T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model TGT (Team Games Tournament) Berbantuan Permainan Kipas Pecahan untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga Seme

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah penelitian tindakan
kelas (classroom action research), dengan jenis model pembelajaran kolaboratif.
Jenis penelitian kolaboratif yaitu hadirnya suatu kerja sama dangan pihak guru
dengan peneliti. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan dibantu oleh
kolabolator yaitu guru kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Melalui kolaborasi
ini diharapkan penelitian bisa berjalan dengan baik sesuai dengan hipotesis
tindakan pada bab sebelumnya.
Penelitian

tindakan ini dikumpulkan dengan dua jenis data, yaitu

kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan
perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan perubahan
di kelas. Data kuantitatif berupa hasil belajar matematika siswa. Kemudian, data
kualitatif adalah kalimat–kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa tentang
tingkat pemahamannya, antusiasnya, kepercayaan diri, motivasi bisa dikataakan
dengan aspek efektif atau sikap.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan
menggunakan desain pembelajaran menurut Suharsimi Arikunto, 2010: 17 yang
mana

satu siklusnya terdiri dari tiga tahapan yaitu (1) perencanaan,

(2)

pelaksanaan dan pengamatan, serta (3) refleksi.
3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.2.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga semester 1
tahun pelajaran 2016/2017. Letak SD ini ialah diseberang jalan raya SemarangSolo, tepatnya di jalan Tegalombo RT.07 RW.03. Lokasi sekolah ini berada di
satu komplek dengan SDN Blotongan 02 Salatiga. Sekolah ini berdampingan
dengan pemukiman penduduk, di sekolah ini terdapat lapangan sepak bola,
lapangan tersebut sering digunakan siswa untuk nelakukan kegiatan olahraga dan
bermain ketika waktu istirahat. Alasan peneliti mengambil lokasi ini dengan

41


42

mempertimbangkan relasi yang sudah cukup baik dengan pihak sekolah
khususnya guru yang mengajar dikelas 4, dengan relasi yang baik sehingga mudah
untuk memperoleh data yang dibutuhkan, waktu yang diperoleh oleh peneliti
relatif lama. Jarak tempat tinggal peneliti dengan SD relatif jauh namun karena
transportasi yang memadai peneliti berani untuk mengambil tempat yang jaraknya
relatif jauh.

3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian yang akan dilakukan ialah siswa kelas 4 SDN
Blotongan 01 Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 jumlah keseluruhan
siswannya ialah 23 siswa dengan jumlah laki-laki 16 dan jumlah siswa perempuan
ialah 7. Siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 ini berasal dari latar belakang keluarga
dan ekonomi yang berbeda, asal daerah mereka pun berbeda antara siswa satu
dengan yang lainnya. Ada yang berasal dari kota maupun desa. Dari berbagai
karakteristik yang berbeda ini, menimbulkan dampak untuk siswa saat belajar.
Siswa yang berasal dari kota terkesan lebih aktif namun yang dari desa bisa di
katakan sebagian kecil masih kurang aktif dalam pembelajaran, biasannya siswa
yang berasal dari desa itu lebih pemalu dari siswa kota. Oleh karena itu, kesadaran

untuk berpartisipasi aktif di dalam kelas masih kurang untuk kelas 4. Penelitian
ini tak lepas dari bantuan guru kolabolator. Guru kolaborator dalam penelitian ini
adalah guru kelas 4 bernama Rukamti S.Pd. Ibu Rukamti S.Pd sudah memiliki
masa kerja yang lama pertama menjadi guru kelas 2 dan dipindah dikelas 4.
Sebagian besar peneliti

yang mengajar di kelas 4 menerapkan model

pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan. Guru memberikan hak
penuh kepada peneliti untuk mengajar, hal tersebut dikarenakan peneliti sudah
melaksanakan PPL selama 3 bulan. Peneliti sudah mengenali karakteristik siswa
kelas 4 sehingga guru percaya bahwa peneliti mampu mengajar sendiri. Guru
sebagai kolabolator bertugas untuk mengawasi pembelajaran yang belangsung
serta membantu observer untuk mengamati siswa.

43

3.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan
September sampai Desember semester I Tahun pelajaran 2016/2017. Pada bulan

September sampai Oktober peneliti melakukan persiapan. Bulan November mulai
melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus I dan siklus II. Mulai bulan
Desember peneliti membuat laporan hasil penelitian.
Tabel 04
Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)
No.

Tahap
Kegiatan

1.

Pengajuan
proposal
Perencanaa
n
pelaksanaan
observasi
Pelaksanaan
observasi

prasiklus
Persiapan
penelitian
siklus 1 dan
2
Pelaksanaan
penelitian
siklus 1
Pelaksanaan
penelitian
siklus 2
Pengolahan
data
berdasarkan
penelitian
siklus 1 dan
2 yang telah
di
laksanakan


2.

3.

4.

5.

6.

7.

