Sosiologi dani Sosiologi dani Sosiologi dani

MODERNISASI
A. Modernisasi
Dalam konteks sejarah manusia , tercatat beberapa kali telah terjadi perubahan
sosial yang besar . Dimulai pada abada ke-18, manusia mengalami masa pencerahan
(enlightenment period) setelah demikian lama terkurung dalam belenggu dogma
agama.
Periode ini ditandai dengan mulai diagungkanya rasionalitas yang kemudian
melahirkan revolusi industri di inggris . Pada abad ke-20, terjadi revolusi
kemerdekaan di berbagai belahan dunia setelah sekian lama mereka hidup di bawah
payung kolonialisme . Periode ini ditandai dengan munculnya negara-negara baru
bekas jajahan .
Perubahan-perubahan tersebut berhasil membentuk kembali sejarah peradaban dan
kebudayaan manusia yang tentunya relatif lebih maju . Sejarah perubahan manusia
menuju masyarakat yang lebih maju inilah disebut modernisasi . Pada bagian ini apa
yang di maksud dengan
modernisasi akan dibahas lebih lanjut .

1. Pengertian Modernisasi
Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin
modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus
menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju

masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula
berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi,
modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang
memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang
dimiliki masyarakat modern.
Pengertian modernisasi menurut pendapat para ahli:
1. Widjojo Nitisastro modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan
bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial,
kearah pola-pola ekonomis dan politis.
2. Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang
terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social
planning. (dalam buku sosiologi:suatu pengantar, dalam buku ajar individu dan
masyarakat).

1.
2.
3.
4.
5.


Berikut ini sejumlah sosiolog mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
modernisasi.
Astrid S. Susanto modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan
kesempatan kearah perubahan demi kemajuan.
B.J.W. Schoorl modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua
kegiatan, bidang kehidupan dan aspek kegiatan.
Koentjaraningrat modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan
konstelasi dunia sekarang.
Wilbert E. Moore modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama,
dari yang tradisional kearah pola-pola negara barat yang telah stabil.
Ogburn dan Nimkoff, modernisasi adalah suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat
agar dapat memproyeksikan diri ke masa depan yang nyata dan bukan pada anganangan semu

2. Ciri Manusia Modern
Ciri Manusia ModernModernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki
individuyang mempunyai sikap modern. Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri
manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut :
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru danterbuka untuk perubahan.
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opinimengenai lingkungannya
sendiri atau kejadian yang terjadi jauhdiluar lingkungannya serta dapat bersikap

demokratis.
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depandari pada ke masa
lalu.
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5. Percaya diri.
6. Perhitungan.
7. Menghargai harkat hidup manusia lain.
8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9. Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterimaseseorang haruslah
sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

3. Syarat-Syarat Modernisasi
Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut
Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat
dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
2. Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
3. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).

4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama
media massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak
mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sikap Mental Manusia Modern
1. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses
Modernisasi. Karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat
menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi.
2. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain rajin,
tepat waktu, dan berani mengambil resiko.

5. Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan
manusia berikut ini.
1) Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh
masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.
2) Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas dari
penjajahan, munculnya Negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya Negara-negara

demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi
manusia.
3) Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan
barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk
memproduksi barang.
4) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam
masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan
kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas)

Contoh Modernisasi
Karena berkembangnya zaman yang semakin modern dengan penemuan-penemuan
dari segikomunikasi dan transportasi

1. Perubahan Becak yang semakin modern dari jaman dahulu hingga sekarang .
Becak merupakan sebuah kendaraan yang begitu sederhana dibandingkandengan
mobil. Pada zaman dahulu Becak itu terbuat dari kayu dan ditarik olehmanusia.
Manusia itu sebagai mesin penggerak becak tersebut dan itu pertamakali di China.

Perubahan Cara berjualan


GLOBALISASI
B. GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomis budaya
masyarakat
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena
tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan

istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Pengertian Menurut Para Ahli
1. Cohen dan KennedyGlobalisasi adalah seperangkat transformasi yang saling
memperkuat dunia, meliputi hal-hal sebagai berikut .
 Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.Hal ini diakibatkan oleh perkembangan
komunikasi global serta pergerakan massa(turisme).
 Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan ,pembagian pekerjaan yang

baru secara internasional,peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan
didominasi organisasi semacam WTO.
 Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media masa.
 Meningkatnya masalah bersama,di bidang ekonomi (penggannguran dan utang),
lingkungan (perubahan iklim global) serta masalah lainnya (AIDS,terorisme dan
perdagangan obat terlarang internasional).
2. Peter DruckerGlobalisasi sebagai “zaman transformasi sosial”.
3. Martin AlbowGlobalisasi sebagai keseluruhan proses dimanapenduduk dunia
terinkorporasi kedalammasyarakat dunia yang global.
4. Rosabeth Moss KanterGlobalisasi sebagai pusat perbelanjaan global
5. WisemanGlobalisasi adalah kata yang paling rumit yangada pada akhir abad 20

karena kata ini memilikiberagam arti dan dapat dipakai dalam berbagai hal.

