Perencanaan Bisnis Keripik Kentang

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

FREDY A GINTING 092101096

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : FREDY A GINTING NIM : 092101096

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG Tanggal : ... 2012 Dosen Pembimbing

(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi) NIP . 1976214 200501 1 002

Tanggal : ... 2012 Ketua Program Studi

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 19600302 198601 1 001 Tanggal : ... 2012 Dekan


(3)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG” ini dengan baik, sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Ali Akim Ginting dan Ibunda Rosmini Br Karo dan juga Gemmuk Sinaga dan Rasmah Br Solin yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih sayang serta berkat doa, pengertian, dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Buat saudara-saudaraku, Nurlela Br Ginting, Lorafina, Irma, Feby, Ismul, Andi, Ibnu, Maslan, Elvy, buat teman-teman sekelas Group C, khususnya buat Awi, Maria, Sapryani serta seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan semangat Penulis dengan penuh cinta selama ini.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juli 2012 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha ... 6

1.4 Rencana Penulisan ... 7

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan ... 10

2.2 Biodata Data Pemilik ... 11

2.3 Struktur Organisasi ... 12

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 13

2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 13

2.4.2 Keunggulan Produk ... 15

2.4.3 Gambaran Pasar ... 16

2.4.4 Target/ Segmen Pasar ... 16

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 16

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 17

2.4.7 Analisis Pesaing ... 18

2.5 Aspek Produksi ... 22

2.5.1 Proses Produksi ... 22

2.5.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 26

2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan ... 29

2.5.4 Sarana Penunjang ... 31

2.6 Analisis SDM ... 32

2.7 Rencana Pengembangan Pasar ... 32

2.7.1 Strategi Produksi ... 32

2.7.2 Strategi Organisasi dan SDM ... 33

2.7.3 Strategi Pemasaran ... 33

2.7.4 Strategi Keuangan ... 33

2.8 Analisis Keuangan ... 34

2.8.1 Proyeksi Keuangan... 35

2.8.2 Proyeksi penjualan ... 36

2.8.3 Analisis BEP ... 41

2.9 Rencana Arus Kas ... 43

2.10 Pemanfaatan IT ... 45


(6)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ... 47 3.2 Saran……….. 48 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Usaha ... 12

Gambar 2.4 Gambar Keripik Kentang Manis ... 14

Gambar 2.5 Gambar Keripik Kentang Asin ... 14

Gambar 2.6 Gambar Keripik Kentang Pedas ... 14

Gambar 2.8 Bahan Mentah di Pasar ... 24

Gambar 2.9 Proses Penggorengan Keripik Kentang ... 24

Gambar 2.10 Keripik Kentang yang Sudah di Goreng ... 25

Gambar 2.11 Kemasan Keripik Kentang ... 25

Gambar 2.12 Pemasaran Keripik Kentang ... 26

Gambar 2.13 Konsumen Keripik Kentang ... 26

Gambar 2.29 Analisis Resiko Usaha ... 45


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Survei ... 7

Tabel 2.1 Profil Perusahaan ... 10

Tabel 2.2 Biodata Pemiik/Pengurus ... 11

Tabel 2.7 Produk Pesaing Perusahaan ... 21

Tabel 2.14 Bahan Baku Pembuatan Keripik Kentang ... 27

Tabel 2.15 Bahan Tambahan untuk 1 Bulan ... 28

Tabel 2.16 Biaya Bahan Baku untuk 1 Bungkus ... 28

Tabel 2.17 Biaya Peralatan Investasi Usaha ... 30

Tabel 2.18 Sarana Penunjang ... 32

Tabel 2.19 Proyeksi Penjualan Per Hari ... 36

Tabel 2.20 Kebutuhan Pembiayaan ... 37

Tabel 2.21 Penggunaan Dana untuk Modal Kerja ... 37

Tabel 2.22 Sumber Pendanaan ... 38

Tabel 2.23 Proyeksi Penjualan Perbulan ... 38

Tabel 2.24 Perkiraan Bahan Baku 1 Bulan ... 39

Table 2.25 Proyeksi Penjualan 5 Tahun ... 40

Tabel 2.26 Perkiraan Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 40

Tabel 2.27 Cash Outflow ... 42


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Usaha Kecil menengah (UKM) mempunyai peran penting dan stategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik.Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Goeltom, 2004).

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaaan bersih paling banyak Rp.200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri (Undang-undang No. 9 Tahun 1995). Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Dalam menghadapi persaingan di abad ke-21, UKM dituntut untuk melakukan restrukturisasi dan reorganisasi dengan tujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang makin spesifik, berubah dengan cepat, produk berkualitas tinggi, dan harga yang murah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan


(10)

UKM adalah melalui hubungan kerjasama dengan seorang wirausahawan (entrepreneur) yang handal. Kesadaran akan kerjasama ini telah melahirkan konsep supply chain management (SCM) pada tahun 1990-an. Supply chain pada dasarnya merupakan jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Pentingnya persahabatan, kesetiaan, dan rasa saling percaya antara industri yang satu dengan lainnya untuk menciptakan ruang pasar tanpa pesaing.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Kita semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari- hari dengan kegiatan bisnis. Setiap hari kita berbelanja di pasar, toko atau super market. Kita juga membaca koran, menyalakan lampu listrik, melihat siaran televisi, mengendarai sepeda motor atau mobil atau bis kota dan sebagainya. Kesemuanya itu adalah tidak lepas dari campur tangan langsung ataupun tidak langsung dari suatu kegiatan bisnis.


