Perencanaan Bisnis Keripik Buah Dan Keripik Sayur “KJ”

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH

DAN KERIPIK SAYUR “KJ”

OLEH :

KHAIRUNNISA JAFAR 082101020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : KHAIRUNNISA JAFAR

NIM : 082101020

PROGRAM STUDI : D-III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH

DAN KERIPIK SAYUR ”KJ”

Tanggal : 2011 Dosen Pembimbing

NIP. 19810628 200604 1 005 (Fadli, SE, M.Si)

Tanggal : 2011 Ketua Program Studi DIII Keuangan

NIP. 19591229 198903 1 002 (Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)

Tanggal : 2011 Dekan

(

NIP. 19550810 198303 1 004 Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc)


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Serta salawat beriring salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.Adapun judul Tugas Akhir ini adalah

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ”.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda (Alm) Jafar Abdullah dan

Ummi Tercinta Badriah Ismail, BA yang telah banyak berkorban dan memberikan

kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada henti-hentinya selama ini. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan.


(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan.

4. Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan dorongan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Buat abangku Zulkarnaen Jafar SPd.i, adik-adikku terima kasih atas dukungan dan kasih sayangnya yang merupakan pendorong semangat bagi penulis. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar BP2M Baiturrahmah FE USU serta

teman-teman yang telah begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis.

8. Kepada teman-teman magang Group 1. Atika, Wina, Ani, Roz, Khairul, serta seluruh teman-teman seperjuangan lainnya yang telah banyak membantu dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Medan, Maret 2011 Hormat Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG ... ..1

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ” 2.1 DATA PERUSAHAAN ... ..6

2.2 BIODATA PEMILIK ... ..7

2.3 STRUKTUR ORGANISASI... ..9

2.4 ASPEK PASAR ... 10

2.4.1 Produk yang Dihasilkan ... 10

2.4.2 Keunggulan Produk... 11

2.4.3 Gambaran Pasar ... 11

2.4.4 Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju ... 12

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 13

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 14

2.4.7 Analisis Pesaing ... 15

2.5 ASPEK PRODUKSI ... 18

2.5.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 18

2.5.2 Proses Produksi... 19

2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan ... 20

2.5.4 Sarana Penunjang ... 21

2.6 ANALISIS SDM ... 21

2.7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA... 22

2.7.1 Strategi Produksi ... 22

2.7.2 Strategi Organisasi ... 22

2.7.3 Strategi Marketing ... 23

2.7.4 Strategi Keuangan ... 23

2.8 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI ... 23

2.9 ANALISIS KEUANGAN ... 24

2.9.1 Proyeksi Keuangan ... 26

2.9.2 Laporan Keuangan ... 27

2.9.3 Keterangan Data Proyeksi Penjualan ... 28

2.9.4 Rencana Arus Kas ... 29

2.10 ANALISIS RESIKO... 31

2.10.1 Analisis Resiko Usaha ... 31

2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha ... 31


(6)

1. Kesimpulan ... 32 2. Saran ... 33


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Usaha Pesaing dari Keripik Buah dan Keripik Sayur KJ ... 17

Tabel 2.2 Rencana Bahan Baku Keripik Buah dan Keripik Sayur KJ ... 18

Tabel 2.3 Peralatan yang Dibutuhkan ... 20

Tabel 2.4 Sarana Penunjang ... 21

Tabel 2.5 Sumber Pendanaan ... 26

Tabel 2.6 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi ... 26


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Keripik Buah dan Keripik Sayur KJ ... 9 Gambar 2.2 Contoh Hasil Olahan Keripik Nangka KJ ... 19


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa UKM relatif lebih bertahan dalam menghadapi krisis tersebut, daripada usaha skala besar yang mengalami kebangkrutan.

Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung.

Upaya pengembangan UKM dapat disinergikan dengan industri besar melalui pola kemitraan, dan juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah. Partisipasi pihak terkait perlu terus ditumbuh kembangkan agar UKM bisa lebih bertahan dalam


(10)

perekonomian nasional. Dampak globalisasi mengakibatkan banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar yang merupakan ancaman bagi UKM. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian UKM diharapkan dapat tercapai di masa mendatang.

Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, banyaknya pembelian, kapan membeli, dan alasan membeli. Pemasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk harus dapat menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian dengan merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk. Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.

Oleh karena itu, perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Bisnis yang bergerak dalam usaha makanan ringan di kota Medan saat ini jumlahnya cukup banyak, salah satunya adalah bisnis


(11)

keripik buah dan keripik sayur. Pengusaha kecil seharusnya memahami perilaku konsumen, karena akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3).

