IPOLEKSOSBUDHANKAM AMERIKA serikat di asia

Pengertian Dasar Negara
Dasar Negara adalah dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan suatu
negara dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan. Dasar negara merupakan falsafah negara yang berkedudukan sebagai sumber dari
segala sumber hukum. Falsafah negara atau dasar negara menjadi sikap hidup, pandangan
hidup bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
A. Dasar Negara Amerika : Konstitusi Amerika Serikat
Dasar Negara atau Hukum Amerika Serikat pada awalnya diambil sebagian besar dari
common law dari sistem hukum Inggris, yang berlaku pada saat Perang Kemerdekaan.
Namun, hukum tertinggi di negara ini adalah Konstitusi Amerika Serikat . "Konstitusi
Amerika Serikat adalah dasar dan hukum tertinggi di Amerika Serikat. Konstitusi ini
selesai dibuat pada 17 September 1787 dan diadopsi melalui Konvensi Konstitusional di
Philadelphia, Pennsylvania, dan kemudian akan diratifikasi melalui konvensi khusus di
tiap negara bagian. Dokumen ini membentuk gabungan federasi dari negara-negara
berdaulat, dan pemerintah federal untuk menjalankan federasi tersebut. Konstitusi ini
menggantikan Articles of Confederation yang lebih kurang jelas dalam pendefinisian
federasi ini. Konstitusi ini mulai berlaku pada tahun 1789 dan menjadi model konstitusi
untuk banyak negara lain. Konstitusi Amerika Serikat ini merupakan konstitusi nasional
tertua yang masih dipergunakan sampai sekarang."
B. Ideologi Amerika Serikat : Liberalisme
Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu dalam

segala bidang. Menurut paham ini titik pusat dalam hidup ini adalah individu. Karena
adanya individu maka masyarakat dapat tesusun dan karena individu pula negara dapat
terbentuk. Oleh karena itu, masyarakat ataupun negara harus selalu menghormati dan
melindungi kebebasan-kemerdekaan individu. Selain individu harus memiliki kebebasankemerdekaan, seperti dalam bidang politik, ekonomi dan agama ciri-ciri ideologi liberal
sebagai berikut :


Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.



Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.



Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar
membuat keputusan untuk diri sendiri.




Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk. Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga
penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai
sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin
dibatasi.



Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian besar individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan
berbahagia, kebahagian sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan
demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi
indivivu berhasil mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya.

C. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat
Sistem pemerintahan Amerika Serikat didasarkan atas konstitusi UUD tahun 1787.
Akan tetapi, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen. Amerika
Serikat merupakan sebuah negara serikat/federal berbentuk republik beribukota di

Washington D.C. yang mempunyai 50 negara bagian. Sedangkan sistem pemerintahan
yang dianut adalah Sistem Pemerintahan Presidensial. Presiden Amerika adalah kepala
negara juga sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Sistem pemerintahan menganut trias politika murni (pemisahan kekuasaan). Sebuah
ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan
kuat yang bebas, mencegah satu orang atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu
banyak. Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh
pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan
yudikatif. Adaya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif
yang biasa disebut dengan “Separation of Power Teory” yang diilhami ajaran Trias
Politika dari Montesquieu yang mengajarkan bahwa kekuasaan dalam sustu negara harus
dipisahkan dalam 3(tiga) kekuasaan yaitu
a. Eksekutif

: kekuasaan yang melaksanakan Undang-Undang

Kekuasaan eksekutif dipengang oleh Presiden yg dipilih oleh rakyat. Presiden
menduduki jabatan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Presiden dan
wapres dipilih melalui pemilihan umum, jadi tidak memberikan pertanggungjawaban


kepada Kongres namun jika presiden dinyatakan melakukan pelanggran berat(high
crimmines and misdemeasnors) & kejahatan yaitu kegiatan melawan negara atau
hukum seperti : membunuh, korupsi besar, penghianatan, dll maka presiden dapat
dipecat/dimakzulkan (impeachment).
b. Legislatif