Bulan /Tahun 2016
September
Oktober
November Desember
Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

44


3.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasioanal
Variabel merupakan suatu yang bersikap berubah-ubah dan tidak tetap,
sehingga variabel ini dapat berubah seiring perkembangan. Variabel dibagi menjadi
dua yang sering dikatahui yaitu variabel bebas dan variabel tetap. Variabel terikat
atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika
dihubungkan dengan variabel bebas.Variabel tergantung merupakan variabel yang
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel.
3.4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dari penelitian tindakan yang akan dilakukan adalah model
pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan. TGT adalah suatu model
pembelajaran pembelajaran terdiri dari pengajaran (teaching), belajar dalam tim
(team study), dan pertandingan akademik (game tournament) dikolaborasikan dengan
permainan kipas pecahan.
3.4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan hasil belajar
matematika. Keaktifan belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa melalui
interaksi dalam proses pembelajaran saat berlangsung. Hasil belajar adalah skor hasil
belajar matematika siswa kelas 4 setelah mengerjakan soal berkenaan dengan materi
bilangan pecahan dan urutannya. Hal yang berkaitan dengan skor hasil belajar siswa

merupakan ranah kognitif dalam pembelajaran.
3.5 Rencana Tindakan
Recana yang akan dilakukan guru saat pelaksanaan tindakan kelas ialah
merencanakan, pelaksanaan dan pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus (Suharsimi Arikunto, 2010: 17)
satu siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan
pengamatan, serta (3) refleksi.

45

Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada
bagan berikut ini.
Perencanaan

Pelaksanaan dan
Pengamatan

Refleksi

Refleksi


Pelaksanaan dan
Pengamatan

Perencanaan

Perencanaan

Pelaksanaan dan
Pengamatan

Refleksi

Gambar 03
Alur Pelaksanaan Siklus 1 dan 2 (Suharsimi Arikunto 2010:17)
Keterangan :
Penelitian tindakan ini dilakukan melalui 2 siklus yang mana siklus 1
dimulai dari perencanaan pembelajaran kemudian kegiatan pelaksanaan sekaligus
pengamatan kegiatan terakhir yaitu diadakan suatu refleksi setelah diadakan
pembelajaran. Alur siklus 2 sama dengan siklus 1, siklus 2 dimulai dari

perencanaan pembelajaran, kemudian pelaksanaan sekaligus pengamatan,
kemudian diadakan refleksi setelah pembelajaran. Siklus 2 yaitu untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang sebelumnya. Jika 2 siklus belum tuntas,
dapat menggunakan 3 siklus yaitu kembali ke kegiatan perencanaan.

3.5.1

Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus I

materi yang diajarkan adalah tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas tentang pengenalan
pecahan khususnya untuk pengertian. Pertemuan kedua

membahas tentang

penyederhanaan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut sama.
Pada pertemuan ketiga khusus untuk melakukan evaluasi ketika siklus I.

46


1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang akan dilakukan ialah berikut ini.
a. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian, waktu penelitian akan
dilakukan, dan guru kolabolator.
b. Menentukan SK dan KD dengan guru kolabolator
c. Koordinasi dengan observer
d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran
TGT berbantuan kipas pecahan.
e. Melakukan koordinasi yang baik

dan bekerjasama dengan guru kelas untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi berkaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
f. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang berfungsi untuk membantu dalam
kegiatan melakukan pengamatan.
g. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer kedua
terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.
h. Penyusunan asesmen atau penelitian yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.

2. Pelaksanaan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran ini harus sesuai dengan rencana yang telah dibuat
sebelumnya. Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada
siklus I ini materi yang diajarkan adalah tentang pengenalan terhadap pecahan
pembelajarannya menggunakan TGT berbantuan permainan kipas pecahan . Satu
kali pertemuan waktunya ialah 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan TGT berbantuan permainan kipas pecahan pada tabel 05 .

47

Tabel 05
Langkah-Langkah Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas
Pecahan Siklus 1
Kegiatan

Langkah kegiatan

Waktu

Pertemuan 1
Pendahuluan

1.
2.
3.

4.
5.

Inti
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.

17.

18.

Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan diapai.
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : pernahkah kalian mendengar tentang
pecahan?
Eksplorasi
Guru menampilkan gambar tentang pecahan pada
power point
Siswa mengamati gambar di power point
Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang
pengertian, letak bilangan, membedakan dan
mengurutkan suatu bilangan.
Siswa menjawab pertanyaan tentang
pengertian
pecahan
Siswa menjawab pertanyaan tentang pembagian suatu
pecahan
Siswa menjawab pertanyaan tentang letak suatu
bilangan
Siswa menentukan perbedaan dan pengurutan
bilangan pecahan.
Guru menuliskan dipapan tulis.
Elaborasi
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu
kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang
berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.
Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap
kelompok
Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang
berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna
kipas yang berbeda.
Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai
kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan
tepat.
Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban
nomor 1

10 menit

40 menit

48

19. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat, siapa yang
tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama
kelompok.
20. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak
bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar
ke kelompok lain.
21. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor
tersebut dianggap hangus.
Konfirmasi
22. Kelompok tercepat boleh maju kedepan dan
mempresentasikan jawabannya.
23. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total
skor adalah 100.
24. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan
memperoleh hadiah.
25. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat.
26. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
15 menit

Penutup
27. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman
pembelajaran.
28. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
29. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
30. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi
dan pengayaan
31. Guru
menyampaikan
rencana
pembelajaran
padapertemuan berikutnya.
32. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa
Pertemuan 2
Pendahuluan

1.
2.
3.

