Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila 1

Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila
I.Sejarah Terbentuknya BPUPKI
Sejarah lahirnya Pancasila bermula pada akhir tahun
1944.Ketika itu kedudukan jepang semakin terdesak.Jepang
selalu menderita kekalahan dalam Perang Asia-Pasifik.Bahkan
di Indonesia berkabar perlawanan yang dilakukan rakyat
maupun tentara PETA.Keadaan di negeri Jepang semakin
buruk,moral masyarakat semakin menurun.Hal-hal yang tidak
menguntungkan menyebabkan jatuhnya Kabinet Tojo pada
tanggal 17 Juli 1944 dan digantikan oleh kabinet Kuniaki Koiso.
Pada tanggal 7 September 1944 di dalam sidang istimewa
Parlemen Jepang di Tokyo,Perdana Menteri Koiso
mengungumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia)
diperkenankan merdeka kelak di kemudian hari.
Pada tahun 1944 Pulau Saipan direbut oleh sekutu.Angkatan
perang Jepang dipukul mundur angkatan perang Amerika
Serikat dari Papua Nugini,Kepulauan Solomon,dan Kepulauan
Marshall,maka seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik mulai
hancur berarti kekalahan Jepang di ambang pintu.Sekutu terus
menyerbu
kota-kota

di
Indonesia
seperti
Ambon,Makassar,Manado dan Surabaya.
Menghadapi situasi gawat tersebut,pemerintah pendudukan
Jepang di Jawa dibawah pimpinan Letnan Jenderal Kumaciki
Harada berusaha meyakinkan bangsa Indonesia tantang janji
Kemerdekaan.Pada tanggal 1Maret 1945 diumumkan
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa
Jepangnya Dokuritsu Junbi Cosakai.
Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk
mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan
1

segala sesuatu yang menyangkut pembentukan negara Indonesia
merdeka.
Ketua BPUPKI adalah dr K.R.T. Radjiman Wediodiningrat.Ia
dibantu 2 orang ketua muda yaitu seorang Jepang Shucokan
Cirebon bernama Ichibangase R.P. Suroso sebagai kepala

sekretariat dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan M.r. A.G.
Pringgodigdo.Anggota BPUPKI ada 60 orang termasuk 4
golongan Arab serta golongan peranakan Belanda dan terdapat
pula 7 orang Jepang dalam pengurus istimewa yakni tanpa hak
suara,sehingga seluruhnya berjumlah 63 orang.
BPUPKI ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 di gedung Cuo
Sangi In yang dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan dua
pembesar Jepang yakni Jenderal Itagaki dan Jenderal Yaiciro
Nagano.

II.Proses Sidang BPUPKI
Setelah anggota BPUPKI dilantik,kemudian mulai
bersidang.Dalam hal ini tugas BPUPKI adalah menyusun Dasar
dan Konstitusi untuk negara Indonesia yang akan
didirikan.BPUPKI mulai bersidang tanggal 29 Mei 1945.Sidan
BPUPKI berlangsung dua tahap yaitu sidang pertama tanggal 29
Mei - 1 Juni 1945.Sedangkan sidang kedua berlangsung dari
tanggal 19-17 Juli 1945.
Sidang BPUPKI I (29 Mei – 1 Juni 1945)
Pada waktu sidang pertama BPUPKI Dr. K.R.T. Radjiman

Wediodinigrat mengajukan suatu maslah khusunya yang akan
dibahas dalam sidang tersebut.Masalah yang dimaksudnya
adalah suatu rumusan calon dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk.Selanjutnya,tampilah tiga orang pembicara,yaitu Muh
Yamin,Soepomo,dan Ir. Soekarno
Mereka memberikan pandangannya mengenai dasar negara
Indonesia merdeka.Berikut pandangan dari mereka mengenai
dasar negara Indonesia merdeka.
2

a.Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pada hari pertama sidang,Muh. Yamin mendapat kesempatan
yang pertama untuk mengemukakan pidatonya di hadapan
sidang lengkap BPUPKI.Pidato Muh. Yamin itu berisikan lima
asas dasar untuk negara Indonesia merdeka yang diidamidamkan itu,antara lain:
1.Peri Kebangsaan
2.Peri Kemanusiaan
3.Peri Ketuhanan
4.Peri Kerakyatan
5.Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai
rancangan UUD Republik Indonesia.Di dalam pembukaan dari
rancangan UUD itu tercantum perumusan lima asas dasar negara
yang berbunyi seagai berikut.
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kebangsaan persatuan Indonesia
3.Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Perlu dicatat bahwa usul lima asas dasar negara yang
dikemukakan oleh Muh. Yamin secara lisan dan dikemukakan
secara tertulis terdapat perbedaan,baik perumusan kata-katanya
maupun sistematikanya.
b.Prof Supomo (31 Mei 1945)
Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Supomo yang memang ahli
hukum memberikan uraiannya tentang dasar negara yang
seharusnya dapat digunakan jika negara Indonesia kelak
merdeka pada kemudian hari.Pada hari itulah ia menganjurkan
ide integralistik sebagai dasar negara.