: kekuasaan yang menyusun/membuat Undang-Undang

Kekuasaan legislatif berada pada parlemen atau disebut Konggres (congress).
Konggres terdiri atas dua kamar, yakni Senat & House of Representatif. Anggota
Senat (perwakilan dari negara bagian) perwakilan tiap tiap negara bagian masingmasing dua orang jadi jumlahnya ada 100 senator. Sedangkan House of Representatif
(Dewan Perwakilan Rakyat) ditentukan berdasarkan jumlah penduduk.
c. Yudikatif

: kekuasaan yang mengawasi pelaksanaan UU dan memberikan sanksi

bagi pelanggar UU. Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme of
Court) yang bebas dan merdeka ,tidak bisa dipengaruhi oleh kekuasaan lainnya.
Hal ini dimaksudkan agar terwujudnya check and balance sehingga tidak ada
kekuasaan yang terlalu dominan. Kekuasaan yudikatif ada di tangan Mahkamah

Agung (Supreme of Court) yang bebas dan merdeka dan tidak dapat dipengaruhi oleh
kekuasaan yang lainnya.
D. Politik Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah sebuah republik konstitusional federal, di mana Presiden
(kepala negara dan kepala pemerintahan), Kongres, dan lembaga peradilan berbagi
kekuasaan yang melekat pada pemerintah nasional, dan pemerintah federal berbagi
kedaulatan dengan pemerintah-pemerintah negara bagian.
a. Sistem partai
Sistem partai politik modern di Amerika Serikat adalah sistem dua partai yang
didominasi oleh Partai Demokrat dan Partai Republik. Kedua-dua partai ini
memenangi setiap Pemilihan Presiden Amerika Serikat sejak tahun 1852 dan
mengendalikan Kongres Amerika Serikat paling sedikit sejak tahun 1856. Beberapa
partai ketiga dari waktu ke waktu menerima perwakilan yang relatif sedikit pada
tataran nasional dan negara bagian.
Di antara dua partai besar, Partai Demokrat secara umum menempatkan dirinya
sebagai sayap kiri di dalam politik Amerika dan mendukung prinsip liberalisme
Amerika, sedangkan Partai Republik secara umum menempatkan dirinya sebagai
sayap kanan dan mendukung prinsip konservatisme amerika serikat

b. Sistem Pemilihan Umum

Pemilihan digelar pada setiap tahun genap di wilayah federal dan sebagian besar
negara bagian serta lokal untuk berbagai jabatan pemerintahan di AS. Beberapa
negara bagian dan wilayah lokal mengadakan pemilihan setiap tahun ganjil. Setiap
empat tahun, warga Amerika memilih seorang presiden dan wakilnya. Sedangkan
setiap dua tahun, warga Amerika memilih ke 435 anggota DPR AS dan kira-kira
sepertiga dari 100 anggota Senat Amerika Serikat. Masa bakti setiap senator enam
tahun.
Ada dua ragam dasar pemilu AS: pemilihan pendahuluan dan pemilihan umum.
Pemilihan pendahuluan dilakukan sebelum pemilihan umum untuk menentukan
calon-calon dari partai yang akan maju untuk pemilihan umum. Para calon yang
menang dalam pemilihan pendahuluan selanjutnya mewakili partainya dalam pemilu.
Syarat-syarat calon
Berdasarkan konstitusi Amerika Serikat, syarat calon presiden adalah:
 Setidaknya berumur 35 tahun.
 Tinggal di Amerika Serikat setidaknya selama 14 tahun.
 Seorang warga negara yang lahir di Amerika Serikat.
Untuk wakil presiden ditambahkan dengan:
 Tidak boleh berasal dari negara bagian yang sama dengan presiden.
Syarat calon anggota Dewan Perwakilan (Kongres):
 Setidaknya berumur 25 tahun.