4.
5.

Inti
6.

7.
8.
9.

Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan
kemarin, guru bertanya siapa yang pernah
mengurutkan suatu bilangan ?
Eksplorasi
Guru menampilkan gambar tentang mengurutkan
suatu pecahan dan membandingkan pada power
point.
Siswa mengamati gambar di power point
Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang
pengurutan dan membandingkan suatu bilangan.
Siswa menjawab pertanyaan tentang
cara
pengurutan bilangan dari yang terbesar maupun

10 menit

40 menit

49

Penutup

Pendahuluan

sebaliknya.
10. Siswa menjawab pertanyaan tentang membandingkan
suatu bilangan.
11. Guru menuliskan dipapan tulis.
Elaborasi
12. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu
kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang
berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.
13. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap
kelompok
14. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang
berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna
kipas yang berbeda.
15. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai
kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan
tepat.
16. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban
nomor 1
17. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang
tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama
kelompok.
18. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak
bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar
ke kelompok lain.
19. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor
tersebut dianggap hangus.
Konfirmasi
20. Kelompok tercepat boleh maju kedepan dan
mempresentasikan jawabannya.
21. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total
skor adalah100.
22. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan
memperoleh hadiah.
23. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat.
24. Guru memberikan semangat kepada kelompok yang
belum memperoleh hadiah.
25. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
26. Guru bertanya apakah ada materi yang kurang jelas
27. Siswa bersama dengan guru merangkum materi ajar
28. Siswa bersama dengan guru merefleksi materi ajar
29. Guru memberi soal evaluasi
30. Guru menganalisis hasil evaluasi
31. Guru memberikan soal-soal remidi bagi yang belum
tuntas
32. Guru memberikan soal pengayaan bagi yang sudah
tuntas
33. Salam penutup
Pertemuan 3
1.
2.
3.

Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari.

20 menit

10 menit

50

4.

Inti

Penutup

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan diapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus ( apersepsi)
Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan
kemarin, guru bertanya siapa yang sudah belajar
dirumah ? sudah siap melakukan evaluasi hari ini ?
Eksplorasi
6. Guru dan siswa bertanya jawab mengulang materi 15
menit
7. Siswa memberi umpan balik tentang materi pecahan
yang diulang
8. Guru menyampaikan cara pengerjaan soal evalusi
9. Siswa mendengarkan dengan baik dan mempersiapkan
alat tulis.
Elaborasi
10. Guru membagikan soal evalusi
11. Siswa mengerjakan soal evalusi sesuai dengan waktu
yang ditentukan
12. Guru mengawasi siswa yang mengerjakan soal
13. Siswa mengerjakan sendiri- sendiri
14. Siswa boleh bertanya jika ada soal yang kurang jelas
pada bu guru.
Konfirmasi
15. Kelompok yang sudah selesai boleh mengumpulkan
hasil kerjaannya.
16. Guru menunggu sampai semua terkumpul.
17. Guru bertanya apakah ada materi yang kurang jelas
18. Siswa bersama dengan guru merangkum materi ajar
19. Siswa bersama dengan guru merefleksi materi ajar
20. Guru memberikan soal-soal remidi bagi yang belum
tuntas
21. Guru memberikan soal pengayaan bagi yang sudah
tuntas
22. Salam penutup

50 menit

10 menit

3. Refleksi
Refleski dilakukan di kegiatan akhir pertemuan pada siklus I. Yang mana,
pada kegiatan ini lebih condong ke evaluasi, apakah kekurangan pada pertemuan satu
maupun pertemuan ke dua. Kekurangan dalam proses pembelajaran pada tahap satu
dapat diperbaiki pada tahap pertemuan kedua. Sedangkan untuk kelebihan pada tahap
2 dapat dipertahankan, sehingga hasil pembelajaran selalu meningkat.

1.5.2 Siklus II
Siklus 2 dapat dilakukan karena belum tercapainya indikator kinerja. Siklus 2
dilaksanakan 3 kali pertemuan sama seperti siklus 1. Materi yang disampaikanadalah

