BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan Table 2.1: Profil Perusahaan - Perencanaan Bisnis Keripik Kentang

BAB II PEMBAHASAN

  2.1 Profil Perusahaan Table 2.1: Profil Perusahaan

  1. Nama Perusahaan Keripik Kentang “Lezath”

  2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang

  3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan Sehat

  4. Alamat Perusahaan Jl. Jamin Ginting Gg. Paten No. 4 Medan

  5. Nomor Telepon 087868746898

  6. Alamat Email [email protected]

  7. Mulai Berdiri

20 Agustus 2012

2.2 Biodata Pemilik/Pengurus

  1. Nama Fredy A Ginting

  2. Jabatan Pimpinan

  3. Tempat dan Tgl. Lahir Perbulan, 12 Januari 1990

  4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting Gg. Paten No. 4 Medan

  5. Nomor Telepon/HP 087868746898

  6. Alamat Email [email protected]

  7. Pendidikan Terakhir D-III Keuangan

  1. Nama Enny Maitira

  2. Jabatan Anggota

  3. Tempat dan Tgl. Lahir Brastagi, 26 Juni 1990

  4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting Gg. Kamboja No. 41 Medan

  5. Nomor Telepon/HP 087868369117

  6. Alamat Email [email protected]

  7. Pendidikan Terakhir Sarjana Muda

  1. Nama Ismulyadi

  2. Jabatan Anggota

  3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 26 Juni 1991

  4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting Gg. Paten No.4 Medan

  5. Nomor Telepon/HP 087869735344

  6. Alamat Email [email protected]

  7. Pendidikan Terakhir SMA

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Keripik Kentang Struktur organisasi yang baik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.

  Karena dengan struktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing- masing setiap anggota. Selain itu juga struktur organisasi mencerminkan sikap

  

Fredy A Ginting

  Pimpinan

  Ismulyadi

  Anggota

  Enny Maitira

  Anggota profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi, juga untuk mengetahui sejauh tersebut.

  Dalam tahap awal struktur organisasi kami hanya masih 3 orang termasuk penulis yang terlibat langsung dalam pengelolaan bisnis keripik kentang ini.

  Kedepannya diharapkan akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini nantinya telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar dan menjadi salah satu usaha yang baik untuk di contoh oleh pebisnis pemula.

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.4.1 Produk yang Dihasilkan

  Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A. Dimensi Produk

  Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku kentang disajikan dalam bentuk keripik (gorengan) yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Sebagai contoh produk adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4 Gambar Keripik Kentang ManisGambar 2.5 Gambar Keripik Kentang AsinGambar 2.6 Gambar Keripik Kentang Pedas B. Nilai/Manfaat Produk

  Produk Keripik Kentang yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti dari produk Keripik Kentang.Kentang yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan karena mengadung kalori yang cukup dan kandungan kolesterol mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

C. Kegunaan/Fungsi Produk

  Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir. Produk Keripik Kentang merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren dan gaya. Karena harga yang cukup terjangkau dan rasa yang lezat membuatkeripik kentang berfungsi juga sebagai cemilan sehat keluarga.

2.4.2 Keunggulan produk

  Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : 1.

  Tim Inti terdiri dari manajemen dan produksi dengan latar belakang pendidikan yang mendukung.

  2. Pemahaman terhadap minat dan daya beli konsumen terhadap produk yang kami tawarkan.

  3. Produk keripik kentang kami memiliki berbagai rasa yang lezat dan menarik untuk dicoba.

  4. Perancangan produk yang secara terus-menerus dikembangkan dengan inovasi dan desain-desain baru yang menarik.

  5. Penguasaan teknologi produksi sehingga mampu menghasilkan produk dengan kwalitas tinggi.

  6. Harga yang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

  2.4.3 Gambaran Pasar

  Ditinjau dari jumlah konsumen, daya beli dan minat konsumen terhadap makanan ringan, khususnya makanan ringan yang mengenyangkan, sehat, enak, aman dan tentu saja harga yang terjangkau oleh semua konsumen, Maka saya optimis bahwa keripik kentang yang dipasarkan akan terjual. Apabila pembelian makanan ringan saat ini adalah salah satu investasi yang diharapkan oleh konsumen akan meningkat di masa yang akan datang.

