T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
Beberapa permasalahan telah dikemukakan di
depan dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
(I) jenis penelitian, (2) subjek dan lokasi penelitian, (3)
definisi operasional dan konsep penelitian, (4) teknik
pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Melihat permasalahan dan tujuan penelitian
ini, maka jenisnya terlihat sebagai pola hubungan
bersifat interaktif. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini jelas
tampak karakteristiknya yaitu bersifat deskriptif,
tidak menekan angka, dan data berupa kata atau
gambar. Penulis ingin mengungkap perilaku manusia
dalam
konteks
natural
atau
alamiah,
bulat,
menyeluruh dan apa adanya. Peneliti melakukan
serangkaian
kegiatan
di
lapangan
mulai
dari
penjajagan ke lokasi penelitian, studi orientasi,
dilanjutkan
penelitian
secara
terfokus
untuk
menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang
sudah banyak diketahui.
Kegiatan
diawali
dengan
melakukan
pengamatan terhadap kepala sekolah dan para guru
yang
kaitannya
dengan
pengelolaan
supervisi
pembelajaran. Pada awalnya bersifat pasif yaitu
dilakukan
hanya
dengan
melihat
hal-hal
yang
1
dilakukan kepala sekolah. Selanjutnya mengamati
yang berkaitan dengan supervisi tanpa memberikan
komentar atau mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini
dilakukan untuk tidak menimbulkan kecurigaan.
Kemudian dilanjutkan kegiatan yang aktif yaitu
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Setelah itu, melakukan wawancara
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan supervisi
yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah,
guru-guru di SMP Negeri 1 Kebonagung Demak.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan dan observasi yang sudah terjadwal. Selanjutnya memberikan angket serta menganalisis berbagai
dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang
diperoleh dari observasi dipertimbangkan sebagai
bahan tesis. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data, dan fungsinya
sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen. Dengan demikian kehadiran peneliti diketahui
statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
Selanjutnya
terjadwal
dilakukan
dengan
observasi
pedoman
pada
wawancara
waktu
serta
menganalisis berbagai dokumen penelitian.
3.3 Definisi Operasional Konsep penelitian
Definisi Operasional dari konsep penelitian ini
adalah sebagai berikut:
2
a. Supervisi
akademik
merupakan
usaha
yang
sifatnya membantu guru atau melayani guru agar
ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan
bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat
pula menyediakan kondisi belajar siswa yang
efektif
dan
efisien.
Dari
alur
perkembangan
tersebut, maka akan mengarah upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan
mutu pendidikan;
b. Kepala sekolah dalam peran dan fungsinya yaitu
sebagai EMASLIM (Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator).
Sebagai supervisor bertanggungjawab memantau,
membina, dan memperbaiki proses pembelajaran
di kelas atau di sekolah. Dalam meningkatkan
dan memperbaiki proses pembelajaran, salah satu
tugasnya adalah melakukan supervisi. Di samping
itu,
kepala
sekolah
juga
bertanggungjawab
terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan
oleh para guru di sekolah yang dipimpinnya;
c. Kompetensi profesional guru diimplementasikan
sebagai Kinerja Guru merupakan hasil penilaian
kerja yang dicapai oleh seorang pegawai baik
berupa
produk
kuantitas,
pekerjaan
atau
kualitas
sesuai
jasa
dan
dengan
berdasarkan
waktu
kriteria
pada
penyelesaian
yang
telah
ditetapkan. Maka guru harus memiliki 4 (empat)
kompetensi
P3S,
yaitu
kompetensi
personal,
profesional, pedagogis, dan sosial;
3
d. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak
bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi
setiap
kegiatan,
kelompok.
baik
perseorangan
Perencanaan
maupun
merupakan
bekal
kegiatan pelaksanaan;
e. Pelaksanaan
supervisi
implementasi
dari
akademik
perencanaan
merupakan
yang
telah
disusun. Bagaimana dapat melaksanakan dengan
baik, tentu saja memerlukan teknik atau cara
yang baik pula. Pelaksanaan supervisi akademik
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat. Tempat
yang
satu
kemungkinan
berbeda
dengan
palaksanaan di tempat yang lain. Fenomena
tersebut dapat menggunakan ketentuan ramburambu pelaksanaan kegiatan supervisi akademik;
f. Tindak lanjut adalah suatu kegiatan pertemuan
balikan dilakukan segera setelah melaksanakan
observasi pengajaran. Namun terlebih dahulu
melakukan
analisis
terhadap
hasil
observasi.