51

indikator dari KD 6.2. Peertemuan 1 membahas tentang letak suatu bilangan,
pertemuan 2 membahas tentang pengurangan dan penjumlahan campuran serta
pemecahan masalah. Pertemuan 3 tidak membahas materi melainkan hanya mengulas
sedikit karena dikhususkan untuk mengerjakan tes formatif siklus 2. Berdasarkan
dari uraian refleksi serta kerjasama dengan kolabolator peneliti menyusun
perencanaan pembelajaran untuk siklus II. Yang mana, akan diuraikan pada langkahlangkah berikut ini.
1. Perencanaan
1) Permasalahan dapat diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
pada siklus I, sehingga rumusannya pun harus disesuaikan dengan permasalahan
pada kegiatan pembelajaran siklus I.
2) Merancang kembali RPP, lembar observasi serta soal- soal yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan dan Observasi
Pembelajaran pada siklus ke II terdiri dari 3 pertemuan, yang mana alokasi
waktu yang digunakan ialah 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus II ini
meteri yang akan dibahas ialah tentang perkalian dan pembagian pecahan. Pada
pertemuan pertama rencanannya ialah membahas materi tentang perkalian pecahan.
Pada pertemuan ke 2 membahas tentang pembagian pecahan sedangkan untuk
pertemuan terakhir yaitu ketiga membahas tentang pembagian pecahan. Pada
pertemuan akhir kegiatan pembelajaran akan dilakukan evaluasi yang berfungsi
untuk mengetahui kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Adapun langkah- langkah pembelajaran menggunakan TGT berbantuan kipas
pecahan dapat dilihat pada tabel 06.
Tabel 06
Langkah-Langkah Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas
Pecahan Siklus 2
Kegiatan

Langkah kegiatan

Pertemuan 1

Waktu

52

Pendahuluan

1.
2.
3.

4.
5.

Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)

10
menit

Apersepsi : guru membahas materi yang sebelumnya, guru
bertanya siapakah yang tahu pecahan senilai itu yang seperti
apa? Bagaimana penyederhanaan pecahan ? Bagaimana cara
menjumlahkan pecahan ?
Inti
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.

17.
18.
19.

20.

21.

Eksplorasi
Guru memasang alat peraga dengan menggunakan
penjumlahan serta media pembelajaran.
Siswa mengamati alat peraga dan media tersebut.
Siswa bertanya jika belum paham yang diamati
Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai yang diamati
siswa.
Siswa menentukan pecahan senilai
Menyederhanakan suatu pecahan
Siswa menjumlahkan pecahan sama penyebut dan beda
penyebut.
Guru dan siswa membahas bersama.
Elaborasi
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok
A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan
tinggi, rendah dan sedang.
Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap
kelompok
Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5
kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang
berbeda.
Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas
yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.
Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1
Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang
tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama
kelompok.
Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa
menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke
kelompok lain.
Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor tersebut
dianggap hangus.

Konfirmasi
22. Kelompok
tercepat

boleh

maju

kedepan

dan

40
menit

53

mempresentasikan jawabannya.
23. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor
adalah 100.
24. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan
memperoleh hadiah.
25. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat.
26. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
Penutup
27. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman
pembelajaran.
28. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
29. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
30. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan
pengayaan
31. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
32. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

20
menit

Pertemuan 2
Pendahuluan

1.
2.
3.

4.
5.

Inti
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

14.

Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru membahas materi yang sebelumnya, guru
bertanya siapakah yang sudah bisa mengurangkan suatu
pecahan? Bagimana cara menyelesaikan soal campuran
pecahan ? Bagaimana jika ada soal cerita ?

10
menit

Eksplorasi
Guru memasang alat peraga dengan menggunakan
penjumlahan serta media pembelajaran.
Siswa mengamati alat peraga dan media tersebut.
Siswa bertanya jika belum paham yang diamati
Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai yang diamati
siswa.
Siswa menentukan pengurangan pecahan
Siswa menentukan campuran pecahan
Siswa dan guru membahas bersama
Elaborasi
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok
A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan
tinggi, rendah dan sedang.
Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap

40
menit

54

kelompok
15. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5
kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang
berbeda.
16. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas
yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.
17. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1
18. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang
tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama
kelompok.
19. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa
menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke
kelompok lain.
20. Jika tidak ada yang bisa menjawab soal nomor tersebut
dianggap hangus.
Konfirmasi
21. Kelompok
tercepat
boleh
maju
kedepan
dan
mempresentasikan jawabannya.
22. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor
adalah 100.
23. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan
memperoleh hadiah.
24. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat.
25. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
Penutup
26. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman
pembelajaran.
27. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
28. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
29. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan
pengayaan
30. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

Pendahuluan

1.
2.
3.

4.
5.

Inti
6.

Pertemuan 3
Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin,
guru bertanya siapa yang sudah belajar dirumah ? sudah
siap melakukan evaluasi hari ini ?
Eksplorasi
Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang

20
menit

10
menit

50
menit

55

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.
17.
18.

Penutup

19.
20.
21.
22.
23.

sudah dipelajari selama 15 menit.
Guru menyampaikan cara pengerjaan soal evalusi
Siswa mendengarkan dengan baik
Siswa mengeluarkan alat tulis
Elaborasi
Guru membagikan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang
ditentukan
Guru mengawasi siswa yang mengerjakan soal
Siswa mengerjakan sendiri- sendiri
Siswa boleh bertanya jika ada soal yang kurang jelas pada
bu guru.
Konfirmasi
Kelompok yang sudah selesai boleh mengumpulkan hasil
kerjaannya.
Guru menunggu sampai semua terkumpul.
Guru bertanya apakah ada siswa yang kurang paham dengan
materi pecahan.
Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman
pembelajaran.
Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan
pengayaan
Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan
berikutnya.
Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa

10
menit

3. Refleksi
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pengajar atau
guru bersama observer akan melakukan suatu evaluasi mengenai kekurangan dan
kelebihan pembelajaran yang telah dilakukan untuk memperbaiki pertemuan
berikutnya.