  2.4.4 Target atau Sekmen Pasar yang Dituju

  Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang akan dituju oleh pebisnis untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Untuk itu penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang akan dituju adalah penduduk kota medan khususnya penduduk sekitar pasar satu Padang Bulan dan sekitarnya. Namun, karena usaha yang akan dibuka di Pasar satu, yang masih satu area dengan Universitas Sumatera Utara maka, target yang jelas dituju adalah masyarakat, mahasiswa, serta pelajar di sekitar daerah tersebut.

  2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

  Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk jenis makanan yang sehat dan enak sangat tinggi.

  Melalui analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik tentu saja ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena apabila tingkat pendapatan masyarakat baik maka tingkat konsumsi dari masyarakat juga akan mangalami peningkatan. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

  Di lihat dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi da lam perkembangan

  

usaha penulis, d ikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan

antara lain cabai dan gula

  baku penolong usaha ini . Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis tersebut.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

  Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun

2.4.7 Analisis Pesaing

  Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P

  dengan alat analisis SWOT menurut Kottler (1997 : 399) yang terdiri atas : 1.

   Produk (Product)

  Menurut Tjibtono Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik kentang yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat sebagai obat kesehatan kulit.

  Sebagai makanan vegetarian.

  Kentang ini memberi manfaat kesehatan karena kentang mengandung asam amino nyaris setara dengan telur ayam, mengandung protein 2% dari setiap bobotnya, mengandung zat-zat mineral magnesium, potassium, besi, selain itu mangandung vitamin B1, B3, dan B6 juga C yang mampu melawan penyakit kudis. Selain karbohidrat, kandungan kentang lainnya adalah serat, air, dan Kekayaan nutrisi kentang membuatnya sebagai sayuran pilihan yang tepat untuk dihidangkan dalam sajian masakkan keluarga.

2. Harga (Price)

  berpendapat

  Tjiptono Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah namun tetap sehat menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil.

  Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga keripik kentang, kita mempertimbangkan hal-hal yang seperti, harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah dari pada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 5000.

  Namun, ada potongan 10% bagi pelanggan yang membeli keripik kentang dalam jumlah yang banyak.

  3. Promosi (Promotion)

  Humphrey berpendapat Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung keripik kentang yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal keripik kentang yang kita tawarkan.

  4. Sistem Distribusi (Placement) Sistem Distribusi Merupakan cara untuk mendistribusikan produk keripik

  kentang kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. Tanpa perantara atau menitipkan keripik kentang menjaga keamanan dan kesegaran keripik tersebut.

  5. Orang (People) Orang

  Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

  6. Proses (Process)

  Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

  7. Bentuk Fisik (Physical Evidence)

  Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong plastik yang ramah lingkungan. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik kentang ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha kue-kue basah dan usaha pisang goreng krispi. Ada pun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut :

Tabel 2.7 Produk Pesaing Usaha Keripik Kentang PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

  Usaha Kue- Kue Basah 1.

  Lebih ekonomis dari segi harga

  1. Kurang menyehatkan 2.

  Kurang higienisnya produk yang dihasilkan Usaha Pisang

2. Lebih mengenyangkan.

  Goreng Krispi 1.

  Lebih mengenyangkan dari Kentang.

  1. Kesegaran yang kurang dijamin dari pisang yang di goreng.

  2. Kurangnya unsur kesehatan dalam pisang

  3. Harga sedikit lebih mahal.

2.5 ASPEK PRODUKSI

2.5.1 Proses Produksi

  Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.

  Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan bahan-bahan baku sampai keripik siap untuk di bungkus. Setelah itu keripik kentang siap untuk di jual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut : 1.

   Bahan Keripik Kentang Rasa Pedas :

  1 kg kentang tess, kupas, dan serut dengan tebal 1 mm 1 liter air dingin.

  1 sdm air kapur sirih. 1 sdm garam. 700 ml minyak goreng.

2. Taburan Untuk Keripik Kentang rasa Pedas : 2 sdt garam halus.

  1 sdt gula bubuk. 1 sdt cabai bubuk. 1 sdt paprika bubuk. 1 sdm ebi, rendam, tiriskan, sangrai, haluskan. 1 sdt oregano bubuk.

  1 sdm keju parmesan, parut.

3. Cara Membuat Keripik Kentang Rasa Pedas :

  Larutkan air kapur sirih dan garam dalam air. Rendam irisan kentang selama 12 jam. Tiriskan.