Proses Terjadinya Globalisasi
1. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan
antarnegeri.Sekitar tahun 1000 dan 1500 M,para pedagang dari Cina dan India mulai
menelusuri daerah lain, baik melalui jalan darat (Jalan Sutra) maupun melintasi laut
untuk berdagang.
2. Fase selanjutnya akan ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia
dan Afrika.Selain membentuk jaringan dagang,kaum pedagang juga menyebarkan
nilai-nilai agamanya,nama-nama,abjad,arsitektur,nilai sosial, dan budaya Arab ke
seluruh dunia.
3. Fase selanjutnya ditandai perkembangan kolonialisasi di dunia oleh bangsa- bangsa
Eropa (Spanyol,Portugis,Inggris,Belanda) yang membawa pengaruh besarterhadap
difusi kebudayaan di dunia.hal ini didukung pula oleh terjadinya Revolusi Industri
yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dan berkembangannya teknologi baru.
4. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan terhadap bahan baku serta pasar,juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia.
5. Sehubungan berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya komunisme dunia,kapitalisme
mendapat momentum baik untuk muncul sebagai jalan terbaik dalam mewujudkan
kesejahteraan dunia.Implikasinya, Negara-negara di dunia mulai menyediakan diri

sebagai pasar bebas.Hal ini ditambah pula dengan perkembangan teknologi dan
transportasi.Alhasil,sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

Contoh Globalisasi
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala globalisasi tenaga keja

C. GEJALA MODERNISASI DAN GLOBALISASI
DI INDONESIA
Pada saat ini , di Indonesia , masyarakat telah mengalami modernisasi dan telah
merasakan adanya globalisasi . Alat-alat modern telah banyak digunakan di
Indonesia . Selain itu, umumnya , cepat dan mudah . Hal itu menunjukan Indonesia
merupakan salah satu negara yang juga mengalami gejala modernisasi dan
globalisasi . Sebenarnya bidang apa saja yang mengalami gejala modernisasi dan
globalisasi tersebut ? Berikut ini penjelasannya lebih lanjut .

Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini
terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi
kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.


1.

2.

3.

4.

5.

Contohnya :
Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan bagi
penggunanya. Setelah itu berkembang pula faksimili, handphon , internet, dan lain –
lain .
Penemuan alat transportasi dari yang paling ringan, seperti sepeda dan andong
sampai dengan penemuan alat-alat transportasi lainnya yang dapat digunakan baik di
darat , laut maupun udara . Penemuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena
dapat menghemat waktu , tenaga , dan biaya .
Penemuan peralatan kantor, seperti mesin ketik sampai dengan komputer yang dapat
membantu menyimpan dan mengolah data .Penemuan ini selanjutnya berkembang

pada penemuan yang lebih canggih, yaitu internet .
Penggunaan laptop dan tablet sebagai pengganti komputer PC untuk bekerja atau
belajar. Komputer jinjing yang praktis dan fleksibel ini makin memudahkan orang
untuk menyelesaikan pekerjaannya dimanapun ia berada.
Internet yang dapat memperkuat ikatan dengan konsumen. Seperti kegiatan salah satu
toko buku Online, Amazon.com yang menciptakan sense of community dengan
melibatkan wawancara dengan penulis, dan reviewer secara live dan memberitahu
konsumen tentang buku-buku terbaru.

Bidang Ekonomi

1.
2.
3.

1.
2.
3.

Tujuan dari modernisasi dibidang ekonomi yang dilakukan diberbagai negara didunia,
khususnya di indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk itu , perlu dikembangkan sistem ekoonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat . Dengan
demikian , terjaminnya kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja . upayaupaya agar kehidupan ekonomi dapat mendukung modernisasi antara lain sebagai
berikut .
Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem
monopoli .
Memberdayakan pengusaha kecil , menengah , dan kopersai agar lebih efesien dalam
berusaha dengan suasana yang kondusif ( aman dan mendukung).
Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan
anatara koperasi swasta dan BUMN ,serta antara pengusaha besar, menengah, dan
kecil dalam rangka memperkuat struktur perekonomian nasional .
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalammodernisasi ekonomi adalah sebagai berikut.
Meningkatnya taraf hidup, seperti peningkatan pendapatan perkapita , penyediaan
lapangan pekerjaan, dan peningkatan pendidikan.
Terlepas dari ketergantungan terhadap oranglain. Dengan demikian, kita harus dapat
menigkatkan SDM yang akan dapat mengolah SDA yang dibutuhkan manusia.
Peningkatan produksi barang-barang industri dan jasa secara terus menerus sehingga
pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan .

Bidang Politik
1. Di Indonesia, modernisasi politik mengalami perkembangan pasang surut.
Perkembangan itu dimulai dengan bentuk Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin,
dan Demokrasi Pancasila.
2. Keberhasilan pembangunan politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik
dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi Pancasila, memantapkan perkembangan
organisasi sosial kesadaran berpolitik rakyat. Namun, pendidikan politik pun harus
lebih ditingkatkan agar rakyat makin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga
Negara.

Bidang Agama
1. Masyarakat Indonesia sering dikatakan sebagai masyarakat yang religius karena
warga masyarakatnya hidup dengan berpedoman pada kaidah-kaidah agama yang
dijamin dan dikuatkan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2 (Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
beribadat menurut agama dan kepercayaannya).

2. Sebagai masyarakat yang religius, modernisasi dalam kehidupan beragama sangat
perlu. Modernisasi itu mencakup modernisasi secara fisik dan non-fisik, BACK
sehingga akan terdapat keseimbangan dalam membangun kehidupan di dunia dan di
akhirat .

D. DAMPAK MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI
INDONESIA
Modernisasi sebetulnya identik dengan pembangunan yang memiliki tujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang maju atau modern sesuai dengan situasi dan kondisi
zaman. Namun bila kita melihat relitas sosial yang terdapat dimasyarakat banyak kita
permasalahan-permasalahan sebagai akibat dan konsekuensi dari pembangunan itu
sendiri. Sebenarnya pembangunan itu harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Akan tetapi dengan perencanaan yang kurang matang , pembangunan
tersebut tidak berjalan dengan baik. Hal itu juga disebabkanoleh masyarakat kita yang
kurang siap dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh
pembangunan tersebut.
Proses pembangunan membutuhkan keseimbangan antara tehknologi dan kondisi
alam, sosial, dan kebutuhan masyarakat. Bila hal tersebut tidak bisa dijalankan dengan
baik akan menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Tehknologi modern juga
menimbulkan efek samping yang bertentangan dengan kemajuan. Karena
menghilangkan nilai-nilai lama dan menggantinya dengan nilai-nilai yang baru.

Urbanisasi
Modernisasi dan globalisasi melahirkan industri yang maju hampir ke seluruh
aspek kehidupan manusia. Sekarang ini masyarakat Indonesia. Kebudayaan
berurbanisasi karena dari segi ekonomi pekerjaan susah dicari oleh masyarakat desa
maka itu masyarakat desa kebanyakan pindah ke kota. Dari segi sosial masyarakat
yang mempunyai penghasilan yang cukup pasti memilih pindah ke kota supaya bisa
mendapat pendidikan/pekerjaan yang mapan. Selain itu dari segi pendidikan juga
mulai maju di kota, maka dari itu masyarakat desa lebih memilih hidup di kota karena
pendidikan di kota lebih maju dan baik.
Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi adalah adnaya daya tertentu di kota
seperti :
1. Daya tarik ekonomi . Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah
mendapatkan pekerjaan . Hal ini menjadi suatu keharusan untuk mengubah nasib .
2. Daya tarik social . Kebanyakan orang pergi ke kota untuk mengubah status social
melalui berbagai cara , seperti pendidikan atau perkerjaan . Misalnya , orang yang

tadinya berprofesi sebagai petani pindah ke kota menjadi pegawai negeri atau
karyawan swasta .
3. Daya tarik pendidikan . Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan . Bagi orang
desa yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi , mereka akan
berupaya
4. menyekolahkan di kota dengan harapan setekah berhasil menempuh pendidikan
yang lebih tinggi , ia mendapat pekerjaan yang sesuai di kota dan secara otomatis ia
dapat menaikkan status social keluarganya .
5. Daya tarik budaya . Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan .
Selain itu , kehidupan kota sering pula ditafsirkan sebagai kehidupan yang serba
modern sehingga berpengaruh pada perubahan pola tingkah laku perubahan
masyarakat . Kehidupan di desa dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Untuk itu,
orang desa berupaya untuk dapat mengikuti pola perilaku orang kota , antara lain
dengan pindha ke kota . Bagi mereka, pulang dari perantauan dengan berbagai
keberhasilan seolah-olah tidak modern jika tidak mengikuti pola kehidupan kota yang
penuh glamor .

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dengan adanya urbanisasi , penduduk kota semakin bertambah. Dengan begitu,
timbullah permasalahan baru baik di kota maupun di desa , antara lain sebagai berikut.
Semakin berkurangnya penduduk desa.
Banyak sawah yang terbengkalai
Hasil panen menurun
Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun
Muncul pengangguran di kota
Kriminalitas dan perilaku menyimpang lainnya meningkat di kota .

Kesengjangan Sosial Ekonomi
Secara entimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang , tidak simetris , atau
berbeda . Kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan sebagai tingkat pertumbuhan
sosial ekonomi yang tidak sama yang terjadi pada masyarakat yang melaksakanan
pembangunan atau modernisasi . Hal ini terjadi karena kurang adanya kesempatan
untuk memperoleh sumber pendapatan , kesempatan kerja,pembangunan . Semakin
besar perbedaan untuk mendapatkan kesempatan –kesempatan tersebut , semakin
besar pula tingkat kesengjangan social ekonomi yang terjadi di masyarakat .
Sebaliknya, semakin kecil perbedaan kesempatan-kesempatan tersebut , semakin
kecil pula tingkat kesenjangan social ekonomi yang terjadi .
Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut .
1. Menurunnya pendapaan per kapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang
relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.

2. Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan
kekurangsiapan SDM.
3. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang
menyukai persaingan dan kurang usaha.
4.

Pencemaran Lingkungan
Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan
perbaikan lingkungan alamnya . Alam sebagai tempat hidup manusia dan mahluk
hidup yang lain seperti flora dan fauna tidak boleh di korbankan hanya karena
kebutuhan jangka pendek . Manusia dan lingkungan hidupnya merupakan satu
kesatuan ekosistem .
Modernisasi pertanian sering mengakibatkan kerusakan lingkungan alam di
pedesaan apabila tidak di lakukan secara selektif dan rasional . Penggunaan pupuk
kimia dan obat pembasmi hama secara terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan
struktur tanah dan menimbulkan imunitas( kekebalan) pada hama itu sendiri sehingga
muncul jenis hama yang tahan terhadap obat pembasmi (pestisida ) .Sementara itu ,
kerusakan hutan serung diskibatkan oleh pencurian kayu dan penebangan tanpa
penanaman kembali yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor .
Kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang kurang ramah terhadap lingkungan
memiliki andil yang besar dalam polusi udara di lingkungan perkotaan . Selain itu ,
limbah pabrik yang tidak menghiraukan pentingnya AMDAL dapat mencemari
sungai dan udara . Pengurasan air tanah yang tidak terkendali juga dapat
mengakibatkan tanah didaerah perkotaan menjadi turun, sehingga akan terjadi
bencana sampingan seperti banjir pada waktu musin hujan dan kekeringan pada
musim kemarau .

Kriminalitas

1.
2.
3.
4.

Salah satu dampak modernisasi dan pembangunan adalah meningkatnya kriminalitas
atau tindak kejahatan , baik secara kualitas maupun kuantitas . Pembangunan atau
modernisasi yang dilakukan Negara sedang berkembang , seperti Indonesia ini
seringkali memunculkan masalah-masalah social seperti berikut .
Menipisnya rasa kekeluargaan.
Meningkatnya sikap individualistas.
Meningkatnya tingkat persaingan .
Meningkatnya pola hidup konsumtif.
Globalisasi juga menghadirkan kesempatan untuk melakukan kejahatan lintas
wilayah yang diperkirakan mencapai 500 milliar dollar per tahun. Kegiatan kejahatan

internasional mencakup perdagangan manusia, pemalsuan komputer, perdagangan
senjata secara illegal, penyelundupan, pembajakan hak cipta, dan perdagangan obatobatan.

Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa

1.
2.

3.

4.

Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat
antarnegara
tertentu berdampak pada eksistensi jati diri bangsa itu sendiri .
Contohnya sebagai berikut .
Berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh seluruh
warga dunia dengan mudah tanpa dapat dikontrol oleh negaranya .
Di bidang ekonomi , masuknya perusahaan-perusahaan multinasional telah
mematikan perusahaan dan usaha-usaha masyarakat . Bagaimana tidak, dibandingksn
jika di bandingksn dengan produk perusahaan multinasional dengan harga jual
murah , kemasan yang bagus , dengan perusahaan-perusahaan nasional , akibatnya
banyak perusahaan –perusahaan nasional yang gulung tikar dan tingkat pengagguran
yang meningkat .
Timbulnya kekhawatiran bahwa bentuk-bentuk budaya asing yang masuk ke
Indonesia dapat berujung pada marjinalisasi(penyingkiran) budaya local , misalnya
saja di bidang kesenian , masuknya pengaruh music mancanegara telah menyebabkan
para pemuda dan dan remaja Indonesia meninggalkan kesenian asli Indonesia.
Adanya gaya hidup yang kebarat-baratan masyarakat yang menyebabkan hilangnya
nilai –nilai moral yang selama berates-ratus tahun telah dipupuk masyarakat Indonesia
. Hal ini menyebabkan gejala lunturnya eksistensi jati diri bangsa .

E. TANTANGAN MASA DEPAN BANGSA
Indonesia merupakan negara yang tidak dapat berdiri sendiri. Dalam arti Indonesia
membutuhkan kerja sama dengan negara lain Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam
yang dikenal sebagai negara agraris. Kondisi Indonesia saat ini dari segi negatif terjadi
kelaparan, peperangan, kesenjangan sosial, dan perusakan lingkungan yang menjadi
permasalahan mendasar, itu dampak dari globalisasi. Adapun dampak positif
globalisasi yaitu masyarakat semakin menyadari kebudayaan lokalnya, dapat
menghasilkan penemuan-penemuan baru. Indonesia perlahan-lahan mengalami
kemajuan. Karena kerjasama dengan negara lain terutama negara berkembang.
Globalisasi tantangan besar bagi setiap bangsa. Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin
tergilas oleh arus globalisasi yang melunturkan identitas diri. Namun sisi lain, tidak

1.