3.6

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang baik perlu adanya penyusunan data dengan

menggunakan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data yang
diuraikan sebagai berikut :

56

3.6.1

Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Teknik pengumpulan data model TGT permainan kipas pecahan

yaitu

menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi merupakan suatu cara yang
sering digunakan untuk mengukur banyak aspek misalnya tingkah laku individu
ataupun suatu proses dalam kegiatan tertentu yang dapat diamati, apakah itu
kegiatan yang sesungguhnya maupun yang direncanakan atau dibuat oleh
perencana. Peran observasi dalam penelitian ini ialah untuk mengamati tindakan
guru serta bagaimana siswa merespon guru dan menerima materi dalam proses
pembelajaran matematika. Kolabolator adalah salah satu pengamat yang akan
mengamati langsung pengajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga yang diamati
bukan hanya guru namun juga siswa secara menyeluruh. Kegiatan pengamatan
atau ovservasi ini dilakukan ketika pembelajaran atau tindakan itu berlangsung.
3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat
Pengumpulan data pada variabel terikat mempunyai 2 teknik pengumpulan
data yaitu tes dan nontes karena variabel terikat dalam penelitian ini ada dua yaitu
keaktifan belajar siswa serta hasil belajar yang diuraikan berikut ini.
1. Keaktifan belajar : menggunakan nontes yaitu observasi dalam pengumpulan
data karena observasi cocok untuk mengukur sikap dan tingkah laku individu
serta sering digunakan oleh banyak orang dalam penelitian.
2. Hasil belajar : pengumpulan data untuk hasil belajar akan menggunakan teknik
tes. Tes yang digunakan adalah berasal dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Tes ini berfungsi untuk mengukur kempuan siswa dalam menguasi
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Tes ini gunanya untuk mengukur
pengetahuan siswa yang sering kita dengar dengan aspek kognitif.

57

3.6.2

Instrumen Pengumpulan Data
Pengambilan data yang dibutuhkan oleh peneliti membutuhkan suatu

susunan instrumen dalam bentuk tes maupun nontes yaitu. Instrumen yang
diperlukan ialah instrumen dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan
diuraiakan berdasarkan variabel yang telah ditentukan oleh peneliti.
3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas ialah lembar
observasi. Lembar observasi yang telah dibuat digunakan untuk mengukur
kegiatan atau aktivitas guru dalam menerapkan TGT dalam pembelajaran serta
bagaimana respon siswa dalam menerima materi pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran harus sesuai dengan tahap pembelajaran TGT baik dari kegiatan
awal, kegiatan inti sampai kegiatan penutup.
Tabel 07
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Model
TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan
No.

LangkahLangkah TGT

Indikator

Item

Pra pembelajaran
1
2

3
4
5

6
7
8

Menyampaikan
informasi
(presentasi klasikal)

Guru mempersiapkan ruang,alat, dan media
pembelajaran
Guru meminta siswa mengeluarkan alat tulis
Pendahuluan

1

Guru mengawali pembelajaran pembelajaran
dengan mengucap salam dan mengabsen siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya
tentang pecahan
Inti

3

Guru menampilkan gambar pecahan pada slide
power point
Guru bertanya kepada siswa tentang gambar
pecahan yang diamati.

6

Guru menjelaskan materi tentang pecahan dan
memberi contoh.

8

2

4
5

7

58

9
10

Pembentukan tim
atau kelompok

11
12

Permainan (Games
tournament)

13

14
15
16
17

Pemberian
penghargaan
kelompok

18
19
20
21
22

23

Guru membagi siswa menjadi 4 – 5 kelompok.
Guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan oleh kelompok.
Guru menjelaskan aturan permainan.
Guru membagi LKS (Kipas besar yang berisi 5
kepas kecil berisi soal)
Guru memberi aba- aba untuk melakukan
permainan /game dengan aba-aba “ Siap “dan “
Mulai”
Guru membimbing siswa untuk membimbing siswa
untuk melakukan turnamen.
Guru meminta siswa untuk maju mempresentasikan
jawabannya di depan kelas
Guru menghitung skor yang diperoleh kelompok
Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang
tertinggi skornya.
Penutup

9
10

Guru bertanya jika ada materi yang kurang jelas
Guru meminta siswa untuk merangkum materi
pembelajaran yang sudah berlangsung
Guru melakukan refleksi bersama siswa terhadap
materi ajar
Guru membagikan soal evaluasi
Guru membagikan soal pekerjaan rumah (remidi
dan pengayaan bagi yang tidak tuntas dan sudah
tuntas)
Guru mengucap salam

18
19

11
12
13

14
15
16
17

20
21
22

23

Tabel 08
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa Model Pembelajaran TGT Berbantuan
Permainan Kipas Pecahan
No.