  2 Jemur kentang di bawah terik matahari hingga kering

  3 Panaskan minyak, goreng keripik kentang hingga kuning keemasan.

  Angkat dan tiriskan.

  4 Masukkan campuran taburan dalam kantung plastik, masukkan gorengan kentang, kocok-kocok hingga seluruh permukaan kentang terselimuti taburan.

  5 Simpan dalam wadah yang kedap udara atau stoples.

  Tips : 1.

  Untuk mendapatkan keripik kentang yang renyah, gunakan pisau yang tajam atau alat khusus pemotong kentang.

  2. Rendam kentang dalam air dingin. Setelah ditiriskan harus dilap atau dijemur hingga benar-benar kering.

  3. Goreng kentang hingga terendam dalam minyak dan panaskan dengan suhu 180 derajat Celcius untuk mendapat keripik yang sempurna.

1. Skema Produksi keripik Kentang

Gambar 2.8 Bahan Mentah di Pasar

  Proses Penggorengan Keripik Kentang

Gambar 2.9 Proses Penggorengan Keripik Kentang

  Keripik Kentang yang Sudah Digoreng

Gambar 2.10 Keripik Kentang yang Sudah di Goreng

  Pengemasan Keripik Kentang

Gambar 2.11 Kemasan Keripik Kentang

  Pemasaran Keripik Kentang

Gambar 2.12 Pemasaran Keripik Kentang

  Keripik Kentang yang sedang di Konsumsi Konsumen

Gambar 2.13 Konsumen sedang Mengonsumsi Keripik kentang

2.5.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong

  Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

2. Bahan Baku Pembuatan keripik Kentang

Tabel 2.14 Bahan Baku Pembuatan Keripik Kentang No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

  1 Kentang 20 kg 6.000 120.000

  2 Air Kapur Sirih

  1 Bungkus 2.000 2.000

  3 Gula 2 kg 11.000 22.000

  4 Merica Bubuk 1 ons 4.000 4.000

  5 Paprika bubuk 1 kg 12.000 12.000

  6 Minyak Goreng 4 kg 12.000 48.000

  7 Cabai 0,5 kg 20.000 10.000

  8 Keju parmesan bubuk 1 kg 10.000 10.000

  9 Garam

  1 Bungkus 2.000 2.000 Total 230.000

3. Bahan Penolong Untuk 1 Bulan

  Nama bahan Jumlah yang di Harga Total pembantu butuhkan (Rp) (Rp) Kemasan Plastik

  30 Bungkus 8.000 240.000 Plastik Pembungkus

  30 Bungkus 8.000 240.000 Total

  480.000 4.

   Biaya Bahan Baku Penggunaan 1 Bungkus Keripik Kentang

Tabel 2.16 Biaya Bahan Baku Penggunaan 1 Bungkus Keripik Kentang Kebutuhan untuk 1 Harga Bahan baku bungkus (Rp)

  Kentang 2 ons 1.200 Gula 2 gr 220

  Minyak Goreng 4 gr 480 Air Kapur Sirih 1 sdt

  20 Cabai 5 mg 100 Keju 1 gr 100

  Paprika Bubuk 1 gr 120 Marica Bubuk 1 mg

  40 Biaya Perkiraan 1 Bungkus Keripik Kentang Modal 1 Bungkus Keripik Kentang b.

  = Rp. 4.000 Harga Jual 1 Bungkus Keripik Kentang c.

  = Rp. 1.720 Keuntungan 1 Bungkus Keipik Kentang

2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan

  Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 2.17 Biaya Peralatan Investasi Usaha Keripik Kentang

  

Nama Peralatan @ Unit Harga @ Harga

1.

  Kompor Gas 1 200.000 200.000

  2. Tabung Gas 1 150.000 150.000

  3. Gas 3kg (Isi) 1 15.000 15.000

  4. Nampan 1 15.000 15.000

  5. Saringan Gorengan 2 10.000 20.000

  6. Kuali 1 100.000 100.000

  7. Sendok Goreng 2 20.000 40.000 8.

  Toples 10 50.000 500

  .000 9. Pemotong Kentang 2 100.000 200.000

  10. Steling 1 500.000 500.000

  11. Meja 2 50.000 100.000

  12. Kursi 2 25.000 50.000 Total Pembelian Peralatan 1.890.000

  Peralatan termasuk kedalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya manfaat untuk membantu proses produksi. Hal ini akan menjadi beban yang disebut dengan beban penyusutan.