 Tinggal di Amerika Serikat selama 7 tahun.
 Menjadi warga yang sah dari negara bagian yang mereka wakili.
Syarat calon anggota Senat (Kongres):
 Setidaknya berumur 30 tahun.
 Tinggal di Amerika Serikat selama 9 tahun.
 Menjadi warga yang sah dari negara bagian yang mereka wakili.
c. Pemilihan Presiden
Setiap empat tahun, pemilu untuk presiden AS digelar pada Selasa pertama
setelah Senin pertama bulan November. Berikut adalah tahapan pemilu presiden
Amerika Serikat:

 Negara-negara bagian melakukan pemilihan pendahuluan atau kaukus untuk
menentukan calon-calon dari partai yang akan mengikuti konvensi nasional.
 Konvensi nasional, suatu ajang dimana calon-calon partai hasil kaukus akan
diseleksi dan salah satunya kemudian ditetapkan sebagai kandidat presiden.
 Kampanye dan pemilu. Calon dari setiap partai akan berkampanye ke seluruh
negara bagian untuk memenangkan suara pemilih dalam pemilu bulan November.
 Electoral college. Kandidat presiden yang mendapat popular vote pada pemilu
bulan


November

tidak

otomatis

memenangkan

pemilu.

Konstitusi AS

mensyaratkan dilakukannya proses Electoral college, suatu sistem dimana setiap
negara bagian menentukan elector (sekelompok orang yang terpilih) untuk memilih
presiden dan wakilnya setelah pemilihan popular vote dilakukan. Electoral college
dilakukan pada bulan Desember di hari Senin pertama setelah hari Rabu minggu
kedua.
d. Pemilihan Kongres
Bagi rakyat AS, pemilihan anggota Kongres sama penting dan kompetitifnya
seperti pemilihan presiden. Ini karena peranan penting yang Kongres mainkan dalam

membuat undang-undang. Kongres secara hukum dan politik bersifat independen dari
keinginan presiden. Pada masa lalu, pemilihan Kongres cenderung menjadi―terpusat
ke partai, dimana banyak pemilih yang loyal kepada satu partai politik dan cenderung
memilih anggota Kongres dari partai yang bersangkutan. Namun sejak 1960-an,
pemilihan anggota Kongres semakin berpusat kepada si calon. Pertumbuhan media
dan internet, pentingnya penggalangan dana kampanye yang agresif, jajak pendapat
yang konstan dan aspek-aspek kampanya modern lainnya telah membuat pemilih
lebih cenderung memberi bobot kepada kekuatan dan kelemahan calon sebagai
individu, bukan sebagai anggota partai tertentu.
Kongres terdiri atas dua badan: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat.
Anggota dari masing-masing badan dipilih dengan cara berbeda. DPR dimaksudkan
untuk menjadi badan yang paling dekat dengan rakyat, dipilih dari distrik yang relatif
kecil dengan pemilihan yang lebih sering (dua tahun sekali). Setiap negara bagian
dijamin akan mendapat satu kursi di DPR. Negara bagian yang jumlah penduduknya
besar, akan memperoleh lebih banyak kursi di DPR.
Senat dibentuk untuk mencerminkan kepentingan negara bagian. Tiap negara
bagian, tanpa mengindahkan jumlah penduduknya, akan diwakili oleh 2 senator.

Dengan demikian negara-negara bagian kecil mempunyai pengaruh yang sama
besarnya di Senat seperti halnya negara-negara bagian besar

e. Pemilu di Amerika menggunakan sistem distrik.
Sistem distrik. Sistem ini berdasarkan lokasi daerah pemilihan, bukan
berdasarkan jumlah penduduk. Dari semua calon, hanya akan ada satu pemenang.
Dengan begitu, daerah yang sedikit penduduknya memiliki wakil yang sama dengan
daerah yang banyak penduduknya, dan tentu saja banyak suara terbuang. Karena
wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung, maka pemilih bisa akrab dengan
wakilnya.
Kelebihan Pemilu sistem Distrik
 Sistem ini merangsang terjadinya integrasi diantara partai, disebabkan kursi
kekuasaan yang diperebutkan hanya satu.
 Perpecahan partai dan pembentukan partai baru bisa dihambat, bahkan bisa
mendorong penyederhanaan partai secara natural.
 Distrik ialah daerah kecil, karena itu wakil terpilih kemungkinan akan dikenali
dengan baik oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi lebih
dekat
 Untuk partai besar, lebih gampang untuk memperoleh kedudukan mayoritas di
parlemen.
 Jumlah partai yang terbatas menyebabkan stabilitas politik mudah tercapai.
Kelemahan Pemilu Sistem Distrik
 Partai besar lebih berkuasa karena terdapat kesenjangan persentase suara yang