LangkahLangkah TGT

Indikator

Item

Pra pembelajaran
1
2

Siswa duduk rapi di tempat duduk masing- masing
Siswa mengeluarkan alat tulisnya.
Pendahuluan

1
2

3
4

Siswa menjawab salam dari guru
Siswa mempersiapkan fisik dan psikis untuk belajar

3
4

5

Siswa mendengarkan guru yang mengabsen

5

6

Siswa menanggapi apersepsi dari guru

6

7

Siswa menanggapi pertanyaan dari guru

7

59

Inti
8
9
10

Menyampaikan
informasi
(presentasi
klasikal)

11
12

13
14
15
16
17
18

Pembagian tim
organisasi atau
kelompok
Permainan
(Games
tournament)

Pemberian
penghargaan
kelompok

19
20
21
22
23
24

Siswa mengamati gambar pecahan di slide power point
Siswa menjawab pertanyaan tentang pecahan
Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru
tentang pecahan
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait
dengan kegiatan kelompok.
Siswa dibagi menjadi 4-5 kelompok

8
9
10

Siswa mendapat LKS ( soal berada di kipas besar dan
kipas kecil)
Siswa bersama anggota kelompok diskusi mengerjakan
soal yang diterima
Siswa melakukan turnamen (game)
Siswa mempresentasikan jawaban yang telah
didiskusikan bersama didepan kelas.
Siswa menerima hadiah / reward
Siswa bertanya jika ada materi yang belum jelas
Penutup
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Siswa merangkum pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
berlangsung
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mendapat soal pekerjaan rumah
Siswa menjawab salam

13

11
12

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam
pembelajaran model TGT berbantuan permainan kipas pecahan dinilai dengan
rumus di bawah ini:

Nilai 

Jumlah skor yang diperoleh
 100 0 0
Jumlah skor maksimal

Dengan kriteria nilai: (Depdiknas, 2003)
> 86 %

= Baik Sekali

70 – 85 %

= Baik

55 – 69 %

= Cukup Baik

< 54 %

=Kurang

60

3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat
Instrumen yang digunakan peneliti untuk variabel terikat ada 2 yaitu
nontes dan tes, untuk nontes menggunakan observasi dan yang tes menggunakan
tes dalam bentuk pilihan ganda tertentu untuk mengukur kognitif.
1. Non tes
Peneliti akan menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data
keaktifan belajar siswa kelas 4 SDN Blotongan

01 Salatiga. Data yang

diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik presentase
untuk menentukan pada posisi baik atau cukup keaktifan belajar siswa kelas 4
tersebut.
P
Keterangan:
P = presentase
a = jumlah skor yang diperoleh
b = jumlah skor keaktifan belajar keseluruhan
Presentase penilaian keaktifan belajar secara keseluruhan menurut Dimyati
dan Mudjono (2002: 125) adalah sebagai berikut:
1% - 25% = sangat rendah
26% - 50% = rendah
51% - 75% = sedang
76% - 100% = tinggi
Peneliti akan membuat 11 butir soal dari 8 indikator keaktifan yang akan
digunakan

untuk menentukan tingkat keaktifan belajar siswa kelas 4 SDN

Blotongan 01 Salatiga. Indikator keaktifan tersebut ialah Perhatian siswa terhadap
penjelasan

guru,

kerjasamanya

dalam

kelompok,

emampuan

siswa

mengemukakan pendapat dalam kelompok, memberi kesempatan berpendapat
kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman
berpendapat,

memberi gagasan yang cemerlang, membuat perencanaan dan

pembagian kerja yang matang, saling membantu dan menyelesaikan masalah.
Adapun pemetaan butir soal tersebut dapat dilihat pada tabel 09 .

61

Tabel 09
Kisi-Kisi Soal Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus 1 dan 2
No.

Indikator Keaktifan

Butir Soal

Jumlah Soal

1

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru.

1

1

2

Kerjasamanya dalam kelompok.

2

1

3

Kemampuan siswa mengemukakan pendapat

3

1

4,5,6

3

9

1

dalam kelompok
4

Memberi kesempatan berpendapat kepada
teman dalam kelompok.

5

Mendengarkan dengan baik ketika teman
berpendapat.

6

Memberi gagasan yang cemerlang.

7

1

7

Membuat perencanaan dan pembagian kerja

8

1

10 dan 11

2

yang matang.
8

Saling

membantu

dan

menyelesaikan

masalah.
Total Butir Soal

11

Setelah butir soal dikelompokkan kemudian peneliti membuat kisi-kisi soal
instrumen soal observasi keaktifan belajar siswa secara rinci, dapat dilihat pada
tabel 10.
Tabel 10
Kisi-Kisi Instrumen Soal Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan
Siklus II
No.
1

2

Langkah-Langkah
TGT
Menyampaikan
informasi (presentasi
klasikal)
Pembentukan tim atau
kelompok

3
4

5

Permainan (Games
tournament)

Indikator Keaktifan Belajar Siswa

Item

Apakah siswa mendengarkan penjelasan
materi dari guru tentang pecahan?