(11)

(Businessman) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang karenanya. Dari kepuasan masyarakat itulah si pengusaha akan mendapatkan keuntungan dan kemudian keuntungan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar menjadi lebih luas lagi, bagi masyarakat yang lebih luas ataupun membuka bisnis baru bagi kebutuhan masyarakat.

Manfaat bisnis menurut Daft (2002 : 232) adalah sebagai berikut : (1) Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, (2) Keuntungan usaha, (3) Pertumbuhan dan perkembangan usaha yang berkelanjutan, (4) Mengatasi berbagai resiko,dan (5) Tanggung jawab sosial.

Perencanaan Perusahaan adalah catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan manajemen dan kepakaran pihak pengelola.Perencanaan perusahaan diibaratkan sebagai peta petunjuk perjalanan.Ia menceritakan cara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap ia akan merangkum misi, tujuan dan sasaran, anggaran, ramalan keuangan, target pasar, strategi pengembangan dan lain-lain.

Ada beberapa Tujuan Perencanaan Perusahaan menurut Sukirno, 2004:393) yaitu; Garis petunjuk untuk mengelola perusahaan, mengurangi kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan


(12)

produktivitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai prestasi dan kemajuan perusahaan.

Berikut ini adalah pengalaman seorang pengusaha keripik kentang, yang saya kutip dari Harian Kompas : Industri keripik kentang yang makin banyak itu makin baik. Pemasarannya sekarang tidak lagi sulit seperti dulu. Leni mengatakan, usaha pembuatan keripik kentang yang diawali oleh ibunya sejak 20 tahun lalu, pada awalnya susah pemasarannya. Namun, akhir-akhir ini para pembeli yang berwisata ke Batu sudah sering singgah dan berbelanja di tokonya.

Keripik kentang menjadi oleh-oleh khas Batu, selain apel yang populer sejak lama. Namun, kekhasan keripik kentang buatan Batu seolah-olah hanya dikenal masyarakat lapisan ekonomi menengah ke atas. Sebab, harga keripik kentang kini Rp. 60.000 per kilogram (kg) untuk kualitas keripik kentang super.Yang paling murah Rp. 20.000 per kg. Harga keripik kentang dipengaruhi oleh kualitasnya. Keripik kentang termahal berukuran besar, dan setelah digoreng berwarna putih bersih. Keripik kentang yang termurah berukuran acak, tetapi kecil-kecil dan berwarna putih kecoklatan.

Prospek keripik kentang yang saya akan lakukan dimasa yang akan datang meskipun industri berskala menengah ke atas untuk memproduksi keripik kentang, namun industri kripik skala rumah tangga juga masih tetap bertahan. Harga penjualan produk ini juga relatif murah. Sehingga saya yakin kelak prospek


(13)

Perananan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pelaku bisnis maupun pangambil keputusan kebijakan usaha bisnis tersebut. Tujuan perencanan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berjalan dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena didalam perencana-rencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi bisnis kita saat ini, arah tujuan bisnis, dan cara mencapai sasarn yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir denagn judul “PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG”.

1.2 Permasalahan

Dengan menjalankan setiap kegiatan dalam bisnis usaha, tentu saja memiliki masalah yang terkadang muncul dan sudah pasti harus dihadapi oleh pengusaha. Masalah merupakan faktor yang dapat membahayakan bisnis usaha jika tidak segera diselesaikan Penulis merumuskan masalah untuk prospek usaha adalah sebagai berikut :

“Bagaimana menjadi entrepreneur sukses dengan Wirausaha Keripik Kentang?”


(14)

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1. Tujuan Prospek Usaha

Tujuan prospek usaha ini adalah ”Untuk mengetahui langkah menjadi entrepreneur sukses dengan wirausaha keripik kentang”

2. Manfaat Prospek Usaha

Hasil prospek usaha ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di samping memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan erat dengan bisnis keripik kentang.

b. Bagi Perusahaan, digunakan sebagai informasi yang dapat dijadikan dalam melakukan pemasaran produk dan strategi harga keripik kentang serta dapat dijadikan suatu ide dalam menganeka ragamkan jenis dan rasa keripik kentang kemudian mendukung kemajuan pelaku bisnis di masa yang akan datang.

c. Bagi pihak lain, sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memulai usaha yang sejenis di masa mendatang.