Dalam tindak lanjut supervisi ini digambarkan
tujuan dan keadaan perlakuan yang ada.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis dan tujuan penelitian telah
terlihat
bahwa
pola
hubungan interaktif, maka
pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Data
dikumpulkan dengan menggunakan metode/teknik
tertentu. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
4
1. Wawancara
Wawancara
merupakan
percakapan
yang
dilakukan oleh dua pihak. Cakupan wawancara
banyak sekali pembahasannya, namun peneliti
memfokuskan
tentang
supervisi
akademik.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan supervisi akademik. Teknik
wawancara dilakukan secara terbuka. Kegiatan
dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang
makin memfokus pada masalah, agar informasi
yang dikumpulkan cukup mendalam. Pelaksanaan
ini sesuai karakteristik penilaian kualitatif yaitu
peneliti
sebagai
alat
pengumpul
data.
Pada
pelaksanaan wawancara dilakukan juga dengan
cara mengisi pedoman wawancara yang sudah
disusun
oleh
peneliti
agar
mendapatkan
data
konkrit sehingga memudahkan untuk menganalisis.
Informan yang diwawancarai adalah kepala
sekolah
dan
semua
guru.
Perlakuannya
lebih
menyukai menuliskan pendapat yang diinginkan
daripada dengan wawancara yang menggunakan
perangkat
audio.
Selain
itu,
pelaksanaan
wawancara juga dilakukan secara tertutup agar
yang diwawancarai lebih leluasa untuk menjawab.
Wawancara secara tertutup yang dilakukan kepada
siswa difokuskan tentang proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di kelas.
2. Observasi
Keberadaan
peneliti
di
tempat
penelitian
adalah aktif, karena bagian dari personalia tempat
5
sekolah
tersebut.
Namun
demikian
masih
mencatat kegiatan yang riil yang ada di sekolah
itu. Observasi dari penelitian ini difokuskan pada
pelaksanaan
supervisi
akademik
dan
data
pendukung lain yang diperlukan yaitu tentang
profil sekolah.
3. Dokumentasi
Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan
wawancara, dokumentasilah yang melengkapinya.
Jika kita mendengar dokumen, pikiran kita akan
tertuju kepada arsip. Metode ini dilaksanakan
untuk
melengkapi
data
hasil
observasi
dan
wawancara yang berupa tulisan, rekaman, bukubuku pedoman, laporan resmi catatan harian dan
notulen rapat.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada
hakikatnya
atau
dalam
berwujud
kata-kata,
paragraf-paragraf.
bentuk
narasi
kalimat-kalimat,
Selanjutnya
yang
bersifat
dinyatakan
deskripsi
mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan
dialami oleh subjek. Karena itu teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Data penelitian dianalisis menggunakan
model analisis interaktif, yaitu pengumpulan data
(data collection), reduksi data (data reduction), display
data
(data
display)
dan
penarikan
kesimpulan/verifikasi (conclusion).
6
1. Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti
secara keseluruhan dari berbagai sumber yaitu
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan
dalam
catatan
dokumen
resmi,
lapangan,
gambar,
dokumen
foto
pribadi,
dan data
yang
mendukung.
2. Reduksi Data
Reduksi
data
berlangsung
secara
terus-
menerus selama penelitian berlangsung. Setelah
pengumpulan data selesai maka catatan dibaca,
dipahami dan dibuat ringkasan. Membuat tabel
yang berisi uraian hasil penelitian terhadap catatan
lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap
masalah yang diteliti.
3. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dalam
wujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragrafparagraf. Karena itu data tersebut akan disajikan
dalam bentuk teks atau berupa uraian naratif. Data
hasil
penelitian
disajikan
juga
dalam
bentuk
gambar, matrik dan skema. Penyajian data dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan
makna
dari
data-data
yang
sudah
diperoleh
kemudian disusun secara sistematis dari bentuk
yang kompleks menjadi lebih sederhana namun
selektif.
4. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan verifikasi ini merupakan hal yang
terpenting karena dari permulaan pengumpulan
7
data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari
arti
benda,
mencatat
keteraturan,
pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,
alur sebab akibat dan proposisi.
Alur
analisis
data
digambarkan
sebagai
berikut:
Penyajian Data
Pengumpulan Data
Reduksi
Data
Simpulan
Verifikasi
Gambar 3.1
Alur Analisa Data
Sumber : Miles dan Huberman (2007)
5. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memperoleh penafsiran yang sesuai,
maka
perlu
Pelaksanaan
pengecekan
keabsahan
data.
pemeriksaan
keabsahan
data
didasarkan atas:1) derajad kepercayaan (credibility),
2) keteralihan (transferability), 3) kebergantungan
(dependability), 4) kepastian (confirmability).
Derajat
teknik
kepercayaan
pemeriksaan
(credibility)
dilakukan
dengan
dengan:
(a)
ketekunan pengamatan, (b) triangulasi data, (c)
teknik
perpanjangan
keikutsertaan
peneliti
di
8
lapangan, (d) pemeriksaan oleh teman sejawat
melalui diskusi, (e) analisis kasus negatif yang
kontras dengan data atau info masi sebagai bahan
pembanding
terhadap
kecukupan
referensi
menampung
dan
tertulis
untuk
data
yang
sebagai
menyesuaikan
keperluan
diperoleh,
(f)
alat
untuk
dengan
kritik
evaluasi,
serta
(g)
pengecekan anggota yang terlibat dalam proses
pengumpulan data.
Triangulasi digunakan peneliti sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Dalam triangulasi dapat
memanfaatkan penggunaan sumber dengan cara
membandingkan
dan
mengecek
balik
derajat
kepercayaan informan. Sumber yang diperoleh dari
informan yang satu dengan informan yang lainnya.
Dalam penelitian pengecekan dilakukan antarguru,
komite sekolah dan siswa. Dalam triangulasi data,
digunakan untuk membandingkan studi dokumen,
observasi dan wawancara. Triangulasi dapat melalui
berbagai cara:
a. Triangulasi Sumber
Untuk
peningkatan
mendapatkan
kinerja
guru
data
tentang
melalui
supervisi
akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung Demak,
dengan
mendalam
menggunakan
dengan
teknik
Kepala
wawancara
sekolah
selaku
pimpinan puncak dalam organisasi. Wawancara
dengan
guru
sebagai
informan,
untuk
9
mendapatkan informasi terkait bagaimana teknik
supervisi akademik.
b. Triangulasi Metode
Dalam hal ini peneliti untuk mendapatkan
data tentang peningkatan kinerja guru melalui
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
Demak
dengan
teknik
keikutsertaan
peneliti
berpartisipasi, observasi, wawancara mendalam,
dan dokumentasi untuk sumber data yang sama
dan serempak. Teknik-teknik ini digunakan untuk
menarik kesimpulan yang bermakna intersubjektif.
c. Konfirmasi
Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1
Kebonagung Demak mendapatkan data dari hasil
wawancara
dan
sebelumnya
dikonfirmasikan
untuk
studi
mendapatkan
dokumentasi
kepada
keabsahan
yang
informan
data.
Hasil
wawancara ditranskip terlebih dahulu, kemudian
narasumber
diminta
membaca,
dan
menandatangani naskah itu.
d. Dependabilitas
Pada kegiatan ini peneliti berusaha untuk
mendapatkan data tentang adanya peningkatan
kinerja guru melalui supervisi akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung Demak.