1

Apakah siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok ?
Apakah setiap siswa berkumpul pada
kelompoknya masing-masing?
Apakah setiap siswa memberi pendapat
kepada kelompok dalam turnamen
permainan kipas pecahan?
Apakah setiap individu siswa mempunyai

2
3
4

5

62

kesempatan untuk menjawab soal yang
berada dikipas pecahan?
Apakah dalam mengerjakan soal di kipas
pecahan dikerjakan secara diskusi ?
Apakah setiap siswa mampu memberi
jawaban yang bagus dan cepat untuk
menjawab pertanyaan yang diterima ?
Apakah masing-masing siswa mengerjakan
soal dengan menggunakan cara bertentu ?
Pemberian penghargaan Apakah kelompok mampu
atau hadiah pada
mempresentasikan hasil pekerjaannya di
kelompok
depan teman sekelas ?
Apakah semua kelompok membantu
menyelesaikan di depan kelas jika
perwakilan kelompok tidak mampu untuk
menjelaskan kepada teman yang lain ?
Apakah kelompok memperoleh hadiah
ketika mampu menjawab pertayaan dengan
baik?
Jumlah Butir Soal

6
7

8
9

10

11

6
7

8
9

10

11

11

2. Tes
Tes tersebut akan diujikan pada akhir pembelajaran setiap siklus yaitu
siklus I dan siklus II. Tes ini berguna untuk mengukur hasil belajar matematika
siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Instrumen yang digunakan ialah
lembar soal, kunci jawaban, pedoman penilaian dan rubrik penilaian. Kisi –kisi
tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I dan 2 Menurut KTSP
Item
Standar
Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator
Jumlah soal
Butir soal

6.
Menggunaka
n pecahan
dalam
pemecahan
masalah

6.1 Menjelaskan
arti pecahan
dan urutannya.

Mengenal arti
pecahan
Menghitung
pecahan
sebagai
operasi
pembagian
Menuliskan
letak pecahan
pada garis

1,2,3,16,17,18,
19,20,21,25,26
,27
22,23,24

12

28,29,30,31

4

3

63

bilangan

6. 2

Membandingk
an dan
mengurutkan
pecahan
Jumlah Butir Soal

4,5,6,7,8,9,
10,11,12,13,14
,15

12

Menentukan
pecahanpecahan yang
senilai dari
suatu pecahan
Penyederhanaa
n pecahan
Menghitung
penjumlahan
pecahan
Menghitung
pengurangan
pecahan
Menghitung
operasi
campuran
pecahan
Menghitung
pemecahan
masalah
operasi hitung
campuran
Jumlah Butir Soal

1,2,3

3

4,5,6,

3

10,11,12,19,
20,21,22,23,24

9

7,8,9,13,14,15,
25,26,27

9

16,17,18

3

28,29,30

3

31

Menyederhanak
an berbagai
bentuk pecahan

30

Data hasil belajar siswa dalam model TGT berbantuan permainan kipas
pecahan dinilai dengan rumus di bawah ini:

Nilai 

Jumlah skor yang diperoleh
 100 0 0
Jumlah skor maksimal

Dengan kriteria nilai: (Depdiknas, 2003)
> 86 %

= Baik Sekali

70 – 85 % = Baik
55 – 69 % = Cukup Baik
< 54 %

= Kurang

72

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1

Variabel Bebas (X)
Sebelum guru melakukan kegiatan tindakan terhadap materi yang sudah

dipersiapkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba yang mana uji cobannya ialah
mengajar di kelas yang sama namun untuk materinya berbeda. Uji coba ini
berfungsi untuk mematangkan persiapan guru pengajar, selain itu untuk
memvaliditas lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.
3.7.2

Variabel Terikat (Y)

3.7.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini berfungsi untuk menguji setiap item soal
yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes individual setelah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas
pecahan . Untuk mengetahui validitas dan instrumen sebelumnya harus diuji
cobakan di kelas uji coba terlebih dahulu yaitu kelas 5 SDN Blotongan 01
Salatiga.
Peneliti mengukur validitas yaitu dengan penemuan Azwar. Penentuan
layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji
signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item
dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau jika
melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, bisa digunakan batas
nilai minimal korelasi 0,30. Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi
Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa
menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas
kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Untuk pembahasan ini dilakukan
uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis pada taraf

73

signifikansi 0,05 (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering
digunakan dalam penelitian). Hasil uji validasi siklus 1 yaitu sebagai berikut :
Tabel 12
Hasil Uji Validasi Siklus I
Bentuk
Instrumen
Pilihan Ganda

Total

Item Soal

Valid

Tidak Valid

1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10,11,12,13,14,15
16,17,18,19,20,21
,22,23,24,25,26,27
,28,29,30,31

2,4,5,6,7,8,
9,10,11,13,
17,18,21,22,
23,25,26,
27,29,30

1,3,12,14,15,
16,19,20,24,
28,31

Soal yang
digunakan
2,4,5,6,7,8,
9,10,11,13,
17,18,21,22,
23,25,26,
27,29,30

31 Soal

20 Soal

11 Soal

20 Soal

Tabel 12 di atas merupakan hasil dari uji validitas. Dari 31 soal terdapat 20
soal yang valid. Sedangkan, yang tidak valid ada 11 soal. Soal yang sudah valid
tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk soal tes pada siklus 1.
Tabel 13
Hasil Uji Validasi Siklus II
Bentuk
Instrumen
Pilihan Ganda

