya pada tubuh manusia. Sendi ini dibentuk oleh kepala humerus
yang masuk ke dalam mangkuk glenoid yang kecil dan dangkal. Permukaan
sendi ini dilapisi tulang rawan dan mangkuk glenoid diperbesar dan diperdalam

System | Muskuloskeletal

13

oleh suatu batas fibrokartilago (labrum glenoid) yang melingkari mangkuk
tersebut.

Sendi siku, adalah kombinasi sendi pelana dan sendi pivot. Terdapat ligamenligamen yang kuat di antara ketiga tulang tersebut dan sebuah ligamen sirkular
(ligamen anular) yang mempertahankan kepala radius pada ceruk radial ulna.
Ujung bawah radius juga membentuk sendi pivot dengan ulna.

Sendi pergelangan tangan, dibentuk oleh ujung bawah radius dengan tulangtulang skafoid, lunatum, dan triquetrum. Bersama dengan sendi-sendi si antara
tulang karpalia, dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi, aduksi (deviasi ulna),
abduksi (deviasi radius), dan sirkumduksi.

Sendi-sendi metakarpofalangeus, juga dapat melakukan semua gerakan seperti
sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupakan sendi
pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi.

SENDI EKSKREMITAS BAWAH

Sendi sakroiliaka, merupakan sendi sinovial yang memungkinkan sedikit
gerakan rotasi ketika batang tubuh melakukan fleksi dan ekstensi.

Simfisis pubis, merupakan sendi tulang rawan yang sangat sedikit gerakannya.
Namun, selama masa hamil, sendi dan ligamen panggul mengendur untuk
memungkinkan gerakan yang sedikit lebih besar.

System | Muskuloskeletal

14

Sendi pinggul (pangkal paha), merupakan sendi bola dan mangkuk yang
dibentuk oleh kepala femur yang masuk ke dalam asetabulum yang berbentuk
mangkuk. Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawan sendi dan asetabulum
(seperti halnya mangkuk glenoid) diperdalam oleh suatu batas fibrokartilago
yang disebut labrum asetabular. Ligamen kepala femur melekat pada celah kecil
kasar (fovea) dekat pusat kepala femur dan membentang ke asetabulum. Sendi
ini memiliki kapsul fibrosa yang kuat dan banyak ligamen, yang salah satunya
ligamen iliofemoral, terletak di depan sendi dan mencegah ekstensi sendi
pinggul melebihi garis lurus terhadap batang tubuh.

Sendi lutut, merupakan sendi terbesar pada tubuh manusia. Sendi ini
merupakan sendi gabungan: sebuah sendi kondilar yang terjadi antara kondilus
femur dan tibia dan sebuah sendi plana antara patela dan femur. Sendi ini
mempunyai sebuah kapsul fibrosa di bagian depan struktur yang dimasuki
patela dan yang dilapisi membran sinovial.
Sendi tibiofibular atas, merupakan sendi plana sinovial yang memungkinkan
sedikit gerakan meluncur sedangkan pada ujung bawah kedua tulang tersebut
terdapat sedikit terdapat sedikit rotasi fibula ketika sendi pergelangan kaki
bergerak.
Sendi pergelangan kaki, merupakan sendi pelana yang dibentuk oleh tibia,
fibula, dan talus. Gerakan sendi ini adalah fleksi dan ekstensi yang biasanya
disebut dorsifleksi (mengangkat kaki) dan fleksi plantar (mengangkat tumit).
Sendi-sendi antara tulang tarsalia dan antara tarsus dan metatarsus, merupakan
sendi luncur dan gerakannya terbatas. Sendi metatarsofalangeal dan
interfalangeal memungkinkan gerakan yang mirip dengan sendi-sendi pada
tangan.