2.

3.

4.
5.

mungkin baginya untuk menutupi diri ditengah ketergantungan dengan negara lain.
Secara umum, berbagai reaksi terhadap globalisasi dan modernisasi secara berikut .
Robertson mencatat bahwa sebenarnya apa yang kita pilih dari hal-hal yang bersifat
global hanyalah apa-apa yang menyenangkan kita dan kemudian mengubahnya
sehingga hal tersebut beradaptasi dan sesuai dengan budaya dan kebutuhan lokal.
Kita dapat mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan penemuan baru dari
hasil penggabungan itu misalnya, beberapa musik dunia mencampurkan beat tarian
Barat dengan gaya tradisional dari Afrika Utara dan Asia.
Komunikasi global berarti bahwa sekarang sulit bagi orang untuk tidak memikirkan
dengan sungguh-sungguh kejadian- kejadian di dunia, semacam itu turut bertangung
jawab terhadap peningkatan gerakan anti globalisasi terutama di kalangan anak muda.
Pengetahuan kita tentang hal-hal global dapat meninggikan kesadaran dan kesetiaan
kita terhadap hal-hal lokal.
beberapa kelompok religius dan etnik berusaha mencegah terjadinya globalisasi.

Sementara itu , berkaitan dengan pendapat beberapa kalangan tentang globalisasi
sebagai sebuah bentuk penjajahan budaya, para transformasionalis memberikan kritik
mereka dengan tiga pandangan berikut
1. Mereka (kalangan yang mengkritik globalisasi) membuat kesalahan dengan
menganggap bahwa aliran budaya hanya satu dan berasala dari satu arah,dari dunia
Barat menuju negara-negara berkembang . Fokus seperti ini tidak melihat bahwa
kebudayaan Barat pun sebenarnya di perkaya dengan adanya masukan dari budaya
dan agama dari negara lain .
2. Seolah-olah ada anggapan bahwa masyarakat di negara berkembang adalah konsumen
yang bodoh . Pada kenyataanya , keterlibatan mereka dalam budaya lobal
menyebabkan mereka memiliki pilihan yang lebih beragam .
3. Pendapat tersebut merendaahkan kekuatan budaya local . Sebagaimana pengamatan
Cosen dan Kennedy “ Pada waktu-waktu tertentu , orang-orang di Lagos atau Kuala
Lumpur minum Coke , memakai jins Levi’s 5o1 dan mendengarkan lagu-lagu
Madonna . Namun hal itu tidak berarti mereka meninggalkan tradisi, keluarga, ajaran
agama atau identitas nasional mereka , bahkan ketika mereka mampu melakukannya ,
namun kebanyakan tidak” .

Dari paparan diatas , jelas bahwa globalisasi merupakan tantangan besar bagi
setiap bangsa . Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi
yang akan melunturkan identitas jati dirinya . Namun di sisi lain, tidak mungkin
baginya untuk menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain .
Yang di butuhkan sekarang adalah bagaimana negara menjalin kerjasama dengan
negara-negara lain terutama sesama negara berkembang , untuk mengendalikan arus
globalisasi . Contohnya sebagai berikut .

1. Di bidang ekonomi misalnya , kerja sama negara-negara ini harus dapat
memperjuangkan tatanan ekonomi yang lebih baik , antara lain dapat menjamin
peningkatatan kesejahteraan masyarakat negara berkembang .
2. Di bidang budaya harus ada upaya untuk mendorong berkembangnya potensi-potensi
budaya masyarakat . Pemerintah seharusnya memberi perhatian yang sama kepada
pengembangan kebudayaan daerah dan bukan hanya memfokuskan diri pada sisi
pertumbuhan ekonomi .

Dampak Modernisasi dan Globalisasi
Modernisasi dan globalisasi memiliki dampak atau akibat bagi manusia dan
lingkungannya, dampak yang baik (positif) ataupun buruk (negatif).
1. Dampak Positif
Dampak positif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Memudahkan untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus dengan harga yang
paling murah.
b. Tersedianya lapangan pekerjaan bagi tenaga profesional.
c. Perkembangan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
d. Komunikasi tanpa dibatasi jarak dan waktu sehingga dapat memperlancar
perdagangan internasional.
e. Terbukanya peluang bisnis dan kemudahan di bidang pendidikan, politik,
pertahanan dan keamanan.
f. Pembangunan yang lebih terencana dan berorientasi pada kebutuhan hidup warga
dunia.
g. Penanaman modal asing memicu pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
h. Terjadinya migrasi yang tinggi dalam suatu negara maupun dari negara yang satu ke
negara yang lain.
i. Bercampurnya berbagai kebudayaan dari berbagai daerah dan negara.
Contoh :
Perkembangan teknologi
2. Dampak Negatif
Dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Bergesernya nilai-nilai dan sikap seseorang karena pengaruh negatif dari teknologi
komputerisasi, media massa, dan alat komunikasi.
b. Tumbuhnya mental frustasi, minder, stres dan tertekan karena tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