Total

Item Soal

Valid

Tidak Valid

1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10,11,12,13,14,15
16,17,18,19,20,21
,22,23,24,25,26,27
,28,29,30

1,4,6,7,8,9,10,
11,12,13,14,
15,16,17,
18,19,20,21,
22,23,24,25,
26,27,28,30
26 Soal

2,3,5, 29

30 Soal

4 Soal

Soal yang
digunakan
1,4,6,7,9,10,
11, ,14,
15,16,17,
18,19,20,22,
25,
26,27,28,30
20 Soal

Tabel 13 menerangkan bahwa, total soal yang diuji validasi adalah 30
soal. Setelah diadakan validasi terdapat 26 soal valid dan 4 soal tidak valid.
Peneliti akan menggunakan 20 soal dari 26 soal yang valid sebagai soal tes pada
akhir siklus 2.

74

3.7.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek (Arikunto, 2010). Pengukuran
tingkat reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s
Alpha . Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari

tingkat

reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 16 for
windows (statistical product and service solutions).

Menurut George dan Mallery dalam Sudjana (2010), uji reliabilitas
penelitian adalah dengan menggunakan teknik alfa untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7

: tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9

: reliabilitas memuaskan

Uji reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes
individual setelah pembelajaran dilakukan di kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga.
Indeks reliabilitas instrumen dapat dilihat dari output kotak reliabiliti
statistik pada kolom Cronbach’s Alpha berikut ini :
Tabel 14
Reliabilitas Siklus I
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.816

31

75

Tabel 15
Reliabilitas Siklus II
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.879

30

Pada siklus I dapat diketahui bahwa indeks reliabiliti alpha sebesar 0,816.
Karena indeks nilai alpha dari standar minimal, dapat disimpulkan bahwa tes
tersebut reliabel. Sedangkan pada siklus 2 diketahui indeks alpha nya sebesar
0,879 sehingga dapat disimpulkan tes formatif pada siklus 2 reliabel.

3.8

Analisis Taraf Kesukaran Item Soal
Peneliti menggunakan rumus menurut Arikunto untuk mencari taraf

kesukaran soal. Menurut Arikunto (2010), ”Soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu
sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba
lagi karena diluar jangkauannya”. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran
menurut Arikunto yaitu sebagai berikut :
P = B/JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal:
P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

76

Pada penelitian siklus 1 dan 2, telah dipilih 20 soal valid yang digunakan
untuk tes. Butir soal yang digunakan sebagai soal tes bukan valid saja. Akan tetapi
butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukarannya. Tingkat kesukaran pada setiap
butir soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 16
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kategori Soal

Nomor Soal

Nilai

Mudah

1
2
4
5
6
7
8
11
13
17
19
20
3
9
12
14
15
16
18
10

1
0,82
0,73
0,95
0,95
0,73
0,86
0,73
0,78
0,82
0,86
0,95
0,65
0,34
0,60
0,43
0,43
0,69
0,60
0,26

Sedang

Sukar

Melalui tabel 16 telah dipersingkat oleh peneliti yang dapat diamati pada
tabel berikut ini.
Tabel 17
Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kategori Soal

Nomor Soal

Jumlah Soal

Mudah

1,2,4,5,6,7,8,11,13,17,19,20

12

Sedang

3,9,12,14,15,16,18

7

Sukar

10

1

Jumlah Soal

20

77

Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal yang tergolong mudah
berjumlah 12 butir, sedang 7 butir soal dan soal yang sukar adalah 1 butir soal.
Sehingga total soal ada 20 butir soal.
Tabel 18
Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
Kategori Soal

Nomor Soal

Nilai

Mudah

2
3
5
6
7
8
10
11
12
13
16
17
18
19
20
1
9
14
15
4

0,86
0,78
0,95
0,95
0,73
0,91
0,78
0,82
0,73
0,82
0,86
0,95
0,82
0,82
0,82
0,65
0,65
0,65
0,65
0,30

Sedang

Sukar

Setelah diuraikan secara terperinci di atas, peneliti mengelompokkan butir
soal yang mudah, sedang dan sukar secara singkat dalam tabel berikut ini.
Tabel 19
Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kategori Soal

Nomor Soal

Jumlah Soal

Mudah

2,3,5,6,7,8,10,11,12,13,16,17,18,19,20

15

Sedang

1,9,14,15

4

Sukar

4

1

Jumlah Soal

20

78

Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal yang tergolong mudah
berjumlah 15 butir , sedang 4 butir soal dan soal yang sukar adalah 1 butir soal.
Sehingga total soal ada 20 butir soal.

3.9

Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika:

1. Langkah-langkah atau sintak model pembelajaran TGT berbantuan permainan
kipas pecahan telah diterapkan 100% pada proses pembelajaran.
2. Keaktifan belajar dapat dikatakan tercapai apabila mencapai presentase 76% 100% yaitu pada predikat tinggi. Kemudian, hasil belajar siswa dapat
dikatakan berhasil jika 23 siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama
dengan 70 (KKM ≥ 70) atau 100% siswa tuntas belajar.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24