System | Muskuloskeletal

15

B.Struktur Dan Fungsi Jaringan Tulang Rawan
(Kartilago)
Struktur dan Fungsi Jaringan Tulang Rawan – Jaringan tulang rawan disebut pula
kartilago yang terbagi menjadi 3 jenis, yakni kartilago hialin, kartilago elastic, dan
kartilago fibroblast. Tulang rawan hialin memiliki berwarna putih kebiruan dan
transparan. Di dalam matriksnya terdapat serat elastic. Cermati Gambar 1. Jaringan ini
banyak ditemukan dalam tubuh. Ketika masih embrio, tulang ini berfungsi sebagai
rangka sementara. Sementara pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada
persendian, ujung tulang rusuk, dan saluran pernafasan. Di dalam tulang rawan elastis
terdapat serat elastic berwarna kuning. Perhatian Gambar 2. Selain itu, di dalamnya
juga terdapat perikondrium. Serat elastis ini berfungsi memberi kelenturan dan
menyokong jaringan tulang rawan. Tulang rawan ini terdapat pada embrio, laring,
telinga luar, dan epiglottis. Pada tulang rawan fibroblas terdapat matriks yang tersusun
atas kolagen dengan warna gelap dan keruh. Simaklah Gambar3. Secara struktural,
jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada
hubungan antar tulang belakang dan tendon. Fungsi adalah sebagai pelindung dan
penyokong jaringan.

System | Muskuloskeletal

16

Gambar 1. Jaringan tulang rawan hialin

Gambar 2. Jaringan tulang rawan fibroblast

System | Muskuloskeletal

17

Gambar 3. Jaringan tulang rawan elastis

Tulang rawan adalah bentuk jaringan ikat khusus terdiri atas sel-sel, disebut
kondrosit, terbesar berjaauhan dalam matriks ekstrasel mirip-jel padat. Jaringan
ini tidak diterobos saraf atau pembuluh darah. Sel-selnya, terisolasi dalam
rongga kecil atau lacuna, mendapat makanan secara difusi melalui fase air dari
matriks dari kapilar dalam jaringan sekitar tulang rawan. Sifat viskoelastis dari
matriks ekstrasel member tulang rawan kekuatan dan kekenyalan luar biasa. Ia
sanggup bertumbuh cepat dan tetap mempertahankan kekuatannya, suatu sifat
yang merupakan materi sangat cocok untuk embrio yang berkembang. Sebagian
besar kerangka aksial dan apendikular pada awalnya dibentuk dari tulang rawan
dan kemudian diganti oleh tulang.
Tulang rawan agak terbatas keberadaannya dalam kehidupan pasca-lahir,
namun tetap berperan penting dalam pertumbuhan memanjang tulang panjang
ekstremitas. Bila tinggi dewasa telah tercapai, model tulang rawan dari tulang
telah seluruhnya diganti oleh jaringan tulang kecuali lapisan yang bertahan
seumur hidup pada permukaan sambungan dengan tulang lain.

System | Muskuloskeletal

18

Dapat dibedakan tiga jenis tulang rawan, hialin, elastic, dan fibrokartilago,
berdasarkan jumblah matriks ekstrasel dan jumlah relatife serat kolagen dan
elastin dalam matriks. Tulang rawan hialin adalah bentukl yang paling banyak
dijumpai, dan yang lain dapat dianggap sebagai varian dari struktur dasarnya.

A.

Tulang Rawan Hialin

Struktur Dan Fungsi Kartilago Hialin
Struktur dan Fungsi Kartilago – Kartilago hialin mengandung serabut kolagen
yang halus, bewarna putih kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin
terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran
pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi
untuk member kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian
tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Anda dapat
mengamati penampang kartilago hialin pada Gambar 1.

Gambar 1. Penampang kartilago hialin

System | Muskuloskeletal

19

Pada orang dewasa, tulang rawan hialin ditemukan dicincin trakea, hidung dan
laring, permukaan sendi dan ujung ventral iga yang menghubungkannya pada
sternum. Ia merupakan jarinagn semi-translusen dengan warna kelabu-kebiruan.
Struktur mikroskopiknya paling mudah dimengerti dengan mempelajari
perkembangannya dalam embrio.
Kartilago hyalin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio
berfungsi sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-ahgsur hilang
diganti dengan tulang. Sedangkan pada mamalia dewasa , kartilago hyalin
terdapat di permukaan sendi pada sendi yang dapat bergerak, dinding jalan
nafas yang lebih besar (hidung,laring,trakea,bronki), dan ujung ventral iga,
tempat berartikulasi dengan sternum, dan pada lempeng epifise.

