Pancasila Sebagai Dasar Nilai Kebudayaan
Pancasila Sebagai Dasar Nilai
Kebudayaan
Judul:
Marak Hoaks, Ketua DPR: Penting
Terapkan Kebudayaan Sesuai Nilai
Pancasila!
Bayu Septianto, Jurnalis · Kamis 12 April 2018 02:01 WIB
Tastia Ulinnuha
17184206001
JAKARTA - Ketua DPR RI
Bambang Soesatyo (Bamsoet)
menilai,
kebudayaan
seharusnya
memberikan
inspirasi
kreatif
bagi
pemerintah sehingga produkproduk
politik,
hukum,
ekonomi, sosial dan lainnya
diproduksi sesuai nilai-nilai
budaya Pancasila. Apalagi
saat ini informasi hoaks
beredar marak di masyarakat.
Bamsoet mengingatkan, saat
ini bangsa Indonesia sedang
mengalami revolusi informasi
yang luar biasa. Masyarakat
Indonesia tengah diserang
oleh teknologi atau proxy war,
di mana yang diserang adalah
alam pikir serta perilaku
masyarakat.
• “Informasi hoax banyak beredar
untuk mengadu domba antar
masyarakat
kita
sendiri.
Karenanya, sangat penting bagi
kita untuk mengusung serta
mengimplementasikan
kebudayaan peradaban bangsa
yang sesuai nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara,”
papar Bamsoet saat menerima
Lembaga Seni, Budaya dan
Olahraga
(LSPO)
Muhammadiyah di ruang kerja
pimpinan DPR RI, Jakarta,
Rabu 11 April 2018
• Kebudayaan menurutnya saat
ini masih diidentikan dengan
pertunjukan seni atau hiburan
semata
karena
dianggap
sebelah mata oleh banyak
kalangan.
“Kebudayaan
harusnya diposisikan sebagai
sistem nilai yang mendasari
penyusunan kebijakan bangsa
dan negara. Dan kebijakan itu
harus
mempertimbangkan
karakter masyarakat Indonesia
agar lebih berbudaya dan
beradab di tengah maraknya
radikalisme serta terorisme,”
ujarnya.
• Politikus
Golkar
itu
menuturkan,
kebudayaan
harus mempunyai ideologi
dan diatur dalam kebijakan.
“Bisa dikatakan saat ini
bangsa kita masih 'kering'
mengusung kebudayaan dan
peradaban yang sesuai nilainilai Pancasila. Menjadi
tugas penting bagi kita
semua untuk memberi ruh,
terutama
kepada
para
pemimpin bangsa kita,” kata
Bamsoet.
• Ia menilai banyak pihak masih
bekerja dengan mengedepankan ego
sektoral dan tidak mengisi ruang
kosong.
Sehinggga
rasa
kekeluargaan berkurang, terjadi
pertarungan politik tanpa adab serta
saling menyerang.
• “Kebudayaan
Indonesia
sangat
beragam. Seharusnya, kita bisa
bersikap
saling
menghormati,
menghargai, toleransi dan bersamasama dalam membangun bangsa dan
negara. Tapi, faktanya kita terus
konflik, ego sektoral diutamakan,
korupsi
merajalela
serta
memarginalisasi pihak yang kalah,”
Bamsoet menjelaskan.
Kebudayaan
Judul:
Marak Hoaks, Ketua DPR: Penting
Terapkan Kebudayaan Sesuai Nilai
Pancasila!
Bayu Septianto, Jurnalis · Kamis 12 April 2018 02:01 WIB
Tastia Ulinnuha
17184206001
JAKARTA - Ketua DPR RI
Bambang Soesatyo (Bamsoet)
menilai,
kebudayaan
seharusnya
memberikan
inspirasi
kreatif
bagi
pemerintah sehingga produkproduk
politik,
hukum,
ekonomi, sosial dan lainnya
diproduksi sesuai nilai-nilai
budaya Pancasila. Apalagi
saat ini informasi hoaks
beredar marak di masyarakat.
Bamsoet mengingatkan, saat
ini bangsa Indonesia sedang
mengalami revolusi informasi
yang luar biasa. Masyarakat
Indonesia tengah diserang
oleh teknologi atau proxy war,
di mana yang diserang adalah
alam pikir serta perilaku
masyarakat.
• “Informasi hoax banyak beredar
untuk mengadu domba antar
masyarakat
kita
sendiri.
Karenanya, sangat penting bagi
kita untuk mengusung serta
mengimplementasikan
kebudayaan peradaban bangsa
yang sesuai nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara,”
papar Bamsoet saat menerima
Lembaga Seni, Budaya dan
Olahraga
(LSPO)
Muhammadiyah di ruang kerja
pimpinan DPR RI, Jakarta,
Rabu 11 April 2018
• Kebudayaan menurutnya saat
ini masih diidentikan dengan
pertunjukan seni atau hiburan
semata
karena
dianggap
sebelah mata oleh banyak
kalangan.
“Kebudayaan
harusnya diposisikan sebagai
sistem nilai yang mendasari
penyusunan kebijakan bangsa
dan negara. Dan kebijakan itu
harus
mempertimbangkan
karakter masyarakat Indonesia
agar lebih berbudaya dan
beradab di tengah maraknya
radikalisme serta terorisme,”
ujarnya.
• Politikus
Golkar
itu
menuturkan,
kebudayaan
harus mempunyai ideologi
dan diatur dalam kebijakan.
“Bisa dikatakan saat ini
bangsa kita masih 'kering'
mengusung kebudayaan dan
peradaban yang sesuai nilainilai Pancasila. Menjadi
tugas penting bagi kita
semua untuk memberi ruh,
terutama
kepada
para
pemimpin bangsa kita,” kata
Bamsoet.
• Ia menilai banyak pihak masih
bekerja dengan mengedepankan ego
sektoral dan tidak mengisi ruang
kosong.
Sehinggga
rasa
kekeluargaan berkurang, terjadi
pertarungan politik tanpa adab serta
saling menyerang.
• “Kebudayaan
Indonesia
sangat
beragam. Seharusnya, kita bisa
bersikap
saling
menghormati,
menghargai, toleransi dan bersamasama dalam membangun bangsa dan
negara. Tapi, faktanya kita terus
konflik, ego sektoral diutamakan,
korupsi
merajalela
serta
memarginalisasi pihak yang kalah,”
Bamsoet menjelaskan.