Keputusan pembelian sangat dipengaruhi terutama oleh faktor pribadi yang dilihat dari karakteristik individu yaitu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, sedangkan faktor psikologis yaitu faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan pembelian seseorang yang dilihat dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap.

Keputusan pembelian ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya adalah ia akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu lebih baik dengan harga yang lebih murah (Sumarwan, 2003:23).

Konsumen memutuskan membeli suatu produk dapat dilihat dari segi situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap. Ketika konsumen akan bertindak sesuai dengan keinginannya, maka keputusan konsumen terhadap pembelian suatu produk akan semakin kuat. Oleh karena itu, setiap


(12)

perusahaan harus mampu memberikan perilaku yang mungkin muncul dalam pembelian suatu produk.

Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi jaringan bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber-sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Bisnis keripik buah dan keripik sayur merupakan salah satu bisnis yang telah berkembang di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya di kota Medan. Dalam proses produksinya keripik buah dan keripik sayur merupakan home industry sehingga tidak perlu tempat khusus. Indonesia kaya akan buah dan sayur, yang terkadang menjadikannya memiliki nilai jual yang rendah. Bahkan di daerah tertentu, banyak buah-buahan terbuang percuma dan membusuk, karena tidak termanfaatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual buah dan sayur adalah dengan menjadikannya keripik buah dan keripik sayur. Dengan menjadikannya keripik, nilai jual buah dan sayur bisa meningkat. Begitu banyak manfaat


(13)

dari buah dan sayur, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi dalam bentuk keripik. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.

Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan keripik buah dan keripik sayur mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan dan gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan pengolahan buah dan sayur tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan.

Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan. Keripik buah dan keripik sayur memiliki umur simpan yang relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi yang bagus.

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ”.


(14)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS

KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ”

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, e-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

2.1 DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : Keripik Buah dan Keripik Sayur ”KJ” 2. Bidang Usaha : Industri Rumahan

3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan

4. Alamat Perusahaan : Jl. Amal Gg Sehat No.4 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 7561 3030

6. Alamat E-mail

7. Situs Web

8. Bank Perusahaan : Bank Muamalat 9. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang 10. Mulai Berdiri : 19 Oktober 2013


(15)

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

1. Nama : Khairunnisa Jafar

2. Jabatan : Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Duri, 19 Oktober 1990

4. Alamat Rumah : Jl. Amal Gg Sehat No. 4 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 7561 3030

6. Alamat E-mail

7. Pendidikan Terakhir : Diploma III

1. Nama : Elvi Rahmi

2. Jabatan : Anggota

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 26 Juli 1993

4. Alamat Rumah : Jl. Amal Gg Abadi No. 22 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 7541 3339

6. Alamat E-mail : elvirahmi20@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir : SMA

1. Nama : Rafika

2. Jabatan : Anggota

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 29 Agustus 1995

4. Alamat Rumah : Jl. Amal Gg Abadi No. 22 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 7553 9595


(16)

7. Pendidikan Terakhir : SMA

1. Nama : Zulkarnaen Jafar

2. Jabatan : Anggota

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Pekan Baru, 25 juli 1988

4. Alamat Rumah : Jl. Amal Gg Sehat No. 4 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 6098 5000

6. Alamat E-mail : zulkarnaen@yahoo.co.id 7. Pendidikan Terakhir : SMA


(17)

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ” Sumber : Penulis (2011)

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Diharapkan di masa mendatang tenaga kerja untuk bisnis keripik buah dan keripik sayur kj akan lebih banyak lagi.

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 Produk yang Dihasilkan

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan

KHAIRUNNISA JAFAR

Pimpinan

ZULKARNAEN

Anggota

RAFIKA

Anggota

ELVI RAHMI


(18)

menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah dan sayur ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh keripik buah dan keripik sayur antara lain :

Keripik buah nangka Keripik buah salak Keripik buah mangga Keripik buah nanas Keripik buah pepaya Keripik buah kentang Keripik buah melon Keripik sayur wortel Keripik sayur bayam

Keripik sayur kacang panjang Keripik sayur terung

B. Nilai/Manfaat Produk

Produk keripik buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan keripik sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.


(19)

C. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena diproses dengan menggunakan suhu rendah.

2.4.2 Keunggulan Produk

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : 1. Rasa yang sangat renyah dan gurih.

2. Kemasan yang ramah lingkungan.

3. Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa. 4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.

2.4.3 Gambaran Pasar

Pada tahap ini menceritakan gambaran pasar, mulai dari gambaran pasar bisnis secara ringkas serta data penjualan beberapa tahun terakhir.

Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.  Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang.

Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan


(20)

2.4.4 Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran (Situmorang, 2008).

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan prospek yang bagus dimana penulis dapat memasarkan produk keripik buah dan keripik sayur ke beberapa tempat misalnya saja di kedai/warung, di koperasi-koperasi, bahkan dapat dipasarkan di supermarket-supermarket jika sudah memiliki izin usaha. Perusahaan yakin akan melangkah ke bisnis ini karena telah melihat target pasar sebelumnya melalui berbagai media cetak dan elektonik.

Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk dari Medan Sunggal yang berkisar kurang lebih 20.000 jiwa. Selain dari penduduk Medan Sunggal sendiri target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang berkunjung ke tempat usaha ini. Usaha keripik buah dan keripik sayur ini berdekatan dengan salah satu sekolah sehingga para pelajar menjadi salah satu target pasar. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi


(21)

konsumen akan produk yang dihasilkan. Perusahaan yakin dengan target atau segmentasi pasar yang dituju akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk keripik buah dan keripik sayur. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi seperti inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi trend perkembangan pasar. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan perusahaan. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula


(22)

harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.


(23)

2.4.7 Analisis Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000) yang terdiri atas :

1. Price (harga)

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan

kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi.

2. Product (Produk)

Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik buah dan keripik sayur yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.


(24)

3. Promotion (Promosi)

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

4. Place (Saluran Distribusi)

Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk

sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.

5. People

People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum

yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti


(25)

mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik Buah dan Keripik Sayur KJ terinspirasi dari warna hijau yang menggambarkan pemanfaatan akan buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di alam, kemudian tulisan keripik buah dan keripik sayur KJ berwarna biru karena merupakan warna kesukaan pemilik usaha. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan produk keripik buah dan keripik sayur terbuat dari plastic alumunium foil. Ini akan menghemat ongkos produksi karena tidak menggunakan plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik buah dan keripik sayur ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat subtitusi. Salah satu contoh yaitu usaha kerupuk adapun keunggulan dan kelemahan dari produk kompetitor sebagai berikut:

Tabel 2.1. Usaha Pesaing dari Keripik Buah dan Keripik Sayur ”KJ”

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Kerupuk

1. Harga lebih ekonomis 2. Lebih ringan untuk di

jual.

1. Cepat masuk angin 2. Lebih banyak

campuran zat pewarna


(26)

2.5 ASPEK PRODUKSI

2.5.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):

Tabel 2.2 Rencana Bahan Baku Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ”

No. Bahan Baku Banyak @ Jumlah Harga

1 Minyak Goreng 50kg 10.000 500.000

2 Buah Nangka 10kg 7.000 70.000

3 Buah Salak 10kg 10.000 100.000

4 Buah Mangga 10kg 10.000 100.000

5 Buah Nanas 10kg 5.000 50.000

6 Buah Pepaya 10kg 5.000 50.000

7 Buah Kentang 10kg 6.000 60.000

8 Buah Melon 10kg 7.000 70.000

9 Sayur Wortel 10kg 5.000 50.000

10 Sayur Bayam 10kg 2.000 20.000

11 Sayur Kacang Panjang 10kg 3.000 30.000

12 Sayur Terung 10kg 3.000 30.000

13 Garam/Bumbu-bumbu 20kg 5.000 100.000


(27)

2.5.2 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses produk keripik buah dan keripik sayur ini dibahas dalam bentuk resep. Salah satu contoh resep cara membuat keripik buah nangka yaitu :

Resep Keripik Buah Nangka

• 5 Kg buah nangka yang sudah di kupas

• 26 Liter minyak Goreng

Cara Membuat

• Buang dan bersihkan buah nangka dari bijinya , lalu belah jadi dua dan pilih buah nangka sesuai dengan tekstur ketebalannya .

• Cuci bersih dan masukkan buah nangka kedalam Mesin Vaccum Frying – Mesin Keripik Buah yang telah berisikan minyak panas dan goreng selama 2 ½ jam untuk buah nangka yang tebal dan 1 ½ jam yang untuk ketebalannya sedang, aduk-aduk setiap 10 menit sekali .

• Angkat, angin-anginkan selama 10 menit , kemudian keripik nangka siap disajikan dan dikemas ke dalam plastic alumunium foil.