Matriks
Komponen penting dari matriks kartilago adalah kondronektin,sebuah
makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks.
Matriks kartilago yang tepat ,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung
glikosaminoglikan dan sedikit kolagen.
Perikondrium
Kecuali pada kartilago sendi,semua kartilago hyalin ditutupi oleh selapis
jaringan ikat padat,perikondrium, yang esensial bagi pertumbuhan dan
pemeliharaan tulang rawan.

System | Muskuloskeletal

20

Terdiri dari dua lapisan : lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik
Kondrocyt
Pada tepian kartilago hyalin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu
panjang paralel dengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat
berkelompok hingga 8 sel, kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis
dari kondrosit. Kelompok demikian disebut dengan kelompok isogen.
Struktur paling luar dari kartilago Hyalin bagian atas sama dengan dari bawah
masing-masing terdapat selaput perikondrium yang kaya fibroblas. Agak ke
tengah terdapat kondroblas atau sel kartilago muda dalam kapsula kecil dengan
sitoplasma penuh. Makin ke tengah terdapat kondrosit atau sel rawan dewasa
dalam berkelompok seperti bagian paling tengah, kondrosit tampak membentuk
kelompok dua-dua empat-empat, dan disebut kelompok isogen. Tiap kelompok
isogen dikelilingi matriks teritorial dan menampakkan kondrosit dengan
sitoplasma tereduksi, sehingga tampak ruang antara sitoplasma dengan kapsula
yang disebut lakuna. Antara dua kelompok isogen dipisahkan oleh matriks
interteritorial.

B.

Tulang Rawan Elastis

Struktur dan Fungsi Kartilago Elastis

Struktur dan Fungsi Kartilago Elastis - Kartilago elastis mengandung
serabut elastis dan serabut kolagen. Matriksnya berwarna keruh kekuningkuningan. Kartilago ini lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah
pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus.

System | Muskuloskeletal

21

Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.
Anda dapat mengamati penampang kartilago elastis pada Gambar 1.

Gambar 1. Penampang kartilago elastis

Tulang rawan elastis ditemukan pada telinga luar, dinding liang telinga dan
liang eustachii, epiglotis dan tulang rawan kornikulata dan kuneifrom dari
laring. Ia berbeda dari tulang rawan hialin karena lebih keruh, warna kuning,
dan lebih fleksibel.
Kondrositnya serupa dengan yang ditulang rawan hialin dan menempati lakuna
tersebar satu-satu atau dalam kelompok isogen dua-dua atau empat. Matriksnya
kurang banyak dan sebagian substansinya terdiri atas serat elastin yang banyak
bercabang. Pada sediaan yang dipulas terhadap elastin, serat-serat itu begitu
rapatnya hingga menutupi komponen proteoglikan amorf dari matriks. Di
tepian, anyaman elastinnya lebih longgar dan seratnya tampak berlajut ke dalam
perikondrium.
Tulang rawan elastis tidak berkembang dari pusat kondifikasi yang sangat
seluler namun didaerah jaringan ikat primitive yang mengandung sel mesenkim

System | Muskuloskeletal

22

dan berkas serat yang tidak dimiliki cirri kolagen maupun elastin. Serat biasa
ini kemudian memperoleh ciri pemulasan elastin dan sel-sel mesenkim
menyusutkan

cabang-cabangnya

dan

berkembang

menjadi

kondrosit,

mensekresi matriks disekitarnya dan sekitar serat. Pemadatan jaringan ikat
sekitar tepian membentuk perikondrium.
Meskipun matriksnya kurang banyak disbanding tulang rawan hialin, ia sama
pentingnya bagi sifat mekanik jaringan. Hal ini secara dramatis diperlihatkan
dalam percobaansederhana berikut. Bila papain mentah disuntikan secara
intravena kedalam kelinci muda, proteoglikan matriks mengalami degradasi
sebagian dan telinganya jatuh. Tetapi kondrosit dengan cepat berespons dengan
mensekresi komponen matriks baru dan telinganya sebagian besar pulih
kembali dalam 48 jam.

C.

Fibrokartilago

Struktur dan Fungsi Kartilago Fibrosa
Struktur dan Fungsi Kartilago Fibrosa - Kartilago fibrosa mengandung
serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan
keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulangbbelakang, simfisis
pubis, dan persendian. Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan
melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat mengamati penampang kartilago
fibrosa pada Gambar 1.