10
METODE PENELITIAN
Beberapa permasalahan telah dikemukakan di
depan dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
(I) jenis penelitian, (2) subjek dan lokasi penelitian, (3)
definisi operasional dan konsep penelitian, (4) teknik
pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Melihat permasalahan dan tujuan penelitian
ini, maka jenisnya terlihat sebagai pola hubungan
bersifat interaktif. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini jelas
tampak karakteristiknya yaitu bersifat deskriptif,
tidak menekan angka, dan data berupa kata atau
gambar. Penulis ingin mengungkap perilaku manusia
dalam
konteks
natural
atau
alamiah,
bulat,
menyeluruh dan apa adanya. Peneliti melakukan
serangkaian
kegiatan
di
lapangan
mulai
dari
penjajagan ke lokasi penelitian, studi orientasi,
dilanjutkan
penelitian
secara
terfokus
untuk
menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang
sudah banyak diketahui.
Kegiatan
diawali
dengan
melakukan
pengamatan terhadap kepala sekolah dan para guru
yang
kaitannya
dengan
pengelolaan
supervisi
pembelajaran. Pada awalnya bersifat pasif yaitu
dilakukan
hanya
dengan
melihat
hal-hal
yang
1
dilakukan kepala sekolah. Selanjutnya mengamati
yang berkaitan dengan supervisi tanpa memberikan
komentar atau mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini
dilakukan untuk tidak menimbulkan kecurigaan.
Kemudian dilanjutkan kegiatan yang aktif yaitu
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Setelah itu, melakukan wawancara
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan supervisi
yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah,
guru-guru di SMP Negeri 1 Kebonagung Demak.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan dan observasi yang sudah terjadwal. Selanjutnya memberikan angket serta menganalisis berbagai
dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang
diperoleh dari observasi dipertimbangkan sebagai
bahan tesis. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data, dan fungsinya
sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen. Dengan demikian kehadiran peneliti diketahui
statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
Selanjutnya
terjadwal
dilakukan
dengan
observasi
pedoman
pada
wawancara
waktu
serta
menganalisis berbagai dokumen penelitian.
3.3 Definisi Operasional Konsep penelitian
Definisi Operasional dari konsep penelitian ini
adalah sebagai berikut:
2
a. Supervisi
akademik
merupakan
usaha
yang
sifatnya membantu guru atau melayani guru agar
ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan
bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat
pula menyediakan kondisi belajar siswa yang
efektif
dan
efisien.
Dari
alur
perkembangan
tersebut, maka akan mengarah upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan
mutu pendidikan;
b. Kepala sekolah dalam peran dan fungsinya yaitu
sebagai EMASLIM (Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator).
Sebagai supervisor bertanggungjawab memantau,
membina, dan memperbaiki proses pembelajaran
di kelas atau di sekolah. Dalam meningkatkan
dan memperbaiki proses pembelajaran, salah satu
tugasnya adalah melakukan supervisi. Di samping
itu,
kepala
sekolah
juga
bertanggungjawab
terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan
oleh para guru di sekolah yang dipimpinnya;
c. Kompetensi profesional guru diimplementasikan
sebagai Kinerja Guru merupakan hasil penilaian
kerja yang dicapai oleh seorang pegawai baik
berupa
produk
kuantitas,
pekerjaan
atau
kualitas
sesuai
jasa
dan
dengan
berdasarkan
waktu
kriteria
pada
penyelesaian
yang
telah
ditetapkan. Maka guru harus memiliki 4 (empat)
kompetensi
P3S,
yaitu
kompetensi
personal,
profesional, pedagogis, dan sosial;
3
d. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak
bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi
setiap
kegiatan,
kelompok.
baik
perseorangan
Perencanaan
maupun
merupakan
bekal
kegiatan pelaksanaan;
e. Pelaksanaan
supervisi
implementasi
dari
akademik
perencanaan
merupakan
yang
telah
disusun. Bagaimana dapat melaksanakan dengan
baik, tentu saja memerlukan teknik atau cara
yang baik pula. Pelaksanaan supervisi akademik
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat. Tempat
yang
satu
kemungkinan
berbeda
dengan
palaksanaan di tempat yang lain. Fenomena
tersebut dapat menggunakan ketentuan ramburambu pelaksanaan kegiatan supervisi akademik;
f. Tindak lanjut adalah suatu kegiatan pertemuan
balikan dilakukan segera setelah melaksanakan
observasi pengajaran. Namun terlebih dahulu
melakukan
analisis
terhadap
hasil
observasi.