(15)

1.4 Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survei/Observasi

Ada pun jadwal yang akan dilakukan adalah Observasi, yaitu suatu studi yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan ke objek penelitian secara langsung. Agar lebih jelasnya dapat dilihat tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

N

O KEGIATAN

Juni Juli

I II III IV I

1. Pengajuan Judul

2. Pengajuan Dosen Pembimbing 3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir

6. Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas Akhir


(16)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari tiga bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

• BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai eksekutif summary yang berisi tentang rencana bisnis yang akan dibuat mengenai produk dan peluang bisnis di masa depan. Kemudian ringkasan proyeksi keuangan, manajemen tim dan kapabilitas dalam mengelola bisnis.

• BAB II : TOPIK PROSPEK USAHA

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai Profil perusahaan, Biodata Pemilik, struktur organisasi dan personalia, aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan IT, analisis keuangan dan analisis resiko usaha.


(17)

• BAB III : PENUTUP

Sebagaimana akhir tugas ini, penulis akan mengambil kesimpulan dari penilitian bisnis yang di lakukan dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi pelaku bisnis.


(18)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan

Table 2.1: Profil Perusahaan 1. Nama Perusahaan Keripik Kentang “Lezath”

2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang

3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan Sehat

4. Alamat Perusahaan Jl. Jamin Ginting Gg. Paten No. 4 Medan

5. Nomor Telepon 087868746898

6. Alamat Email selemak_malem@yahoo.co.id


(19)

2.2 Biodata Pemilik/Pengurus

Table 2.2: Bidata Pemilik Perusahaan

1. Nama Fredy A Ginting

2. Jabatan Pimpinan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Perbulan, 12 Januari 1990

4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting Gg. Paten No. 4 Medan

5. Nomor Telepon/HP 087868746898

6. Alamat Email selemak_malem@yahoo.co.id

7. Pendidikan Terakhir D-III Keuangan

1. Nama Enny Maitira

2. Jabatan Anggota

3. Tempat dan Tgl. Lahir Brastagi, 26 Juni 1990

4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting Gg. Kamboja No. 41 Medan

5. Nomor Telepon/HP 087868369117

6. Alamat Email enny.maitira@yahoo.com


(20)

1. Nama Ismulyadi

2. Jabatan Anggota

3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 26 Juni 1991

4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting Gg. Paten No.4 Medan

5. Nomor Telepon/HP 087869735344

6. Alamat Email Ismul_sinaga@yahoo.com

7. Pendidikan Terakhir SMA

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Keripik Kentang

Struktur organisasi yang baik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Fredy A Ginting

Pimpinan

Ismulyadi Anggota Enny Maitira


(21)

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi, juga untuk mengetahui sejauh mana struktur organisasi yang baik mempengaruhi perkembangan perusahaan tersebut.

Dalam tahap awal struktur organisasi kami hanya masih 3 orang termasuk penulis yang terlibat langsung dalam pengelolaan bisnis keripik kentang ini. Kedepannya diharapkan akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini nantinya telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar dan menjadi salah satu usaha yang baik untuk di contoh oleh pebisnis pemula.

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 Produk yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A.Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku kentang disajikan dalam bentuk keripik (gorengan) yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Sebagai contoh produk adalah sebagai berikut:


(22)

Gambar 2.4 Gambar Keripik Kentang Manis

Gambar 2.5 Gambar Keripik Kentang Asin

Gambar 2.6 Gambar Keripik Kentang Pedas B.Nilai/Manfaat Produk


(23)

bagi kesehatan karena mengadung kalori yang cukup dan kandungan kolesterol yang rendah. Selain itu baik untuk dikonsumsi setiap hari karena tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

C.Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir. Produk Keripik Kentang merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren dan gaya. Karena harga yang cukup terjangkau dan rasa yang lezat membuatkeripik kentang berfungsi juga sebagai cemilan sehat keluarga.

2.4.2 Keunggulan produk

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :

1. Tim Inti terdiri dari manajemen dan produksi dengan latar belakang pendidikan yang mendukung.

2. Pemahaman terhadap minat dan daya beli konsumen terhadap produk yang kami tawarkan.

3. Produk keripik kentang kami memiliki berbagai rasa yang lezat dan menarik untuk dicoba.

4. Perancangan produk yang secara terus-menerus dikembangkan dengan inovasi dan desain-desain baru yang menarik.

5. Penguasaan teknologi produksi sehingga mampu menghasilkan produk dengan kwalitas tinggi.


(24)

2.4.3 Gambaran Pasar

Ditinjau dari jumlah konsumen, daya beli dan minat konsumen terhadap makanan ringan, khususnya makanan ringan yang mengenyangkan, sehat, enak, aman dan tentu saja harga yang terjangkau oleh semua konsumen, Maka saya optimis bahwa keripik kentang yang dipasarkan akan terjual. Apabila pembelian makanan ringan saat ini adalah salah satu investasi yang diharapkan oleh konsumen akan meningkat di masa yang akan datang.