diperoleh dengan jumlah kursi di partai politik
 Partai kecil dan minoritas merugi sebab sistem ini menyebabkan banyak suara
terbuang.
 Sistem ini kurang mewakili kepentingan masyarakat heterogen & pluralis.
 Anggota Parlemen terpilih cenderung mengutamakan kepentingan daerahnya
dibanding kepentingan nasional.
D. Ekonomi Amerika Serikat
1. Pengertian.

Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif
dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta.
Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem

perekonomian/tata

ekonomi

liberal

kapitalis

merupakan

sistem

perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan
barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya
sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas.
2. Ciri-ciri.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :
a.

Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.

b.

Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.

c.

Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya
produksi dan masyarakat pekerja (buruh).

d.

Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.

e.

Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.

f.

Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.

g.

Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

3. Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai
kelemahan, antara lain :
a. Keuntungan :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena
masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang
nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4. Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat
antar masyarakat.

5. Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif
mencari keuntungan.
b. Kelemahan :
1. Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3. Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber
daya oleh individu.
5. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
E. Sosial dan Budaya Amerika Serikat
1.

Ragam Karakteristik Orang Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negeri yang beragam dan mempertahankan keunikan yang
terlihat dari rakyatnya. Semenjak dari penemuan Dunia Baru dan sepanjang sejarah
Amerika yang didominasi para pendatang, penduduk asli dan pendatang telah belajar
dari pelajaran pada banyak pada konflik, tantangan, dan toleransi yang akhirnya
tumbuh.
Generalisasi masyarakat untuk karakteristik khas bukanlah tugas yang mudah sama
sekali. Hal ini terutama karena setiap segmen masyarakat ini memiliki karakteristik
tersendiri yang berbeda dan unik.
Sementara penduduk asli Amerika banyak yang sulit membaur, para pemukim
membawa fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya di tangan untuk di olah demi
kekayaan pribadi yang tidak mau ambil pusing dengan segala jenis pertentangan
karena perbedaan, dan pihak kolonis itu mencoba bertahan hidup dalam lingkup untuk
menahan diri dan berupaya membuka diri pada keanekaragaman.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi termasuk dari mana asal bangsa dan variasi
iklim yang rupanya juga sangat berbeda dari satu bagian AS di pantai Barat, dengan
Pantai Timur. Perbedaan geografis memiliki dampak besar pada kelompok etnis. Ini
campuran besar orang dan tradisi berkontribusi pada varietas.
Jika variasi merupakan bumbu kehidupan' maka masyarakat Amerika yang paling
pasti harus bisa mengolahnya dalam satu kesatuan. Karakteristik khas dari masyarakat
ini mungkin berbeda sedikit dari Atlantik ke Pasifik, namun mereka harus mampu
menunjukkan yang namanya gaya hidup Amerika Serikat yang antara lain:
a.