Dalam tindak lanjut supervisi ini digambarkan
tujuan dan keadaan perlakuan yang ada.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis dan tujuan penelitian telah
terlihat
bahwa
pola
hubungan interaktif, maka
pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Data
dikumpulkan dengan menggunakan metode/teknik
tertentu. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
4
1. Wawancara
Wawancara
merupakan
percakapan
yang
dilakukan oleh dua pihak. Cakupan wawancara
banyak sekali pembahasannya, namun peneliti
memfokuskan
tentang
supervisi
akademik.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan supervisi akademik. Teknik
wawancara dilakukan secara terbuka. Kegiatan
dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang
makin memfokus pada masalah, agar informasi
yang dikumpulkan cukup mendalam. Pelaksanaan
ini sesuai karakteristik penilaian kualitatif yaitu
peneliti
sebagai
alat
pengumpul
data.
Pada
pelaksanaan wawancara dilakukan juga dengan
cara mengisi pedoman wawancara yang sudah
disusun
oleh
peneliti
agar
mendapatkan
data
konkrit sehingga memudahkan untuk menganalisis.
Informan yang diwawancarai adalah kepala
sekolah
dan
semua
guru.
Perlakuannya
lebih
menyukai menuliskan pendapat yang diinginkan
daripada dengan wawancara yang menggunakan
perangkat
audio.
Selain
itu,
pelaksanaan
wawancara juga dilakukan secara tertutup agar
yang diwawancarai lebih leluasa untuk menjawab.
Wawancara secara tertutup yang dilakukan kepada
siswa difokuskan tentang proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di kelas.
2. Observasi
Keberadaan
peneliti
di
tempat
penelitian
adalah aktif, karena bagian dari personalia tempat
5
sekolah
tersebut.
Namun
demikian
masih
mencatat kegiatan yang riil yang ada di sekolah
itu. Observasi dari penelitian ini difokuskan pada
pelaksanaan
supervisi
akademik
dan
data
pendukung lain yang diperlukan yaitu tentang
profil sekolah.
3. Dokumentasi
Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan
wawancara, dokumentasilah yang melengkapinya.
Jika kita mendengar dokumen, pikiran kita akan
tertuju kepada arsip. Metode ini dilaksanakan
untuk
melengkapi
data
hasil
observasi
dan
wawancara yang berupa tulisan, rekaman, bukubuku pedoman, laporan resmi catatan harian dan
notulen rapat.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada
hakikatnya
atau
dalam
berwujud
kata-kata,
paragraf-paragraf.
bentuk
narasi
kalimat-kalimat,
Selanjutnya
yang
bersifat
dinyatakan
deskripsi
mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan
dialami oleh subjek. Karena itu teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Data penelitian dianalisis menggunakan
model analisis interaktif, yaitu pengumpulan data
(data collection), reduksi data (data reduction), display
data
(data
display)
dan
penarikan
kesimpulan/verifikasi (conclusion).
6
1. Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti
secara keseluruhan dari berbagai sumber yaitu
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan
dalam
catatan
dokumen
resmi,
lapangan,
gambar,
dokumen
foto
pribadi,
dan data
yang
mendukung.
2. Reduksi Data
Reduksi
data
berlangsung
secara
terus-
menerus selama penelitian berlangsung. Setelah
pengumpulan data selesai maka catatan dibaca,
dipahami dan dibuat ringkasan. Membuat tabel
yang berisi uraian hasil penelitian terhadap catatan
lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap
masalah yang diteliti.
3. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dalam
wujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragrafparagraf. Karena itu data tersebut akan disajikan
dalam bentuk teks atau berupa uraian naratif. Data
hasil
penelitian
disajikan
juga
dalam
bentuk
gambar, matrik dan skema. Penyajian data dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan
makna
dari
data-data
yang
sudah
diperoleh
kemudian disusun secara sistematis dari bentuk
yang kompleks menjadi lebih sederhana namun
selektif.
4. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan verifikasi ini merupakan hal yang
terpenting karena dari permulaan pengumpulan
7
data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari
arti
benda,
mencatat
keteraturan,
pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,
alur sebab akibat dan proposisi.
Alur
analisis
data
digambarkan
sebagai
berikut:
Penyajian Data
Pengumpulan Data
Reduksi
Data
Simpulan
Verifikasi
Gambar 3.1
Alur Analisa Data
Sumber : Miles dan Huberman (2007)
5. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memperoleh penafsiran yang sesuai,
maka
perlu
Pelaksanaan
pengecekan
keabsahan
data.
pemeriksaan
keabsahan
data
didasarkan atas:1) derajad kepercayaan (credibility),
2) keteralihan (transferability), 3) kebergantungan
(dependability), 4) kepastian (confirmability).
Derajat
teknik
kepercayaan
pemeriksaan
(credibility)
dilakukan
dengan
dengan:
(a)
ketekunan pengamatan, (b) triangulasi data, (c)
teknik
perpanjangan
keikutsertaan
peneliti
di
8
lapangan, (d) pemeriksaan oleh teman sejawat
melalui diskusi, (e) analisis kasus negatif yang
kontras dengan data atau info masi sebagai bahan
pembanding
terhadap
kecukupan
referensi
menampung
dan
tertulis
untuk
data
yang
sebagai
menyesuaikan
keperluan
diperoleh,
(f)
alat
untuk
dengan
kritik
evaluasi,
serta
(g)
pengecekan anggota yang terlibat dalam proses
pengumpulan data.
Triangulasi digunakan peneliti sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Dalam triangulasi dapat
memanfaatkan penggunaan sumber dengan cara
membandingkan
dan
mengecek
balik
derajat
kepercayaan informan. Sumber yang diperoleh dari
informan yang satu dengan informan yang lainnya.
Dalam penelitian pengecekan dilakukan antarguru,
komite sekolah dan siswa. Dalam triangulasi data,
digunakan untuk membandingkan studi dokumen,
observasi dan wawancara. Triangulasi dapat melalui
berbagai cara:
a. Triangulasi Sumber
Untuk
peningkatan
mendapatkan
kinerja
guru
data
tentang
melalui
supervisi
akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung Demak,
dengan
mendalam
menggunakan
dengan
teknik
Kepala
wawancara
sekolah
selaku
pimpinan puncak dalam organisasi. Wawancara
dengan
guru
sebagai
informan,
untuk
9
mendapatkan informasi terkait bagaimana teknik
supervisi akademik.
b. Triangulasi Metode
Dalam hal ini peneliti untuk mendapatkan
data tentang peningkatan kinerja guru melalui
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
Demak
dengan
teknik
keikutsertaan
peneliti
berpartisipasi, observasi, wawancara mendalam,
dan dokumentasi untuk sumber data yang sama
dan serempak. Teknik-teknik ini digunakan untuk
menarik kesimpulan yang bermakna intersubjektif.
c. Konfirmasi
Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1
Kebonagung Demak mendapatkan data dari hasil
wawancara
dan
sebelumnya
dikonfirmasikan
untuk
studi
mendapatkan
dokumentasi
kepada
keabsahan
yang
informan
data.
Hasil
wawancara ditranskip terlebih dahulu, kemudian
narasumber
diminta
membaca,
dan
menandatangani naskah itu.
d. Dependabilitas
Pada kegiatan ini peneliti berusaha untuk
mendapatkan data tentang adanya peningkatan
kinerja guru melalui supervisi akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung Demak.
10