2.4.4 Target atau Sekmen Pasar yang Dituju

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang akan dituju oleh pebisnis untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Untuk itu penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang akan dituju adalah penduduk kota medan khususnya penduduk sekitar pasar satu Padang Bulan dan sekitarnya. Namun, karena usaha yang akan dibuka di Pasar satu, yang masih satu area dengan Universitas Sumatera Utara maka, target yang jelas dituju adalah masyarakat, mahasiswa, serta pelajar di sekitar daerah tersebut.

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk


(25)

Melalui analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga sangat mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik tentu saja ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena apabila tingkat pendapatan masyarakat baik maka tingkat konsumsi dari masyarakat juga akan mangalami peningkatan. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

Di lihat dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis, dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini antara lain cabai dan gula. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis tersebut.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan


(26)

strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

2.4.7 Analisis Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler (1997 : 399) yang terdiri atas :

1. Produk (Product)

Menurut Tjibtono Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik kentang yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat sebagai obat kesehatan kulit. Sebagai makanan vegetarian.

Kentang ini memberi manfaat kesehatan karena kentang mengandung asam amino nyaris setara dengan telur ayam, mengandung protein 2% dari setiap bobotnya, mengandung zat-zat mineral magnesium, potassium, besi, selain itu mangandung vitamin B1, B3, dan B6 juga C yang mampu melawan penyakit kudis. Selain karbohidrat, kandungan kentang lainnya adalah serat, air, dan untuk dihidangkan dalam sajian masakkan keluarga.


(27)

lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah namun tetap sehat dan rasa yang enak. Pricing menurut Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil.

Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga keripik kentang, kita mempertimbangkan hal-hal yang seperti, harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah dari pada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 5000. Namun, ada potongan 10% bagi pelanggan yang membeli keripik kentang dalam jumlah yang banyak.

3. Promosi (Promotion)

Humphrey berpendapat Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung keripik kentang yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal keripik kentang yang kita tawarkan.

4. Sistem Distribusi (Placement)

Sistem Distribusi Merupakan cara untuk mendistribusikan produk keripik kentang kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan


(28)

secara langsung ke konsumen. Tanpa perantara atau menitipkan keripik kentang tersebut di kios-kios yang ada disekitar tempat jualan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kesegaran keripik tersebut.

5. Orang (People)

Orang Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

6. Proses (Process)

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Bentuk Fisik (Physical Evidence)

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama


(29)

lingkungan. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik kentang ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha kue-kue basah dan usaha pisang goreng krispi. Ada pun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut :

Tabel 2.7 Produk Pesaing Usaha Keripik Kentang

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Kue-Kue Basah

1. Lebih ekonomis dari segi harga

2. Lebih

mengenyangkan.

1. Kurang menyehatkan

2. Kurang higienisnya produk yang dihasilkan Usaha Pisang Goreng Krispi 1. Lebih mengenyangkan dari Kentang.

1. Kesegaran yang kurang

dijamin dari pisang yang di goreng.

2. Kurangnya unsur kesehatan dalam pisang


(30)

2.5 ASPEK PRODUKSI 2.5.1 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan bahan-bahan baku sampai keripik siap untuk di bungkus. Setelah itu keripik kentang siap untuk di jual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut :

1. Bahan Keripik Kentang Rasa Pedas :

1 kg kentang tess, kupas, dan serut dengan tebal 1 mm 1 liter air dingin.

1 sdm air kapur sirih. 1 sdm garam.

700 ml minyak goreng.

2. Taburan Untuk Keripik Kentang rasa Pedas : 2 sdt garam halus.

1 sdt gula bubuk. 1 sdt cabai bubuk. 1 sdt paprika bubuk.


(31)

3. Cara Membuat Keripik Kentang Rasa Pedas :

1 Larutkan air kapur sirih dan garam dalam air. Rendam irisan kentang selama 12 jam. Tiriskan.

2 Jemur kentang di bawah terik matahari hingga kering

3 Panaskan minyak, goreng keripik kentang hingga kuning keemasan. Angkat dan tiriskan.

4 Masukkan campuran taburan dalam kantung plastik, masukkan gorengan kentang, kocok-kocok hingga seluruh permukaan kentang terselimuti taburan.

5 Simpan dalam wadah yang kedap udara atau stoples. Tips :

1. Untuk mendapatkan keripik kentang yang renyah, gunakan pisau yang tajam atau alat khusus pemotong kentang.

2. Rendam kentang dalam air dingin. Setelah ditiriskan harus dilap atau dijemur hingga benar-benar kering.

3. Goreng kentang hingga terendam dalam minyak dan panaskan dengan suhu 180 derajat Celcius untuk mendapat keripik yang sempurna.