Individualitas

Amerika yang dikenal menghargai dan menghormati individualitas.
Mereka memiliki semangat yang tetap gentar bahkan di mata badai kontradiksi
global. Orang-orang Amerika mewujudkan ketahanan dan kesetaraan. Ini bukan
seolah-olah mereka tidak berbuat salah atau belajar dari pelajaran pahit, tetapi
belajar adalah cepat dan menyeluruh.
Sama seperti kisah mereka dengan kolonisasi dan Perang Saudara
Amerika pada saat penghapusan budak, mereka juga berjuang dan mencairkan
perbedaan ras dengan semangat yang sama dan kekuatan karakter. Keputusan
mereka dan selalu didasarkan pada kenyataan bahwa mereka mengakui kesatuan
yang mendasari pikiran, ucapan dan perbuatan.
b. Keberanian
Mereka percaya bahwa mereka merancang nasib mereka sendiri sebagai
bangsa. Mereka tidak pernah merasa takut untuk berbicara dan menentang. Ini
tidak penting apakah kebenaran itu diucapkan oleh mantan presiden mereka
Abraham Lincoln. atau secara berani diwujudkan dalam perilaku oleh Rosa Parks,
seorang ibu yang menolak pindah duduk di bangu untuk kulit putih. Mereka
selalu menyuarakan pendapat dan pemikiran tentang berbagai subjek dan nilainilai.
Kualitas memungkinkan mereka untuk jujur mengekspresikan opini
politik dan hidup sesuai dengan kebebasan diberikan kepada mereka sebagai
bangsa dengan US Constitution tersebut. Bahkan, kemampuan untuk berdiri takut
dalam situasi apapun memberdayakan mereka untuk menahan diri dari menyapu
atas kesadaran kelas atau perbedaan.
c.

Perhatian
Mereka juga mencoba membentuk sifat ramah ke tingkat berikutnya dan
menunjukkan perhatian yang tulus untuk isu-isu global. Apakah itu adalah
partisipasi mereka sebagai pelopor di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau
sebagai korban dari terorisme global, mereka tidak pernah ragu-ragu untuk
memberikan kontribusi positif kepada dunia, walau perhatian dan kontribusinya
sangat tidak perlu dan berlebihan, dan terasa sekali muatan campur tangganya.

Keprihatinan mereka telah membuat mereka menjadi korban
kesalahpahaman dan kedengkian, tetapi hal ini tidak menghentikan mereka
dari membuat upaya menuju perubahan yang diperlukan.
d. Informal dan Realistis
Amerika dikenal sangat nyaman menjadi informal. Hal ini tidak terbatas
hanya untuk kode berpakaian atau tingkah laku, tetapi untuk kehidupan pada
umumnya. Mereka dikenal sebagai orang yang menerobos belenggu dan
menyatakan kebebasan dari dalam bentk yang paling bebas.
Namun, di balik semua ini mereka tetap peka terhadap diri mereka dan
orang lain. Sejauh bersikap realistis yang bersangkutan, mereka mungkin atau
mungkin tidak mengubah kenalan kasual menjadi persahabatan sejati, namun
kebiasaan ini pertama tidak membantu untuk mencairkan batas-batas dan
tenggelam perbedaan.

2. Budaya
Amerika Serikat merupakan negara yang multikultur. Kebudayaan Amerika
Serikat pun beragam karena masyarakatnya yang beragam dari segala macam suku,
negara, agama, dan warna kulit.
Tidak ada kebudayaan spesifik yang dimiliki oleh Amerika Serikat karena pada
dasarnya Amerika Serikat memang negara multikultur. Sebagai negara multikultur,
Amerika Serikat membebaskan warga negaranya untuk membawa kebudayaan asli
dari daerah asal, apapun itu.
Kebudayaan yang terkenal di Amerika Serikat adalah:
1. Budaya Kerja Keras dan Menjadi Lebih Baik
Salah satu kebudayaan Amerika Serikat yang sudah menjadi ciri khas negara
tersebut adalah budaya "kerja keras" dan "berbuat untuk selalu menjadi yang lebih
baik."
Lihat saja, hampir semua penduduk Amerika Serikat memiliki etos kerja yang
tinggi dan luar biasa. Mereka juga tidak mudah putus asa meski mungkin
kegagalan itu berkali-kali dialami.
Mereka selalu berusaha untuk menjadi yang lebih baik dari hari ke hari. Inilah
kebudayaan Amerika Serikat yang wajib ditiru dan dicontoh oleh bangsa-bangsa