c. Posisi tawar yang selalu kalah bagi negara berkembang yang dikalahkan oleh
negara maju membuat negara berkembang semakin terpuruk dan tidak dapat
berkompetisi dengan negara maju.
d. Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi menyebabkan bergesernya nilai-nilai
kemanusiaan, keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabatan.
e. Hilangnya budaya asli daerah tertentu akibat tidak dipatenkan.
f. Makin merajalelalnya kaum kapitalis atau pemilik modal yang dengan leluasa
menanamkan modalnya di segala penjuru dunia.
g. Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk merusak dunia menjadi ketakutan
semua pihak.
Contoh :
Budaya kebarat-baratan

JATI DIRI BANGSA
Jati Diri Bangsa Indonesia yang Sesungguhnya
Menurut Robert (2002:04) jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya
tercermin pada perilaku masyarakat Indonesia pada umumnya yang sesuai
dengan nilai yang terkandung dalam pancasila. Perilaku yang sesuai dengan nilai
dalam pancasila dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang sesungguhnya
yaitu:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa


Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada
Tuhan Yang Maha Esa.



Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.



Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.



Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa



Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.



Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.



Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing



Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.



Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.



Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.



Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.



Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.



Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.



Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.



Berani membela kebenaran dan keadilan.



Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.



Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia


Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.



Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.



Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.



Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.



Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.



Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.



Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan


Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.



Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.



Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.



Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.



Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.



Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.



Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.



Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.



Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.



Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.



Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.



Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.



Menghormati hak orang lain.



Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.



Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain



Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.



Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.



Suka bekerja keras.



Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.



Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

Itulah ciri khusus bangsa Indonesia sebagai Identitas nasional yang
seharusnya dimiliki, dikembangkan, dan menjadi kepribadian masyarakat
Indonesia, agar cita-cita luhur bangsa Indonesia ini yaitu menjadi bangsa yang
adil, makmur, dan sejahtera dapat terwujut.
E.

Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Jati Diri Bangsa Indonesia
Menurut Widianto (2009:82) Berbagai problem mengusik kehidupan
berbangsa dan bernegara yang kita hadapi pada saat ini. Salah satunya yaitu
adanya isu bahwa semakin banyak kebudayaan bangsa asing yang masuk di
Indonesia.
Dewasa ini kita dihadapkan kepada tiga masalah yang saling berkaitan,
yaitu
1. Suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa,
dengan latar belakang sosio-budaya yang beraneka ragam. Kemajemukan
tersebut tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu diperlukan

sikap yang mampu mengatasi ikatan-ikatan primordial, yaitu kesukuan dan
kedaerahan.
2. Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat. perubahan itu
nampak terjadinya pergeseran sistem nilai budaya. Pembangunan telah
menimbulkan mobilitas sosial, yang diikuti oleh hubungan antar aksi yang
bergeser dalam kelompok-kelompok masyarakat. Sementara itu terjadi pula
penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dapat dipahami
apabila pergeseran nilai-nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan kita
sebagai bangsa.
3. Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi, yang
membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antar suku maupun
dengan kebudayaan dari luar. Khusus dengan terjadinya kontak budaya dengan
kebudayaan asing itu bukan hanya intensitasnya menjadi lebih besar, tetapi juga
penyebarannya berlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah
perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak
terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendari
sebagai bangsa.
Menurut Moestopo (1983:23) Budaya asing yang masuk ke Indonesia
tersebut tidak menutup kemungkinan membawa dampak positif maupun negatif
bagi bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut diantaranya yaitu:
a. Pengaruh Positif


Memberi inspirasi bagi kita agar tidak tertinggal informasi tentang
kecanggihan teknologi.



Menggunakan sebagai motivasi untuk hidup yang lebih baik dan maju.



Memberi semangat bagi kita untuk memperkenalkan dengan Negara asing
bahwa kebudayaan Indonesia yang beragam mampu bersaing dengan
kebudayaan mereka.

b.

Pengaruh Negatif


Etika atau cara berperilaku akan merubah seorang individu perilaku yang
lama ke perilaku baru. Pada awalnya individu etika yang lama sudah tidak
sesuai dengan peilaku yang ada sehingga ia cenderung merubah etikanya
untuk menyesuaikan dengan yang baru. Padahal etika yang baru belum
tentu sesuai dengan norma yang berlaku pada kehidupannya.



Cara berpakaian oleh para remaja yang terkena dampak ini akan
menyesuaikan cara berpakaiannya dengan kebudayaan yang ia pelajari.
Pada awalnya individu merasa tertarik untuk mencoba berpakaian yang
berbeda untuk mengikuti tren yang sedang marak namun lambat laun
akan merubah gaya berpakaian untuk seterusnya.

F.