(32)

1. Skema Produksi keripik Kentang

Bahan mentah yang diperoleh dari pasar

Gambar 2.8 Bahan Mentah di Pasar Proses Penggorengan Keripik Kentang


(33)

Keripik Kentang yang Sudah Digoreng

Gambar 2.10 Keripik Kentang yang Sudah di Goreng Pengemasan Keripik Kentang


(34)

Pemasaran Keripik Kentang

Gambar 2.12 Pemasaran Keripik Kentang Keripik Kentang yang sedang di Konsumsi Konsumen

Gambar 2.13 Konsumen sedang Mengonsumsi Keripik kentang 2.5.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong


(35)

suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

2. Bahan Baku Pembuatan keripik Kentang

Tabel 2.14 Bahan Baku Pembuatan Keripik Kentang

No. Uraian Banyak @ JumlahHarga

1 Kentang 20 kg 6.000 120.000

2 Air Kapur Sirih 1 Bungkus 2.000 2.000

3 Gula 2 kg 11.000 22.000

4 Merica Bubuk 1 ons 4.000 4.000

5 Paprika bubuk 1 kg 12.000 12.000

6 Minyak Goreng 4 kg 12.000 48.000

7 Cabai 0,5 kg 20.000 10.000

8 Keju parmesan bubuk 1 kg 10.000 10.000

9 Garam 1 Bungkus 2.000 2.000


(36)

3. Bahan Penolong Untuk 1 Bulan

Tabel 2.15 Bahan Tambahan untuk 1 bulan Nama bahan

pembantu

Jumlah yang di butuhkan

Harga (Rp)

Total (Rp)

Kemasan Plastik 30 Bungkus 8.000 240.000

Plastik Pembungkus 30 Bungkus 8.000 240.000

Total 480.000

4. Biaya Bahan Baku Penggunaan 1 Bungkus Keripik Kentang Tabel 2.16 Biaya Bahan Baku Penggunaan 1 Bungkus Keripik Kentang

Bahan baku

Kebutuhan untuk 1 bungkus

Harga (Rp)

Kentang 2 ons 1.200

Gula 2 gr 220

Minyak Goreng 4 gr 480

Air Kapur Sirih 1 sdt 20

Cabai 5 mg 100

Keju 1 gr 100

Paprika Bubuk 1 gr 120


(37)

Biaya Perkiraan 1 Bungkus Keripik Kentang

a. Modal 1 Bungkus Keripik Kentang = Rp. 2.280 b. Harga Jual 1 Bungkus Keripik Kentang = Rp. 4.000 c. Keuntungan 1 Bungkus Keipik Kentang = Rp. 1.720 2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.


(38)

Tabel 2.17 Biaya Peralatan Investasi Usaha Keripik Kentang

Nama Peralatan @ Unit Harga @ Harga

1. Kompor Gas 1 200.000 200.000

2. Tabung Gas 1 150.000 150.000

3. Gas 3kg (Isi) 1 15.000 15.000

4. Nampan 1 15.000 15.000

5. Saringan Gorengan 2 10.000 20.000

6. Kuali 1 100.000 100.000

7. Sendok Goreng 2 20.000 40.000

8. Toples 10 50.000 500.000

9. Pemotong Kentang 2 100.000 200.000

10.Steling 1 500.000 500.000

11.Meja 2 50.000 100.000

12.Kursi 2 25.000 50.000


(39)

Peralatan termasuk kedalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya waktu, aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuannya dalam memberikan manfaat untuk membantu proses produksi. Hal ini akan menjadi beban yang disebut dengan beban penyusutan.

Penulis menggunakan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan peralatan dimana estimasi nilai sisa peralatan adalah Rp. 400.000. Dan umur peralatan selama 5 tahun. Maka penyusutan peralatan adalah sebagai berikut :

Penyusutan biaya selama 5 tahun Penyusutan

=

estimasi umur

biaya perolehan – estimasi nilai sisa

=

Rp.

5

1.890.000 - Rp. 400.000.

= Rp 5

. 1.490.000

= Rp. 298.000 Biaya penyusutan perbulan

=

12 Rp. 298.000

= Rp. 24.833,333

= dibulatkan menjadi Rp. 28.800 2.5.4 Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.


(40)

Tabel 2.18 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 30.000,-

2. Air Rp 20.000,-

3. Bensin Rp 27.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 77.000,-

2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh Perusahaan Keripik Kentang adalah 3 orang yang terdiri dari Pimpinan, Staf Produksi, Staf Pemasaran. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Pemilik usaha sangat membutuhkan para pekerja yang jujur, ramah dan baik agar dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli keripik kentang tersebut 2.7 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR

2.7.1 Strategi Produksi


(41)

lagi konsumen dan mempertahankan konsumen tersebut agar tidak lari membeli jenis keripik lain.

2.7.2 Strategi Organisasi dan SDM

Pemilik usaha juga harus menerapkan strategi organisasi dan SDM yang baik karena strategi organisasi dan SDM termasuk penting untuk diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan antara lain adalah dengan memberikan motivasi dan melakukan pelatihan cara memasarkan keripik kentang kepada konsumen. Selain itu pemilik juga wajib untuk memberikan bonus kepada karyawan yang berhasil menjual keripik dalam jumlah yang banyak.

2.7.3 Strategi Pemasaran

Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan untuk sementara ini adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan menbagikannya kepada masyarakat umum. Agar keripik kentang yang dihasilkan lebih di kenal dan diminati oleh masyarakat umum.