  Penulis menggunakan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan peralatan dimana estimasi nilai sisa peralatan adalah Rp. 400.000. Dan umur peralatan selama 5 tahun. Maka penyusutan peralatan adalah sebagai berikut :

  Penyusutan biaya selama 5 tahun

  biaya perolehan – estimasi nilai sisa

  Penyusutan

  = estimasi umur = Rp. 1.890.000 - Rp. 400.000.

  5 = Rp . 1.490.000

  5 = Rp. 298.000

  Biaya penyusutan perbulan = Rp. 298.000

  12 = Rp. 24.833,333 = dibulatkan menjadi Rp. 28.800

2.5.4 Sarana Penunjang

  Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Tabel 2.18 Sarana Penunjang

  

Jenis Biaya Jumlah Biaya

  Rp 30.000,-

  1. Listrik Rp 20.000,-

  2. Air Rp 27.000,-

  3. Bensin Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 77.000,-

  2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

  Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh Perusahaan Keripik Kentang adalah 3 orang yang terdiri dari Pimpinan, Staf Produksi, Staf Pemasaran. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Pemilik usaha sangat membutuhkan para pekerja yang jujur, ramah dan baik agar dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli keripik kentang tersebut

  2.7 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR

2.7.1 Strategi Produksi

  Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Keripik Kentang yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk menarik lebih banyak lagi konsumen dan mempertahankan konsumen tersebut agar tidak lari membeli

  2.7.2 Strategi Organisasi dan SDM

  Pemilik usaha juga harus menerapkan strategi organisasi dan SDM yang baik karena strategi organisasi dan SDM termasuk penting untuk diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan antara lain adalah dengan memberikan motivasi dan melakukan pelatihan cara memasarkan keripik kentang kepada konsumen. Selain itu pemilik juga wajib untuk memberikan bonus kepada karyawan yang berhasil menjual keripik dalam jumlah yang banyak.

  2.7.3 Strategi Pemasaran

  Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan untuk sementara ini adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan menbagikannya kepada masyarakat umum. Agar keripik kentang yang dihasilkan lebih di kenal dan diminati oleh masyarakat umum.

  2.7.4 Strategi Keuangan

  Jika pemilik usaha ingin usaha yang dijalankan berhasil dan mendapatkan keuntungan maka pemilik usaha perlu juga menerapkan Strategi Keuangan yang baik. Salah satunya pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat selama menjalankan usaha keripik kentang tersebut. Apabila usaha sudah berjalan dengan lancar, untuk menambah operasional pemilik usaha berencana bunga pinjaman yang rendah.

2.8 ANALISIS KEUANGAN

  Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a.

  Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

  Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

  Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE- 31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK. 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep. 216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

  Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sector ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Keripik Kentang ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggungjawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami, umtuk lebih mengembangkan usaha ini.

2.8.1 Proyeksi Keuangan

  Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

2.8.2 Proyeksi Penjualan

Tabel 2.19 Proyeksi Penjualan Per Hari Usaha Keripik Kentang

  NO NAMA MENU BANYAK (UNIT)

  HARGA PER BUNGKUS JUMLAH HARGA (Rp)

  1. Keripik Kentang 100 4000 400.000 Dengan proyeksi penjualan seperti tabel di atas maka dapat disimpulkan usaha bisnis Keripik Kentang dapat menjual sebanyak kurang lebih 100 Bungkus dalam sehari dalam menu yang tersedia.

  Berikut proyeksi keuntungan dari penjualan Keripik Kentang per hari: Keuntungan per hari = Pendapatan penjualan per hari – Biaya bahan baku per hari

  = Rp. 400.000 – Rp.230.000 = Rp. 170.000

Tabel 2.20 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

  Uraian Jumlah

  A. Sewa Bangunan Rp. 0 B . Peralatan Rp. 1.890.000

  Jumlah Rp. 1.890.000 Pembelian Bahan Baku dan Penolong = Biaya bahan baku + Biaya Tambahan Pembelian bahan baku per hari Rp. 230.000 x 26 hari = Rp. 5.980.000 Biaya bahan Tambahan perbulan Rp. 480.000