Adanya teknologi yang canggih menyebabkan hidup seesorang cenderung
ke arah hedonisme dan arogan.



Adanya teknologi yang dirasa lebih berguna sehingga mengesampingkan
tenaga manusia. Padahal sebelum mengenal teknologi, masyarakat
Indonesia menghargai jasa manusia.

Kondisi Jati Diri Bangsa Indonesia Saat Ini
Menurut Habib (2011:01) kondisi jati diri bangsa Indonesia saat ini dapat
kita kaji dan kita identifikasi dengan melihat prilaku dan kepribadian masyarakat
Indonesia pada umumnya yang tercermin pada tingkah laku masyarakat
Indonesia sehari-hari. Perilaku masyarakat Indonesia pada umumnya saat ini
yaitu:
Banyaknya generasi muda yang saat ini telah berprilaku tidak sesuai
dengan butir-butir pancasila. Sebagai contoh yaitu sekarang ini banyak generasi
muda yang tidak bertaqwa kepada Tuhan YME. Kita lihat saja, sekarang ini
banyak pemuda-pemudi muslim yang tidak memegang teguh agamanya sesuai
syariah Islam. Contohnya banyak pemuda-pemudi yang sekarang ini menjalin
cinta kasih dengan pasangan yang bukan muhrimnya, dan tidak jarang hal
tersebut sampai kepada prilaku yang sangat memalukan yaitu berhubungan sek
bebas dengan pasangan yang bukan muhrimnya. Tanpa disadari sekarang ini
moral para pemuda bangsa indonesia juga dijajah melalui beredarnya vidio-vidio
porno diinternet yang dapat diakses dengan mudah sehingga banyak diantara
pemuda Indonesia yang melihat dan bahkan menirukan aksi dari video porno
tersebut. Selain itu,model-model pakaian para generasi muda saat ini
kebanyakan telah meniru bangsa barat yang dikenal modis dan trend masa kini.
Mereka lebih bangga mengenakan pakaian-pakaian tersebut dari pada pakaian
asli budaya Indonesia. Padahal belum tentu model pakaian itu cocok dikenakan
di indonesia. Model pakaian tersebut nampak jelas terutama pada model pakaian
cewek yang terlalu terbuka sehingga menimbulkan gairah lawan jenisnya dan
mengakibatkan sekarang ini tidak jarang kita temui kasus pemerkosaan di
Indonesia ini. Selain masalah penampilan, sekarang ini masalah akhlak pemuda
di negara Indonesia juga kian memburuk. Faktanya generasi muda saat ini
banyak yang melampiaskan masalah-masalah yang sedang meraka hadapi
seperti: ketika putus dengan pacar, bertengkar dengan orang tua, merasa
terasing dengan lingkungan teman, dan ketika pusing dengan beban-beban
tugas sekolah yang mereka anggap berat. Mereka mengatasi masalah-masalah
tersebut cenderung dengan jalan pintas. Seperti minum miunuman keras,
menggunakn narkoba, pergi ke tempat-tempat hiburan malam dan bahkan
sampai ada yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Sungguh ini
merupakan kerusakan moral dari jati diri bangsa yang begitu fatal. Selain moral
dan gaya hidup, ketaqwaan generasi muda bangsa indonesia yang
mencermainkan sila pertama juga luntur seperti contoh nyatanya banyak
generasi muda muslim indonesia yang tidak bisa membaca Al-qu’an. Hal itu