lainnya, termasuk diIndonesia. Dengan kerja keras tersebut, Amerika Serikat
mampu menjadi negara adidaya.
2. Menjunjung Tinggi Kebebasan
Salah satu ciri kebudayaan Amerika Serikat yang lainnya adalah adanya
kebebasan dalam segala bidang. Ya. Amerika Serikat merupakan negara yang
sangat menjunjung tinggi kebebasan. Apapun bisa dilakukan di sana selama tidak
ada unsur paksaan.
Budaya yang menjunjung tinggi kebebasan tersebut membuat Amerika Serikat
menjadi negara yang sangat liberal. Segala hal ada di sana, baik yang bersifat
positif maupun negatif.
Yang bersifat positif di antaranya segala jenis kemajuan dari berbagai bidang
yang bisa memberikan manfaat orang lain, seperti penemuan situs jejaring
sosial, Microsoft, dan teknologi. Amerika Serikat dipercaya menjadi pelopor dari
segala macam kemajuan dari berbagai bidang tersebut.
Meskipun demikian, budaya menjunjung tinggi kebebasan yang ada di
Amerika Serikat juga perlu diwaspadai karena hal tersebut bisa berakibat negatif,
seperti free sex.
F. Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat
Departemen Pertahanan (Department of Defense, Defense Department, USDOD,
DOD, DoD, atau the Pentagon) adalah Departemen Eksekutif Pemerintah Amerika Serikat
yang bertugas mengoordinasikan dan mengawasi seluruh lembaga dan fungsi
pemerintahan yang berkaitan dengan keamanan nasional dan Angkatan Bersenjata
Amerika Serikat. Departemen ini juga merupakan badan dengan karyawan terbanyak di
dunia yaitu lebih dari 2,13 juta tentara, pelaut, marinir, pilot, dan pekerja sipil aktif dan
lebih dari 1,1 juta anggota Garda Nasional, Angkatan Udara, Laut, Udara, dan Cadangan
Marinir. Jumlah totalnya mencapai 3,2 juta personil, termasuk pekerja sipil.
Departemen yang dipimpin Menteri Pertahanan ini memiliki tiga departemen
militer bawahan, Departemen Angkatan Darat A.S., Departemen Angkatan Laut A.S., dan
Departemen Angkatan Udara A.S.. Selain itu, ada pula sejumlah Lembaga Pertahanan
seperti Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), Defense Intelligence
Agency (DIA), Defense Logistics Agency (DLA), Missile Defense Agency, National
Geospatial-Intelligence Agency (NGA), National Reconnaissance Office (NRO), National
Security Agency (NSA), dan Pentagon Force Protection Agency (PFPA). Semuanya

diketuai oleh Menteri Pertahanan. DoD juga mengoperasikan beberapa sekolah dinas
gabungan seperti National Defense University (NDU) dan National War College (NWC).
Amerika Serikat

adalah negara yang selalu memprioritaskan keamanan

nasionalnya dan dalam hal menjaga keamanan nasionalnya negara federal ini memiliki
beberapa badan pertahanan yaitu:

1. Department Of Defense
Department Of Defense didirikan sejak tahun 1949 yang ditujukan menjaga
pertahanan negara yang dipimpin oleh seorang menteri pertahanan yang jga
berpengaruh bessar dalam pengambilan Kebijakan Luar Negeri di Amerika Serikat.
2. National Security CouncilNational Security Council atau disebut juga Majelis
Pertahanan Nasional. Merupakan badan lain yang juga berperan dalam pertahanan
nasional Amerika Serikat. Majelis ini berfungsi sebagai penasihat bagi presiden dalam
mengadakan hubungan dengan luar negeri dan mengeluarkan kebijakan mengenai
pertahanan.
3. Central Intelligence Agency (CIA)
Central Intelligence Agency (CIA) adalah badan yang bertugas mengumpulkan,
mengevaluasi, dan menganalisa data-data yang berkaitan dengan pertahanan nasional
Amerika Serikat dan bersifat spionase (mata-mata). Pertama kali didirikan yaitu ketika
terjadinya Perang Dunia II.