2.7.4 Strategi Keuangan

Jika pemilik usaha ingin usaha yang dijalankan berhasil dan mendapatkan keuntungan maka pemilik usaha perlu juga menerapkan Strategi Keuangan yang baik. Salah satunya pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat selama menjalankan usaha keripik kentang tersebut. Apabila usaha sudah


(42)

berjalan dengan lancar, untuk menambah operasional pemilik usaha berencana akan meminjam kepada pihak lain seperti bank BRI, BNI dan MANDIRI dengan bunga pinjaman yang rendah.

2.8 ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK. 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep. 216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan


(43)

Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sector ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Keripik Kentang ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggungjawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami, umtuk lebih mengembangkan usaha ini.

2.8.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:


(44)

2.8.2 Proyeksi Penjualan

Proyeksi penjualan Keripik Kentang Per hari:

Tabel 2.19 Proyeksi Penjualan Per Hari Usaha Keripik Kentang

NO NAMA MENU

BANYAK (UNIT)

HARGA PER BUNGKUS

JUMLAH HARGA (Rp)

1. Keripik Kentang 100 4000 400.000

Dengan proyeksi penjualan seperti tabel di atas maka dapat disimpulkan usaha bisnis Keripik Kentang dapat menjual sebanyak kurang lebih 100 Bungkus dalam sehari dalam menu yang tersedia.

Berikut proyeksi keuntungan dari penjualan Keripik Kentang per hari: Keuntungan per hari = Pendapatan penjualan per hari – Biaya bahan baku per hari

= Rp. 400.000 – Rp.230.000 = Rp. 170.000


(45)

Tabel 2.20 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Jumlah

A. Sewa Bangunan Rp. 0

B . Peralatan Rp. 1.890.000

Jumlah Rp. 1.890.000

Pembelian Bahan Baku dan Penolong = Biaya bahan baku + Biaya Tambahan

Pembelian bahan baku per hari Rp. 230.000 x 26 hari = Rp. 5.980.000 Biaya bahan Tambahan perbulan Rp. 480.000

= Rp. 5.980.000 + Rp. 480.000 = Rp. 6.460.000

Tabel 2.21 Penggunaan Dana Untuk Modal Kerja

Penggunaan Dana Jumlah

Pembelian Bahan Baku + Bahan Penolong Rp. 6.460.000

Gaji Pimpinan Rp. 600.000

Gaji Karyawan ( 2 orang ) Rp. 1.000.000


(46)

Tabel 2.22 Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah

Modal Sendiri

Rp.9. 950.000 Pinjaman

Rp. 0

Total Rp 9. 950.000

Berikut adalah Laporan Cash Inflow usaha Keripik Kentang dalam satu tahun kedepan, penjualan akan naik 1% setiap bulannya.

Tabel 2.23 Proyeksi Penjualan Per Bulan Usaha Keripik Kentang

NO BULAN KE- PENJUALAN (Rp) JUMLAH (Rp)

1 I 2600 x 4000 10.400.000

2 II 2626 x 4000 10.504.000

3 III 2652 x 4000 10.609.000

4 IV 2678 x 4000 10.715.090

5 V 2704 x 4000 10.822.240

6 VI 2730 x 4000 10.930.462

7 VII 2756 x 4000 11.039.766

8 VIII 2782 x 4000 11.150.163

9 IX 2808 x 4000 11.261.664

10 X 2834 x 4000 11.374.280


(47)

Tabel 2.24 Perkiraan Bahan Baku 1 Bulan Keripik Kentang

BULAN KE-

Bahan baku x h.1

Bungkus Hasil penjumlahan(Rp) I

2600 x 2.280 5.928.000

II

2626 x 2.280 5.987.280

III

2652 x 2.280 6.047.152

IV

2678 x 2.280 6.107.623

V

2704 x 2.280 6.168.699

VI

2730 x 2.280 6.230.385

VII

2756 x 2.280 6.292.688

VIII

2782 x 2.280 6.355.614

IX

2808 x 2.280 6.419.170

X

2834 x 2.280 6.483.361

XI

2860 x 2.280 6.548.194

XII

2886 x 2.280 6.613.675

TOTAL PENJUALAN 75.181.841

Proyeksi penjualan Keripik Kentang dalam 5 tahun kedepan yang diperkirakan akan tumbuh 2% pertahun. Berikut adalah proyeksi penjualan 5 tahunnya mulai dari 19 Agustus 2012 :


(48)

Tabel 2.25 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Ke Depan Usaha Keripik Kentang

NO TAHUN KE- PENJUALAN (Rp)

1. I 131.897.607

2. II 134.535.559

3. III 137.226.270

4. IV 139.970.795

5. V 142.770.210

TOTAL PENJUALAN 686.400.441

Tabel 2.26 Perkiraan Bahan Baku dan Bahan Penolong

NO BULAN KE- Bahan baku x 3% Hasil penjumlahan(Rp)