  = Rp. 5.980.000 + Rp. 480.000 = Rp. 6.460.000

Tabel 2.21 Penggunaan Dana Untuk Modal Kerja

  Penggunaan Dana Jumlah Pembelian Bahan Baku + Bahan Penolong Rp. 6.460.000

  Gaji Pimpinan Rp. 600.000 Gaji Karyawan ( 2 orang ) Rp. 1.000.000

  Total Rp. 8.060.000

Tabel 2.22 Sumber Pendanaan

  5 V 2704 x 4000 10.822.240

  12 XII 2886 x 4000 11.602.920

  11 XI 2860 x 4000 11.488.022

  10 X 2834 x 4000 11.374.280

  9 IX 2808 x 4000 11.261.664

  8 VIII 2782 x 4000 11.150.163

  7 VII 2756 x 4000 11.039.766

  6 VI 2730 x 4000 10.930.462

  4 IV 2678 x 4000 10.715.090

  Uraian Jumlah Modal Sendiri

  3 III 2652 x 4000 10.609.000

  2 II 2626 x 4000 10.504.000

  1 I 2600 x 4000 10.400.000

  NO BULAN KE- PENJUALAN (Rp) JUMLAH (Rp)

Tabel 2.23 Proyeksi Penjualan Per Bulan Usaha Keripik Kentang

  Rp 9. 950.000 Berikut adalah Laporan Cash Inflow usaha Keripik Kentang dalam satu tahun kedepan, penjualan akan naik 1% setiap bulannya.

  Rp. 0 Total

  Rp.9. 950.000 Pinjaman

  TOTAL PENJUALAN 131.897.607

Tabel 2.24 Perkiraan Bahan Baku 1 Bulan Keripik Kentang

  BULAN KE- Bungkus Hasil penjumlahan(Rp)

  I 2600 x 2.280 5.928.000

  II 2626 x 2.280 5.987.280

  III 2652 x 2.280 6.047.152

  IV 2678 x 2.280 6.107.623

  V 2704 x 2.280 6.168.699

  VI 2730 x 2.280 6.230.385

  VII 2756 x 2.280 6.292.688

  VIII 2782 x 2.280 6.355.614

  IX 2808 x 2.280 6.419.170

  X 2834 x 2.280 6.483.361

  XI 2860 x 2.280 6.548.194

  XII 2886 x 2.280 6.613.675

  TOTAL PENJUALAN 75.181.841 Proyeksi penjualan Keripik Kentang dalam 5 tahun kedepan yang diperkirakan akan tumbuh 2% pertahun. Berikut adalah proyeksi penjualan 5 tahunnya mulai dari 19 Agustus 2012 :

Tabel 2.25 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Ke Depan Usaha Keripik Kentang

  4 IV 7.059.016 x 0,03 7.270.786

  11 XI 8.681.695 x 0,03 8.942.145

  10 X 8.428.831 x 0,03 8.681.695

  9 IX 8.183.332 x 0,03 8.428.831

  8 VIII 7.944.983 x 0,03 8.183.332

  7 VII 7.713.576 x 0,03 7.944.983

  6 VI 7.488.909 x 0,03 7.713.576

  5 V 7.270.786 x 0,03 7.488.909

  3 III 6.853.414 x 0,03 7.059.016

  NO TAHUN KE- PENJUALAN (Rp) 1. I 131.897.607 2.

  2 II 6.653.800 x 0,03 6.853.414

  1 I 6.460.000 x 0,03 6.653.800

  NO BULAN KE- Bahan baku x 3% Hasil penjumlahan(Rp)

Tabel 2.26 Perkiraan Bahan Baku dan Bahan Penolong

  IV 139.970.795 5. V 142.770.210 TOTAL PENJUALAN 686.400.441

  III 137.226.270 4.

  II 134.535.559 3.