terjadi karena lemahnya sistem pendidikan agama di negara ini. Padahal
sebenarnya jika generasi muda mempunyai ketaqwaan yang tinggi pasti tidak
akan ada tindakaan –tindakan yang melanggar hukum seperi korupsi, kolusi,
pelecehan seksual, dan tindakan menyimpang lain, karena mereka menganggap
dirinya selalu di awasi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga mereka takut dosa
dan akan selalu berbuat baik.
Disamping fakta-fakta tentang sila pertama di atas, di paragraf saya akan
mengemukakan fakta tentang keadaan jati diri bangsa Indonesia saat ini yang
berhubungan dengan sila kedua sebagai jati diri bangsa indonesia. Sekarang ini
banyak diantara pemuda indonesia yang tidak memanusiakan manusia lain
sebagai mana mestinya. Maksutnya yaitu mereka tidak menganggap manusia
berhakekat sebagai manusia yang mempunyai hak dan kewajiban yang harus
dihargai seperti dirinya. Segai contoh yaitu sekarang ini banyak kasus-kasus
perkelahian antar pelajar yang disertai daengan penyiksaan salah satu pihak
yang kalah. Mereka menjadikan pihak yang kalah itu sebagai bulan-bulanan dan
dianggap sebagai boneka yang dapat dimain-mainkan dan mereka siksa. Kasus
lain yaitu adanya playboy dikalangan remaja Indonesia. Mereka menganggap
wanita sebagai mainan yang dapat di pergunakan sesuka hati untuk
memuaskan nafsu birahinya dan apabila telah bosan meraka buang sesuka hati
tanpa menghargai wanita sebagai manusia yang punya hati dan persaan. Dalam
fakta lain yang terjadi dan lebih parah yaitu adanya pemerkosaan yang
dilakuakan oleh para remaja Indonesia. Mereka memperlakukan orang yang ia
perkosa seperti mainan pemuas nafsu birahi tanpa mereka anggap sebagai
manusia yang mempunyai hak, dan perasaan sama seperti dirinya.
Lalu fakta-fakta lain yang terjadi dan mencerminkan terjadinya krisis jati
diri pada generasi muda sesuai sila ke-3 yaitu seperti memudarnya rasa
persatuan dan kesatuan yang terjadi pada generasi penerus bangsa Indonesia
saat ini. Hal tersebut dapat kita lihat dari kasus-kasus bentrok antar pelajar atau
mahasiswa, bentrok antar seporter sepakbola, bentrok antar genk, dan lain
sebagainya. Dari kasus diatas dapat kita ketahui bahwa rasa persatuan kita
sebagai warga negara indonesia sudah mulai luntur dan mudah dipengaruhi atau
diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Keadaan seperti
inilah yang menjadi bibit-bibit terjadinya konflik yang lebih besar seperti konflik
antar agama, ras, maupun suku. Selain itu fenomena-fenomena yang terjadi
yang mencerminkan tidak tertanamkannya rasa persatuan indonesia yaitu
terjadinya perpecahan disetiap kelompok sosial. Sebagai contoh dalam kelas
sosiologi terdapat sub-sub kelompok kecil yang biasanya terjadi konflik antar
kelompok tersebut. Kelompok tersebut biasanya terbentuk karena adanya
perasaan sederajat (dalam hal ekonomi), kesukaan/hobi yang sama, pandangan
hidup yang sama, bahkan juga bisa karena musuh yang sama. Hal inilah yang
sekarang ini mewabah pada generasi penerus bangsa yang cenderung
membentuk perpecahan.
Selanjutnya fakta ke-4 yaitu mengenai kepemimpinan yang demokratis.
Maksutnya pemimpin di negara kita ini harus bersifat demokratis baik dalam hal
pemilihannya maupun ketika telah membuat keputusan/kebijakan umum yang

terkait dengan masyarakat karena kekuasaan tertinggi di negara kita ini
sebenarnya berada di tangan rakyat, dan para pemimpin hanya sebagai
wakil/pelayan bagi rakyat untuk mengatur dan mengambil kebijakan dalam
negara demi tercapainya kemakmuran bersama. Sekarang ini fenomenafenomena pemimpin yang tidak demokratis sudah banyak terjadi pada generasi
muda saat ini, dan apabila hal itu dibiarka saja berlanjut maka kelak ketika
mereka menjadi pemimpin bangsa ini, mereka akan bertindak seperti apa yang
mereka biasakan sejak dini. Contoh nyata yaitu ketua dalam kelas sosiologi
misalnya. Dia dalam mengambil kebijakan untuk urusan kelas seperti hendak
mengadakan acara pentas seni dan lain sebagainya, dia hanya
mendiskusikan/memilih pengurus dalam acara tersebut secara sepihak. Dia
hanya berdiskusi dan menerima usulan dari teman-teman yang dekat/akrab
dengan dia, sebenarnya untuk formalitas dia telah mengadakan musyawarah
namun usul dari teman-temannya yang kurang dekat dengan dia, pasti tidak
didengar apalagi dilaksanakan. Inilah contoh kecil saja yang biasanya kita
rasakan pada kelompok-kelompok kecil dikalangan remaja Indonesia saat ini.
Selanjutnya mengenai keadilan, banyak fakta-fakta mengenai ketidak
adilan yang di lakukan oleh generasi muda bangsa Inonesia saat ini. Tidak perlu
jauh-jauh, saat ini dapat kita lihat pada kelompok belajar kita saja sebagai
faktanya. Dalam kelompok belajar PPKN misalnya, tugas PPKN membuat
makalah secara kelompok ketidak adilan selalu kita rasakan. Hal tersebut karena
sebenarnya yang mengerjakan tugas kelompok dari 8 anggota kelompok, hanya
3 orang saja dan yang lainnya tinggal nitip nama. Padahal ia menginginkan
mendapatkan nilai yang sama. Sungguh ini adalah contoh kecil yang berada
pada kehidupan para pelajar sehari-hari. Jika hal ini terus berlanjut dapat kia lihat
kelak mereka akan seperti para anggota DPR yang ketika sidang mereka ada
yang tidur, bertelfon, dan bahkan ada yang menonton fideo porno. Padahal
mereka menginginkan upah/gaji yang sama dengan anggota yang melaksanakan
musyawarah dengan baik. Sebenarnya hal ini terjadi pada mulanya dimulai dari
kasus-kasus kecil seperti diatas yang kemuadian berlanjut karena kebiasaan
sampai mereka bekerja pada nantinya.