1 I 6.460.000 x 0,03 6.653.800

2 II 6.653.800 x 0,03 6.853.414

3 III 6.853.414 x 0,03 7.059.016

4 IV 7.059.016 x 0,03 7.270.786

5 V 7.270.786 x 0,03 7.488.909

6 VI 7.488.909 x 0,03 7.713.576

7 VII 7.713.576 x 0,03 7.944.983

8 VIII 7.944.983 x 0,03 8.183.332

9 IX 8.183.332 x 0,03 8.428.831

10 X 8.428.831 x 0,03 8.681.695

11 XI 8.681.695 x 0,03 8.942.145


(49)

2.8.3 ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

Break Event Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Keripik Kentang ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty ) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan:

Qty 1 bulan = 2600 porsi

Harga = Rp. 2600 x Rp. 4.000 = Rp. 10.400.000

Biaya Variabel = Rp. 9.950.000

Biaya Tetap = Rp. 1.890.000

Estimasi BEP =

Variabel Biaya Penjualan Tetap Biaya Total − = 9.950.000 Rp. . 10.400.000 Rp. 1.890.000 Rp − = 1 Tahun 1 Bulan


(50)

Tabel 2.27 : Cash Outflow

Jenis Biaya Jumlah Biaya / Bln Biaya/Tahun % Kenaikan 2013 2014 2015 2016 2017

B.Bahan Baku & Penolong

seluruh B.baku Setiap Naik/turun 3%

6653800 9210409

5%

9210409 9670929 10154475 11195307 11755072

Total B.Bahan Baku 6653800 9210409 9210409 9670929 10154475 11195307 11755072

Biaya Overhead

Air 20000 21000 5% 21000 22050 23152 24309 25524

Listrik 30000 31500 5% 31500 33075 34728 36464 38287

Bensin 27000 28350 5% 28350 29767 31255 32817 34457

Total Biaya Overhead 77000 80850 80850 84892 89135 93690 98268

Biaya Tenaga Kerja

Pimpinan 1 orang 500000 525000 5% 525000 551250 578812 607752 638139

Bagian Produksi 1 orang 500000 525000 5% 525000 551250 578812 607752 638139

Bagian Pemasaran 1 orang 500000 525000 5% 525000 551250 578812 607752 638139


(51)

2.9 RENCANA ARUS KAS Tabel 2.28 : Laporan Arus Kas

KERIPIK KENTANG RENCANA ARUS KAS

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

A.Penerimaan Penjualan

10.400

10.504 10.609 10.715 10.822 10.930 11.039

11.150 11.261 11.374 11.488 11.602

Sub Total Penjualan

10.400

10.504 10.609 10.715 10.822 10.930 11.039

11.150 11.261 11.374 11.488 11.602

B.Pengeluaran Pembelian bahan baku

5.928 5.987 6.047 6.107 6.168 6.230 6.292 6.355 6.419 6.483 6.548 6.613

Pembelian peralatan

1.890

Gaji Karyawan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000


(52)

Air 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Bensin 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

B. Penyusutan Peralatan

24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Sub Total Pengeluaran

9.419 7.588 7.648 7.708 7.769 7.831 7.893 7.956 8.020 8.084 8.149 8.214

C.SELISIH KAS

981

2.916 2.961 3.007 3.053 3.099

3.146

3.194 3.241 3.290 3.339 3.388

D.SALDO KAS AWAL

9.950

10.931 13.847 16.808 19.815 22.868 26.014 29.208 32.449 35.739 39.078 42.466

E.SALDO KAS AKHIR


(53)

2.10 PEMANFAATAN IT

Dalam meningkatkan produk keripik kentang pemilik usaha juga perlu memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar keripik kentang dapat berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi acuan adalah sejauh mana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, kedepannya Keripik Kentang “Lezath” akan menggunakan jaringan internet.Termasuk didalamnya situs jejaring sosial seperti facebook, Twitter dan brosur. Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana keuangan dan dapat meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai.


(54)

2.11 ANALISIS RESIKO USAHA 2.11.1 Analisis Resiko Usaha

− Mendapatkan kentang yang kurang baik seperti: busuk atau ukuran yang kecil. − Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana

alam seperti gempa dan banjir dan menganggu para petani kentang. − Perubahan selera pasar terhadap jenis cemilan lain selain keripik kentang. − Penurunan daya beli konsumen terhadap keripik kentang.

Gambar 2.29 Analisis Resiko Usaha 2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

− Membuat perjanjian dengan petani kentang agar berlangganan dan menjualkan kentang pilihan yang terbaik.

− Pemilik usaha membuat persediaan kentang yang cukup.

− Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap keripik kentang yang dibelinya.

− Membuat inovasi baru terhadap keripik kentang baik rasa maupun bentuk kemasan.


(55)

2.11 ANALISIS RESIKO USAHA 2.11.1 Analisis Resiko Usaha

− Mendapatkan kentang yang kurang baik seperti: busuk atau ukuran yang kecil. − Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana

alam seperti gempa dan banjir dan menganggu para petani kentang. − Perubahan selera pasar terhadap jenis cemilan lain selain keripik kentang. − Penurunan daya beli konsumen terhadap keripik kentang.