System | Muskuloskeletal

23

Gambar 1. Penampang kartilago fibrosa

Fibrokartilago sangat mirip jaringan ikat padat teratur dan keduanya sering
menyatu tanpa batas tegas diantaranya. Jadi fibrokartilago ditemukan pada
tempat insersi ligamen dan tendo pada tulang. Sebagai gantinya fibroblas
fusifrom, kondrosit dikelilingi sedikit matriks tulang rawan tersusun berbaris
diantara berkas perarel serat kolagen tope-I. Biasanya tidak terdapat
perikondrium. Sel-selnya terdapat dalam lakuna dengan simpai sangat tipis
yang mungkin basofilik namun jaringan keseluruhannya biasanya asidofilik
karena banyaknya kolagen. Materi amorf yang sedikit itu kaya akan kondroitin
sulfat dan dermatan sulfat. Sebagian besar fibrokartilago dalam tubuh
ditemukan dalam diskus intervertebralis yang merupakan seperlima panjang
tulang belakang. Vertebra memiliki lapis tipis tulang rawan hialin pada
permukaaan superior dan inferiornya. Di antara lapis tulang rawan vertebra
berturutan terdapat diskus intervertebralis dengan materi glatinosa lunak
dipusatnya,

yaitu

nukleus

pulposus,

dibatasi

tepiannya

oleh

cincin

fibrokartilago kuat, disebut anulus fibrisus. Nukleus pulposus adalah derivate
dari notochord ambrio. Ia terdiri aats sedikit sel tersebar jarang dalam matriks
lunak kaya asam hialuronat. Sel-sel ini mengurang dengan bertambahnya usia
dan setelah usia 20, tak ada lagi. Anulus fibrosus terdiri atas banyak lamel
konsentris serat kolagen tipe-I yang berjalan serong diantara vertebra, berakhir

System | Muskuloskeletal

24

pada tulang rawan hialin vertebra yang dihubunginya. Berkas serat dalam lamel
berseblahan terorientasi tegak lurus, menghasilkan susunan yang member
fibrokartilago kemampuan besar menahan kekuatan yang hendak menggeser
vertebra satu terhadap lainnya. Nukleus pulposus, terkurung diantara vertebra
dan ditahan oleh anulus fibrosus di tepiannya, membantali kekuatan kompresif
sepanjang sumbu tulang belakang.
Anulus fibrosus dapat robek, paling sering di daerah lumbal. Bila herniasinya
posterior, penonjolan nukleus pulposus dapat menekan saraf spinal disertai
nyeri hebat dan gangguan neurologis di daerah yang disarafinya.

System | Muskuloskeletal

25

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian
(dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan
Anda untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam
kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang
juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang
adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka
tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai
gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak
adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.

Sel kartilago terdiri dari kondrosit dan kondroblasl. Serat dan substansi dasar
membentuk substansi interselular atau matriks. Matriks merupakan suatu wujud
kaku bahkan keras, yang substansi dasarnya terdiri atas proteoglikans yang
mengandung kondroitin sulfat untuk kartilago.

Kartilago dicirikan oleh suatu matriks ekstraseluler yang kaya akan
glikosaminoglikan dan proteoglikan. Merupakan jaringan ikat khusus dimana
matriks ekstraselnya berkonsistensi padat, sehingga kartilago ini memiliki daya
kenyal yang memungkinkan jaringan ini menahan stres mekanik tanpa
mengalami distorsi. Fungsi kartilago yang lain ialah menunjang jaringan lunak.
Karena permukaannya licin dan berdaya kenyal, maka kartilago merupakan
daerah peredam guncangan dan permukaan gesekan bagi sendi.

System | Muskuloskeletal

26

DAFTAR PUSTAKA


Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas
XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 246
Judul : Struktur dan Fungsi Jaringan Tulang Rawan



Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas
XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, p. 386.




http://id.wikipedia.org/wiki/Sendi
Setiadi, (2004) “Fisiologi Manusia Untuk Perawat”




Surabaya: Akper Hang Tuah
Sloana, Ethel, . (2004) Anatomi dan Fisiologi. Jakarta :EGC
Evelyn C. Pearce. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk



Paramedis. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta
Syaifudin,.(2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: EGC

System | Muskuloskeletal

27