Gambar 2.2. Contoh hasil olahan keripik nangka “KJ” Sumber


(28)

2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk perencanaan pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 2.3 Peralatan yang dibutuhkan

Nama

Mesin/Peralatan Merk

Jumlah

Unit Harga

Jumlah Harga

1. Kompor Gas Rinnai 1 300.000 300.000

2. Tabung Gas LPG 3kg 1 100.000 100.000

3. Mesin Vaccum

Frying Maksindo 1 24.000.000 24.000.000

4. Pisau Kiwi 2 16.000 32.000

5. Kuali Maxim 1 50.000 50.000

6. Baskom Kiramas 1 10.000 10.000

7. Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000

8. Saringan Lion Star 1 8.000 8.000

Total Pembelian

Mesin/Peralatan 24.530.000


(29)

2.5.4 Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Tabel 2.4 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 50.000,-

2. Air Rp 50.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 100.000,-

Sumber: Penulis (2011)

2.6. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dapat dicapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Pada indikator kompetensi karyawan, kita harus melihat tiga sisi, yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, akan memantau durasi bekerja, tingkat pendidikan, dan biaya pelatihan seorang karyawan. Selain itu tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu, di sisi efisiensi, harus dilihat proporsi para professional (karyawan dengan keahlian tertentu). Begitu juga dengan nilai tambah per karyawan dan professional serta keuntungan yang dihasilkan oleh setiap karyawan atau professional. Adapun sisi stabilitas akan terlihat dari turnover professional di sebuah perusahaan. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai


(30)

kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja.

Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

2.7 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 2.7.1 Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2.7.2 Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Dengan begitu usaha keripik buah dan keripik sayur kj dapat berkembang lebih maju.


(31)

2.7.3 Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

2.7.4 Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan didapat.

2.8 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat inI, informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi : Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di

proses produksi.

Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu,


(32)

dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.

Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.

Meningkatkan kolaborasi.

Meningkatkan kompetitif, yaitu system teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.

Dalam pemanfaatan informasi teknologi, Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ” menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini, yang memiliki alamat di internet dan dapat dikunjungi oleh siapapun.

2.9 ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.


(33)

SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis keripik buah dan keripik sayur ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.


(34)

2.9.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan

Tabel 2.5 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) (c = a + b +

c + d) Modal

Sendiri

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 40.000.000

Pinjaman 0 0 0 0 0

Jumlah (1+2) 40.000.000

Sumber: Penulis (2011)

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Tabel 2.6 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Sumber: Penulis (2011)

Uraian Jumlah

a. Mesin/Peralatan 24.530.000


(35)

Tabel 2.7 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR ”KJ”

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)

Sumber: Penulis (2011)

Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Investasi 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 b. Penggunaan dana 39.290.000 16.236.000 17.859.600 19.645.560 21.610.116 c. Arus kas bersih ( a – b) 710.000 23.764.000 22.140.400 20.354.440 18.389.884 d. Penjualan 72.000.000 79.200.000 95.040.000 114.048.000 136.857.600 e. Pendapatan ( c + d ) 72.710.000 102.964.000 117.180.400 134.402.440 155.247.484 f. Total Beban 39.600.000 39.600.000 39.600.000 39.600.000 39.600.000 g. Kenaikan Investasi ( e – f ) 33.110.000 63.364.000 77.580.400 94.802.440 115.647.484 h. Keadaan kas awal 0 33.110.000 96.474.000 174.054.400 268.856.840 i. Keadaan kas akhir (g + h) 33.110.000 96.474.000 174.054.400 268.856.840 384.504.324


(36)

2.9.3 Keterangan Data Proyeksi Penjualan Tahun 1 (Pertama)

Investasi Rp. 40.000.000

Penggunaan Dana  Bahan Baku

 Kebutuhan Investasi Total Penggunaan dana :

Rp.1.230.000 × 12 Bulan = Rp. 14.760.000

Rp. 39.290.000 Rp. 24.530.000 +

Arus Bas bersih

(Investasi - Penggunaan dana) Rp. 40.000.000

Rp. 710.000 Rp. 39.290.000 –

Penjualan 1 Tahun Penjualan

60kg/Tahun × Rp 40.000/kg = 72.000.000

Pendapatan

(Arus Kas Bersih + Penjualan) Rp. 710.000

Rp. 72.710.000 Rp. 72.000.000 +

Total Beban

 Gaji Pimpinan

 Gaji Anggota (3 Orang)  Transportasi

 Biaya Pemeliharaan  Biaya Pemasaran  Listrik, Air

 Biaya Administrasi Lain-lain

Rp. 500.000 RP. 1500.000 Rp 150.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 100.000 Rp. 3300.000 Rp. 50.000 +


(37)