Gambar 2.29 Analisis Resiko Usaha 2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

− Membuat perjanjian dengan petani kentang agar berlangganan dan menjualkan kentang pilihan yang terbaik.

− Pemilik usaha membuat persediaan kentang yang cukup.

− Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap keripik kentang yang dibelinya.

− Membuat inovasi baru terhadap keripik kentang baik rasa maupun bentuk kemasan.


(56)

DAFTAR PUSTAKA Daft, Richard L, Manajemen, Jakarta; Erlangga, 2003.

Gitosudarmo, Indrigo dan Mulyono, Agus, Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta; BPFE, 2001

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999

Rangkuti, Freddy, Business Plan; Teknik Membuat Perencanaan Bisnis danAnalisis Kasus,

Rofy, ide bisnis

Sukirno, Sadono, Pengantar Bisnis, Jakarta; Kencana, 2006

Sunarjono, Hendro, Petunjuk Praktis Budi Daya Kentang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2008


(1)

2.9 RENCANA ARUS KAS Tabel 2.28 : Laporan Arus Kas

KERIPIK KENTANG RENCANA ARUS KAS

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

A.Penerimaan Penjualan

10.400

10.504 10.609 10.715 10.822 10.930 11.039

11.150 11.261 11.374 11.488 11.602

Sub Total Penjualan

10.400

10.504 10.609 10.715 10.822 10.930 11.039

11.150 11.261 11.374 11.488 11.602

B.Pengeluaran Pembelian bahan baku

5.928 5.987 6.047 6.107 6.168 6.230 6.292 6.355 6.419 6.483 6.548 6.613

Pembelian peralatan

1.890

Gaji Karyawan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000


(2)

Air 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Bensin 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27

B. Penyusutan Peralatan

24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Sub Total Pengeluaran

9.419 7.588 7.648 7.708 7.769 7.831 7.893 7.956 8.020 8.084 8.149 8.214

C.SELISIH KAS

981

2.916 2.961 3.007 3.053 3.099 3.146

3.194 3.241 3.290 3.339 3.388

D.SALDO KAS AWAL

9.950

10.931 13.847 16.808 19.815 22.868 26.014 29.208 32.449 35.739 39.078 42.466

E.SALDO KAS AKHIR


(3)

2.10 PEMANFAATAN IT

Dalam meningkatkan produk keripik kentang pemilik usaha juga perlu memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar keripik kentang dapat berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi acuan adalah sejauh mana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, kedepannya Keripik Kentang “Lezath” akan menggunakan jaringan internet.Termasuk didalamnya situs jejaring sosial seperti facebook, Twitter dan brosur. Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana keuangan dan dapat meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai.


(4)

2.11 ANALISIS RESIKO USAHA 2.11.1 Analisis Resiko Usaha

− Mendapatkan kentang yang kurang baik seperti: busuk atau ukuran yang kecil. − Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana

alam seperti gempa dan banjir dan menganggu para petani kentang. − Perubahan selera pasar terhadap jenis cemilan lain selain keripik kentang. − Penurunan daya beli konsumen terhadap keripik kentang.

Gambar 2.29 Analisis Resiko Usaha

2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

− Membuat perjanjian dengan petani kentang agar berlangganan dan menjualkan kentang pilihan yang terbaik.

− Pemilik usaha membuat persediaan kentang yang cukup.

− Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap keripik kentang yang dibelinya.

− Membuat inovasi baru terhadap keripik kentang baik rasa maupun bentuk kemasan.


(5)

2.11 ANALISIS RESIKO USAHA 2.11.1 Analisis Resiko Usaha

− Mendapatkan kentang yang kurang baik seperti: busuk atau ukuran yang kecil. − Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana

alam seperti gempa dan banjir dan menganggu para petani kentang. − Perubahan selera pasar terhadap jenis cemilan lain selain keripik kentang. − Penurunan daya beli konsumen terhadap keripik kentang.

Gambar 2.29 Analisis Resiko Usaha

2.11.2 Antisipasi Resiko Usaha

− Membuat perjanjian dengan petani kentang agar berlangganan dan menjualkan kentang pilihan yang terbaik.

− Pemilik usaha membuat persediaan kentang yang cukup.

− Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap keripik kentang yang dibelinya.

− Membuat inovasi baru terhadap keripik kentang baik rasa maupun bentuk kemasan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L, Manajemen, Jakarta; Erlangga, 2003.

Gitosudarmo, Indrigo dan Mulyono, Agus, Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta; BPFE, 2001

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999

Rangkuti, Freddy, Business Plan; Teknik Membuat Perencanaan Bisnis danAnalisis Kasus,

Rofy, ide bisnis

Sukirno, Sadono, Pengantar Bisnis, Jakarta; Kencana, 2006

Sunarjono, Hendro, Petunjuk Praktis Budi Daya Kentang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2008