  12 XII 8.942.145 x 0,03 9.210.409

2.8.3 ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

  Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Keripik Kentang ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah : Rumusnya:

  Total pendapatan = Total Pengeluaran (Harga Jual x Qty ) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan: Qty 1 bulan = 2600 porsi Harga = Rp. 2600 x Rp. 4.000 = Rp. 10.400.000 Biaya Variabel = Rp. 9.950.000 Biaya Tetap = Rp. 1.890.000

  Total Biaya Tetap Estimasi BEP =

  Penjualan − Biaya Variabel Rp 1.890.000

  = Rp. 10.400.000 . − Rp. 9.950.000

  = 1 Tahun 1 Bulan

Tabel 2.27 : Cash Outflow

  B.Bahan Baku & Penolong 6653800 9210409 9210409 9670929 10154475 11195307 11755072 seluruh B.baku Setiap Naik/turun 3%

  5% Total B.Bahan Baku 6653800 9210409 9210409 9670929 10154475 11195307 11755072 Biaya Overhead Air

  20000 21000 5% 21000 22050 23152 24309 25524 Listrik

  30000 31500 5% 31500 33075 34728 36464 38287 Bensin

  27000 28350 5% 28350 29767 31255 32817 34457 Total Biaya Overhead 77000 80850 80850 84892 89135 93690 98268 Biaya Tenaga Kerja Pimpinan 1 orang 500000 525000 5% 525000 551250 578812 607752 638139 Bagian Produksi 1 orang 500000 525000 5% 525000 551250 578812 607752 638139 Bagian Pemasaran 1 orang 500000 525000 5% 525000 551250 578812 607752 638139 Total B.Tenaga Kerja 1600000 1785000 1575000 1653750 1738436 1823256 1914417

  Universitas Sumatera Utara

2.9 RENCANA ARUS KAS

Tabel 2.28 : Laporan Arus Kas

  

KERIPIK KENTANG

RENCANA ARUS KAS

TAHUN 2013

(dalam ribuan rupiah)

  I II

  III

  IV V

VI VII

  VIII

  IX X

  XI XII A.Penerimaan

  Penjualan 10.504 10.609 10.715 10.822 10.930 11.150 11.261 11.374 11.488 11.602 10.400

  11.039

  

Sub Total 10.504 10.609 10.715 10.822 10.930 11.150 11.261 11.374 11.488 11.602

Penjualan 10.400

  11.039

  B.Pengeluaran

  Pembelian 5.928 5.987 6.047 6.107 6.168 6.230 6.292 6.355 6.419 6.483 6.548 6.613 bahan baku Pembelian peralatan 1.890 Gaji Karyawan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Gaji pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 Listrik,

  30

  30

  30

  30

  30

  30

  30

  30

  30

  30

  30

  30 Universitas Sumatera Utara Air

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  20 Bensin

  27

  27

  27

  27

  27

  27

  27

  27

  27

  27

  27

  27 B. Penyusutan

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24

  24 Peralatan

  9.419 7.588 7.648 7.708 7.769 7.831 7.893 7.956 8.020 8.084 8.149 8.214 Sub Total Pengeluaran 2.961 3.007

  C.SELISIH 2.916 3.053 3.099 3.194 3.241 3.290 3.339 3.388 KAS 981 3.146

  D.SALDO 10.931 13.847 16.808 19.815 22.868 26.014 29.208 32.449 35.739 39.078 42.466 KAS AWAL 9.950 E.SALDO 10.931 13.847 16.808 19.815 22.868 26.014 29.208 32.499 35.739 39.078 42.466 45.854 KAS AKHIR

  Universitas Sumatera Utara

2.10 PEMANFAATAN IT

  Dalam meningkatkan produk keripik kentang pemilik usaha juga perlu memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar keripik kentang dapat berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi acuan adalah sejauh mana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

  Dalam pemanfaatan IT, kedepannya Keripik Kentang “Lezath” akan menggunakan jaringan internet.Termasuk didalamnya situs jejaring sosial seperti facebook, Twitter dan brosur. Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana keuangan dan dapat meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai.

  Universitas Sumatera Utara

2.11 ANALISIS RESIKO USAHA − Mendapatkan kentang yang kurang baik seperti: busuk atau ukuran yang kecil.

  − Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir dan menganggu para petani kentang.

  − Perubahan selera pasar terhadap jenis cemilan lain selain keripik kentang. − Penurunan daya beli konsumen terhadap keripik kentang.

Gambar 2.29 Analisis Resiko Usaha

2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

  − Membuat perjanjian dengan petani kentang agar berlangganan dan menjualkan kentang pilihan yang terbaik.

  − Pemilik usaha membuat persediaan kentang yang cukup. − Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap keripik kentang yang dibelinya.

  − Membuat inovasi baru terhadap keripik kentang baik rasa maupun bentuk kemasan.

Gambar 2.30 Antisipasi Resiko Usaha

  Universitas Sumatera Utara