Kenaikan Investasi

(Pendapatan – Total Beban) Pendapatan

Total Beban

Rp. 72.710.000 Rp. 3300.000 ×12 Bulan =

Rp. 33.110.000 Rp. 39.600.000-

Keadaan Kas Awal Rp. 0

Keadaan Kas Akhir

Kenaikan Investasi + Keadaan Kas awal

Rp. 33.110.000

Rp. 33.110.000 Rp. 0 +


(38)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ”

UNTUK TAHUN 2013

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 4.800 4.800 6.000 7.200 4.800 8.400 4.800 4.800 7.200 7.200 6.000 6.000

Sub Total Penerimaan 4.800 4.800 6.000 7.200 4.800 8.400 4.800 4.800 7.200 7.200 6.000 6.000

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset (Investasi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230

Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Biaya Pemeliharaan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500


(39)

Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Administrasi Lain-lain 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sub Total Pengeluaran 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530

C. SELISIH KAS 270 270 1.470 2.670 270 3.870 270 270 2.670 2.670 1.470 1.470 D. SALDO KAS AWAL 0 270 540 2.010 4.680 4.950 8.820 9.090 9.360 12.030 14.700 16.170 E. SALDO KAS AKHIR 270 540 2.010 4.680 4.950 8.820 9.090 9.360 12.030 14.700 16.170 17.640


(40)

2.10 ANALISIS RESIKO USAHA 2.10.1 Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.

 Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.  Kenaikan harga bahan baku diatas 25%

 Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

 Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

 Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

 Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%  Penurunan Daya Beli Masyarakat

 Kerusakan mesin – mesin Peralatan

2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

 Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong.  Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.

 Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.  Memperluas saluran distribusi pemasaran.


(41)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Bisnis keripik buah dan keripik sayur merupakan usaha penulis untuk membantu pemerintah dalam upaya pembinaan dan pengembangan UKM, terutama di wilayah Medan. Oleh karena itu, penulis merencanakan bisnis keripik buah dan keripik sayur ini secara baik agar nantinya bisnis ini mampu menyediakan pekerjaan bagi setiap masyarakat yang membutuhkannya, dan memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ”, yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, perusahaan harus menyediakan bahan baku yang berkualitas pula. Dalam segi


(42)

kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

b. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ”.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi perusahaan, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon pembeli.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini,

Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang

Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Saydam, Gouzali.2006. Panduan Lengkap Pengantar Bisnis, Bandung. Alfabeta Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung :

CV. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.

oleh Khairunnisa Jafar pada tanggal 3 Maret 2011 pukul 15.00 WIB.


(1)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ”

UNTUK TAHUN 2013

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 4.800 4.800 6.000 7.200 4.800 8.400 4.800 4.800 7.200 7.200 6.000 6.000 Sub Total Penerimaan 4.800 4.800 6.000 7.200 4.800 8.400 4.800 4.800 7.200 7.200 6.000 6.000

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset (Investasi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 1.230 Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Biaya Pemeliharaan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500


(2)

Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Administrasi Lain-lain 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sub Total Pengeluaran 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 4.530 C. SELISIH KAS 270 270 1.470 2.670 270 3.870 270 270 2.670 2.670 1.470 1.470 D. SALDO KAS AWAL 0 270 540 2.010 4.680 4.950 8.820 9.090 9.360 12.030 14.700 16.170 E. SALDO KAS AKHIR 270 540 2.010 4.680 4.950 8.820 9.090 9.360 12.030 14.700 16.170 17.640


(3)

2.10 ANALISIS RESIKO USAHA 2.10.1 Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.

 Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.  Kenaikan harga bahan baku diatas 25%

 Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

 Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

 Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

 Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%  Penurunan Daya Beli Masyarakat

 Kerusakan mesin – mesin Peralatan

2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

 Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong.  Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.

 Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.  Memperluas saluran distribusi pemasaran.


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Bisnis keripik buah dan keripik sayur merupakan usaha penulis untuk membantu pemerintah dalam upaya pembinaan dan pengembangan UKM, terutama di wilayah Medan. Oleh karena itu, penulis merencanakan bisnis keripik buah dan keripik sayur ini secara baik agar nantinya bisnis ini mampu menyediakan pekerjaan bagi setiap masyarakat yang membutuhkannya, dan memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ”, yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, perusahaan harus menyediakan bahan baku yang berkualitas pula. Dalam segi


(5)

kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

b. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ”.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi perusahaan, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon pembeli.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Saydam, Gouzali.2006. Panduan Lengkap Pengantar Bisnis, Bandung. Alfabeta Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung :

CV. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.

oleh Khairunnisa Jafar pada tanggal 3 Maret 2011 pukul 15.00 WIB.