Hal ini karena yang seharusnya menjadi dasar filsafat negara
haruslah dapat menciptakan kekuatan yang bersifat
kekeluargaan dan menyatu kerja sama antara yang memerintah
3

dan diperintah.Pendapat Supomo ini mengacu pada ide
integralistik yang didasari oleh pikiran Spinoza dan Hegel yamg
mencakup asas-asas:
1.Persatuan
2.Kekeluargaan
3.Keseimbangan lahir dan batin
4.Musyawarah
5.Keadilan rakyat
c.Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Pada tanggal 1 Juni 1945,Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya
di hadapan sidang BPUPKI hari ketiga.Dalam pidato itu
dikemukakan/diusulkan juga lima hal untuk menjadi dasar-dasar
negara merdeka,yang perumusan serta sistematikanya sebagai
berikut.
1.Kebangsaan Indonesia

2.Internasionalisme atau perikemanusiaan
3.Mufakat atau demokrasi
4.Kesejahteraan Sosial
5.Ketuhanan yang berkebudayaan
Untuk lima dasar negara itu beliau usulkan pula agar diberi
nama Pancasila.Dikatakannya bahwa nama ini berasal dari
seorang ahli bahasa kawan beliau tetapi tidak dikatakannya
siapa.Usul mengenai nama Pancasila ini kemudian diterima oleh
sidang.
Sidang pertama BPUPKI berakhir tanggal 1 juni 1945.Dalam
sidang pertama ini tidak menghasilkan kesimpulan atau
perumusan.Pada waktu itu hanya ada saran-saran atau usulan
mengenai
rumusan dasar negara bagi Indonesia
merdeka.Setelah itu BPUPKI mengadakan reses selama lebih
dari satu bulan.

4

Sebelum reses,dibentuklah panitia kecil di bawah pimpinan Ir.

Soekarno.Pania kecil itu berjumlah 8 orang,terdiri dari:
1.Ir. Soekarno
2.Moh. Hatta
3.Sutardjo Kartohadikusumo
4.Wachid Hasyim
5.Ki Bagus Hadikusumo
6.Otto Iskandardinata
7.Muhammad Yamin
Tugas mereka adalah menampung saran,usul dan konsepsi para
anggota untuk diserahkan melalui sekretariat.
Ir. Soekarno melaporkan bahwa pada tanggal 22 Juni 1945
Panitia Kecil itu mengadakan pertemuan dengan 38 anggota
BPUPKI,sebagian diantaranya menghadiri sidang Cuo Sangi
In.Hasil pertemuan itu adalah telah ditampungnya suara-suara
dan usul-usul lisan anggota BPUPKI.
Dalam pertemuan itu pula terbentuk panitia kecil lain yang
berjumlah 9 orang,yang kemudian dikenal dengan Panitia
Sembilan.Mereka terdiri atas:
1.Ir. Soekarno
2.Drs. Moh Hatta

3.Mr. Muh Yamin
4.Mr. Ahmad Soebardjo
5.Mr. A.A. Maramis
6.Abdulkahar Muzakkir
7.Wachid Hasyim
8.H. Agus Salim
9.Abikusno Cokrosuyoso
Panitia Sembilan tersebut berkumpul menyusun rumusan dasar
negara berdasarkan pemandangan umum para anggota.

5

Akhirnya,pada tanggal 22 Juni 1945,mereka berhasil
merumuskan maksud dan tujuan negara Indonesia
merdeka.Rumusan
itu
diterima
secara
bulat
dan

ditandatangani.Oleh Mr.Muh Yamin rumusan hasil Panitia
Sembilan itu diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta
Rumusan dasar negara Indonesia Merdeka berdasar Piagam
Jakarta sebagai berikut.
1.Ketuhanan,dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

III.Perubahan Pada Sila Pancasila
Dalam sidang BPUPKI kedua,tanggal 10-17 Juli 1945,hasil
yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum
Dasar.Sejarah berjalan terus sampai PPKI terbentuk dan
Indonesia
merdeka.Sehari
setelah
Proklamasi

kemerdekaan,PPKI mengadakan sidang,dengan acara utama
1.Mengesahkan
rancangan
Hukum
Dasar
dengan
preambulnya(pembukaannya)
2.Memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk pengesahan Preambul,terjadi proses yang cukup
panjang.Sebelum mengesahkan Preambul,Bung Hatta terlebih
dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945
sore hari,sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan,ada utusan
dari Indonesia bagian timur yang menemuinya.

6

Pada intinya,rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar
pada alinea keempat preambul atau sila pertama pada
pancasila,di belakang kata ’’Ketuhanan’’ yang berbunyi ’’dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya’’ dihapus.Jika tidak,maka rakyat Indonesia bagian

timur lebih baikmemisahkan diri dari negara RI,yang baru saja
diproklamasikan.Usul ini oleh Moh. Hatta disampaikan kepada
sidang pleno PPKI,khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh
Islam,antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo,KH. Wachid
Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Moh Hatta berusaha
meyakinkan tokoh-tokoh Islam,demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi
persatuan dan kesatuan,mengingat Indonesia baru saja
merdeka,akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya
’’dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya’’di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan
’’Yang Maha Esa’’.
Dan inilah hasil akhir dari perumusan Pancasila
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

7

8